Dokumen tersebut membahas tentang fiqih puasa Ramadhan, meliputi definisi puasa, dasar kewajiban puasa, syarat sah dan tidak sah puasa, rukun puasa, hal-hal yang membatalkan dan tidak membatalkan puasa, sunah dan makruh dalam puasa, konsekuensi tidak puasa, serta hikmah berpuasa."
2. Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya
Bimbo
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa
Ada anak bertanya pada bapaknya
Tadarus tarawih apalah gunanya
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
Lihatlah langit keampunan yang indah
Membuka luas dan anginpun semerbak
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah
Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa
Ada anak bertanya pada bapaknya
Tadarus tarawih apalah gunanya
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Tadarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi
4. PUASA RAMADHAN
Defenisi Puasa
Dasar Wajib Puasa
Syarat Wajib Puasa
Syarat Sah Puasa
Rukun Puasa
Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Konsekuensi Bagi yang Tidak atau Membatalkan Puasa
Yang Disunnahkan dalam Puasa
Yang Dimakruhkan dalam Puasa
Hal-hal yang Membatalkan Pahala Puasa
Hikmah Puasa
5. Defenisi
Bahasa : Menahan
Istilah Syara’ : Menahan diri dari sesuatu perkara yang
membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai
terbenamnya matahari dengan niat tertentu
6. Dasar Wajib
Q.S. Al-Baqarah Ayat 183 - 185
Hadist Nabi SAW:
“Berpuasalah karena kalian melihat Hilal dan berbukalah ketika kalian
melihatnya apabila terhalangi (mendung) atas kalian maka sempurnakan
bilangan sya’ban 30 hari.”
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu.”
10. Hal-hal yang Membatalkan
Masuknya sesuatu ke dalam rongga yang terbuka
Murtad
Haid, Nifas, dan melahirkan
Gila meskipun sebentar
Pingsan dan mabuk sehari penuh
Bersetubuh dengan sengaja
Keluarnya mani dengan sebab tertentu
Muntah dengan sengaja
11. Hal-hal lain yang Tidak Membatalkan
Muntah dengan tidak sengaja
Sengaja mengeluarkan lendir dahak (jika lendir itu sudah keluar dari
kerongkongan lantas ditelan kembali, maka puasanya batal)
Disuntik dengan obat atau vaksin
Makan atau minum karena lupa sedang puasa
Menelan ludah yang masih suci murni (tidak bercampur dara gusi, kecuali
mengalami penyakit pendarahan gusi)
Menelan tanpa sengaja sisa makanan di sela-sela gusi
Air masuk ke rongga telinga saat mandi (tidak sengaja)
12. Sunah dalam Puasa
Menyegerakan berbuka puasa.
Makan Sahur.
Mengakhirkan sahur, dimulai dari tengah malam.
Berbuka dengan kurma (ruthab) + dengan bilangan ganjil. Bila tidak ada
kurma, dengan air zam zam/ air putih.
Membaca doa saat berbuka puasa.
Sedekah
Memberi makanan berbuka pada orang yang berpuasa.
Mandi janabat sebelum terbitnya fajar bagi orang yang junub di malam
hari.
13. Sunah dalam Puasa
Mandi setiap malam di bulan Ramadhan.
Menekuni sholat tarawih dan witir.
Memperbanyak bacaan Al Qur’an dengan tadabbur.
Memperbanyak amalan sunnah dan amal sholeh.
Meninggalkan caci maki.
Berusaha makan dari yang halal.
Bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir (I’tikaf, sedekah, baca
Quran).
14. Makruh dalam Puasa
Mencicipi makanan.
Bekam (mengeluarkan darah).
Banyak tidur dan terlalu kenyang.
Mandi dengan menyelam.
Memakai siwak setelah masuk waktu duhur.
15. Konsekuensi jika Tidak/Batal Puasa
1. Wajib qadha’ dan fidyah
Batal puasa demi orang lain, misalnya orang hamil yang khawatir pada
kesehatan bayinya
Mengakhirkan puasanya hingga datang Ramadhan lagi tanpa uzur
2. Wajib qadha’ tanpa fidyah
Tidak berniat di malam hari
Batal selain jima’
Wanita hamil/menyusui yang khawatir pada kesehatannya sendiri atau
kesehatan dirinya dan bayinya
16. Konsekuensi jika Tidak/Batal Puasa
4. Wajib fidyah tanpa Qadha’
Lansia yang tidak mampu puasa
Orang sakit yang tidak punya harapan sembuh
5. Tidak Wajib Qadha’ dan Fidyah
Gila permanen
6. Wajib Qadha’ dan Kaffarah
Melakukan jima’ di siang hari di bulan Ramadhan
17. Hal-hal yang Membatalkan Pahala Puasa
Ghibah (gossip).
Adu domba.
Berbohong.
Memandang hal-hal yang haram atau pun halal, namun
dengan syahwat.
Sumpah palsu.
Berkata jorok atau melakukan perbuatan jelek.
18. Hikmah
Menahan hawa nafsu
Mengurangi syahwat
Memberikan pelajaran bagi orang kaya untuk merasakan
lapar sehingga menumbuhkan rasa kasih sayang kepada
fakir miskin
Menjaga dari maksiat.
19. Pertanyaan
Nur Arsyil: Ciri-ciri diterimanya puasa
Fauziah: haid, nifas, melahirkan.=> berbohong
Safitri: Ghibah? Yg diceritakan adalah fakta
Idil Akbar: Ngabuburit sama teman
Afiros: Melatih diri menahan lapar dan merasakan, mengapa tdk langsung saja berbagi
Nanda: Tangan kiri dan tangan kanan dalam memberi, ada jg yg tergerak dgn melihat
org lain memberi
Aliyah: Utang puasa dikali dua jika sudah lewat
Ade: Mandi junub sebelum fajar, mimpi basah lagi