Berdasarkan data tahun 2014, Kabupaten Konawe telah mengalami tiga kali pemekaran sejak terbentuk pada tahun 1959 menjadi empat kabupaten. Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi adalah Sarjana sebanyak 3.309 orang dari total 8.184 PNS. Pendapatan dan belanja pemerintah Kabupaten Konawe mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
3. STATISTIK DAERAH
KABUPATEN KONAWE
2015
ISSN : -
No. Publikasi : 74030.15068
Katalog BPS : 1101002.7403
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Jumlah Halaman : v + 41 halaman
Naskah :
BPS Kabupaten Konawe
Penyunting:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar dan Grafik:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit:
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan oleh / Dicetak oleh:
BPS Kabupaten Konawe
Prima Ambon
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
konaw
ekab.bps.go.id
4. Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya menyambut baik atas penerbitan buku Statistik
Daerah yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) baik di
provinsi maupun di kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara.
Penyusunan buku Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan
pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan
sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai
“pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.
Penerbitan buku Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
statistik di daerah diantaranya Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara
rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator
terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh tentang
kondisi daerah dalam bentuk analisis sederhana.
Saya berharap, buku Statistik Daerah mampu memenuhi harapan pemerintah
daerah dan masyarakat akan kebutuhan data dan informasi statistik secara cepat
yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang
perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna
data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
Kendari, 0ktober 2015
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Tenggara
Kepala,
Ir.Adi Nugroho, MM
konaw
ekab.bps.go.id
5. KATA PENGANTAR
Publikasi ini adalah Buku Statistik Daerah (STATDA) Kabupaten
Konawe 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kab.
Konawe. Cakupan data yang disajikan lebih luas dibandingkan dengan
Buku Daerah Dalam Angka yang diterbitkan setiap tahun selama ini.
Dengan terbitnya Buku Statistik Daerah akan lebih meningkatkan
variasi, dan kualitas data yang disajikan.
Publikasi ini menyajikan data yang dihasilkan oleh BPS
Kab.Konawe (data primer) maupun data kompilasi dari berbagai instansi Pemerintah dan
Swasta (data sekunder). Untuk melihat perkembangan suatu bidang atau sektor secara terus
menerus dan berkesinambungan, maka data yang disajikan adalah keadaan tahun terakhir
dan data tahun-tahun sebelumya.
Untuk memudahkan pemakai data dalam membaca dan memahami data yang
disajikan, maka pada setiap bab dan tabel yang disajikan disertai dengan penjelasan atau
uraian serta penegasan tentang arti dan makna dari angka-angka yang ditampilkan dari
berbagai bidang dan sektor.
Meskipun publikasi ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya, disadari masih ada
kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi. Untuk itu tanggapan dan saran dari pemakai
data sangat diharapkan untuk penyempurnaannya.Kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan hingga terwujudnya publikasi ini diucapkan terimakasih.
Unaaha, Oktober 2015
konaw
ekab.bps.go.id
6. 1. Geografi dan Iklim 1 11. Industri Pengolahan 27
2. Pemerintahan 3 12. Kontruksi 29
3. Penduduk 6 13. Hotel dan Pariwisata 30
4. Ketenagakerjaan 9 14. Transportasi dan 31
5. Pendidikan 12 Komunikasi
6. Kesehatan 14 15. Perbankan dan 33
7. Perumahan 17 Investasi
8. Pembangunan 19 16. Harga-harga 35
Manusia 17. Pengeluaran Penduduk 36
9. Pertanian 21 18. Perdagangan 37
10. Pertambangan dan 25 19. Pendapat Regional 38
Energi 20. Perbandingan Regional 40
DAFTAR ISI
konaw
ekab.bps.go.id
7. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kabupaten Terluas
Kabupaten Konawe merupakan Kabupaten dengan luas
wilayah terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara
BBAABB
II
Kabupaten Konawe dengan ibukotanya
Unaaha, berjarak 73 km dari Kota Kendari,
terletak pada 02˚45’-04˚15’ LS dan
121˚15’-123˚30’ BT. Letak geografis
wilayah Kabupaten Konawe adalah sebagai
berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Tengah dan
Kabupaten Konawe Utara.
Sebelah timur berbatasan dengan Laut
Banda dan Laut Maluku.
Sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Konawe Selatan
Sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kolaka.
Kabupaten Konawe memiliki luas
sebesar 579.894 Ha atau 15,21 persen dari
luas wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
dan merupakan Kabupaten terluas di
Provinsi ini. Luas wilayah perairan laut (±
11.960 Km2 atau 10,87 persen dari luas
perairan Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Konawe yang terletak
di jazirah tenggara Pulau Sulawesi juga
memiliki pulau-pulau kecil dan besar yaitu
Pulau Wawonii, Pulau Bokori, Pulau
Saponda Laut, dan Pulau Saponda Darat.
Gambar 1.1 Peta dan Gambaran Umum
Kabupaten Konawe
Koordinat : 02˚45’-04˚15’ LS dan
121˚15’-123˚30’ BT
Ibu Kota : Unaaha
Luas : 579.894 Ha
Penduduk : 223.727 jiwa
Kepadatan
Jiwa/Km2
: 38,6 jiwa
Pembagian Administrasi
Kecamatan : 23
Kelurahan : 58
Desa : 283
Dasar Hukum : UU Nomor 29 Tahun 1959
Hari Jadi : 03 Maret 1950
Bupati : Kery Saiful Konggoasa
Kode Area Tlp : 0408
Agama : Islam, Kristen, Hindu,Budha
Zona Waktu : WITA
Tahukah anda
Nama Konawe berasal dari nama sungai
“Konaweeha”, Sungai terpanjang di Kabupaten ini.
Nama ini sudah dipakai sejak jaman Kerajaan
Konawe (Kinawo) pada tahun 1948
konaw
ekab.bps.go.id
8. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
2
GEOGRAFI DAN IKLIM
Musim Penghujan
Puncak musim penghujan di Kabupaten Konawe pada tahun
2014 terjadi pada bulan Mei dan Juni
BBAABB
II
Gambar 1.2 Curah hujan Bulanan Tahun
2014
Sumber : BP3K Unaaha
Tabel 1.2 Hari Hujan dan Curah Hujan
Tahunan 2006-2014
Tahun Hari Hujan Curah Hujan
(mm)
(1) (2) (3)
2014 123 1.830,90
2013
2012
2011
2010
141
126
113*
292
2.344,00
1.386,20
3.648,50
1.782,60
Rata-rata 170,5 2.198,44
Sumber : BP3K Unaaha
Pada tahun 2014 curah hujan
tertinggi di Kabupaten Konawe terjadi di
bulan Mei dan Juni, yang disebabkan oleh
adanya angin barat yang bertiup dari
benua Asia dan Samudera Pasifik yang
banyak mengandung uap air. Sedangkan
pada bulan September dan Oktober terjadi
puncak musim kemarau dimana hujan
tidak turun selama dua bulan, yang
disebabkan oleh angin barat yang bertiup
dari Australia tidak mengandung uap air.
Curah hujan di Kabupaten Konawe
dapat dibagi atas tiga bagian yaitu :
1. Pola curah hujan tahunan antara 0-
1.500 mm terdapat di Konawe bagian
Selatan dan sedikit di bagian tengah.
2. Pola curah hujan tahunan antara
1.500-1.900 mm terdapat di Konawe
bagian tengah dan sedikit di bagian
utara.
3. Pola curah hujan lebih dari 1.900 mm
terdapat di Konawe bagian tengah.
Pada Tahun 2014 curah hujan di
Kabupaten Konawe mencapai 1.830,9 mm
dalam 123 hari hujan (hh). Curah hujan
pada tahun 2014 ini lebih kecil jika
dibandingkan dengan 2013 sebesar 2.344
mm dengan 141 hari hujan.
100.8
193.4
251.6
181.4
288.6
367.8
136.6
98.3
0 0
70.1
142.3
0
100
200
300
400
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tahukah anda
Kecamatan Routa merupakan wilayah
Kecamatan terjauh dan hanya bisa
dijangkau dengan melintasi Kabupaten lain
konaw
ekab.bps.go.id
9. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
3
PEMERINTAHAN
Tiga Kali Pemekaran
Sejak terbentuk pada tahun 1959, telah terjadi tiga kali pemekaran
Kabupaten Konawe hingga sekaran menjadi empat Kabupaten yaitu
Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan
BBAABB
22
Kabupaten Konawe terbentuk
berdasarkan UU No.29 Tahun 1959
tentang pembentukan daerah tingkat II di
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Terjadi perubahan nama dari Kabupaten
Kendari menjadi Kab. Konawe berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2004. Pada awal pembentukannya di tahun
1995, Kabupaten Konawe terdiri dari 19
Kecamatan dan 334 desa/kelurahan. Pada
tahun 2002, Konawe terdiri dari 23
Kecamatan dan 631 desa/ kelurahan.
Pada tahun 2003, terjadi pemekaran
menjadi Kabupaten Konawe dan
Kabupaten Konawe Selatan untuk wilayah
Konawe sebelah selatan yang meliputi 11
Kecamatan. Pada tahun 2007, tujuh
kecamatan di bagian utara Kabupaten
Konawe mekar menjadi Kabupaten
Konawe Utara. Kondisi terakhir yakni
tahun 2013 Kabupaten Konawe bagian
Kepulauan Wawonii mengalami
pemekaran menjadi Kabupaten Konawe
Kepulauan sehingga Kabupaten Konawe
membawahi 23 kecamatan dengan 341
desa/ kelurahan lebih tepatnya 283 desa
dan 58 kelurahan yang masih sama pada
tahun 2014.
Tabel 2.1 Pembagian Wilayah
Administratif Kabupaten Konawe 2014
Sumber : BPS
Kecamatan IbuKota Desa/
Kel
(1) (2) (5)
Soropia Soropia 15
Lalonggasumeeto Watunggarandu 11
Sampara Rawua 21
Bondoala Laosu 19
Besulutu Besulutu 14
Kapoiala Kapoiala 14
Lambuya Lambuya 10
Uepai Uepai 19
Puriaala Watundehoa 16
Onembute Onembute 10
Pondidaha Pondidaha 18
Wonggeduku Puuduria 26
Amonggedo Amonggedo Baru 15
Wawotobi Wawotobi 19
Meluhu Meluhu 8
Konawe Tawanga 12
Unaaha Puunaaha 12
Anggaberi Andabia 8
Abuki Abuki 22
Latoma Waworaha 16
Tongauna Tongauna 20
Asinua Ambondia 9
Routa Routa 7
Kab. Konawe Unaaha 341
konaw
ekab.bps.go.id
10. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
4
PEMERINTAHAN
PNS SARJANA
Berdasarkan tingkat pendidikan, Pegawai Negeri Sipil
Kabupaten Konawe paling banyak berpendidikan Sarjana
BBAABB
22
Tabel 2.2 Banyaknya PNS Berdasarkan
Golongan Lingkup Kabupaten Konawe
2014
Golongan Jumlah
(1) (2)
I 48
II 2.420
III 3.172
IV 1.301
Jumlah 6.941
Sumber : BKD dan Diklat Kab Konawe
Tabel 2.3 Banyaknya PNS Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Lingkup Kabupaten Konawe 2014
Pendidikan Jumlah
(1) (2)
SD 33
SMP 37
SMA 2.766
DIPLOMA 1.698
S-1 3.309
S-2 339
S-3 2
Jumlah 8.184
Sumber : BKD dan Diklat Kab Konawe
Tabel 2.4 Realisasi Pendapatan dan
Belanja Pemerintah Kabupaten Konawe
2011-2014
Tahun Pendapatan Belanja
1 2 3
2011 212.686.154 106.638.380
2012 762.693.535 749.715.264
2013 868.956.443 874.676.623
2014 1.012.891.181 1.016.517.331
Sumber : BPKAD Kab. Konawe
Dilihat dari aspek aparatur
pemerintahan, jumlah Pegawai Negeri Sipil
di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten
Konawe seluruhnya berjumlah 6.941
orang. Dilihat dari golongannya, sejumlah
57 orang golongan I, 2.696 orang golongan
II, 3.755 orang Golongan III dan 1.505
orang Golongan IV. Hal ini mengalami
penurunan 233 pegawai jika dibandingkan
dengan tahun lalu.
Berdasarkan tingkat pendidikan
sebagian besar Pegawai Negeri Sipil
lingkup Kabupaten Konawe pada tahun
2014 sudah berpendidikan di atas SMA.
Pegawai Negeri Sipil dengan pendidikan
diatas SMA mecapai 65,34 persen atau
sebanyak 5.348 orang. Bahkan pegawai
terbanyak berpendidikan S1 yaitu 3.309
orang. Walaupun masih ada pegawai yang
berpendidikan SD dan SMP (masing-
masing 33 dan 34 orang) tapi secara umum
dari segi tingkat pendidikan PNS lingkup
Kabupaten Konawe sudah cukup baik.
Apabila ditinjau dari jumlah
pendapatan maupun belanja selama 4
tahun terakhir maka terlihat bahwa terus
terjadi peningkatan yang signifikan pada
Realisasi belanja maupun pendapatan
konaw
ekab.bps.go.id
11. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
PEMERINTAHAN
Keterwakilan Perempuan
Komposisi anggota DPRD Kabupaten Konawe belum mampu
merepresentasikan target keterwakilan perempuan di parlemen
5
BBAABB
22
pemerintah Kabupaten Konawe. Belanja
pemerintah Konawe hampir selalu lebih
besar jika dibandingkan dengan
pendapatannya kecuali pada tahun 2012
pendapatan lebih besar dibanding belanja.
Pada tahun 2014, ada sembilan
partai yang memiliki perwakilan di DPRD
Kabupaten Konawe. Partai Amanat
Nasional memiliki wakil terbanyak yaitu
tujuh orang, disusul PBB dan PDI-P masing
masing empat orang. Partai Golkan, PKS,
dan Partai Gerindra masing-masing
memiliki tiga orang wakil. Sedangkan
Partai Golkar, dan Partai Nasdem diwakili
oleh masing-masing dua orang anggota.
Anggota DPRD Kabupaten Konawe
sebagian besar adalah laki-laki (23 orang),
sedangkan perempuan hanya tujuh orang.
Dari sembilan partai, hanya PAN, PBB dan
PDI-P yang memiliki perempuan sebagai
wakil di DPRD. Persentase anggota DPRD
Kabupaten Konawe berjenis kelamin
perempuan yang hanya sebesar 23,3
persen ini tidak mencapai target
keterwakilan perempuan di parlemen
sebesar tiga puluh persen.
Gambar 2.1 Komposisi Anggota DPRD
Kabupaten Konawe 2014
Sumber : DPRD Kabupaten Konawe
0
3
6
9
PartaiDemokrat
PartaiGolkar
PKS
PAN
PKB
PDI-P
PBB
PartaiNasdem
PartaiGerindra
Perempuan
Laki-laki
Tahukah anda
Pada setiap 100 orang penduduk
Kabupaten Konawe terdapat tiga
orang PNS Pemda
konaw
ekab.bps.go.id
12. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
6
PENDUDUK
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk terbesar adalah di Kecamatan Unaaha
dan terkecil di Kecamatan Routa
BBAABB
33
Gambar 3.1 Jumlah Penduduk
Kabupaten Konawe Tahun 2010-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 3.1 Kondisi Demografis
Kabupaten Konawe periode 2012-2014
Kategori Tahun
2013 2014
1 2 3
Penduduk 223.727 229.801
Laki-Laki 114.665 117.713
Perempuan 109.062 112.088
Rasio Jenis Kelamin 105,1 105,01
Rumah Tangga(RT) 49.733 51.426
Kepadatan
(jiwa/Km2)
38,6 40
Penduduk per RT 4,5 4
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jumlah penduduk Kabupaten
Konawe berdasarkan hasil proyeksi
Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada
tahun 2010, penduduk Kabupaten Konawe
pada tahun 2014 berjumlah 229.801 jiwa
yang tersebar dalam 51.426 rumah tangga.
Jumlah penduduk dan jumlah rumah
tangga pada tahun 2014 mengalami
peningkatan dibanding tahun 2013
Pada tahun 2014 dari 229.801 jiwa
penduduk Kabupaten Konawe, 51,22 persen
adalah laki-laki dan 48,78 persen adalah
perempuan.
Kepadatan penduduk Kabupaten
Konawe mengalami peningkatan dari 38,6
jiwa perkilometer persegi tahun 2013
menjadi 40 jiwa pada tahun 2014.
Konsentrasi penduduk yang tidak merata
masih merupakan ciri yang paling menonjol
dari penduduk Kabupaten Konawe. Hal ini
ditandai dengan besarnya perbedaan
kepadatan antara kecamatan satu dengan
yang lainnya, dengan penduduk terpadat di
Kecamatan Unaaha sebesar 725 jiwa/km2
dan penduduk terjarang di Kecamatan
Routa sebesar 1 jiwa/km2.
200
220
240
260
2010 2011 2012 2013 2014
241.982
246.798
250.491
223.727
229.801
RibuOrang
konaw
ekab.bps.go.id
13. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
7
PENDUDUK
Piramida Penduduk
Piramida penduduk Kabupaten Konawe tergolong sebagai Piramida
Penduduk Muda
BBAABB
33
Piramida penduduk Kabupaten
Konawe tergolong sebagai piramida
penduduk muda. Angka kelahiran jauh
lebih besar dibandingkan dengan angka
kematian, dengan pertumbuhan penduduk
yang cepat. Piramida seperti ini
menunjukkan bahwa sebagian besar
penduduk Konawe masuk dalam kelompok
usia muda. Piramida penduduk muda
memang biasanya terdapat pada daerah-
daerah di negara berkembang seperti
Indonesia.
Pada tahun 2014, komposisi
penduduk anak-anak sekitar 33,73 persen
atau 77.514 jiwa, penduduk dewasa 62,63
persen atau 143.927 jiwa dan penduduk
lanjut usia sekitar 3,64 persen atau 8360
jiwa. Penduduk Usia produktif di
Kabupaten Konawe mencapai 62,63 persen
sedangkan sisanya 37,37 persen adalah
penduduk non-produktif. Rasio
Ketergantungan penduduk Kab. Konawe
sebesar 59,66. Artinya dalam 100 penduduk
produktif masih dibebani oleh sekitar 59
penduduk tidak produktif.
Gambar 3.2 Piramida Penduduk
Kabupaten Konawe Tahun 2014
Sumber : BPS Konawe
Tabel 3.2 Struktur Umur Penduduk Konawe
Tahun 2014
Kelompok
Umur
Laki-
laki
Perempuan Jumlah Persen
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Anak-
anak (0-
14 th)
39840 37674 77514 33,73
Lanjut
Usia (65
th +)
4115 4245 8360 3,64
Usia Non
Produktif
43955 41919 85874 37,37
Dewasa
(15 - 64
th)
73758 70169 143927 62,63
Usia
Produktif
73758 70169 143927 62,63
Sumber :BPS Konawe
15,000 5,000 5,000 15,000
0 - 4
05 - 09
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Laki-laki
Perempuan
Tahukah anda
Pada Tahun 2014 di Kabupaten Konawe, untuk
setiap 100 perempuan ada 105 laki-laki
konaw
ekab.bps.go.id
14. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 20158
PENDUDUK
Akseptor KB
Realisasi Akseptor KB baru tahun 2014 Kabupaten Konawe
jauh dibawah target yang diharapkan
BBAABB
33
Gambar 3.3 Perkembangan Akseptor
KB Baru, dan PUS Tahun 2011-2014 di
Kabupaten Konawe
Tabel 3.3 Banyaknya Akseptor Baru
Menurut Metode Kontrasepsi Tahun
2014 di Kabupaten Konawe
Metode
Kontrasepsi
Akseptor Baru
(1) (3)
IUD 15
Pil 296
Kondom 41
MOW 0
MOP 0
IMP 163
STK 264
Jumlah
2014
2013
2012
2011
779
8 626
6.358
8.754
Sumber : Kantor BKKBN Kabupaten
Konawe
Masalah lain yang memiliki
keterkaitan erat dengan kependudukan
adalah masalah perencanaan jumlah
keluarga melalui program KB.
Perencanaan ini bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, MOW, MOP, IMP, dan STK. Dari
data yang ada menunjukkan bahwa
metode kontrasepsi menggunakan pil
menjadi metode yang banyak diminati.
Tujuan diterapkannya program KB
untuk mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk dan menurunkan angka
kelahiran, serta mewujudkan ketahanan
keluarga dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk keperluan program KB tersebut
telah disiapkan klinik-klinik yang
menangani permasalahan seputar KB. Di
Kabupaten Konawe tersebar 74 klinik KB
yang disiapkan untuk melayani 43.549
pasangan usia subur (PUS). Namun hanya
74,5 persen yang menjadi akseptor KB.
Oleh karena itu pada tahun 2014
ditargetkan 7.030 PUS menjadi akseptor
baru. Namun target ini hanya tercapai
sebesar 11,08 persen atau 779 akseptor
baru.
20000
40000
60000
2011 2012 2013 2014
PUS Akseptor KB
konaw
ekab.bps.go.id
15. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
9
KETENAGAKERJAAN
TPAK
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki jauh lebih besar
dibandingkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
BBAABB
44
Uraian masalah ketenagakerjaan
disini meliputi penduduk usia kerja yang
didefinisikan sebagai penduduk berumur
15 tahun keatas, yang terdiri dari angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi
penduduk yang tergolong angkatan kerja
dikenal dengan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK). Angkatan kerja
dibedakan menurut penduduk yang
bekerja dan mencari pekerjaan.
Berdasarkan hasil Susenas Kor
tahun 2014, penduduk Kabupaten Konawe
yang berusia 15 tahun keatas sekitar 66,26
persen atau 152.287 jiwa, terdiri dari
angkatan kerja yang meliputi bekerja
sebesar 95,55 persen dan mencari kerja
sebesar 4,45 persen serta bukan angkatan
kerja yang meliputi sekolah 18,02 persen,
mengurus RT 72,27 persen dan lainnya 9,1
persen.
Menurut jenis kelamin, dari seluruh
angkatan kerja laki-laki, 95,31 persen
melakukan kegiatan bekerja dan sisanya
sedang mencari pekerjaan. Sedangkan dari
seluruh angkatan kerja perempuan, 93,94
persen melakukan kegiatan bekerja dan
sisanya sedang mencari pekerjaan.
Tingkat partisipasi angkatan kerja
tahun 2014 adalah sebesar 73,73 persen,
dengan TPAK penduduk laki-laki sebesar
92,89 persen jauh lebih besar dibanding
TPAK penduduk perempuan sebesar 53,81
persen.
Gambar 4.1 Penduduk Usia 15 Tahun
Keatas Menurut Jenis Kegiatan Tahun
2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 4.1 Persentase Penduduk usia 15
Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan
dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Jenis Kegiatan L P Jumlah
(1) (2) (3) (4)
Angkatan
Kerja
73.874 44.329 118.203
Bekerja 70.412 42.531 112.943
Persentase 95,31 95,94 95,55
Mencari
Kerja
3.462 1.798 5.260
Persentase 4,69 4,06 4,45
Bukan
Angkatan
Kerja
14.818 42.845 57.663
Peserta
pekerja
terhadap
angkatan
kerja
95,54 93,96 94,97
TPAK 92,89 53,81 73,73
Sumber : BPS, Susenas Kor 2014
Bekerja
65.49%
Pengangg
uran
3.05%
Sekolah
10.68%
Mengurus
Rt
17.99%
Lainnya
2.79%
konaw
ekab.bps.go.id
16. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
10
KETENAGAKERJAAN
Daya Serap Tenaga Kerja
Lapangan Usaha Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan menyerap tenaga kerja paling besar
BBAABB
33
Tabel 4.2 Persentase Penduduk Usia
Kerja yang Bekerja Menurut Sektor
Lapangan Usaha Tahun 2014
Lapangan Usaha Jumlah Persentase
1 2 3
Pertanian,
Perkebunan,
Kehutanan,
Perburuan dan
Perikanan
48.718 43,14
Industri 10.673 9,45
Perdagangan,
Rumah Makan dan
Jasa Akomodasi
18.101 16,03
Jasa
Kemasyarakatan,
Sosial dan
Perorangan
21.337 18,89
Lainnya 14.114 12,50
Jumlah / Total 112.943 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 4.2 Tingkat Pengangguran
Terbuka 2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 4.2. menyajikan penduduk
usia 15 tahun keatas yang bekerja menurut
lapangan usaha. Dari 112.943 orang yang
bekerja secara ekonomis, sektor pertanian
merupakan penyerap tenaga kerja
terbesar yaitu sekitar 48.718 orang atau
43,14 persen. Sektor jasa yang menyerap
21.337 orang atau sekitar 18,89 persen
menduduki urutan kedua. Kemudian
diikuti sektor perdagangan, menyerap
18.101 orang atau sekitar 16,03 persen.
Sektor industri hanya menyerap 10.673
orang tenaga kerja atau 9,45 persen.
Sementara sektor konstruksi/bangunan,
pertambangan, listrik dan air minum,
angkutan, keuangan serta sektor lainnya
menyerap tenaga kerja sebanyak 14.144
orang atau 12,50 persen.
Tren Tingkat pengangguran terbuka
Kabupaten Konawe dari tahun 2011
sebesar 2,7 persen menurun pada tahun
2012 menjadi hanya sebesar 1,87 persen.
Namun pada tahun 2013 tingkat
pengangguran terbuka meningkat hingga
mencapai 5,03 persen pada tahun 2013.
Pada tahun 2014 tingkat pengganguran
terbuka di Kabupaten Konawe kembali
menurun menjadi sebesar 4,45 persen.
2.7
1.87
5.03
4.45
0
2
4
6
2011 2012 2013 2014
konaw
ekab.bps.go.id
17. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
KETENAGAKERJAAN
Pencari Kerja
Mayoritas Pencari Kerja merupakan lulusan Sarjana (S1)
BBAABB
44
11
Mayoritas pencari kerja di
Kabupaten Konawe merupakan lulusan
Sarjana dengan jumlah 3.191 orang yang
masih bvelum ditempatkan dan disusul
oleh lulusan DIII sebanyak 1.922 orang
yang masih belum ditempatkan. Untuk
lulusan sarjana dari 25 orang pencari kerja
pada tahun 2014 masih belum ada yang
ditempatkan. Dari tahun ke tahun jumlah
pencari kerja semakin meningkat
sedangkan jumlah pekerjaan yang
ditawarkan masih belum mampu
mengimbangi permintaan yang ada. Pada
tahun 2014 tercatat 2.367 pencari kerja
yang ditempatkan atau sekitar 26,89
persen sedangkan sisanya 73,11 atau
6.436 pencari kerja masih belum
ditempatkan.
Tabel 4.3 Pencari Kerja yang Sudah
Ditempatkan dan Belum Ditempatkan
Menurut jenis Pendidikan Tahun 2014
Tingkat
Pendidikan
Ditempatkan Belum
ditempatkan
L P L P
1 2 3 4 5
SD 1 7 86 16
SLTP 71 42 17 8
SLTA 1257 653 959 212
D.III/SARMUD 26 21 860 1062
SI 180 109 1724 1467
S2 - - 14 11
Jumlah 1535 832 3660 2776
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Konawe
konaw
ekab.bps.go.id
18. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
12
PENDIDIKAN
Rasio Guru Murid
Guru SMA rata-rata mengajar jumlah anak yang lebih sedikit dibanding
guru TK, SD dan SMP
BBAABB
55
Tabel 5.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan
Murid Menurut Tingkat Sekolah Tahun
2014/2015
Tingkat
Sekolah
Sekolah Guru Murid
1 2 3 4
TK 163 759 8.453
SD 277 2.699 34.215
SLTP 66 1 066 11.396
SLTA 35 904 2.876
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Konawe
Lanjutan Tabel 5.1
Tingkat
Sekolah
Guru
per
Sekolah
Murid
per
Sekolah
Murid per
Guru
1 2 3 4
TK 4,66 51,86 11,14
SD 9,74 123,52 12,68
SLTP 16,15 172,67 10,69
SLTA 25,83 82,17 3,18
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Konawe
Gambar 5.1 APS, APM dan APK menurut
Jenjang Pendidikan Tahun 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Pendidikan merupakan suatu
kebutuhan dasar dalam kehidupan, sebagai
faktor yang sangat dominan dalam
pembentukan dan pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu
ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan mutlak untuk kemajuan suatu
daerah.
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa
jumlah partisipasi murid untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
semakin berkurang. Terlihat bahwa rasio
guru per sekolah masih kurang terutama
pada tingkat pendidikan SD yang hanya
sebesar 9,74 yang artinya dalam satu SD
rata-rata ada 9 sampai 10 aorang guru.
Rasio murid per guru di Kabupaten
Konawe menunjukkan angka yang cukup
baik, untuk siswa SD, setiap guru mengajar
12 hingga 13 orang guru. Untuk tingkat
pendidikan SMP, setiap guru mengajar 10
hingga 11 orang siswa, sedangkan pada
tingkat pendidikan SMA satu orang guru
mengajar 3 hingga 4 orang siswa.
Angka Partisipasi Sekolah
Kabupaten Konawe pada tahun 2014
untuk tingkat SD cukup tinggi hampir
mencapai 100 persen sedangkan untuk
0
50
100
150
SD SMP SMA PT
APS APM APK
konaw
ekab.bps.go.id
19. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
13
PENDIDIKAN
Angka Melek Huruf
Penduduk usia 15 hingga 24 tahun semuanya telah melek huruf
BBAABB
55
tingkatan selanjutnya SMP hingga
perguruan tinggi terus mengalami
penurunan. Dapat dikatakan bahwa
program wajib belajar 9 tahun belum
terlaksana dengan baik karena masih
banyaknya murid yang tidak
merampungkan atau menempuh
pendidikan dasar lanjutan.
Angka Melek Huruf (AMH) adalah
persentase penduduk usia 15 tahun keatas
yang bisa membaca dan menulis serta
mengerti sebuah kalimat sederhana dalam
hidupnya sehari-hari. AMH dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan
program pengentasan buta huruf,
kemampuan menyerap informasi,dan
kemampuan untuk melakukan komunikasi.
Angka melek huruf di Kabupaten Konawe
pada tahun 2014 adalah sebesar 94,42
persen.
Angka Melek Huruf untuk kelompok
umur 15-24 tahun pada tahun 2014 telah
mencapai 100 persen. Berdasarkan
gambar 5.2 terlihat bahwa Angka melek
huruf terendah adalah pada kelompok
umur 55 tahun keatas. Selain itu secara
umum Angka Melek Huruf Laki-laki lebih
tinggi dibandingkan perempuan.
Gambar 5.2 Angka Melek Huruf
berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55+
Perempuan Laki-laki
konaw
ekab.bps.go.id
20. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
14
BBAABB
66
KESEHATAN
Puskesmas
Puskesmas telah tersedia pada setiap kecamatan di Kabupaten
Konawe
Gambar 6.1 Angka Harapan Hidup saat
Lahir 2010 - 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 6.2 Banyaknya Fasilitas
Kesehatan Kabupaten Konawe 2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Konawe
Keberhasilan program kesehatan
dan program pembangunan sosial
ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari
peningkatan usia harapan hidup penduduk
dari suatu daerah, termasuk Kabupaten
Konawe. Angka harapan hidup pada saat
lahir penduduk Kabupaten Konawe pada
tahun 2010 adalah 69,30 tahun dan terus
naik hingga menjadi 69,35 pada tahun
2013, namun angka ini tidak meningkat
pada tahun 2014. Selain itu, angka ini
masih di bawah rata-rata angka harapan
hidup Provinsi Sulawesi Tenggara yang
sebesar 70,39 tahun pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, selain tersedia 1
buah rumah sakit dengan kapasitas 108
tempat tidur, tersedia pula 24 puskesmas
dan 50 puskesmas pembantu (PUSTU).
Pada setiap kecamatan di Kabupaten
Konawe telah tersedia satu buah
Puskesmas. Satu unit puskesmas rata-rata
harus melayani sebanyak 9.545 orang
penduduk sedangkan satu buah pustu rata-
rata harus melayani sebanyak 4.596 orang
penduduk. Selain itu, untuk melayani
kesehatan ibu dan bayi juga ada sebanyak
342 buah posyandu dan 75 buah polindes.
69.20
69.30
69.40
2010 2011 2012 2013 2014
69.30
69.32
69.34
69.35 69.35
0
100
200
300
400
24 50
342
75
konaw
ekab.bps.go.id
21. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015 15
BBAABB
66
KESEHATAN
Penolong Kelahiran
Sebagian besar Balita di Kabupaten Konawe lahir dengan dibantu
oleh Bidan
Tenaga kesehatan yang ada meliputi
29 orang dokter umum dan 12 orang
dokter gigi. Seorang dokter umum rata-
rata melayani 7.924 orang penduduk, dan
seorang dokter gigi harus melayani hingga
rata-rata 19.150 orang penduduk. Tenaga
kesehatan yang ada belum mampu
mencukupi kebutuhan di 23 kecamatan
dan 341 desa/kelurahan yang ada di
Kabupaten Konawe. Oleh karena itu di
beberapa kecamatan dan desa dibantu oleh
seorang bidan. Jumlah bidan di Kabupaten
Konawe pada tahun 2014 adalah sebanyak
507 orang. Selain itu juga ada Perawat
sebanyak 202 orang.
Adapun tenaga kesehatan non medis
ada ahli gizi sebanyak 50 orang, Apoteker
11 orang, Sanitarian dan tenaga kesehatan
masyarakat sebanyak 30 dan 92 orang.
Selain itu untuk meningkatkan mutu
kesehatan juga tersedia apotik sebanyak
25 unit dan toko obat sebanyak 6 unit.
Bidan maupun dukun bayi masih
menjadi andalan masyarakat dalam
menolong proses kelahiran. Lebih dari
separuh kelahiran dibantu oleh bidan.
Sedangkan kelahiran yang dibantu oleh
dukun mencapai 36,56 persen. Kelahiran
yang dibantu oleh dokter masih tergolong
rendak tidak mencapai sepuluh persen, hal
ini dikarenakan jumlah dokter yang masih
terbatas dan belum menyebar di setiap
kecamatan.
Tabel 6.1 Banyaknya Tenaga Kesehatan
di Konawe Tahun 2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Konawe
Gambar 6.3 Persentase Balita menurut
Penolong Kelahiran 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
,8.49
,53.73
,0.68
,36.56
,0.18 ,0.36
Dokter Bidan
Tenaga paramedis lain Dukun bersalin
Famili/keluarga Lainnya
Tenaga Kesehatan Banyaknya
(1) (2)
I. Tenaga Medis
1.1. Dokter Spesialis
1.2. Dokter Umum
1.3. Dokter Gigi
1.4. Perawat
1.5. Bidan
1.6. Farmasi
II. Tenaga non Medis
2.1. Ahli Gizi
2.2. Apoteker
2.3. Sanitarian
2.4. Kesehatan Masyarakat
0
29
12
202
507
0
50
11
30
92
Jumlah 933
konaw
ekab.bps.go.id
22. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
BBAABB
66
KESEHATAN
Balita Menyusui
Sebagian besar Balita usia dua hingga empat tahun disusui selama
lebih dari satu tahun
16
Gambar 6.4 Persentase Balita yang
pernah mendapat Imunisasi
berdasarkan jenis Imunisasi 2014
Sumber : Badan Pusat statistik
Gambar 6.5 Persentase Balita 2-4
Tahun yang disusui menurut Lamanya
Disusui
Sumber : Badan Pusat statistik
Imunisasi adalah pemberian
kekebalan tubuh untuk mengurangi angka
penderita suatu penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan. Tahun 2014
telah dilakukan imunisasi yang meliputi
imunisasi BCG, DPT, Polio dan campak
serta Hepatitis B. Balita yang telat
memperoleh Imunisasi BCG sudah
mencapai 98,78 persen atau hampir
seluruhnya. Lebih dari sembilan puluh
persen balita di Kabupaten Konawe telah
memperoleh imunisasi BCG, DPT, Polio dan
Hepatitis B. Sedangkan imunisasi
Campak/Morbili baru diberikan kepada
sekitar 84,10 persen balita.
Salah satu indikator yang
menunjukkan tingkat gizi balita adalah
bagaimana balita tersebut disusui oleh
ibunya. Balita yang disusui diharapkan
memiliki tingkat gizi yang lebih baik
dibanding yang tidak disusui. Berdasarkan
lamanya disusui, balita usia 2-4 tahun di
Kabupaten Konawe sebagian besar disusui
selama lebih dari satu tahun, bahkan
cukup banyak (41.98 persen) yang disusui
hingga mencapai usia lebih dari dua tahun.
Balita yang disusui hanya selama kurang
dari enam bulan tidak mencapai lima
persen. hal ini menunjukka kesadaran ibu
untuk menyusui anaknya masih cukup
tinggi di Kabupaten Konawe.
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
100.00
98.78
94.10 93.97
84.10
94.03
4.85 6.37
25.96
20.84
41.98
<=5 6 - 11 12 - 17 18 - 23 >=24
konaw
ekab.bps.go.id
23. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
17
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Luas Lantai
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Konawe memiliki luas lantai
perkapita diatas sepuluh meter persegi
BBAABB
77
Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga
Menurut Luas Lantai per kapita
2013- 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga
Menurut Sumber Air Minum Utama
2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Perumahan adalah salah satu
kebutuhan pokok manusia selain sandang
dan pangan. Rumah yang layak huni
adalah rumah yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan sehingga dapat
memberikan suasana yang nyaman bagi
penghuninya.
Dari hasil SUSENAS dapat dilihat
tingkat kelayakan rumah dan lingkungan
di Kabupaten Konawe. Menurut luas lantai
perkapita masih ada 15,95 persen rumah
tangga yang luas lantai perkapitanya 10
m2 kebawah. Bahkan angka ini meningkat
dibandingkan nilai tahun 2013 yang hanya
ada 12,37 persen rumah tangga dengan
luas lantai perkapitanya 10 m2 kebawah.
Menurut sumber air minum
utamanya, rumah tangga dengan sumber
air minum utama berupa sumur bor
ataupun sumur terlindung mencapai 47,2
persen. Rumah tangga yang menggunakan
air kemasan bermerk tidak sampai satu
persen, sedangkan yang menggunakan air
isi ulang mencapai 15,03 persen. Masih ada
rumah tangga di Kabupaten Konawe yang
sumber air minum utamanya dari sumur
tak terlindung maupun mata air tak terlin
dung yaitu sekitar 15 persen.
0
30
60
90
120
2013 2014
87.63 84.05
12.37 15.95
<= 10 m2 > 10 m2
.60
15.03
2.92
47.24
14.62
13.12
2.92 3.53
Air kemasan bermerk
Air isi ulang
Leding
Sumur bor/Sumur terlindung
Mata air terlindung
Sumur tak terlindung
Mata air tak terlindung
Lainnya
konaw
ekab.bps.go.id
24. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
18
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Fasilitas Buang Air Besar
Masih ada rumah tangga di Kabupaten Konawe yang tidak memiliki
fasilitas buang air besar
BBAABB
77
Menurut fasilitas buang air besar
yang dimiliki, masih ada 19,52 persen
rumah tangga di Kabupaten Konawe yang
tidak memiliki fasilitas buang air besar.
Sebanyak 13,23 persen yang menggunakan
fasilitas buang air besar bersama dan 1,49
persen rumah tangga yang menggunakan
fasilitas buang air besar umum. Walau
begitu sudah ada 65,76 persen rumah
tangga yang memiliki fasilitas buang air
brsar sendiri.
Berdasarkan sumber penerangan
utamanya, pada tahun 2015 sudah 91,1
persen rumah tangga menggunakan
penerangan listrik baik PLN maupun non
PLN dan hanya 8,9 persen yang
menggunakan sumber penerangan non
listrik.
Berdasarkan indikator-indikator
di atas maka dapat dilihat bahwa masih
banyak masyarakat yang hidup dalam
kondisi yang tidak sehat. Hal ini
memerlukan penanganan yang serius oleh
semua pihak untuk mewujudkan
masyarakat Konawe yang sehat.
Gambar 7.3 Persentase Rumah Tangga
Menurut Fasilitas Buang Air Besar
2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga
Menurut Sumber Penerangan
2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
65.76
13.23
1.49
19.52
Sendiri Bersama Umum Tidak ada
0
20
40
60
80
100
2011 2012 2013 2014
88.48 91.48 91.48 91.1
11.52 8.52 8.52 8.9
Bukan Listrik Listrik
konaw
ekab.bps.go.id
25. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
19
PEMBANGUNAN MANUSIA
Peringkat IPM
Selama empat tahun terakhir Kabupaten Konawe selalu berada pada
peringkat keempat IPM Provinsi Sulawesi Tenggara
BBAABB
88
Gambar 8.1 Indeks Pembangunan
Manusia Kabupaten Konawe 2010-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 8.1 Indikator Pembentuk IPM
Kabupaten Konawe 2013-2014
Indikator IPM 2013 2014
(1) (2) (3)
Angka Harapan Hidup
Harapan Lama
Sekolah
Rata-Rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita (Juta)
69,35
12,09
8,39
9.320
69,35
12,22
8,58
9.396
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 8.2 Peringkat IPM Kabupaten
Konawe 2011-2014
Peringkat
IPM
2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
Propinsi 4 4 4 4
Sumber : Badan Pusat Statistik
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) / Human Development Index (HDI)
adalah pengukuran perbandingan dari
dimensi kesehatan, pengetahuan dan
standar hidup layak untuk semua negara
seluruh dunia. Dimensi kesehatan diukur
dengan Angka Harapan Hidup, dimensi
pengetahuan diukur dengan harapan lama
sekolah dan rata-rata lama sekolah
sedangkan dimensi standar hidup layak
dihitung dengan pendapatan per kapita
disesuaikan. IPM digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalah negara maju, negara berkembang
atau negara terbelakang dan juga untuk
mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualitas hidup.
Pada Tahun 2014 Kabupaten
Konawe memiliki nilai IPM sebesar 68,68
atau naik sebesar 0,65 poin dari tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan
meningkatnya angka pada indikator IPM
yang meliputi harapan lama sekolah
sebesar 12,22 tahun meningkat 0,12 tahun
dari tahun sebelumnya; rata-rata lama
sekolah sebesar 8,58 tahun meningkat 0,19
tahun; dan pengeluaran per kapita naik
dari 9.320 juta menjadi 9.396 juta.
66.55
67.16
67.51
68.23
68.68
66.00
68.00
70.00
2010 2011 2012 2013 2014
konaw
ekab.bps.go.id
26. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
20
PEMBANGUNAN MANUSIA
Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin Kabupaten Konawe menurun pada tahun 2014
BBAABB
88
Selama tahun 2011 hingga 2014
Kabupaten Konawe selalu menempati
peringkat ke empat IPM di tingkat
Prvovinsi Sulawesi Tenggara. Hal ini
mengindikasikan bahwa walaupun terjadi
peningkatan IPM di Kabupaten Konawe,
peningkatan ini selaras dengan
peningkatan di IPM seluruh Kabupaten di
Provinsi Sulawesi Tenggara secara umum.
Garis kemiskinan adalah nilai
rupiah yang dibutuhkan untuk dapat
memenuhi kebutuhan baik makanan
maupun non makanan. Garis kemiskinan
Kabupaten Konawe pada tahun 2011 hingga
2014 terus meningkat karena disebabkan
naiknya harga kebututuhan baik makanan
maupun non-makanan.
Jumlah penduduk miskin pada
tahun 2014 sebesar 40.557 jiwa atau
sebesar 15,48 persen dari total penduduk
Kabupaten Konawe. Angka ini menurun
dibanding tahun 2013 sebanyak 47.270
orang atau sekitar 16,58 persen.
Tabel 8.1 Garis Kemiskinan dan Jumlah
Penduduk Miskin Kabupaten Konawe
2011-2014
Tahun Garis
Kemiskinan
Penduduk
Miskin
2011 227.292 40.239
2012 237.664 37.012
2013** 253.273 42.720
2014 40.557
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 8.2 Persentase Penduduk
Miskin Kabupaten Konawe 2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
16.24
14.62
16.58
15.48
14.00
16.00
18.00
2011 2012 2013 2014**)
konaw
ekab.bps.go.id
27. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
21
PERTANIAN
Produksi Tanaman Bahan Makanan
Tanaman bahan makanan yang mengalami peningkatan produksi hanya
Tanaman Padi dan Kacang Kedelai
BBAABB
99
Tabel 9.1 Luas panen, Hasil Perhektar
dan Produksi Tanaman Bahan
Makanan, 2013-2014
2013 2014
(1) (2) (3)
I.Luas Panen (Ha)
P a d i 35.689 49 400
Jagung 995 724
Ubi kayu 501 740
Ubi jalar 305 116
Kacang tanah 274 86
Kacang kedele 423 740
Kacang hijau 112 86
II.Hasil PerHektar (Ku/Ha)
P a d i 41.42 42,67
Jagung 26.34 24,96
Ubi kayu 183.71 198,24
Ubi jalar 80.23 91,27
Kacang tanah 8.54 7,16
Kacang kedele 8.37 13,81
Kacang hijau 8.48 8,1
III.Produksi (Ton)
P a d i 147.834 180.857
Jagung 2.621 1.807
Ubi kayu 9.204 5.471
Ubi jalar 2.447 1.059
Kacang tanah 234 95
Kacang kedele 354 1.022
Kacang hijau 95 70
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab.
Konawe
Tanamanbahanmakananmerupakan
komoditas andalan sektor pertanian
Kabupaten Konawe. Setiap tahunnya tanaman
bahan makanan selalu memberikan kontribusi
paling besar dalam pembentukan PDRB
KabupatenKonawe.
Pada tahun 2014 hampir semua
produksi tanaman pangan mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya, kecuali
tanaman padi dan kacang kedelai. Produksi
tanaman padi meningkat sebesar 22,3 persen
sedangkan produksi tanaman kacang kedelai
meningkat sebesar 188,7 persen. Sedangkan
penurunan yang tertinggi berasal dari
tanaman kacang tanah yang turun sebesar
59,401 persen, lalu diikuti ubi jalar yang turun
sebesar 56,72 persen. Sedangkan jenis
tanaman lain masing- masing mengalami
penurunan 40,55 persen untuk ubi kayu,
sebesar 31,05 untuk jagung dan penurunan
sebesar 26,31 persen untuk tanaman kacang
hijau.
Selama ini produksi tanaman bahan
makanan yang diusahakan oleh penduduk
Kabupaten Konawe digunakan untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat akan bahan
makanan.
konaw
ekab.bps.go.id
28. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
22
PERTANIAN
Pengolahan Ikan
Pengolahan ikan di Kabupaten Konawe dilakukan dengan
Pengeringan/Penggaraman serta Pengasapan
BBAABB
99
Pada tahun 2014 produksi beras
Kabupaten Konawe mengalami penurunan
dari sebelumnya sebesar 8 juta Ton pada
tahun 2013 menjadi hanya 6,82 Ton pada
tahun 2014. Berdasarkan Tabel 9.2 terlihat
bahwa pada tahun 2014 secara rata-rata
terjadi penurunan produksi beras tiap
bulannya jika dibandingkan dengan bulan
yang sama pada tahun 2013. Penurunan
paling besar terjadi pada bulan Oktober
dari sebelumnya pengadaan beras
sebanyak 1,2 juta Ton menjadi hanya 316
ribu ton. Bahkan pada bulan Maret dan
Desember sama sekali tidak ada
pengadaan beras lokal.
Untuk produksi daging sendiri pada
tahun 2014 terjadi penurunan dibanding
tahun 2013. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh menurunnya produksi
daging sapi yang notabene mendominasi
produksi daging Kabupaten Konawe, dari
sebelumnya 207.789 Kg pada tahun 2013
menjadi hanya sebesar 121.621 pada
tahun 2014. Selain itu produksi dagin Babi
juga mengalami penurunan yang cukup
tajam dari sebelumnya 112.816 Kg
menjadi hanya sebesar 9.163 Kg pada
tahun 2014.
Tabel 9.2 Pengadaan Beras Lokal
2013-2014
Bulan 2013 2014
1 2 3
Januari 105.000 30.000
Pebruari 300.000 15.000
Maret 240.000 0
April 75.000 900.000
Mei 615.000 2.505.000
Juni 1.324.500 801.090
Juli 1.265.505 678.960
Agustus 949.995 1.011.795
September 871.500 461.385
Oktober 1.228.500 316.950
Nopember 575.295 99.825
Desember 449.715 0
Jumlah 8.000.010 6.820.005
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kab. Konawe
Tabel 9.3 Produksi Daging (Kg)
2013-2014
Ternak 2013 2014
(1) (2) (3)
Sapi 207.789 121.621
Kerbau 3.248 2.798
Kambing 13.303 3.231
Babi 112.816 9.163
Ayam Buras 24.348 25.095
Ayam Ras ... 55.260
Ayam Petelur ... 733
Itik/Manila 4.046 4.216
Sumber : Dinas Peternakan Kab. Konawe
konaw
ekab.bps.go.id
29. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
PERTANIAN
Produksi Perikanan Budidaya
Nilai produksi perikanan budidayasecara keseluruhan mengalami
penurunan
BBAABB
99
23
Selain daging, hasil peternakan
Kabupaten Konawe yang lain adalah telur.
Sama seperti produksi daging, produksi
telur Kabupaten Konawe pada tahun 2014
juga mengalami penurunan. Nilai produksi
telur ayam buras yang sebelumnya sebesar
40,26 miliar rupiah menurun menjadi
hanya 28,10 miliar rupiah. Nilai produksi
telur ayam ras juga yang sebelumnya
sebesar 68,61 miliar rupiah menurun
menjadi hanya 2,7 miliar rupiah, serta nilai
produksi itik/manila juga menurun dari
45,58 miliar rupiah menjadi hanya 4,ku
miliar rupiah.
Produksi dan nilai produksi
budidaya perikanan juga mengalami
penurunan pada tahun 2014. Total
produksi perikanan yang sebelumnya
sebesar 2.521 Ton pada tahun 2013
menurun menjadi sebesar 2.266 Ton pada
tahun 2014. Nilai produksi tambak yang
sebelumnya sebesar 58,2 miliar rupiah
menurun menjadi hanya 18,49 miliar
rupiah. Nilai produksi ikan kolam juga
menurun dari 18,44 miliar menjadi 16,66
miliar sedangkan nilai produksi budidaya
ikan laut juga menurun dari 2,7 miliar
menjadi 0,7 miliar.
Tabel 9.3 Nilai Produksi Telur
2013-2014
Jenis Unggas 2013 2014
(1) (2) (3)
Ayam Buras 40.266,1 28.101
Ayam Ras 68.610,5 2.706,09
Itik/Manila 45.584,6 4.240,97
Sumber : Dinas Peternakan Kab. Konawe
Tabel 9.4 Produksi dan Nilai Produksi
Budidaya Perikanan
2013-2014
Jenis Perairan 2013 2014
(1) (2) (3)
Tambak Produksi
(Ton)
1.940 1.541
Nilai
(Juta-Rp)
58.200 18.492
Kolam Produksi
(ton)
527 476
Nilai
(Juta-Rp)
18.445 16.660
Laut Produksi
(ton)
54 249
Nilai
(Juta-Rp)
2.700 784
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Konawe
konaw
ekab.bps.go.id
30. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
PERTANIAN
Pengolahan Ikan
Pengolahan ikan di Kabupaten Konawe dilakukan dengan
Pengeringan/Penggaraman serta Pengasapan
BBAABB
99
24
Adapun hasil perikanan di
Kabupaten Konawe ada yang dijual
langsung adapulan yang diproses lagi.
Proses yang dilakukan baik berupa
pengeringan/penggaraman maupun
proses pengasapan. Dari hasil
pengeringan/penggaraman maupun
pengasapan ini diperoleh nilai produksi
pada tahun 2014 sebesar 4,08 miliar
rupiah.
Salah satu sekor yang juga
menghasilkan nilai tambah yang cukup
besaar adalah Kehutanan. Pada tahun 2014
produksi Kayu Rimba sebesar 8.997 M3,
hasil getah pinus sebesar 346 Ton , dan
produksi kayu indah sebesar 258 M3.
Tabel 9.5 Produksi Ikan Olahan
Menurut Jenisnya 2014
Jenis Ikan Olahan
Produksi Nilai
(Ton) (Rp.000)
(1) (2) (3)
Pengeringan/
Penggaraman
136,3 2.726.000
Pengasapan 67,7 1.354.000
204 4.080.000
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Konawe
Tabel 9.5 Produksi Kayu dan Hasil
Hutan Lainnya 2013-2014
Fungsi Hutan Satuan 2013 2014
(1) (2) (3) (4)
Kayu Rimba M3
Kayu Log M3 7.065 5.187
Konversi M3 5.551 3.810
Hasil-hasil Hutan Lainnya
Rotan Ton 140 -
Getah Pinus Ton 132 346
Kayu Indah
Kayu Log M3 - 251
Konversi M3- - 7
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe
Tahukah anda
Lapangan Usaha Pertanian,
Perkebunan, Kehutanan dan
Perikanan menyumbang
kontribusi sebesar 32,38 persen
terhadap PDRB Kabupaten
Konawe
konaw
ekab.bps.go.id
31. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
25
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Hasil Pertambangan
Hasil utama pertambangan di Kabupaten Konawe berupa Nickel Pig Iron
BBAABB
1100
Tabel 10.1 Produksi dan Nilai Produksi
Perambangan dan Penggalian
Tahun 2014
Sumber : Dinas Pertambangan Kab. Konawe
Tabel 10.2 Daya Terpasang, Produksi
dan Nilai Penjualan Listrik PLN Kendari
2013 2014
Daya
Terpasang
34.679 11.000
Produksi
Listrik
70.147.190 66.250.838
Terjual 55.639.668 59.644.722
Sisa Produksi 14.507.522 6.606.116
Nilai Penjualan
(Juta Rp)
38.831 40.399
Sumber : PLN Kendari
Dalam usaha meningkatkan kontribusi
sektor pertambangan, untuk meningkatkan
pendapatan daerah, maka pembangunan
sektor pertambangan dan energi
diarahkan pada peningkatan produksi
yang efektif.
Potensi pertambangan yang
terdapat di Kabupaten Konawe adalah
adalah sebagai berikut :
- Potensi Batuan Ultra biasa (untuk
bahan ornamen) yang terdapat di
Kecamatan Lambuya, dan Pondidaha.
- Potensi Batuan Kapur terdapat di
Kecamatan Pondidaha.
- Potensi Pasir dan Kerikil yang
terdapat di semua Kecamatan.
- Potensi alam batuan kapur seperti
Batu Gamping di Kecamatan
Pondidaha.
Jenis tambang yang diusahakan
dan tercatat pada Dinas Pertambangan
terdiri atas: Mineral logam berupa bijih
nikel dan nickel pig iron serta penggalian
batu kapur, pasir/kerikil dan batu gunung.
Nilai produksi pertambangan pada tahun
2014 mencapai 109,24 miliar sedangkan
Jenis
Tambang/Galian
Produksi Nilai
Produksi
(juta Rp)
(1) (2) (3)
Mineral Logam
Bijih Nikel 32000WMT 10.762,45
Nickel Pig Iron
(NPI)
4689,86Ton 98.487,06
Pasir dan Kerikil
Pasir 26.619,39 865,13
Kerikil 3.886,63 136,03
Sirtu 42.397,26 1.483,90
Batu Gunung 11.412,44 570,62
Batu Pecah 1.037,00 64,82
Batu Bata 3.921,00 117,63
Tanah Urug 22.953,93 573,85
TOTAL 113.061,50
konaw
ekab.bps.go.id
32. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
26
BBAABB
1100
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Pelanggan PLN
Pengguna Jasa PLN terbesar di Kabupaten Konawe adalah golongan
Rumah Tangga
Nilai produksi penggalian tahun 2014
mencapai 3,811 miliar rupiah.
Sampai tahun 2014 di Kabupaten
Konawe terdapat satu ranting Perusahaan
Listrik Negara (PLN), sedangkan pada
umumnya masyarakat Kabupaten Konawe
menggunakan penerangan listrik yang
bersumber dari PLN.
Selama tahun 2014 banyaknya
pelanggan listrik adalah sebanyak 36.069
unit. Jenis penggunaan terbesar adalah
rumah tangga tercatat sebesar 92 persen
atau 212.415 pelanggan, kemudian disusul
perusahaan swasta yaitu 5 persen atau
12.389 pelanggan, sosial 2 persen atau
4.160 pelanggan, dan sisanya untuk
penerangan jalan (311 pelanggan).
Gambar 10.1 Pelanggan Listrik PLN
menurut Jenis Pengguna
Sumber : PLN Kendari
12,389 ,
5%
,311 , 0%
212,415 ,
92%
4,160 ,
2%
2,016 ,
1%
Industri dan Bisnis Penerangan Jalan
Rumah Tangga Sosial
Lainnya
konaw
ekab.bps.go.id
33. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
27
INDUSTRI PENGOLAHAN
Kelompok Industri Terbesar
Industri kimia, agro dan hasil kehutanan merupakan kelompok
Industri terbesar di Kabupaten Konawe
BBAABB
1111
Gambar 11.1 Industri Pengolahan
menurut Jenis Industri 2014
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Konawe
Gambar 11.2 Persentase Industri
Pengolahan menurut Kelompok
Industri 2014
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Konawe
Sektor industri merupakan salah
satu sektor yang diharapkan dapat
memberikan sumbangan yang cukup besar
terhadap perekonomian Kabupaten
Konawe. Sampai saat ini kontribusi
tersebut masih relatif rendah, hal ini
terbukti dengan sumbangan yang
diberikan terhadap perekonomian
Kabupaten Konawe yang berada pada
kisaran 2 persen saja.
Jika di tinjau dari jumlah tenaga
kerja, industri dapat dikelompokkan ke
dalam industri besar, industri sedang,
industri kecil dan industri rumahtangga.
Perusahaan Industri yang termasuk
kedalam industri besar sedang di
Kabupaten Konawe hanya ada 3 buah.
Ada 880 industri kecil yang termasuk
industri formal dan ada sebanyak 364
yang termasuk industri kecil non formal.
Berdasarkan kelompoknya sebagian
besar atau sekitar 56 persen industri
pengolahan di Kabupaten Konawe
bergerak pada bidang industri kimia, agro
dan hasil kehutanan. Lalu disusul industri
pangan sebesar 19 persen, industri logam,
mesin dan elektro sebesar 17 persen,
3
880
364
Industri Besar Sedang
Industri Kecil Formal
Industri Kecil Non Formal
19% 6%
2%
17%
56%
Industri Pangan
Industri Sandang
Industri Kerajinan
Industri Logam, Mesin dan Elektro
Industri Kimia, Agro dan Hasil Kehutanan
konaw
ekab.bps.go.id
34. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
28
BBAABB
1111
INDUSTRI PENGOLAHAN
Tenaga kerja
Industri kimia, agro dan hasil kehutanan merupakan kelompok
Industri yang menyerap tenaga kerja terbanyak
industri sandang 6 persen dan industri
kerajinan sebesar dua persen.
Sejalan dengan jumlah industri,
pekerja sektor industri juga sebagian besar
bekerja pada Industri kimia, Agro dan Hasil
Kehutanan dengan jumlah pekerja
sebanyak 3.991 orang pada tahun 2014.
Lalu disusul oleh industri pangan dengan
jumlah pekerja sebanyak 898 orang,
kemudian industri Logam, mesin dan
elektro dengan jumlah pekerja sebanyak
851 orang. Sedangkan industri sandang
dan industri kerajinan masing-masing
memiliki jumlah pekerja sebanyak 257 dan
165 orang.
Adapun nilai produksi lapangan
usaha industri pengolahan pada tahun
2014 mencapai 41,613 miliar rupiah,
dengan industri Kimia, Agro dan Hasil
Kehutanan menjadi penyumbang terbesar
dengan nilai 33,47 miliar rupiah, disusul
industri Logam, Mesin dan Elektro 4,22
miliar rupiah, Industri Pangan 2,6 miliar
rupiah, Industri sandang 865 juta rupiah
serta industri kerajinan 356 juta rupiah.
Tabel 11.1 Jumlah Pekerja Industri
Pengolahan menurut Kelompok
Industri 2013-2014
Jenis Industri 2013 2014
(1) (2) (3)
Industri Pangan 889 898
Industri Sandang 257 257
Industri Kerajinan 195 165
Industri Logam,
Mesin dan Elektro
1 083 851
Industri Kimia, Agro
dan Hasil Kehutanan
3 800 3 991
Jumlah 6.224 6.162
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Konawe
Tabel 11.2 Nilai Produksi Industri
Pengolahan menurut Kelompok
Industri 2014
Jenis Industri Nilai Produksi
[Juta Rp]
(1) (2)
Industri Pangan 2.693
Industri Sandang 865
Industri Kerajinan 356
Industri Logam, Mesin
dan Elektro
4.227
Industri Kimia, Agro
dan Hasil Kehutanan
33.471
Jumlah 41.613
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Konawe
konaw
ekab.bps.go.id
35. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
29
KONSTRUKSI
Jumlah Pekerja
Jumlah pekerja sektor konstruksi mengalami peningkatan pada
tahun 2014
BBAABB
1122
Tabel 12.1 Jumlah Perusahaan
Kontruksi di Kabupaten Konawe,
2010 – 2014
Ta h u n Perusahaan
(1) (2)
2010 109
2011 12
2012 62
2013 62
2014 62
Sumber : Lembaga Pengembangan Jasa
Kontruksi
Gambar 12.1 Jumlah tenaga Kerja
Sektor Konstruksi 2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Konstruksi merupakan suatu
kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur
atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga
dikenal sebagai bangunan atau satuan
infrastruktur pada sebuah area atau pada
beberapa area. Kegiatan kontruksi di
Kabupaten Konawe sudah berkembang, hal
ini terlihat dari jumlah perusahaan
kontruksi yang ada. Perusahaan–
perusahaan tersebut tergabung dalam
Gabungan Perusahaan Kontruksi Nasional
Indonesia (GAPEKSINDO) dan Gabungan
Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia
(GAPENSI). Dilihat dari faktor jumlah maka
dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan
jumlah perusahaan sejak tiga tahun
terakhir. Tercatat 62 perusahaan yang
bertahan pada tahun 2013, sampai saat ini
belum diketahui sebab terjadinya
penurunan jumlah perusahaan ini.
Tahun 2014 jumlah tenaga kerja
yang terserap pada sektor ini mencapai
7.280 pekerja atau sekitar 6,22 % dari
jumlah tenaga kerja yang ada yang
bergerak di Kabupaten Konawe.
-
2,000
4,000
6,000
2011 2012 2013 2014
6,264
6,851
6,349
7,280
konaw
ekab.bps.go.id
36. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
30
HOTEL DAN PARIWISATA
Tamu Hotel
Tamu yang menginap di hotel didominasi oleh tamu dalam negeri
BBAABB
1133
Salah satu sarana penunjang dalam
kegiatan kepariwisataan adalah
tersedianya fasilitas penginapan. Sebagai
Kabupaten lama, fasilitas hotel dan
penginapan telah tersedia sebanyak 11
buah pada tahun 2014. Jumlah ini
cenderung stabil jika dibandingkan dengan
tahun, sebaliknya jumlah tamu hotel hanya
sebanyak 10.114 orang baik yang berasal
dari mancanegara maupun dari nusantara
sendiri. Angka ini menurunjika
dibandingkan dengan tamu hotel pada
tahun sebelumnya.
Di lain pihak Kabupaten Konawe
memiliki sejumlah aset pariwisata yang
masih alami, antara lain Pulau Bokori,
Pulau Wawonii, gugusan Pulau-pulau
(Pulau Saponda, Pulau Bokori, dan Pulau
Saponda Laut) yang memiliki pantai
maupun taman laut yang indah. Selain
kepulauan, pariwisata Kab konawe juga
memiliki daya tersendiri melalui pesona
Pantai Batu Gong. Pemandian air panas
Sonai. Dari sejumlah potensi tersebut
masih banyak yang belum dikelola secara
maksimal. Padahal potensi tersebut dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi
perekonomian daerah.
Tabel 13.1 Jumlah Hotel, Kamar dan
Tempat Tidur Tahun 2012-2014
Tahun Akomodasi Kamar Tempat
Tidur
(1) (2) (3) (4)
2012 11 102 162
2013 11 102 162
2014 11 102 162
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 13.1 Tamu dalam Negeri dan
Tamu Asing yang Menginap di Hotel
2013-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 13.2 Jenis Akomodasi 2014
Jenis Akomodasi Jumlah
(1) (2)
Rumah Makan/Warung 46
Karaoke/Cafe 12
Salon Kecantikan 10
Hotel 7
Penginapan 4
Sumber : Badan Pusat Statistik
-
5,000
10,000
15,000
2013 2014
12,779
10,090
,9 ,24
Tamu Dalam Negeri Tamu Asing
konaw
ekab.bps.go.id
37. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
31
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Jenis Permukaan Jalan
Sebagian besar jalan di Kabupaten Konawe belum diaspal
BBAABB
1144
Tabel 14.1 Panjang Jalan Menurut
Status Jalan Tahun 2014
K e a d a a n
Status Jalan
negara propinsi kabupaten
(1) (2) (3) (4)
Jenis
Permukaan
- Diaspal 91,0 115,2 256,03
- Kerikil 476,17
- Tanah 55,04
- Tidak
dirinci
20,80
Kondisi Jalan
- Baik 91,00 115,2 118,23
- Sedang 125,39
- Rusak
ringan
395,34
- Rusak berat 169,08
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 14.1 Banyaknya Kendaran
Bermotor Menurut Jenisnya Tahun
2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jalan merupakan prasarana untuk
memperlancar kegiatan perekonomian.
Makin meningkat usaha pembangunan
menuntut pula peningkatan pembangunan
jalan untuk memudahkan mobilitas
penduduk dan memperlancar perdagangan
antar daerah.
Panjang jalan di Kabupaten
Konawe tahun 2014 mencapai 1014,24 km
yang terdiri atas Jalan Negara 91,00 km
atau 8,97 persen, Jalan Propinsi 115,2 km
atau 11,35 persen dan Jalan Kabupaten
808,04 km atau 79,66 persen. Berdasarkan
jensi permukaannya 45,57 persen jalan di
Kabupaten Konawe telah diaspal, namun
masih ada yang berupa jalan kerikil dan
tanah masing-masing sebesar 46,9 dan 5,4
persen.
Sarana angkutan darat di
Kabupaten Konawe baik kendaraan
bermotor maupun tidak bermotor
memegang peranan yang sangat penting.
Hal ini mengingat keadaan geografis
Kabupaten Konawe yang memiliki daratan
yang cukup luas, sehingga sangat
membutuhkan sarana angkutan jalan
dalam memudahkan mobilitas penduduk
dan memperlancar arus perdagangan
2688 1761
7085
32220
Mobil penumpang Minibus
Mobil Barang Sepeda Motor
konaw
ekab.bps.go.id
38. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
32
BBAABB
1144
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Sambungan Telepon
Banyaknya sambungan telepon di Kabupaten Konawe menurun
drastis pada tahun 2014
antar kantong-kantong produksi dengan
daerah konsumen.
Jumlah kendaraan bermotor di
Kabupaten Konawe tahun 2014 sebanyak
43.754 unit. Dari jumlah tersebut sepeda
motor sebanyak 73,6 persen, mobil barang
sebanyak 16,2 persen, mobil penumpang
sebanyak 6,2 persen dan minibus sebayak
4,02 persen.
Kapasitas sentral sambungan
telepon di Kabupaten Konawe tahun 2014
sebanyak 622 unit, sedangkan sambungan
telepon sebanyak 610 sambungan, hal ini
turun cukup drastis dari tahun sebelumnya.
.
Gambar 14.2 Banyaknya Sambungan
Telepon
Kab. Konawe Tahun 2009-2014
Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi
Unaaha
1319
1662 1652
1314 1399
610
2009 2010 2011 2012 2013 2014
konaw
ekab.bps.go.id
39. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
33
BBAABB
1155
PERBANKAN DAN INVESTASI
Komposisi Koperasi
Koperasi berbentuk KUD jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan
Koperasi non-KUD
Gambar 15.1 Banyaknya Bank di
Konawe Tahun 2014*)
*) Termasuk Unit dan Cabang
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 15.2 Komposisi Koperasi di
Kabupaten Konawe 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Di Kabupaten Konawe pada tahun
2014 tercatat ada sebanyak sembilan bank
pemerintah di Kabupaten Konawe, yaitu
BRI, BNI dan Bank Sultra. Selain itu juga
ada lima bank swasta, tiga bank daerah,
sembilan bank desa serta dua buah BPR.
Kebijaksanaan dibidang
perkoperasian adalah mengarahkan dan
meningkatkan peranan dan kemampuan
usaha koperasi. Usaha tersebut antara lain
dengan memberikan fasilitas PMDN
kepada perusahaan swasta yang
mengikutsertakan koperasi dalam kegiatan
usahanya. Salah satu indikator untuk
mengukur tingkat keberhasilan dari usaha
koperasi antara lain dapat dilihat dari
lancar tidaknya perputaran modal,
besarnya simpanan, jumlah anggota,
volume usaha dan sisa hasil usaha.
Jumlah koperasi di Kabupaten
Konawe tahun 2014 sebanyak 151 unit, 22
unit diantaranya atau sebanyak 15 persen
adalah KUD dan 129 unit atau 85 persen
lainnya adalah non KUD.
-
,2
,4
,6
,8
,10
,9
,5
,3
,9
,2
15%
85%
KUD NON KUD
konaw
ekab.bps.go.id
40. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
34
BBAABB
1155
PERBANKAN DAN INVESTASI
Posisi Dana Masyarakat
Posisi Dana Masyarakat tertinggi ada pada akhir tahun
Pada tabel 15.1. terlihat dana
masyarakat yang dihimpun oleh
perbankan akhir tahun 2014 berjumlah
394.039 juta rupiah yang terdiri atas Giro
39.867 juta rupiah, Deposito 29.269 juta
rupiah dan Tabungan 324.957 juta rupiah.
Dana masyarakat pada akhir
tahun 2014 lebih besar jika dibandingkan
dengan posisi dana masyarakat pada awal
tahun. Sepanjang tahun 2014 posisi giro
terendah adalah pada akhir tahun dan
tertinggi pada bulan september, sedangkan
deposito terendah pada awal tahun dan
tertinggi pada bulan juni. Untuk tabungan,
posisi tertinggi pada akhir tahun dan
terendah adalah pada bulan Maret.
Tabel 15.1.Posisi Dana Masyarakat
Diperbankan ( Juta Rupiah ), 2014
B u l a n G i r o Deposito Tabungan
(1) (2) (3) (4)
Januari 101.622 26.597 296.244
Pebruari 94.829 46.413 286.591
Maret 101.637 46.259 272.509
April 123.063 46.175 282.662
M e i 137.380 46.070 283.552
J u n i 156.285 51.060 289.339
J u l i 59.038 29.216 296.993
Agustus 146.345 28.090 293.117
September 162.159 36.434 289.681
Oktober 152.255 28.337 295.071
Nopember 142.294 29.389 300.501
Desember 39.867 29.269 324.957
Sumber : Bank Indonesia Cabang Kendari
konaw
ekab.bps.go.id
41. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
35
HARGA-HARGA
Kenaikan Harga
Pada tahun 2014 sebagian besar kebutuha pokok di Kabupaten Konawe
mengalami kenaikan namun masih dalam batas kewajaran
BBAABB
1166
Dilihat dari harga eceran untuk
bahan pokok yang ada di berbagai pasar
tradisional maka terdapat beberapa
perbedaan harga, namun tetap pada
kisaran nilai tertentu. Selain lokasi, harga
juga dipengaruhi oleh kualitas dari barang
itu sendiri, apakah dengan kualitas tinggi
atau kualitas sedang. Begitu pula dengan
harga sayur – sayuran. Pada tahun 2014
harga beras mulai memasuki kisaran harga
tujuh ribu rupiah. Sedangkan untuk
minyak goreng mulai memasuki kisaran
tiga belas ribu rupiah dan gula sudah
merangkak ke kisaran dua belas hingga
tiga belas ribu rupiah.
Tidak hanya bahan pokok,
beberapa jenis sayur-sayuran juga
mengalami peningkatan harga. Dalam
waktu setahun kenaikan harga sebuah
komoditi bisa mencapai 66,4 persen dari
harga tahun sebelumnya. Sedangkan pada
mayoritas komoditi terjadi penurunan
harga eceran rata-rata dari tahun
sebelumnya.
Gambar 16.1 Harga Eceran Rata-Rata
Beberapa Bahan Pokok
Tahun 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 16.2 Harga Eceran Rata-Rata
Sayur-Sayuran per Kilogram Tahun 2013-
2014
Jenis Barang 2013 2014
(1) (2) (3)
1. Kangkung 5 758 4 033
2. Bayam 6 677 5 500
3. Kacang Panjang 6 684 3 600
4. Kentang 13 416 18 000
5. Lombok Merah 30 993 31 993
6. Cabe Rawit 56 183 62 103
7. Ketimun 3 725 3 800
8. Sawi Hijau 9 042 9 150
9. Tomat Sayur 8 040 8 200
10. Terung Panjang 4 065 4 535
0
5000
10000
15000
beras minyak
goreng
gula
7233
13012 12666
konaw
ekab.bps.go.id
42. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
36
PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran per kapita
Pengeluaran per kapita Konawe terus mengalami peningkatan dari
tahun 2010 hingga tahun 2014
BBAABB
1177
Gambar 17.1 Pengeluaran per Kapita
Kabupaten Konawe 2010-2014
Sumber: Badan Pusat Statistik (IPM)
Perkembangan tingkat kesejahteraan
penduduk di suatu wilayah dapat diamati
pada perubahan persentase pengeluaran
yang dialokasikan untuk non makanan.
Indikator lain untuk melihat tingkat
kesejahteraan adalah dari perkembangan
tingkat pendapatannya. Secara umum,
selama periode 2010-2014, tingkat
kesejahteraan penduduk Kabupaten
Konawe semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya tingkat pengeluaran per
kapita sebagai proxy pendapatan secara
riil. Pengeluaran pada tahun 2014 sebesar
9.396 juta rupiah mengalami peningkatan
dari sebelumnya sebesar 9.320 juta rupiah
pada tahun 2013. Peningkatan paling tajam
terjadi pada tahun 2013 dari sebelumnya
sebesar 8.917 juta rupiah pada tahun
2012.
8,793
8,846
8,917
9,320
9,396
8,700
8,900
9,100
9,300
9,500
2010 2011 2012 2013 2014
konaw
ekab.bps.go.id
43. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
37
PERDAGANGAN
Pekerja sektor Perdagangan
Pekerja pada sektor perdagangan didominasi oleh perempuan
BBAABB
1188
Nilai ekspor Kabupaten Konawe
pada tahun 2013 mencapai 1.896.029,85
US$, terdiri dari ekspor ikan tuna dan biji
kakao. Ekspor ikan tuna sebesar 16,029
US$ dan biji kakao dengan nilai sebesar
1.880.000 US$. Tujuan ekspor utama
adalah Jepang dan Malaysia.
Tenaga kerja di sektor
perdagangan didominasi oleh perempuan,
dapat dilihat pada gambar 18.1 bahwa
sebesar 62,82 persen adalah perempuan
ini disebabkan oleh sebagai seorang
wanita seringkali dituntut berperan
sebagai ibu rumah tangga dan membantu
mencari nafkah. Usaha dagang merupakan
salah satu jalan keluar yang dapat mereka
lakukan agar mereka dapat memainkan
kedua peranan tersebut dengan sebaik-
baiknya. Di lain pihak tingkat pendidikan
mereka rendah sehingga mempengaruhi
dirinya untuk masuk dalam pasaran tenaga
kerja. Bidang kerja yang dapat mereka
masuki adalah bidang kerja yang tidak
mensyaratkan pendidikan dan ketrampilan
yang tinggi dan mempunyai fleksibilitas
waktu yang cukup luwes. Hasil yang
diperoleh ternyata cukup untuk menopang
kebutuhan perekonomian keluarga.
Tabel18.1. Volume dan Nilai Ekspor
Menurut Jenis Komoditi Tahun 2013
Jenis
Komoditi
Volume
[ Kg ]
Nilai
[ US $ ]
(1) (2) (3)
Ikan Tuna 2 862,45 16 029,85
Biji Kakao 1 000 000,00 1 880 000,00
J u m l a h 1 002 862,45 1 896 029,85
Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan
Kab. Konawe
Gambar 18.1 Persentase Penduduk Usia
15 Tahun Keatas yang Bekerja di Sektor
Perdagangan Menurut Jenis Kelamin,
Tahun 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
62,82%
37,17%
Perempuan Laki-laki
konaw
ekab.bps.go.id
44. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
38
PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Konawe pada tahun 2014
sebesar 7,97 persen
BBAABB
1199
Gambar 19.1 PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2010
Tahun 2010-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 19.2 Pertumbuhan Ekonomi
2011-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Produk Domestik Bruto Kabupaten
Konawe pada Tahun 2014 adalah sebesar
4,73 Triliun Rupiah. Nilai PDRB Kabupaten
Konawe setiap tahun hampir selalu
mengalami peningkatan kecuali pada
tahun 2013 saat terjadi pemekaran
Kabupaten Konawe Kepulauan.
Perekonomian Kabupaten Konawe
pada tahun 2014 mengalami perlambatan
dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun
sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Konawe tahun 2014 sebesar
7,97 persen, sedangkan pada tahun 2012
sebesar 9,64 persen. Pada tahun 2013
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe
tercatat negatif yaitu minus 7,86 persen
yang disebabkan oleh pemekaran
Kabupaten Konawe menjadi Kabupaten
Konawe dan Kabupaten Konawe
Kepulauan.
Pada tahun 2014 semua semua
lapangan usaha di Kabupaten Konawe
mengalami pertumbuhan positif.
Pertumbuhan PDRB tertinggi terjadi pada
lapangan usaha jasa, baik jasa perusahaan
dengan pertumbuhan sebesar 16,71
persen, jasa pendidikan dan jasa kesehatan
-
2,000.0
4,000.0
2010 2011 2012 2013 2014
4,004.3
4,339.1
4,757.5
4,383.6
4,732.8
8.36
9.64
-7.86
7.97
-12.00
-8.00
-4.00
0.00
4.00
8.00
12.00
2011 2012 2013 2014
konaw
ekab.bps.go.id
45. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
39
PENDAPATAN REGIONAL
PDRB Per Kapita
PDRB per Kapita Kabupaten Konawe pada tahun 2014 sebesar
23,97 juta rupiah
BBAABB
1199
kegiatan sosial sebesar 15,14 persen, jasa
lainnya sebesar 15,07 persen dan jasa
keuangan dan asuransi sebesar 12,13
persen. Walaupun pertumbuhan lapangan
usaha jasa tersebut cukup tinggi namun
tidak begitu memberikan pengaruh yang
signifikian terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Konawe secara
keseluruhan karena share lapangan usaha
ini dibawah sepuluh persen.
Bila PDRB suatu daerah dibagi
dengan jumlah penduduk yang tinggal di
daerah itu, maka akan dihasilkan suatu
PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas
dasar harga berlaku menunjukkan nilai
PDRB per kepala atau per satu orang
penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per
kapita Kabupaten Konawe mencapai 23,97
juta rupiah.
Gambar 19.1 PDRB per Kapita
Tahun 2010-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
2010 2011 2012 2013 2014
16.47
18.27
20.42 21.67 23.97
Tahukah Anda
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
belum menjamin kemakmuran yang
tinggi bagi masyarakat umum,
apabila diikuti tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi pula.
konaw
ekab.bps.go.id
46. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
40
PERBANDINGAN REGIONAL
Wilayah Terluas
Kabupaten Konawe memiliki luas wilayah terbesar di Sulawesi Tenggara
BBAABB
2200
Tabel 20.1 Jumlah Penduduk
Kabupaten Konawe dan Sulawesi
Tenggara Tahun 2010-2014
Tahun Konawe Sulawesi
Tenggara
(1) (2) (3)
2010 213.992 2.232.586
2011 217.889 2.277.020
2012 221.992 2.318.600
2013 225.878 2.360.611
2014 229.801 2.448.081
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 20.1 Laju Pertumbuhan
Penduduk
Tahun 2011 – 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 20.2 Pengangguran Terbuka
2014
Pengangguran
Terbuka
Jumlah Persentase
Konawe 5.260 3,05
Sulawesi Tenggara 48.090 2,96
Sumber : Badan Pusat Statistik
Kabupaten Konawe merupakan
salah satu kabupaten yang sudah lama
terbentuk, dilihat dari komposisi
penduduknya maka Kabupaten Konawe
mempunyai kontribusi sekitar 9,38 persen
terhadap penduduk Provinsi Sulawesi
Tenggara. Sebelum berpisah dengan
kabupaten Konawe utara dan Konawe
Kepulauan kontribusi yang diberikan
sempat mencapai 13 persen. Sedangkan
laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Konawe cenderung dibawah pertumbuhan
penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara.
Salah satu tolok ukur untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu
daerah dapat dilihat dari besarnya PDRB
per kapita. Berdasarkan harga berlaku,
PDRB per kapita penduduk Kabupaten
Konawe selama kurun waktu 2010-2014
memperlihatkan trend yang meningkat.
Laju pertumbuhan PDRB baik
Kabupaten Konawe maupun Provinsi
Sulawesi Tenggara menunjukkan
peningkatan yang cukup menggembirakan
dengan pencapaian nilai PDRB di atas
tujuh persen, kecuali pada Kabupaten
Konawe pada tahun 2013.
0
1
2
3
4
2011 2012 2013 2014
Konawe Sulawesi Tenggara
konaw
ekab.bps.go.id
47. Statistik Daerah Kabupaten Konawe 2015
41
BBAABB
2200
PERBANDINGAN REGIONAL
IPM
Konawe menempati peringkat ke empat IPM di Provinsi Sulawesi Tenggara
Pengangguran terbuka di Kabupaten
Konawe mencapai peringkat ke lima se
Provinsi Sulawesi Tenggara, sedangkan
peringkat IPM berada pada urutan ke 4 se
Provinsi Sulawesi Tenggara padahal pada
tahun 2008 Kabupaten Konawe berada
pada urutan ke 5.
Pada tahun 2014, persentase
penduduk miskin Kabupaten Konawe
sebesar 15,48 pesen dan lebih tinggi
dibandingkan persentase penduduk miskin
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gambar 20.2 Indeks Pembangunan
Manusia Kabupaten Konawe dan
Provinsi Sulawesi Tenggara 2010-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik
Gambar 20.3 Persentase Penduduk
Miskin Kabupaten Konawe dan Provinsi
Sulawesi Tenggara 2010-2014
64.00
66.00
68.00
70.00
2010 2011 2012 2013 2014
Sulawesi Tenggara
Konawe
16.24
14.62
16.58
15.48
14.61 ,13.05
,13.73
,12.77
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
2011 2012 2013 2014**)
Konawe
Sulawesi Tenggara
Tahukah anda
Biaya yang harus dikeluarkan untuk
memulihkan kondisi alam yang
berubah karena eksploitasi yang
dilakukan sering disebut sebagai
PDRB hijau
konaw
ekab.bps.go.id