Perjanjian ini mengatur jual beli kayu olahan pulai antara PT Rimba Sempana Indonesia dan pihak lain. Dokumen penunjang kayu harus sah sesuai peraturan. Kayu harus memenuhi standar tanpa serat besar, busuk, atau rusak. Harga akan dibicarakan secara tertutup. Pembayaran akan dilakukan setelah proses. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab secara hukum atas dokumen kayu. Perjanjian berlaku hingga
1. PERJANJIAN JUAL BELI KAYU OLAHAN PULAI
Antara
PT RIMBA SEMPANA INDONESIA
Dengan
...............................................
Pada Hari ini....................,Tanggal ...........................Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
No KTP :
Alamat :
Untuk Selanjutnya di sebut sebagai “PIHAK PERTAMA “.
Nama :RICO GUNAWAN
Alamat :Jalan Diponegoro No 30 Probolinggo.
No KTP :3574042310870002
Pekerjaan :Swasta
Dalam hal ini sebagai Direktur PT RIMBA SEMPANA INDONESIA.bertindak dan mewakili PT
RIMBA SEMPANA INDONESIA.
Untuk selanjutnya di sebut sebagai “PIHAK KEDUA”.
Selanjutnya kedua belah pihak telah bersepakat dan mufakat untuk mengadakan perjanjian
kerjasama perjanjian jual beli kayu olahan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,yang di
atur sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Surat-Surat Penunjang Kayu Olahan yang di perjanjikan PULAI
PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA,bahwa kayu PULAI yang diperjanjikan
kedua belah pihak adalah kayu yang legal dan di lengkapi dengan dokumen yang sah sesuai
peraturan perUndang-Undangan yang berlaku di Indonesia antara lain adalah:
Surat Keterangan Sahnya Kayu bulat (SKSKB) Cap KR, dan atau Apabila kayu olahan
PULAI yang dikirim adalah kayu dari hasil hutan negara harus dilengkapi dengan Surat
Keterangan Sahnya Hasil Hutan(SKSHH) sesuai Peraturan UU yang berlaku.
Kemenhut & LH. P.8 yang berlaku, SAKR dan DKO kayu olahan, sertifikat SVLK atau
diganti dengan melampirkan fotocopy SAKR dan DKO/DKB, sertifikat tanah/SPPT dan
fotocopy KTP pengirim.
Pemakaian Surat yang tercantum dalam UU diatas di sesuaikan dengan UU terbaru
yang sedang berlaku, dan apabila ada dokumen yang tidak disebutkan di atas tetapi
menjadi ketentuan di UU RI yang terbaru maka supplier wajib melampirkan.
Pasal 2
Klasifikasi kayu olahan yang diperjanjikan PULAI
Dalam hal Klasifikasi kayu olahan yang diperjanjikan kedua belah pihak dan memenuhi
standart kayu olahan PT RIMBA SEMPANA INDONESIA antara lain adalah :
1. Non hati/serat besar dalam kayu olahan tersebut.
2. Non busuk dalam kayu olahan tersebut.
3. tidak lapuk/pecah dalam kayu olahan tersebut.
4. tidak terdapat lagi adanya kulit luar kayu.
5. Ukuran tebal dan lebar tidak boleh kurang dari yang ditentukan perusahaan
Apabila ada penyimpangan dari klasifikasi kayu yang diperjanjikan kedua belah pihak dalam
klausul pasal diatas maka akan dilakukan down sizing(Trimming)/Afkir oleh pihak kedua tanpa
pemberitahuan sebelumnya kepada pihak pertama.
2. Pasal 3
Harga
Dalam hal Harga atas perjanjian jual beli kayu olahan antara pihak pertama dengan
pihak kedua akan dibicarakan secara tertutup oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
Pelunasan pembayaran
Dalam hal pelunasan pembayaran atas kayu olahan PULAI yang telah diperjanjikan
kedua belah pihak oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA melakukan pelunasan
pembayaran setelah dilakukan proses telly oleh PT RIMBA SEMPANA INDONESIA.
Pasal 5
Hal-hal lain
Pihak PERTAMA wajib untuk bertanggung jawab secara pidana maupun perdata atas
kayu olahan yang di perjanjikan dengan PIHAK KEDUA,apabila dikemudian hari diketahui
adanya penyimpangan dokumen maupun ijin-ijin yang menyertai kayu olahan yang
diperjanjikan tersebut.
Apabila ditemukan pelanggaran dokumen maupun ijin-ijin yang menyertai kayu olahan
PULAI tersebut maka secara otomatis kiriman kayu olahan yang telah diperjanjikan tersebut di
tolak dan dikembalikan oleh PIHAK KEDUA,dan PIHAK PERTAMA wajib mengembalikan dana
gantungan yang telah di terima oleh PIHAK PERTAMA.
Ongkos Transportasi atas pengembalian kayu olahan yang tidak sesuai dengan
perjanjian menjadi tanggung jawab sepenuhnya PIHAK PERTAMA.
Perjanjian jual beli kayu olahan PULAI ini berlaku selama waktu yang tidak di
tentukan,hingga nanti terbitnya perjanjian jual beli kayu olahan PULAI yang baru.
PASAL 6
WAN PRESTASI
1. PIHAK KEDUA sewaktu-waktu dapat mengkaji ulang perjanjian ini, apabila PIHAK
PERTAMA melanggar kewajiban yang timbul dari perjanjian Jual beli kayu olahan PULAI
ini, dan PIHAK KEDUA dapat memberikan peringatan kepada PIHAK PERTAMA untuk
memenuhi kewajibannya sesuai dengan Perjanjian kerjasama pinjaman jual beli kayu
tersebut diatas.
2. Apabila PIHAK PERTAMA terbukti tidak sanggup menyelesaikan kewajibannya sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka PIHAK KEDUA akan melakukan
tindakan jalur hukum sesuai dengan perUndang-undangan dan Norma yang berlaku.
Pasal 7
PERSELISIHAN
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat apabila ada perselisihan akan diselesaikan
dengan cara kekeluargaan/musyawarah, dan apabila tidak ada kata sepakat maka akan
diselesaikan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Probolinggo
Perjanjian ini dibuat dengan sadar , tanpa unsur paksaan maupun penipuan dan berlaku sebagai
ketentuan UU dibuat diatas kertas berbea materai cukup, dalam rangkap dua untuk masing-
masing pihak.
............................,..........................2023
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(........................) (.............................)