Anzeige
Mendudukkan akhlaq rasulullah saw
Mendudukkan akhlaq rasulullah saw
Mendudukkan akhlaq rasulullah saw
Mendudukkan akhlaq rasulullah saw
Anzeige
Mendudukkan akhlaq rasulullah saw
Nächste SlideShare
Mencintai  dan mengikuti  rasul saw secara kâffahMencintai dan mengikuti rasul saw secara kâffah
Wird geladen in ... 3
1 von 5
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige
Anzeige

Mendudukkan akhlaq rasulullah saw

  1. 1 | MENDUDUKKAN AKHLAQ RASULULLAH SAW (Refleksi Maulid Nabi Muhammad Saw) Oleh : Indra Fakhruddin1 Mencoba menghimpun sebagian kata-kata sifat yang positif dalam kamus perilaku manusia diantaranya ; jujur, amanah, cerdas, bijaksana, lemah lembut, pengertian, perhatian, santun, bertutur kata bagus, senyum, kerja keras, pantang menyerah, optimis, tidak putus asa, semangat, ringan tangan, dermawan, cinta damai, toleran dan masih banyak lagi. Sebagian kata sifat tersebut semuanya terhimpun dalam pribadi Rasulullah Saw. Para Mubaligh dan Kiyai tak pernah absen bicara soal sifat-sifat Nabi Muhammad Saw dalam tausiyah memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Semua terangkum dalam sebuah kata akhlaq Rasulullah Saw. Tak ketinggalan pasti mereka menukil hadist yang sudah sangat mashur : ‫ـ‬‫ت‬ُ‫أل‬ ُ‫ت‬ْ‫ـ‬‫ـ‬‫ـ‬‫ث‬ِ‫ـ‬‫ع‬ُ‫ماب‬َّ‫ـ‬‫ـ‬‫ـ‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫م‬ِ‫ر‬‫كا‬َ‫م‬ َ‫م‬ّ‫م‬َ‫ـ‬‫ـ‬‫َخالق‬‫أل‬‫ا‬ “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Al-Bukhari) Atau dalam redaksi yang hampir sama; ِ‫ق‬ َ‫ال‬ْ‫َخ‬ْ‫األ‬ َ‫ح‬ِ‫ال‬َ‫ص‬ َ‫م‬َِّ‫ت‬ُِ‫أل‬ ُ‫ت‬ْ‫ث‬ِ‫ع‬ُ‫اب‬ََّ‫َّن‬ِ‫إ‬ “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholih (baik)”(HR. Al-Bukhari) Masalahnya, arah pembicaraan kadang justru mempersempit ruang makna dari kebesaran akhlaq baginda Nabi Saw. Wajar saja hal tersebut sangat dipengaruhi oleh atmosfer opini yang sedang berkembang. Ketika umat islam sekarang ini sedang mengalami kekalahan inteleketual ditengah derasnya opini yang memojokkan islam. Islam diopinikan sebagai inspirator tindakan terorisme atau barbarisme. Makin menguat pasca deklarasi ISIS dan tragedi Paris baru-baru ini. Sangat disayangkan hampir semua tindakan terorisme yang dituduhkan pada islam selama ini tak ada satu pun yang clear dan berimbang pengungkapan fakta yang sebenarnya. Namun bola panas itu sudah terlanjur dienyalakan dan dilempar kemana-mana. Walhasil islam dan gerakan islam ideologis menjadi pihak tertuduh. Sementara itu upaya membersihkan nama baik dan identitas islam di Indonesia sebagai penduduk islam terbesar didunia, Presiden Jokowi melalui Menteri Agama dan instansi keagamaan menggaet ormas terbesar di Indonesia menyuarakan istilah Islam Nusantara. Sebuah ikhtiar untuk memberikan genre baru terhadap islam di nusantara yang berbeda dengan islam ditimur tengah. Islam Nusantara identik dengan islam ramah, toleran, damai, dialogis, demokratis, kultural, tidak anti barat 1 Pengasuh Halaqoh Inspirasi Perubahan (HIP).
  2. 2 | dan moderat. Pokoknya , jauh dari prasangka radikal, keras, tekstual, formalitas, caos sebagaiamana yang distigma negatifkan terhadap islam yang berkembang sekarang ini ditimur tengah. *** Mengingat peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dalam suasana yang penuh kabut desinformasi dan delegitimasi terhadap syariah islam cenderung dipandang formalis itu, maka pesan-pesan maulid terkesan menjadi cerita manis bermotif deradikalisasi ala program BNPT . Disatu sisi pesan maulid yang makin mengaburkan umat dari agenda utama yang harus diemban oleh umat sebagaimana yang pernbah sama dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Ditambah pekerjaan rumah umat ini karena minimnya semangat umat islam dalam mengkaji Sirah Nabawiyyah secara mendalam. Akibatnya potret utuh figur Rasulullah Saw tak pernah tergambarkan. Yang ada hanyalah potongan-potongan puzle kecil didapatkan dari sisa-sia ingatan bangku sekolah. Itupun sebatas sifat akhlaq kehidupan pribadi Rasulullah Saw sebagaimana tersebut diatas. *** Sesungguhnya umat islam telah mengalami kesalahan pemahaman dalam memasang dan meletakkan potongan-potongan puzle akhlaq Rasulullah Saw. Sehingga wajah akhlaq dan kepribadian baginda Saw tidak utuh sebagaiamana wajah aslinya. Tak lebih hanya mengikuti selera dan penilaian subyektif semata. Akhlaq bukan sebatas sifat humanis yang memiliki nilai elastisitas dan universalitas. Akhlaq adalah karakter. Akhlaq wajib diatur sesuai dengan pemahaman-pemahaman syariah. Karena itu akhlaq yang dinyatakan baik oleh syara’ disebut akhlaq yang baik dan yang dinyatakan buruk oleh syara’ disebut akhlaq buruk. Hal ini karena akhlaq merupakan bagian dari syariat, juga bagian dari perintah dan larangan Allah Swt. Dengan demikian kita perlu melihat wajah akhlaq keseluruhan Rasulullah Saw sepanjang hidupnya baik secara pribadi, keluarga maupun kiprahnya sebagai Nabi dan Rasul sekaligus sebagai karaternya sebagai pemimpin negara (amirul mukminin) yang menerapkan hukum syariah islam dalam bingkai negara islam pertama waktu itu. Kita harus pandai-pandai mengkomparasikan berbagai nash yang menyangkut aktifitas beliau. Diantaranya firman Allah Swt; َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ً‫ا‬‫ري‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ََّ‫اَّلل‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ـ‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ََّ‫اَّلل‬ ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ـ‬‫ي‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ن‬َ‫م‬ِّ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬َ‫و‬ْ‫ُس‬‫أ‬ َِّ‫اَّلل‬ ِ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ِف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (TQS.Al-Ahzab:21)
  3. 3 | Dalam ayat ini, Allah Swt dengan sangat luar biasanya mengokohkan baginda Muhammad Saw sebagai satu-satu manusia dimuka bumi yang layak dijadikan sebagai tauladan seluruh kehidupan manusia. Menurut pakar bahasa lafadz ‘uswatun’ dalam bahasa arab telah menghimpun seluruh sifat kebaikan diberbagai sisi kehidupan manusia. Berbeda dengan lafadz qudwah (tauladan) tetapi lebih sifatnya partikular. Contohnya, banyak orang karirnya sukses memimpin perusahaan. Tetapi sebagai ayah dan suami dia telah gagal dirumah tangganya. Ada yang sukses sebagai ayah menghantarkan putra putri sampai jenjang pendidikan yang tinggi. Tetapi terjungkal di pekerjaan karena jeratan korupsi dan tidak amanah. Begitulah manusia pada umumnya. Sulit untuk menjadi uswah yang utuh diseluruh hidupnya. Banyak manusia kecewa menjadikan sesama manusia idolanya. Namun tidak pada Rasulullah Saw beliau adalah sosok yang dari sisi manapun mata memandang sangat elok untuk dicontoh dan dikaji diberbagai dimensi. Ribuan kitab hadist, fiqih, sirah, dan tasawuf tersusun hingga sekarang tak pernah surut para ulama yang faqih diberbagai disiplin ilmu mengkaji kehidupan beliau. Tak heran jika seorang Michael Hart (1978) dalam bukunya 100 Orang Berpengaruh Didunia Sepanjang Sejarah menempatkan Muhammad urutan ranking pertama didunia sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarahnya. Padahal ia bukan seorang muslim. Beliau orang yang lembut pada tetangga, tutur katanya sejuk, bergaul kasih sayang kepada sesama muslim sekaligus sangat keras terhadap orang kafir harbi fi’lan. Suatu waktu beliau ditemukan sangat halus dan lemah lembut tetapi diwaktu yang lain beliau keras saat menghadapi orang kafir yang jelas-jelas memusuhi islam dan kaum muslimin. Sekaligus sangat toleran saling menghargai bahkan menjamin kehidupan orang kafir dzmmi (ahlu dzimmah) karena mendapat jaminan dari negara khalifah atas ketundukannya terhadap hukum negara khilafah.Hal ini semua, karena sifat akhlaq baginda Saw mengikuti aturan syariat bukan kehendak selera hawa nafsu. Sebagaimana Allah swt berfirman; َ‫ـ‬‫ي‬ ‫ا‬ً‫د‬َّ‫ج‬ُ‫س‬ ‫ا‬ً‫ع‬َّ‫ك‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫اه‬َ‫ر‬َ‫ـ‬‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ـ‬‫ن‬ْ‫ـ‬‫ي‬َ‫ـ‬‫ب‬ ُ‫اء‬ََ‫َح‬ُ‫ر‬ ِ‫ر‬‫َّا‬‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َّاء‬‫د‬ِ‫َش‬‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َِّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫د‬َّ‫م‬َُ‫ُم‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫وه‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ِ‫ِف‬ ْ‫م‬ُ‫اه‬َ‫يم‬ِ‫س‬ ً‫اًن‬َ‫و‬ْ‫ض‬ِ‫ر‬َ‫و‬ َِّ‫اَّلل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ال‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫غ‬َ‫ـ‬‫ت‬ْ‫ـ‬‫ب‬ ِ‫ود‬ُ‫ج‬ُّ‫الس‬ ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud … [ Qs. Al Fath : 29 ]. Seorang muslim harus santun, toleransi ketika menemukan perbedaan pendapat untuk masalah- masalah yang sifatnya syar’iyyah dzanniyah. Selama itu masih ra’yul islamy maka harus dikembangkan sikap tasamuh (toleransi) antar sesama muslim. Inilah baru makna indahnya perbedaan. Lebih detail baca sendiri kitab para ulama berbicara tentang adabul ikhtilaf dalam islam. Tetapi jika ada masalah ushuliyyah yang menyangkut aqidah, seperti beberapa waktu yang lalu terjadi pelecehan terhadap Nabi Muhammad saw dengan membuat karikatur yang menjelakkan beliau dan islam. Umat islam tidak boleh bersikap ‘aman’ , diam, sabar, santun, memaafkan, jangan marah dan sikap-sikap yang dianggap ‘akhlaq baik’ menyikapi kasus pelecehan tersebut. Justru umat islam wajib membela nabinya, harus marah karena marahnya ini bagian dari perintah Allah dan Rasulullahnya. Dengan menggelar aksi menuntut pelaku pelecehan usupaya dihukum seberat-
  4. 4 | beratnya. Ulama dan penguasa kaum muslimin tidak boleh diam seribu bahasa melihat pelecehan terhadap nabinya. Begitu pula tentang Ahmadiyyah yang menjadikan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi terakhir. Atau juga tindakan keji Amerika dan sekutu yang telah menghancurkan negeri islam ( Irak, Palestina, Syiria, dsb) . Semua itu harus disikapi dengan tegas. Telah dicontohkan oleh Baginda Saw dan para khalifah mereka harus mengangkat senjata demi menjaga kehormatan kaum muslimin. Demikianlah akhlaq muslim yang sebenarnya. *** Visi besar diutusnya Rasulullah saw adalah untuk menyelamatkan manusi. Mengenalkan manusia kepada penciptanya. Dan mengajak hidup totalitas dalam syariah islam yang mulia. Penerapan syariah islam oleh khilafah -baik yang tertuang dalam politik dalam negeri maupun luar negeri - semuanya termanifestasi dari visi tauhid. Baginda Rasulullah Saw sangat sayang kepada umatnya. Disaat nafas terakhir menjelang ajalnya tiba, beliau masih sempat menyebut nama umatnya “ummatii..ummatii..ummatii...” Seolah-olah, terbesit makna bahwa saking sayangnya beliau kepada umatnya diakhir jaman ini, tidak rela ada umatnya sampai tidak beriman dan beribadah hanya kepada Allah Swt. Sekali pun baginda Saw memberikan aturan tidak boleh memaksa individu kafir (non muslim) untuk memeluk islam. Namun mereka diminta harus tunduk kepada kekuasaan islam semata-mata demi mewujudkan rahmat islam menyentuh semua lapisan permukaan makhluk dibumi timur hingga barat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw; َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫اء‬َ‫م‬ِ‫د‬ ِّ‫ّن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ـ‬‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫وه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫َل‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ـ‬‫ي‬ َّ‫َّت‬َ‫ح‬ َ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬ِ‫ات‬َ‫ق‬ُ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫ُم‬‫أ‬َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬َُ‫َل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َِّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ـ‬‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ح‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِّ‫ق‬َ ِ‫ِب‬ Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan; 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah', apabila mereka mengucapkannya, maka mereka telah menghalangiku (untuk menumpahkan) darah & (merampas) harta mereka, kecuali dgn haknya, sedangkan (apabila mereka menyembunyikan kekafiran & kemaksiatan) maka Allah-lah yg menghisab mereka [HR. Tirmidzi No.2531]. *** Metode menyebarkan islam menjelajah pelosok bumi adalah dengan dakwah dan jihad. Dua metode ini adalah pilar-pilar politik luar negeri negara khilafah. Selama khilafah belum hadir secara nyata ditengah-tengah umat, misi suci nan indah ini tak akan bisa dilihat oleh mata siapapun yang memandangnya dan tak sefasih lisan menceritakannya. Kecuali mata kita dan lisan kita sebatas berbicara berdasarkan bukti otentik lembaran sejarah keemasan peradaban khilafah yang telah berhasil mewujudkan misi tersebut beberapa waktu yang silam. Hadist tersebut diatas menjadi bukti bahwa tugas beliau adalah menjadikan umat ini bertauhid dengan menerapkan syariat islam. Inilah korelasi dari hadist tentang diutusnya beliau untuk
  5. 5 | menyempurnakan akhlaq. Dalam artian akhlaq sebagai karakter manusia yang tidaklah akan sempurna tanpa ditegakkannya syariat ditengah-tengah individu-individu umat manusia. Mustahil otoritas penuh untuk memulyakan manusia dari deri lembah jahiliyyah menuju kemuliaan islam dapat diraih jika beliau Saw, jika beliau tidak memiliki daulah (negara) yang secara independen legal formal menerapkan syariah islam sebagai asas dari akhlaq tersebut. Nah, dengan demikian menjadi jelaslah alasan baginda Rasulullah Saw dalam kiprah dakwahnya bersama-sama sabahat ra. memiliki satu frekuensi, satu tujuan dan satu hati dalam dakwah yaitu demi menerapkan islam secara penuh melalui institusi negara. Peristiwa hijrahnya beliau ke Yastrib (Madinah) menjadi bukti penjelas argumentasi tersebut. Jadi dakwah beliau menegakkan negara semata-mata demi menyebarkan tauhid. Hanya melalui tauhid manusia hidup mulia sejahtera bersama syariah. Dan dengan syariah kecermelangan akhlaq manusia akan bisa diwujudkan. Dengan demikian prototype umat terbaik (khairu ummah) betul- betul menjadi kenyataan. Maha Benar Allah atas firmanNya ; َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫م‬َْ‫َت‬ ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫ُخ‬‫أ‬ ٍ‫ة‬َّ‫ُم‬‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ـ‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ـ‬‫ن‬ُ‫ك‬ِ‫م‬ ْ‫م‬َُ‫َل‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ـ‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ل‬ ِ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫َه‬‫أ‬ َ‫ن‬َ‫آم‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َِّ‫َّلل‬ِ‫ِب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ـ‬‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ـ‬‫ن‬َ‫ـ‬‫ت‬َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ِب‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ـ‬‫ن‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬ِ‫اس‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫ـ‬‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (TQS Al-Imran : 110) Jadi tepatlah, pesan maulid nabi Saw kepada umatnya adalah dengan mengikuti akhlaq Rasulullah Saw. Karena Akhlaq beliau adalah Al-quranul Karim. Persis sebagaimana disampaikan oleh Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. ketika ditanya perihal akhlaq baginda nabi Saw.; ُ‫ه‬ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ َ‫ن‬َ‫ا‬‫ك‬َ‫ن‬‫آ‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ “Akhlak Rasulullah n adalah al-Qur’an.” (HR. Muslim) Sekarang jangan sampai kita mendikotomikan dan mengebiri makna “mengikuti akhlaq Rasulullah saw“ disesuaikan dengan selera kita dan tidak mau meniru akhlaq beliau yang lainnya yang menuntut pengorbanan untuk menerapkan syariah islam dalam bingkai khilafah. Pejuang khilafah dituntut untuk menghiasi dirinya dengan kemewahan akhlaq. Umat membutuhkan figur tuntunan dari para pengemaban dakwahnya. Pasalnya juga, Allah Swt hanya akan memberikan pertolongannya kepada umat islam yang memiliki kepribadian cemerlang seperti Rasulullah Saw. Wallahu A’lam Bishowwab
Anzeige