1. Echinodermata adalah filum laut yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar
dan di darat. Filum ini berisi sekitar 7.000 spesies yang masih hidup sehingga menjadi
pengelompokan terbesar kedua setelah chordata.
Secara sederhana, echinodermata adalah salah satu jenis hewan laut. Tapi, tidak
sembarang hewan laut, karena jenis echinodermata ini unik dan memiliki ciri khasnya
sendiri.
PENGERTIAN ECHINODERMATA
Nama Echinodermata diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata echinos dan derma.
Echinos artinya duri, derma artinya kulit. Jadi, Echinodermata adalah hewan yang
memiliki duri pada bagian kulitnya.
Hewan ini bisa kita jumpai di perairan laut Indonesia dengan jumlah berlimpah.
Echinodermata bergerak dengan lambat dan tidak ada yang hidup parasit. Beberapa
spesies hidup menempel (sesil).
Memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk memutuskan bagian tubuh
(umumnya pada lengan) jika merasa terancam dan dapat menumbuhkannya kembali
ke bentuk semula. Termasuk hewan triploblastik selomata, yaitu memiliki rongga
tubuh sejati yang tersusun dari 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm.
Pergerakan Echinodermata menggunakan sistem amburakral, yaitu gerakan lengan
terjadi akibat adanya perubahan tekanan air di dalam sistem pembuluh air. Selain
untuk bergerak, sistem amburakral pada Echinodermata juga dimanfaatkan untuk
menangkap mangsa dan bernapas. Berikut mekanisme pergerakan sistem
amburakral yang dilakukan Echinodermata:
1. Pada bagian atas tubuh Echinodermata terdapat suatu lubang disebut
madreporit yang dilengkapi oleh saringan (pori).
2. Air memasuki lubang madreporit menuju saluran cincin dan akan tersebar ke
dalam saluran radial kaki tabung
3. Air disemprotkan pada kaki tabung untuk memunculkan tekanan hidrolik agar
kaki tabung dapat menjulur keluar.
4. Hal tersebut menyebabkan ampula dapat melekat pada substrat lain dan
memungkinkan Echinodermata untuk bergerak dan berpindah tempat.
Sistem pencernaan berupa mulut (berada di bawah tubuh), kerongkongan, lambung,
usus, dan anus (berada di atas tubuh). Sistem saraf berupa cincin saraf yang
mengelilingi mulut dan bercabang 5 pada masing-masing lengannya.
CIRI-CIRI ECHINODERMATA
1. Tubuh Echinodermata terdiri atas tiga lapisan embrional (ectoderm, mesoderm,
dan endoderm). Mempunyai rongga tubuh (selom) yang sempurna atau disebut
dengan tripoblastik selomata. Selom dibatasi oleh peritoneum bersilia. Selom
berisi cairan yang banyak mengandung sel amoebosit, selom bersatu dengan
kaki ambulakral.
2. 2. Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, tetapi pada
saat dewasa bentuk tubuhnya simteri radial, ada yang berbentuk bulat seperti
bola, pipih bundar, bulat memanjang, atau seperti tumbuhan, dan ada yang
dilengkapi dengan lengan-lengan yang panjang.
3. Echinodermata tidak memiliki kepala dan tubuh dalam sumbu oral-aboral.
4. Mulut terdapat di sisi ventral dan anus di sisi dorsal.
5. Memiliki endoskeleton dari osikel berkapur.
6. Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil
yang berfungsi untuk menghisap.
7. Memiliki sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak
mempunya anus.
8. Tidak memiliki sistem ekskresi.
9. Perkembangbiakan secara seksual.
REPRODUKSI ECHINODERMATA
Echinodermata berkembangbiak secara seksual maupun aseksual. Secara seksual,
yaitu dengan fertilisasi eksternal (pembuahan berada diluar tubuh induk) dan
menghasilkan larva simetri bilateral yang menempel pada substrat untuk tumbuh
menjadi Echinodermata baru. Secara aseksual, yaitu dengan membagi bagian tubuh
atau fragmentasi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang.
KLASIFIKASI ECHINODERMATA
Berdasarkan karakteristiknya, Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Asteroidea (bintang laut)
Bentuk tubuh seperti bintang dan hidup pada habitat
pesisir pantai. Memiliki lima lengan yang berduri
pendek dan tumpul pada permukaan tubuhnya. Alat
gerak berupa kaki ambulakral. Tubuh dibedakan
menjadi sisi oral atau sisi bawah (tempat mulut) dan
sisi aboral atau sisi atas (tempat anus). Lapisan
permukaan paling luar tersusun dari lapisan sel epidermal yang bersilia dan
memiliki endoskeleton dibawahnya. Contoh Asteroidea adalah Culcita (bintang
laut berkulit), Linkia laevigata ( biru).
2. Ophiuroidea
Hewan ini biasa disebut bintang ular karena memiliki
lengan yang panjang dan pergerakannya seperti ular.
Habitatnya berada pada perairan laut dalam dan
dangkal, khususnya di balik batu karang atau terkubur
dalam pasir. Memiliki madreporit yang terletak pada
bagian bawah (mulut) dan tidak memiliki anus,
sehingga sisa makanan dikeluarkan melalui mulut. Contoh Ophiuroidea adalah
Ophiothrix fragillis dan Ophiopholis aculeata.
3. 3. Crinoidea
Bentuknya mirip bunga lili (lili laut) dan memiliki lima
buah lengan yang bercabang. Hidup menempel pada
substrat dan membentuk koloni sehingga samar
terlihat seperti taman. Tidak memiliki madreporit,
mulut dan anus terletak pada bagian oral. Pada
bagian aboral terdapat kaliks, yaitu lempengan kapur
yang berbentuk seperti cangkir. Contoh Crinoidea
adalah Antedon sp. dan Holopus sp.
4. Echinoidea
Biasa disebut landak laut. Hidup di pasir dan batu-
batuan. Tidak memiliki lengan, berbentuk bundar, agak
pipih, dan permukaan tubuh dikelilingi oleh banyak duri.
Mulut dan 5 buah gigi berada pada bagian oral,
sedangkan anus, lubang kelamin, dan berada pada
bagian aboral. Contoh Echinoidea adalah Diadema
saxsatile (bulu babi) dan Echinothrix sp. (landak laut).
5. Holothuroidea
Sering disebut sebagai mentimun laut. Hidup di pasir
atau kapur. Memiliki tubuh lunak, duri yang halus, dan
berbentuk seperti kantung yang memanjang. Mulut
berada pada anterior, sedangkan anus berada pada
posterior. Contoh Holothuroidea adalah Holothuria
scabra, dan Thyone byereus (mentimun laut).
PERANAN ECHINODERMATA
Echinodermata banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal. Peran
echinodermata yaitu sebagai berikut :
Peran Echinodermata yang menguntungkan: Echinodermata dimanfaatkan
manusia, antara lain:
a. Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki
peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa
Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
b. Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering
atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan
teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut dikeringkan dan
dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
c. Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai menjadi
bersih
Peran Echinodermata yang merugikan: Sedangkan peranan merugikan, antara
lain:
a. Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang
mutiara.
b. Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena
memakan polip Coelenterata.
4. PENGERTIAN HEWAN VERTEBRATA
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang
berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda
dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa
akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang
belakang (vertebrae). Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari
filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.
Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang
sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
Memiliki celah faring.
CIRI HEWAN VERTEBRATA
Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi 2 Tubuh vertebrata
mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam
atau endoskeleton, khusus bagian otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak
(kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis
(lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam).
Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam
suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang
menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari
mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam
pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau
insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang
berfungsi menghasilkan hormon. Berikut ciri-ciri lainnya dari hewan vertebrata:
Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di
sebelah vertran dan di belakang.
Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.
5. REPRODUKASI HEWAN VERTEBRATA
Pada umumnya, sistem reproduksi hewan vertebrata adalah generatif (seksual). Jenis
kelamin vertebrata juga sudah dapat dibedakan antara vertebrata jantan dan
vertebrata betina.
Reproduksi seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan
hewan betina. Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan
inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi embrio (calon anak) dan pada tahap
selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu baru.
Proses fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi
eksternal. Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan
inti sel sperma terjadi di dalam tubuh hewan betin.
Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma
terjadi di luar tubuh hewan betina.
Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan
perairan, misalnya ikan.
Reproduksi seksual pada hewan akan menghasilkan telur, anak, serta ada pula
hewan yang bertelur dan beranak. Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran
embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi tiga jenis,
sebagai berikut.
1. Hewan Ovipar
Hewan ovipar adalah hewan yang perkembangbiakannya dilakukan dengan
cara bertelur. Pertumbuhan dan perkembangan embrio hewan ovipar terjadi di
luar tubuh induknya. Embrio hewan ovipar akan dilindungi dengan cangkang
telur.
2. Hewan Vivipar
Hewan vivipar disebut juga hewan beranak. Hewan ini memiliki embrio yang
berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat
umurnya sudah mencukupi.
3. Ovovivipar
Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan beranak. Embrio hewan
yang tergolong ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi
embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar.
KLASIFIKSI HEWAN VERTEBRATA
Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi 3Hewan Vertebrata terdiri
dari lima kelas yaitu :
1. PISCES
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan
berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang
berfungsi menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu
6. suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan
bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu :
Agnatha (Ikan tanpa rahang): Ordo Agnatha, Contoh species
Petromyzon, ikan lamprey, Polistrotema (ikan hag), Contoh species
Polistrotema (ikan hag)
Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, Contoh species : Ikan Hiu
Berkepala Bison (Heterodontus sp), Ikan hiu martil (Spyrna tudes), Ikan
hiu Berkepala anjing (Squalus acanthias), Ikan Pari (Dasyatis sabina),
Ikan cucut macan (Sphyrna blochii)
Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol. Vertebrata pisces
2. AMPHIBIA
Amphibia merupakan hewan yang dapat
hidup pada dua habitat, yaitu darat dan air,
namun tidak semua jenis Amphibia hidup di
dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak,
salamander, dan caecilian ada yang hanya
hidup di air dan ada hanya di darat. Namun
habitatnya secara keseluruhan dekat dengan
air dan tempat yang lembap seperti rawa dan
hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang, paru-paru dan memiliki
suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan
pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal). Amphibia dibagi menjadi 3 ordo,
yaitu :
Ordo Stegoephalia: Contoh Spesiesnya adalah Ichtyopsis
Ordo Caudata: Contoh spesiesnya adalah Cryptobranchus (Salamander
sungai), Hynobius (Salamander yang hidup di dataran Asia),
Megalobatrachus maximus (Salamander yang biasadimakan di Jepang)
Ordo Anura: Contoh Spesiesnya adalah Rana sp. (Katak), Polypedates
leucomystax (Katak pohon), Microhyla (Kintel), Bufo Marinus (Katak
besar)
3. REPTILIA
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata)
memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat
tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah
kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian
besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima,
bernapas dengan paru-paru, jantung beruang
tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal,
7. menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.
Reptilia dibagi menjadi 4 Ordo :
Ordo Chelonia
Rhynchocephalia
Squamata
Crocodilia
4. AVES
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu
badan tetap, tidak terpengaruh suhu
lingkungan). Memiliki tubuh berbulu yang
membentuk sayap dan digunakan untuk
terbang. Tulangnya berongga sehingga
ringan. Berkembang biak secara bertelur
(ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki
kuning telur yang besar. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki
pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam,
kasuari, pinguin, bebek, angsa. Aves dibagi menjadi beberapa Ordo :
Ordo Colombiforines
Ordo Coracaiiformes
Ordo Grana Cares
Ordo Nato Tores
Ordo Rapaces
5. MAMALIA
Ciri khas dari mamalia adalah kelenjar susu.
Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang
terdapat di daerah perut atau dada.
Mammalia disebut juga hewan menyusui
karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang
berfungsi sebagai insulasi yang
memperlambat pertukaran panas dengan
lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung
dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan
untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini
memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-
paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan
hewan vertebrata lainnya. Macam-macam ordo hewan mamalia :
Ordo Insectivora
Ordo Phalidata
8. Ordo Chiroptera
Ordo Marsupialia
Ordo Prosboscidae
Ordo Artidactyea
PERANAN HEWAN VERTEBRATA
Vertebrata banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal, diantaranya untuk:
Bahan makanan, misalnya daging kambing, telur ayam, dan susu sapi.
Bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk
dijadikan wol.
Objek penelitian, misalnya hewan mammalia.
Hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci, atau burung.
Alat transportasi, misalnya kuda, kerbau, dan sapi.