1. TAJWID 3
QALQALAH DAN WAQAF
Disampaikan dalam
Pra Penataran
Muballigh Tahun 1430
H/2009 M.
Oleh:
MUSBAHAERI, S.Pd.I
Kamad MA As’adiyah
No. 1 Atapange.
2. QALQALAH
Arti: Goncangan atau pantulan
suara dengan tiba-tiba sehingga
terdengar getaran.
Huruf Qalqalah: - - -
- ( )
3. Pembagian Qalqalah
: Bila salah satu
huruf qalqalah itu berharakat sukun asli
dalam kata-kata bahasa Arab.
Bacaannya: berguncang dan berbunyi
membalik
Contoh: surah al-Ashr, al-fil, al-tin, al-
nashr, al-lail, dll.
4. Sambungan
: bila salah satu
huruf qalqalah berharakat sukun karena
wakaf (tanda berhenti).
Bacaannya: lebih jelas dan lebih
berkumandang.
Contoh: al-Falaq, al-Ikhlas, al-lahab.
5. WAQAF
Waqaf adalah berhenti sejenak
atau putus bunyi suara dan
berganti nafas. Tempatnya di
akhir kata.
Ada 6 (enam) keadaan huruf
akhir kata ketika hendak
diwakafkan.
6. Keadaan 1
Yang Berakhiran huruf sukun
Cara membaca: harus dibunyikan
mati dengan terang menurut
bacaan yg semestinya, apakah
qalqalah atau bukan
Contoh:
al-kautsar,
7. Keadaan 2
Yang berakhiran huruf berharakat fathah,
dammah, dammatain, kasrah dan kasratain.
Membacanya: harus disukunkan lebih
dahulu kemudian dibaca mati yg terang
menurut bacaan masing-masing huruf.
Contoh:
.
.
8. Keadaan 3
Yg berakhiran Ta marbutah
Dibaca seperti ha
Contoh:
9. Keadaan 4
Yg berakhiran dengan huruf yg didahului
huruf mati dan setelah mematikan huruf
akhir maka terdapatlah dua huruf mati
Membacanya: dibunyikan sepenuhnya
dengan menyuarakan setengah huruf yg
terakhir dengan suara pendek.
10. Keadaan 5
Yg berakhiran huruf yg didahulukan huruf
mad atau mad lein.
Membacanya: mematikan huru terakhir dan
dibaca panjang seperti mad aridl lissukun.
11. Keadaan 6
Yang berakhiran huru berharakat fathatain
Membacanya dengan membunyikan
menjadi fathah yg dibaca panjang 2 harakat
dan berubah menjadi mad iwad
12. Tanda-tanda waqaf
: lazim, harus berhenti
: mutlak, lebih baik berhenti
: jaiz, boleh berhenti boleh tidak
: mujauwaz, lebih baik disambung
: murakhas, kebebasan berhenti krn
panjangnya ayat
: mustakhab, sebaiknya berhenti
: washal, larangan, kecuali di akhir
kalimat.
13. : mustakhabwaslah, baik
disambung
.’. . ‘. : mu’anaqam, boleh berhenti
pada salah satu tanda
: sima’i, tempat waqaf nabi
: tanda u/ menerangkan hukum
wakafnya, seperti hukum wakaf
sebelumnya.
14. : berhenti sejenak tanpa nafas
: ruku’, pembagian berhenti setiap hari
bagi penghafal (2 tahun tamat)