SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
BAB IV
Utang Pajak
Saat Timbulnya Utang Pajak
Pertanyaan yang sering mendasar adalah
kapan timbuknya utsng pajak seseorang terdapat
negara.
 Cara Pengenaan Utang Pajak.
Cara pengenaan terhadap utang pajak
tersebut dapat dilakukan. Menurut teori, ada tiga
cara pengenaan adalah
A. Pengenaan didepan (stelsel fiksi).
B. Pengenaan dibelakang (stelsel riil).
C. Pengenaan Cara Campuran.
Hapusnya Utang Pajak
Pembayaran.
Kompensasi.
Daluarsa.
Penghapusan.
Hapusnya utang pajak yang terakhir terjadi
karena adanya proses penghapusan piutang
pajak.
1. Wajib pajak meninggal dunia dengan tidak
meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai
ahli waris atau ahli waris tidak ditemukan.
2. Wajib pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi
yang dibuktikan dengan berdasarkan surat
keterangan dari pemerintah Daerah settempat.
Penghapusan utang pajak melalui melalui
penghapusan merupakan bentukkeadilan bagi wajib
pajak yang memang benar-benar mengalami hal
tersebut.
3. Sebab lain, misalnya wajib pajak tidak dapat
ditemukan lagi atau dokumen tidak dapat ditemukan
lagi disebabkan keadaan yang tidak dapat
dihindarkan seperti kebakaran, bencana alam, dan
sebagainya.

More Related Content

Viewers also liked

Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
natal kristiono
 
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasionalBab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
natal kristiono
 

Viewers also liked (13)

Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasionalBab iv  3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
Bab iv 3.tahap-tahap pemikiran strategi nasional
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Usability Conversion Optimization for the Eye
Usability Conversion Optimization for the EyeUsability Conversion Optimization for the Eye
Usability Conversion Optimization for the Eye
 

More from natal kristiono

More from natal kristiono (11)

Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Tugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbaleTugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbale
 
Pkn zaskia
Pkn zaskiaPkn zaskia
Pkn zaskia
 
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
 
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasionalBab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
 
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasionalBab iii  3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
Bab iii 3&4.sifat dan aspek alamiah dalam ketahanan nasional
 
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalBab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
 
Bab iii 1.ketahanan nasional
Bab iii  1.ketahanan nasionalBab iii  1.ketahanan nasional
Bab iii 1.ketahanan nasional
 
Bab ii 8-9.kedudukan, fungsi ,tujuan dan implementasi wawasan
Bab ii  8-9.kedudukan, fungsi ,tujuan dan implementasi wawasanBab ii  8-9.kedudukan, fungsi ,tujuan dan implementasi wawasan
Bab ii 8-9.kedudukan, fungsi ,tujuan dan implementasi wawasan
 
Bab ii 5-7.landasan, unsur dasar, arah pandang wawasan
Bab ii  5-7.landasan, unsur dasar, arah pandang wawasanBab ii  5-7.landasan, unsur dasar, arah pandang wawasan
Bab ii 5-7.landasan, unsur dasar, arah pandang wawasan
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

Bab iv

  • 2. Saat Timbulnya Utang Pajak Pertanyaan yang sering mendasar adalah kapan timbuknya utsng pajak seseorang terdapat negara.  Cara Pengenaan Utang Pajak. Cara pengenaan terhadap utang pajak tersebut dapat dilakukan. Menurut teori, ada tiga cara pengenaan adalah A. Pengenaan didepan (stelsel fiksi). B. Pengenaan dibelakang (stelsel riil). C. Pengenaan Cara Campuran.
  • 4. Hapusnya utang pajak yang terakhir terjadi karena adanya proses penghapusan piutang pajak. 1. Wajib pajak meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris atau ahli waris tidak ditemukan. 2. Wajib pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi yang dibuktikan dengan berdasarkan surat keterangan dari pemerintah Daerah settempat. Penghapusan utang pajak melalui melalui penghapusan merupakan bentukkeadilan bagi wajib pajak yang memang benar-benar mengalami hal tersebut. 3. Sebab lain, misalnya wajib pajak tidak dapat ditemukan lagi atau dokumen tidak dapat ditemukan lagi disebabkan keadaan yang tidak dapat dihindarkan seperti kebakaran, bencana alam, dan sebagainya.