Traumatologi membahas trauma tumpul dan tajam yang menyebabkan luka. Trauma tumpul dapat menimbulkan luka memar, robek, dan lecet dari benda tumpul. Trauma tajam dapat menimbulkan luka iris dan tusuk dari benda tajam. Jenis dan karakteristik luka penting untuk menentukan senjata dan mekanisme kejahatan. Luka berdampak pada kesehatan korban dan digunakan dalam hukum pidana.
1. TRAUMATOLOGI
(TRAUMA TUMPUL & TRAUMA TAJAM)
OLEH :
Aji Prima Putra (2006112029)
Cut Tasya Miranda (2006112031)
Regis Juang Oimolala Waruwu (22010016)
Imelda Meliwijaya (22010030)
PEMBIMBING:
dr.Rahmadsyah,M.Ked(For),Sp.F.M
2. Pendahuluan
● Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang trauma atau
perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), yang
kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya diskontinuitas jaringan akibat kekerasan
yang menimbulkan jejas.
● Luka -> kerusakan/hilangnya hubungan antar jaringan (discontinuous tissue) seperti
jaringan kulit, jaringan lunak, jaringan otot, jaringan pembuluh darah, jaringan saraf dan
tulang.
● Trauma dijelaskan sebagai luka pada tubuh yang disebabkan oleh kekerasan fisik,
mekanik atau kimiawi, yang dapat menyebabkan luka atau kemungkinan komplikasi.
3. ✦ Dalam ilmu kedokteran forensik dikenal trauma tumpul dan trauma tajam.
✦ Trauma tumpul ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada
permukaan tubuh oleh benda-benda tumpul seperti batu, kayu, martil,
terkena bola, dan lain-lain.
✦ Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada
permukaan tubuh oleh benda-benda tajam seperti pisau, celurit, kapak dll
4. ✦ Pada prinsip penentuan derajad luka dilakukan harus berdasarkan dampak
cedera tersebut terhadap kesehatan tubuh korban.
✦ Hal penting lain dalam VeR -> formulasi dalam kesimpulan untuk mencegah
kesalahan interpretasi oleh penyidik.
✦ Oleh karena itu salah satu informasi penting dicantumkan dalam VeR korban
hidup adalah derajad luka. Informasi inilah penyidik dalam menentukan
tindak pidana yang terjadi,pasal yang dilanggar serta seberapa besar
ancaman sanksinya.
5. Defenisi
Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran tang mempelajari tentang trauma atau perlukaan,
cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh
karena adanya diskontinuitas jaringan akibat kekrasan yang menimbulkan jejas.
Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan yang menyebabkan luka dapat dibedakan atas kekerasan
yang bersifat :
1. Mekanik
2. Fisik
3. Luka karena kekerasan kimiawi
6. Dampak Trauma
1. Aspek Medik
1. Konsekuensi dari luka yang ditimbulkan oleh trauma dapat berupa :
a. Hilangnya jaringan atau bagian dari tubuh
b. Hilangnya sebagian atau seluruh organ
1. Gangguan fungsi dari organ tubuh tertentu
2. Infeksi
3. Penyakit
4. Kelainan Psikis
7. 2. Aspek Yuridis
. Kebijakan hukum pidana didalam penentuan berat ringannya luka tersebut didasarkan atas
pengaruhnya terhadap :
1) Kesehatan jasmani
2) Kesehatan rohani
3) Kelangsungan hidup janin di dalam kandungan
4) Estetika jasmani
5) Pekerjaan jabatan atau pekerjaan mata pencarian
6) Fungsi alat indera
8. Hubungan Cedera dengan pidana
1. Luka ringan
Pasal 352 KUHP, maksimal 3 bulan
2. Luka Sedang
a. Pasal 351 (2), maksimal 2 tahun 8 bulan.
b. Pasal 353 (1) KUHP, maksimal 4 tahun.
3. 1. Luka berat
a. Pasal 351 (3) KUHP, maksimal 5 tahun.
b. Pasal 353 (2) KUHP, maksimal 7 tahun.
c. Pasal 354 (1) KUHP, maksimal 8 tahun.
d. Pasal 355 (1) KUHP, maksimal 12 tahun.
9. e. Pasal 90 KUHP, menurut pasal ini luka berat adalah :
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali, atau
2. Yang menimbulkan bahaya maut
3. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian
4. Kehilangan salah satu panca indera
5. Mendapat cacat berat
6. Menderita sakit lumpuh
7. Terganggunya daya piker selama empat minggu lebih
8. Gugur atau matinya kandungan seseorang
10. Deskripsi Luka
1. Jumlah luka
2. Lokalisasi Luka (letak luka
terhadap garis koordinat
pada tubuh)
3. Bentuk luka
4. Ukuran luka
a. Daerah pada garis batas luka, meliputi :
- Batas (tegas atau tidak tegas)
- Tepi (rata atau tidak rata)
- Sudut luka (runcing atau tumpul)
b. Daerah didalam garis batas luka, meliputi :
- Memar (ada atau tidak)
- Lecet (ada atau tidak)
11. Patofisiologi
1. Aktivitas sistem saraf simpatik menyebabkan peningkatan tekanan arteri dan vena, bronkhodilatasi, takikardia,
takipnea, capillary shunting, dan diaforesis.
12. Mekanisme Luka
Tubuh biasanya mengabsorbsi kekuatan baik dari elastisitas jaringan atau kekuatan rangka.
Insentitas tekanan mengikuti hukum fisika. Hukum fisika yang terkenal dimana kekuatan = ½
massa x kecepatan.
Faktor yang penting adalah daerah yang mendapatkan kekuatan. Kekuatan dari masa dan kecepatan
yang sama yang terjadi pada daerah yang lebih kecil menyebabkan pukulan yang lebih besar pada
jaringan.
Efek dari kekuatan mekanis yang berlebihan pada jaringan tubuh dan menyebabkan
penekanan, penarikan, perputaran, luka iris. Kerusakan yang terjadi tergantung tidak
hanya pada jenis penyebab mekanisnya tetapi juga target jaringannya.
13. Klasifikasi
Jenis trauma berdasarkan etiologi : Benda-benda yang dapat mengakibatkan trauma
tumpul adalah benda yang memiliki permukaan tumpul. Jenis luka yang dapat diakibatkan
trauma tumpul :
01 02
03
Luka Memar
(Contusion)
Luka Robek
Luka Lecet
14. LukaMemar (Contusion)
1
Memar ditandai dengan infiltrasi darah ekstravasasi ke
dalam jaringan subkutan dan/atau subepitel akibat
pecahnya pembuluh darah kecil akibat penerapan gaya
tumpul.
2
Bentuk dan luas dipengaruhi oleh kuat benturan, alat
atau benda penyebab, keadaan jaringan, umur,
kelamin, dan kondisi tubuh seseorang.
15. Dampak yang dapat terjadi akibat memar yaitu:
1. Terjadinya penurunan darah dalam sirkulasi yang disebabkan memar yang luas dan masif sehingga dapat
menyebabkan syok, penurunan kesadaran bahkan kematian.
2. Tejadinya gangrene dan kematian jaringan akibat terjadinya agragasi darah dibawah kulit yang akan mengganggu
aliran balik vena pada organ yang terkena.
3. Memar dapat menjadi tempat media berkembang biak kuman. Kematian jaringan atau ketiadaan aliran darah
sirkulasi menyebabkan saturasi oksigen menjadi rendah sehingga kuman anaerob dapat hidup, kuman tersering adalah
golongan clostridium yang dapat memproduksi gas gangrene.
4. Efek lebih lanjut dapat timbul yang mendadak dan luas pada jaringan subkutan. Tekanan yang mendadak
menyebabkan pecahnya sel sel lemak, cairan lemak kemudian memasuki peredaran darah pada luka dan bergerak
beserta aliran darah dapat menyebabkan emboli lemak pulmoner atau omboli organ lain termasuk otak.
16. Tanda tanda luka memar
Kemerahan Kebiruan ungu kebiruan hitam kebiruan
Kecoklatan Kekuningan
Kehijauan
17. Memar Lebam Mayat
Dijumpai pembengkakan jaringan Tidak Dijumpai
Permukaan lebih tinggi dari kulit Sama dengan kulit
Terjadi diluar kapiler dan didalam jaringan Terjadi didalam kapiler
Lokalisasi tidak tentu Dibagian terendah dari kulit mayat
Darahnya tidak bisa dicuci Darahnya bisa dicuci
Batas jelas Batas tidak jelas
Bila ditekan warna tetap Bila ditekan memucat/menghilang
19. LukaLecet
Luka lecet adalah luka pada kulit superfisial dari epidermis akibat kekerasan dengan benda yang mempunyai permukaan
yang kasar sehingga epidermis menjadi tipis, sebagian atau seluruh apisannya hilang.
Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang digunakan, yaitu:
1. Arah dimana epidermis yang bergulung
2. Hubungan kedalaman luka yang menandakan ketidakteraturan benda yang menganiaya
20. Ciri ciri dari luka lecet adalah:
1. Sebagian hubungan atau epitel hilang
2. Kemudian permukanan akan tertutup oleh exsudasi yang akan mongering (Crusta)
3. Warna merah kecoklatan
4. Timbul reaksi radang berupa penimbunan sel sel PMN
5. Biasanya tidak meninggalkan jaringan parut
6. Kerusakan tidak rata
22. Luka lecet dapat dapat diklasifikasikan sesuai mekanisme nya, yaitu:
1. Luka Lecet Gores
2. Luka Lecet Seru
3. Luka Lecet Tekan
4. Luka Lecet Geser
23. Ante Mortem Post Mortem
Coklat kemerahan Kekuningan
Terdapat sisa sisa epitel Epidermis terpisah sempurna dari
dermis
Tanda intravital (+) Tanda intravital (-)
Sembarang tempat Pada daerah penonjolan tulang
26. TraumaTajam
● Merupakan putusnya atau rusaknya kontinuitas
jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang
bermata tajam dan atau berujung runcing.
● Kematian :
○ Pembunuhan
○ Bunuh diri
○ Kecelakaan
27. Perbedaantraumatumpuldantraumatajam
Trauma Tumpul Tajam
Bentuk luka Tidak teratur Teratur
Tepi luka Tidak rata Rata
Jembatan jaringan Ada Tidak ada
Rambut Tidak ikut terpotong Ikut terpotong
Dasar luka Tidak teratur Berupa garis atau titik
Sekitar luka Ada luka lecet atau memar Tidak ada luka lain
28.
29. LukaIris/Sayat(incisedwound)
● Luka iris atau sayat adalah luka yang diakibatkan
karena alat untuk memotong dengan mata tajam
dengan cara menekan dan menggeser pada permukaan
kulit.
● Tenaga menggeser > tenaga menekan
● Benda tajam pisau dan pecahan kaca
● Luka sayat tidak begitu berbahaya.
○ kecuali mengenai pembuluh darah yang dekat dengan
permukaan seperti dileher, siku bagian dalam, pergelangan
tangan dan lipat paha.
30. Ciri-ciri luka iris :
• Panjang luka > dalamnya luka
• Tepi luka tajam dan rata
• Ujung luka runcing
• Rambut ikut teriris
• Tidak ada jembatan jaringan
• Biasanya tidak sampai tulang
31. Lukairis padakasus bunuh diri
● Lokasi pada tempat tertentu, antara lain leher,
pergelangan tangan, perut, dan lekuk lutut, irisan leher
● Terdapat irisan percobaan
● Irisan dimulai dari sisi berlawanan tangan dominan
● Tidak ditemukan luka tangkisan
● TKP rapi tidak porak poranda
● Pakaian biasanya disingkirkan sebelum melakukan
irisan.
32.
33. LukaTusuk/Lukatikam
● Luka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh karena
alat dengan ujung-ujung runcing, mata tajam atau
tumpul atau alat dengan ujung runcing dengan
penampang bulat, segitiga dengan cara menusukkan
sehingga masuk kedalam jaringan tubuh.
● Tenaga menekan > tenaga menggeser
● Benda pisau, pecahan kaca dan obeng
● Luka tusuk ada dua jenis yaitu :
○ Penetrasi masuk ke rongga tubuh
○ Perforasi menembus organ dalam
34. Ciri-ciri luka tusuk:
• Kedalaman luka > panjang antara lebarnya
• Tepi luka tajam atau rata
• Rambut terpotong pada sisi tajam
• Sudut luka tajam namun kurang tajam pada sisi tumpul
• Dapat dijumpai luka memar (contission) / echymosis
35.
36. Karakteristik lukatusuk, dapat
menerangkan tentang:
● Dimensi senjata
● Tipe senjata
● Kelancipan senjata
● Gerakan pisau pada luka
● Kedalaman luka
● Arah luka
● Banyaknya tenaga yang digunakan
37.
38. Manipulasipadasaatpenusukan
● Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan
kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda.
● Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan
ke salah satu sudut.
● Tusukan masuk kemudian saat masih di dalam ditusukkan ke
arah lain.
● Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan
menggunakan titik terdalam sebagai landasan.
● Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya.
39. Pola swallow tail, saat pisau ditusukkan dengan satu arah
kemudian diputar dan dikeluarkan dengan arah yang berbeda
40. Panjang saluran luka tidaksama dengan
panjang senjata
● Posisi tubuh korban saat ditusuk berbeda
dengan pada saat autopsi
● Posisi membungkuk, berputar, dan
mengangkat tangan dapat menghasilkan luka
yang lebih dalam
● Kompresi dari beberapa anggota tubuh pada
saat penusukan.
42. Luka tangkis
merupakan luka yang
terjadi akibat perlawanan
korban dan umumnya
ditemukan pada telapak
dan punggung tangan,
jari-jari tangan, punggung
lengan bawah dan
tungkai.
43.
44.
45. Lukatusuk padakasus bunuhdiri
● Luka-luka pada tubuh korban dalam kasus bunuh
diri dapat ditemukan pada daerah leher, daerah
dada (letak jantung) dan daerah perut (letak
lambung)
● tidak dijumpai luka dan tanda perlawanan
● tidak jarang ditemukan pisau yang tergenggam
dengan sangat kuat
46. Luka Robek (Laeratum)
Bentuknya tidak teratur
01
Pinggirnya tidak rata
& Rambut terbenam
dalam luka
02
Bengkok , Sering
disertai luka memar dan
lecet
Ciri-ciri luka robek :
03
Sering kotor
04
05
Perdarahan tidak banyak
(disbanding luka
sayat)
Terdapat
jembatan
jaringan diantara
kedua tepi luka
06
47. Luka Robek (Laeratum)
Gambar 1. luka robek di kepala bagian atas
Gambar 2. luka robek di pipi
Keterangan : pola cedera di dahi dan wajah dengan batang
tongkat memanjang di bagian inferior
Gambar 3. Luka robek pada kepala
Keterangan :
Luka memar yang terkelupas di wajah dan kepalanya ini
merupakan ciri khas pukulan tongkat baseball. Memar
berbentuk oval dan bagian tengah yang terkikis.
48. Yang akan memperlemah daya tahan jaringan tersebut sehingga suatu saat jebol dan
dapat menimbulkan perdarahan yang fatal aspek medikolegal dari luka robek adalah :
- Menentukan arah trauma
- Menentukan kulit trauma
- Menentukan penyebab trauma
- Menentukan secara kasar benda penyebab dari luka tersebut.
49. LukaBacok
Luka bacok merupakan luka yang disebabkan oleh senjata tajam berat
yang diayunkan dengan tenaga, senjata yang digunakan juga setidaknya
memiliki satu sisi yang tajam sehingga dapat menghasilkan luka terbuka.
Istilah “dibacokkan” mengandung pengertian-> Penggunaan senjata tajam
yang ukurannya relatif besar dan diayunkan dengan tenaga kuat. Tuang-
tulang dibawahnya biasanya berfungsi sebagai sebagai bantalan sehingga
ikut menderita luka.
50. Ciri Luka Bacok
•Luka biasanya besar
•Pinggir luka rata
•Sudut luka tajam
•Hampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat
memutuskan bagian tubuh yang terkena bacokan
• Kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasi
51. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik
THANK YOU