Laporan tahunan 2003 Sampoerna Foundation menggambarkan tantangan besar yang dihadapi pendidikan Indonesia, di mana hanya sedikit anak yang dapat menyelesaikan pendidikan menengah atas atau perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan dan rendahnya pendapatan keluarga. Laporan ini menganalisis masalah pendidikan di Indonesia dan upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan.
1. SAMPOERNA FOUNDATION
SEIZE THE DAY SHAPE THE FUTURE
ANNUAL REPORT 2003
LAPORAN TAHUNAN 2003
GEPAILAH HARI INI DEMI MASA DEPAN
Seize the day
ANNUAL REPORT 2003
Shape the future
Gapailah hari ini
Demi masa depan
LAPORAN TAHUNAN 2003
SAMPOERNA FOUNDATION
PLAZA BAPINDO, MANDIRI TOWER 18th FLOOR
JL. JEND. SUNDIRMAN KAV. 54-55
JAKARTA 12190 INDONESIA
TELP. +62 21 5266287 FAX. +62 21 5266656
www.sampoernafoundation.org
making a difference
2. CONTENTS
Education Problems in Indonesia 3
About Sampoerna Foundation 11
Vision and Mission 12
Our Programs 14
Letter from the Founder 16
Message from the Management 20
Meet the Board 23
2003 Operational Highlights 26
Financial Statements 41
D A F TA R I S I
Berbagai Masalah Pendidikan di Indonesia 3
Tentang Sampoerna Foundation 11
Visi dan Misi Kami 12
Program-Program Kami 14
Surat dari Pendiri 16
Sepatah Kata dari Manajemen 20
Dewan Pengurus 23
Sekilas Operasional 2003 26
Laporan Keuangan 41 AN EPIGRAM DESIGN
3. One of the largest countries by population in the world,
Indonesia has among the highest population densities,
especially on its main island of Java. Its population was
214,374,100 in 2003, spread across almost 17,000
islands. (Source: Central Bureau of Statistics – 2003)
Salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia, kepadatan penduduk di Indonesia merupakan yang
tertinggi di dunia, terutama di pulau Jawa. Populasi
Indonesia mencapai 214.374.100 jiwa pada tahun 2003,
tersebar di hampir 17.000 pulau. (Sumber: Badan Pusat
Statistik – 2003)
1
4.
5. The vast majority of Indonesian citizens have only
completed part of the nine-year compulsory education
program, with 33.42% only completing elementary school
and a further 16.65% only completing junior high school.
Only 16.17% complete Senior High School (including
vocational high school) and a tiny percentage (3.39%)
are higher education graduates (academy and university).
(Source: Central Bureau of Statistics – 2003)
Kebanyakan penduduk Indonesia hanya menyelesaikan
sebagian dari wajib belajar sembilan tahun. 33,42%
menamatkan sekolah dasar dan 16,65% menyelesaikan
sekolah menengah pertama. Hanya 16,17% menamatkan
sekolah menengah atas dan hanya sedikit sekali (3,39%)
yang berhasil menyelesaikan studi perguruan tinggi (akademi
dan universitas). (Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)
EDUCATION PROBLEMS BERBAGAI MASALAH PENDIDIKAN
IN INDONESIA DI INDONESIA
In August 2003, Heriyanto, a sixth-grader from Pada Agustus 2003, Heriyanto, siswa kelas VI
Garut, West Java, hanged himself in an attempted SD asal Garut, Jawa Barat, berusaha mengakhiri
suicide. His parents had been unable to afford the hidupnya dengan menggantung diri. Orangtuanya
Rp 2,500 (about 30 US cents) fee requested by tak mampu memberinya Rp 2.500 (setara 30 sen
his school for extracurricular activities. Although his dolar AS) untuk membayar uang ekstrakurikuler
life was saved, and he finally regained consciousness di sekolah. Meskipun nyawanya berhasil
after several weeks in a coma, Heriyanto suffered diselamatkan dan Heriyanto kembali sadar setelah
substantial permanent brain damage. sekian minggu mengalami koma, ia menderita
The economic crisis affecting Indonesia since kerusakan otak permanen.
1997 has put education beyond the reach of most Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak
people living below the poverty line. For low- 1997 telah membuat pendidikan tak terjangkau
income families, even financing their children’s bagi kebanyakan masyarakat yang hidup di
basic education has become a costly proposition. bawah garis kemiskinan. Bagi keluarga yang
Increasingly, parents are being forced to sacrifice berpenghasilan rendah, membiayai anak-anak
their children’s future simply to make ends meet. mereka di sekolah dasar saja sudah makan
Data from the Indonesian Government’s biaya. Semakin banyak orangtua yang terpaksa
Central Bureau of Statistics (BPS) paints a sobering mengorbankan masa depan anak-anak mereka,
picture of the state of Indonesian education demi memenuhi kebutuhan hidup.
today. The figure on the following page (Figure 1) Data Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan
shows how many school-age children do not have gambaran menyedihkan tentang wajah pendidikan
the chance to receive an education. Indonesia saat ini. Tampak dalam tabel di halaman
Most Indonesians understand the importance berikut (Gambar 1) jumlah anak usia sekolah yang
of education, and over 92% of children do attend tidakmemiliki kesempatan untuk mengenyam
elementary school. However, school attendance pendidikan.
declines sharply by Junior High School, and Kebanyakan masyarakat Indonesia telah
slumps still further by Senior High School. Less menyadari pentingnya pendidikan. Ini terlihat
Left: Some students from Ciletuh Public Elementary School in Sukabumi, West Java participate in a drawing competition
during the 2003 Annual Gathering. Kiri: Sebagian siswa dari SDN Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat tengah mengikuti lomba
menggambar pada acara Petemuan Tahunan 2003.
3
6. than 10% of the country’s young people continue dari 92% anak-anak yang belajar di Sekolah
on to college – and a mere 3% actually graduate. Dasar. Namun, persentase anak-anak yang belajar
Why, then, do so many Indonesian youths semakin menurun pada tingkat Sekolah Menengah
drop out? In the vast majority of cases, it is simply Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Lebih jauh
a question of money (see Figure 2): lagi, kurang dari 10% generasi muda yang
The Education Index (EI), developed by the melanjutkan studi ke perguruan tinggi – dan hanya
United Nations Development Program (UNDP), is sekitar 3% yang berhasil menamatkan kuliahnya.
based on the enrollment rate for children aged 7 Lalu, mengapa banyak generasi muda
to 18 years and the percentage of adult illiteracy. Indonesia yang putus sekolah? Kebanyakan
The low enrollment rate for school-age children mereka mengatakan, alasan utamanya ialah
in Indonesia has had a negative impact on the tidak mempunyai uang (lihat Gambar 2).
country’s EI. On the EI scale, Indonesia ranks Indeks Pendidikan yang dikembangkan
among the lowest ranked countries in the region, oleh United Nations Development Program
pointing to an urgent need for educational reform (UNDP) didasarkan pada tingkat partisipasi
in Indonesia (see Figure 3). anak-anak usia 7-18 tahun dan persentase orang
To address this issue, the Indonesian dewasa yang buta huruf. Rendahnya tingkat
government plans to reform the education system partisipasi anak-anak di Indonesia menyebabkan
at the primary and secondary levels. Each change dampak negatif terhadap Indeks Pendidikan
in the system, however, results in a significant negeri ini. Menurut skala Indeks Pendidikan,
financial consequence. Moreover, the success of Indonesia menempati peringkat paling bawah di
reform is closely linked to the state bureaucracy, antara sejumlah negara di kawasan Asia
education management and the availability of Tenggara. Ini menunjukkan kebutuhan mendesak
competent teachers. The decentralization of akan perbaikan pendidikan di Indonesia (lihat
government in the country over the past four years Gambar 3).
Net Enrollment Ratio of Indonesia, 2003 Reasons given by children ages 7 - 18 years
Angka Partipasi Murni, 2003 for not completing education 2003
92.6 Alasan anak usia 7 - 18 tahum tidak
menyelesaikan studi 2003
8.7%
63.5 2.6%
15.8% 67.0%
40.6
1.2%
4.7%
8.6
Elementary Junior high Senior high Higher Lack of funds Hate school Disability
school school school education Kekurangan dana Tidak suka sekolah Cacat
SD SMP SMA Pendidikan Others Married Must work
tinggi Lain-lain Menikah Harus bekerja
Source: National Socioeconomic Survey, Central Bureau of Statistics Source: National Socioeconomic Survey, Central Bureau of Statistics
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Badan Pusat Statistik Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Badan Pusat Statistik
Figure 1 Figure 2
As of 2003, Indonesia’s illiteracy rate was 10.21%,
with the majority of illiterate people found in the older
age bracket (44 years and over). (Source: Central Bureau
of Statistics – 2003)
Tahun 2003, tingkat buta huruf di Indonesia 10,21%
dengan mayoritas orang yang buta huruf berusia lanjut
(44 tahun ke atas). (Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)
Right: Sampoerna Foundation scholars preparing book shelves for the Ciletuh Public Elementary School in Sukabumi,
West Java during 2003 Annual Gathering. Kanan: Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation membuat rak buku untuk
SDN Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat dalam bakti sosial acara Pertemuan Tahunan 2003.
4
7.
8.
9. There are many reasons children aged 7-18 cannot attend
school, or drop out. However, the major factor is the lack
of funds for tuition (67%); second highest was “other
reasons” (15.8%), followed by children having to work to
support themselves or their families (8.7%).
(Source: Central Bureau of Statistics – 2003)
Ada banyak alasan anak usia 7-18 tahun tidak bersekolah
atau putus sekolah. Alasan utama ialah ketiadaan uang
(67%); alasan tertinggi kedua ialah “alasan lain” (15,8%),
diikuti oleh alasan anak-anak harus bekerja untuk
menunjang keluarga atau mereka sendiri (8,7%).
(Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)
Guna menangani masalah tersebut, pemerintah
Education Index UNDP 2003 Asean Member
Indonesia merencanakan perbaikan sistem
Philippines 90% pendidikan di tingkat dasar dan menengah.
Namun, setiap perubahan sistem membawa
Brunei 89% konsekuensi finansial yang signifikan. Tambahan
Thailand
pula, keberhasilan perbaikan itu sangat berkaitan
88%
dengan birokrasi pemerintah, manajemen
Singapore 87% pendidikan, dan ketersediaan guru-guru yang
kompeten. Selama empat tahun penerapan
Malaysia 83% desentralisasi pemerintahan, hanya mengurusi
Vietnam 83% masalah logistik dalam yang berkaitan dengan
penerapan perubahan sistem/kurikulum secara
Indonesia 80%
nasional.
Source: UNDP – Human Development Report, 2003
Ambil contoh, misalnya, pengenalan terhadap
kurikulum baru yang berbasis kompetensi. Untuk
Figure 3 menyempurnakan kurikulum 1994, Departemen
Pendidikan Nasional tidak hanya menentukan
has only compounded the logistical difficulties of periode minimal studi, tetapi juga menekankan
effecting a nationwide curriculum/system change. pembelajaran dan kinjerja yang “berbasis
Take, for instance, the introduction of the new kompetensi.” Perubahan kurikulum ini sulit
national “competence-based curriculum”. To dikatakan sebagai perubahan revolusioner, namun
refine the 1994 curriculum, the Ministry of mempengaruhi banyak aspek proses pendidikan,
Education not only mandated a minimum period termasuk biaya, sumber daya manusia, dan
of study but also emphasized “competence- manajemen. Dibutuhkan dana untuk menutupi
based” learning and performance. This curriculum biaya penyusunan dan penyebaran perubahan
change is hardly a revolutionary step, but it kurikulum ini kepada para guru, belum lagi dana
impacts many aspects of the educational untuk buku-buku pedoman dan perangkat
process, including costs, human resources and pembelajaran. Keluarga-keluarga yang tidak
management. Funds must be found to cover the mampu terpaksa harus mengeluarkan uang lagi
Left to right: Fitri Murdiana, student of Institute of Technology Bandung Graduate Program, 2003 Intake, Noviyanti Utami
Hadi & Zacky Novaldi Undergraduate students at University of Padjadjaran Bandung, 2002 Intake. Dari kiri ke kanan: Fitri
Murdiana, mahasiswa program Magister Manajemen – Institut Teknologi Bandung tahun program 2003, Noviyanti Utami
Hadi & Zacky Novaldi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran – Bandung tahun program 2002. 7
10. As of 2002 according to Ministry of National Education
data, the number of children in the educational age ranges
for elementary, junior high and high schools was 38,368,947,
with the number of teachers reaching 2,005,143. It is
estimated that 41% of Indonesian teachers are under-
qualified based on Ministerial Ruling Republic of Indonesia
No. 034/U/2003 governing educational requirements for
teachers. (Source: Ministry of National Education – 2002)
Sesuai data Departemen Pendidikan Nasional tahun 2002,
jumlah anak usia sekolah dari SD hingga SMA mencapai
38.368.947 siswa, sementara jumlah guru 2.005.143
orang. Diperkirakan 41% guru-guru di Indonesia tidak
memenuhi kualifikasi yang ditetapkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI no. 034/U/2003 tentang
persyaratan guru. (Sumber: Departemen Pendidikan
Nasional – 2002)
cost of formulating and disseminating the change untuk membeli buku-buku pelajaran baru.
to teachers, and guidebooks and teaching aids Belakangan ini tumbuh sejumlah lembaga
must be provided. Economically disadvantaged pendidikan asing untuk memenuhi kebutuhan
families will also be forced to spend more money akan pendidikan. Namun, sekolah-sekolah yang
on new textbooks. berkualitas tinggi dan mahal ini hanya dapat
A growing number of foreign education dinikmati oleh mereka yang memiliki uang.
institutions have been established to fulfil this Sebaliknya, mereka yang miskin mau tak mau
need. However, these high-quality, expensive mengenyam sistem pendidikan pemerintah.
schools can only be attended by the ‘haves’; the Sungguh sebuah kenyataan yang pahit menyak-
‘have-nots’ must get by in the much poorer-quality sikan yang terjadi di Indonesia saat ini, di mana
government education system. The sad truth is sekolah-sekolah berkualitas tinggi menjadi hak
that in Indonesia today, high-quality schools are prerogatif bagi segelintir kelompok masyarakat
the prerogative of an exclusive and fortunate few. yang eksklusif dan beruntung.
Must we sit idly by and allow Heriyanto’s story Apakah kita akan berdiam diri dan membiarkan
to be repeated indefinitely? Can we really afford kisah Heriyanto terulang lagi? Dapatkah kita
to let the intellectual potential of the nation stagnate menerlantarkan potensi intelektual bangsa ini, karena
as a result of seemingly insurmountable problems? terbentur masalah-masalah yang kelihatannya
Sampoerna Foundation believes that Indonesia tidak tertanggulangi?
will only succeed internationally through universal Sampoerna Foundation yakin, Indonesia akan
access to high quality education. Education is key mencapai sukses dalam skala internasional
to imparting world-class intellectual and melalui akses universal terhadap pendidikan
ethical skills to the emerging generation of berkualitas tinggi. Pendidikan adalah kunci
business and government leaders, enabling them untuk menghasilkan intelektual kelas dunia dan
to lead the country and its economy in the keterampilan etika, agar tercipta generasi pemimpin
decades to come. bisnis dan pemerintahan, yang memampukan
mereka memimpin negeri ini dan ekonominya
dalam beberapa dekade ke depan.
Right: Irhan Farhan, Undergraduate student at Padjadjaran University – Bandung, 2002 Intake and Nurman Numeiri,
Graduate Student Padjadjaran University – Bandung, 2002 Intake during 2003 Annual Gathering at Ciletuh Public
Elementary School in Sukabumi, West Java. Kanan: Irhan Farhan, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran –
8 Bandung tahun program 2002 dan Nurman Numeiri, mahasiswa program Magister Manajemen Universitas Padjadjaran
pada acara Pertemuan Tahunan 2003.
11.
12.
13. ABOUT SAMPOERNA FOUNDATION TENTANG SAMPOERNA FOUNDATION
Sampoerna Foundation was founded on Sampoerna Foundation didirikan pada 1 Maret
March 1, 2001 through a generous gift from 2001 atas inisiatif Putera Sampoerna dan perusahaan
Putera Sampoerna and the publicly listed company, publik, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. The Yayasan ini merupakan organisasi nirlaba yang
Foundation is a non-profit organization dedicated mengabdi untuk peningkatan kualitas pendidikan
to improving the educational environment in di Indonesia, serta memberi kesempatan bagi
Indonesia and to providing financially deserving generasi muda yang kurang mampu secara finansial
children with a proven record of academic tetapi memiliki kemampuan akademik yang
excellence with the opportunity to continue cemerlang, agar dapat melanjutkan sekolah.
their schooling. Berbagai program dan kegiatan dirancang
Programs and activities are fashioned around selaras dengan keyakinan bahwa pendidikan
the belief that education is a prerequisite for merupakan prasyarat bagi terciptanya kestabilan
Indonesia’s social and political stability. sosial dan politik di Indonesia.
Sampoerna Foundation’s scholarship programs Program-program beasiswa Sampoerna
go a step further than other programs. In addition Foundation selangkah lebih maju dibandingkan
to providing appropriate financial support, they program-program beasiswa lainnya. Selain memberi
are also specifically designed to instill character dukungan finansial yang sesuai, program-program
in the recipients. These recipients may one day Sampoerna Foundation juga dirancang khusus
become leaders in their communities and champions untuk membentuk karakter para penerima beasiswa.
of a better nation. Mereka mungkin suatu hari kelak menjadi pemimpin-
In all of its programs and activities, Sampoerna pemimpin di dalam komunitas mereka dan
Foundation always strives to make a difference. menjadi pelopor-pelopor bangsa yang lebih baik.
Dalam setiap program dan kegiatannya,
Sampoerna Foundation selalu berusaha untuk
menciptakan pembaruan.
The total number of schools is 181,665, with a total of
1,207,580 classrooms. However, 46.38% of the classes
are in either mild disrepair (28.12%) or severe disrepair
(18.25%). (Source: Ministry of National Education – 2002)
Jumlah sekolah di Indonesia ada 181.665 dengan
1.207.580 kelas. Namun 46,38% kelas mengalami
kerusakan, baik kerusakan ringan (28,12%) atau
kerusakan berat (18,25%). (Sumber: Departemen
Pendidikan Nasional – 2002)
Left: Budi Purwanto, Bandung Institute of Technology, Graduate Program, 2003 Intake during Regional Social Activity in
Bandung, West Java. Kiri: Budi Purwanto, mahasiswa program Magister Manajement, Institut Teknologi Bandung, tahun
program 2003 pada kegiatan sosial regional.
11
14. According to data from the Ministry of National Education,
in 2002 the total number of high school students reached
5,051.640, or only 13.27% of the total number of
students enrolled in primary and secondary education.
(Source: Ministry of National Education – 2002)
Menurut data Departemen Pendidikan Nasional tahun
2002, jumlah siswa Sekolah Menengah Atas mencapai
5.051.640 siswa atau hanya 13,27% dari jumlah siswa
yang menekuni pendidikan di SD dan SMP. (Sumber:
Departemen Pendidikan Nasional – 2002)
OUR VISION AND MISSION VISI DAN MISI KAMI
The vision of Sampoerna Foundation is to Visi Sampoerna Foundation adalah memberi
make a meaningful material contribution to the sumbangsih nyata yang berarti demi masa depan
betterment of Indonesia’s future through the Indonesia yang lebih baik melalui peningkatan
improvement of the country’s educational system. sistem pendidikan di negeri ini. Kami akan
We will take an active role in stimulating and berperan aktif dalam mendorong dan memelopori
leading broader private sector involvement in keterlibatan sektor swasta yang lebih luas dalam
improving the country’s educational system. peningkatan sistem pendidikan di Tanah Air.
Sampoerna Foundation is working towards: Sampoerna Foundation berkarya demi
• An educational system that welcomes all terciptanya:
Indonesians, regardless of social standing or • Sistem pendidikan yang memberi kesempatan
financial need; kepada setiap warganegara Indonesia, tanpa
• Schools that are led and staffed by memandang status sosial dan biaya pendidikan.
highly qualified and personally motivated • Sekolah yang dipimpin dan dikelola para
administrators and teachers; pendidik yang sangat kompeten dan memiliki
• A national curriculum that is personally motivasi yang kuat.
enriching and vocationally relevant to every • Kurikulum pendidikan nasional yang
student of every ability; memperkaya wawasan dan keterampilan
• Classrooms and lecture halls that are yang relevan bagi setiap pelajar dengan
equipped with appropriate resources to bakatnya masing-masing.
advance and enhance learning; • Ruang kelas yang dilengkapi dengan berbagai
• An educational experience that provides sarana pendidikan yang diperlukan untuk
every student with the intellectual, technical meningkatkan dan memajukan kualitas
and ethical skills required for survival in pengajaran.
today’s modern environment. • Pengalaman memperoleh pendidikan yang
memberi bekal intelektualitas, keterampilan
teknis, dan etika yang dibutuhkan para pelajar
agar dapat bertahan dalam lingkungan modern
saat ini.
Right: Scholars during 2003 Annual Gathering.
Kanan: Penerima beasiswa pada acara Pertemuan Tahunan 2003.
12
15.
16. our programs
program-program kami
Education is an essential component of human resource development. Pendidikan adalah salah satu komponen utama dalam pengembangan
Improving the quality of education leads to the creation of higher-quality sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan akan menciptakan
human resources and accelerates the process of national development. sumber daya manusia yang berkualitas lebih baik dan mempercepat proses
In its initial phase, Sampoerna Foundation programs grant scholarships pembangunan nasional.
to outstanding, financially deserving, young men and women. This enables Sampoerna Foundation memberi beasiswa kepada generasi muda – laki-
them to continue their education and also provides them with additional laki dan perempuan – yang berprestasi, namun membutuhkan dukungan
training designed to enhance their leadership capabilities. finansial. Beasiswa ini memungkinkan mereka melanjutkan pendidikannya,
Sampoerna Foundation believes that the study of management and serta memberi mereka pelatihan tambahan yang dirancang untuk
business is especially important in the modern world. Such studies provide meningkatkan kecakapan kepemimpinan mereka.
young people entering the marketplace with the tools they need to Sebagai tahap awal, Sampoerna Foundation meyakini, bidang studi man-
survive and prosper, and to bring about a more economically just and ajemen dan bisnis sangat penting dalam dunia modern. Bidang studi ini
prosperous society. membekali generasi muda untuk memasuki dunia kerja dengan perangkat
Sampoerna Foundation also provides scholarships in the area of applied yang mereka butuhkan agar dapat bertahan dan sukses, serta menciptakan
science and engineering. Candidates for these scholarships are recruited keadilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
through the annual National Science Olympiad. Scholarships to study at Sampoerna Foundation juga menyediakan beasiswa di bidang ilmu
leading local universities are granted to winners of the national event. pengetahuan terapan dan perekayasaan. Para kandidat untuk program
Indonesian gold medalists at the International Science Olympiad will receive beasiswa ini direkrut melalui Olimpiade Sains Nasional setiap tahun.
Sampoerna Foundation scholarships for overseas undergraduate studies. Beasiswa untuk menekuni studi di beberapa universitas negeri terkemuka di
Sampoerna Foundation also understands that academic achievement dalam negeri diberikan kepada para pemenang medali emas di perhelatan
must be complemented by the development of fundamental moral values, ini. Sementara peraih medali emas asal Indonesia di Olimpiade Sains
including integrity, kindness, tolerance, humbleness and social responsibility. Internasional akan memperoleh beasiswa Sampoerna Foundation untuk
This emphasis is one of the key differences between Sampoerna Foundation studi tingkat sarjana (S1) di luar negeri.
and other scholarship-granting institutions. Sampoerna Foundation does Sampoerna Foundation juga memahami, prestasi akademik harus
not simply provide financial support, it also takes steps to nurture and foster dilengkapi dengan pengembangan nilai-nilai moral dasar seperti integritas,
ethical and social values. To that end Sampoerna Foundation conducts budi pekerti, toleransi, kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial. Penekanan
ongoing professional and personal development programs for its scholarship terhadap nilai-nilai tersebut adalah salah satu ciri yang membedakan
recipients and scholarship alumni. Sampoerna Foundation dengan institusi pemberi beasiswa lainnya.
Successful scholarship candidates must demonstrate both academic Tidak semata memberi dukungan finansial, Sampoerna Foundation juga
excellence and financial need. Sampoerna Foundation upholds a non- memelihara dan memupuk nilai-nilai etika dan sosial. Untuk itu diselenggarakan
14
17. Sampoerna Foundation does not
simply provide financial support,
it also takes steps to nurture and
foster ethical and social values.
Tidak semata memberikan dukungan
finansial, Sampoerna Foundation
juga memelihara dan memupuk
nilai-nilai etika dan sosial.
discrimination policy, actively promoting diversity and multiculturalism in its berbagai program pengembangan profesional dan pribadi bagi para penerima
selection of scholarship recipients. beasiswa dan alumni.
The Foundation understands that in order to make a significant contribution Para kandidat penerima beasiswa yang berhasil harus menunjukkan
to the nation’s education sector, it must expand its activities beyond provision prestasi akademik prima dan kebutuhan akan dukungan finansial.
of scholarships. With this in mind, Sampoerna Foundation will embark on Sampoerna Foundation menerapkan kebijakan non-diskriminatif, secara
the second phase of its programs. While continuing to support scholarships, aktif menjunjung keanekaragaman dan multikultural dalam proses seleksi
this phase will also include teacher’s infrastructure and institutional para penerima beasiswa.
development programs. Sampoerna Foundation memahami bahwa untuk dapat memberikan
sumbangsih nyata dalam sektor pendidikan, kegiatannya harus diperluas.
Berdasarkan pemikiran ini, Sampoerna Foundation akan mengembangkan
kegiatan-kegiatannya, termasuk pendanaan untuk program-program, agar
dapat meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.
15
19. letter from
the founder
surat dari
pendiri
When we established Sampoerna Foundation, the first question we Ketika kami mendirikan Sampoerna Foundation, pertanyaan pertama
asked ourselves was, “What is the most urgent problem that Indonesia need yang kami tanyakan kepada diri kami sendiri ialah, “Masalah paling genting
to solve?” apa yang perlu diselesaikan di Indonesia saat ini?”
Initially, the problems that came to mind were the obvious ones. The Awalnya, masalah-masalah yang melintas dalam benak adalah yang
things we see around us every day in our big cities. Endemic poverty. nyata. Hal-hal yang kita lihat di sekitar kita setiap hari di kota-kota besar.
Homeless children. Polluted water. Inadequate public health care. Kemiskinan di mana-mana. Anak-anak jalanan. Pencemaran air. Pelayanan
Environmental destruction. The plight of the elderly. kesehatan umum yang belum memadai. Perusakan lingkungan. Kaum manula
When the list ran to several pages, we stopped and took our bearings. We yang menyedihkan.
asked ourselves, “Is there something that all these problems have in common? Ketika daftar ini mencapai beberapa lembar, kami berhenti dan mencoba
Is there some action we can take that will simultaneously have a positive menyimpulkan. Kami bertanya lagi, “Apakah ada suatu kesamaan dalam
impact on all of them?” semua masalah tersebut? Adakah tindakan yang dapat diambil, agar secara
We found that many of Indonesia’s social ills are, indeed, linked to a berkelanjutan dapat memberi dampak positif terhadap semua masalah itu?”
more fundamental issue – a shortage of effective leadership in business Kami menemukan, banyak penyakit sosial di Indonesia sebenarnya
and government. berkaitan dengan hal yang lebih mendasar - kurangnya kepemimpinan efektif
By ‘effective leadership’, we mean something very specific. There are three dalam bisnis dan pemerintahan.
main qualities that make someone an ‘effective’ leader. ‘Kepemimpinan efekt if’ yang kami maksudkan memiliki arti sangat
The first quality is expertise: the knowledge and experience required to spesifik. Ada tiga ciri khas utama yang membuat seseorang menjadi pemimpin
get the job done. Effective leaders require many types of expertise. Technical yang ‘efektif.’
expertise is about the nuts-and-bolts aspect of getting a job done. Ciri khas pertama ialah keahlian: pengetahuan dan pengalaman yang
Managerial expertise is about organizing and inspiring people to work diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Para pemimpin yang efektif
together to reach a common goal. Visionary expertise is about knowing how membutuhkan berbagai macam keahlian. Keahlian teknis menyangkut cara
to set the right goals and priorities. menyelesaikan pekerjaan. Keahlian manajemen berkisar tentang
The second quality is dedication: an unshakable commitment to the welfare pengorganisasian dan menyemangati orang lain untuk bekerjasama mencapai
of the community and the nation. Leaders cannot endure, at least not for tujuan bersama. Keahlian visioner adalah kemampuan menyusun sasaran
long, if their actions do not contribute in some meaningful way to the greater dan prioritas yang tepat.
good. At a minimum, this means that progress must be shared fairly with all Ciri khas kedua ialah pengabdian: komitmen yang tak tergoyahkan bagi
the people who make it possible and that the welfare of future generations kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Para pemimpin tidak akan langgeng,
should not be compromised for short-term gains. paling tidak hanya bertahan sebentar, jika tindakan-tindakan mereka tidak
17
20. We not only expect Sampoerna Foundation
scholars to become the nation’s future leaders;
we also expect them to embrace and practice
the highest ethical and moral principles.
Kami tidak hanya berharap para penerima
beasiswa Sampoerna Foundation dapat menja-
di pemimpin-pemimpin masa depan bangsa;
Kami juga mengharapkan mereka memperoleh
dan mempraktikan prinsip-prinsip moral dan
etika yang paling tinggi.
– Putera Sampoerna
The third quality is morality: high principles in all of one’s actions. memberi sumbangsih berarti untuk sesuatu yang lebih besar. Setidaknya,
Leaders must be honest, fair and impartial at all times. They must be willing hal ini berarti kemajuan harus dibagikan secara adil dengan semua orang
to make personal sacrifices when their private interests are at odds with yang membantu perwujudannya dan kesejahteraan generasi yang akan
higher moral and ethical obligations. We have only to look at recent events datang tidak boleh dikompromikan untuk pencapaian jangka pendek.
in our own country to understand what happens when leaders lack this quality. Ciri khas ketiga ialah moralitas: Menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam
I have heard it said that great leaders are born, not made. I do not adhere semua tindakannya. Para pemimpin harus bersikap jujur, bersih, dan adil
to this view. Great leaders, like all of us, begin their lives as children. sepanjang waktu. Mereka harus bersedia berkorban, ketika kepentingan
Personality and character are very much a product of youthful experience. pribadi mereka bertentangan dengan kewajiban moral dan etika yang lebih
And, as far as I can fathom, the most important experience each of us has tinggi. Kita bisa menyaksikan yang terjadi di negeri kita belakangan ini,
during our formative years is our education... or our lack thereof. untuk dapat memahami apa yang akan terjadi jika para pemimpin tidak
With this understanding, the mission of Sampoerna Foundation became memiliki ciri khas ketiga ini.
clear to us. The first step towards eliminating Indonesia’s social and economic Saya telah mendengar ungkapan yang mengatakan, para pemimpin
ills must begin with creating effective leaders. This in turn requires an besar dilahirkan bukan diciptakan. Saya kurang sependapat dengan pan-
education system that imparts expertise, commitment and ethical values to dangan ini. Para pemimpin besar, sama seperti kita, memulai kehidupannya
the entire youth of the nation: male or female, urban or rural, rich or poor. sebagai kanak-kanak. Kepribadian dan karakter adalah produk utama pen-
We decided to use Sampoerna Foundation’s limited resources as a catalyst galaman semasa muda. Dan sejauh pengertian saya, pengalaman paling
for change; to provide young people with the intellectual and moral tools penting yang kita masing-masing alami selama tahun-tahun formatif kita
they need to help themselves achieve a greater well-being. ialah pendidikan kita.... atau kekurangan kita dalam hal itu.
In its start-up phase, Sampoerna Foundation is concentrating on Dengan pemahaman ini, misi Sampoerna Foundation menjadi jelas bagi
secondary and university-level scholarships for financially deserving students. kita. Langkah pertama untuk memberantas penyakit sosial dan ekonomi
Our immediate objective is to help alleviate the disenfranchisement of major Indonesia harus dimulai dengan menciptakan pemimpin-pemimpin yang
elements of our nation’s youth and to create citizens who can make a positive efektif. Untuk ini dibutuhkan sistem pendidikan yang mencakup keahlian,
social and economic contribution to their families and their nation. By providing komitmen, dan nilai-nilai etika bagi generasi muda bangsa: laki-laki atau
disadvantaged students with an education, we literally create opportunities perempuan, di perkotaan atau pedesaan, kaya atau miskin.
for them where no opportunities existed before. Kami memutuskan untuk menggunakan sumber daya Sampoerna
We not only expect Sampoerna Foundation scholars to become the Foundation yang terbatas sebagai katalisator perubahan; membekali kaum
nation’s future leaders; we also expect them to embrace and practice the muda dengan perangkat intelektual dan moral yang mereka butuhkan untuk
highest ethical and moral principles. We expect them to make a life-long membantu diri mereka sendiri mencapai kesejahteraan yang lebih besar.
18
21. commitment to the well-being of their community and their nation. This is why Sejak awal Sampoerna Foundation telah berkonsentrasi pada pemberian
we require them to participate in a series of programs designed to impart the beasiswa tingkat pendidikan menengah dan universitas bagi siswa-siswa
skills and motivation they will need to honour this commitment. yang membutuhkan dukungan finansial. Tujuan jangka pendek kami ialah
Looking further into the future, we envision that Sampoerna Foundation membantu mengurangi hilangnya hak-hak utama generasi muda kita serta
will also become increasingly involved in efforts to reform and improve menciptakan masyarakat yang dapat memberi sumbangsih sosial dan
school curriculum at the primary, secondary and university levels. ekonomi yang positif bagi keluarga dan bangsa mereka. Dengan memberi
Additionally, it will also focus on the quality and qualifications of our teachers. bekal pendidikan kepada para siswa tidak mampu, secara nyata kita menciptakan
Today, those Indonesians who are fortunate enough to graduate from peluang-peluang bagi mereka yang sebelumnya tidak ada sama sekali.
high school or university often find themselves inadequately prepared for Kami tidak hanya berharap para penerima Sampoerna Foundation dapat
the rigors of the modern marketplace. The content and pace of learning in our menjadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa; kami juga mengharapkan
schools must be adjusted to realistically reflect the nation’s needs. Teachers mereka memperoleh dan mempraktikkan prinsip-prinsip moral dan etika
must do more than lead recitations and rote learning: they must kindle yang paling tinggi. Kami berharap mereka memberi komitmen seumur hidup
enthusiasm, inspire diligence, nurture independent thinking, and provide bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa mereka. Ini sebabnya mengapa
ethical and moral direction. kami mengharuskan mereka berpartisipasi dalam serangkaian program
In summary, we at Sampoerna Foundation are committed to the yang dirancang untuk menambah keterampilan dan motivasi yang mereka
revitalization of the educational system in Indonesia and to helping to make butuhkan untuk menghargai komitmen ini.
high-quality education available to all of our nation’s young people. Memandang lebih jauh ke depan, kami mendambakan Sampoerna
These are not easy goals to attain. We realize that we will not be able to Foundation dapat meningkatkan keterlibatannya dalam upaya-upaya untuk
achieve them alone. For this reason, we are also committed to inspiring others memperbaiki dan meningkatkan kurikulum sekolah di tingkat dasar,
to work together towards the same vision. menengah, dan universitas. Selain itu, Sampoerna Foundation juga akan
I invite you to join us in our concern... and to help Sampoerna Foundation berfokus pada kualitas dan kualifikasi guru-guru kita.
attain what we believe are truly noble goals... Dewasa ini, orang-orang Indonesia yang telah menamatkan pendidikan
sekolah menengah atau universitas seringkali menemukan diri mereka tidak
memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi persaingan dalam
dunia kerja modern. Materi dan langkah pembelajaran di sekolah-sekolah
kita hendaknya disesuaikan terhadap kebutuhan nyata bangsa. Para
guruharus melakukan lebih dari sekadar menghafal pelajaran: mereka harus
membangkitkan antusiasme, menginspirasikan ketekunan, memupuk
pemikiran idependen, serta memberi arahan etika dan moral.
Secara ringkas, kami di Sampoerna Foundation berkomitmen untuk
merevitalisasi sistem pendidikan di Indonesia dan membantu agar pendidikan
berkualitas tinggi dapat dijangkau semua generasi muda bangsa kita.
Tentu saja ini bukan tujuan yang mudah dicapai. Kami sadar, kami tidak
dapat mencapainya sendirian. Karena itu, kami juga berkomitmen memberi
inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk bekerjasama dengan visi yang sama.
Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam keprihatinan
ini... dan membantu Sampoerna Foundation mencapai apa yang kami yakini
sebagai tujuan yang sangat mulia.....
PUTERA SAMPOERNA
Founding Benefactor / Patron
Sampoerna Foundation
Pendiri / Pembina
Sampoerna Foundation
19
23. message from the
management
sepatah kata dari
manajemen
We are pleased to report that the past year has been a very positive period Kami bangga dapat melaporkan bahwa tahun lalu merupakan periode
of growth and transformation for Sampoerna Foundation. We began the year pertumbuhan dan transformasi sangat positif bagi Sampoerna Foundation.
by defining three main organizational objectives, and over the past twelve Kami mengawali tahun dengan mendefinisikan tiga tujuan utama organisasi
months we have come a long way towards achieving them. dan selama dua belas bulan berikutnya kami berupaya mencapai
First, we made substantial progress towards focusing more on tujuan tersebut.
Sampoerna Foundation’s activities in secondary and tertiary education in Pertama, kami membuat kemajuan substansial untuk lebih berfokus
Indonesia. As part of this effort, we began formulating a strategic master pada kegiatan-kegiatan Sampoerna Foundation yang berkaitan dengan
plan that will serve as a coordinating framework for specific activities, and pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di Indonesia. Sebagai bagian
we clearly delineated several core programs that will underpin our long- upaya ini, kami mulai dengan merancang rencana strategis utama yang akan
range goals. dipakai sebagai kerangka koordinasi untuk kegiatan-kegiatan yang lebih
Second, we took ambitious steps to formalize and systemize Sampoerna spesifik, dan kami menjabarkan dengan jelas sejumlah program inti yang
Foundation’s day-to-day processes and procedures. This will ensure that our akan menopang sasaran jangka panjang kami.
efforts and expenditures will yield maximum benefit for both grant recipients Kedua, kami bersemangat mengambil langkah-langkah untuk
and our nation. The results of some of this work can be seen in the specific memformalisasi dan membuat sistem proses dan prosedur kerja Sampoerna
reports contained elsewhere in this document. Foundation sehari-hari. Hal ini akan memastikan upaya-upaya kami dan
Finally, we intensified Sampoerna Foundation’s relationships with other biaya yang dikeluarkan akan memberi manfaat maksimal baik bagi para
organizations and individuals who share key goals and objectives, both in penerima beasiswa maupun bangsa kami. Sebagian hasil kerja ini dapat
Indonesia and around the world. Several important alliances have been disimak dalam laporan spesifik yang ada di buku tahunan ini.
forged or renewed, expanding the reach of our programs and increasing the Akhirnya, kami mengintensifkan hubungan Sampoerna Foundation dengan
social impact of our grants. We have also appointed a formal representative berbagai organisasi dan individu yang memiliki sasaran dan tujuan utama
in the United States who will act as an ‘on-the-ground’ presence for yang sama, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa kemitraan
Sampoerna Foundation scholars and for those in the U.S. who would like to penting telah dibentuk atau diperbarui, memperluas pencapaian program-
support the Foundation’s vision and goals. program kami, dan meningkatkan dampak sosial bantuan finansial yang
We are delighted with the progress that Sampoerna Foundation has kami berikan. Kami juga mengangkat perwakilan formal di Amerika Serikat
made over the past year. In the short span of twelve months, the Foundation yang akan menjadi tanda kehadiran Sampoerna Foundation bagi para
has increased the kinds and amounts of assistance provided in support of penerima beasiswa di sana, serta bagi khalayak di Amerika Serikat yang
education in Indonesia. We have made major strides towards becoming a ingin mendukung visi dan sasaran Sampoerna Foundation.
From left to right Dari kiri ke kanan: Elan Merdy, Michelle Sampoerna, Niken Rachmad and Tjandra Bachtiar
21
24. mature and internationally respected institution. Nonetheless, there Kami gembira dengan kemajuan yang dicapai Sampoerna Foundation
remains much work to be done. We will continuously strive to achieve our selama tahun silam. Dalam kurun waktu singkat selama dua belas bulan,
vision and mission, and improve our own performance in 2004 and beyond. Sampoerna Foundation telah meningkatkan jenis dan besar bantuan yang
diberikan guna mendukung pendidikan di Indonesia. Kami telah membuat
langkah penting untuk menjadi institusi yang matang dan dihormati secara
internasional. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Kami akan terus berjuang mencapai visi dan misi kami, serta meningkatkan
kinerja kami di tahun 2004 dan selanjutnya.
EXECUTIVES
PENGURUS
MICHELLE SAMPOERNA NIKEN K. RACHMAD
Executive Director of Sampoerna Foundation Sampoerna Foundation Director
Formerly Manager of communications at PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Head of Corporate Communications for the Sampoerna family of companies.
and Director of Sampoerna Jones Designs. Formerly Managing Director of Ogilvy PR, Indonesia.
Direktur Eksekutif Sampoerna Foundation Direktur Sampoerna Foundation
Sebelumnya adalah Manajer Komunikasi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Pimpinan Corporate Communication untuk keluarga dan perusahaan
Tbk. dan Direktur Sampoerna Jones Designs. Sampoerna. Sebelumnya Direktur Pelaksana Ogilvy PR, Indonesia.
ELAN MERDY TJANDRA BACHTIAR
Operations and Finance Director of Sampoerna Foundation Sampoerna Foundation Director
Formerly Manager of Business and Financial Consulting Division at Arthur Corporate Secretary for PT HM Sampoerna Tbk. Lecturer at the University of
Andersen-Prasetio Strategic Consulting. Indonesia in management control systems and management accounting.
Direktur Operasional dan Keuangan Sampoerna Foundation Direktur Sampoerna Foundation
Sebelumnya Manajer Divisi Konsultasi Bisnis dan Keuangan di Arthur Corporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk.; Pengajar di Universitas
Andersen-Prasetio Strategic Consulting. Indonesia untuk mata kuliah sistem pengendalian manajemen dan
manajemen akuntansi.
22
25. meet the board
dewan pegurus
The Foundation’s charter defines a structure and sets clear responsibilities Peraturan Sampoerna Foundation menjabarkan struktur serta|
and accountabilities for both strategic and day-to-day management. menetapkan tanggung jawab dan kewenangan bagi manajemen strategis
• Patrons devise policy and make key decisions. maupun operasional.
• Supervisors provide guidance and oversight on strategically important • Pembina menentukan kebijakan dan membuat keputusan-keputusan
issues. penting.
• Executives, led by an Executive Director, manage the operation of the • Pengawas memberi bimbingan dan pengawasan terhadap hal-hal strategis
Foundation. yang penting.
Sampoerna Foundation operates transparently within strict financial • Pengurus, yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif, menjalankan operasional
guidelines to ensure that programs are implemented effectively and yayasan.
efficiently within allocated budgets. The Foundation is audited by Ernst & Sampoerna Foundation beroperasi secara transparan dengan pedoman
Young and a publicly available annual report provides comprehensive keuangan yang ketat, guna menjamin program-program diterapkan secara
details of the Foundation’s operations and finance activities. efektif dan efisien sesuai anggaran yang dialokasikan. Pembukuan
Since its inception, Sampoerna Foundation has provided scholarships to Sampoerna Foundation diperiksa oleh Ernst & Young dan hasilnya
more than 9,200 students across the Indonesian archipelago, ranging from dipublikasikan melalui laporan tahunan yang memuat data terperinci
high school to university, including overseas study in MBA programs. tentang aktivitas operasional dan keuangan.
Currently, Sampoerna Foundation scholars are enrolled in prestigious
institutions in the United States such as Wharton, Kellogg, Michigan and
Indiana universities.
23
26. ARIEF TARUNAKARYA SUROWIDJOJO, SH, L.LM
PATRON
PEMBINA
Senior lecturer at the Faculty of Law at University of Indonesia; Director of the Capital Market Continuing Legal Education Program;
Indonesian Editor of the Asia Business Law Review; Founder and member of the Board of Trustees of the Indonesian Transparency Society
(MTI); founder and Chairperson of the Indonesian Law and Policy Study Center (PSHKI); founder and member of the Board of the
Indonesian Institute for Corporate Governance; founder and member of the Board of Trustees of Transparency International Indonesia;
member of the Board of Trustees of the Indonesian World Wildlife Fund for Nature.
Pengajar senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Direktur Program Pendidikan Hukum Pasar Modal Lanjutan; Redaktur
Indonesia di penerbitan Asia Business Law Review; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI);
Pendiri dan Ketua Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHKI); Pendiri dan Anggota Dewan Indonesian Institute for Corporate
Governance; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Transparency International Indonesia; Anggota Dewan Komisaris World Wildlife
Fund for Nature Indonesia.
JOHN A. PRASETIO, SE
PATRON
PEMBINA
Chairman of Prasetio Utomo (an affiliate of Ernst & Young International); head of the Department of Investment; member of the National
Economic Recovery Committee of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry; member of the Board of the Pacific Basin
Economic Council, the World Wide Fund for Nature, the Red Cross Foundation and the Expert Council of Public Companies in Indonesia;
member of the Board of Commissioners of PT. Bimantara Citra.
Pimpinan Prasetio Utomo (afiliasi Ernst and Young International); Kepala Departemen Investasi; Anggota Komite Pemulihan Ekonomi
Nasional dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia; Anggota Dewan Pacific Basin Economic Council, World Wide Fund for Nature,
Yayasan Palang Merah, dan Dewan Ahli Perusahaan Publik di Indonesia; Anggota Dwan Komisaris PT Bimantara Citra.
DR. NURCHOLIS MADJID
PATRON
PEMBINA
Member of the National Commission for Human Rights; member of the Advisory Board of ICMI (Indonesian Association of Muslim
Intellectuals); Chairman of Paramadina Foundation and Rector of Paramadina University, Jakarta; author of books and publications on
Islam, humanism, and the intellectual community.
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; anggota Dewan Penasihat Ikatan Cedekiawan Muslim Indonesia (ICMI); Ketua Yayasan
Paramadina dan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta; penulis sejumlah buku dan publikasi bertema Islam dan kemanusiaan, serta
komunitas intelektual.
DRS. EKA DHARMAJANTO KASIH
SUPERVISOR
PENGAWAS
Commissioner of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; director of a number of businesses within the Sampoerna group, including
Managing Director of Sampoerna International Finance Company in the Netherlands.
Komisaris PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Direktur sejumlah divisi usaha dalam kelompok Sampoerna, termasuk Direktur
Pelaksana Sampoerna International Finance Company di Belanda.
27. MARZUKI USMAN, SE, MA.
SUPERVISOR
PENGAWAS
Minister of Tourism (1998-1999); State Minister for Investment (1999); Minister of Forestry (2001); member of the People’s Consultative
Assembly (1997-1998 and 1999-2001); member of the International Advisory Board, Centre for Tropical Forest Conservation.
Menteri Pariwisata (1998-1999); Menteri Negara untuk Investasi (1999); Menteri Kehutanan (2001); anggota Dewan Pertimbangan
Agung (1997-1998 dan 1999-2001); anggota Dewan Penasihat Internasional, Pusat Konservasi Hutan Tropis Internasional.
JOHN N. MEEKS
SENIOR ADVISOR – UNITED STATES
Has many years of residence in Indonesia, including as volunteers in humanitarian cause. His familiarity with Indonesia and dedication
to others will enable him to assist Sampoerna Foundation MBA scholars at U.S. universities. He will also be the point of contact in the
United States for any parties interested in learning more about the Foundation’s vision, mission and programs.
Memiliki pengalaman menetap di Indonesia, termasuk sebagai relawan untuk kegiatan kemanusiaan. Pengetahuannya tentang
Indonesia serta dedikasinya pada sesama menjadikan beliau orang yang tepat untuk membantu para penerima beasiswa Sampoerna
Foundation di Amerika Serikat. Beliau juga menjadi sumber informasi bagi para pihakdi Amerika Serikat yang tertarik untuk mengetahui
lebih banyak mengenai visi, misi dan program Sampoerna Foundation.
DR. HEINRICH SEEMANN
ADVISOR – EUROPE
Has a lifetime of experience working for educational improvement in his native Germany, Dr. Seemann held various high-ranking education-
related government positions. In his capacity as German Ambassador to Indonesia in the mid-1990s, Dr. Seemann put education at the
forefront of his concerns.
Dr. Seemann memiliki pengalaman yang luas dalam pembangunan sektor pendidikan. Beliau pernah memegang berbagai jabatan penting
yang berkaitan dengan pendidikan di pemerintahan Jerman. Pada pertengahan tahun 1990-an, beliau menjabat sebagai Duta Besar
Jerman untuk Indonesia.
25
28.
29. 2003 operational
highlights
sekilas operasional
2003
The total number of secondary schools able to accept students
was 12,307, or about 6.77% of the total number of schools
in Indonesia from elementary school through high school.
Based on those statistics, each school is able to
accommodate 410 students, but only has on average
30 teachers. (Source: Ministry of National Education – 2002)
Jumlah sekolah menengah yang dapat menampung siswa
sebanyak 12.307 atau sekitar 6,77% dari seluruh sekolah di
Indonesia tingkat SD hingga SMA. Berdasarkan statistik
tersebut, setiap sekolah mampu menampung 410 siswa,
namun hanya memiliki rata-rata 30 guru. (Sumber:
Departemen Pendidikan Nasional – 2002)
Left: Senior high school scholars and graduate scholars at plenary session during 2003 Annual Gathering. Kiri: Penerima beasiswa tingkat SMA dan S2
pada sidang pleno dalam acara Pertemuan Tahunan 2003.
27
30. “ I learned about Sampoerna Foundation Scholarship “ Saya mengetahui tentang program beasiswa Sampoerna
Program from a teacher at school. I realized that if I Foundation dari seorang guru. Saya sadar, kalau saya
wanted to secure a scholarship, I had to study hard. ingin mendapat beasiswa, saya harus giat belajar.
I was overjoyed to learn that my name was on the Saya begitu gembira ketika mengetahui nama saya
scholarship recipient list. The scholarship means so tercantum dalam daftar para penerima beasiswa.
much to my family and I. Through the assistance of Beasiswa ini sangat berarti buat saya dan keluarga.
the scholarship, I have eased the burden on my Dengan adanya bantuan dana beasiswa, saya dapat
parents to pay for my education.” meringankan beban orangtua saya untuk membiayai
pendidikan.”
Rika Mutiasari Rika Mutiasari
Sampoerna Foundation High School Scholar Penerima Beasiswa SMA Negeri Sampoerna
SMUN 6 Lamjabat Meuraksa Foundation
Nangroe Aceh Darussalam SMAN 6 Lamjabat Meuraksa
2001 Intake Nangroe Aceh Darussalam
Angkatan 2001
In 2003, Sampoerna Foundation ran four different scholarship programs Tahun 2003, Sampoerna Foundation memiliki empat program beasiswa
in parallel, providing financial assistance for deserving students across yang berbeda, menyediakan bantuan finansial kepada para siswa yang
Indonesia. These programs were designed to assist students from the high membutuhkan di seluruh Indonesia. Program-program ini didesain untuk
school level to those enrolled in graduate studies. membantu para siswa dari sekolah menengah atas hingga mereka yang
The total number of scholars supported by Sampoerna Foundation now akan menekuni studi pascasarjana.
stands at 9,110 Senior High School scholars, 40 undergraduates, 95 local Jumlah penerima beasiswa yang didukung Sampoerna Foundation saat
graduate scholars, and 5 graduate students in the United States. ini mencapai 9.110 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), 40 mahasiswa
Although Sampoerna Foundation’s major activities consist of disbursing tingkat sarjana (S1), 95 mahasiswa pascasarjana dalam negeri (S2), dan 5
scholarships to financially deserving secondary and tertiary students, we mahasiswa pascasarjana di Amerika Serikat.
are continually searching for other strategic opportunities. In September, Meskipun kegiatan utama Sampoerna Foundation adalah memberikan
Sampoerna Foundation assumed a sponsorship role with the National beasiswa kepada para siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi yang
Science Olympiad, where the best and the brightest of Indonesia’s youth membutuhkan dukungan finansial, namun kami senantiasa mencari peluang-
compete for honors in the fields of physics, mathematics, chemistry, biology, peluang strategis lain. Pada bulan September, Sampoerna Foundation
and computer sciences. Winners will receive scholarships for undergraduate berperan sebagai sponsor dalam ajang Olimpiade Sains Nasional, di mana
study at top universities in Indonesia. Among the participants at this year’s para pelajar terbaik dan tercerdas Indonesia menunjukkan kebolehan
event were seven scholars from the Sampoerna Foundation’s Senior High mereka dalam bidang fisika, matematika, kimia, biologi, dan ilmu komputer.
School scholarship program, representing the provinces of Bengkulu, West Para pemenang akan menerima beasiswa untuk studi tingkat sarjana (S1) di
Java, Central Java and North Moluccas. beberapa universitas negeri ternama di Indonesia. Di antara para peserta
During the first semester of 2003, Sampoerna Foundation made significant olimpiade sains tahun ini, ada tujuh penerima beasiswa SMA Sampoerna
strides towards achieving its targets. Foundation, mewakili provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Promotion and outreach activities in Jakarta, Bandung, Yogyakarta, and Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
Surabaya drew high levels of interest from the public. The open house in Selama semester pertama 2003, Sampoerna Foundation membuat
each city was attended by more than 300 participants. Sampoerna langkah signifikan dalam mencapai sasaran-sasarannya.
Foundation also participated in the education exhibition held at Gadjah Kegiatan promosi dan kunjungan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
Mada University. Surabaya memperlihatkan minat yang tinggi dari publik. Acara open house
In June, Sampoerna Foundation selected three new scholars for placement di setiap kota tersebut dihadiri lebih dari 300 peserta. Sampoerna Foundation
at leading business schools in the USA. The successful students arrived in juga berpartisipasi dalam pameran pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
the USA in mid-August 2003. They are now pursuing their studies at Kellogg Pada bulan Juni, Sampoerna Foundation memilih tiga penerima beasiswa
School of Management – Northwestern University, University of Michigan baru yang akan belajar di sekolah bisnis terkenal di Amerika Serikat. Mereka
28
31. “ I am very grateful to be one of the recipients of a “ Saya sangat senang menjadi salah satu penerima
Sampoerna Foundation scholarship to study management. beasiswa Sampoerna Foundation untuk menekuni
I could hardly believe my eyes when I read the e-mail studi manajemen. Sukar mempercayai mata saya,
notifying me of my acceptance. The scholarship is ketika saya membaca e-mail pemberitahuan tentang
extremely important to me; my family no longer has to penerimaan beasiswa. Tentu saja beasiswa ini sangat
worry about tuition payments, and I have the penting bagi saya, karena keluarga tidak perlu lagi
responsibility of fulfilling its requirements. I look mencemaskan biaya pendidikan. Saya harus bertanggung
forward to participating in social programs organized jawab memenuhi semua persyaratan beasiswa ini.
by Sampoerna Foundation, in my goal to become a Saya ingin berpartisipasi dalam program-program
better person.” sosial yang diadakan Sampoerna Foundation, agar
saya dapat menjadi individu yang lebih baik.”
Novrita Endah Putrianti Novrita Endah Putrianti
Undergraduate Scholar, Management Study Penerima Beasiswa S1, Bidang Studi Manajemen
Gadjah Mada University Universitas Gadjah Mada
2002 Intake Angkatan 2002
Business School and Kelley Business School – University of Indiana. tiba di Amerika Serikat pada pertengahan Agustus 2003. Mereka saat ini
Our in-house quarterly publication, Ajar magazine, aimed at tertiary tengah menekuni studi di Kellogg School of Management – Northwestern
scholars and alumni, obtained a new layout and format. Ajar aims to University, University of Michigan Business School, dan Kelley Business
encourage Sampoerna Foundation scholars and alumni to be aware of and School – University of Indiana.
responsive to the latest issues in Indonesia, as well as to strengthen the Publikasi internal kami yang terbit setiap tiga bulan, majalah Ajar,
bond between the Foundation, its scholars and alumni. Ajar also serves as a ditujukan bagi para penerima beasiswa tingkat perguruan tinggi dan alumni,
communication tool to promote Sampoerna Foundation’s mission, its beliefs muncul dengan format dan desain baru. Ajar dimaksudkan untuk
and philosophies, and to raise public awareness of the educational situation mendorong para penerima beasiswa dan alumni Sampoerna Foundation
in Indonesia. agar peduli dan responsif terhadap perkembangan terkini di Indonesia, di
To strengthen the recruitment promotions, the Foundation produced samping memperkuat ikatan antara Sampoerna Foundation dengan para
posters for senior high school, undergraduate and graduate scholarship penerima beasiswa dan alumninya. Ajar juga menjadi perangkat komunikasi
programs. In support of the open houses conducted in Jakarta, Bandung, untuk mempromosikan misi Sampoerna Foundation, keyakinan dan
Yogyakarta, and Surabaya, Sampoerna Foundation disseminated press filosofinya, serta meningkatkan kesadaran publik terhadap situasi pendidikan
releases to major national and local media. The Foundation di Indonesia.
The Foundation also participated in “Bincang Pagi”, (Morning Guna memperkuat promosi untuk perekrutan para penerima beasiswa,
Discussion) a live Metro TV talk show program which aired on 30 June. Sampoerna Foundation menerbitkan poster untuk setiap program beasiswa
In August 2003, John Meeks was appointed Sampoerna Foundation’s SMA, S1, dan S2. Sebagai dukungan terhadap acara open house di Jakarta,
Senior Advisor. John will be responsible for promoting the Sampoerna Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, Sampoerna Foundation menyebarkan
Foundation in the United States, and will serve as its principal point of siaran pers di media cetak nasional dan lokal. Sampoerna Foundation juga
contact in North America. An important part of John’s work will involve seeking berpartisipasi dalam acara Bincang Pagi yang disiarkan langsung oleh Metro
out and engaging those who would like to learn more about the TV pada 30 Juni.
Foundation’s vision, mission and programs. Pada Agustus 2003, John Meeks diangkat Sampoerna Foundation sebagai
Also in September, the Foundation launched Siswa newsletter, a new Penasihat Senior. John akan bertanggung jawab mempromosikan
communication tool to reach its huge base of senior high school scholars. Sampoerna Foundation di Amerika Serikat dan menjadi kontak utama di
Siswa, which will be published quarterly, aims to strengthen the bond Amerika Utara. Salah satu tugas penting John ialah mencari dan membina
between the Foundation and its secondary level scholars. hubungan dengan mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang visi, misi,
dan program Sampoerna Foundation.
29
32.
33. Pada bulan September, Sampoerna Foundation meluncurkan newsletter
SCHOLARSHIP PROGRAMS
Siswa, sebuah perangkat komunikasi baru untuk menjangkau para penerima
Public Senior High School Scholarship Program beasiswa SMA. Siswa, yang akan dipublikasikan setiap tiga bulan, bertujuan
Sampoerna Foundation’s first and largest scholarship program supports untuk memperkuat ikatan antara Sampoerna Foundation dengan para
deserving high school students. In 2001, Sampoerna Foundation made a penerima beasiswa tingkat sekolah menengahnya.
commitment to the Ministry of Education to provide 9,000 secondary
scholarships over a period of three years. This program provides academically
PROGRAM-PROGRAM BEASISWA
gifted young Indonesians, with proven financial need, with the opportunity
to complete high school. Program Beasiswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
In December 2003, the Foundation exceeded this target by awarding Program ini merupakan program beasiswa Sampoerna Foundation pertama
scholarships to 9,110 senior high school students attending 1,382 public dan terbesar yang diberikan kepada para pelajar Sekolah Menengah Atas
schools nationwide. Negeri (SMAN) yang secara finansial kurang mampu. Tahun 2001,
In the next three years, the Foundation will continue its commitment to Sampoerna Foundation menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan
the Ministry of Education by providing 3,000 scholarships per annum to Nasional untuk menyediakan 9.000 beasiswa selama tiga tahun. Program ini
public senior high school students. memberi peluang kepada generasi muda Indonesia yang berprestasi
The geographic distribution of our scholars is shown in Figure 4: akademis cemerlang namun secara finansial kurang mampu untuk
menyelesaikan pendidikan di SMAN.
Pada Desember 2003, Sampoerna Foundation berhasil melampaui target
itu dengan memberi beasiswa kepada 9.110 pelajar di 1.382 SMAN seluruh
Indonesia.
Dalam tiga tahun mendatang, Sampoerna Foundation akan melanjutkan
komitmennya dengan Departemen Pendidikan Nasional untuk menyediakan
3.000 beasiswa setiap tahun bagi para siswa SMAN.
Penyebaran geografis para penerima beasiswa kami tampak dalam tabel
berikut (lihat Gambar 4).
Para penerima beasiswa menerima bantuan finansial sebesar Rp 30.000
per bulan selama maksimal tiga tahun. Jumlah ini akan ditinjau kembali
tahun depan mengingat kemungkinan perubahan dalam uang sekolah.
Pada tahun 2004, Sampoerna Foundation akan menjalin kerjasama dengan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memfasilitasi pendistribusian beasiswa
SMAN ini melalui jaringan nasional yang dimiliki BRI. Dana beasiswa akan
Figure 4
ditransfer ke dalam rekening setiap penerima beasiswa per semester.
Scholarship recipients received financial assistance of Rp 30,000 per Kelanjutan pemberian beasiswa ini berdasarkan prestasi akademik yang
month for a maximum period of three years. This amount will be reviewed memuaskan, seperti dilaporkan oleh pihak sekolah kepada Sampoerna
each year to reflect possible changes in tuition fees. Foundation setiap semester.
In 2004, Sampoerna Foundation will establish a cooperative agreement
with Bank Rakyat Indonesia to facilitate distribution of individual grants Program Beasiswa Sarjana (S1) bidang Ekonomi di Dalam Negeri
through its national network. Funds will be transferred to each scholar’s Data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2003 menunjukkan, hanya
bank account each semester. 8,6% lulusan SMA yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kenyataan
Continuation of the scholarship award is based on satisfactory academic yang menyedihkan ini membuat Sampoerna Foundation merancang program
achievement, as reported by the scholars’ respective schools each semester. beasiswa yang akan menciptakan pembaruan berarti bagi bangsa.
Sampoerna Foundation saat ini menyediakan beasiswa penuh bagi generasi
Local Undergraduate in Economics Scholarship Program muda Indonesia yang berprestasi cemerlang namun membutuhkan dukungan
Data from the National Socioeconomic Survey carried out in 2003 finansial, untuk menekuni pendidikan S1 di bidang ekonomi, manajemen,
revealed that only 8.6% of high school students pursue undergraduate dan yang berkaitan dengan bisnis pada universitas-universitas negeri
studies. This sad and sobering fact spurred Sampoerna Foundation to provide terkemuka di Indonesia.
a comprehensive undergraduate university scholarship program that will Pada tahun 2003 telah diberikan 20 beasiswa tambahan, sehingga jumlah
make a meaningful difference to the nation. Sampoerna Foundation currently beasiswa yang diberikan oleh Sampoerna Foundation menjadi 40. Para
provides full scholarships to outstanding and financially deserving young penerima beasiswa memulai kuliahnya pada tahun akademik 2003/2004 di
Indonesians pursuing undergraduate degrees in economics, management bidang ekonomi pada empat universitas, yaitu Universitas Indonesia
and business-related fields at leading universities in Indonesia. (Jakarta), Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Gadjah Mada
In 2003, 20 additional scholarships were granted, bringing the total number (Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).
of undergraduate scholars supported by Sampoerna Foundation to 40. The
Left: Petrus Endria Effendhie, Undergraduate student at Airlangga University, 2002 Intake during a regional social activity in Surabaya.
Kiri: Petrus Endria Effendhie, mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, tahun program 2002 pada kegiatan sosial regional di Surabaya.
31
34. “ The selection process was very competitive, but I saw “ Proses seleksi sangat kompetitif, tapi saya melihat
from the beginning that it was fair. On a personal sejak awal proses ini adil. Bagi saya pribadi, program
level, the program has given me the chance to broaden ini telah memberi saya kesempatan untuk memperluas
my perspective and opened up new possibilities wawasan dan membuka peluang-peluang baru, melalui
through studying for an MM in Technology at ITB. pendidikan di MM-ITB. Selama tujuh tahun bekerja di
During my previous seven years working in engineering, bidang perekayasaan, saya sama sekali tidak merasakan
I did not feel any connection to the subjects I had adanya keterkaitan dengan subjek-subjek yang telah
studied at university – they were foreign to me. Now, saya pelajari di universitas – semua terasa asing bagi
I am taking subjects which are new to me but which saya. Sekarang saya menekuni studi manajemen yang
will be helpful in problem solving in the future. I hope merupakan bidang baru buat saya, tapi tentu akan
my experience in marketing as well as the knowledge membantu saya dalam menyelesaikan masalah-
I have acquired will stand me in good stead when masalah di kemudian hari. Saya berharap, pengalaman
I start my own business.” saya dalam bidang pemasaran dan pengetahuan saya
akan menjadi bekal yang bermanfaat, ketika saya
akan memulai usaha saya sendiri kelak.”
Ali Akbar Mustafa Ali Akbar Mustafa
Master of Management Scholar Penerima Beasiswa Magister Manajemen
Bandung Institute of Technology Institut Teknologi Bandung
2003 Intake Angkatan 2003
scholars will commence their studies in the 2003/2004 academic year at Program Beasiswa Pascasarjana (S2) Manajemen di Dalam Negeri
five different institutions: the University of Indonesia (Jakarta), Padjadjaran Tanpa mengurangi makna bidang studi lainnya, Sampoerna Foundation
University (Bandung), Gadjah Mada University (Yogyakarta) and Airlangga meyakini ilmu manajemen dan bisnis sangat relevan dengan kondisi ekonomi
University (Surabaya). saat ini. Oleh karena itu, Sampoerna Foundation menyediakan beasiswa
penuh bagi maksimal 30 generasi muda Indonesia berprestasi untuk dapat
Local Graduate of Management Scholarship Program melanjutkan studi pascasarjananya di bidang manajemen atau bisnis
Without detracting from the value of other fields of study, Sampoerna (Magister Manajemen) di sekolah-sekolah bisnis yang direkomendasikan di
Foundation believes that management and business studies are especially Indonesia selama dua tahun.
relevant in the current economic environment. For this reason, Sampoerna Pada November 2003, sebanyak 29 mahasiswa pascasarjana menerima
Foundation provides full scholarships for up to 30 outstanding young beasiswa dari Sampoerna Foundation, sehingga jumlah penerima beasiswa
Indonesians per annum so they may pursue graduate studies in management menjadi 95 orang. Para penerima beasiswa ini menekuni kuliah di bidang
or business (Magister Manajemen) at pre-approved business schools in bisnis dan ekonomi pada enam institusi, yaitu Universitas Indonesia
Indonesia for up to two years. (Jakarta), Institut Pengembangan Manajemen Indonesia/IPMI (Jakarta),
In November 2003 29 graduate students received scholarships from Universitas Padjajaran (Bandung), Institut Teknologi Bandung (Bandung),
Sampoerna Foundation, bringing the total number of scholarships disbursed Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).
to 95. These scholars are majoring in business and economics at six different Mulai tahun akademik 2005, Sampoerna Foundation akan memfokuskan
institutions: the University of Indonesia (Jakarta); the Indonesian Institute program ini hanya pada Magister Manajemen (MM), bukan lagi pada Master
for Management Development/IPMI (Jakarta); Padjadjaran University of Science dalam bidang Manajemen (MSi). Keputusan ini diambil
(Bandung); Bandung Institute of Technology (Bandung); Gadjah Mada berdasarkan pandangan Sampoerna Foundation tentang pentingnya
University (Yogyakarta); Airlangga University (Surabaya). pengetahuan dan keterampilan terapan.
Starting in the 2005 academic year, Sampoerna Foundation will focus
this program solely on the MM (Magister Management/Indonesian MBA) Program Beasiswa Studi MBA di Luar Negeri
degree, instead of Master of Science in Management (MSi). This decision Sampoerna Foundation percaya, individu yang berkualitas tinggi dan
was made based upon the Foundation’s view on the importance of applied kompeten pada bidang ekonomi, bisnis dan manajemen, sangat penting
knowledge and skills. artinya bagi pengembangan ekonomi Indonesia. Program Beasiswa Studi
MBA Luar Negeri Sampoerna Foundation ini dirancang untuk membantu
Overseas MBA Scholarship Program mengembangkan para calon pemimpin perusahaan Indonesia di masa
As stated previously Sampoerna Foundation believes that highly qualified, datang. Sampoerna Foundation menyediakan kesempatan kepada maksimal
competent individuals with backgrounds in economics, business and lima orang mahasiswa Indonesia untuk menekuni pendidikan MBA di sekolah
32