1. Review Sofware Blender untuk Praktek Pembuatan Animasi 3D Pada
Mata Kuliah Pengantar Animasi dan Desain Grafis
Nama : Philip Lambok Geraldi
NPM : 18114436
Kelas : 3KA05
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2. 1. Pengantar
1.1. Pengenalan Blender
Blender adalah software gratis dan open soure untuk membuat objek 3D. Blender dibuat
oleh Ton Roosendal, seorang software developer dan produser kelahiran jerman. Blender sangat
cocok untuk dipakai oleh individu dan kelompok. Blender adalah software cross platfrom, yang
berarti software ini baik digunakan di berbagai sistem operasi yang berbeda, sistem operasi linux,
macOS dan windows. Tulisan ini akan menggunakan blender pada sistem operasi linux, atau
tepatnya sistem operasi elementary, sebuah distro yang berdasar pada ubuntu.
Dalam pengaksesan atau pemakaian blender juga memiliki memori yang relatif kecil,
dibandingkan dengan software 3D yang sejenis. Interface blender memakai OpenGL yang
menyediakan konsistensi jika diakses pada segala hardware dan sistem operasi.
Blender memiliki banyak perangkat tools yang membuat cocok untuk produksi media.
Individu dan studio di dunia ini banyak yang memakai blender dalam mengerjakan project mereka,
baik itu hobi, projek komersil, pembuatan film, game dan lainnya.
Fitur yang menjadi kunci utama dari software blender, informasi ini didapat dari website official
dari blender. Fitur-fitur-nya yaitu :
• Blender mempunyai integrasi penuh terhadap 3D konten, dan menyediakan fitur-fitur yang
mempunyai jangkauan yang luas antara lain, modelling, rendering, animation, video
editing, VFX, Compositing, Texturing , Rigging dan beberapa tipe dari simulasi dan
pembuatan game.
• Cross Platfrom dengan OpenGL Gui yang baik digunakan di segala hardware dan sistem
operasi dan baik juga di kostum dengan script python. Penulis sadari banyak software
engine yang tersebar di internet, namun masih minimnya software yang bisa berjalan baik
di lingkungan linux dan berstandarisasi OpenGL.
• High-quality arsitektur 3D, yang membuat pembuatan semakin cepat dan efisiensi dengan
pekerjaan yang rendah.
• Komunitas yang sangat luas, baik forum maupun irc.
• Ukuran eksekusi yang kecil, dan secara opsional dapat menjadi portable. Portable
mengartikan bahwa eksekusi bisa dilakukan tanpa instalasi, versi portable ini juga yang
dipakai dalam penulisan ini.
1.2. Sejarah
Bermula Pada tahun 1988-an Ton Roosendaal mendanai sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang animasi yang dinamakan NeoGeo. NeoGeo yang sangat berkembang pesat sehingga
menjadi perusahaan animasi terbesar di Belanda dan salah satu perusahaan animasi terdepan di
Eropa. Ton Roosendaal selain bertanggung jawab sebagai art director juga bertanggung jawab atas
pengembangan perangkat lunak internal.
Pada tahun 1995 muncullah sebuah perangkat lunak yang pada akhirnya dinamakan Blender.
Setelah diamati lebih dalam ternyata Blender ini memiliki potensi untuk digunakan oleh artis –artis
di luar NeoGeo. Lalu pada tahun 1998 Ton mendirikan perusahaan yang bernama Not a Number
(NaN) Untuk mengembangkan dan memasarkan Blender lebih jauh. Cita – cita NaN adalah untuk
menciptakan sebuah perangkat lunak animasi 3D yang padat, lintas platform yang gratis dan dapat
digunakan oleh masyarakat pengguna komputer yang umum.
Sayangnya cita-cita nya NaN tidak sesuai dengan kenyataan pasar saat itu. pada tahun 2001
NaN dibentuk ulang menjadi perusahaan yang lebih kecil NaN lalu meluncurkan perangkat lunak
komersial pertamanya, Blender Publisher. Sasaran pasar perangkat lunak ini adalah untuk web 3D
interaktif. Angka penjualan yang rendah dan iklim ekonomi yang tidak menguntungkan saat itu
mengakibatkan NaN ditutup. Penutupan ini termasuk penghentian terhadap pengembangan Blender.
Karena tidak ingin Blender hilang ditelan waktu dan zaman begitu saja, Ton Roosendaal
mendirikan organisasi non profit yang bernama Blender Foundation. Tujuan utama Blender
Foundation adalah terus mempromosikan dan mengembangkan Blender sebagai proyek sumber
3. terbuka. Pada tahun 2002 Blender dirilis ulang di bawah syarat–syarat GNU General Public
License. Pengembangan Blender terus berlanjut hingga saat ini.
1.3. Instalisasi Blender
Blender dapat diinstall pada sistem operasi linux, macOS dan windows karena blender
adalah software open source. Blender dapat diunduh gratis di blender.org, panduan download dapat
dilihat disana dan juga untuk instalasinya. Untuk minimum dan rekomendasi hardware yang
disarankan oleh blender.
2. User Interface
2.1. Jendela Awal
Ketika pertama kali menjalankan blender, akan menampilkan gambar dibawah ini :
Jendela tersebut akan membantu untuk manajemen dalam memilih file yang akan dibuka,
file yang yang tampil adalah file-file yang baru saja dibuka atau file yang baru dibuat. Untuk
menutup jendela tersebut dapat menekan `esc`.
2.2. Window System
Setelah tampilan atau jendela awal ditutup atau telah diproses, maka yang akan tampil
selanjutnya adalah jendela sistem, pada jendela inilah pekerjaan dilakukan, dapat dilihat pada
gambar. Jendela ini konsisten jika dijalankan pada cross-operating system. Konsisten mengartikan
tidak banyak perubahan pada pengaksesannya.
Prasyarat hardware untuk instalasi
4. Elemen interface :
• Window
• Screen
• Areas
• Editors
• Regions
• (Tabs)
• Panels
• Controls
Interface pada blender dapat dikostumasi sesuai kebutuhan, namun secara default adalah
seperti gambar diatas. Konstumasi dapat dilakukan di Screen Layout. Default Screen pada blender
dibagi menjadi 5 Area, yang didalamnya terdapat :
• Info editor di paling atas
• 3D view
• Sebuah timeline di bawah
• Sebuah outliner di kanan
• Properties editor di kanan-bawah
info[1], 3D view[2], Outliner[3], Properties[4],
Timeline[5]
5. 3. Elemen Window System
Pada bagian ini akan menjelaskan element-element pada interface yang secara default
ditampilkan oleh blender. Element-element tersebut adalah area info, 3D View, Outliner, properties
dan timeline.
3.1. Info Editor
Info editor dapat ditemukan pada layar paling atas ketika menjalankan blender pertama kali.
Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Dalam header diatas terdapat menu-menu, antara lain :
• File, untuk menjalankan file menu. File menu akan menampilkan menu-menu untuk
manajemen file blender, dapat menambah file baru, membuka, membuka recently, dan lain-
lain.
• Render, jika membuka menu tersebut, akan menampilkan sub-menu yaitu,
render(membukan panel render) , OpenGL render (membuka panel OpenGL render) ,
show/hide render view(Menampilkan atau menyembunyikan editor dimana render yang
terakhir telah melakukan perform), play rendered animation(Menjalankan animasi render
terakhir dengan eksternal pemutar video, dimana ekternal video tersebut sudah terdefinisi di
menu user preference) .Pilih-pilihan tersebut berhubungan dengan render.
• Window, dalam jendela ini terdapat sub menu antara lain, jendela duplikat window(untuk
menduplikasi window yang sedang dibuka, penduplkatan dapat menambah efisiensi
pekerjaan), Toogle window fullscreen (untuk menghidupkan/mematikan ‘toogle’ pada
screen), screenshoot, screencast dan toogle system console.
• Help. Untuk menampilkan menu help.
• Controls.
◦ Back to previews, sebuah tombol yang terlihat ketika area ter-maksimum. Dimana ketika
dieksekusi akan menampilkan layar kembali ke area ber-title.
◦ Screen, data blok menu, yang dipakai untuk mensleksi objek.
◦ Scene, data-block menu untuk mensleksi scene yang berbeda.
◦ Engine, memberikan tampilan list dari render yang terseleksi dan game engine.
◦ Render/Backing proses, sebuah proses bar dan tombol cancel, dimana akan tampil ketika
rendering.
◦ Capture Stop, sebuah tombol yang tampil ketika screen casting, fungsinya untuk
memberhentikan proses recording.
◦ Report message, label untuk operator yang berfungsi untuk menampilkan hasil atau
peringatan.
◦ Blender Icon, logo atau icon blender
◦ Blender Version, versi dari blender yang sedang digunakan
◦ Resource Infomation, menampilkan informasi-informasi terkait sumber yang
menjalankannya, yaitu info scene, memori dan objek yang terseleksi.
• Report Console, untuk pengunaan scripting.
3.2. 3D View
3D View dipakai untuk berinteraksi dengan 3D scene dari beberapa variasi dengan tujuan
yang berbeda, seperti modelling, animasi, texture painting,dan lain-lain
Header
6. • Menu
◦ View, untuk menavigasi ruang 3D
◦ Select, berisi konten-konten atau objek yang terseleksi
◦ Add, memberikan list objek tipe yang berbeda yang dapat ditambahkan ke scene.
◦ Object, menu terlihat ketika pengguna menggunakan mode objek. Menu ini digunakan
untuk mengedit objek.
• Mode
◦ Object mode,
◦ Edit Mode,
◦ Pose Mode,
◦ Sculp Mode,
◦ Vertex Mode,
◦ Weight Mode,
◦ Texture Mode,
◦ Partical Mode
• Viewport Shading, mengizikan pengguna untuk mengantikan cara untuk objek ditampilkan
pada layar.
• Pivot Point, dipakai untuk menganti poin reffrensi.
• Transform manipulator, selector untuk manipulasi objek. Seperti rotasi, melakukan
pergerakan dan lain-lain.
• Layer, menapilkan jendela layer.
• Lock to Scene, untuk mengunci layer.
• Proportional edit, menampikan jendela edit proportional.
• Snap, mengotrol snapping tools.
• OpenGL Reader, tombol render dengan versi OpenGL.
3.3. Outliner
Outliner digunakan untuk mengorganisasi data pada blend-file.
Fungsionalitas-fungsionalitas yang disediakan :
3D view element
Outliner Window
7. • melihat data di scene.
• Select dan deselect objek pada scene.
• Menampilkan dan menyembuntikan objek pada scene.
• Menghapus objek pada scene
• unlink data
• mempermudah seleksi saat render
3.4. Properties
Properties editor dipakai atau digunakan untuk mengedit data dan melihat informasi dari
scene yang aktif dan objek yang aktif. Menu properties termasuk di dalam kategori setting.
Elemen-elemen fungsioanlitas yang terdapat di menu ini, antara lain :
• Tabs, kumpulan tools-tools yang dijadikan menjadi paket-paket
• Scene/render, tab ini digunakan untuk menambah fitur dan mengantikan propertise di scene
yang aktif.
• Object dan object data, untuk menambah fitur dan mengganti propertise untuk objek yang
aktif
• Main view, penjelasan dari setiap icon yang menampikannya dalam bentuk daftar atau list.
3.5. Timeline
Timeline editor, terindentifikasi oleh ikon waktu. Timeline sebenernya bukanlah sebuah
editor, namun lebih tepatnya adalah informasi dan control.
Disini pengguna dapat mengatur atau memanajemen animasi pada scene yang dibuat.
Bagaimana waktu frame saat ini, antara frame dan waktu, dimana keywframe di scene yang aktif
dan mengatur mulai dan berakhirnya animasi.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pengenalan dan meninjau elemen-elemen yang terdapat pada software blender,
maka penulis menyimpulkan bahwa software ini cocok untuk dipakai pada praktek pembuatan
animasi 3D yang akan dibuat.
Dimana ketika pembuatan animasi, penulis menggunakan sistem operasi linux salah satu
sistem operasi open source yang sangat sulit menemukan software engine untuk pembuatan animasi
3D, dan blender mengatasi atas keterbatasan tersebut, tidak hanya mengatasi keterbatasan sitem
operasi blender juga menyediakan fitur-fitur untuk pembuatan animasi modern.
Blender gratis, karena projek animasi ini adalah kegiatan untuk pembelajaran jadi mencari
software gratis adalah persoalan yang penting. Blender adalah software yang gratis, walaupun dapat
diunduh secara gratis, blender mempunyai banyak fitur-fitur yang bahkan dapat dikatakan
mengalahkan banyak software engine animasi berbayar. Blender software yang cross-platorm,
gratis, dan fitur yang melimpah, alasan itulah mengapa penulis memilih sofware ini untuk
melakukan praktek pembuatan animasi 3D.
Properties Editor
Timeline Element