4. TUJUAN
TUJUAN
Pemahaman yang baik tentang
penyebab dan faktor risiko urolithiasis
pada anak akan meningkatkan strategi,
tekhnik pengobatan, serta pencegahan
terjadinya urolithiasis pada anak.
5. INTRODUCTION
INTRODUCTION
urolithiasis merupakan suatu
kondisi ditemukannya batu
pada saluran kemih atas
maupun bawah.
peningkatan morbiditas urolithiasis
beberapa tahun terakhir. Angka
kejadian di negara barat lebih sedikit
dibandingkan negara asia dan timur
tengah.
perbedaan jenis batu pada
urolithiasis berbeda-beda
pada berbagai negara.
pada populasi anak, urolithiasis
dianggap sebagai gejala bukan
penyakit dan memerlukan investigasi
lebih lanjut mengenai penyebabnya
kejadian urolithiasis pada anak berkaitan dengan penurunan
ketersediaan makanan yang mengandung phospat dan
gangguan metabolisme pada anak.
6. EPIDEMIOLOGY
EPIDEMIOLOGY
ASIA (1-5%)
EROPA ( 5-9%)
CANADA (12%)
USA (13-15%)
SAUDI ARABIA (20,1%)
Pediatric urolithiasis (2-3%)
stone in children type :
Calcium oxalate (60-90%)
calcium phospate (10-20%)
Struvite (1-14%)
Asam urat (5-10%)
Cysteine (1-5%)
campuran (4%)
Pria > wanita dengan prevalensi Germany ( wanita 4%,
pria 5,5%), dan di Eropa ( wanita 6-7% dan pria 11-15%)
7. Gangguan metabolisme pada anak
interaksi faktor lingkungan
Predisposisi genetik
(Hypercalciuria, hyperoxaluria,
Hypocitraturia, cystinuria,
hyperuricosuria)
(iklim, kebiasaan makan, profesi, cairan
yang masuk)
ETIOLOGY
ETIOLOGY
10. 3 pathway of stone formation
Published in: Evan AP, Pediatric Nephrology 25:831-841, 2010.
1.Randal pluque terbentuk di jaringan interstitial
pada papila ginjal.
2. Kristal terbentuk pada tubulus ginjal, disertai
dengan adanya peradangan dan hilangnya tubulus.
3. endapan terbentuk melalui
kristalisasi bebas dalam larutan.
11. SIGN AND
SIGN AND
SYMPTOMS ?
SYMPTOMS ?
APAKAH TANDA DAN GEJALA UROLITHIASIS PADA
DEWASA DAN ANAK ITU SAMA ?
12. SIGNS AND SYMPTOMS
terjadi banyak perbedaan biasanya pada pasien dewasa ditemukan flank pain, colic renal symptoms,
sementara pada anak-anak tidak menunjukkan gejala yang spesifik , namun dapat ditemukan :
Malaise
Vomitting
Nausea
Anorexia
Hematuria (30-55%)
1.
2.
3.
4.
5.
6. Nocturnal/ diurnal anuresis
7. inkontinensia urine
8. Nyeri suprapubic dan uretra
9. Asymptomatic (15-25%)
13. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
ultrasonography : Hyperechogenic Structure wiith
posterior acoustic shadow and twinkle artefact in
color doppler ultrasound.
Spinal Computed Tomography:
mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang tinggi,
namun tidak dapat digunakan sebagai protokol utama
untuk mendiagnosis urolithiasis (standart protocol high : 3,7
mSv, low : 0,5-0,7 mSv)
X-RAY Jarang digunakan untuk mendiagnosis melainkan digunakan untuk
memvisualisasikan lokasi batu sebelum dilakukan ESWL
14. Metabolic Evaluation
Metabolic Evaluation
Mengetahui latar belakang riwayat penyakit pasien, karena pada pasien
patah tulang, priode mobilisasinya diperhatikan.
1.
2. Memerhatikan asupan cairan dan penggunaan obat yang sedang
dikonsumsi.
3. Evaluasi Metabolisme meliputi :
Blood test, sampel urine di pagi hari kedua, dan koleksi urine selama 24 jam.
4. Evaluasi laboratorium terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pendahuluan dan
tahap menyeluruh
15. TAHAP EVALUASI LABORATORIUM
TAHAP PENDAHULUAN TAHAP MENYELURUH
Urinalisis : spesific grafitation, pH,
leukosit esterase, sel darah putih, sel
darah merah, elektrolit
Urine culture : untuk menyingkirkan
kemungkinan infeksi saluran kemih
evaluasi konsentrasi : asam urat,
phosporus, gas darah, kalsium, klorin,
kreatinin, sodium
urinalisis dan evaluasi konsentrasi
juga dilakukan pada tahap ini, namun
terdapat tambahan untuk
menganalisis oxalate, citrate dan
cystine ( ekskresi urine )
analisis koleksi urine 24 jam
dan urine pagi hari ke-2
17. TREATMENT
TREATMENT
Invasive
treatment
Conservative
treatment
Prophylactic
treatment
menjaga asupan cairan yang cukup,
diet yang direkomendasikan,
manajemen stress yang tepat, tidur
yang cukup ,
menjaga berat badan
Pemberian farmakoterapi
khusus sesuai jenis batu
ginjal yang terbentuk dan
profilaksis dalam jangka
waktu yang lama
endoscopic atau
percutaneous lithotripsy,
classic surgical treatment
ESWL , PCNL, RIRS, URSL
NSID ( dressmopresin)
alfa-bloker ( tamsulosin, dexazosin,
alfuzosin)
Calcium channel Bloker (Nifedipin)
1.
2.
3.
18. Diet Normokalsemia
peningkatan konsumsi
vitamin D
meningkatkan asupan cairan
dan menjaga ph dalam urine
REKOMENDASI GIZI
REKOMENDASI GIZI PADA
PADA
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
bagian dari terapi konservatif urolithiasis pada anak.
Menghindari makanan yang
mengandung oksalat yang
tinggi ( rhubab, coklat, teh,
cola ,bayam )
19. REKOMENDASI GIZI
REKOMENDASI GIZI PADA
PADA
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
bagian dari terapi konservatif urolithiasis pada anak.
Mengurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi
suplementasi vitamin C dan
cranberry
Mengurangi konsumsi metionin
(daging, telur)
Diet Sayuran dan buah
(Terutama Jeruk)
Mengurangi konsumsi
protein Hewani dan yang
kaya akan purin ( daging,
kacang- kacangan, kaldu)
20. REKOMENDASI GIZI
REKOMENDASI GIZI PADA
PADA
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
ANAK DENGAN UROLITHIASIS
bagian dari terapi konservatif urolithiasis pada anak.
Mengurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi
suplementasi vitamin C dan
cranberry
Mengurangi konsumsi metionin
(daging, telur)
Diet Sayuran dan buah
(Terutama Jeruk)
Mengurangi konsumsi
protein Hewani dan yang
kaya akan purin ( daging,
kacang- kacangan, kaldu)
22. 1.Masalah ini dijelaskan dengan jelas dan sesuai dengan
keadaan pengetahuan saat ini (IYA/-+/TIDAK)
2.Pertanyaan dan tujuan penelitian dinyatakan dengan jelas
dan relevan dengan penelitian kualitatif (misalnya, proses
pengambilan keputusan klinis atau pedagogis). (YA/+-/TIDAK)
PENDAHULUAN
23. 1.Konteks penelitian dan peran peneliti dijelaskan dengan jelas (misalnya
pengaturan dalam yang penelitian berlangsung, bias). (IYA/-+/TIDAK)
2.Metode ini sesuai untuk pertanyaan penelitian (misalnya fenomenologi,
membumi . teori, etnografi). (IYA/-+/TIDAK)
3.Pemilihan peserta sesuai dengan pertanyaan penelitian dan metode dipilih
(misalnya.key peserta, kasus menyimpang). (IYA/-+/TIDAK)
4.Proses pengumpulan data jelas dan relevan (misalnya wawancara, focus group,
data kejenuhan).(IYA/-+/TIDAK)
5.Analisis data kredibel (misalnya triangulasi, pemeriksaan anggota).(IYA/-+/TIDAK)
METODE
24. HASIL
1.Hasil utama disajikan dengan jelas. ( IYA/-+/TIDAK)
2.Kutipan membuatnya lebih mudah untuk memahami hasilnya.
(IYA/-+/TIDAK)
DISKUSI
1.Hasilnya ditafsirkan dengan cara yang kredibel dan inovatif.
(IYA/-+/TIDAK)
2.Keterbatasan penelitian disajikan (misalnya transferabilitas).
(IYA/-+/TIDAK)
3.Kesimpulannya menyajikan sintesis penelitian dan mengusulkan jalan
untuk lebih lanjutriset. (IYA/-+/TIDAK)
25. KESIMPULAN
KEDUA PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN KUALITATIF
TENTANG KEJADIAN UROLITHIASIS PADA ANAK YANG MELIPUTI
PREVALENSI YANG BERGANTUNG PADA LETAK GEOGRAFIS DAN
LINGKUNGAN, TANDA DAN GEJALA YANG CENDRUNG TIDAK SPESIFIK,
GOLD STANDART UNTUK MENDIAGNOSIS UROLITHIASIS PADA ANAK
SEHINGGA PASIEN DAPAT DITANGANI DENGAN TEPAT.
MELALUI BEBERAPA PENGETAHUAN INI, KITA JUGA DAPAT MENCEGAH
ATAU MENGURANGI ANGKA KEJADIAN UROLITHIASIS PADA ANAK.