SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENAWARAN AGREGAT DAN TRADEOFF
JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI DAN
PENGANGGURAN
 Afrida Syahputri R. N. ( 04)
 Danan Giriatmojo (14)
 Fildzah Salsabila (21)
 Muhammad Rafi Kambara (28)
 Saila Dhiyaul Haq (33)
Tiga Model
Penawaran Agregat
a. Model Harga Kaku (Sticky Price)
Model ini menekankan perusahaan tidak instan menyesuaikan harga
yang mereka tetapkan dalam merespon perubahan permintaan.
Karena kadang harga ditetapkan oleh kontrak jangka panjang antara
perusahaan dan konsumen.
Alasan kenapa adanya model Sticky Pice
* adanya kontrak jangka panjang antara
perusahaan dan konsumen
* menu cost
* perusahaan tidak ingin merepotkan konsumen, dengan sering
melakukan perubahan harga
Dalam mempelajari model ini, kita harus mengasumsikan bahwa
perusahaan adalah penentu harga (price-setters).
Harga yang diinginkan perusahaan (p)
p = P + a(Y- Ŷ)
a. Tingkat harga keseluruhan (P)
tingkat harga lebih tinggi biaya perusahaan lebih
tinggi semakin besar harga produk perusahaan
b. Tingkat pendapatan agregat (Y)
tingkat pendapatan lebih tinggi meningkatkan
permintaan terhadap produk perusahaan. Karena
biaya marginal (MC) naik pada tingkat produksi lebih
tinggi, semakin besar permintaan, semakin tinggi harga
yang diinginkan perusahaan
- Harga diinginkan (p) bergantung pada tingkat harga
keseluruhan (P) dan tingkat permintaan agregat relatif
terhadap tingkat alaminya (Y- Ŷ)
- Parameter a(>0) mengukur berapa banyak harga diinginkan
perusahaan merespon tingkat output agregat.
Sekarang, kita asumsikan ada 2 tipe perusahaan
a. Perusahaan harga fleksibel : menetapkan harga
p = P + a(Y- Ŷ)
b. Perusahaan harga kaku : mereka mengumumkan harga
berdasarkan kondisi perekonomian yang mereka harapkan.
Perusahaan harga kaku menetapkan harga : p = Pe + a(Ye- Ŷe)
c. Asumsi perusahaan mengharapkan output pada tingkat
alaminya a(Ye- Ŷe) = 0, maka P = Pe artinya, perusahaan
dengan harga kaku menetapkan harga berdasarkan prediksi
perusahaan lain akan menetapkan harga yang sama
Kesimpulan :
- Harga yang diharapkan Pe meningkat, maka tingkat harga
aktual P meningkat (perusahaan harga kaku)
- Ketika output Y meningkat, maka P meningkat (perusahaan
fleksibel)
Misalkan pendapatan turun, maka :
a. Perusahaan melihat penurunan permintaan untuk produk
mereka
b. Perusahaan dengan harga kaku mengurangi produksi,
sehingga mengurangi permintaan untuk tenaga kerja
c. Pergeseran ke kiri pada permintaan tenaga kerja
menyebabkan upah rill turun
Model
Upah Kaku
Untuk menjelaskan mengapa kurva
penawaran agregat jangka pendek miring
ke atas, banyak ekonom menekankan
pada lambannya penyesuaian upah
nominal.
Dalam banyak industri, upah nominal
ditetapkan oleh kontrak jangka panjang,
sehingga upah tidak dapat disesuaikan
dengan cepat ketika kondisi ekonomi
berubah.
Akibatnya, banyak ekonom percaya bahwa
upah nominal adalah kaku dalam jangka
pendek.
Model upah kaku (sticky wage model)
menunjukkan implikasi dari upah nominal
kaku penawaran agregat.
1. Ketika upah nominal tidak berubah,
kenaikan tingkat harga menurunkan upah riil,
yang membuat tenaga kerja menjadi lebih
murah.
2. upah riil yang lebih rendah mendorong
perusahaan menggunakan lebih banyak
tenaga kerja.
3. Tenaga kerja tambahan yang digunakan
memproduksi lebih banyak output
Hubungan positif antara tingkat harga dan
jumlah output ini berarti bahwa kurva
penawaran agregat miring ke atas selama
upah nominal tidak dapat disesuaikan.
Para pekerja dan perusahaan menetapkan upah nominal W berdasarkan
upah riil target ω dan tingkat harga yang mereka harapkan Pᵉ. Upah
nominal yang mereka tetapkan adalah
Setelah upah nominal ditetapkan dan sebelum tenaga kerja ditarik,
perusahaan mempelajari tingkat harga aktual P. Upah riil kemudian
menjadi
W = ω x Pᵉ
Upah nominal = Upah Riil Target x Tingkat Harga yang Diharapkan
W/P = ω x (Pᵉ/P)
Upah Riil = Upah Riil Target x Tingkat Harga yang Diharapkan
Tingkat Harga Aktual
Persamaan ini menunjukkan bahwa upah riil menyimpang dari
targetnya jika tingkat harga aktual berbeda dari tingkat harga yang
diharapkan. Ketika tingkat harga aktual lebih besar dari yang diharapkan,
upah riil lebih kecil dari targetnya; ketika tingkat harga aktual kurang dari
yang diharapkan, upah riil lebih besar dari targetnya.
Asumsi akhir dari model upah kaku (sticky wage model) adalah
bahwa kesempatan kerja ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang
diminta perusahaan.
Model
Informasi-
Tak
Sempurna
Asumsi:
• Setiap pemasok memproduksi barang
tunggal dan mengkonsumsi banyak
barang
• Pemasok memantau harga barang yang
mereka produksi, tetapi kurang
memantau harga seluruh barang lain
dalam perekonomian
• Karena pemasok tidak mengetahui harga keseluruhan barang dalam
perekonomian, maka sebelum membuat keputusan berapa banyak
barang yang akan diproduksi, digunakan harga yang diharapkan
(expected price) : P
e
• Model informasi-tak sempurna menyatakan: “bila harga aktual (P)
melebihi harga yang diharapkan (P
e
), pemasok akan meningkatkan
output mereka (Y)”
• Y naik jika P>P
e
Kurva penawaran agregat jangka pendek
Jika tingkat harga lebih
tinggi dari tingkat
harga yang diharapkan,
output akan naik
melebihi tingkat
alamiahnya, dan
sebaliknya
Y
P LRAS
Y
SRAS
( )e
Y Y P P  
e
P P
e
P P
e
P P
( )e
Y Y P P  
Pergeseran permintaan agregat menyebabkan fluktuasi
jangka pendek
Perekonomian dimulai
dalam ekuilibrium jangka
panjang di titik A, saat
permintaan agregat
meningkat, harga naik dari
P1 ke P2, menyebabkan
output naik, ekuilibrium
bergerak dari titik A ke B.
Dalam jangka panjang
harga yg diharapkan naik
ke P3
e
menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke
titik C dan terbentuk
ekuilibrium baru.
Y
P LRAS
SRAS1
1 1
e
P P
SRAS2
AD1
AD2
2P
3 3
e
P P
1Y Y
2Y
3Y 
A
C
B
Inflasi, Pengangguran,
dan Kurva Phillips
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah
inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah.
Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar
permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva
penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang
lebih tinggi.
Output yang lebih tinggi berarti pengangguran yang lebih rendah, karena perusahaan
membutuhkan lebih banyak pekerja ketika memproduksi lebih banyak. Tingkat harga yang
tinggi, berdasarkan tingkat harga tahun sebelumnya, berarti inflasi yang lebih tinggi. jadi,
ketika para pembuat kebijakan menggerakkan perekonomian ke atas sepanjang kurva
penawaran agregat jangka pendek, mereka menurunkan tingkat pengangguran dan
menaikkan tingkat inflasi. Sebaliknya, ketika mereka mengontraksi permintaan agregat dan
menggerakkan perekonomian ke bawah pada kurva penawaran agregat jangka pendek,
pengangguran dan inflasi turun.
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran ini,
yang disebut kurva Phillips.
Kurva Phillips merupakan refleksi dari kurva
penawaran agregat jangka pendek: ketika para pembuat
kebijakan menggerakkan perekonomian sepanjang
kurva penawaran agregat jangka pendek, pengangguran
dan inflasi bergerak dalam arah berlawanan.
Kurva Phillips adalah cara yang berguna untuk
menunjukan penawaran agregat karena inflasi dan
pengangguran merupakan ukuran kinerja
perekonomian yang penting.
19
2 6
Phillips
Curve
7
3
Unemployment
Rate (percent)
Inflation
rate
(percent
per year)
B
A
Dalam jangka pendek, inflasi dan
pengangguran
berhubungan negatif. Pada setiap titik waktu,
pembuat kebijakan yang mengendalikan
permintaan agregat dapat memilih kombinasi
inflasi dan pengangguran pada kurva Phillips
jangka-pendek ini.
 Sebagai contoh, tingkat harga awal adalah 100. Kemudian pada tahun berikutnya
permintaan aggregat mengalami peningkatan. Sehingga kurva permintaan
aggregat bergeser ke kanan, hingga mencapai keseimbangan baru di titik B. Titik B
ini juga berhubungan dengan titik B di kurva Phillips. Jadi, ketika permintaan
aggregat meningkat, tingkat inflasi relatif tinggi dan tingkat pengangguran relatif
rendah. 20
104
100
B
A
2 6
Phillips
Curve
7
3
Unemployment
Rate (percent)
Inflation
rate
(percent
per year)
B
A
Price
Level
Quantity of
output
AD1
AD2
SRAS
Peningkatan
AD
Menderivisi Kurva Phillips dari Kurva Penawaran Agregat
Kurva Phillips (Phillips curve) dalam bentuk modernnya menyatakan bahwa
tingkat inflasi tergantung pada tiga kekuatan:
Ø Inflasi yang diharapkan;
Ø Deviasi pengangguran dari tingkat alamiah, yang disebut pengangguran siklis
Ø Guncangan penawaran.
Tiga kekuatan ini ditunjukkan dalam persamaan berikut:
π = πe - β (u - un) + v
inflasi = inflasi - (β x Pengangguran Siklis) + Guncangan
yang diharapkan Penawaran
di mana β adalah parameter yang mengukur respon inflasi terhadap pengangguran
siklis. Ingatlah bahwa ada tanda minus sebelum simbol pengangguran siklis: dengan
mengasumsikan variabel lainnya tidak berubah, pengangguran yang tinggi cenderung
mengurangi inflasi.
Dari manakah persamaan untuk kurva Phillips ini berasal? Meskipun
kelihatannya tidak biasa, kita bisa menderivasinya dari persamaan untuk
penawaran agregat. Untuk melihat bagaimana caranya, tulislah persamaan
penawaran agregat sebagai
P = Pe + (1/a)(Y — Y),
Dengan satu penambahan, satu pengurangan, dan satu substitusi, kita bisa
memanipulasi persamaan ini untuk mendapatkan hubungan antara inflasi dan
pengangguran.
Inilah tiga tahap tersebut. Pertama, tambahkan sisi kanan persamaan itu dengan
guncangan penawaran v untuk menunjukkan per-istiwa eksogen (seperti
perub.ahan harga minyak dunia) yang mengubah tingkat harga dan menggeser
kurva penawaran agregat jangka pendek:
P = Pe + (1/α)(Y- Y) + v.
Selanjutnya, untuk mengubah dari tingkat harga menjadi tingkat inflasi, kurangi
tingkat harga tahun lalu P-1 dari kedua sisi persamaan untuk mendapatkan
(P – P-1) = (Pe - P-1 + (1/a)(Y - Y) + v.
Symbol pada sisi kiri, P- P-1, adalah perbedaan antara tingkat harga sekarang dan
tingkat harga tahun lalu, yang merupakan inflasi π8simbolpada sisi kanan, Pe - P-
1 adalah perbedaanantara tingkat harga yang diharapkan dan tingkat harga
tahun lalu, yang merupakan inflasi yang (diharapkan. π8Karna itu, kita
bisa mengantiP — P-1 dengan π dan Pe'- P-1 dengan πe
π= π+(1-α)(Y — Y) + v.
Ketiga, untuk beralih dari output ke pengangguran, ingatlah dari Bab 9
bahwahukum Okun memberikan hubungan antara dua variabel ini. Sato
versi dari hukum Okun nienyatakan bahwa penyimpangan output dari
tingkat alamiah berbanding terbalik dengan penyimpangan pengangguran
dari tingkat alamiah; yaitu, bila output lebih tinggi dari tingkat output
alamiah, pengangguran lebih rendah daripada tingkat pengangguran
alamiah. Kira bisa menulisnya sebagai
(1/α) (Y – Y) = - β(u – ue).
Dengan menggunakan hubungan hukum Okun ini, kita bisa mensubstitusi -
β(u- u") untuk (1/α) (Y — Y) dalam persamaan sebelumnya untuk
mendapatkan:
π – πe - β(u – ue) + v
jadi, kita bisa menderivasi persamaan kurva Phillips dari persamaan
penawaran agregat.
Seluruh proses aljabar ini menunjukkan satu hal: persamaan kurva Phillips
dan persamaan penawaran agregat jangka pendek pada dasarnya
menunjukkan gagasan makroekonomi yang sama. Lebih jelasnya, kedua
persamaan itu menunjukkan hubungan antara variabel riil dan nominal
Ekspektasi Adaptif dan Inersia Inflasi
Agar kurva Phillips bermanfaat dalam menganalisis pilihan-pilihan yang dihadapi para
pembuat kebijakan, penyebab inflasi yang diharapkan harus ditentukan. Asumsi
sederhana dan sering kali masuk akal adalah bahwa orang-orang membentuk
ekspektasi mereka terhadap inflasi berdasarkan inflasi yang sedang diamati. Asumsi
ini disebut ekspektasi adaptif (adaptive expectations)
Sebagai contoh, anggaplah orang-orang mengharapkan harga meningkat tahun ini
pada tingkat yang sama sebagaimana tahun lalu. Kemudian inflasi yang diharapkan
πe sama dengan inflasi tahun lalu π-1
πe = π-1
Dalam kasus ini, kita bisa menulis kurva Phillips sebagai
π = π-1 – β(u – ue) + v
Yang menyatakan bahwa inflasi tergantung pada inflasi yang lalu, pengangguran
siklis, dan guncangan penawaran. Ketika kurva Phillips ditulis dalam bentuk ini,
tingkat pengangguran alamiah kadang kala disebut NAIRU atau Non-
AcceleratingInflation Rate of Unemployment.
.
Dua Penyebab Naik dan Turunnya Inflasi
Simbol kedua dan ketiga dalam persamaan kurva Phillips menunjukkan dua kekuatan yang dapat
mengubah tingkat inflasi.
Simbol kedua, β(u – ue)menunjukkan bahwa pengangguran siklis – penyimpangan pengangguran
dari tingkat alamiah—memberi tekanan ke atas dan ke bawah pada inflasi. Pengangguran yang
rendah akan menarik inflasi ke atas. Indah yang disebut inflasi tarikanpermintaan (demand-pull
inflation) karena permintaan agregat yang tinggi bertanggung jawab atas jenis inflasi ini.
Pengangguran yang tinggi menarik tingkat inflasi ke bawah. Parametermengukur sejauh mana
responsivitas inflasi terhadap pengangguran siklis.
Simbol ketiga, v, menunjukkan bahwa inflasi juga naik dan turun karena guncangan penawaran.
Guncangan penawaran yang memperburuk, seperti kenaikan harga minyak dunia pada tahun 1970-
an, menunjukkan nilai positif v dan menyebabkan inflasi naik. Ini disebut inflasi dorongan-biaya
(cost-push inflation) karena goncangan penawaran yang memperburuk adalah peristiwa-peristiwa
tipikal yang mendorong ke atas biaya produksi. Guncangan penawaran yang bermanfaat, seperti
persediaan minyak berlimpah yang menyebabkan turunnya harga minyak pada tahun 1980-an,
membuat v negatif dan menyebabkan turunnya inflasi.
Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan
Pengangguran
• Pembuat kebijakan:
1. Memperbesar permintaan agregat untuk
menurunkan pengangguran dan meningkatkan
inflasi.
2. Menekan permintaan agregat untuk meningkatkan
pengangguran dan menurunkan inflasi.
Disinflasi dan Rasio Pengorbanan
• Disinflasi adalah penurunan tingkat inflasi. Ini berarti peningkatan
yang lambat dalam harga tetapi bukan penurunan harga, yang dikenal
sebagai deflasi.
• Rasio Pengorbanan merupakan presentase GDP riil satu tahun yang
harus dikorbankan untuk menurunkan inflasi sebesar 1 persen.
Ekspektasi Rasional dan Histeresis
• Ekspektasi Rasional adalah penggunaan seluruh informasi yang ada
secara optimal termasuk kebijakan pemerintah baik fiskal maupun
moneter yang sekarang untuk meramalkan masa depan.
• Histeresis adalah situasi yang muncul ketika peristiwa masa lalu
mempengaruhi jalur ekonomi masa depan. Setiap gangguan dalam
perekonomian akan menyebabkan kemunduran dan masalah akan
bertahan lama .
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Harya Wirawan
 

What's hot (20)

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 

Similar to Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran

Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnisAplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Wahono Diphayana
 
Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
afifauliya
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Ine Indriastuti
 
Keseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerjaKeseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerja
Mas Mito
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
FahmiAzzaqiFahmiAzza
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Ninis Banuwati
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
Tegar Adi
 

Similar to Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran (20)

April ekonomi
April ekonomiApril ekonomi
April ekonomi
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptxTugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
 
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnisAplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
 
Makalah makro
Makalah makroMakalah makro
Makalah makro
 
Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
 
Bab 1 Ilmu Ekonomi Makro
Bab 1 Ilmu Ekonomi MakroBab 1 Ilmu Ekonomi Makro
Bab 1 Ilmu Ekonomi Makro
 
Keseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerjaKeseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerja
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
4877828.ppt ekonomi tertier inflasi dan penggar
 

More from Muhammad Rafi Kambara

Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Muhammad Rafi Kambara
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Muhammad Rafi Kambara
 

More from Muhammad Rafi Kambara (20)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
 

Recently uploaded

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (20)

Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran

  • 1. PENAWARAN AGREGAT DAN TRADEOFF JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN  Afrida Syahputri R. N. ( 04)  Danan Giriatmojo (14)  Fildzah Salsabila (21)  Muhammad Rafi Kambara (28)  Saila Dhiyaul Haq (33)
  • 3. a. Model Harga Kaku (Sticky Price) Model ini menekankan perusahaan tidak instan menyesuaikan harga yang mereka tetapkan dalam merespon perubahan permintaan. Karena kadang harga ditetapkan oleh kontrak jangka panjang antara perusahaan dan konsumen. Alasan kenapa adanya model Sticky Pice * adanya kontrak jangka panjang antara perusahaan dan konsumen * menu cost * perusahaan tidak ingin merepotkan konsumen, dengan sering melakukan perubahan harga Dalam mempelajari model ini, kita harus mengasumsikan bahwa perusahaan adalah penentu harga (price-setters).
  • 4. Harga yang diinginkan perusahaan (p) p = P + a(Y- Ŷ) a. Tingkat harga keseluruhan (P) tingkat harga lebih tinggi biaya perusahaan lebih tinggi semakin besar harga produk perusahaan b. Tingkat pendapatan agregat (Y) tingkat pendapatan lebih tinggi meningkatkan permintaan terhadap produk perusahaan. Karena biaya marginal (MC) naik pada tingkat produksi lebih tinggi, semakin besar permintaan, semakin tinggi harga yang diinginkan perusahaan
  • 5. - Harga diinginkan (p) bergantung pada tingkat harga keseluruhan (P) dan tingkat permintaan agregat relatif terhadap tingkat alaminya (Y- Ŷ) - Parameter a(>0) mengukur berapa banyak harga diinginkan perusahaan merespon tingkat output agregat.
  • 6. Sekarang, kita asumsikan ada 2 tipe perusahaan a. Perusahaan harga fleksibel : menetapkan harga p = P + a(Y- Ŷ) b. Perusahaan harga kaku : mereka mengumumkan harga berdasarkan kondisi perekonomian yang mereka harapkan. Perusahaan harga kaku menetapkan harga : p = Pe + a(Ye- Ŷe) c. Asumsi perusahaan mengharapkan output pada tingkat alaminya a(Ye- Ŷe) = 0, maka P = Pe artinya, perusahaan dengan harga kaku menetapkan harga berdasarkan prediksi perusahaan lain akan menetapkan harga yang sama
  • 7. Kesimpulan : - Harga yang diharapkan Pe meningkat, maka tingkat harga aktual P meningkat (perusahaan harga kaku) - Ketika output Y meningkat, maka P meningkat (perusahaan fleksibel) Misalkan pendapatan turun, maka : a. Perusahaan melihat penurunan permintaan untuk produk mereka b. Perusahaan dengan harga kaku mengurangi produksi, sehingga mengurangi permintaan untuk tenaga kerja c. Pergeseran ke kiri pada permintaan tenaga kerja menyebabkan upah rill turun
  • 8. Model Upah Kaku Untuk menjelaskan mengapa kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas, banyak ekonom menekankan pada lambannya penyesuaian upah nominal. Dalam banyak industri, upah nominal ditetapkan oleh kontrak jangka panjang, sehingga upah tidak dapat disesuaikan dengan cepat ketika kondisi ekonomi berubah. Akibatnya, banyak ekonom percaya bahwa upah nominal adalah kaku dalam jangka pendek. Model upah kaku (sticky wage model) menunjukkan implikasi dari upah nominal kaku penawaran agregat.
  • 9. 1. Ketika upah nominal tidak berubah, kenaikan tingkat harga menurunkan upah riil, yang membuat tenaga kerja menjadi lebih murah. 2. upah riil yang lebih rendah mendorong perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja. 3. Tenaga kerja tambahan yang digunakan memproduksi lebih banyak output Hubungan positif antara tingkat harga dan jumlah output ini berarti bahwa kurva penawaran agregat miring ke atas selama upah nominal tidak dapat disesuaikan.
  • 10. Para pekerja dan perusahaan menetapkan upah nominal W berdasarkan upah riil target ω dan tingkat harga yang mereka harapkan Pᵉ. Upah nominal yang mereka tetapkan adalah Setelah upah nominal ditetapkan dan sebelum tenaga kerja ditarik, perusahaan mempelajari tingkat harga aktual P. Upah riil kemudian menjadi W = ω x Pᵉ Upah nominal = Upah Riil Target x Tingkat Harga yang Diharapkan W/P = ω x (Pᵉ/P) Upah Riil = Upah Riil Target x Tingkat Harga yang Diharapkan Tingkat Harga Aktual
  • 11. Persamaan ini menunjukkan bahwa upah riil menyimpang dari targetnya jika tingkat harga aktual berbeda dari tingkat harga yang diharapkan. Ketika tingkat harga aktual lebih besar dari yang diharapkan, upah riil lebih kecil dari targetnya; ketika tingkat harga aktual kurang dari yang diharapkan, upah riil lebih besar dari targetnya. Asumsi akhir dari model upah kaku (sticky wage model) adalah bahwa kesempatan kerja ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diminta perusahaan.
  • 12. Model Informasi- Tak Sempurna Asumsi: • Setiap pemasok memproduksi barang tunggal dan mengkonsumsi banyak barang • Pemasok memantau harga barang yang mereka produksi, tetapi kurang memantau harga seluruh barang lain dalam perekonomian
  • 13. • Karena pemasok tidak mengetahui harga keseluruhan barang dalam perekonomian, maka sebelum membuat keputusan berapa banyak barang yang akan diproduksi, digunakan harga yang diharapkan (expected price) : P e • Model informasi-tak sempurna menyatakan: “bila harga aktual (P) melebihi harga yang diharapkan (P e ), pemasok akan meningkatkan output mereka (Y)” • Y naik jika P>P e
  • 14. Kurva penawaran agregat jangka pendek Jika tingkat harga lebih tinggi dari tingkat harga yang diharapkan, output akan naik melebihi tingkat alamiahnya, dan sebaliknya Y P LRAS Y SRAS ( )e Y Y P P   e P P e P P e P P ( )e Y Y P P  
  • 15. Pergeseran permintaan agregat menyebabkan fluktuasi jangka pendek Perekonomian dimulai dalam ekuilibrium jangka panjang di titik A, saat permintaan agregat meningkat, harga naik dari P1 ke P2, menyebabkan output naik, ekuilibrium bergerak dari titik A ke B. Dalam jangka panjang harga yg diharapkan naik ke P3 e menyebabkan kurva penawaran bergeser ke titik C dan terbentuk ekuilibrium baru. Y P LRAS SRAS1 1 1 e P P SRAS2 AD1 AD2 2P 3 3 e P P 1Y Y 2Y 3Y  A C B
  • 17. Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi. Output yang lebih tinggi berarti pengangguran yang lebih rendah, karena perusahaan membutuhkan lebih banyak pekerja ketika memproduksi lebih banyak. Tingkat harga yang tinggi, berdasarkan tingkat harga tahun sebelumnya, berarti inflasi yang lebih tinggi. jadi, ketika para pembuat kebijakan menggerakkan perekonomian ke atas sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek, mereka menurunkan tingkat pengangguran dan menaikkan tingkat inflasi. Sebaliknya, ketika mereka mengontraksi permintaan agregat dan menggerakkan perekonomian ke bawah pada kurva penawaran agregat jangka pendek, pengangguran dan inflasi turun.
  • 18. Tradeoff antara inflasi dan pengangguran ini, yang disebut kurva Phillips. Kurva Phillips merupakan refleksi dari kurva penawaran agregat jangka pendek: ketika para pembuat kebijakan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek, pengangguran dan inflasi bergerak dalam arah berlawanan. Kurva Phillips adalah cara yang berguna untuk menunjukan penawaran agregat karena inflasi dan pengangguran merupakan ukuran kinerja perekonomian yang penting.
  • 19. 19 2 6 Phillips Curve 7 3 Unemployment Rate (percent) Inflation rate (percent per year) B A Dalam jangka pendek, inflasi dan pengangguran berhubungan negatif. Pada setiap titik waktu, pembuat kebijakan yang mengendalikan permintaan agregat dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran pada kurva Phillips jangka-pendek ini.
  • 20.  Sebagai contoh, tingkat harga awal adalah 100. Kemudian pada tahun berikutnya permintaan aggregat mengalami peningkatan. Sehingga kurva permintaan aggregat bergeser ke kanan, hingga mencapai keseimbangan baru di titik B. Titik B ini juga berhubungan dengan titik B di kurva Phillips. Jadi, ketika permintaan aggregat meningkat, tingkat inflasi relatif tinggi dan tingkat pengangguran relatif rendah. 20 104 100 B A 2 6 Phillips Curve 7 3 Unemployment Rate (percent) Inflation rate (percent per year) B A Price Level Quantity of output AD1 AD2 SRAS Peningkatan AD
  • 21. Menderivisi Kurva Phillips dari Kurva Penawaran Agregat Kurva Phillips (Phillips curve) dalam bentuk modernnya menyatakan bahwa tingkat inflasi tergantung pada tiga kekuatan: Ø Inflasi yang diharapkan; Ø Deviasi pengangguran dari tingkat alamiah, yang disebut pengangguran siklis Ø Guncangan penawaran.
  • 22. Tiga kekuatan ini ditunjukkan dalam persamaan berikut: π = πe - β (u - un) + v inflasi = inflasi - (β x Pengangguran Siklis) + Guncangan yang diharapkan Penawaran di mana β adalah parameter yang mengukur respon inflasi terhadap pengangguran siklis. Ingatlah bahwa ada tanda minus sebelum simbol pengangguran siklis: dengan mengasumsikan variabel lainnya tidak berubah, pengangguran yang tinggi cenderung mengurangi inflasi.
  • 23. Dari manakah persamaan untuk kurva Phillips ini berasal? Meskipun kelihatannya tidak biasa, kita bisa menderivasinya dari persamaan untuk penawaran agregat. Untuk melihat bagaimana caranya, tulislah persamaan penawaran agregat sebagai P = Pe + (1/a)(Y — Y), Dengan satu penambahan, satu pengurangan, dan satu substitusi, kita bisa memanipulasi persamaan ini untuk mendapatkan hubungan antara inflasi dan pengangguran. Inilah tiga tahap tersebut. Pertama, tambahkan sisi kanan persamaan itu dengan guncangan penawaran v untuk menunjukkan per-istiwa eksogen (seperti perub.ahan harga minyak dunia) yang mengubah tingkat harga dan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek: P = Pe + (1/α)(Y- Y) + v. Selanjutnya, untuk mengubah dari tingkat harga menjadi tingkat inflasi, kurangi tingkat harga tahun lalu P-1 dari kedua sisi persamaan untuk mendapatkan (P – P-1) = (Pe - P-1 + (1/a)(Y - Y) + v. Symbol pada sisi kiri, P- P-1, adalah perbedaan antara tingkat harga sekarang dan tingkat harga tahun lalu, yang merupakan inflasi π8simbolpada sisi kanan, Pe - P- 1 adalah perbedaanantara tingkat harga yang diharapkan dan tingkat harga tahun lalu, yang merupakan inflasi yang (diharapkan. π8Karna itu, kita bisa mengantiP — P-1 dengan π dan Pe'- P-1 dengan πe π= π+(1-α)(Y — Y) + v.
  • 24. Ketiga, untuk beralih dari output ke pengangguran, ingatlah dari Bab 9 bahwahukum Okun memberikan hubungan antara dua variabel ini. Sato versi dari hukum Okun nienyatakan bahwa penyimpangan output dari tingkat alamiah berbanding terbalik dengan penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiah; yaitu, bila output lebih tinggi dari tingkat output alamiah, pengangguran lebih rendah daripada tingkat pengangguran alamiah. Kira bisa menulisnya sebagai (1/α) (Y – Y) = - β(u – ue). Dengan menggunakan hubungan hukum Okun ini, kita bisa mensubstitusi - β(u- u") untuk (1/α) (Y — Y) dalam persamaan sebelumnya untuk mendapatkan: π – πe - β(u – ue) + v jadi, kita bisa menderivasi persamaan kurva Phillips dari persamaan penawaran agregat. Seluruh proses aljabar ini menunjukkan satu hal: persamaan kurva Phillips dan persamaan penawaran agregat jangka pendek pada dasarnya menunjukkan gagasan makroekonomi yang sama. Lebih jelasnya, kedua persamaan itu menunjukkan hubungan antara variabel riil dan nominal
  • 25. Ekspektasi Adaptif dan Inersia Inflasi Agar kurva Phillips bermanfaat dalam menganalisis pilihan-pilihan yang dihadapi para pembuat kebijakan, penyebab inflasi yang diharapkan harus ditentukan. Asumsi sederhana dan sering kali masuk akal adalah bahwa orang-orang membentuk ekspektasi mereka terhadap inflasi berdasarkan inflasi yang sedang diamati. Asumsi ini disebut ekspektasi adaptif (adaptive expectations) Sebagai contoh, anggaplah orang-orang mengharapkan harga meningkat tahun ini pada tingkat yang sama sebagaimana tahun lalu. Kemudian inflasi yang diharapkan πe sama dengan inflasi tahun lalu π-1 πe = π-1 Dalam kasus ini, kita bisa menulis kurva Phillips sebagai π = π-1 – β(u – ue) + v Yang menyatakan bahwa inflasi tergantung pada inflasi yang lalu, pengangguran siklis, dan guncangan penawaran. Ketika kurva Phillips ditulis dalam bentuk ini, tingkat pengangguran alamiah kadang kala disebut NAIRU atau Non- AcceleratingInflation Rate of Unemployment. .
  • 26. Dua Penyebab Naik dan Turunnya Inflasi Simbol kedua dan ketiga dalam persamaan kurva Phillips menunjukkan dua kekuatan yang dapat mengubah tingkat inflasi. Simbol kedua, β(u – ue)menunjukkan bahwa pengangguran siklis – penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiah—memberi tekanan ke atas dan ke bawah pada inflasi. Pengangguran yang rendah akan menarik inflasi ke atas. Indah yang disebut inflasi tarikanpermintaan (demand-pull inflation) karena permintaan agregat yang tinggi bertanggung jawab atas jenis inflasi ini. Pengangguran yang tinggi menarik tingkat inflasi ke bawah. Parametermengukur sejauh mana responsivitas inflasi terhadap pengangguran siklis. Simbol ketiga, v, menunjukkan bahwa inflasi juga naik dan turun karena guncangan penawaran. Guncangan penawaran yang memperburuk, seperti kenaikan harga minyak dunia pada tahun 1970- an, menunjukkan nilai positif v dan menyebabkan inflasi naik. Ini disebut inflasi dorongan-biaya (cost-push inflation) karena goncangan penawaran yang memperburuk adalah peristiwa-peristiwa tipikal yang mendorong ke atas biaya produksi. Guncangan penawaran yang bermanfaat, seperti persediaan minyak berlimpah yang menyebabkan turunnya harga minyak pada tahun 1980-an, membuat v negatif dan menyebabkan turunnya inflasi.
  • 27. Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran • Pembuat kebijakan: 1. Memperbesar permintaan agregat untuk menurunkan pengangguran dan meningkatkan inflasi. 2. Menekan permintaan agregat untuk meningkatkan pengangguran dan menurunkan inflasi.
  • 28. Disinflasi dan Rasio Pengorbanan • Disinflasi adalah penurunan tingkat inflasi. Ini berarti peningkatan yang lambat dalam harga tetapi bukan penurunan harga, yang dikenal sebagai deflasi. • Rasio Pengorbanan merupakan presentase GDP riil satu tahun yang harus dikorbankan untuk menurunkan inflasi sebesar 1 persen.
  • 29. Ekspektasi Rasional dan Histeresis • Ekspektasi Rasional adalah penggunaan seluruh informasi yang ada secara optimal termasuk kebijakan pemerintah baik fiskal maupun moneter yang sekarang untuk meramalkan masa depan. • Histeresis adalah situasi yang muncul ketika peristiwa masa lalu mempengaruhi jalur ekonomi masa depan. Setiap gangguan dalam perekonomian akan menyebabkan kemunduran dan masalah akan bertahan lama .