3. Pengertian Perencanaan
Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa
perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan
(merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.
Sehingga, perencanaan pembelajaran adalah rencana guru
mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas
tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan
atau lebih.
Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang diatur
sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik
berupa penyusunan materi pengajaran, penggunaan media,
maupun model pembelajaran lainnya yang dimaksudkan
agar pelaksanaannya berjalan optimal
4. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai
sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan
penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran,
menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan
5. Masalah-masalah pokok dalam
perencanaan pembelajaran
Masalah pokok dalam perencanaan pembelajaran adalah
arah atau tujuan, evaluasi, isi dan urutan materi pelajaran,
metode dan hambatan-hambatan.
Masalah yang sering terjadi dalam penentuan arah atau
tujuan pembelajaran adalah rumusan masalah yang dibuat
oleh guru terlalu luas dan tidak operasional, sehingga sulit
diukur dan diobservasi yang berakibat tujuan pengajaran
tidak dipahami oleh siswa. Karena tidak dipahami oleh
siswa, siswa lebih banyak mencoba menduga-duga tujuan
pembelajaran yang hendak di capai dalam pembelajaran.
Sedangkan tujuan pembelajaran itu harus sejalan dengan
tujuan (misi) dari sekolah, yaitu untuk menghasilkan
lulusan (peserta didik) yang berkualitas
6. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya
terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar
(Rustaman, 2001:461).
Pendapat lain menyatakan proses pembelajaran
merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan
peserta didik, pola dan proses interaksi tenaga
pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam
suatu lingkungan belajar dalam kerangka
keterlaksanaan program pendidikan.
7. Jenis-jenis Pembelajaran
Pembelajaran secara langsung atau biasa kita sebut dengan
pembelajaran konvensional atau metode ceramah.
Pembelajaran Interaktif.
Di sini tenaga pendidik tetap menyampaikan materi pembelajaran
seperti pada jenis pembelajaran ceramah, tetapi ada kalanya
memberikan pertanyaan atau memberikan kesempatan kepada para
peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya. Sehingga diharapkan
para peserta didik akan lebih aktif selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
Jenis pembelajaran konstrukstivisme.
Pembelajaran jenis ini lebih menekankan pada pembangunan situasi
pembelajaran yang kondusif pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pembelajaran dengan jenis ini, orientasi pembelajaran
lebih ditekankan pada peserta didik di mana seorang tenaga pendidik
hanya memiliki peranan sebagai penggerak yang memberikan instruksi
dan mengarahkan kegiatan pembelajaran supaya berjalan kondusif.
Sedangkan peranan utama atau yang lebih aktif dalam jenis
pembelajaran yang satu ini adalah para peserta didik itu sendiri.
Lanjut...
8. Sambungan Jenis...
Jenis pembelajaran Inkuiri.
Pada pembelajaran ini lebih menekankan pada peserta
didik untuk lebih aktif melakukan pengamatan dan
penganalisisan tentang fenomena-fenomena yang
terjadi yang jawabannya belum diketahui sebelumnya.
Jenis pembelajaran ini sering kali disebut pembelajaran
proses.
9. Pentingnya Perencanaan
Pembelajaran
Pentingnya perencanaan pembelajaran, terutama dilihat
dari beberapa segi sebagai berikut:
1. Perencanaan sebagai pedoman atau panduan
2. Perencanaan menggambarkan hasil
3. Perencanaan sebagai alat kontrol
4. Perencanaan sebagai alat evaluasi
10. Lanjutan Pentingnya...
Perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para
guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran
berjalan dengan efektif dan efisien, karena manfaat yang ada
pada perencanaan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar itu sendiri, yaitu:
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang
bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru
maupun unsur murid.
Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan,
sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan
kerja.
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan
kerja.
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.