2. Setiap wisatawan yang melakukan perjalanan
memiliki cara yang unik dan berbeda satu
dengan yang lain. Hal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan kepuasaan dan
pengalaman berwisata . Bab ini dibuka dengan
pembahasan mengenai perilaku wisatwawan
dari berbagai model menurut ahli
kepariwisataan Keragaman jenis wisatawan
dibahas dan diakhiri dengan karasteristik dan
tipologi wisatawan .
3. Sebuah keputusan perjalanan wisatawan pada
umumnya didasari pada pertanyaan – pertanyaan
yang ingin dipecahkan seperti berikut ini :
Mengapa anda melakukan perjalanan
Apa yang anda dapatkan
Kepada siapa anda bertanya dan mengurus
perjalanan wisata
Dimana destinasi yang bisa memenuhi kebutuhan
anda
Kapan sebaiknya anda melakukan perjalalanan
wisata
Bagaimana caranya , dan
7. Menurut Wahab , Crampon dan Rothfield
setiap wisatawan memiliki konsep perilaku
pembelian dengan keunikan keputusan yang
berhubungan erat dengan pendapatan dan
pengeluaran , tidak dipesan secara instan
dan melibatkan perencanna keputusan
8. Model itu memperlihatkan bahwa pembelian
wisata merupakan sebuah kegiatan yang
melibatkan perencanaan dan proses
pemikiran yang masuk akal ,
10. Proses keputusan perjalanan terdiri atas empat
bidang yang mempengaruhi keputusan akhir
, yakni :
Stimulan wisata
Variabel internal
Variabel eksternal
Karasteristik daerah tujuan wisata
11. Merupakan hal – hal yang membuat seseorang
terpengaruh untuk berwisata , seperti iklan,
promosi , buku – buku , saran,teman,publikasi,dan
sumber lain.
Variabel Internal
Berasal dari dalam diri seorang wisatawan yang
meliputi sosial – ekonomi , kepribadian , pengaruh
nilai dan sikap . Keseluruhan unsur dalam variabel
internal memunculkan motivasi , kebutuhan dan
pengaharapan wisata
12. Berasal dari luar diri wisatawan meliputi citra
destinasi , pengalaman, ketersediaan waktu
, dan biaya .
Kendali variabel eksternal akan semakin kuat
dengan adanya karasteristik destinasi yang
unik dari manfaat yang didapatkan , biaya
yang ditawarkan atraksi atau daya tarik dan
peluang berwisata .
14. Menurut Mathieson dan Wall model pembelian
pariwiasata dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Profil wisatawan , yang meliputi usia , pendidikan ,
pendapatan , pengalaman wisata sebelumnya dan
motivasi
b) Kesadaran perjalanan , seperti citra fasilitas dan
pelayanan berdasarkan kredibilitas daerah tujuan
wisata
c) Karasteristik daerah tujuan wisata , termasuk ojek
dan daya tarik wisata
d) Sifat perjalanan yang meliputi jarak , waktu dan
resiko perjalanan.
16. Middleton mengemukakan bahwa proses
keputusan sangat dipengaruhi kegiatan
pemasaran dalam hal ini promosi. Promosi
sebagai alur utama dalam memberikan
informasi kepada wisatawan.Promosi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung
17. Dimulai dari faktor internal seperti belajar
persepsi dan pengalaman hidup serta
demografi, sosial budaya ,kepribadian serta
nilai dan sikap
18. Hasil akhir dari proses keputusan pembelian
adalah pemesanan terhadap produk wisata
,terciptanya persepsi tentang harga bahkan
kedatangan wisatawan ke gerai – gerai
produk wisata . Tidak berhenti sampai disitu
tetapi pasca pembelian dan perjalanan akan
membentuk tingkah laku wisatawan
tergantung pengalamannya .
19. 1. Wisatawan massal kelompok ,yang
mempunyai karasteristik :
Hanya mau membeli destinasi yang sudah
terkenal
Memilih bepergian dengan rombongan serta
didampingi pramuwisata
Selalu melakukan perjalanan pergi pulang
melalui jalur yang sama
Memilih jadwal perjalanan yang tetap dan
sebisa – bisanya tidak terjadi perubahan acara
selama berwisata
20. 2. Wisatawan massal individu, dengan ciri – ciri :
a. Membeli paket wisata yang memberikan kebebasan
berwisata misalnya dengan menggunakan pesawat
komersial dan mengemudikan kendaraan sewaan sendiri
b. Kreatif merancang paket wisata sesuai dengan selera
dan membuat keputusan perjalanan sendiri .
c. Walau berkunjung ke daerah wisata yang sudah terkenal
namun ia juga masi mencoba mendatangi daerah –
daerah baru .
d. Bergantung pada ketersediaan fasilitas dan pelayanan
yang ditawarkan oleh usaha wisata
e. Wisatawan mempunyai pengalaman wisata yang besar .
21. 3. Penjelajah atau explorer
a. Membuat rencana perjalanan sendiri dan
tidak ragu bertanya saat kesulitan
b. Mengutamakan kenyamanan dan
keamanan saat berwisata
c. Tingkat ketergantungan terhadap fasilitas
lebih rendah
22. 4. Petualang atau drifter , karasteriknya :
a. Tidak merencanakan perjalanan
b. Senang bepergian ke tempat yang jauh dari
daerah asalnya
c. Berusaha untuk sebisa mungkin
menghindari kontak dengan undustri
pariwisata formal. Lebih memilih makan di
warung dan tinggal di rumah penduduk
23. Menurut Smith dan Cooper membagi
wisatawan dibagi berdasakan jumlah dan
dampak terhadap masyrakat setempat ,
yaitu :
24. Jenis Wisatawan Jumlah Wisatawan Adaptasi dengan
norma setempat
penjelajah Sangat terbatas Sepenuhnya menerima
elite Jarang terlihat Sepenuhnya beradaptasi
“di luar jalur “ Jarang namun ada Beradaptasi dengan baik
Luar biasa Kadang - kadang Beradaptasi secukupnya
Masal pemula Arus tetap Mencari fasilitas
borongan Arus berkelanjutan Membutuhkan fasilitas
25. Dari berbagai pengelompokan , setiap
wisatawan memiliki sifat yang unik dan dapat
dilihat dari berbagai pendekatan ( Kootler
2006 dan Cooper 2005 ) diantaranya :
26. a. Berdasarkan Psikografi dibedakan atas :
Kepribadian
Plog membagi wisatawan berdasarkan 5 sifat :
1. Psikosentrik atau terpusat, ciri – cirinya adalah sebagai berikut :
Memfokuskan perjalanan pada satu tema
Memilih daerah wisata yang sudah dikenal dan termasuk
dalam pendapatan rendah
Tidak memiliki jiwa petualang
Menuntut fasilitas yang memadai
Enggan melakukan lintas budaya
27. 2. Alosentrik atau bervariasi , ciri – cirinya :
Memilih daerah wisata yang berbeda
budaya dan lingkungannya dan
berpendapatan tinggi
Mempunyai jiwa petualangan yang tinggi
Sedikit memanfaatkan fasilitas wisata dan
menikmati tinggal dengan masyarakat
setempat
28. 3. Midsentrik ( Pertengahan dari alosentrik dan psikosentrik )
, ciri – cirinya :
Melakukan kegiatan wisata untuk relaksasi
Mengunjungi keluarga dan teman merupakan salah
satu tujuan perjalanan
Berwisata dengan alasan kesehatan
Memiliki apresiasi terhadap keindahan
Suka memanjakna diri dengan hal – hal yang
menyenangkan dan sensual
Berbelanja merupakan kegiatan yang tidak terlupakan
29. 4. Mendekati Psikosentrik , ciri – cirinya mirip
wisatawan psikosentrik , yaitu :
Memilki ego yang cukup tinggi dan cenderung
untuk dipenuhi
Status sosial mendapat perhatian utama dalam
setiap aktifitas wisata
Berlibur merupakan norma budaya sehingga
harus mnyempatkan diri untuk berwisata
Menyukai daerah tujuan yang sama untuk
setiap kali liburan
Setiap wisata harus memilki tema tersendiri
seperti meditasi atau wisata teknologi
30. 5. Mendekati Allosentrik , ciri – cirinya :
Berziarah keagamaan merupakan salah satu
motivasi perjalanan
Menyukai kegiatan yang aktif dan kegiatan
yang menantang
Berwisata mice juga sebagai bentuk pilihan
wisata
Senang meliah teater dan mencari gaya hidup
baru .
31. Beberapa pakar seperti Mill ( 1992:88 ) , Ross ( 1994 ; 47 ) dan Shih
dalam Cooper et . Al ( 1992;42)memadukan nilai denganValues dan
Lifestyle ( VLAS )
Dalam VLAS wisatawan dibedakan menurut :
1. Kelompok yang didorong oleh kebutuhan , wisatawan dalam
kelompok ini memiliki dua tipe gaya hidup .
a. Gaya hidup berjuang survivor , ciri – cirinya :
Wisatawan yang memilki gaya hidup apa adanya
Baginya , hal yang diutamakan adalah sampai kedaerah
tujuan wisata dengan selamat dan murah.
Keyamanan daerah tujuan wisata yang dicari tidak perlu
maksimal tetapi sesuai dengan kebutuhan .
32. b. Gaya hidup bertahan ( sustainer ), ciri –
cirinya :
wisatawan memiliki gaya hidup bertahan
yang mengikuti dan menginginkan
perubahan
Berusaha memenuhi kebutuhannya
dengan keterbatasan yang ada
Kreatif memanfaatkan segala kesempatan
karena dorongan kebutuhan
33. 2. Kelompok yang diarahkan dari luar,
Wisatawan jenis ini sangat dipengaruhi oleh
lingkungan . Pendapat orang lain sangat
penting dalam menentukan tujuan wisata .
Wisatawan dalam kelompok ini dibagi atas
a. Gaya hidup memiliki atau belonger, ciri –
cirinya :
Sederhana , konservatif , kenyamanan,
konvensional
Baginya wisata adalah bersenang –
senang
34. b. Gaya hidup emulator
Tidak mudah puas , memperhatikan status,
ambisisius dan muda
Sangat memperdulikan jenis transportasi yang
digunakan , kelas hotel tempat menginap ,jenis
restoran yang dipilih karena itu menunjukan kelas
dan gaya hidupnya .
c. Gaya Pegawai atau achiever
Termasuk orang – orang sukses dimana perjalanan
dilakukan atas hasil kerja keras
Kegiatan wisata dilakukan mengacu pada intelektual
dan bisnis .
35. 3. Kelompok wisata yang diarahkan dari dalam
Wisatawan dengan gaya hidup kendali dari dalam terdiri
atas :
a. Gaya hidup saya
wisatawan pada jenis ini lebih memperhatikan dirinya dari
pada orang lain
b. Gaya hidup coba – coba
Wisatawan jenis ini senang mencari sesuatu yang baru.
c. Gaya hidup peduli sosial
Wisatawan jenis ini selalu peduli dan ramah lingkungan
d. Gaya hidup kendali diri
Wisatawan jenis ini lebih mengutamakan penghargaan
emosional ,misalnya pujian.
36. 3. Kelas sosial
Kelas Sifat wiraswastawan
A + ( kelas atas atas ) 1. Kaum elite,sejahtera dan terpandang
2. Senang beramal dengan tujuan
prestise
3. Senang berbelanja barang bermerk
4. Berwisata untuk menunjukan status
5. Berada dalam lingkungan tersendiri
A ( atas bagian bawah ) 1. Penghasilan cukup tinggi melalui kerja
keras
2. Aktif dalam kegiatan sosial
3. Berangkat dari kelas menengah
4. Wisata merupakan status dan gengsi
5. Pola konsumsi dilakukan untuk
menunjukan kemampuan daya
beli,bukan karena kebutuhan
6. Berupaya diterima dalam kelompok
elite
37. B + ( menengah bagian atas ) 1. tidak terlalu peduli status
2. Karier merupakan fokus
kehidupan
3. Pendidikan dan sosialisasi
adalah hal utama
4. Wisata dijadikan pilihan
kebutuhan dan investasi
5. Pola pemikiran lebih luas
B ( menengah ) 1. Berasal dari kelompok pekerja
2. Senang melakukan sesuatu
secara teratur dan direncanakan
3. Bukti kehidupan dalam bentuk
nyata
4. Bersedia mengeluarkan dana
untuk mendapatkan
pengalaman yang tidak
terlupakan
38. B ( pekerja ) 1. Kelas pekerja dengan
pendapatan yang cukup
2. Bergantung pada kondisi
perekonomian
3. Wisata bukan kebutuhan utama ,
melainkan selalu disempatkan
4. Memperhatikan peran diri dalam
masyarakat
C + ( bawah bagian atas ) 1. Pekerja keras tetapi belum
mencapai kesuksesan
2. Wisata bukan prioritas kebutuhan
3. Standar kehidupan diatas garis
kemiskinan
4. Jenis pekerjaannnya
membutuhksn tenaga kasar
39. C ( bawah bagian bawa ) 1. Kaum miskin
2. Kadang – kadang tidak memiliki
pekerjaan
3. Berwisata tidak ada dalam
kamus kehidupan
4. Sangat bergantung pada orang
lain
40. Usia Ciri wisatawan
Kanak - kanak 1. Dipengaruhi teknologi
2. Individual dan egosentris
3. Mengharapkan kemudahan
Remaja 1. Interaksi sosial pada lingkungan
2. Berkelompok dan wisata di organisir
3. Menyukai tantangan dan
bereksperimen
Anak muda 1. Keterbatasan waktu wisata karena
pekerjaan
2. Ingin mengenal daerah wisata secara
mendalam
3. Tingkat permintaan pelayanan tinggi
41. Dewasa 1. Tingkat pengahasilan tinggi
2. Daerah wisata tradisional kurang
menarik
3. Mengutamakan sosialisasi
4. Wisata dengan keluarga
Setengah baya 1. Awal pensiun
2. Senang bersosialisasi
3. Belajar dari pengalaman wisata
sebelumnya
Senior 1. Pengalaman hidup sudah banyak
2. Senang membayar tunai dan tawar
menawar
3. Mengutamakan kekeluargaan
42. Latar belakang pendidikan erat kaitannya dengan
preferensi dalam pemilihan kegiatan wisata
tersendiri
Yang berpendidikan rendah biasanya :
Terbatas dalam pemilihan kegiatan wisata
Bersifat pasif dan pasrah terhadap pelayanan
dan fasilitas yang disediakan
Tidak fleksibel dan tidak mampu menangani
masalah yang diharapkan
Pemalu dan memilki kemampuan sosial yang
rendah
43. Sedangkan yang berpendidikan tinggi cenderung :
• Berpendapatan tinggi dan mempunyai fariasi
pilihan wisata
• Cenderung bersikap arogan dan sulit ditangani
• Fleksibel dengan perubahan
• Lebih agresif dalam bersosialisasi dengan
penduduk
• Menginginkan fasilitas dan pelayanan sesuai
apa yang dikeluarkan
44. Pendapatan seseorang berkaitan dengan
pendidikan ,pekerjaan dan usia .Dengan
kata lain yang berpenghasilan tinggi
cenderung memiliki tingkat pendidikan yang
lebih tinggi dengan jenis pekerjan yang tetap
dan usia tertentu
Pengaruh pendapatan terhadap pola wisata
sangat erat terutama berkaitan dengan
waktu yang tersedia untuk berwisata .
45. Wanita
a) Menyukai kegiatan wisata yang mempelajari
peranan wanita dalam kebudayaan
b) Cepat berempati
c) Kurang menyukai tema kekerasan
d) Memperhatikan kualitas pelayanan serinci
mungkin
e) Lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang
f) Lebih ekspresif namun cepat merasa bosan
g) Ingin selalu dimanjakan
47. Pria
Senang berlama – lama
Kurang memperhatikan pengeluaran
Tidak begitu ekspresif karena menjaga citra
kejantanan
Tidak begitu peka terhadap perasaan orang lain
Tidak seteliti wanita dalam memperhatikan
kualitas pelayanan
Budaya dan alam menjadi tema wisata
Wisata adalah bersenang - senang
49. Wisatawan ini dipengaruhi oleh :
1. Jarak ruang,daerah asal wisatawan yang jauh dari
daerah lain
2. Arus pergerakan,keinginan untuk mengunjungi
daerah yang berbeda
3. Peluang perjalanan yang didukun dengan adanya
visa kunjungan
4. Populasi ,wisatawan yang tinggal didaerah padat
penduduk akan berwisata ke daerah yang sedikit
penduduk
5. Musim , masyarakat yang tinggal panas akan
memilih kedaerah dingin
50. 1. Manfaat
Manfaat yang dicari tiap orang berbeda antara
satu dengan yang lain , diantaranya :
a. Kualitas
Beberpa wisatawan rela melakukan apa saja
untuk mendapatkan mutu yang tinggi bahkan
rela membayar lebih , ada pula wisatawan
yang tidak memperdulikan kualitas karena ia
sadar pada konsep “ kualitas tinggi identik
dengan harga mahal “
51. Pelayanan ..
Setiap wisatawan tentunya menuntut untuk dilayani dengan
baik
Ekonomis..
Sebagian wisatawan menginginkan manfaat ekonomis dari
setiap keputusan perjalanannya.
Kecepatan dan ketepatan
Kecepatan wisatawan menuntut keduanya namun ada
beberapa pula yang tidak begitu memperdulikan
ketepatan . Bagi mereka tidak begitu menjadi masalah ,
jika kebutuhan telah terpenuhi meski tidak terlalu persis
seperti apa yang diinginkan,yang penting pelayanan
cepat.
52. 1. Transportasi
a. Angkutan udara ,digunakan oleh wisatawan
yang menginginkan kenyaman dan cepat
b. angkutan darat,angkutan darat memberikan
manfaat karena bersifat fleksibel serta dapat
mencapai daerah yang sulit sekalipun.
c. Angkutan air,mampu mencapai pulau – pulau
kecil yang tidak dapat dijangkau oleh alat
transportasi lain.
53. 2.Akomodasi
Sarana akomodasi dibutuhkan untuk kegiatan
perjalanan yang lebih dari satu hari . Seluruh
akomodasi umumnya menyediakan
penginapan,makan dan minum.
55. Kematangan yang dimaksud adalah dalam tingkat persiapannya terhadap
kegiatan wisata.Jenis kematangan dibagi atas :
1) Tingkat sadar,wisatawan belum menyadari atau belum mendapatkan
informasi tentang daerah tujuan wisata
2) Tingkat sadar,wisatawan pernah mendengar tentang daerah tujuan
wisata tetapi belum begitu paham.
3) Telah mendapatkan informasi,wisatawan tertarik untuk berkunjung
apabila didukung dengan tersedianya fasilitas
4) Tertarik,mirip yang sebelumnya tetapi bedanya mereka aktif mencari
tahu tentang daerah wisata serta cara mencapainya
5) Mengharapkan ,berpeluang besar untuk datang ketempat wisata
tetapi banyak kendala
6) Berhasrat,wisatawan yang telah melakukan pemesanan dan
persiapan perjalanan
56. 1. Keberanian berpetualang
Dimensi ini menggambarkan individu yang mencari dan mengexplorasi
sesuatu yang baru.Ia berani mencoba – coba dan cenderung menjadi
pengguna pertama pada setiap kegiatan wisata.
2. Pencari kesenangan
Dimensi ini menggambarkan individu yang mencari kemewahan dan
kenyamanan dalam setiap perjalanan wisata
3. Dorongan hati
Dimensi ini menggambarkan individu yang ingin melakukan segala
sesuatu sekarang,cenderung boros dan membuat sesuatu tanpa
perhitungan.
4.Kepercayaan diri
Dimensi ini menggambarkan individu yang memilki keberanian melakukan
sesuatu yang unik dan berbeda.
57. 5.kematangan rencana
Dimensi ini menggambarkan individu yang memikirkan setiap
perjalanan secara matang
6. Maskulin
Dimensi ini sering disebut pencinta alam karena ia menyukai
kegiatan di luar ruang
7. Intelektualisme
Karakter ini cenderung loyal dan memilki minat yang tinggi
seperti melihat opera dan pergi ke museum.
8. Orientasi pada manusia
Ia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dan memahami
masyarakat dengan budaya yan berbeda.