2. Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk telah meningkan kebutuhkan secara
transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan
dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan dan
konsumsi BBM harus mencari sumber energi alternatif yang lebih efesien
digunakan, karena telah kita ketahui bawasanya penggunaan BBM yang
konvensional tidak dapat di pertahankan secara terus menurus. Hal tersebut
disebabkan karena cadangan minyak bumi semakin berkurang. Bioetanol
merupakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, karena termasuk BBN
(Bahan Bakar Nabati) yang dapat menjadi sumber BBM dan dapat di perbarui.
Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah jerami padi karena banyak
menggandung pati, selulosa dan glukosa yang cukup tinggi.
3. ENERGI TERBARUKAN
Energi yang dapat di daur ulang,dapat di perbarui apabila di
kelola dengan baik,ramah lingkungan, serta tidak
memberikan kontribusi terhadap perubahan pemanasan
global dan umumnya sumber daya non fosil.
ENERGI TAK TERBARUKAN
Energi yang diperoleh dari sumber daya alam, yang waktu
pembentukannya sampai jutaan tahun, sperti batu
bara,minyak bumi dan lain sebagainya.
4. • Jerami Padi
• Ragi
• Urea
• NPK
•Tangki Besar
• Alat Penyulingan
ALAT DAN BAHAN
5. TAHAP -TAHAP PEMBUATAN
• Pengumpulan Jerami padi
• Rebus selam ± 5 jam
• Di peras untuk di ambil sarinya
• Kemudian campur ragi, urea dan pupuk Npk
• Diamkan 1 minggu untuk proses fermentasi
• Saring/Suling kedalam wadah
• Dapatlah bio etanol sebagai bahan bakar
pengganti bensin
6. Hasil Produksi
Per Ton Liter bioetnol
119 ton 9,1 Miliyar Liter
82,05 juta ton 16,410 liter
10-15 ton 1,148 liter/ha
1 kg 0,28 liter
54,70 juta ton 15,316 juta liter
(kim and dale, 2004).
Per ton Liter Bioetanol
54,316 juta ton 10,940 juta liter
82,05 juta ton 16.4110 juta liter
(Janah,2010)
7. DUA MODEL PENGGUNAAN HASIL BIOETANOL
1. Dapat digunakan secara langsung
2. Digunakan dengan di campur bensin terlebih
dahulu.
Dapat digunakan secara langsung, pada penyulingan
tingkat rendah sebagai bahan bakar kompor.
Digunakan dengan campuran bensin. Dengan tujuan untuk
memperbesar nilai oktan serta untuk menghemat 40 %
konsumsi bensin. Dengan nilai oktan 92, Tentunya lebih baik
dari nilai oktan premium yang hanya 88. dan setara dengan
Partamax.
8. MANFAAT DARI PEMANFAATAN
JERAMI PADI
1.Menciptakan lapangan pekerjaan
2.Mendorong Masyarakat lebih
kreatif
3.Dapat di produksi Rumahan
4.Tidak merugikan orang lain
khususnya Lingkungan
5.Tidak membutuhkan biaya yang
besar
9. KELEMAHAN / KEKURANGANYA
Belum banyak masyarakat yang
mengetahui tentang cara mudah
pemanfaatan Limbah jerami padi ini.
Minimnya pengetahuan masyarakat akan
kreatifitas.
10. KESIMPULAN
Jerami padi yang banyak dianggap masyarakat sebagai
limbah pertanian ternyata dengan perlakuan khusus dapat
dimanfaatkan sebagai bioetanol, Untuk mengurangi
ketergantungan terhadap BBM, produksi bioethanol sangat
perlu ditingkatkan, seperti Pemanfaatan limbah jerami padi .
Pemanfaatan jerami padi termasuk sumber daya alam yang
dapat di perbarui, dan juga dapat mengurangi emisi gas
karbon monoksida serta asap dan partikel yang dapat
merusak kenyamanan lingkungan.
11. Saran
Lebih disarankan di produksi di wilayah pedesaan,
karena di wilayah pedesaan masih sangat banyak
limbah-limbah tanaman yang berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai BBN, sebagai bahan bakar
pengganti minyak serta untuk meminimalisir
penggunaan bahan bakar fosil dan meminimalisir
dampak buruk dari bahan bakar fosil serta
mengoptimalisasi bahan-bahan yang sebelumnya
kurang diamanfaatkan.