1. PELAYANAN KEFARMASIANPELAYANAN KEFARMASIAN
PADA PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJIPADA PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
DIREKTORAT JENDERALDIREKTORAT JENDERAL
BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANBINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
2. SISTEMATIKA PENYAJIAN
I. PENDAHULUAN
II. DASAR HUKUM
III. ORGANISASI PENGELOLAAN OBAT DAN ALKES DI ARAB SAUDI
IV. TUPOKSI PENGELOLA OBAT DAN ALKES DI KLOTER
V. DAFTAR OBAT MUSIM HAJI 2011
VI. DAFTAR OBAT TAS KLOTER
VII. FORMAT PENCATATAN PELAPORAN
VIII. TATA CARA PENGISIAN FORMAT PELAPORAN
IX. CATATAN KHUSUS
X. PENUTUP
3. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Obat merupakan komponen esensial dariObat merupakan komponen esensial dari
suatu pelayanan kesehatan termasuksuatu pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan haji dan oleh karenapelayanan kesehatan haji dan oleh karena
itu ketersediaan obat selalu menjadiitu ketersediaan obat selalu menjadi
tujuan untuk setiap pengembangantujuan untuk setiap pengembangan
kebijakan di lingkungan pembangunankebijakan di lingkungan pembangunan
kesehatan, khususnya kebijakan yangkesehatan, khususnya kebijakan yang
terkait ketersediaan farmasi.terkait ketersediaan farmasi.
4. DASAR HUKUMDASAR HUKUM
UU NO 13 TAHUN 2008 Tentang Penyelenggaraan IbadahUU NO 13 TAHUN 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah
HajiHaji
Pasal 6Pasal 6 : Kewajiban pemerintah: Kewajiban pemerintah
Pasal 31Pasal 31 : Tanggung Jawab dalam Pelayanan: Tanggung Jawab dalam Pelayanan
KesehatanKesehatan
• UU NO 36 TAHUN 2009 Tentang KesehatanUU NO 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
• KEPMENKES RI NOMOR 442/MENKES/SK/VI/2009KEPMENKES RI NOMOR 442/MENKES/SK/VI/2009
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan HajiTentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Bab VIIIBab VIII : Tentang Pengelolaan Sediaan: Tentang Pengelolaan Sediaan
Farmasi Alkes dan LogistikFarmasi Alkes dan Logistik
• Buku Pedoman Pengelolaan Obat dan Alat KesehatanBuku Pedoman Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan
Haji ( Departemen Kesehatan RI Direktorat JenderalHaji ( Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Binfar dan Alkes Direktorat Bina Obat Publik danBinfar dan Alkes Direktorat Bina Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan)Perbekalan Kesehatan)
5. ORGANISASI PENGELOLAAN OBAT DAN
ALKES DI ARAB SAUDI
Bagan
DEPO
DEPO
DAKER JEDDAH
DEPO
DAKER MADINAH
APOTEK BPHI APOTEK BPHI
PELAYANAN DI
BANDARA
SEKTOR
DEPO
DAKER MEKKAH
KLOTER
APOTEK BPHI
SEKTOR
KLOTER
DEPO
DEPO
DAKER JEDDAH
DEPO
DAKER MADINAH
APOTEK BPHI APOTEK BPHI
PELAYANAN DI
BANDARA
SEKTOR
DEPO
DAKER MEKKAH
KLOTER
APOTEK BPHI
SEKTOR
KLOTER
DEPO
DEPO
DAKER JEDDAH
DEPO
DAKER MADINAH
APOTEK BPHI APOTEK BPHI
PELAYANAN DI
BANDARA
SEKTOR
DEPO
DAKER MEKKAH
KLOTER
APOTEK BPHI
SEKTOR
KLOTER
7. TUPOKSI PENGELOLA OBAT DAN ALKES
DI KLOTER
• Menerima tas obat kloter sesuai dengan dokumen
• Merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan
dengan Formulir Permintaan yang ditandatangani oleh
Dokter Kloter
• Melakukan permintaan obat dan alat kesehatan kepada
Petugas Farmasi Sektor sesuai dengan Jadwal dan
Formulir yang ditentukan
• Membuat laporan mutasi obat dan alat kesehatan harian
kepada Petugas Farmasi Sektor
• Menyiapakan obat yang dibutuhkan selama perjalanan
pulang dari Arab Saudi ke tanah air
• Membuat laporan obat pada akhir masa tugas
• Mengembalikan sisa obat dan inventaris medis ke
Petugas Farmasi Sektor menggunakan Formulir
Pengembalaian Obat Sisa
10. NO NAMA OBAT & PERBEKKES SATUAN KEMASAN
31 Adrenalin Bitartrat/Ephinephrine Inj Ampul
32 Dexamethasone 0,5 mg/ml Ampul
33 Diphenhydramine Inj Ampul
35 Dextrose 10% 500 ml Botol
36 Dextrose 40% Botol
37 Dextrose 5% 500 ml Botol
38 Na lactat 3,1g, NaCl 6 g, KCl 0,3 g, CaCl2 0,2 g Botol
39 Natrium Chloride 0.9% 500 ml (twin cap) Botol
40 Betametasone valerate 5 gr Tube
41 Chloramphenicol 0.5% TM Tube
42 Hypoallergenic ambhiphylic cream base Tube
11. NO NAMA OBAT & PERBEKKES SATUAN KEMASAN
PERBEKALAN KESEHATAN
43 Abbocath no.18 Piece
44 Abbocath no.20 Piece
45 Alkohol Swabs Piece
46 Disposible Syring 3 cc (retractable safety) Piece
47 Disposible Syring 5 cc (retractable safety) Piece
48 Folley Catether no.16 Piece
49 Folley Catether no.18 Piece
50 Handyplast Roll
51 Handschoen non steril no.7 Buah
52 Handschoen non steril no.7,5 Buah
53 Infus Set Set
54 Masker disposible Buah
55 Plastik Obat Besar Piece
56 Plastik Obat Sedang Piece
57 Plastik Obat Kecil Buah
58 Plester 1,25 cm x 9,2 m (Micropore) Buah
59 Urine Bag Buah
60 Bag Valve Mask/Ambubag Buah
61 Gluco Meter Buah
62 Stetoscope Buah
63 Tensimeter Buah
12. FORMAT PENCATATAN PELAPORAN
NO NAMA OBAT KEMASAN STOK AWAL PENERIMAAN PERSEDIAAN PEMAKAIAN SISA STOK PERMINTAAN PEMBERIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KET :
1 Nomor urut obat dan perbekkes
2 Nama dan kekuatan obat/ perbekkes
3 Satuan kemasan item obat/ perbekkes
4 Sisa stok saat permintaan sebelumnya
5 Jumlah penerimaan saat permintaan sebelumnya
6 Penjumlahan antara kolom 4 dan kolom 5
7 Pemakaian obat periode tertentu
8 Pengurangan antara kolom 6 dengan kolom 7
8 Jumlah Permintaan
9 Jumlah Pemberiaan
LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
(..........................) (..........................)
Yang Melaporkan
Dokter Kloter
(..........................)
Yang Menerima
Petugas Kloter
Yang Menyerahkan
Petugas Sektor
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37. CATATAN KHUSUS
Masalah :
• Obat yang berasal dari dana APBD tidak
terlaporkan tetapi pada saat akhir
dikumpulkan dalam tas kloter sehingga
stok opname akhir bermasalah antara lain
:
1. Obat yang tidak tercantum dalam daftar
pengadaan obat
2. Sisa obat yang lebih besar dari
penerimaan
38. CATATAN KHUSUS
Solusi alternatif :
Bagi kloter yang membawa obat sendiri :
• Agar mendaftarkan pada saat
pemberangkatan di embarkasi dan
memasukkan obat yang dibawa tersebut
kedalam stok awal persediaan kloter
• Melaporkan sisa obat pada saat
kepulangan
• Sisa obat dipisahkan
39. PENUTUP
• Obat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan merupakan komponen
yang penting, dan untuk itu diperlukan komitmen
dalam hal pencatatan dan pelaporan untuk
menjaga ketersediaan.
• Keberhasilan pengelolaan obat dan alkes pada
saat pelaksanaan ibadah Haji sangat tergantung
pada peran serta dan koordinasi semua pihak
yang terkait dengan pengelolaan obat khusunya
petugas kesehatan dikloter.