Pemikiran pancasila menurut tokoh notonagoro pend.pancasila naufal habib ikor d 2017
1. Disusun oleh :
Naufal Habib Alhabsi (17060484173)
Mata Kuliah :
Pendidikan Pancasila
Dosen :
Dr. Made Pramono, M.Hum.
2. Pengertian Pancasila
Menurut Prof. Notonagoro, pengertian Pancasila secara ilmiah
ialah dasar negara yang mutlak dan obyektif melekat pada
kelangsungan negara, tidak bisa diubah dengan jalan hukum,
merupakan pengertian umum abstrak dan umum universal. Prof.
Notonagoro mengungkapkan hal ini karena keinginannya untuk
mencari jalan keluar dari kesulitan mengenai dasar negara RI dalam
pembicaraan di dalam konstituante
Prof. Notonagoro mengkaji Pancasila secara ilmiah, disebut Prof.
Koento Wibisono dipengaruhi oleh metode aliran filsafat barat, karena
Indonesia belum memiliki filsafat sebagai disiplin ilmu. Hal ini
dilakukan oleh Prof. Notonagoro sebagai penunjang adanya Pancasila
yang berfungsi untuk menuju satu hal yang ideal. Oleh karena itu, Prof.
Notonagoro mempunyai kepedulian untuk mengembangkan Pancasila
dari sudut “filsafati”.
3. Biografi Notonagoro
Tokoh yang sangat kental dengan Pancasila ini lahir di Sragen
Jawa Tengah pada tanggal 10 Desember 1905, mempunyai seorang istri
yang bernama GR. Ayu Koestimah Notonagoro yang dikaruniai dua
orang anak, BRAY, Mahyastoeti Sumantri, S.H. dan BRAY
Koesmoehamdarimah Heryanto. Prof. Notonagoro meraih Gelar Doktor
Honoris Causa dalam Ilmu Filsafat di UGM pada tahun 1973. Pada
tahun 1949 menjabat sebagai penasehat Menteri PP dan K di Yogyakarta
yang kemudian ditugaskan untuk ikut mendirikan Universitas Gadjah
Mada oleh pemerintah. Pada tahun yang sama beliau juga sebagai guru
besar pada Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik Universitas
Gajah Mada.
4. Namun beliau masih terus mengabdikan dirinya
sebagai guru besar luar biasa di UGM. Karya-karya Prof.
Notonagoro dalam bidang kefilsafatan diantaranya ialah:
(1) Beberapa Hal mengenai Falsafah Pancasila (1967)
(2) Skema Pendidikan Mental, Kesiapan Pribadi
5. Adapun karya-karya Prof. Notonagoro yang dimanfaatkan oleh
lembaga pemerintah sebagai kerangka acuan tentang Pancasila,
antara lain :
(1) Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia, yang
disampaikan Prof. Notonagoro dalam kedudukannya sebagai
promoter pada promosi doktor honoris causa
(2) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (Pokok Kaidah
Fundamentil Negara Indonesia),
(3) Berita Pikiran Ilmiah tentang Kemungkinan Jalan Keluar dari
Kesulitan mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia, yang disampaikan Prof. Notonagoro sebagai prasaran
dalam Seminar Pancasila I di UGM, 17 Februari 1959
(4) Prasaran tentang Filsafat Pancasila dan Pengamalannya, yang
pernah disampaikan Prof. Notonagoro pada Lokakarya
Pengamalan Pancasila, kerja sama Departemen Dalam Negeri
dan di UGM.
6. Menurut pemikiran dari Prof.Notonagoro, pancasila ini
memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu
tentang hakikat pancasila. Secara Ontologi, kajian pancasila
sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar sila-sila pancasila. “Analisis
Tekstual dan Kontekstual” disebutkan bahwa etika hidup
bersama ini tertuang dalam Pancasila, yang telah
menetapkan dasar-dasar azasi bagi warga dan bangsa
Indonesia dan juga menetapkan sikap batin bagi negara dan
bangsa.
Pemikiran Notonagoro
7. Terbagi menjadi 3 antara lain :
Dasar Aksiologis, Sila-sila pancasila sebagai suatu system
filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya, sehingga
nilai-nilai yang terkandung dalam unsur pancasila pada hakekatnya
juga merupakan satu kesatuan yang hakekatnya memiliki maksut
segala sesuatu pada hakekatnya bernilai, hanya nilai apa saja yang
terkandung dalam bagaimana hubungan nilai tersebut dengan
manusia.
Dasar Ontologi, hakekatnya adalah manusia yang memiliki
hakekat mutlak. Subyek pendukung pokok-pokok pancasila adalah
manusia. Demikian pengetahuan tentang ontologi tentang sila-sila.
Dasar Epistomologis, Pancasila sebagai suatu obyek yang
meliputi masalah sumber pengtahuan pancasila dan susunan
pengetahuan pancasila. Sumber pengetahuan pencasila adalah nilai-
nilai yang ada pada bangsa dan Negara Indonesia sendiri.
8. Secara ontologi, kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila pancasila.
Menurut Notonagoro, hakikat dasar antologi pancasila adalah manusia,
karena manusia ini yang merupakan subjek hukum pokok sila-sila
pancasila.
Secara epistemologi, pancasila mendasarkan pandangannya
bahwa imu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus
diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas
religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan
dalam kehidupan manusia.
Secara aksiologi, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-
nilai pancasila. Sebagai pendukung nilai, bangsa Indonesia itulah yang
mengakui, menghargai, menerima pancasila sebagai sesuatu yang
bernilai.
Pandangan Notonagoro
9. SIMPULAN
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik
sebuah simpulan bahwasannya Notonagoro, Pancasila
merupakan azas pandangan hidup. Pancasila akan terus ada di
dalam jiwa dan raga bangsa Indonesia ini. Nilai-nilai pancasila
yang saling berkaitan menyatakan bahwa hidup harus seimbang
yaitu manusia sebagai makhluk yang bersosial dan
individu,serta kedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan YME.
Dan hakekat Pancasila adalah manusia. Karena merupakan
pendukung pokok sila-sila dalam pancasila. Serta pancasila
sebagai dasar filsafat Negara memiliki lima sila yang
merupakan persatuan dan kesatuan..