SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Advokasi Anggaran
(Budget Advocacy)
Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
National Consultant for Budget Advocacy Training
Lanjutan I
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2 Pengembangan Rencana
Advokasi Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Daftar Isi
1.2.1 Penetapan tujuan dalam Advokasi
Anggaran
1.2.2 Proses Anggaran Pemerintah Daerah
1.2.3 Pelaku kunci dalam Anggaran Pemerintah
Daerah
1.2.4 Pendekatan Anggaran
1.2.5 Penetapan target dalam Advokasi Anggaran
1.2.6 Strategi dan Tahapan Advokasi Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.1 Penetapan tujuan
dalam Advokasi Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Indikator SMART
• Tujuan haruslah kongkrit
• Menggunakan indikator SMART
• S = Specific (spesifik – tidak umum)
• M = Measureable (terukur)
• A = Attainable (dapat dicapai)
• R = Realistic (realistis)
• T = Timely (memiliki jangka waktu)
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Spesifik (Tidak umum)
• Tujuan harus jelas, dibentuk dengan baik, dan
spesifik!– apa yang anda inginkan dari
pemerintah untuk dilakukan?
• Tujuan harus dapat diukur di masa depan jika
tujuan telah dicapai
• Contoh:
– Penekanan pada TINDAKAN bukan masalah:
– “Kita menginginkan adanya peningkatan tingkat
kelahiran anak sapi melalui pengendalian
brucellosis” (bukan sekedar “menghentikan
penyebaran brucellosis”)
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Dapat Diukur (measureable)
• Setepat mungkin dalam menetapkan sumberdaya
yang diminta
• Apabila kita tidak bisa mengukurnya, maka kita tidak
bisa mengelolanya
• “Pengukuran” merujuk pada jumlah yang anda
inginkan dari pemerintah untuk dialokasikan atau
dibelanjakan
• Contoh:
– “Kita menginginkan Rp. 100 milyar, untuk dialokasikan
pada program pemberantasan brucellosis” (Bukan
sekedar “pemerintah harus mengalokasikan untuk
pemberantasan penyakit hewan menular”)
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Dapat Dicapai (attainable)
• Tujuan harus praktis, layak, dan cenderung untuk
dicapai dengan jumlah anggaran yang diminta
• Apabila anda menetapkan tujuan diluar
kemampuan, anda mungkin tidak akan dapat
berkomitmen untuk melakukannya
• Contoh:
– “Memberantas brucellosis” bukan sesuatu yang dapat
dicapai dalam waktu dekat.
– Alternatifnya:”Mengadakan program uji dan potong
dengan anggaran kompensasi sebanyak 100 ekor
untuk mengurangi jumlah reaktor brucellosis”
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Realistis (realistic)
• Tujuan mempertimbangkan realitas politik, tidak
terlalu besar atau terlalu kecil
• Hindarkan risiko upaya sia-sia dalam
menghasilkan output yang kemudian diabaikan
• Contoh: Tentukan rencana secara realistis
– Apa yang dapat kita ajukan untuk realokasi pada
Perubahan APBD
– Apa yang kita minta pemerintah untuk lakukan
untuk meningkatkan pendapatan pada anggaran
tahun depan (bukan tahun ini)
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Berjangka Waktu (timely)
• Tujuan harus ditetapkan berdasarkan jangka waktu
untuk alokasi anggaran, pelaksanaan strategi
kesehatan hewan, hasil dankeuntungan yang akan
dicapai
• Gagal dalam menetapkan jangka waktu berisiko
perkembangan akan terlambat
• Contoh:
– Peningkatan anggaran kesehatan hewan sebesar
10% pada tahun 2014
– Memasukkan usulan realokasi anggaran tahun
berjalan pada pembahasan Perubahan APBD di
bulan Juni
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Contoh: tujuan dalam advokasi anggaran
“Vaksinasi semua anjing di Sulawesi
Selatan” adalah suatu tujuan yang luas
dan tidak spesifik. Suatu tujuan yang
spesifik – “vaksinasi 400 ekor anjing di
Kabupaten Barru selama tahun 2014” –
sepertinya tujuan ini bisa dicapai
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.2 Proses Anggaran
Pemerintah Daerah
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Sumber Pendapatan Pemerintah Daerah
• Dana alokasi umum (DAU) adalah dana hibah dari Pemerintah
Pusat. Hampir sebagian besar Pemerintah Daerah, DAU
merupakan 70-80% dari anggaran dan cukup untuk
menanggulangi gaji dan biaya opersaional, tetapi hanya tersisa
sedikit untuk proyek pembangunan dan pelayanan
• Dana alokasi khusus (DAK) adalah dana yang dialokasikan
Pemerintah Pusat untuk inisiatif program pemerintah pusat yang
dilaksanakan di daerah. Jumlah terbatas dan dalam banyak
kasus asumsi pembiayaan didasarkan atas alokasi tahun
sebelumnya
• Pendapatan asli daerah (PAD) adalah dana yang dihasilkan oleh
Pemerintah Daerah. Pemda sangat dimotivasi untuk terus
meningkatkan PAD. Sumber terbesar PAD adalah retribusi, tetapi
sangat kecil kaitannya dengan pelayanan yang diberikan Pemda
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Siklus Perencanaan Anggaran
• Tahun fiskal berlangsung dari 1 Januari sampai 31
Desember
• Penyusunan anggaran memiliki 2 komponen:
1) Proses perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up)
yang disebut musrenbang; dan
2) Proses persiapan dari atas ke bawah (top-down) yang
dilaksanakan oleh dinas-dinas di bawah Pemerintah
Daerah
• Proses ini ditetapkan dalam UU No. 17/2003 dan No.
25/2004. Kedua proses tersebut ditujukan untuk
melengkapi rencana strategis yang dikembangkan
Pemda
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Tahapan Anggaran
1) Tahapan
penyusunan
2) Tahapan
penetapan
3) Tahapan
pelaksanaan
4) Tahapan
pemeriksaan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Siklus Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.3 Pelaku Kunci dalam
Anggaran Pemerintah Daerah
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Siapa aktor kunci dalam
perencanaan anggaran?
• Perencanaan anggaran di tingkat Kabupaten/Kota
menggunakan pendekatan partisipatif dengan
melibatkan multi pemangku jabatan di setiap level
• Aktor kunci:
– Pemerintah
o Eksekutif (Bupati/Walikota, Bappeda, Sekda, TAE,
SKPD, BPKD)
o Legislatif (PAL, Komisi DPRD)
– Musrenbang
– LSM (PKK, LSM Lokal)
– Organisasi (PDHI, GKSI, PPSKI dlsbnya)
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Musrenbang
• Musrenbang = Musyawarah Perencanaan Pembangunan
• Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan yang
dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku
kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun
anggaran yang berjalan sesuai dengan tingkatannya
• Tujuan diadakannya Musrenbang yaitu untuk
menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai
kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah
perencanaan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya
serta menetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD
maupun sumber pendanaan lainnya
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
SKPD
• SKPD = Satuan Kegiatan Perangkat Daerah
• SKPD adalah unit kerja Pemerintah
Kabupaten/Kota yang merupakan pengguna
anggaran dan mempunyai tugas untuk
menyusun dan melaksanakan anggaran dari
unitnya
• Jumlah SKPD di tiap kabupaten/kota berbeda-
beda, tergantung kepada struktur organisasi
kepemerintahan Kabupaten/Kota
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.4 Pendekatan Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Pendekatan Anggaran
1) Penganggaran Terpadu (unified budget): pendekatan
penganggaran yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh
proses perencanaan dan penganggaran sesuai dengan dengan
klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja
2) Penganggaran Berbasis Kinerja (performance based
budgeting): pendekatan penganggaran yang dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran
dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian
hasil dan keluaran tersebut
3) Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (medium term
expenditure framework): pendekatan penganggaran
berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang
menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Penganggaran Berbasis Kinerja
• Penerapan PBK pada dasarnya mengubah pola pengalokasian
anggaran dari semula berbasis input menjadi berbasis
output, sehingga fokus pengukuran kinerja terhadap
program/kegiatan akan bergeser dari besarnya jumlah alokasi
sumber daya menjadi hasil yang dicapai dari penggunaan
sumber daya
• Dalam pengalokasian anggaran untuk sebuah output kegiatan
harus tergambar secara jelas asumsi yang digunakan, baik
kuantitas dan kualitas komponen input yang digunakan serta
relevansi masing-masing komponen input sebagai tahapan
dalam rangka pencapaian output kegiatan
• Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja sebuah
program/kegiatan, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja
dengan mengacu pada indikator kinerja yang telah ditetapkan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Siapa yang paling berpengaruh dalam
pengambilan keputusan untuk anggaran Keswan?
• Beberapa level dalam proses pengambilan
keputusan untuk alokasi anggaran Keswan
– Plafon anggaran untuk institusi
– Anggaran final
• Tahap paling krusial dalam perencanaan anggaran
– Review plafon anggaran – TAPD
– Ekspos dari eksekutif ke legislatif
• “Beberapa orang” terlibat dalam pengambilan
keputusan untuk anggaran Keswan, tetapi setiap
kabupaten/kota mempunyai aktor kunci yang
spesifik dalam pengambilan keputusan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.5 Penetapan Target
Dalam Advokasi Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Target Audiens sangat penting!
• Memahami siapa yang menjadi target audiens
dalam advokasi anggaran sangat penting
• Target advokasi:
– Target utama yaitu pihak-pihak yang memiliki
kekuasaan dalam memenuhi tuntutan
advokasi anda
– Target sekunder yaitu pihak-pihak yang
kurang spesifik, namun demikian mereka juga
sama pentingnya
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Data/informasi untuk advokasi anggaran
• Tidak semua target audiens anda memahami
data/informasi statistik dan ilmiah, sehingga
mereka sulit menginterpretasikan data atau
hasil analisa
• Dalam mengkomunikasikan data/informasi
statistik dan ilmiah dengan audiens, sebaiknya
digunakan pesan-pesan yang sederhana dan
relevan, jumlah data/informasi tidak terlalu
banyak, dalam bentuk grafik, dlsbnya
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
1.2.6 Strategi dan Tahapan
Advokasi Anggaran
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Rencana Advokasi Anggaran
• Advokasi anggaran dapat digunakan untuk memahami
lebih baik mekanisme penetapan anggaran di
Kabupaten/Kota
• Sebagai masukan untuk pengembangan strategi
advokasi:
- Aktor kunci dalam perencanaan anggaran
- Mekanisme perencanaan anggaran
- Mekanisme pelaporan
- Siapa target advokasi
- Siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Kerangka Kerja Rencana Advokasi Anggaran
1) Identifikasi dan memahami masalah, yang akan diangkat
menjadi isu strategis
2) Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi, dilakukan
pengumpulan dan analisis data untuk dapat mengidentifikasi dan
memilih masalah serta dikembangkan dalam tujuan advokasi, membuat
pesan, memperluas basis dukungan dan mempengaruhi pembuat
kebijakan
3) Tentukan tujuan advokasi, penentuan tujuan diharapkan fokus
pada satu tujuan kunci, yang merupakan pernyataan apa saja harapan
yang ingin dicapai dengan melakukan advokasi, baik dalam hal
kebutuhan-kebutuhan kepada pembuat kebijakan maupun hasil-hasil
jangka menengah, disusun dengan prinsip SMART: Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound
4) Identifikasi target audiens
Penentuan ini juga berkaitan dengan permasalahan yang ingin diatasi
oleh komunikator melalui advokasi
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Kerangka Kerja Rencana Advokasi Anggaran
(lanjutan)
5) Analisis SWOT, metode perencanaan strategi menggunakan
analisis SWOT: Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat
6) Identifikasi peluang kerjasama
Organisasi / grup yang dapat menjadi mitra/patner:
– Institusi/organisasi atau individu yang memiliki komitmen terhadap
tujuan yang sama
– Pengalaman dalam hal komunikasi (communication specialist)
7) Agenda/aktivitas advokasi dan mengumpulkan /
menyusun dokumen rencana strategi, penyusunan agenda
kegiatan secara detail, terdiri dari rencana implementasi,
mengembangkan pesan dan memilih saluran komunikasi, dan
anggaran kegiatan
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Pengusulan anggaran sangat kompetitif!
• Anggaran sangat terbatas, sehingga selalu ada
kompetisi untuk alokasi anggaran
• Memahami kepentingan pesaing akan
membantu kita membangun strategi untuk
advokasi anggaran
• Membangun suatu analisa SWOT (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Tantangan) bisa
membantu kita dalam membangun strategi
advokasi menghadapi kepentingan pesaing kita
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Penggunaan data dan informasi
Dalam Advokasi Anggaran
• Data dan informasi yang akurat tentang
berbagai fakta (evidence base) yang
terkait dengan anggaran dapat
dimanfaatkan untuk berbagai advokasi
• Begitu juga indikator kinerja (performance
indicator) yang terkait dengan anggaran
dapat dimanfaatkan dalam advokasi
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Contoh Faktor-faktor Pendukung dan
Penghambat Advokasi Anggaran
Faktor-faktor yang mendukung
Advokasi Anggaran
Faktor-faktor yang menghambat
Advokasi Anggaran
▪ Ketersediaan informasi
▪ Kedekatan dengan pemimpin daerah
dan perangkatnya (aktor kunci dalam
proses penganggaran)
▪ Sikap dan dukungan aktor-aktor
kunci di DPRD
▪ Akses ke media yang terbuka luas,
misalnya radio, koran, atau media
yang diciptakan sendiri
▪ Jaringan dengan akar rumput
(kepala desa, kelompok masyarakat)
▪ Kedekatan dengan anggota partai
politik
▪ Akses ke dana (donor, APBD)
▪ Kepemimpinan Daerah yang masih
menutup diri akan transparansi publik
▪ Batasan birokrasi
▪ Adanya kenyataan bahwa dokumen
anggaran, misalnya APBD dan DASK
masih dianggap rahasia negara
▪ Legal basis yang mengatur partisipasi
dalam proses penganggaran yang
masih belum jelas
▪ Lemahnya kemauan dari warga untuk
terlibat dalam kegiatan pengaggaran,
karena faktor ekonomi atau
kesempatan/waktu yang tersedia
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Kesimpulan
• Dinas yang menangani fungsi Keswan di
daerah perlu strategi jelas untuk meningkatkan
alokasi anggaran Keswan:
- Menggunakan data “evidence base” dan “indikator
kinerja” untuk advokasi anggaran Keswan
- Beraliansi dengan pemangku jabatan kunci di
bidang Peternakan dan Keswan dengan komunikasi
yang baik
- Melakukan advokasi dengan menggunakan tujuan
yang tepat, strategi terarah, pesan terarah dan
ditujukan ke target audiens yang tepat
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES
Lanjut ke 2.1
Apa yang dimaksud dengan
Indikator Kinerja?

More Related Content

Similar to Pengembangan Advokasi Anggaran - Australia Indonesia Partnership on Emerging Infectious Disease (AIPEID), Bogor, Maret 2014

4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
AsniSelasa
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
SriWahyuni439447
 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Fajar318789
 
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptxkel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
NovaAndiana
 

Similar to Pengembangan Advokasi Anggaran - Australia Indonesia Partnership on Emerging Infectious Disease (AIPEID), Bogor, Maret 2014 (20)

Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptxPenganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdfDinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
 
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
PENERAPAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR KEP-101/MBU/2002 DAN SURAT MENTERI BUM...
 
2.3.6.2 KAK-Tujuan-Sasaran-Dan-Tata-Nilai-Program.docx
2.3.6.2 KAK-Tujuan-Sasaran-Dan-Tata-Nilai-Program.docx2.3.6.2 KAK-Tujuan-Sasaran-Dan-Tata-Nilai-Program.docx
2.3.6.2 KAK-Tujuan-Sasaran-Dan-Tata-Nilai-Program.docx
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
11857336.ppt
11857336.ppt11857336.ppt
11857336.ppt
 
06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara
 
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis KinerjaTeori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
 
4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
4. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSKESMAS.pptx
 
ANGGARAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN.pptx
ANGGARAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN.pptxANGGARAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN.pptx
ANGGARAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN.pptx
 
Bab i ssk, temanggung
Bab i ssk, temanggungBab i ssk, temanggung
Bab i ssk, temanggung
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
 
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.docTEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
TEORI PENGANGGARAN PUBLIK.doc
 
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptxkel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
kel.4 pengelolaan keuangan desa.pptx
 
APBN_APBD_Fungsi_Tujuannya_Serta_Tingkat.pptx
APBN_APBD_Fungsi_Tujuannya_Serta_Tingkat.pptxAPBN_APBD_Fungsi_Tujuannya_Serta_Tingkat.pptx
APBN_APBD_Fungsi_Tujuannya_Serta_Tingkat.pptx
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
02.ABK.pptx
02.ABK.pptx02.ABK.pptx
02.ABK.pptx
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Pengembangan Advokasi Anggaran - Australia Indonesia Partnership on Emerging Infectious Disease (AIPEID), Bogor, Maret 2014

  • 1. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Advokasi Anggaran (Budget Advocacy) Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD National Consultant for Budget Advocacy Training Lanjutan I
  • 2. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2 Pengembangan Rencana Advokasi Anggaran
  • 3. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Daftar Isi 1.2.1 Penetapan tujuan dalam Advokasi Anggaran 1.2.2 Proses Anggaran Pemerintah Daerah 1.2.3 Pelaku kunci dalam Anggaran Pemerintah Daerah 1.2.4 Pendekatan Anggaran 1.2.5 Penetapan target dalam Advokasi Anggaran 1.2.6 Strategi dan Tahapan Advokasi Anggaran
  • 4. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.1 Penetapan tujuan dalam Advokasi Anggaran
  • 5. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Indikator SMART • Tujuan haruslah kongkrit • Menggunakan indikator SMART • S = Specific (spesifik – tidak umum) • M = Measureable (terukur) • A = Attainable (dapat dicapai) • R = Realistic (realistis) • T = Timely (memiliki jangka waktu)
  • 6. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Spesifik (Tidak umum) • Tujuan harus jelas, dibentuk dengan baik, dan spesifik!– apa yang anda inginkan dari pemerintah untuk dilakukan? • Tujuan harus dapat diukur di masa depan jika tujuan telah dicapai • Contoh: – Penekanan pada TINDAKAN bukan masalah: – “Kita menginginkan adanya peningkatan tingkat kelahiran anak sapi melalui pengendalian brucellosis” (bukan sekedar “menghentikan penyebaran brucellosis”)
  • 7. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Dapat Diukur (measureable) • Setepat mungkin dalam menetapkan sumberdaya yang diminta • Apabila kita tidak bisa mengukurnya, maka kita tidak bisa mengelolanya • “Pengukuran” merujuk pada jumlah yang anda inginkan dari pemerintah untuk dialokasikan atau dibelanjakan • Contoh: – “Kita menginginkan Rp. 100 milyar, untuk dialokasikan pada program pemberantasan brucellosis” (Bukan sekedar “pemerintah harus mengalokasikan untuk pemberantasan penyakit hewan menular”)
  • 8. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Dapat Dicapai (attainable) • Tujuan harus praktis, layak, dan cenderung untuk dicapai dengan jumlah anggaran yang diminta • Apabila anda menetapkan tujuan diluar kemampuan, anda mungkin tidak akan dapat berkomitmen untuk melakukannya • Contoh: – “Memberantas brucellosis” bukan sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu dekat. – Alternatifnya:”Mengadakan program uji dan potong dengan anggaran kompensasi sebanyak 100 ekor untuk mengurangi jumlah reaktor brucellosis”
  • 9. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Realistis (realistic) • Tujuan mempertimbangkan realitas politik, tidak terlalu besar atau terlalu kecil • Hindarkan risiko upaya sia-sia dalam menghasilkan output yang kemudian diabaikan • Contoh: Tentukan rencana secara realistis – Apa yang dapat kita ajukan untuk realokasi pada Perubahan APBD – Apa yang kita minta pemerintah untuk lakukan untuk meningkatkan pendapatan pada anggaran tahun depan (bukan tahun ini)
  • 10. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Berjangka Waktu (timely) • Tujuan harus ditetapkan berdasarkan jangka waktu untuk alokasi anggaran, pelaksanaan strategi kesehatan hewan, hasil dankeuntungan yang akan dicapai • Gagal dalam menetapkan jangka waktu berisiko perkembangan akan terlambat • Contoh: – Peningkatan anggaran kesehatan hewan sebesar 10% pada tahun 2014 – Memasukkan usulan realokasi anggaran tahun berjalan pada pembahasan Perubahan APBD di bulan Juni
  • 11. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Contoh: tujuan dalam advokasi anggaran “Vaksinasi semua anjing di Sulawesi Selatan” adalah suatu tujuan yang luas dan tidak spesifik. Suatu tujuan yang spesifik – “vaksinasi 400 ekor anjing di Kabupaten Barru selama tahun 2014” – sepertinya tujuan ini bisa dicapai
  • 12. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.2 Proses Anggaran Pemerintah Daerah
  • 13. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sumber Pendapatan Pemerintah Daerah • Dana alokasi umum (DAU) adalah dana hibah dari Pemerintah Pusat. Hampir sebagian besar Pemerintah Daerah, DAU merupakan 70-80% dari anggaran dan cukup untuk menanggulangi gaji dan biaya opersaional, tetapi hanya tersisa sedikit untuk proyek pembangunan dan pelayanan • Dana alokasi khusus (DAK) adalah dana yang dialokasikan Pemerintah Pusat untuk inisiatif program pemerintah pusat yang dilaksanakan di daerah. Jumlah terbatas dan dalam banyak kasus asumsi pembiayaan didasarkan atas alokasi tahun sebelumnya • Pendapatan asli daerah (PAD) adalah dana yang dihasilkan oleh Pemerintah Daerah. Pemda sangat dimotivasi untuk terus meningkatkan PAD. Sumber terbesar PAD adalah retribusi, tetapi sangat kecil kaitannya dengan pelayanan yang diberikan Pemda
  • 14. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Siklus Perencanaan Anggaran • Tahun fiskal berlangsung dari 1 Januari sampai 31 Desember • Penyusunan anggaran memiliki 2 komponen: 1) Proses perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up) yang disebut musrenbang; dan 2) Proses persiapan dari atas ke bawah (top-down) yang dilaksanakan oleh dinas-dinas di bawah Pemerintah Daerah • Proses ini ditetapkan dalam UU No. 17/2003 dan No. 25/2004. Kedua proses tersebut ditujukan untuk melengkapi rencana strategis yang dikembangkan Pemda
  • 15. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Tahapan Anggaran 1) Tahapan penyusunan 2) Tahapan penetapan 3) Tahapan pelaksanaan 4) Tahapan pemeriksaan
  • 16. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Siklus Anggaran
  • 17. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.3 Pelaku Kunci dalam Anggaran Pemerintah Daerah
  • 18. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Siapa aktor kunci dalam perencanaan anggaran? • Perencanaan anggaran di tingkat Kabupaten/Kota menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan multi pemangku jabatan di setiap level • Aktor kunci: – Pemerintah o Eksekutif (Bupati/Walikota, Bappeda, Sekda, TAE, SKPD, BPKD) o Legislatif (PAL, Komisi DPRD) – Musrenbang – LSM (PKK, LSM Lokal) – Organisasi (PDHI, GKSI, PPSKI dlsbnya)
  • 19. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Musrenbang • Musrenbang = Musyawarah Perencanaan Pembangunan • Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan sesuai dengan tingkatannya • Tujuan diadakannya Musrenbang yaitu untuk menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya serta menetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya
  • 20. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES SKPD • SKPD = Satuan Kegiatan Perangkat Daerah • SKPD adalah unit kerja Pemerintah Kabupaten/Kota yang merupakan pengguna anggaran dan mempunyai tugas untuk menyusun dan melaksanakan anggaran dari unitnya • Jumlah SKPD di tiap kabupaten/kota berbeda- beda, tergantung kepada struktur organisasi kepemerintahan Kabupaten/Kota
  • 21. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.4 Pendekatan Anggaran
  • 22. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Pendekatan Anggaran 1) Penganggaran Terpadu (unified budget): pendekatan penganggaran yang dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran sesuai dengan dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja 2) Penganggaran Berbasis Kinerja (performance based budgeting): pendekatan penganggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut 3) Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (medium term expenditure framework): pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran
  • 23. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Penganggaran Berbasis Kinerja • Penerapan PBK pada dasarnya mengubah pola pengalokasian anggaran dari semula berbasis input menjadi berbasis output, sehingga fokus pengukuran kinerja terhadap program/kegiatan akan bergeser dari besarnya jumlah alokasi sumber daya menjadi hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya • Dalam pengalokasian anggaran untuk sebuah output kegiatan harus tergambar secara jelas asumsi yang digunakan, baik kuantitas dan kualitas komponen input yang digunakan serta relevansi masing-masing komponen input sebagai tahapan dalam rangka pencapaian output kegiatan • Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja sebuah program/kegiatan, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja dengan mengacu pada indikator kinerja yang telah ditetapkan
  • 24. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk anggaran Keswan? • Beberapa level dalam proses pengambilan keputusan untuk alokasi anggaran Keswan – Plafon anggaran untuk institusi – Anggaran final • Tahap paling krusial dalam perencanaan anggaran – Review plafon anggaran – TAPD – Ekspos dari eksekutif ke legislatif • “Beberapa orang” terlibat dalam pengambilan keputusan untuk anggaran Keswan, tetapi setiap kabupaten/kota mempunyai aktor kunci yang spesifik dalam pengambilan keputusan
  • 25. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.5 Penetapan Target Dalam Advokasi Anggaran
  • 26. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Target Audiens sangat penting! • Memahami siapa yang menjadi target audiens dalam advokasi anggaran sangat penting • Target advokasi: – Target utama yaitu pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dalam memenuhi tuntutan advokasi anda – Target sekunder yaitu pihak-pihak yang kurang spesifik, namun demikian mereka juga sama pentingnya
  • 27. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Data/informasi untuk advokasi anggaran • Tidak semua target audiens anda memahami data/informasi statistik dan ilmiah, sehingga mereka sulit menginterpretasikan data atau hasil analisa • Dalam mengkomunikasikan data/informasi statistik dan ilmiah dengan audiens, sebaiknya digunakan pesan-pesan yang sederhana dan relevan, jumlah data/informasi tidak terlalu banyak, dalam bentuk grafik, dlsbnya
  • 28. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES 1.2.6 Strategi dan Tahapan Advokasi Anggaran
  • 29. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Rencana Advokasi Anggaran • Advokasi anggaran dapat digunakan untuk memahami lebih baik mekanisme penetapan anggaran di Kabupaten/Kota • Sebagai masukan untuk pengembangan strategi advokasi: - Aktor kunci dalam perencanaan anggaran - Mekanisme perencanaan anggaran - Mekanisme pelaporan - Siapa target advokasi - Siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan
  • 30. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Kerangka Kerja Rencana Advokasi Anggaran 1) Identifikasi dan memahami masalah, yang akan diangkat menjadi isu strategis 2) Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi, dilakukan pengumpulan dan analisis data untuk dapat mengidentifikasi dan memilih masalah serta dikembangkan dalam tujuan advokasi, membuat pesan, memperluas basis dukungan dan mempengaruhi pembuat kebijakan 3) Tentukan tujuan advokasi, penentuan tujuan diharapkan fokus pada satu tujuan kunci, yang merupakan pernyataan apa saja harapan yang ingin dicapai dengan melakukan advokasi, baik dalam hal kebutuhan-kebutuhan kepada pembuat kebijakan maupun hasil-hasil jangka menengah, disusun dengan prinsip SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound 4) Identifikasi target audiens Penentuan ini juga berkaitan dengan permasalahan yang ingin diatasi oleh komunikator melalui advokasi
  • 31. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Kerangka Kerja Rencana Advokasi Anggaran (lanjutan) 5) Analisis SWOT, metode perencanaan strategi menggunakan analisis SWOT: Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat 6) Identifikasi peluang kerjasama Organisasi / grup yang dapat menjadi mitra/patner: – Institusi/organisasi atau individu yang memiliki komitmen terhadap tujuan yang sama – Pengalaman dalam hal komunikasi (communication specialist) 7) Agenda/aktivitas advokasi dan mengumpulkan / menyusun dokumen rencana strategi, penyusunan agenda kegiatan secara detail, terdiri dari rencana implementasi, mengembangkan pesan dan memilih saluran komunikasi, dan anggaran kegiatan
  • 32. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Pengusulan anggaran sangat kompetitif! • Anggaran sangat terbatas, sehingga selalu ada kompetisi untuk alokasi anggaran • Memahami kepentingan pesaing akan membantu kita membangun strategi untuk advokasi anggaran • Membangun suatu analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan) bisa membantu kita dalam membangun strategi advokasi menghadapi kepentingan pesaing kita
  • 33. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Penggunaan data dan informasi Dalam Advokasi Anggaran • Data dan informasi yang akurat tentang berbagai fakta (evidence base) yang terkait dengan anggaran dapat dimanfaatkan untuk berbagai advokasi • Begitu juga indikator kinerja (performance indicator) yang terkait dengan anggaran dapat dimanfaatkan dalam advokasi
  • 34. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Contoh Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Advokasi Anggaran Faktor-faktor yang mendukung Advokasi Anggaran Faktor-faktor yang menghambat Advokasi Anggaran ▪ Ketersediaan informasi ▪ Kedekatan dengan pemimpin daerah dan perangkatnya (aktor kunci dalam proses penganggaran) ▪ Sikap dan dukungan aktor-aktor kunci di DPRD ▪ Akses ke media yang terbuka luas, misalnya radio, koran, atau media yang diciptakan sendiri ▪ Jaringan dengan akar rumput (kepala desa, kelompok masyarakat) ▪ Kedekatan dengan anggota partai politik ▪ Akses ke dana (donor, APBD) ▪ Kepemimpinan Daerah yang masih menutup diri akan transparansi publik ▪ Batasan birokrasi ▪ Adanya kenyataan bahwa dokumen anggaran, misalnya APBD dan DASK masih dianggap rahasia negara ▪ Legal basis yang mengatur partisipasi dalam proses penganggaran yang masih belum jelas ▪ Lemahnya kemauan dari warga untuk terlibat dalam kegiatan pengaggaran, karena faktor ekonomi atau kesempatan/waktu yang tersedia
  • 35. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Kesimpulan • Dinas yang menangani fungsi Keswan di daerah perlu strategi jelas untuk meningkatkan alokasi anggaran Keswan: - Menggunakan data “evidence base” dan “indikator kinerja” untuk advokasi anggaran Keswan - Beraliansi dengan pemangku jabatan kunci di bidang Peternakan dan Keswan dengan komunikasi yang baik - Melakukan advokasi dengan menggunakan tujuan yang tepat, strategi terarah, pesan terarah dan ditujukan ke target audiens yang tepat
  • 36. AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Lanjut ke 2.1 Apa yang dimaksud dengan Indikator Kinerja?