SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR


   Aliran Permukaan dan Sungai




Intan Kusuma Wardani
A1H009051
Pengertian Aliran Permukann
           (Run Off )
Aliran permukaan adalah air yang mengalir
diatas permukaan tanah dan mengangkut
bagian-bagian tanah. Aliran permukaan
terjadi apabila intensitas hujan melebihi
kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal
ini tanah telah jenuh air.
Proses Terjadinya Aliran Permukaan
       Curah hujan pada suatu wilayah pertama-tama
akan masuk kedalam tanah sebagai air infiltrasi setelah
ditahan oleh tajuk pohon sebagai air intersepsi. Infiltrasi
akan berlangsung terus selama air masih berada dibawah
kapasitas lapang. Apabila kapasitas lapang telah
terpenuhi, maka kelebihan air hujan tersebut selanjutnya
akan menjadi air perkolasi dan sebagian digunakan untuk
mengisi cekungan atau depresi permukaan tanah sebagai
simpanan permukaan (depresion storage), selanjutnya
setelah simpanan depresi terpenuhi, kelebihan air tersebut
akan menjadi genangan air yang disebut tambatan
permukaan (detention storage). Setelah proses-proses
hidrologi diatas tercapai dan air hujan masih berlebih
maka akan terjadi  aliran permukaan .
Faktor-faktor yang berhubungan dengan air
        limpasan, dibagi dalam 2 kelompok yaitu
Elemen-elemen meteorologi:
1. Jenis Presipitasi
2. Intensitas Curah hujan
3. Lamanya curah hujan
4. Distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran
5. Arah pergerakan curah hujan
6. Curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah
7. Kondisi-kondisi meterologi yang lain
Elemen Daerah Pengaliran
1. Kondisi penggunaan tanah (Landuse)
2. Daerah pengaliran
3. Kondisi topografi dalam daerah pengaliran
4. Jenis tanah
5. Faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh
Tekstur dan Struktur
• Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi penyebaran pori-
  pori tanah yang pada gilirannya dapat mempengaruhi laju
  limpasan permukaan, semakin banyak jumlah pori-pori tanah
  maka kemampuan air untuk menyerap air semakin tinggi
  (infiltrasi)

    Koefisien Aliran Permukaan
• Dari hasil pengukuran besarnya laju aliran permukaan dan
   besarnya curah hujan dapat diperoleh suatu koefisien aliran
   permukaan (C). Koefisien aliran permukaan menunjukkan
   perbandingan antara rata-rata aliran permukaan dengan rata-
   rata curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
   semakin besar aliran permukaan nya maka semakin besar
  3/22/2012koefisien aliran permukaannya
   pula                                                      5
Lanjutan..
                                       Dimana:
                                       • C = koefisien aliran permukaan
                                         (%)
                                       • di = Jumlah hari dalam bulan
                                         ke-i
                                       • Q = Debit rata-rata bulanan
                                         (m3/detik) dan 86400 = jumlah
                                         detik dalam 24 jam.
                                       • P = Curah hujan rata-rata
                                         setahun (m/tahun)
                                       • A = Luas DAS (m2)
• Jika nilai C semakin besar berarti sebagian besar air hujan menjadi air
  larian, maka ancaman erosi dan banjir akan semakin besar.
• Besaran nilai C akan berbeda -beda tergantung dari topografi dan
  penggunaan lahan.
Debit Puncak Aliran Permukaan
  Metoda rasional (U.S. Soil Consevation Service, 1973)
  adalah metoda yang digunakan untuk memperkirakan
  besarnya air larian puncak (peak runoff)
                               • Qp = Air larian (debit)
                                 puncak (m3/dt)
                               • C = Koefisien air larian
                               • ip = Intensitas hujan
                                 (mm/jam)
                               • A = Luas Wilayah DAS (ha)
Penanggulangan Aliran Permukaan
Metode vegetatif
• Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan
  menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah. Penanaman penutup
  lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung
  mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk
  hijau)
Metode mekanik
• Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan
  menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi
  tanahnya.      Tujuannya     untuk      memperlambat     aliran    air  di
  permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air
  permukaan.
Metode kimia
• Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan
  tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud dengan cara kimia
  dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner
  atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah
  sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi
Penggunaan Teknologi Pada Aliran Permukaan
1. Sumur Resapan
        Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau
   lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung
   air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam
   tanah. Pembuatan sumur resapan dapat lebih cepat
   mengalirkan air permukaan ke dalam tanah. Jadi, selain
   menambah pasokan air di dalam tanah, sumur ini juga bisa
   mengurangi banjir.
2. Tanggul Penghambat
        Tanggul penghambat atau cek dam adalah bendungan
   kecil dengan konstruksi sederhana (urugan tanah atau
   batu), dibuat pada alur jurang atau sungai kecil. Tanggul
   penghambat berfungsi untuk mengendalikan sedimen dan
   aliran permukaan yang berasal dari daerah tangkapan di
   sebelah atasnya.
Gambar 1. Sumur Resapan   Gambar 2. Tanggul Penghambat
Sungai
   Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju
  samudera, danau atau laut dan ke sungai yang lain.
Pola aliran mempunyai berbagai jenis pola yaitu:
1. Dendritic,
2. Rectangular,
3. Pararel,
4. Trellis,
5. Deranged,
6. Radial sentrifugal,
7. Radial centripetal,
8. Annular,
9. Piinnate dan
10. Multibasial
Kestabilan Air Pada Sungai

1. Sungai perenial, yaitu sungai yang airnya
permanen atau selalu berair pada musim hujan dan
kemarau. Contohnya sungai di Kalimantan, Sumatera
dan Jawa.

2. Sungai intermitten, yaitu sungai yang berair hanya
pada waktu musim hujan. Contohnya sungai Benam
dan Membramo di Sumba.

3. Sungai ephemeral, yaitu sungai yang berair hanya
pada waktu datang hujan. Contohnya sungai di Nusa
Tenggara .
Sungai Berdasarkan Asal Kejadiannya (Arah Jurus Dan
               Kemiringan Formasi)

• Sungai konsekuen (K) adalah sungai yang alirannya
  mengikuti kemiringan batuan.
• Sungai subsekuen (S) adalah sungai yang arah
  alirannya sejajar dengan jurusan lapisan batuan.
• Sungai obsekuen (O) adalah sungai yang arah
  alirannya berlawanan dengan arah kemiringan
  lapisan batuan.
• Sungai resekuen (R) adalah sungai yang arah
  alirannya searah dengan sungai konsekuen dan
  alirannya masuk ke sungai subsekuen.
• Sungai insekuen (I) adalah sungai yang arah
  alirannya miring terhadap sungai konsekuen atau
  jurus batuan.
t
Berdasarkan Struktur Geologinya sungai
dibedakan menjadi :
• Sungai Anteseden, adalah sungai yang tetap
  mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada
  struktur geologi (batuan ) yang melintang ,hal ini karena
  kuatnya arus sehingga mampu menembus batuan yang
  merintangi.
• Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang,
  struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan
  yang menutupinya.
Pengukuran Debit
• Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai
   adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh
   alat ukur pemukaan air sungai. Dalam sistem satuan SI
   besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik
   per detik (m3/dt)
1. Velocity Method
                            Q = A.V
        Pada prinsipnya adalah pengukuran luas penampang
   basah dan kecepatan aliran. Penampang basah (A)
   diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan
   pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau
   kabel pengukur. Kecepatan aliran (V) diukur dengan
   metode current meter dan metode apung.
Lanjutan..
2. Pengukuran Debit dengan   dimana
   Cara Apung (Float Area    • Q = debit (m3/det)
   Methode)                  • U = kecepatan pelampung (m/det)
       Q=AxkxU               • A = luas penampang basah sungai (m2)
                             • k = koefisien pelampung
                             Sehingga,
                             • kecepatana aliran (V) ditetapkan
                                berdasarkan kecepatan pelampung (U)
                             • luas penampang (A) ditetapkan
                                berdasarkan pengukuran lebar saluran
                                (L) dan kedalaman saluran (D)
                             • debit sungai (Q) = A x V atau A = A x k
                                dimana k adalah konstant
Lanjutan..
Pengukuran Debit dengan current meter
• Pengukuran Debit dengan Current-meter
• kecepatan diukur dengan current meter
• luas penampang basah ditetapkan berdasarkan
  pengukuran kedalaman air dan lebar permukaan air.
  Kedalaman dapat diukur dengan mistar
  pengukur, kabel atau tali.
Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu
• Current meter diturunkan kedalam aliran air dengan
  kecepatan penurunan yang konstant dari permukaan
  dan setelah mencapai dasar sungai diangkat lagi ke
  atas dengan kecepatan yang sama.
Kesimpulan
1. Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan
   mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas
   hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal ini tanah telah
   jenuh air.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan limpasan, dibagi dalam 2 kelompok
   yaitu
   a. Elemen-elemen meteorologi: jenis presipitasi, intensitas curah hujan,
   lamanya curah hujan, distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran, arah
   pergerakan curah hujan, curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah, kondisi-
   kondisi meterologi yang lain
   b. Elemen Daerah Pengaliran: kondisi penggunaan tanah (landuse), daerah
   pengaliran, kondisi topografi dalam daerah pengaliran, jenis tanah, faktor-
   faktor lain yang memberikan pengaruh
3. -Sungai Berdasarkan Asal Kejadiannya (Arah Jurus Dan Kemiringan
   Formasi) :
    sungai konsekuen (k) , sungai subsekuen (s), sungai obsekuen (o), sungai
   resekuen (r) adalah sungai yang arah alirannya searah dengan sungai
   konsekuen dan alirannya masuk ke sungai subsekuen,sungai insekuen (i),
   -Sungai Berdasarkan Struktur Geologinya sungai dibedakan menjadi :
   sungai anteseden, sungai superposed.

More Related Content

What's hot

Konsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiKonsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiQunk
 
daerah aliran sungai
daerah aliran sungaidaerah aliran sungai
daerah aliran sungaiJoel Sagala
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Curah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasanCurah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasaninfosanitasi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur airinfosanitasi
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter iibaadsah
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftHAFIZ ILHAM
 
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukazacky66
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Geogarafi perairan darat (revisi)
Geogarafi perairan darat (revisi) Geogarafi perairan darat (revisi)
Geogarafi perairan darat (revisi) nathans_hansel
 

What's hot (18)

Konsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologiKonsep dasar hidrologi
Konsep dasar hidrologi
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
daerah aliran sungai
daerah aliran sungaidaerah aliran sungai
daerah aliran sungai
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Curah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasanCurah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Jaringan Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter ii
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Geogarafi perairan darat (revisi)
Geogarafi perairan darat (revisi) Geogarafi perairan darat (revisi)
Geogarafi perairan darat (revisi)
 
Presentasi debit air
Presentasi debit airPresentasi debit air
Presentasi debit air
 

Viewers also liked

アプリのプライバシー設定について
アプリのプライバシー設定についてアプリのプライバシー設定について
アプリのプライバシー設定についてNoriyuki Kojima
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin pptattiesh
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi pltaIman Rosi
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)AGUNG SATRIA
 
Seminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianSeminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianQueen Anaqi
 
Presentasi Seminar hasil
Presentasi Seminar hasil Presentasi Seminar hasil
Presentasi Seminar hasil Porda Gusnedy
 
Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.LaOde Muhamad Arifin
 
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)PT. Hexamitra Daya Prima
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 

Viewers also liked (12)

アプリのプライバシー設定について
アプリのプライバシー設定についてアプリのプライバシー設定について
アプリのプライバシー設定について
 
Presentasi 1 skripsi 4208100100
Presentasi 1 skripsi 4208100100Presentasi 1 skripsi 4208100100
Presentasi 1 skripsi 4208100100
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin ppt
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi plta
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
 
Seminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianSeminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitian
 
Seminar proposal tugas akhir
Seminar proposal tugas akhirSeminar proposal tugas akhir
Seminar proposal tugas akhir
 
Slide seminar hasil leli lestari
Slide seminar hasil leli lestariSlide seminar hasil leli lestari
Slide seminar hasil leli lestari
 
Presentasi Seminar hasil
Presentasi Seminar hasil Presentasi Seminar hasil
Presentasi Seminar hasil
 
Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.
 
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 

Similar to Presentasi intan

W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxJassieNagisa
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxWahyu358704
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPIPITSPP1
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiHendrizal
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambangselegani
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxDestiaSuci2
 
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wangguPengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wangguIndah Samad
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfAndiNurulFatma1
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfkhoirulanam357251
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxBonardoSiallagan
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 
Jurnal outlet channel
Jurnal outlet channelJurnal outlet channel
Jurnal outlet channelbimo9200
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 

Similar to Presentasi intan (20)

ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
 
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
HIDROLIKA-STEVI.pptx
HIDROLIKA-STEVI.pptxHIDROLIKA-STEVI.pptx
HIDROLIKA-STEVI.pptx
 
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wangguPengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada  aliran sungai wanggu
Pengaruh tata guna lahan terhadap angkutan sedimen pada aliran sungai wanggu
 
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdfdinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
dinamika-hidrosfer-121220092651-phpapp02.pdf
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Jurnal outlet channel
Jurnal outlet channelJurnal outlet channel
Jurnal outlet channel
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 

More from Nurul Aulia

Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigitaNurul Aulia
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi trianiNurul Aulia
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisaNurul Aulia
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1Nurul Aulia
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiNurul Aulia
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi rulianaNurul Aulia
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferNurul Aulia
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamNurul Aulia
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanNurul Aulia
 

More from Nurul Aulia (20)

Presentasi vigita
Presentasi vigitaPresentasi vigita
Presentasi vigita
 
Makalah vigita
Makalah vigitaMakalah vigita
Makalah vigita
 
Presentasi triani
Presentasi trianiPresentasi triani
Presentasi triani
 
Bidadariku annisa
Bidadariku annisaBidadariku annisa
Bidadariku annisa
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   11. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian   1
1. teknik evaluasi mutu komoditas pertanian 1
 
Aktivitas air
Aktivitas airAktivitas air
Aktivitas air
 
Adsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsiAdsorpsi desorpsi
Adsorpsi desorpsi
 
Kekuatan tanah
Kekuatan tanahKekuatan tanah
Kekuatan tanah
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Presentasi eca
Presentasi ecaPresentasi eca
Presentasi eca
 
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
 
Presentasi ruliana
Presentasi rulianaPresentasi ruliana
Presentasi ruliana
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Tanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanamTanah sebagai media_tanam
Tanah sebagai media_tanam
 
Pengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahanPengawetan & pengolahan
Pengawetan & pengolahan
 

Presentasi intan

  • 1. TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR Aliran Permukaan dan Sungai Intan Kusuma Wardani A1H009051
  • 2. Pengertian Aliran Permukann (Run Off ) Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal ini tanah telah jenuh air.
  • 3. Proses Terjadinya Aliran Permukaan Curah hujan pada suatu wilayah pertama-tama akan masuk kedalam tanah sebagai air infiltrasi setelah ditahan oleh tajuk pohon sebagai air intersepsi. Infiltrasi akan berlangsung terus selama air masih berada dibawah kapasitas lapang. Apabila kapasitas lapang telah terpenuhi, maka kelebihan air hujan tersebut selanjutnya akan menjadi air perkolasi dan sebagian digunakan untuk mengisi cekungan atau depresi permukaan tanah sebagai simpanan permukaan (depresion storage), selanjutnya setelah simpanan depresi terpenuhi, kelebihan air tersebut akan menjadi genangan air yang disebut tambatan permukaan (detention storage). Setelah proses-proses hidrologi diatas tercapai dan air hujan masih berlebih maka akan terjadi  aliran permukaan .
  • 4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan air limpasan, dibagi dalam 2 kelompok yaitu Elemen-elemen meteorologi: 1. Jenis Presipitasi 2. Intensitas Curah hujan 3. Lamanya curah hujan 4. Distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran 5. Arah pergerakan curah hujan 6. Curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah 7. Kondisi-kondisi meterologi yang lain Elemen Daerah Pengaliran 1. Kondisi penggunaan tanah (Landuse) 2. Daerah pengaliran 3. Kondisi topografi dalam daerah pengaliran 4. Jenis tanah 5. Faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh
  • 5. Tekstur dan Struktur • Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi penyebaran pori- pori tanah yang pada gilirannya dapat mempengaruhi laju limpasan permukaan, semakin banyak jumlah pori-pori tanah maka kemampuan air untuk menyerap air semakin tinggi (infiltrasi) Koefisien Aliran Permukaan • Dari hasil pengukuran besarnya laju aliran permukaan dan besarnya curah hujan dapat diperoleh suatu koefisien aliran permukaan (C). Koefisien aliran permukaan menunjukkan perbandingan antara rata-rata aliran permukaan dengan rata- rata curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar aliran permukaan nya maka semakin besar 3/22/2012koefisien aliran permukaannya pula 5
  • 6. Lanjutan.. Dimana: • C = koefisien aliran permukaan (%) • di = Jumlah hari dalam bulan ke-i • Q = Debit rata-rata bulanan (m3/detik) dan 86400 = jumlah detik dalam 24 jam. • P = Curah hujan rata-rata setahun (m/tahun) • A = Luas DAS (m2) • Jika nilai C semakin besar berarti sebagian besar air hujan menjadi air larian, maka ancaman erosi dan banjir akan semakin besar. • Besaran nilai C akan berbeda -beda tergantung dari topografi dan penggunaan lahan.
  • 7. Debit Puncak Aliran Permukaan Metoda rasional (U.S. Soil Consevation Service, 1973) adalah metoda yang digunakan untuk memperkirakan besarnya air larian puncak (peak runoff) • Qp = Air larian (debit) puncak (m3/dt) • C = Koefisien air larian • ip = Intensitas hujan (mm/jam) • A = Luas Wilayah DAS (ha)
  • 8. Penanggulangan Aliran Permukaan Metode vegetatif • Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah. Penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau) Metode mekanik • Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan. Metode kimia • Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud dengan cara kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi
  • 9. Penggunaan Teknologi Pada Aliran Permukaan 1. Sumur Resapan Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah. Pembuatan sumur resapan dapat lebih cepat mengalirkan air permukaan ke dalam tanah. Jadi, selain menambah pasokan air di dalam tanah, sumur ini juga bisa mengurangi banjir. 2. Tanggul Penghambat Tanggul penghambat atau cek dam adalah bendungan kecil dengan konstruksi sederhana (urugan tanah atau batu), dibuat pada alur jurang atau sungai kecil. Tanggul penghambat berfungsi untuk mengendalikan sedimen dan aliran permukaan yang berasal dari daerah tangkapan di sebelah atasnya.
  • 10. Gambar 1. Sumur Resapan Gambar 2. Tanggul Penghambat
  • 11. Sungai  Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju samudera, danau atau laut dan ke sungai yang lain. Pola aliran mempunyai berbagai jenis pola yaitu: 1. Dendritic, 2. Rectangular, 3. Pararel, 4. Trellis, 5. Deranged, 6. Radial sentrifugal, 7. Radial centripetal, 8. Annular, 9. Piinnate dan 10. Multibasial
  • 12. Kestabilan Air Pada Sungai 1. Sungai perenial, yaitu sungai yang airnya permanen atau selalu berair pada musim hujan dan kemarau. Contohnya sungai di Kalimantan, Sumatera dan Jawa. 2. Sungai intermitten, yaitu sungai yang berair hanya pada waktu musim hujan. Contohnya sungai Benam dan Membramo di Sumba. 3. Sungai ephemeral, yaitu sungai yang berair hanya pada waktu datang hujan. Contohnya sungai di Nusa Tenggara .
  • 13. Sungai Berdasarkan Asal Kejadiannya (Arah Jurus Dan Kemiringan Formasi) • Sungai konsekuen (K) adalah sungai yang alirannya mengikuti kemiringan batuan. • Sungai subsekuen (S) adalah sungai yang arah alirannya sejajar dengan jurusan lapisan batuan. • Sungai obsekuen (O) adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan. • Sungai resekuen (R) adalah sungai yang arah alirannya searah dengan sungai konsekuen dan alirannya masuk ke sungai subsekuen. • Sungai insekuen (I) adalah sungai yang arah alirannya miring terhadap sungai konsekuen atau jurus batuan.
  • 14. t Berdasarkan Struktur Geologinya sungai dibedakan menjadi : • Sungai Anteseden, adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan ) yang melintang ,hal ini karena kuatnya arus sehingga mampu menembus batuan yang merintangi. • Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
  • 15. Pengukuran Debit • Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt) 1. Velocity Method Q = A.V Pada prinsipnya adalah pengukuran luas penampang basah dan kecepatan aliran. Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur. Kecepatan aliran (V) diukur dengan metode current meter dan metode apung.
  • 16. Lanjutan.. 2. Pengukuran Debit dengan dimana Cara Apung (Float Area • Q = debit (m3/det) Methode) • U = kecepatan pelampung (m/det) Q=AxkxU • A = luas penampang basah sungai (m2) • k = koefisien pelampung Sehingga, • kecepatana aliran (V) ditetapkan berdasarkan kecepatan pelampung (U) • luas penampang (A) ditetapkan berdasarkan pengukuran lebar saluran (L) dan kedalaman saluran (D) • debit sungai (Q) = A x V atau A = A x k dimana k adalah konstant
  • 17. Lanjutan.. Pengukuran Debit dengan current meter • Pengukuran Debit dengan Current-meter • kecepatan diukur dengan current meter • luas penampang basah ditetapkan berdasarkan pengukuran kedalaman air dan lebar permukaan air. Kedalaman dapat diukur dengan mistar pengukur, kabel atau tali. Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu • Current meter diturunkan kedalam aliran air dengan kecepatan penurunan yang konstant dari permukaan dan setelah mencapai dasar sungai diangkat lagi ke atas dengan kecepatan yang sama.
  • 18. Kesimpulan 1. Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal ini tanah telah jenuh air. 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan limpasan, dibagi dalam 2 kelompok yaitu a. Elemen-elemen meteorologi: jenis presipitasi, intensitas curah hujan, lamanya curah hujan, distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran, arah pergerakan curah hujan, curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah, kondisi- kondisi meterologi yang lain b. Elemen Daerah Pengaliran: kondisi penggunaan tanah (landuse), daerah pengaliran, kondisi topografi dalam daerah pengaliran, jenis tanah, faktor- faktor lain yang memberikan pengaruh 3. -Sungai Berdasarkan Asal Kejadiannya (Arah Jurus Dan Kemiringan Formasi) : sungai konsekuen (k) , sungai subsekuen (s), sungai obsekuen (o), sungai resekuen (r) adalah sungai yang arah alirannya searah dengan sungai konsekuen dan alirannya masuk ke sungai subsekuen,sungai insekuen (i), -Sungai Berdasarkan Struktur Geologinya sungai dibedakan menjadi : sungai anteseden, sungai superposed.