Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Veterinary Statutory Body (VSB) bagi peningkatan kualitas profesi kedokteran hewan di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi profesi dokter hewan, peran pentingnya bagi masyarakat, serta unsur-unsur yang menentukan kualitas layanan kesehatan hewan seperti tenaga kerja kesehatan hewan dan kinerja layanan kesehatan hewan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Hewan Dun
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
Ähnlich wie Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokteran Hewan di Indonesia - AFKHI/FKH UGM - Semarang, 4 April 2023
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...Tata Naipospos
Ähnlich wie Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokteran Hewan di Indonesia - AFKHI/FKH UGM - Semarang, 4 April 2023 (20)
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokteran Hewan di Indonesia - AFKHI/FKH UGM - Semarang, 4 April 2023
1. Pentingnya “Veterinary Statutory Body”
bagi Peningkatan Kualitas Profesi
Kedokteran Hewan di Indonesia
Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M. (Ketua Umum PB PDHI)
drh. Tri Satya Putri Naipospos, M.Phil, Ph.D (Dewan Penasihat PB PDHI)
Seminar Nasional “Peranan Veterinary Statutory Body (VSB) bagi Penguatan Sistem Kesehatan Hewan Nasional”
drh. Nugroho Animal Center 2, Semarang, Jawa Tengah – 4 April 2023
2. Otoritas dan kapasitas
fungsional VSB dan apa
yang ingin dicapai ?
Peran dokter hewan dan
kontribusinya bagi
masyarakat
Deinisi profesi dan
profesionalisme dokter
hewan
Kualitas profesional, kompetensi
dan etik dokter hewan
Definisi dan faktor yang
menentukan kualitas VS
Pentingya VSB yang kuat,
kompeten, fungsional dan
efisien
01
04
02
05
03
06
Latar Belakang Profesi Dokter hewan Veterinary Services
Veterinary Statutory
Body
Pentingnya VSB
bagi profesi
Indonesia harus
punya VSB
Daftar is i
4. Latar Belakang
● DOKTER HEWAN saat ini memainkan peran yang
semakin penting dalam masyarakat kita di era
Society 5.0, melalui pengetahuan dan kompetensi
mereka yang luas di bidang kesehatan hewan,
kesehatan manusia, lingkungan dan saling
ketergantungan antara bidang-bidang tersebut.
● DOKTER HEWAN melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia dengan:
• memastikan ketahanan dan keamanan pangan;
• mencegah dan mengendalikan zoonosis menular yang muncul dan muncul
kembali (emerging and re-emerging zoonoses);
• berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat melindungi lingkungan dan
ekosistem; dan
• membantu dalam kesiapsiagaan terhadap bioterorisme & agroterorisme.
5. Kontribusi kepada masyarakat
● DOKTER HEWAN berkontribusi kepada
masyarakat dengan berbagai cara:
• keamanan pangan dan produksi hewan;
• kesehatan masyarakat;
• pengendalian dan pencegahan penyakit
menular yang muncul dan muncul kembali;
• polusi lingkungan;
• resistensi antimikroba;
• perubahan iklim global;
• praktik hewan peliharaan; dan
• kesiapsiagaan bioterorisme & agroterorisme. Seorang DOKTER HEWAN sedang
memeriksa kondisi seekor kucing yang
dibawa ke kliniknya di Pasar Minggu.
Sumber: Ngurusin Binatang Secara Profesional, Berapa Sih Gaji
Dokter Hewan? - Semua Halaman - Hai (grid.id)
6. Kontribusi pencapaian SDGs Indonesia (2022)
● SDGs (Sustaniable Development Goals)
adalah agenda universal Negara-negara
Anggota PBB yang berisi 17 tujuan dan
diharapkan dicapai pada tahun 2030.
● Melalui “One Health”, DOKTER HEWAN
berkontribusi terhadap SDG 1, 2, 3, 12, & 17.
● Pencapaian SDGs Indonesia pada 2022
berada di peringkat ke-82 dari 163
negara.
● Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia
berada di peringkat ke-5 seperti terlihat
pada grafik.
SDG 1 = menghapus kemiskinan
SDG 2 = mengakhiri kelaparan
SDG 3 = kesehatan yang baik dan kesejahteraan
SDG 12 = konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
SDG 17 = kemitraan untuk mencapai tujuan
7. 02 Profesi Dokter Hewan
Dafinisi profesi dan profesionalisme dokter hewan
8. Apa yang dsebut “profesi”?
● PROFESI adalah sekelompok individu yang disiplin
dalam mematuhi standar etika yang tinggi dan
menjunjung tinggi diri mereka sendiri, dan
diterima oleh publik sebagai yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan khusus dari
lembaga pembelajaran yang diakui secara luas
yang berasal dari penelitian, pendidikan dan
pelatihan pada tingkat tinggi, dan yang
dipersiapkan untuk menggunakan pengetahuan
dan ketrampilannya untuk kepentingan orang
lain (Australian Code of Professional Conduct).
Sumber: Presentasi Dr. Herbert Schneider. Chairman, OIE ad hoc Group on Veterinary Services. The Importance
of Strengthening the Private Veterinary Sector and the National Veterinary Statutory Bodies (VSB).).
9. Definisi DOKTER HEWAN
● DOKTER HEWAN
adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran
hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik
veteriner dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
hewan (Undang-Undang No. 18 Tahun 2019).
● DOKTER HEWAN (VETERINARIAN)
adalah seseorang dengan pendidikan yang sesuai,
teregistrasi atau dilisensi oleh suatu “Veterinary Statutory
Body” (VSB) dari suatu negara untuk menerapkan
praktik/ilmu kedokteran hewan di negara tersebut
(Glossary, WOAH TAHC/AAHC 2022).
10. Lembaga pemerintah
(Kementerian, Provinsi,
Kabupaten/Kota,
Perguruan Tinggi,
Kepolisian, Tentara)
ASN
Praktik (hewan besar,
hewan kecil, hewan
monogastrik, kuda,
kebun binatang,
hewan akuatik)
Praktisi
Kesejahtraan hewan,
oganisasi non-
pemerintah, mitra
pembangunan
Swasta
Karir DOKTER HEWAN Indonesia
33% 21%
38% 8%
Lain-lain
Industri ternak,
Industri obat hewan,
industri pakan,
industri makanan,
industri akuakultur
Jumlah dokter hewan = 11.821 • ANGGOTA LAKI LAKI : 4.833 (48,8%);
• ANGGOTA PEREMPUAN 6.757 (51,2%)
Sumber data: PB PDHI (2022)
11. Elemen inti profesi dokter hewan
● Akuisisi pengetahuan dan ketrampilan khusus melalui pendidikan dan
pelatihan formal dan terstruktur di tingkat universitas;
● Akuntabilitas dalam tindakannya dan penyampaian layanannya kepada
klien (mereka yang dilayani) dan masyarakat (melayani “public good”) –
konsep kontrak sosial);
● Anggota profesi dokter hewan tunduk pada “Kode Etik“ (Code of ethics)
dan “Kode Perilaku Profesional“ (Code of Professional Conducts)
sebagaimana ditetapkan oleh VSB;
● Anggota profesi DOKTER HEWAN selanjutnya berbagi nilai, norma, dan
komitmen yang sama terhadap kompetensi dan integritas dalam
kapasitas pribadi, bertanggung jawab, dan independen secara profesional;
● Profesi veteriner adalah “self regulated profession” oleh VSB.
Sumber: Presentasi Dr. Herbert Schnieder, WOAH. Why Does One Need Strong Veterinary Statutory Bodies?
12. Hal yang inheren pada definisi “profesi”
1) Kode Etik (Code of ethics)
• Kode etik adalah seperangkat aturan atau prinsip yang memandu perilaku
dan pengambilan keputusan suatu kelompok atau individu DOKTER HEWAN.
• Kode semacam ini memerlukan perilaku dan praktik di atas kewajiban moral
pribadi seorang individu.
2) Kode Perilaku Profesional (Code of Professional Conducts)
• Kode Perilaku Profesional adalah seperangkat prinsip dasar yang membentuk
basis perilaku profesional dari seorang DOKTER HEWAN.
• Profesi mendefinisikan dan menuntut standar perilaku yang tinggi
sehubungan dengan layanan yang diberikan kepada publik dan dalam
berurusan dengan kolega profesional.
• Kode ini ditegakkan oleh regulator profesi (VSB) dan diakui serta diterima
oleh masyarakat.
Sumber: Veterinary Council of New Zealand. Code of Professional Conducts for Veterinarians.
13. Good Veterinary Governance (GVG)
● Elemen inti dari Tata Kelola Veteriner Yang
Baik (Good Veterinary Governance) terkait
erat dengan penerimaan universal profesi
DOKTER HEWAN (dan ini bukan pekerjaan/
not an occupation) sejak diperkenalkannya
pendidikan kedokteran hewan formal pada
1971 (sekolah kedokteran hewan pertama di
Lyon, Perancis).
● Dengan demikian definisi “profesi” menjadi
suatu konsep hukum yang sangat mendasar
berkaitan dengan profesi DOKTER HEWAN.
Sumber: Presentasi Dr. Hebert Schneider,, Chairman of OIE ad hoc Group on Veterinary Services.
14. Profesionalisme dokter hewan
● Kemampuan untuk menyeimbangkan
tuntutan dibantu oleh atribut-atribut berikut:
○ Efisiensi
○ Kompetensi teknis
○ Kejujuran
○ Altruisme
○ Ketrampilan komunikasi
○ Nilai-nilai pribadi
○ Otonomi
○ Pengambilan keputusan
○ Tata krama
○ Empati
○ Kepercayaan
○ Pengakuan atas keterbatasan
Profesionalisme
dokter hewan
adalah
keseimbangan
tuntutan
Masyarakat
Hewan
yang
dirawat
Praktik
dokter
hewan
(ekonomi)
Klien
(pemilik
hewan)
HUBUNGAN
YANG
KOMPLEKS
Sumber: Presentasi Dr. Herbert Schnieder, WOAH. Why Does One Need Strong Veterinary Statutory Bodies?
16. Veterinary services (VS)
● Veterinary services (VS) didefinisikan sebagai “organisasi pemerintah dan
non-pemerintah yang menerapkan tindakan-tindakan kesehatan dan
kesejahteraan hewan dan standar dan rekomendasi lainnya dalam WOAH
Terrestrial (TAHC) dan Aquatic Animal Health Code (AAHC) di wilayah
teritorial suatu negara dan berada di bawah keseluruhan tata kelola dan
arahan Otoritas Veteriner yang ditunjuk.”
● Pengertian VS mungkin bisa dipadankan dengan SISTIM KESEHATAN HEWAN
NASIONAL (SISKESWANNAS) meskipun tidak terlalu tepat.
● Kita perlu menyadari bahwa performans dari VS nasional merupakan faktor
kunci dalam VS suatu negara, dan untuk itu WOAH telah mengembangkan
standar-standar internasional, alat dan program untuk mendukung Negara
Anggota dalam menilai dan memperkuat VS dari negara tersebut.
:
Sumber: Presentasi Dr. Herbert Schneider. Chairman, OIE ad hoc Group on Veterinary Services. The Importance
of Strengthening the Private Veterinary Sector and the National Veterinary Statutory Bodies (VSB).).
17. Apa yang menentukan kualitas VS?
● Kualitas VS suatu negara tergantung pada berbagai faktor yang mencakup
prinsip-prinsip dasar yang bersifat:
● Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip di atas tergantung pada TENAGA KERJA
KESEHATAN HEWAN (veterinary workforce) yang harus memiliki:
yang diperlukan untuk memastikan bahwa DOKTER HEWAN membuat suatu
penilaian dan keputusan profesional yang baik.
1. ETIK 2. ORGANISASI 3. LEGISLASI 4. TEKNIS
1. KUALIFIKASI 2. KEAHLIAN ILMIAH 3. PENGALAMAN 4. INDEPENDENSI
18. Tenaga kerja Kesehatan hewan
● VS yang efektif memerlukan TENAGA KERJA KESEHATAN HEWAN (veterinary
workforce) dalam jumlah personil yang memadai dan terlatih dengan
kompetensi yang sesuai, mewakili kategori dan tingkat ketrampilan yang
berbeda.
● Banyak negara anggota WOAH (termasuk Indonesia) menghadapi berbagai
tantangan untuk memastikan tersedianya dukungan lingkungan yang
kondusif (enabling environment) bagi DOKTER HEWAN untuk bekerja dengan
kapasitas optimal mereka.
● Lingkungan yang kondusif (enabling environment) yaitu kondisi di mana hak
prerogatif mereka jelas, ada legislasi dan regulasi yang tepat, ada koordinasi
dan komunikasi dengan stakeholder, serta tersedia pendidikan/pelatihan.
Sumber: Presentasi Dr David M Sherman, WOAH Programme Coordinator: Capacity Building
Department. Workforce assessment and development – why workforce planning is important.
19. Performance of Veterinary Services
● “Performance of Veterinary Services” (PVS)
adalah alat yang telah dirancang oleh
WOAH berdasarkan standar-standar
internasional yang tertuang dalam TAHC
dan AAHC untuk membantu VS suatu
negara dalam:
• mengevaluasi kapasitasnya saat ini;
• mengidentifikasi kesenjangan dan
kelemahan dalam kemampuan negara
tersebut dalam mematuhi standar-
standar internasional WOAH; dan
• menetapkan prioritas untuk perbaikan
(WOAH Gap Analysis).
20. Misi PVS ke negara ASEAN (s/d 2022)
Negara
PVS Evaluation PVS Gap Analysis PVS Follow Up
Misi
(bulan-
tahun)
Laporan
(status)
Misi
(bulan-
tahun)
Laporan
(status)
Misi
(bulan-
tahun)
Report
(status)
BRUNEI Jun-08 CONF Jun-13 CONF
KAMBOJA Jun-07 P&D Jan-11 P&D Mei-18
INDONESIA Apr-07 P&D Jun-11 P&D
LAOS Mar-07 P&D Jun-12 P&D Agu-11 WEB
MALAYSIA Feb-16 P&D Jul-17 CONF
MYANMAR Okt-09 P&D Des-10 P&D Jan-15 CONF
FILIPINA Mei-08 P&D Jun-10 CONF Nov-16 CONF
SINGAPURA
THAILAND Mar-12 CONF Jan-14 CONF
TIMOR LESTE Agu-11 WEB Sep-14 WEB
VIETNAM Okt-06 WEB Jun-10 WEB Mar-10 WEB
P&D = tersedia untuk mitra dan donor; CONF = Confidential; WEB = Dipublikasi di website WOAH
Sumber: Performance of Veterinary Services (PVS) - WOAH - Asia
21. Tingkat kemajuan PVS Indonesia (2007)
10
18
2
0
7
25
12
0 5 10 15 20 25 30
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 1
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 2
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 3
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 4
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 5
Gap 2011 Evaluasi 2007
Level 1 - Tidak
ada kepatuhan
Level 5 -
Kepatuhan penuh
pada standar OIE
42 46 CRITICAL COMPETENCIES
Level 2 = 43%
Sumber: OIE PVS 2007 & Analisis gap 2011 (Indonesia)
23. Pertanyaan PVS yang penting untuk PROFESI
• Apakah tersedia prosedur yang didefinisikan dalam legislasi
nasional sebagai hanya dapat dilakukan oleh DOKTER HEWAN
yang teregistrasi atau yang berkualifikasi ?
• Siapa yang menentukan hak DOKTER HEWAN untuk
berpraktik/menerapkan ilmu kedokteran hewan ?
• Siapa yang menentukan standar profesional dan etik untuk
DOKTER HEWAN yang berpraktik/menerapkan ilmu kedokteran
hewan?
• Siapa yang menginvestigasi keluhan/aduan terhadap DOKTER
HEWAN ?
• Siapa memonitor dan menegakkan kepatuhan berkelanjutan
DOKTER HEWAN terhadap standar profesional dan etik ?
Sumber: Presentasi Dr Derek Belton, WOAH, Summary of PVS findings on Veterinary Statutory Bodies.
24. Standar Perilaku Profesional & Etik Veteriner
Otoritas dan kapasitas fungsional yang diberdayakan secara hukum
Penetapan Standar Perilaku Profesional dan Etik Veterinar
yang ditegakkan berdasarkan Kekuatan Hukum termasuk
Tindakan Disipliner
Etik
veteriner
Profesionalisme
dokter hewan
Kode
GVP dan
CPD
Good
Veterinary
Governance
Teks
hukum
GVP = Good Veterinary Practice; CPD = Continuing Professional Development
25. VSB dalam Bab 3.2. Artikel 3.2.5. TAHC
● WOAH menyatakan:
1) VETERINARY STATUTORY BODY (VSB) harus
mengatur DOKTER HEWAN dan paraprofesional
veteriner untuk secara efektif dan independen
mempertahankan standar pendidikan dan standar
profesional yang relevan dengan peran mereka,
termasuk tugas resmi, layanan klinis veteriner dan
tugas veteriner lainnya sebagaimana mestinya.
2) Mekanisme koordinasi antara Otoritas Veteriner
(Veterinary Authority), Veterinary Statutory Body
(VSB) dan Veterinary Education Establishment
(VEE) harus ada.
26. Kaitan VSB dengan VEE, VS dan VA
VS
VA
VSB
VEE
VS = Veterinary Services
VEE = Veterinary Educational Estabishment
VSB = Veterinary Statutory Body
VA = Veterinary Association
● VEE sebagai PRODUSEN dokter hewan.
● VSB sebagai REGULATOR dokter hewan.
● VS sebagai PENGGUNA dokter hewan.
● VA sebagai PROMOTOR dokter hewan.
28. Peran VSB
VSB
Fakultas
Kedokteran
Hewan A
Fakultas
Kedokteran
Hewan B
VSB mengakui gelar dari institusi ini
yang memenuhi Day-1-Competencies
Lulusan dari A
mengajukan ke VSB untuk
registrasi atau lisensi
Institusi A mengajukan
ke VSB untuk visitasi
dan pengakuan
Lulusan dari A dan B
teregistrasi dan terlisensi
untuk praktik oleh VSB
Tidak dikenali oleh VSB
Lulusan dari B mengajukan ke
VSB untuk mendaftar ikut ujian
board/konsil dari VSB
Aplikan mengikuti ujian
board/konsil oleh VSB
Lulusan dari B lulus dari ujian
kompetensi dan mengajukan ke
VSB untuk registrasi atau lisensi
29. Apa yang ingin dicapai profesi di masa depan
dengan adanya VSB?
1) Pendidikan kedokteran hewan berkualitas tinggi dan tata kelola Veterinary
Services yang baik (good governance of Veterinary Services).
● mendukung penyampaian program kesehatan hewan yang membantu
melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan keamanan pangan
serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan untuk membantu
memastikan produksi ternak yang lebih efisien dan berkontribusi pada
ketahanan pangan nasional .... harus menjadi prioritas utama pemerintah.
2) Implementasi pendekatan One Health yang efektif dan efisien. Perlunya profesi
DOKTER HEWAN di masa depan untuk berkolaborasi secara lebih aktif dengan
para profesional di bidang kesehatan manusia, satwa liar dan kesehatan
lingkungan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan One Health …. harus
diperkuat menjadi agenda nasional.
Sumber: Presentasi Dr. Sarah Khan, WOAH. Future needs for capacity building and recommendations to the OIE.
31. Tuntutan terhadap profesi dokter hewan
yang berkualitas semakin meningkat
● Dengan 60% patogen manusia berasal dari hewan, profesi dokter hewan di
seluruh dunia memiliki peran yang semakin vital untuk dimainkan dalam
melindungi hewan dan manusia.
● Tuntutan masyarakat terhadap profesi ini TINGGI dan hanya dapat
dipenuhi dengan memberikan layanan berkualitas sangat tinggi.
● Target kualitatif ini tidak dapat dicapai kecuali ada jaringan DOKTER
HEWAN sektor pemerintah dan swasta yang terorganisir dengan baik di
tingkat nasional, didukung oleh:
• KUALITAS PENDIDIKAN KEDOKTERAN HEWAN; dan
• SISTIM REGULASI PROFESI DOKTER HEWAN YANG EFEKTIF.
Sumber: Presentasi Dr. Bernard Vallat, Former Director General WOAH. Veterinary
Education and the importance of the Veterinary Statutory Bodies.
32. Day-1-Competencies – VEE – VSB
Kepatuhan kurikulum
dengan standar dan
pedoman WOAH
- menghasilkan lulusan
DOKTER HEWAN yang
berkualitas
VSB – penggunaan
standar dan pedoman
WOAH memastikan
akreditasi profesional
veteriner yang
berkualitas
Penguatan VS
Jika sesuai, VSB harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas VS
nasional dengan hanya mengakreditasi DOKTER HEWAN yang telah lulus dari program
pendidikan berkualitas tinggi (yaitu program yang telah diakreditasi oleh Badan
Akreditasi yang diakui dan/atau yang sesuai dengan “DAY-1-COMPETENCIES” yang
direkomendasikan WOAH dan “Veterinary education core curriculum”).
Sumber: Presentasi Dr. Herbert
Schneider. Chairman, OIE ad hoc
Group on Veterinary Services.
33. Peran VSB semakin penting
● Peran VSB adalah mengawasi kualitas profesional,
kompetensi dan etik DOKTER HEWAN, yang semuanya
penting untuk tata kelola veteriner nasional yang baik
(good national veterinary governance).
● Apapun namanya, baik disebut “Konsil Veteriner”
(Veterinary Council) atau “Dewan Veteriner” (Veterinary
Board) atau “Konsil Kedokteran Hewan” (Veterinary
Council) atau dengan nama lain, pembentukan VSB di
suatu negara bergantung pada sistim politik/administratif
pemerintahan di negara tersebut.
● Namun demikian, VSB harus INDEPENDEN dari kepentingan
POLITIK dan KOMERSIAL yang tidak semestinya.for
example a national body or it may be a
34. Rekomendasi WOAH untuk pembentukan VSB
● Pertama kali direkomendasikan WOAH pada GLOBAL CONFERENCE ON
GLOBAL VETERINARY EDUCATION AND THE ROLE OF VETERINARY
STATUTORY BODY di Brazil pada tahun 2013:
• Negara Anggota diminta untuk membentuk VSB, jika belum
melakukannya, dan menerapkan standar WOAH pada VSB yang sesuai
dengan Artikel 3.2.12. TAHC.
● Rekomendasi WOAH kembali dikeluarkan pada REGIONAL WORKSHOP FOR
VETERINARY EDUCATION ESTABLISHMENTS (VEE) AND VETERINARY
STATUTORY BODIES (VSB) di Jepang pada tahun 2018:
• Organisasi profesi (VA) untuk terlibat meyakinkan pemerintah dalam
meningkatkan pengakuan profesi veteriner;
• Negara Anggota tanpa VSB untuk membentuk VSB atau otoritas untuk
mengawasi kualitas dan kompetensi DOKTER HEWAN di negaranya.
35. 06 Indonesia harus punya VSB
Pentingnya VSB yang kuat, kompeten, fungsional dan efisien
36. Syarat VSB untuk bisa berfungsi
● VSB YANG KUAT, KOMPETEN,
FUNGSIONAL DAN EFISIEN adalah
landasan dan instrumen paling
penting yang diperlukan oleh VS
Indonesia untuk mencapai,
mempertahankan, dan
meningkatkan kualitas pemberian
layanan (services delivery)
dengan standar setinggi mungkin,
berdasarkan minimal pada
standar yang tertuang dalam
WOAH TAHC/AAHC.
KEWENANGAN
DAN
KAPASITAS
VSB
Tujuan dan
fungsi harus
jelas dan
dipahami
semua
stakeholder
Dasar
hukum,
otonomi, dan
kapasitas
fungsional
yang kuat
Anggota
yang
representatif
dan
kompeten
Akuntabilitas
&
Transparansi
Sumber daya
keuangan &
fisik yang
memadai
Sumber daya
manusia yang
tepat
37. Penutup
● DOKTER HEWAN berhak meregulasi profesinya
sendiri (self-regulated profession) !
● VSB yang dibentuk perlu berkonsultasi secara luas
dengan semua stakeholder – termasuk kemungkinan
Indonesia ikut program “WOAH VSB Twinning” !
● VSB yang dibentuk perlu merepresentasi seluruh
profesi DOKTER HEWAN dan semua disiplin ilmu
(besar atau kecil) !
● Keberadaan VSB seharusnya tidak dilihat sebagai
ancaman tetapi sebagai mitra utama profesi !
● VSB yang dibentuk perlu bergerak maju dengan kuat
& tegas dan menghadapi banyak tantangan baru !
VSB harus kuat
seperti gajah !
Penrnyataan Dr Herbert Schneider
Chairman: OIE ad hoc Group on
Veterinary Services
38. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima kasih!
Grha Dokter Hewan Jl. Joe Klp. Tiga No.09,
RT.7/RW.4, Kebagusan, Kec. Ps. Minggu, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12520
https://www.facebook.com/pbpdhi https://www.instagram.com/pbpdhi/