SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 3
Islam dan Etos Pemberdayaan

                              Oleh: Muhsin Hariyanto

       Sikap mental atau cara pandang seseorang atau suatu masyarakat ataupun
bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan hidup tentu saja sangat beragam.
Keragamaan itu, disamping dipengaruhi oleh faktor-faktor ‘bakat’, juga sangat
mungkin dipengaruhi oleh faktor ‘ajar’. Ungkapan seperti ini yang sering
dikemukakan oleh sekelompok orang yang meyakini kebenaran teori konvergensi
dalam proses perkembangan manusia.

        Di antara sekian faktor 'bakat' yang mempengaruhi skap mental atau cara
pandang manusia adalah 'fitrah' keimanannya, dan pada akhirnya juga akan
tergantung pada faktor 'ajar'-nya, yaitu proses pendidikan yang dilaluinya. Apakah
mereka mendapatkan proses transformasi pengetahuan, nilai dan budaya yang benar
atau tidak.

       Secara normatif, sebenarnya Islam -- menurut para ulama – benar-benar telah
menawarkan 'etos' (semangat dan sikap mental) agar setiap muslim selalu
berpandangan bahwa kehidupan hari esok harus lebih baik daripada hari ini dengan
melalui aktivitas berkarya. Sebagaimana firman Allah dalam QS at-Taubah/9: 105
(Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang
beriman akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang -telah kamu kerjakan"), dan bahkan mendorong umat Islam untuk
menjadi ‘Subjek Perubahan’. Sebagaimana firman Allah dalam QS al-Mu’minun/23:
4 (“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”).

        Kesadaran untuk berkarya harus berlandaskan semangat tauhid. Sehingga
semua aktivitas keseharian setiap muslim harus diniatkan dan diorentasikan sebagai
ibadah kepada Allah SWT (dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT).
Sebaliknya, setiap upaya ibadah kepada Allah harus direalisasi dalam bentuk ‘karya
nyata’ yang bernilai positif (amal shalih). Karta, bagi setiap muslim, adalah ibadah,
dan ibadah merupakan implementasi dari sikap tauhid.

      Muhammad Husain Haikal – dalam sebuah karya tulisnya -- menceriterakan
bahwa Umar bin Khaththab, ketika mendapati seseorang yang selalu berdoa, dan
enggan berkarya, beliau pun segera menghardiknya: "Janganlah seorang dari kamu
duduk dan malas mencari rizki, karena langit tidak pernah akan menghujankan emas
dan perak". Berkarya – dalam pandangan Umar bin Khaththab -- merupakan




                                         1
kewajiban dan tanggung jawab setiap muslim, dengan tetap mengindahkan etikanya.
Jika kita berkarya dengan cara yang halal dan kita dapatkan sesuatu yanh halal, dan
selanjutnya kita manfaatkan hasil karya kita pada semua yang halal pula, maka akan
kita peroleh ’barakah’ Allah darinya. Sebaliknya bila berkarya dengan jalan yang
tidak halal, lau kita manfaatkan perolehan kita pada jalan yang tidak halal, maka
semuanya akan berbuah ’keburukan’ dari Allah.

        Islam memberikan anjuran kepada umatnya untuk berkarya, dengan
semangat ’ta’âwun’, saling membantu (berkoalisi) dalam menuju kebaikan dan tak
sedikitpun mengizinkan umatnya untuk berkolusi untuk menuju ’perseteruan’.
Intisari (dari) etos pemberdayaan Islam dapat disimpulkan dengan rangkaian kata
hikmah: ”beribadahlah dalam bekerja dan bekerjalah dalam beribadah”. Karena
berkarya bagi setiap muslim merupakan manifestasi keimanan, yang berkaitan
dengan tujuan hidupnya, yaitu beribadah dalam rangka memperoleh ’ridha Allah’.
Berkarya bukan sekadar bertujuan memuliakan dirinya, tetapi juga sebagai
manifestasi amal shalih (karya produktif), yang karenanya memiliki nilai ibadah
yang sangat luhur. Penghargaaan hasil karya dalam lslam kurang lebih setara dengan
’iman’ yang tumbuh di dalam hati, bahkan berkarya dapat menjadi jaminan atas
ampunan dosa, bila diniatkan dalam rangka untuk beribadah kepadaNya.

        Seingat penulis, bahwa dalam sebuah ceramah ringkasnya, guru penulis –
Ustadz Musjtari Siradj (Allâhuyarham) – pernah bercerita bahwa Rasulullah s.a.w.
pernah mengangkat atau memberi jalan keluar seseorang dari permasalahan
kemiskinannya dengan memberikan peluang. Dengan cara: "diberi alatnya,
ditumbuhkan etos kerjanya, ditunjukkan caranya yang sangat cerdas dan mendidik
untuk berbuat sesuatu". (Beliau kisahkan), bahwa pada suatu hari datanglah salah
seorang sahabat Anshar yang meminta sesuatu kepada Nabi s.a.w.. Nabi s.a.w. pun
(pada saat itu) bertanya: ''Kenapa engkau sampai meminta-minta seperti ini. Apakah
tidak ada sedikit pun yang engkau miliki?” Sahabat Anshar itu pun menjawab: "Saat
ini ’Aku’ sekadar memiliki sebuah kantong dan kain terpal. Kantong yang kumiliki
kupakai sebagai pakaianku, sementara kain terpalku sebagai alas tidur, di samping
kumiliki juga sebuah gelas untuk minum." Mendengar penuturan sahabatnya, Nabi
s.a.w. pun bersabda: “Bawalah kemari semua barang yang kau miliki itu.” Ketika
barang-barang itu telah diterima oleh Nabi s.a.w., beliau pun (kemudian)
menawarkan kepada para sahabat untuk mau membelinya. Akhirnya barang itu
terjual seharga dua dirham. Oleh Nabi s.a.w. uang dua dirham itu pun diberikan
kepada sahabatnya, dengan disertai pesan: ”Bawalah pulang uang dua dirham ini.
Satu diham, pakailah untuk membeli makanan bagimu dan keluargamu dan yang
satu dirham lainnya gunakan untuk membeli ’kampak’.” Setelah itu Nabi s.a.w.
memerintahkan sahabatnya itu untuk pergi – dengan kampaknya -- mencari kayu




                                        2
bakar (di perkebunan kurma) dan (kemudian) menjualnya ke pasar, dengan satu
pesan tambahan: ”Pergilah, dan setelah 15 hari baru kamu boleh bertemu
denganku. Dan ternyata, dengan 'etos' pemberdayaannya sebagai seorang muslim --
setelah 15 hari kemudian -- sahabat tersebut datang dengan membawa uang
10 dirham." Sebuah hasil yang luar biasa bagi seorang pebisnis pemula. Dengan
modal 1 kampak (yang berharga satu dirham), dalam waktu 15 hari bisa
menghasilkan keuntungan 10 dirham, keuntungan yang bernilai 10 kali lipat dari
modal yang dimilikinya. ”1000 persen”! (Lihat: HR Abu Dawud dari Anas bin
Malik, dalam kitab Sunan Abi Dawud, Juz II hal. 40, hadis nomor 1643; dan HR
Ibnu Majah dari Anas bin Malik, dalam kitab Sunan Ibni Majah, Juz III, hal. 316,
hadis nomor: 2198 ).

        Penulis, berkaca pada tawaran Islam yang indah itu, baru bisa bergumam:
”Demikian sempurnanya tuntunan Islam. Kenapa kita – umat Islam hingga saat ini
– belum segera bisa bangkit dari keterpurukannya. Semestinya, dengan sejumlah
potensi yang diberikan oleh Allah pada diri kita dan kesediaan kita untuk selalu
berlatih untuk menjadi yang terbaik, setiap muslim -- dengan 'etos' pemberdayaan
yang ditawarkannya -- mampu menampilkan semangat dan motivasi yang prima,
menjadi pekerja keras yang selalu memperlihatkan produktivitasnya sebagai
’pelaku perubahan’, dan bahkan (sudah seharusnya pula) mampu membawa diri dan
umatnya menjadi komunitas yang lebih bermartabat, di tengah mayoritas umat
manusia yang tengah terpuruk dalam lembah kebimbangan.

Penulis adalah: Dosen Tetap FAI-UMY dan Dosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah
Yogyakarta.




                                       3

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanSyahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanMAC Co. Ltd.
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMuhammad Idris
 
MAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAMAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAn_muniira
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaResma Puspitasari
 
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anMakalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anRessy Octaviani
 
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam Pengurusan
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam PengurusanMuwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam Pengurusan
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam PengurusanF J
 
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)M Firdaus Harun
 
Two haram lands and the little story about umroh
Two haram lands and the little story about umrohTwo haram lands and the little story about umroh
Two haram lands and the little story about umrohWahyu Awaludin
 
Detik kewatan rasulullah
Detik kewatan rasulullah Detik kewatan rasulullah
Detik kewatan rasulullah TG Huda EG Hadi
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)Syazana Hazuki
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrisetya share
 
Pembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamPembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamمحمد محمد
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamAshiraahmad
 

Was ist angesagt? (20)

Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaanSyahadatain untuk menggalang kebersamaan
Syahadatain untuk menggalang kebersamaan
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerja
 
Tugasan 3
Tugasan 3 Tugasan 3
Tugasan 3
 
ma'ruf al karkhi
ma'ruf al karkhima'ruf al karkhi
ma'ruf al karkhi
 
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALAMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
 
MAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAMAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJA
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
 
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'anMakalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an
 
Saatnya kita berhijrah
Saatnya kita berhijrahSaatnya kita berhijrah
Saatnya kita berhijrah
 
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam Pengurusan
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam PengurusanMuwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam Pengurusan
Muwasafat Tarbiyyah - Terurus dalam Pengurusan
 
RUKUN UKHUWAH ISLAMIYAH
RUKUN UKHUWAH ISLAMIYAHRUKUN UKHUWAH ISLAMIYAH
RUKUN UKHUWAH ISLAMIYAH
 
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)
Lemah lembut (kitab riyadhus salihin)
 
Two haram lands and the little story about umroh
Two haram lands and the little story about umrohTwo haram lands and the little story about umroh
Two haram lands and the little story about umroh
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Detik kewatan rasulullah
Detik kewatan rasulullah Detik kewatan rasulullah
Detik kewatan rasulullah
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
 
Ldk aaruf
Ldk aarufLdk aaruf
Ldk aaruf
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
 
Pembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islamPembangunan bandar mapan dalam islam
Pembangunan bandar mapan dalam islam
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 

Andere mochten auch

12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)
12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)
12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)Dania Azmy
 
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islam
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam IslamSistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islam
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islamm10ehebat
 
Berhasil Menulis PKM GT
Berhasil Menulis PKM GTBerhasil Menulis PKM GT
Berhasil Menulis PKM GTDwi Sulisworo
 
Kajian islam dan pemberdayaan umat
Kajian islam dan pemberdayaan umatKajian islam dan pemberdayaan umat
Kajian islam dan pemberdayaan umatDwi Sulisworo
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakattamabakungan
 
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan MasyarakatPeran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakatnugisptrainig
 
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaDakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaudinasep
 

Andere mochten auch (9)

12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)
12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)
12 sistem pembangunan bersepadu dalam islam (muhammad afif bin amran)
 
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islam
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam IslamSistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islam
Sistem Pembangunan Bersepadu Dalam Islam
 
Berhasil Menulis PKM GT
Berhasil Menulis PKM GTBerhasil Menulis PKM GT
Berhasil Menulis PKM GT
 
Ppt jurnal
Ppt jurnalPpt jurnal
Ppt jurnal
 
Kajian islam dan pemberdayaan umat
Kajian islam dan pemberdayaan umatKajian islam dan pemberdayaan umat
Kajian islam dan pemberdayaan umat
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan MasyarakatPeran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Masyarakat
 
Pembangunan Mapan dalam islam
Pembangunan Mapan dalam islamPembangunan Mapan dalam islam
Pembangunan Mapan dalam islam
 
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaDakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
 

Ähnlich wie Islam dan Etos Pemberdayaan

Inspirasi Wirausahawan Sukses
Inspirasi Wirausahawan SuksesInspirasi Wirausahawan Sukses
Inspirasi Wirausahawan Sukseslaila zulfa
 
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islamPresentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islamGaruda Indonesia
 
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxAKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxSitiZukhaeriyah1
 
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlak
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlakPemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlak
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlakynabiel
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3LAZNas Chevron
 
Halaqah muntijah penghasil kader muntijah
Halaqah muntijah penghasil kader muntijahHalaqah muntijah penghasil kader muntijah
Halaqah muntijah penghasil kader muntijahRizal Fuadi Muhammad
 
Setiap amalan tergantung pada niat
Setiap amalan tergantung pada niatSetiap amalan tergantung pada niat
Setiap amalan tergantung pada niatMikyal Suyuthi
 
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'at
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'atTugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'at
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'atIkaYuniartiLestari
 

Ähnlich wie Islam dan Etos Pemberdayaan (20)

Inspirasi Wirausahawan Sukses
Inspirasi Wirausahawan SuksesInspirasi Wirausahawan Sukses
Inspirasi Wirausahawan Sukses
 
Agam dan budaya kwu
Agam dan budaya kwuAgam dan budaya kwu
Agam dan budaya kwu
 
Bid
BidBid
Bid
 
Http
HttpHttp
Http
 
bidaah dan syirik
  bidaah dan syirik  bidaah dan syirik
bidaah dan syirik
 
Kepribadian muslim
Kepribadian muslimKepribadian muslim
Kepribadian muslim
 
Tahsinul akhlaq 01
Tahsinul akhlaq 01Tahsinul akhlaq 01
Tahsinul akhlaq 01
 
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islamPresentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
 
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxAKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
 
Profil Pribadi Muslim
Profil Pribadi MuslimProfil Pribadi Muslim
Profil Pribadi Muslim
 
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlak
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlakPemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlak
Pemikiran taqiyuddin an nabhaniy terhadap akidah dan akhlak
 
Etos Kerja
Etos KerjaEtos Kerja
Etos Kerja
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3
Weekly Newsletter LAZNas Chevron Rumbai Edisi Nopember 2015 week 3
 
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
Dakwah fardiyah   mustafa masyhurDakwah fardiyah   mustafa masyhur
Dakwah fardiyah mustafa masyhur
 
Program keajaiban sedekah
Program keajaiban sedekahProgram keajaiban sedekah
Program keajaiban sedekah
 
Program Keajaiban Sedekah
Program Keajaiban SedekahProgram Keajaiban Sedekah
Program Keajaiban Sedekah
 
Halaqah muntijah penghasil kader muntijah
Halaqah muntijah penghasil kader muntijahHalaqah muntijah penghasil kader muntijah
Halaqah muntijah penghasil kader muntijah
 
Setiap amalan tergantung pada niat
Setiap amalan tergantung pada niatSetiap amalan tergantung pada niat
Setiap amalan tergantung pada niat
 
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'at
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'atTugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'at
Tugas Agama SMP Kelas 7 Khutbah Jum'at
 

Mehr von Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

Mehr von Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Islam dan Etos Pemberdayaan

  • 1. Islam dan Etos Pemberdayaan Oleh: Muhsin Hariyanto Sikap mental atau cara pandang seseorang atau suatu masyarakat ataupun bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan hidup tentu saja sangat beragam. Keragamaan itu, disamping dipengaruhi oleh faktor-faktor ‘bakat’, juga sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor ‘ajar’. Ungkapan seperti ini yang sering dikemukakan oleh sekelompok orang yang meyakini kebenaran teori konvergensi dalam proses perkembangan manusia. Di antara sekian faktor 'bakat' yang mempengaruhi skap mental atau cara pandang manusia adalah 'fitrah' keimanannya, dan pada akhirnya juga akan tergantung pada faktor 'ajar'-nya, yaitu proses pendidikan yang dilaluinya. Apakah mereka mendapatkan proses transformasi pengetahuan, nilai dan budaya yang benar atau tidak. Secara normatif, sebenarnya Islam -- menurut para ulama – benar-benar telah menawarkan 'etos' (semangat dan sikap mental) agar setiap muslim selalu berpandangan bahwa kehidupan hari esok harus lebih baik daripada hari ini dengan melalui aktivitas berkarya. Sebagaimana firman Allah dalam QS at-Taubah/9: 105 (Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang -telah kamu kerjakan"), dan bahkan mendorong umat Islam untuk menjadi ‘Subjek Perubahan’. Sebagaimana firman Allah dalam QS al-Mu’minun/23: 4 (“Dan orang-orang yang menunaikan zakat”). Kesadaran untuk berkarya harus berlandaskan semangat tauhid. Sehingga semua aktivitas keseharian setiap muslim harus diniatkan dan diorentasikan sebagai ibadah kepada Allah SWT (dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT). Sebaliknya, setiap upaya ibadah kepada Allah harus direalisasi dalam bentuk ‘karya nyata’ yang bernilai positif (amal shalih). Karta, bagi setiap muslim, adalah ibadah, dan ibadah merupakan implementasi dari sikap tauhid. Muhammad Husain Haikal – dalam sebuah karya tulisnya -- menceriterakan bahwa Umar bin Khaththab, ketika mendapati seseorang yang selalu berdoa, dan enggan berkarya, beliau pun segera menghardiknya: "Janganlah seorang dari kamu duduk dan malas mencari rizki, karena langit tidak pernah akan menghujankan emas dan perak". Berkarya – dalam pandangan Umar bin Khaththab -- merupakan 1
  • 2. kewajiban dan tanggung jawab setiap muslim, dengan tetap mengindahkan etikanya. Jika kita berkarya dengan cara yang halal dan kita dapatkan sesuatu yanh halal, dan selanjutnya kita manfaatkan hasil karya kita pada semua yang halal pula, maka akan kita peroleh ’barakah’ Allah darinya. Sebaliknya bila berkarya dengan jalan yang tidak halal, lau kita manfaatkan perolehan kita pada jalan yang tidak halal, maka semuanya akan berbuah ’keburukan’ dari Allah. Islam memberikan anjuran kepada umatnya untuk berkarya, dengan semangat ’ta’âwun’, saling membantu (berkoalisi) dalam menuju kebaikan dan tak sedikitpun mengizinkan umatnya untuk berkolusi untuk menuju ’perseteruan’. Intisari (dari) etos pemberdayaan Islam dapat disimpulkan dengan rangkaian kata hikmah: ”beribadahlah dalam bekerja dan bekerjalah dalam beribadah”. Karena berkarya bagi setiap muslim merupakan manifestasi keimanan, yang berkaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu beribadah dalam rangka memperoleh ’ridha Allah’. Berkarya bukan sekadar bertujuan memuliakan dirinya, tetapi juga sebagai manifestasi amal shalih (karya produktif), yang karenanya memiliki nilai ibadah yang sangat luhur. Penghargaaan hasil karya dalam lslam kurang lebih setara dengan ’iman’ yang tumbuh di dalam hati, bahkan berkarya dapat menjadi jaminan atas ampunan dosa, bila diniatkan dalam rangka untuk beribadah kepadaNya. Seingat penulis, bahwa dalam sebuah ceramah ringkasnya, guru penulis – Ustadz Musjtari Siradj (Allâhuyarham) – pernah bercerita bahwa Rasulullah s.a.w. pernah mengangkat atau memberi jalan keluar seseorang dari permasalahan kemiskinannya dengan memberikan peluang. Dengan cara: "diberi alatnya, ditumbuhkan etos kerjanya, ditunjukkan caranya yang sangat cerdas dan mendidik untuk berbuat sesuatu". (Beliau kisahkan), bahwa pada suatu hari datanglah salah seorang sahabat Anshar yang meminta sesuatu kepada Nabi s.a.w.. Nabi s.a.w. pun (pada saat itu) bertanya: ''Kenapa engkau sampai meminta-minta seperti ini. Apakah tidak ada sedikit pun yang engkau miliki?” Sahabat Anshar itu pun menjawab: "Saat ini ’Aku’ sekadar memiliki sebuah kantong dan kain terpal. Kantong yang kumiliki kupakai sebagai pakaianku, sementara kain terpalku sebagai alas tidur, di samping kumiliki juga sebuah gelas untuk minum." Mendengar penuturan sahabatnya, Nabi s.a.w. pun bersabda: “Bawalah kemari semua barang yang kau miliki itu.” Ketika barang-barang itu telah diterima oleh Nabi s.a.w., beliau pun (kemudian) menawarkan kepada para sahabat untuk mau membelinya. Akhirnya barang itu terjual seharga dua dirham. Oleh Nabi s.a.w. uang dua dirham itu pun diberikan kepada sahabatnya, dengan disertai pesan: ”Bawalah pulang uang dua dirham ini. Satu diham, pakailah untuk membeli makanan bagimu dan keluargamu dan yang satu dirham lainnya gunakan untuk membeli ’kampak’.” Setelah itu Nabi s.a.w. memerintahkan sahabatnya itu untuk pergi – dengan kampaknya -- mencari kayu 2
  • 3. bakar (di perkebunan kurma) dan (kemudian) menjualnya ke pasar, dengan satu pesan tambahan: ”Pergilah, dan setelah 15 hari baru kamu boleh bertemu denganku. Dan ternyata, dengan 'etos' pemberdayaannya sebagai seorang muslim -- setelah 15 hari kemudian -- sahabat tersebut datang dengan membawa uang 10 dirham." Sebuah hasil yang luar biasa bagi seorang pebisnis pemula. Dengan modal 1 kampak (yang berharga satu dirham), dalam waktu 15 hari bisa menghasilkan keuntungan 10 dirham, keuntungan yang bernilai 10 kali lipat dari modal yang dimilikinya. ”1000 persen”! (Lihat: HR Abu Dawud dari Anas bin Malik, dalam kitab Sunan Abi Dawud, Juz II hal. 40, hadis nomor 1643; dan HR Ibnu Majah dari Anas bin Malik, dalam kitab Sunan Ibni Majah, Juz III, hal. 316, hadis nomor: 2198 ). Penulis, berkaca pada tawaran Islam yang indah itu, baru bisa bergumam: ”Demikian sempurnanya tuntunan Islam. Kenapa kita – umat Islam hingga saat ini – belum segera bisa bangkit dari keterpurukannya. Semestinya, dengan sejumlah potensi yang diberikan oleh Allah pada diri kita dan kesediaan kita untuk selalu berlatih untuk menjadi yang terbaik, setiap muslim -- dengan 'etos' pemberdayaan yang ditawarkannya -- mampu menampilkan semangat dan motivasi yang prima, menjadi pekerja keras yang selalu memperlihatkan produktivitasnya sebagai ’pelaku perubahan’, dan bahkan (sudah seharusnya pula) mampu membawa diri dan umatnya menjadi komunitas yang lebih bermartabat, di tengah mayoritas umat manusia yang tengah terpuruk dalam lembah kebimbangan. Penulis adalah: Dosen Tetap FAI-UMY dan Dosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. 3