Dokumen tersebut membahas tentang miqat makani dan zamani dalam ibadah haji dan umrah. Miqat makani merupakan batas tempat untuk memulai berihram, sedangkan miqat zamani adalah batas waktu. Terdapat lima miqat makani utama yaitu Dzul-hulaifah, Juhfah, Yalamlam, Qarnul-Manazil, dan Zatu Irqin. Miqat zamani untuk haji adalah bulan Syawal hingga menj
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Pembahasan bab16 miqat agama islam 3
1. 1
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agama Islam menjelaskan bahwa kita sebagai manusai yang penuh dengan dosa
haruslah mensucikan jiwa dan membebaskan diri dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang
tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah. Ibadah dalam agama Islam
banyak macamnya. Salah satunya yaitu Haji yang merupakan rukun iman yang kelima.
Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk
mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah
dengan keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan
rohani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yg dimaksud Miqat Makani dan Zamani?
2. Apa yg dimaksud Umrah Sunnah?
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MIQATMAKANI DANZAMANI
Pengertian Miqat dalam bahasa Arab adalah batas bagi dimulainya ibadah haji
yaitu batas-batas yang telah ditetapkan. Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin
mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan berniat. Miqat digunakan dalam
melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah
Pengertian Miqat secara harfiah berartibatas yaitu garis demarkasi atau garis batas
antara boleh atau tidak,atau perintah mulai atau berhenti, yaitu kapan mulai melapazkan
niat dan maksud melintasi batas antara Tanah Biasa dengan Tanah Suci. Sewaktu
memasuki Tanah Suci itulah semua jama’ah harus berpakaian Ihram dan mengetuk pintu
perbatasan yang dijaga oleh penghuni – penghuni surga.
Jadi Miqat adalah batas untuk beribadah haji yang meliputi batas waktu dan batas
tempat. Miqat terbagi 2 yaitu batas waktu disebut miqat zamani dan batas tempat yang
disebut miqat makani
Perbedaan Miqat Makani dan Zamani
Miqat makani ialah tempat kita menunaikan niat. Miqat makani bagi haji untuk
orang yang datang dari jauh terdapat 5 tempat menurut jurusan daerah masing-masing.
Tempat-tempat itu tersebut dalam hadis Nabi saw. Miqat ini juga menjadi miqat umrah
mereka. Orang yang tinggal di Makkah atau kawasan sekitarannya miqat hajinya ialah
tempat tinggalnya. Adapun miqat umrahnya ialah tanah halal yang terdekat sepertiTaneim
atau yang jauh sepertiJa’ranah. Tidak ada miqat zamani bagi amalan umrah. Miqat zamani
bagi haji ialah: mula daripada 1 Syawal hingga sejurus sebelum ajar 10 Zulhijjah.
MIQAT ZAMANI
Miqat Zamani adalah Miqat yang berhubungan dengan batas waktu, yaitu kapan
atau pada tanggal dan bulan apa hitungan Haji akan dilaksanakan. Miqat Zamani disebut
dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 189 dan 197. Ayat pertama menjelaskan
kedudukan bulan sabit sebagai tanda waktu bagi manusia dan Miqat bagi jama’ah haji.
Ayat kedua menegaskan, bahwa yang dimaksud dengan Bulan – Bulan Haji atau waktu
haji adalah beberapa bulan tertentu
Miqat zamani haji adalah bulan Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijah, sedangkan
miqat zamani umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali umrah wajib yang merupakan
rangkaian dari ibadah haji.
Miqat zamani adalah bataswaktu syahnya melaksanakan ibadah haji sesuaidengan
firman Allah QS.2:197 Yang Artinya : “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang
dimaklumi”
Waktu yang dihormati Allah adalah bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan
Rajab sesuai dengan firman Allah QS. 2:194 Yang Artinya : “Bulan haram dengan bulan
haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati berlaku hukum qishash”.
3. 3
MIQAT MAKANI
yaitu miqat berdasarkan peta atau batas tanah geografis, tempat seseorang harus
mulai menggunakan pakaian Ihram untuk melintas batas tanah suci dan berniat hendak
melaksanakan Ibadah Haji atau Umrah. Miqat Makani antara lain :
1. Makani/Berdasarkan Tempat: yaitu tempat yang berihram darinya orang yang ingin
melaksanakan haji dan umrah, yaitu ada lima:
a. Dzul-hulaifah: yaitu miqat penduduk Madinah dan yang melewatinya. Jaraknya
dari kota Makkah sekitar 450 Km sebelah utara Kota Mekah. Miqat (Dzul-
hulaifah) paling jauh dari kota Makkah. Tempat ini dinamakan pula Wadil-Aqiq
dan masjidnya dinamakan Masjid Syajarah (pohon), ia berada di sebelah selatan
kota Madinah. Di antara miqat ini dan kota Madinah berjarak 13 Km. Disunnahkan
shalat di lembah yang penuh berkah ini.
b. Juhfah: yaitu miqat penduduk Syam, Mesir dan yang sejajar dengannya atau
melewatinya. Ia adalah satu perkampungan di dekat Rabigh. Dari kota Makkah
berjarak sekitar 186 Km sebelah barat laut Mekah.Sekarang orang-orang berihram
dari Rabigh yang terletak sebelah barat darinya.
c. Yalamlam: yaitu miqat penduduk Yaman dan yang sejajar dengannya atau
melewatinya. Yalamlam adalah lembah yang berjarak 54 Km dari kota Makkah
sebelah selatan Mekah , sekarang dinamakan Sa’diyah. Bagi mereka yang datang
dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan kebanyakan negara
Asia lain, tempatnya tempatnya miqat kebanyakan di Yalamlam atau Jeddah
d. Qarnul-Manazil: yaitu miqat penduduk Najd dan Tha`if dan yang sejajar
dengannya atau melewatinya. Sekarang dikenal dengan nama Sailul-Kabir. Di
antaranya dan kota Makkah berjarak sekitar 94 Km sebelah timur Mekah, dan
Wadi (lembah) Mahram adalah Qarnul-Manazil yang paling tinggi.
e. Zatu Irqin, suatu tempat Miqat yang terletak di sebelah utara Mekah, berjarak
sekitar 94 km dari Mekah, merupakan miqat bagi jama’ah dari Iraq dan yang
searah.
2.2 UMRAH SUNNAH
Umrah (Arab: )ةرمع adalah ibadah umat Islam yang dilakukan di Mekah al-
Mukarramah khususnya di Masjidil Haram. Ibadah umroh hampir mirip dengan ibadah
haji, hanya saja dalam kegiatan umroh tidak melakukan wukuf, mabit dan melontar jumrah
sebagaimana yang dilakukan dalam haji.
Secara bahasa, umroh artinya berkunjung ke suatu tempat. Sedangkan secara
istilah fikih, umroh artinya melakukan serangkaian ibadah: tawaf (mengitari Ka'bah
sebanyak tujuh kali putaran), sai (berlari-lari kecil) di antara dua bukit shafa dan marwah,
lalu diakhiri dengan tahalul (memotong sebagian rambut kepala).
4. 4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Saat melakukan ibadah Haji dan Umrah banyak ketentuan-ketentuan yang wajib
diketahui oleh para jamaah haji. Seperti halnya pada saat melakukan miqat makani dan
miqat zamani terdapat beberapa ketentuan saat melaksanakan waktu miqat di tempat
tinggal calon jamaah. Selanjutnya yaitu badal haji yang dilakukan orang lain atau kerabat
untuk menggantikan orang yang berhalangan mengikuti haji.
Terdapat beberapa syarat dalam melakukan badal haji untuk orang lain. Maka
dari itu bagi calon jamaah haji haruslah mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum melaksanakan haji. Dan yang terakhir yaitu walimatus safar yang dilakukan oleh
jamaah haji sebelum atau sesudah melaksanakan perjalanan haji. Kegiatan walimatus
safar sendiri yaitu upacara penyambutan bagi calon jamaah haji yang ingin berangkat atau
yang sudah pulang melakukan haji dalam rangka bersilaturahmi. Kegiatan tersebut
biasanya diisi dengan tausiyah atau ceramah dan ada hidangan-hidangan yang disediakan
oleh pemilik rumah tersebut untuk merayakan datangnya jamaah haji dengan selamat
sampai tujuan.