KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Natural aceh
1. 94
Artikel 32
“DEMOKRASI SEBAGAI WUJUD KEDAULATAN RAKYAT”
Siti Ghaisani Masturah
MAN Darussalam Banda Aceh
Demokrasi secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani
“demos” (rakyat)“kratos/kratein” (kekuasaan)suatu bentuk pemerintahan dimana
kekuasaan berada ditangan rakyat melalui perwakilan yang di pilih oleh rakyat.
Dalam sistem demokrasi,seluruh warga negara memiliki kebebasan untuk ikut
berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
Istilah demokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Aristosteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan
berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidatonya
Gettysburg mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Dalam hal ini berarti bahwa kekuasaan tertinggi pemerintahan
dipegang oleh rakyat. Demokrasi telah dikenal dan menjadi fokus studi sejak lama,
bahkan sejak munculnya istilah demokrasi itu sendiri.hal ini telah melahirkan
berbagai macam pengertian dan model demokrasi yang di praktikan di berbagai
negara. Pada tahun 1926, Mac Iver sudah menyatakan bahwa semua negara modern
saat itu dapat di kategorikan sebagai negara demokrasi,namun tidak ada yang
memiliki karakter yang sama.Demokrasi telah menjadi arus utama negara-negara
modern.
Demokrasi berdiri berdasarkan prinsip persamaan,yaitu bahwa setiap warga
negara memiliki kesamaan hak dan kedudukan di dalam pemerintahan.Berbicara
mengenai demokrasi adalahmembicarakan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya
pengelolaan kekuasaan secara beradab.Ia adalah sistem manajemen kekuasaan yang
dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat
manusia. Pelaku utama demokrasi adalah semua rakyat (kita semua), Menjaga proses
demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-
hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar
hak-hak itu. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di
dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara
yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik.
Menurut pendapat para ahli tentang demokrasi :
Menurut H.Harris Soche (Yogyakarta:Hanindita,1985)
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat,karena itu kekuasaan
pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak
asasi bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur mempertahankan dan
melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yg diserahi
untuk memerintah.
2. 95
Menurut International Commission Of Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik di selengarakan oleh warga negaramelalui wakil-wakil
yang di pilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu
proses pemilihan yang bebas.
Menurut C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota
dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang
menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya
pada mayoritas tersebut.
Menurut Abdul Ghani Ar Rahhal
Di dalam bukunya, Al Islamiyyin wa Sarah Ad Dimuqrathiyyah mendefinisikan
demokrasi sebagai “kekuasaan rakyat oleh rakyat”. Rakyat adalah sumber
kekuasaan.Ia juga menyebutkan bahwa orang yang pertama kali mengungkap teori
demokrasi adalah Plato. Menurut Plato, sumber kekuasaan adalah keinginan yang
satu bukan majemuk. Definisi ini juga yang dikatakan oleh Muhammad Quthb dalam
bukunya Madzahib Fikriyyah Mu’ashirah
Harapan Demokrasi
Demokrasi harus di kembangkan atas dasar saling percaya antara satu dan
dengan yang lainnya karena kalau tidak ada kepercayaan maka tidak dapat di
harapkan banyak akan munculnya demokrasi. Kalau pemerintah akan memonopoli
kekuasaan yang ada,segala sesuatu di putuskan sendiri sementara rakyat di
tinggalkan. Di samping itu harus diperhatikan bahwa demokrasi juga
mempersyaratkan sikap dan perilaku yang moderat serta taat aturan hukum.
Kecendurungan ekstrimitas dalam sikap jelas tidak akan mendukung bagi munculnya
demokrasi.
Untuk itu pertama, harus segera di rumuskan suatu strategi reformasi dan
pemulihan yang terintegrasi daan komprehensif kedua, terdapat kemauan politik yang
kuat khususnya para elit untuk segera keluar dari krisis yang melelahkan ketiga,
harus selalu ada tekanan social (dalam arti positif) baik secara nasional maupun
internasional keempat, di dukung oleh watak kepemimpinan yang professional dan
beretika pada semua tingkatan pemerintahan kelima, komitmen untuk menjunjung
prinsip supremsi hukum dan pemerintahan yang baik guna menjamin
keadilan,keamanan,dan kepastian berdasarkan hukum.
Pandangan Demokrasi
Proses dialogis tentang format dan sistem bebangsa dan bernegara menuju
demokrasi pun kini menjad menu sehari-harinya. Sayangnya, pada situasi seperti ini
justru proses penegakan hukum masih saja mengalami banyak kendala. Bukan saja
lantaran warisan sistem hukum yang buruk di masa lalu,situasi belakangan ini juga
3. 96
mendatangkan proses indentifikasi politik baru bagi warga negara dengan segala
klaimnya tentang hak dan kewajiban.
Berita yang sering didengar sekarang antara lainbahwa warga seenaknya main
hakim sendiri. Pada saat yang sama, sekelompok masyarakat mengorganisasi diri
untuk memaksakan nilai hukum yang diyakininya. Ini menunjukkan bahwa adanya
kesulitan-kesulitan dalam mencari indentitas baru sebagai bagian dari sebuah
kekuatan politik.Praktik kehidupan demokratis, sebagaimana banyak terjadi di
negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia-sering terkecoh pada
format politik yang kelihatannya demokratis tetapi dalam praktikannya berwujud
otoriter.
Demokrasi di Sekolah
Pada pagi hari yang cerah di sekolah menegah atas, semua murid beranjak
pergi ke sekolah untuk menjalankan tugas mereka seperti biasanya. Pada hari itu
guru-guru memberikan pengumuman bahwa pada hari ini semua siswa di haruskan
untuk memilih ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk sekolah mereka,
“Pada jam istirahat,semua siswa berkumpul di halaman sekolah untuk memilih
siapakah yang pantas memimpin OSISdi sekolah mereka. Siswa di berikan hak untuk
memilih siapapun yang mereka inginkan tanpa ada paksaan dari pihak guru dan
teman-teman.
Mereka melaksanakan voting suara terbanyak dari semua siswa SMA tersebut,
dan pemilihan berlangsung secara tertib dan aman, kemudian setelah berselang
beberapa waktu terpilihlah seorang siswa yang pintar, sopan dan bertanggung jawab,
yaitu seorang siswa yang berasal dari kelas XII IPA 1 yang bernama Ahmad Faiz.
Ketika semua siswa telah mengetahui dia yang terpilih semua siswa setuju karena itu
adalah pilihan dari hati mereka sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun, kemudian,
Ahmad menerima kepercayaan yang di berikan teman-temannya kepada dia,
ketikaAhmad telah menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah, dia pun melaksanakan
tugasnya sebagai ketua OSIS dengan cermat dan bijaksana, ia mengatur semua
kegiatan yang akan berlangsung di sekolahnya. Ahmad meminta teman-temannya
untuk bersama mengatur kegiatan sekolah baik itu ektra kurikuler dan juga kegiatan
seni lainnya, Ia selalu mengingatkan sesama anggotanya untuk selalu berkerja sama
dalam membangun sekolah mereka agar lebih baik lagi. guru pun melihat kegigihan
Ahmad dalam melaksanakan tugasnya sebagai murid dan ketua OSIS, pada saat dia
mempunyai kesalahan dalam pekerjaannya. ia menerima kritikan dan masukan dari
semua pihak, ia mencoba memperbaiki kesalahanya sedikit demi sedikit, Ahmad telah
melakukan tanggung jawabnya dengan baik.
Dari sikap Ahmad ini dapat diketahui bahwa demokrasi bisa di laksanakan di
manapun baik di dalam keluarga,sekolah, dan lingkugan lainnya. Demokrasi akan
tercipta karena adanya tanggung jawab dari semua pihak yang mempunyai tanggung
jawab mereka masing-masing, seperti halnya Presiden menjalankan tugasnya sebagai
Presiden dan menerima semua keluh kesah dari rakyatnya,memberikan hak sebagai
rakyat untuk bebas memilih apapun yang mereka inginkan.