2. DATA
DATA PRIMER DATA SEKUNDER
Data yang ditemukan di
lapangan
Data hasil studi pustaka berupa
kutipan dari buku, majalah,
surat kabar, jurnal dan data dari
internet yang mendukung
karangan ilmiah.
3. KUTIPAN
Langsung Tidak Langsung
1. Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli
2. Menggunakan tiga titik berspasi (...) jika ada bagian yang dihilangkan dari bagian tersebut.
3. Menyebutkan sumber sesuai dengan teknik notasi.
4. Bila kutipan langsung pendek (tidak lebih dari empat baris) dilakukan dengan cara memasukan
langsung dalam tubuh teks, beri jarak antar baris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip.
5. Bila kutipan langsung panjangnya lebih dari tiga baris dilakukan dengan cara dipisahkan dari spasi
(jarak antar baris) lebih dari teks, diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan, tik satu spasi.
Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek
dengan cara mengintegrasikan dalam teks,
tidak diapit oleh tanda kutip dan
menyebutkan sumbernya sesuai dengan
teknik penulisan karya ilmiah
4. CONTOH KUTIPAN
Mayer dan salovey mendefenisikan kecerdasan
emosional
sebagai berikut :
“Emotionalintelegence involves the ability to
perceive accurately, appraise, and express
emotion; the ability to understand emotions
and emotional knowledg; and ability to
regulate emotions to promote emotional and
intellectual growth”.2
2 Peter Salovey dan D.J. Sulyster. Emotional Development
and Emotional Intelegence. New York: Basic Books. 1997.
hlm.10.
LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG
LeDoux menjelaskan, “Kecerdasan emosi merupakan
kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan
sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-
perasaan itu untuk ‘memandu pikiran dan Tindakan.” 2
2 Joseph LeDoux. The Emotional Brain. New York : Schrster. 1996. hlm.
143.
Emosi adalah persepsi mental yang merupakan umpan balik dari stimulus1, bila ditinjau dari sudut pandang biologi
emosi adalah ekpresi dan perasaan yang ada pada coetex2, sedangkan emosi dipandang dari konteks sosial adalah perasaan
pribadi dan pendekatan prilaku sebagai bawaan3.
1 Joseph LeDoux. The Emotional Brain. New York: Simon & Schuster. 1996. hlm. 143.
2 K. T. Strangman. The Psychology of Emotional. New York: Chichester, John Wiley & Sons. 1996. hlm. 143.
3 Peter Salovy dan D. J. Sulyster. Emotional Development and Emotional Inteligence New York: Basic Books. 1997. hlm.13.
5. CATATAN KAKI
1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang
tertulis pada buku diikuti tanda titik.
2. Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma.
3. Nama penerbit dan angka tahun tidak diapit tanda kurung diikuti tanda titik
4. Nomor halaman dapat disingkat hlm. Angka nomor halaman diakhiri titik (.)
Contoh penulisan:
1William N. Dunn. Analisis Kebijaksanaan Publik. terj. Mujahir Darwin. Yogyakarta:
Hanindita. 2001. hlm. 20-32.
2Abraham H. Maslow. Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Imam. Jakarta: Pustaka
Binaman Presindo. 1994. hlm. 1-40.
3Stephen O. Robbins dan Timoty A. Judge. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat. 2015. hlm. G5.
4 Lilis Madyawati. Strategi Pengembangan Bahasa Anak. Jakarta: Prenadamedia Group.
2016. hlm. 22-23.
6. Ibid., Op. Cit., Loc. Cit.,
Singkatan ini digunakan
apabila referensi dalam
catatan kaki nomor
tersebut sama dengan
referensi pada nomor
sebelumnya (tanpa
diselingi catatan kaki
lain).
Apabila halamannya
sama, cukup ditulis
Ibid., bila halamannya
berbeda, setelah Ibid
dituliskan nomor
halamannya.
Singkatan ini digunakan
apabila referensi dalam
catatan kaki pada nomor
tersebut sama dengan
referensi yang telah
dikutip sebelumnya
dengan halama yang
berbeda, namun diselingi
catatan kaki lain. Op.Cit.,
khusus digunakan bagi
referensi yang berupa
buku.
apabila referensi dalam
catatan kaki pada nomor
tersebut sama dengan
referensi yang telah
dikutip sebelumnya,
namun diselingi catatan
kaki lain.
Loc.Cit., bukan berupa
buku, melainkan
artikel, baik itu dari
jurnal, koran, majalah,
ensiklopedi, dan
internet.
7. 1 Arthur Asa Berger. Media Analysis Techniques,terj. SetioBudi. Yogyakarta:
Penerbitan Universitas AtmaJaya. 2000. hlm. 45.
2 Ibid.,
3 Ibid., hlm. 55.
4 Lilis Madyawati. Strategi Pengembangan Bahasa Anak. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2016. hlm.22-23..
5 Ibid.,hlm. 28.
6 Berger. Op.Cit., hlm. 70.
7 Hubert L. Dreyfus dan Paul Rabinow. Beyond Structuralism and Hermeneutics.
Chicago: University of Chicago Press. 1982. hlm. 72 - 76.
8 Francis Fukuyama. “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November 2001. hlm. 45.
9 Berger, Op.Cit., hlm. 96.
10 Madyawati. Loc.Cit.,
11 Dreyfus dan Rabinow. Op.Cit., hm. 58.
Contoh Ibid., Op. Cit., dan Loc. Cit.,
8. Cara Penulisan Catatan Kaki
SUMBER DARI
BUKU
Cara penulisan:
1. Nama pengarang ditulis berdasarkan nama pengarang pada buku
2. Setelah nama pengarang diberi tanda titik
3. Judul buku dicetak miring
4. Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak
diikuti koma atau titik
5. Penulisan nama kota: penerbit, dan tahun.
6. Dapat diikuti kata halaman (disingkat hh atau h/hlm., dapat juga tanpa
kata halaman) dan diakhiri dengan titik.
9. ⚫️ Jika terdiri dari satu pengarang. Contoh:
1Gorys Keraf. Komposisi. Flores: Nusa Indah. 1994. hlm. 63-64.
⚫️ Jika terdiri dari satu pengarang. Contoh:
2Bobby DePorter & Mike Hernacki. Quantum Business, terj. Basyarah Nasution.
Bandung: Kaifa. 2000. hlm. 63-87.
⚫️ Jika terdiri dari satu pengarang. Contoh:
3Gibson, Ivancevich, and Donelly. Organisasi Edisi ke-8, terj. Ir. Nunuk Adiarni MM.
Jakarta: Bina Aksara. 1997. hlm. 345-355.
⚫️ Jika terdiri dari satu pengarang. Contoh:
4Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar Manajemen Keunangan, Buku 2,7th ed. terj.
Chaerul D. Djakman, dan Dwi Sulistyorini. Jakarta: Salemba Empat. 2000. hlm. 456-
458.
10. ⚫️ Jika penulis atau pengarang adalah institusi. Contoh:
1Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional. 2004. hlm. 1-3.
⚫️ Jika buku terjemahan. Contoh:
2Arthur J. Koewn et.al., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th ed. terj.
Chaerul D. Djakman, dan Dwi Silistyorini. Jakarta: Salemba Empat. 2000. hlm. 456-
458.
⚫️ Jika buku telah direvisi. Contoh:
1Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, rev.ed. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003. hlm. 55.
⚫️ Jika buku telah direvisi. Contoh:
1Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes. Vol.1. Cambridge: Cambridge
University Press. 1988. hlm. 131.
11. SUMBER DARI ARTIKEL DALAM JURNAL
Cara penulisan:
1. Nomor urut pengarang dengan huruf kecil menggantung, rapat
dengan garis margin kiri diikuti nama pengarang, tanda titik.
2. Judul artikel diapit tanda petik diikuti tanda titik
3. Nama jurnal dicetak miring diikuti tanda titik
4. Nomor volume diikuti titik dua (:) diikuti nomor halaman, diikuti
tanda titik
5. Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti tanda titik,
diikuti nomor halaman dan ditutup dengan titik
Contoh:
1Bagus Sumargo. "Validalitas dan Reabilitas Pengukuran Kemiskinan."Jurnal Ilmiah Mat
Stat, 2:2. Jakarta, Juli 2002. hlm. 137.
2Syamsul Arifin. "Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama." Jurnal
Character Building, 1:1. Jakarta, Juli 2004. hlm. 21-33.
3Nur Hidayat. "Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan
Fiskal vs Laporan Keuangan Komersial." Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10. Jakarta, Mei
2002. hlm. 32-39.
12. SUMBER DARI
MAJALAH
Cara penulisan:
1. Nomor urut catatan kaki
2. Nama pengarang
3. Judul artikel (diapit tanda
petik)
4. Nama majalah (dicetak miring)
5. Nomor dan tanggal penerbitan
6. Halaman
Contoh:
1 Dedi Humaedi. "Kiat Perusahaan untuk
Hidup Terus." Swa Sembada, 16/XX/5-18
Agustus 2004. hlm. 107-109.
SUMBER DARI
SURAT KABAR
Cara penulisan:
1. Nama pengarang (kalau tidak ada nama
tuliskan halaman pembahasan, misalnya:
opini, tajuk)
2. Judul artikel (diapit tanda petik)
3. Nama surat kabar (di cetak miring)
4. Tanggal dan tempat penerbitan
5. halaman
Contoh:
1 Usep Setiawan. "Pemerintah Baru dan
Konflik Agraria." Kompas, 24 September
2004. hlm. 4-5.
2 Putut Ea. "Rumah Hujan." Media
Indonesia 20 Juni 2004. hlm. 13.
13. DAFTAR PUSTAKA
1. Kegunaan daftar pustaka untuk keabsahan perujukan.
2. Memuat semua sumber kepustakaan yang dirujuk seperti buku,
majalah, surat kabar, makalah, skripsi, jurnal, dan lain-lain.
3. Disusun menurut urutan abjad huruf awal nama belakang pengarang
tanpa nomor urut.
4. Jika unsur nama penulis lebih dari satu maka nama belakang ditulis
lebih dahulu diikuti tanda koma, kemudian nama depan.
5. Gelar akademik pada nama penulis tidak ditulis dalam daftar
Pustaka.
14. 6. Jika sebuah buku ditulis maksimal tiga penulis, maka ketiga nama
penulis dicantumkan semua; nama penulis pertama di balik,
sedangkan nama kedua dan ketiga tidak. Jika penulis lebih dari tiga
maka yang ditulis adalah nama penulis pertama dan diikuti singkatan
“dkk” atau “et al”
7. Jika pustaka tidak ada nama penulisnya, maka nama badan atau
Lembaga yang menerbitkan ditulis sebagai pengganti nama penulis.
8. Jika beberapa sumber pustaka yang digunakan merupakan hasil
karya seorang penulis, maka nama penulis tidak dicantumkan pada
sumber berikutnya dan sebagai gantinya digunakan garis sepanjang
lima spasi atau ketukan. Urutan penulisannya disusun berdasarkan
tahun terbit. Jika ada pustaka yang ditulis pada tahun yang sama,
maka dibelakang tahun diberi nomor urut “a”, “b”, “c”
15. Contoh:
Sabarti, Akhadiah, dan Arsyad Maidar. 2002a. Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta: Gramedia.
_______2002b. Hukum Perdata. Jakarta: Gramedia
_______2006. Hukum Pidana. Jakarta: Gramedia.
16. DAFTAR PUSTAKA
APA (American Psychological Association) style
MLA (Modern Language Association) style
• Author, A. A. (Year of publication). Title of work: Capital letter also for
subtitle. Location: Publisher.
1. Calfee, R. C., & Valencia, R. R. 1991. APA guide to preparing manuscripts for
journal publication. Washington, DC: American Psychological Association.
2. Quinn, G. 2001. The learner's dictionary of today's Indonesian. St Leonards,
NSW, Australia: Allen & Unwin.
• Lastname, Firstname. Title of Book. City of Publication: Publisher, Year of
Publication. Medium of Publication.
1. Gleick, James. 1987. Chaos: Making a New Science. New York: Penguin, Print.
2. Quinn, George. 2001. The learner's dictionary of today's Indonesian. St Leonards,
NSW, Australia: Allen & Unwin, Print.
17. Penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-turut
dari atas ke bawah, tanpa memakai angka ( 1, 2, 3, dan sebagainya )
Cara Penulisan Daftar Pustaka
Apabila dapat dipakai dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang
sama, maka sumber dirilis dari buku yang terlebih dulu terbit, lantas diikuti
dengan buku yang baru terbit. pada ke-2 sumber pustaka itu dibubuhkan sinyal
garis panjang.
1.
3.
2.
Nama pengarang (nama sisi belakang terlebih dulu ditulis beri koma (,) lalu
diikuti dengan nama depan) beri titik (.) tahun terbit tidak diapit dua kurung
kemudian beri titik (.) judul buku dicetak miring lalu beri titik (.) kota terbit serta
nama penerbitnya. pada ke-2 sisi tersebut diberi sinyal titik dua (:), setelah nama
penerbit diberikan sinyal titik (.)
Contoh:
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySql.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
18. 4.
Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, di mana komponen bibliografi
online tersebut ditulis seperti berikut :
1) nama pengarang 4) media yang memuat
2) tanggal revisi terakhir 5) url yang terdiri dari
protokol/situs/path/file
3) judul makalah 6) anggal unduh
Naga, Dali S. 2017. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta: Besbats.
Deporter, Bobby, and Mike Hernacki. 2016. Quantum Business, terj. Basyarah Nasution.
Bandung: Kaifa.
Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers. 2019. Fundamentals of Item
Response Theory. London: Sage Publications.
Wilson, John A. R, et al. 2018. Psychological Foundation of Learning and Teaching. New York:
McGraw-Hill Book Company.
Satu pengarang
Dua pengarang
Tiga pengarang
Empat
pengarang
19. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Rencana Strategi Pendidikan.
Jakarta:Depdiknas.
Pengarang dari Instansi
Pengarang dari karya ilmiah
Pengarang dari jurnal ilmiah daring
Trisakti, Y. 2008. “Kualitas Kinerja Widyaiswara Berdasarkan Penilaian Peserta Pendidikan dan
Pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jakarta.” Disertasi, Universitas Negeri
Jakarta.
Bartholomeusz, Tessa. 2018. "In Defense of Dharma: Just-War Ideology in Buddhist Sri Lanka.”
Journal of Buddhist Ethics 6. http://jbe.la.psu.edu/6/bartho991 (diunduh 15 Februari 2019).
20. Selain catatan kaki, teknik mengutip juga dapat menggunakan
teknik catatan pustaka (body note). Secara umum, karya tulis
ilmiah dewasa ini lebih popular menggunakan teknik body note
dibandingkan dengan footnote.
Untuk penjelasan body note, simaklah video pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=6s8908uUaFk&t=1455s
21. 21
1. BUATLAH RESUME TENTANG REFERENSI ANTARA HARVARD DAN APA
SERTA BERIKAN CONTOH MASING!
2. BUATLAH PERBEDAAN REFERENSI ANTARA HARVARD DAN APA
DALAM BENTUK TABEL DI BAWAH INI!
No Harvad APA