SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Happy Bornyarso 135150076
Raden Chrisna Brillianto 135150077
Kurniawati 135150079
Atika Wulansari 135150085
Kinda Reggi 131350093
Made Dwi Ayu M. 135150096
Gunawan Nusantara A. 135150108
Muhammad Hanif S. 135150109
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah
pusat, provinsi, maupun daerah bisa mengintervensi sektor pertanian dengan
menggunakan tiga bentuk kebijakan. Kebijakan harga, kebijakan investasi
publik, dan kebijakan makroekonomi. Kebijakan makroekonomi hanya bisa
diterapkan pada tingkat pusat dan memerlukan analisis tersendiri, oleh para
ahli ekonomi makro. Dilain pihak, para ahli ekonomi pertanian melakukan
pengkajian tentang pengaruh kebijakan harga dan kebijakan investasi.
Namun demikian, dampak kebijakan harga dan kebijakan investasi pertanian
dapat dikaji melalui satu pendekatan yang sama yaitu Policy Analysis Matrix
(PAM).
Policy Analysis Matrix (PAM) atau Matriks Analisis Kebijakan
merupakan Model analisis yang digunakan untuk menganalisis keunggulan
komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis financial)
terhadap suatu komoditi.
Policy Analysis Matrix (PAM) atau Matriks Analisis
Kebijakan merupakan model analisis yang digunakan untuk
menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan
keunggulan kompetitif (analisis financial) terhadap suatu
komoditi yang diperkenalkan pertama kali oleh Monke dan
Pearson pada tahun 1989
Menghitung tingkat keuntungan privat sebuah ukuran daya saing usahatani pada
tingkat harga pasar atau harga aktual
Menghitung tingkat keuntungan sosial sebuah usahatani yang dihasilkan dengan
menilai output dan biaya pada tingkat harga efisiensi (social opportunity cost).
Menghitung transfer effect, sebagai dampak dari sebuah kebijakan. Dengan
membandingkan pendapatan dan biaya, untuk selanjutnya dinamakan sebagai
budget sebelum dan sesudah penerapan kebijakan
IDENTITAS
IdentitasTingkat
Keuntungan
Identitas
Penyimpanan
Identitas keuntungan pada sebuah tabel PAM adalah hubungan
perhitungan lintas kolom dan matriks. Keuntungan didefinisikan
sebagai pendapatan dikurangi biaya. Semua angka di bawah kolom
bernama profits dengan sendirinya identik dengan selisih antara
kolom yang berisi revenue dan kolom yang berisi costs (termasuk
di dalamnya biaya input tradable dan faktor domestik)
Identitas penyimpangan (divergences identity) adalah hubungan
lintas baris dari matriks. Divergensi menyebabkan harga privat
suatu komoditas berbeda dengan harga sosialnya. Divergensi
meningkat, baik karena pengaruh kebijakan yang distortif yang
menyebabkan harga privat berbeda dengan harga sosialnya, atau
karena kekuatan pasar gagal menghasilkan harga efisiensi. Semua
angka pada baris ketiga dari tabel PAM didefinisikan sebagai
effect of divergences dan sama dengan selisih antara pada baris
pertama (private price) dan baris kedua (social price).
Keterangan :
A = Penerimaan Privat
B = Biaya Input Tradable Privat
C = Biaya Input Non Tradable
Privat
D = Keuntungan Privat
E = Penerimaan Sosial
F = Biaya Input Tradable Sosial
G = Biaya Input Non Tradable
Sosial
H = Keuntungan Sosial
I = Transfer Output
J = Transfer Input Tradabl
K = Transfer Faktor
L = Transfer Bersih
Analisis PAM
Analisis Keuntungan
(Privat Dan Sosial)
Analisis Daya Saing
Analisis Dampak
Kebijakan
Keuntungan Privat
Keuntungan privat (PP) menunjukan selisih
antara penerimaan dengan biaya yang
sesungguhnya diterima dan dibayarkan.
PP = D = Penerimaan Privat (A) – Biaya Input
Tradable Privat (B) - Biaya Input
Domestik Privat (C)
 Nilai PP > nol berarti secara finansial
adanya kebijakan pemerintah atau
komoditi menguntungkan untuk
diusahakan.
 Nilai PP < atau = nol maka yang terjadi
adalah sebaliknya, yaitu kegiatan usaha
tidak menguntungkan pada kondisi
adanya intervensi pemerintah terhadap
input dan output
Keuntungan Sosial
Keuntungan sosial (SP) menunjukan selisih
antara penerimaan dengan biaya yang
dihitung dengan harga sosial.
SP = H = Penerimaan Sosial (E) - Biaya Input
Tradable Sosial (F)
- Biaya Input Domestik Sosial (G)
 Jika nilai SP > nol maka secara ekonomi,
yaitu pada kondisi pasar persaingan
sempurna, kegiatan pengusahaan komoditi
dapat dilanjutkan karena menguntungkan
atau komoditi tersebut memiliki
keunggulan komparatif.
 Jika nilai SP < atau = nol maka kegiatan
usaha tidak menguntungkan.
Keunggulan Komparatif
Untuk menentukan apakah penggunaan
sumberdaya dalam negeri tersebut
menguntungkan atau tidak (Layak atau
tidak). Untuk hal ini dapat
mempergunakan analisis DRC (Domestic
Resources Cost).
DRC = G / (E – F)
Kriteria Pengambilan Keputusan:
 DRC  1, maka terdapat keunggulan
komparatif dalam usahatani
 DRC  1, maka tidak terdapat
keunggulan komparatif dalam
usahatani
Keunggulan Kompetitif
PCR = C / (A – B)
Kriteria Pengambilan
Keputusan:
 PCR  1, maka terdapat
keunggulan kompetitif
dalam usahatani
 PCR  1, maka tidak
terdapat keunggulan
kompetitif dalam
usahatani
Analisis Dampak
Kebijakan
Kebijakan
Pemerintah Thd
Output
Kebijakan
Pemerintah Thd
Input
Kebijakan
Pemerintah Thd
Input dan Output
Kebijakan ini dapat diterangkan dengan Nominal Protection Coefficient on Output
(NPCO) dan Output Transfer (OT). Nilai NPCO menunjukkan dampak intensif dari
kebijakan pemerintah yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai output yang
diukur dengan harga privat dan harga sosial. Nilai NPCO juga menunjukkan
indikasi dari transfer output.
Nominal Protection Coefficient on Output
NPCO = A / E
Kriteria Pengambilan Keputusan:
 NPCO  1, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah
 NPCO  1, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah
Output Transfer
OT = Penerimaan privat (A) – Penerimaan sosial (E)
Kebijakan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar campur tangan
pemerintah terhadap petani dan juga untuk melihat seberapa besar subsidi yang
diberikan pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
usahatani. Indikator yang digunakan Nominal Protection Coefficient Input (NPCI)
dan Transfer Input (IT). Nilai NPCI merupakan ratio harga privat dari input yang
diperdagangkan dengan harga sosialnya.
Nominal Protection Coefficient Input
NPCI = B / F
Kriteria Pengambilan Keputusan:
NPCI  1, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah
NPCI  1, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah
Transfer Input
IT = Biaya input tradable privat (B) – Biaya input tradable sosial (F)
Transfer Faktor (FT)
Net Policy Transfer
Indikator untuk mengetahui perbedaan harga sosial dan harga privat
yang diterima petani, terutama untuk input produksi yang tidak
diperdagangkan pada pasar internasional.
Indikator yang bila memberikan nilai negatif berarti kebijakan
pemerintah tersebut belum memberi nilai tambah pada pengembangan
usahatani.
Profitability
Coefficient (PC)
Untuk mengukur pengaruh insentif dari seluruh kebijakan pemerintah. PC
menunjukkan perbedaan tingkat keuntungan privat dan keuntungan
sosial. Ratio ini menunjukkan pengaruh keseluruhan dari kebijakan yang
menyebabkan keuntungan privat berbeda dengan keuntungan sosial
Effective Protection
Coefficient (EPC)
Untuk melihat kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan daya saing
guna mendorong kegiatan sistem pertanian
Subsidiy Ratio to
Producers (SRP)
Merupakan ratio antara tranfer bersih dengan penerimaan sosial (nilai output tanpa
adanya gangguan kegagalan pasar atau kebijakan pemerintah). SRP memberikan indikasi
tentang seberapa besar kebijakan pemerintah meningkatkan/mengurangi biaya produksi
NPT = D – H
PC = D / H
EPC = (A – B) / (E – F)
SRP = L / E
Kriteria Pengambilan Keputusan:
 SRP dan NPT positif, terdapat dampak positif dari
kebijakan pemerintah
 SRP dan NPT negatif, tidak terdapat dampak positif dari
kebijakan pemerintah
 PC dan EPC  1, tidak terdapat dampak positif dari
kebijakan pemerintah
 PC dan EPC  1, terdapat dampak positif dari kebijakan
pemerintah
Dalam metode PAM, terdapat asumsi-asumsi yang digunakan dalam antara lain :
 Perhitungan berdasarkan harga privat (privat cost) yaitu harga yang
benar-benar diterima produsen dan konsumen atau harga yang terjadi
setelah adanya kebijakan.
 Perhitungan berdasarkan harga sosial (social cost) atau harga
bayangan (shadow price) yaitu harga pada kondisi pasar persaingan
sempurna atau harga yang terjadi bila tidak ada kebijakan pemerintah.
Pada komoditi tradable harga bayangan adalah harga yang terjadi di
pasar Internasional.
 Output bersifat tradable dan input dapat digolongkan ke dalam
komponen tradable dan komponen non tradable.
 Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling menghilangkan
Hasil
Produksi
Biaya
Produksi
USAHA TANI
Tahun Pertama
Rp 6.100.000
Tahun 2 sampai 8
Rp 5.100.000
3,8 ton
Rp 16.300.000/ha
Tahun 9 sampai 25
Rp 6.800.000
7,7 ton
Rp 40.000.000/ha
nilai PCR dan DRCR masing-
masing sebesar 0,40 dan
0,19, berarti lebih kecil dari
1(<1). Nilai yang dihasilkan
tersebut menunjukkan bahwa
usaha manggis di Kabupaten
Purwakarta secara finansial
dan ekonomis memiliki daya
saing atau keunggulan
kompetitif maupun
komparatif.
Penerimaan
Sosial > Private
Berarti secara
aktual petani
menerima
penerimaan yang
lebih rendah dari
yang seharusnya.
Dengan demikian
perusahaan lebih
dominan dalam
menentukan
harga
Indikator keunggulan kompetitif maupun keunggulan
komparatif (PAM) manggis di lokasi penelitian menunjukkan
nilai PCR <1, yakni 0,40 dan nilai DRC<1, yakni 0,19. Nilai
NPCO <1 beraplikasi bahwa komoditas manggis ini belum di
dukung oleh kebijakan protektif terhadap output. Meskipun
demikian, nilai NPCI <1 menyimpulkan bahwa kebijakan
pemerintah ada dalam bentuk insentif melalui harga input
yang lebih rendah dari seharusnya. Nilai EPC sangat kecil
menyatakan bahwa kebijakan pemerintah belum bersifat
protektif terhadap komoditas manggis
1. PAM atau Matriks Analisis Kebijakan merupakan Model analisis yang digunakan untuk
menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis
financial) terhadap suatu komoditi
2. PAM secara garis besar bertujuan untuk mengukur daya saing suatu komoditas, PAM juga dapat
melihat sejauh mana dampak kebijakan harga input, kebijakan harga output, atau kombinasi
keduanya yang dilakukan pemerintah terhadap produsen.
3. PAM terdiri atas dua identitas, identitas tingkat keuntungan (profitability identity) dan identitas
penyimpanan (divergences identity).
4. Matriks PAM terdiri dan tiga baris dan empat kolom. Baris pertama mengestimasi keuntungan
privat, Baris kedua mengestimasi keunggulan ekonomi dan daya saing (komparatif), baris ketiga
merupakan selisih antara baris pertama dan kedua yang menggambarkan divergensi
5. PAM dapat mengidentifikasi tiga analisis, yaitu Analisis Keuntungan (Privat Dan Sosial), Analisis
Daya Saing (Keunggulan Komparatif Dan Keunggulan Kompetitif), Analisis Dampak Kebijakan
(pemerintah terhadap input, output serta terhadap output dan input)
6. Dalam metode PAM, terdapat asumsi-asumsi yang digunakan antara lain Perhitungan
berdasarkan harga privat (privat cost), Perhitungan berdasarkan harga sosial (social cost) atau
harga bayangan (shadow price), Output bersifat tradable dan input dapat digolongkan ke dalam
komponen tradable dan komponen non tradable, dan Eksternalitas positif dan negatif dianggap
saling menghilangkan
KESIMPULAN
Aritonang, Indah. 2014. Teori Policy Analysis Matrix (PAM).
http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id.
(diakses pada 20 November 2017)
Pearson, Scott. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Santoso, Agung Budi. 2017. Pengantar Policy Analysis Matriks.
https://agungbudisantoso.com. (diakses pada 20 November 2017)

More Related Content

What's hot

(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
manajemenmagister
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
Ratih Puji Astuti
 
Ekonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanianEkonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanian
Achmad Ridha
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
Achmad Alphianto
 

What's hot (20)

Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Teori produksi ppt
Teori produksi pptTeori produksi ppt
Teori produksi ppt
 
Pengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccankPengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccank
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
Ekonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanianEkonomi produksi-pertanian
Ekonomi produksi-pertanian
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Ekonometrika 1
Ekonometrika 1Ekonometrika 1
Ekonometrika 1
 

Similar to Policy Analysis Matrix

Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
Tri Yani
 
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam caftaKebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
Dian Herdiana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
Fransiska Puteri
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
jefly33
 

Similar to Policy Analysis Matrix (20)

PPT Persaingan Monopolistik dan Oligopoli - Kelompok 5 E Fix.pptx
PPT Persaingan Monopolistik dan Oligopoli - Kelompok 5 E Fix.pptxPPT Persaingan Monopolistik dan Oligopoli - Kelompok 5 E Fix.pptx
PPT Persaingan Monopolistik dan Oligopoli - Kelompok 5 E Fix.pptx
 
Policy Analisis Matrix SLIDE ilma rianse.pptx
Policy Analisis Matrix SLIDE ilma rianse.pptxPolicy Analisis Matrix SLIDE ilma rianse.pptx
Policy Analisis Matrix SLIDE ilma rianse.pptx
 
KEU. PUBLIK 1.ppt
KEU. PUBLIK 1.pptKEU. PUBLIK 1.ppt
KEU. PUBLIK 1.ppt
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
 
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam caftaKebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
Kebijakan ekonomi politik; studi kebijakan antidumping dalam cafta
 
Hyman ch 1 dan 3
Hyman ch 1 dan 3Hyman ch 1 dan 3
Hyman ch 1 dan 3
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdf
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
ITP UNS SEMESTER 2 Ilmu ekonomi manajer agribisnis
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
286799915 bab-11-pasar-persaingan-sempurna
286799915 bab-11-pasar-persaingan-sempurna286799915 bab-11-pasar-persaingan-sempurna
286799915 bab-11-pasar-persaingan-sempurna
 
PERTEMUAN I PENGERTIAN MATEMATIKA EKONOMI.pptx
PERTEMUAN I PENGERTIAN MATEMATIKA EKONOMI.pptxPERTEMUAN I PENGERTIAN MATEMATIKA EKONOMI.pptx
PERTEMUAN I PENGERTIAN MATEMATIKA EKONOMI.pptx
 
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomiPertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
 
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomiPertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
 

Recently uploaded

SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (17)

Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

Policy Analysis Matrix

  • 1. Happy Bornyarso 135150076 Raden Chrisna Brillianto 135150077 Kurniawati 135150079 Atika Wulansari 135150085 Kinda Reggi 131350093 Made Dwi Ayu M. 135150096 Gunawan Nusantara A. 135150108 Muhammad Hanif S. 135150109
  • 2. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah bisa mengintervensi sektor pertanian dengan menggunakan tiga bentuk kebijakan. Kebijakan harga, kebijakan investasi publik, dan kebijakan makroekonomi. Kebijakan makroekonomi hanya bisa diterapkan pada tingkat pusat dan memerlukan analisis tersendiri, oleh para ahli ekonomi makro. Dilain pihak, para ahli ekonomi pertanian melakukan pengkajian tentang pengaruh kebijakan harga dan kebijakan investasi. Namun demikian, dampak kebijakan harga dan kebijakan investasi pertanian dapat dikaji melalui satu pendekatan yang sama yaitu Policy Analysis Matrix (PAM). Policy Analysis Matrix (PAM) atau Matriks Analisis Kebijakan merupakan Model analisis yang digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis financial) terhadap suatu komoditi.
  • 3. Policy Analysis Matrix (PAM) atau Matriks Analisis Kebijakan merupakan model analisis yang digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis financial) terhadap suatu komoditi yang diperkenalkan pertama kali oleh Monke dan Pearson pada tahun 1989
  • 4. Menghitung tingkat keuntungan privat sebuah ukuran daya saing usahatani pada tingkat harga pasar atau harga aktual Menghitung tingkat keuntungan sosial sebuah usahatani yang dihasilkan dengan menilai output dan biaya pada tingkat harga efisiensi (social opportunity cost). Menghitung transfer effect, sebagai dampak dari sebuah kebijakan. Dengan membandingkan pendapatan dan biaya, untuk selanjutnya dinamakan sebagai budget sebelum dan sesudah penerapan kebijakan
  • 6. Identitas keuntungan pada sebuah tabel PAM adalah hubungan perhitungan lintas kolom dan matriks. Keuntungan didefinisikan sebagai pendapatan dikurangi biaya. Semua angka di bawah kolom bernama profits dengan sendirinya identik dengan selisih antara kolom yang berisi revenue dan kolom yang berisi costs (termasuk di dalamnya biaya input tradable dan faktor domestik)
  • 7. Identitas penyimpangan (divergences identity) adalah hubungan lintas baris dari matriks. Divergensi menyebabkan harga privat suatu komoditas berbeda dengan harga sosialnya. Divergensi meningkat, baik karena pengaruh kebijakan yang distortif yang menyebabkan harga privat berbeda dengan harga sosialnya, atau karena kekuatan pasar gagal menghasilkan harga efisiensi. Semua angka pada baris ketiga dari tabel PAM didefinisikan sebagai effect of divergences dan sama dengan selisih antara pada baris pertama (private price) dan baris kedua (social price).
  • 8. Keterangan : A = Penerimaan Privat B = Biaya Input Tradable Privat C = Biaya Input Non Tradable Privat D = Keuntungan Privat E = Penerimaan Sosial F = Biaya Input Tradable Sosial G = Biaya Input Non Tradable Sosial H = Keuntungan Sosial I = Transfer Output J = Transfer Input Tradabl K = Transfer Faktor L = Transfer Bersih
  • 9. Analisis PAM Analisis Keuntungan (Privat Dan Sosial) Analisis Daya Saing Analisis Dampak Kebijakan
  • 10. Keuntungan Privat Keuntungan privat (PP) menunjukan selisih antara penerimaan dengan biaya yang sesungguhnya diterima dan dibayarkan. PP = D = Penerimaan Privat (A) – Biaya Input Tradable Privat (B) - Biaya Input Domestik Privat (C)  Nilai PP > nol berarti secara finansial adanya kebijakan pemerintah atau komoditi menguntungkan untuk diusahakan.  Nilai PP < atau = nol maka yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu kegiatan usaha tidak menguntungkan pada kondisi adanya intervensi pemerintah terhadap input dan output Keuntungan Sosial Keuntungan sosial (SP) menunjukan selisih antara penerimaan dengan biaya yang dihitung dengan harga sosial. SP = H = Penerimaan Sosial (E) - Biaya Input Tradable Sosial (F) - Biaya Input Domestik Sosial (G)  Jika nilai SP > nol maka secara ekonomi, yaitu pada kondisi pasar persaingan sempurna, kegiatan pengusahaan komoditi dapat dilanjutkan karena menguntungkan atau komoditi tersebut memiliki keunggulan komparatif.  Jika nilai SP < atau = nol maka kegiatan usaha tidak menguntungkan.
  • 11. Keunggulan Komparatif Untuk menentukan apakah penggunaan sumberdaya dalam negeri tersebut menguntungkan atau tidak (Layak atau tidak). Untuk hal ini dapat mempergunakan analisis DRC (Domestic Resources Cost). DRC = G / (E – F) Kriteria Pengambilan Keputusan:  DRC  1, maka terdapat keunggulan komparatif dalam usahatani  DRC  1, maka tidak terdapat keunggulan komparatif dalam usahatani Keunggulan Kompetitif PCR = C / (A – B) Kriteria Pengambilan Keputusan:  PCR  1, maka terdapat keunggulan kompetitif dalam usahatani  PCR  1, maka tidak terdapat keunggulan kompetitif dalam usahatani
  • 12. Analisis Dampak Kebijakan Kebijakan Pemerintah Thd Output Kebijakan Pemerintah Thd Input Kebijakan Pemerintah Thd Input dan Output
  • 13. Kebijakan ini dapat diterangkan dengan Nominal Protection Coefficient on Output (NPCO) dan Output Transfer (OT). Nilai NPCO menunjukkan dampak intensif dari kebijakan pemerintah yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai output yang diukur dengan harga privat dan harga sosial. Nilai NPCO juga menunjukkan indikasi dari transfer output. Nominal Protection Coefficient on Output NPCO = A / E Kriteria Pengambilan Keputusan:  NPCO  1, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah  NPCO  1, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah Output Transfer OT = Penerimaan privat (A) – Penerimaan sosial (E)
  • 14. Kebijakan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar campur tangan pemerintah terhadap petani dan juga untuk melihat seberapa besar subsidi yang diberikan pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam usahatani. Indikator yang digunakan Nominal Protection Coefficient Input (NPCI) dan Transfer Input (IT). Nilai NPCI merupakan ratio harga privat dari input yang diperdagangkan dengan harga sosialnya. Nominal Protection Coefficient Input NPCI = B / F Kriteria Pengambilan Keputusan: NPCI  1, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah NPCI  1, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah Transfer Input IT = Biaya input tradable privat (B) – Biaya input tradable sosial (F)
  • 15. Transfer Faktor (FT) Net Policy Transfer Indikator untuk mengetahui perbedaan harga sosial dan harga privat yang diterima petani, terutama untuk input produksi yang tidak diperdagangkan pada pasar internasional. Indikator yang bila memberikan nilai negatif berarti kebijakan pemerintah tersebut belum memberi nilai tambah pada pengembangan usahatani.
  • 16. Profitability Coefficient (PC) Untuk mengukur pengaruh insentif dari seluruh kebijakan pemerintah. PC menunjukkan perbedaan tingkat keuntungan privat dan keuntungan sosial. Ratio ini menunjukkan pengaruh keseluruhan dari kebijakan yang menyebabkan keuntungan privat berbeda dengan keuntungan sosial Effective Protection Coefficient (EPC) Untuk melihat kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan daya saing guna mendorong kegiatan sistem pertanian
  • 17. Subsidiy Ratio to Producers (SRP) Merupakan ratio antara tranfer bersih dengan penerimaan sosial (nilai output tanpa adanya gangguan kegagalan pasar atau kebijakan pemerintah). SRP memberikan indikasi tentang seberapa besar kebijakan pemerintah meningkatkan/mengurangi biaya produksi NPT = D – H PC = D / H EPC = (A – B) / (E – F) SRP = L / E Kriteria Pengambilan Keputusan:  SRP dan NPT positif, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah  SRP dan NPT negatif, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah  PC dan EPC  1, tidak terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah  PC dan EPC  1, terdapat dampak positif dari kebijakan pemerintah
  • 18. Dalam metode PAM, terdapat asumsi-asumsi yang digunakan dalam antara lain :  Perhitungan berdasarkan harga privat (privat cost) yaitu harga yang benar-benar diterima produsen dan konsumen atau harga yang terjadi setelah adanya kebijakan.  Perhitungan berdasarkan harga sosial (social cost) atau harga bayangan (shadow price) yaitu harga pada kondisi pasar persaingan sempurna atau harga yang terjadi bila tidak ada kebijakan pemerintah. Pada komoditi tradable harga bayangan adalah harga yang terjadi di pasar Internasional.  Output bersifat tradable dan input dapat digolongkan ke dalam komponen tradable dan komponen non tradable.  Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling menghilangkan
  • 19.
  • 20.
  • 21. Hasil Produksi Biaya Produksi USAHA TANI Tahun Pertama Rp 6.100.000 Tahun 2 sampai 8 Rp 5.100.000 3,8 ton Rp 16.300.000/ha Tahun 9 sampai 25 Rp 6.800.000 7,7 ton Rp 40.000.000/ha
  • 22.
  • 23. nilai PCR dan DRCR masing- masing sebesar 0,40 dan 0,19, berarti lebih kecil dari 1(<1). Nilai yang dihasilkan tersebut menunjukkan bahwa usaha manggis di Kabupaten Purwakarta secara finansial dan ekonomis memiliki daya saing atau keunggulan kompetitif maupun komparatif.
  • 24. Penerimaan Sosial > Private Berarti secara aktual petani menerima penerimaan yang lebih rendah dari yang seharusnya. Dengan demikian perusahaan lebih dominan dalam menentukan harga
  • 25. Indikator keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif (PAM) manggis di lokasi penelitian menunjukkan nilai PCR <1, yakni 0,40 dan nilai DRC<1, yakni 0,19. Nilai NPCO <1 beraplikasi bahwa komoditas manggis ini belum di dukung oleh kebijakan protektif terhadap output. Meskipun demikian, nilai NPCI <1 menyimpulkan bahwa kebijakan pemerintah ada dalam bentuk insentif melalui harga input yang lebih rendah dari seharusnya. Nilai EPC sangat kecil menyatakan bahwa kebijakan pemerintah belum bersifat protektif terhadap komoditas manggis
  • 26. 1. PAM atau Matriks Analisis Kebijakan merupakan Model analisis yang digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif (analisis ekonomi) dan keunggulan kompetitif (analisis financial) terhadap suatu komoditi 2. PAM secara garis besar bertujuan untuk mengukur daya saing suatu komoditas, PAM juga dapat melihat sejauh mana dampak kebijakan harga input, kebijakan harga output, atau kombinasi keduanya yang dilakukan pemerintah terhadap produsen. 3. PAM terdiri atas dua identitas, identitas tingkat keuntungan (profitability identity) dan identitas penyimpanan (divergences identity). 4. Matriks PAM terdiri dan tiga baris dan empat kolom. Baris pertama mengestimasi keuntungan privat, Baris kedua mengestimasi keunggulan ekonomi dan daya saing (komparatif), baris ketiga merupakan selisih antara baris pertama dan kedua yang menggambarkan divergensi 5. PAM dapat mengidentifikasi tiga analisis, yaitu Analisis Keuntungan (Privat Dan Sosial), Analisis Daya Saing (Keunggulan Komparatif Dan Keunggulan Kompetitif), Analisis Dampak Kebijakan (pemerintah terhadap input, output serta terhadap output dan input) 6. Dalam metode PAM, terdapat asumsi-asumsi yang digunakan antara lain Perhitungan berdasarkan harga privat (privat cost), Perhitungan berdasarkan harga sosial (social cost) atau harga bayangan (shadow price), Output bersifat tradable dan input dapat digolongkan ke dalam komponen tradable dan komponen non tradable, dan Eksternalitas positif dan negatif dianggap saling menghilangkan KESIMPULAN
  • 27. Aritonang, Indah. 2014. Teori Policy Analysis Matrix (PAM). http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id. (diakses pada 20 November 2017) Pearson, Scott. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Santoso, Agung Budi. 2017. Pengantar Policy Analysis Matriks. https://agungbudisantoso.com. (diakses pada 20 November 2017)

Editor's Notes

  1. To change the image on this slide, select the picture and delete it. Then click the Pictures icon in the placeholder to insert your own image.