[Ringkuman]
OIE mengatur standar kesehatan hewan akuatik internasional, termasuk penyakit yang dapat menyebar melalui perdagangan. Organisasi ini memberikan pedoman untuk surveilans penyakit, pelaporan kasus, dan kriteria perdagangan agar dapat meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BKIPM, KKP, Jakarta, 12 Juni 2014
1. drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Seminar Penguatan Sistem Jaminan Kesehatan Ikan Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) - Jakarta, 12 Juni 2014
3. Latar belakang pengaturan OIE
• Sektor akuakultur mengalami ‘booming’ sejak 1970-
an, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sekitar
9% - hanya terjadi sedikit penurunan akhir-akhir ini
• Permintaan dunia terhadap perikanan semakin
meningkat dengan tingkatan yang lebih cepat
daripada pertumbuhan ekonomi dan populasi dunia
• Sektor ini terus berekspansi hampir di semua wilayah
dunia dan merupakan sektor produksi pangan ternak
yang tumbuh paling cepat secara global
• Perdagangan internasional di bidang hewan akuatik
hidup dan produknya meningkat secara subtansial
4. Produksi akuatik dalam konteks global
• Produksi hewan pangan di lingkungan akuakultur
adalah industri yang berekspansi secara cepat di
seluruh dunia: protein dari hewan akuatik = 50%
• Munculnya risiko kesehatan yang dikaitkan dengan
globalisasi dan perubahan iklim dengan konsekuensi
ekonomi dan sosial yang membahayakan. Rata-rata
kehilangan produksi yang dikaitkan dengan penyakit
akuatik diperkirakan melebihi 25% di seluruh dunia
• Pentingnya mengharmonisasikan kerangka
perlindungan kesehatan hewan akuatik, termasuk
melalui langkah-langkah perdagangan
5. Agenda OIE
• Pranata kesehatan hewan akuatik
– Aquatic Code and Manual
– Pelaporan penyakit
– Surveilans
– Sumber daya
– Keamanan perdagangan
– Kesejahteraan hewan akuatik
• WAHIS, WAHID and QAAD
• OIE PVS Tools: Aquatic
6.
7. Standar internasional OIE
• OIE mengembangkan standar-standar internasional untuk
kesehatan hewan (termasuk zoonosis) dan kesejahteraan
hewan - untuk hewan darat (terrestrial) dan akuatik
• Termasuk standar-standar yang menetapkan kualitas
pranata kesehatan hewan dan kesehatan hewan akuatik
• Termasuk definisi ‘dokter hewan’ dan (draf) ‘Tenaga
Profesional Kesehatan Hewan Akuatik’ (Aquatic Animal
Health Professional)
Sebagai organisasi
penentu standar, apa
yang dilakukan OIE?
8. OIE Aquatic Code dan Manual
• Aquatic Animal Health Code dan Aquatic Diagnostic
Manual telah ada sejak 1995
• Keduanya merepresentasikan standar-standar
internasional dan prosedur diagnosa untuk perdagangan
hewan akuatik dan produknya
• Chapter 3.1.
sebagai rujukan
untuk standar
kualitas pranata
kesehatan hewan
akuatik
9. “Otoritas Kompeten” (Competent Authority)
sesuai OIE Aquatic Code Glossary
Definisi:
“Otoritas veteriner atau otoritas pemerintah
lainnya dari suatu negara yang bertanggung
jawab dan berkompeten dalam menjamin atau
mensupervisi pelaksanaan tindakan kesehatan
dan kesejahteraan hewan akuatik, sertifikat
internasional, serta standar dan rekomendasi
lainnya yang tercantum dalam OIE Aquatic Code
di seluruh wilayah negara”
10. Pranata kesehatan hewan akuatik -
Aquatic Animal Health Services (AAHS)
“…organisasi pemerintah dan non-
pemerintah yang melaksanakan tindakan-
tindakan kesehatan dan kesejahteraan
hewan serta standar dan rekomendasi
lainnya yang tertera dalam OIE Aquatic
Code di suatu wilayah negara”
11. Situasi di negara anggota OIE
• AAHS bisa saja berlokasi di Kementerian atau
kelembagaan yang berbeda dari Otoritas Veteriner
(misalnya di Kemen. Perikanan, Kemen. Lingkungan
Hidup, Kemen. Sumberdaya Alam dlsbnya)
• Kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan
yang berbeda dan juga legislasi yang tidak memadai,
sehingga mandat antar otoritas kurang terklarifikasi
• Kewajiban pelaporan penyakit internasional kurang
terpenuhi bahkan tidak teramati, sehingga
informasi/komunikasi penyakit-penyakit hewan
akuatik menjadi minim
12. Pengaturan OIE
• Otoritas Kompeten bisa dipegang oleh Kementerian
yang bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan
(VS) atau kesehatan hewan akuatik (AAHS),
bergantung kepada spesifisitas negara anggota
• Otoritas Kompeten haruslah suatu kelembagaan yang
dapat melaksanakan tanggung jawab secara cermat,
terutama dalam hal ketrampilan dan kemampuan
teknis dalam deteksi dini dan respon cepat terhadap
kejadian penyakit hewan akuatik
• Perlu koordinasi yang memadai dalam hal-hal yang
penting dan kritis antara Otoritas Kompeten dan
Otoritas Veteriner
13. Tantangan Otoritas Kompeten di negara anggota
• Fokus pada peningkatan produksi, tidak semata-
mata manajemen penyakit
• Ada gap pengetahuan dalam R&D dan kesulitan
dalam mendapatkan pendanaan memadai
• Surveilans dan pengendalian di lingkungan akuatik
memiliki keterbatasan tersendiri. Pemahaman
tentang peluang dan keterbatasan di lapangan
memerlukan keahlian dan kompetensi khusus
• Regulasi yang bisa berkontribusi bagi standar-
standar produksi yang berkelanjutan dan beretika
kurang memadai
14. Aquatic Animal Health Code
Tersedia di http://www.oie.int
Code mencakup penyakit-penyakit yang menyerang
hewan amfibi, krustasea, ikan dan moluska
15. Informasi yang tersedia dalam OIE Aquatic Code
Kriteria untuk bebas
penyakit Kondisi untuk
perdagangan
Kualitas Piranti Kesehatan
Hewan Akuatik
Transportasi ikan
budidaya
Zoning & kompartementalisasi
Prosedur
disposal untuk
limbah hewan
akuatik
‘Stunning’ dan ‘killing’
ikan budidaya untuk
konsumsi manusia
Pedoman analisa
risiko
Model sertifikat
eksporKewajiban pelaporan
penyakit
Penggunaan agen
antimikrobial yang
bertanggung jawab
dan hati-hati
Daftar penyakit OIE
Surveilans penyakit
16. 28 penyakit hewan akuatik dalam daftar OIE (2013)
– penting bagi perdagangan internasional
Aquatic Code Chapter 1.2:
– Section 8: 2 penyakit amfibi
– Section 9: 8 penyakit krustasea
– Section 10: 10 penyakit ikan
– Section 11: 8 penyakit moluska
17. Penyakit ikan
1. Epizootic haematopoietic necrosis
2. Infeksi Aphanomyces invadans
(epizootic ulcerative syndrome)
3. Infeksi Gyrodactylus salaris
4. Infeksi HPR-deleted atau HPR0
infectious salmon anaemia virus
5. Infeksi salmonid alphavirus
6. Infeksi haematopoietic necrosis
7. Penyakit Koi herpesvirus
8. Penyakit Red sea bream iridoviral
8. Spring viraemia ikan karper
10. Viral haemorrhagic septicaemia
Penyakit krustasea
1. Crayfish plague (Aphanomyces
astaci)
2. Infeksi hypodermal dan
haematopoietic necrosis
3. Infectious myonecrosis
4. Necrotising hepatopancreatitis
5. Taura syndrome
6. Penyakit white spot
7. Penyakit white tail
8. Penyakit yellowhead
Penyakit moluska
1. Infeksi abalone herpesvirus
2. Infeksi Bonamia exitiosa
3. Infeksi Bonamia ostreae
4. Infeksi Marteilia refringens
5. Infeksi ostreid
6. herpesvirus-1 microvariant
7. Infeksi Perkinsus marinus
8. Infeksi Perkinsus olseni
9. Infeksi Xenohaliotis californiensis
Penyakit amfibi
1. Infeksi Batrachochytrium dendrobatidis
2. Infeksi ranavirus
Daftar penyakit OIE
(OIE listed aquatic animal diseases)
18. Penyakit baru muncul (emerging disease)
• Infeksi yang baru dikenal dihasilkan dari evolusi atau
perubahan dari suatu agen patogen yang sudah ada
sebelumnya ATAU
• Infeksi yang sudah diketahui menyebar ke suatu
daerah geografis baru ATAU
• Suatu agen patogen yang belum diketahui sebelumnya
atau penyakit yang didiagnosa pertama kalinya dan
memiliki dampak signifikan terhadap populasi hewan
akuatik atau kesehatan masyarakat
Notifikasi dan kewajiban untuk melaporkan semua
penyakit yang termasuk dalam daftar OIE dan setiap
penyakit baru (any new emerging diseases)
19. OIE Aquatic Manual
• Menyediakan pendekatan yang
telah disepakati secara
internasional untuk diagnosa
penyakit dalam daftar OIE
• Memfasilitasi perdagangan
internasional hewan akuatik
dan produknya dengan cara:
- memastikan harmonisasi pengujian
diagnostik
- mencegah perbedaan dalam
interpretasi hasil
- memastikan kualitas uji diagnostik
• Memperbaiki kesehatan hewan
akuatik di seluruh dunia
20. Pelaporan penyakit
• Pelaporan reguler dan juga notifikasi segera
(immediate notification) penyakit hewan
akuatik tidak memerlukan keberadaan klinis
penyakit atau kematian (mortalitas)
• Aquatic Code dalam Artikel 1.1.2.4 menegaskan
bahwa:
“Keberadaan suatu agen infeksius, bahkan
dalam situasi tanpa gejala klinis penyakit,
HARUS DILAPORKAN!”
21. Notifikasi
OIE Aquatic Code Glossary
• Notifikasi, artinya suatu prosedur dimana:
– Otoritas Veteriner menginformasikan Kantor Pusat OIE
– Kantor Pusat OIE menginformasikan Otoritas Veteriner
negara-negara anggota
dari kejadian suatu penyakit seperti yang dimuat
dalam OIE Aquatic Code
• Certifying official, artinya orang yang diberikan
otoritas oleh Otoritas Kompeten untuk
menandatangani sertifikat kesehatan hewan akuatik
22. Surveilans
• Aquatic Code Chapter 1.4:
− menyediakan standar-
standar untuk surveilans
kesehatan hewan akuatik
• Guide for Aquatic Animal
Health Surveillance (2009)
− menyediakan pedoman
detil mengenai prinsip-
prinsip surveilans dan
prakteknya
23. Beberapa contoh penyakit hewan akuatik yang
menyebar lewat perdagangan internasional
• Penyakit white spot pada udang menyebar ke 22
negara lewat perdagangan internasional post-larvae
(produk?)
• Taura syndrome menyebar dari Asia ke Amerika lewat
transfer udang hidup (spesies ini sebenarnya lebih
resisten)
• Gyrodactylus salaris dari Norwegia ke Swedia melalui
juvenil ikan salmon hidup untuk penambahan stok
• Penyakit Koi herpes virus menyebar ke beberapa
negara lewat perdagangan internasional ikan koi carp
• Infectious salmon anemia dari Chili ke Norwegia
(lewat telur?)
24. Sumberdaya
OIE Aquatic Code
• Organisasi sektor swasta
• Dokter hewan
• Profesional kesehatan
hewan akuatik (aquatic
animal health professionals)
Diakreditasi atau
disetujui oleh
Otoritas Kompeten
dalam
menjalankan fungsi
yang didelegasikan
kepada mereka
25. Tantangan sumberdaya (temuan OIE)
• Personil dengan latar belakang non-dokter hewan
mungkin saja lebih kompeten dari dokter hewan
• Tidak ada kurikulum yang dikalibrasi untuk
pendidikan kesehatan hewan akuatik, atau hanya
dianggap sebagai suplemen dalam pendidikan
kedokteran hewan
• Tidak ada regulasi tentang profesi kesehatan hewan
akuatik dan sejauh ini tidak ada sistem yang paralel
seperti halnya Badan Statuta Veteriner (Veterinary
Statutory Body) yang menetapkan kompetensi
dokter hewan
26. OIE National Focal Point
• Delegasi dari negara anggota OIE perlu menominasi
“NATIONAL FOCAL POINT FOR AQUATIC ANIMAL DISEASES”
• Tugasnya:
– membangun jejaring tenaga ahli di negaranya atau membangun
komunikasi dengan jejaring tenaga ahli yang sudah ada;
– membangun dan mempertahankan dialog yang reguler dengan
otoritas kompeten dan memfasilitasi kerjasama dan komunikasi
dengan otoritas veteriner dalam berbagi tanggung jawab;
– mendukung pengumpulan data yang optimal dan penyampaian
informasi ke OIE melalui WAHIS;
– menerima laporan OIE dan melakukan proses konsultansi di dalam
negeri, serta menyiapkan komentar dan tanggapan mengenai
pengajuan standar baru atau perubahan standar
– sebagai penghubung antara masing-masing bidang dengan OIE
Animal Health Information System Department
27. Keamanan perdagangan
• Aquatic Code Chapter 5.3:
– Dua kriteria penilaian keamanan perdagangan
komiditi hewan akuatik dan produknya:
1. Kriteria penilaian keamanan perdagangan komoditi
hewan akuatik tanpa mempertimbangkan status
penyakit suatu negara
2. Kriteria penilaian keamanan perdagangan produk
hewan akuatik yang ditujukan untuk konsumsi
manusia tanpa mempertimbangkan status
penyakit suatu negara
28. 1. Kriteria penilaian keamanan perdagangan komoditi hewan
akuatik tanpa mempertimbangkan status penyakit suatu negara
• Tidak adanya agen penyakit spesifik dalam komoditas yang
diperdagangkan:
– adanya bukti kuat bahwa agen penyakit tidak ada dalam jaringan
dari mana komoditas dihasilkan, dan
– air (termasuk es) yang digunakan untuk mentranspor komoditas
tidak terkontaminasi dengan agen penyakit dan pemrosesan
mencegah kontaminasi silang dari komoditas yang diperdagangkan
ATAU
• Meskipun agen penyakit ada dalam jaringan atau
mengkontaminasi jaringan dari mana komoditas tersebut
dihasilkan, tetapi:
– perlakuan atau pemrosesan untuk menghasilkan komoditas yang
diperdagangkan tersebut dapat menginaktivasi agen penyakit, baik
secara fisik dan/atau kimiawi dan/atau biologis
29. 2. Kriteria penilaian keamanan perdagangan produk hewan akuatik yang
ditujukan untuk konsumsi manusia tanpa mempertimbangkan status
penyakit suatu negara
• Produk hewan akuatik dipersiapkan dan dikemas untuk
perdagangan retail untuk konsumsi manusia, dan hanya
mengandung sedikit sisa jaringan
ATAU
• Agen penyakit hidup tidak mungkin ada dalam sisa
jaringan, oleh karena agen penyakit secara normal tidak
ada dalam sisa jaringan, atau
• Agen penyakit ada dalam sisa jaringan, tetapi
pemrosesan sebelum importasi mencakup:
– proses inaktivasi dan/atau mengurangi kandungan agen
penyakit, baik secara fisik dan/atau kimiawi dan/atau biologis
30. Kesejahteraan hewan akuatik
Aquatic Code Chapter 7
• Chapter 7.1: Introduction to recommendations
for the welfare of farmed fish
• Chapter 7.2: Welfare of farmed fish during
transport (diadopsi 2009)
• Chapter 7.3 : Welfare aspects of stunning and
killing of farmed fish for human consumption
(diadopsi 2010)
31. WAHIS, WAHID and QAAD
World Animal Health Information System (WAHIS)
World Animal Health Information Database (WAHID)
Quarterly Aquatic Animal Disease (QAAD) Report
32. WAHIS
• WAHIS adalah sistem
informasi kesehatan
hewan dunia yang
dibangun OIE
• Suatu akses (login,
password) diberikan
kepada setiap Delegasi
atau yang dinominasikan
oleh Delegasi
• Alamat:
www.oie.int/wahis
33. WAHID
• Komunitas internasional dapat
mengeksplorasi informasi yang
tersedia:
– menurut negara (atau kelompok
negara), wilayah
– menurut penyakit
– fokus pada tindakan pengendalian
• Alamat:
– www.oie.int/wahid
35. Misi OIE PVS ke Indonesia
• PVS Indonesia
– 30 April-18 Mei 2007
• PVS Gap Analysis (1)
– 18-29 Oktober 2010
• PVS Gap Analysis (2)
– 27 Juni-6 Juli 2011
37. Veterinary Services
Strategic Plan
Modernisation
of legislation
Country/Donors
Investment/Projects
Veterinary
Education
Evaluation PVS
« diagnosis »
PVS Gap Analysis
« prescription»
PVS Follow-Up
Evaluation mission
Laboratories
Public/private
Partnerships
OIE PVS Pathway:
Kerjasama dengan pemerintah,
pemangku kepentingan, dan donor
Dukungan OIE untuk negara anggota
38. Mengapa memasukkan AAHS dalam
kegiatan OIE PVS?
• Sistem produksi intensif dan volume yang besar
dalam sistem geografis air yang terbatas
menimbulkan tantangan baru bagi kesehatan hewan,
kesejahteraan hewan, lingkungan, dan keamanan
pangan
• Kesehatan hewan akuatik adalah bidang veteriner
yang relatif baru dan oleh karenanya penyakit baru
dan yang baru muncul ditemukan pada tingkat yang
sangat cepat
• Ekspektasi bahwa OIE dan negara-negara anggotanya
berbagi tanggung jawab dalam memastikan produksi
yang berkelanjutan dan beretika di masa depan
39. Upaya ke depan
• Pencegahan penyakit dengan sendirinya menjadi
suatu modal penting untuk produksi berkelanjutan
yang menunjang ketahanan pangan
• Penguatan kepemerintahan kesehatan hewan akuatik
yang baik adalah suatu ‘barang publik yang global’
(global public good), sehingga Indonesia sebagai
salah satu negara anggota OIE perlu melakukan
evaluasi AAHSnya menggunakan OIE-PVS
• Setiap posisi dalam AAHS yang berdampak terhadap
kualitas harus diperjelas - ada deskripsi kerja yang
mencakup kebutuhan untuk pendidikan, pelatihan,
pengetahuan dan pengalaman teknis