SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MEKANISME HAM PBB:
CHARTER DAN TREATY BASED
BODIES
Yogyakarta, 14 – 16 Mei 2018
Muhammad Hafiz
HAM dalam skema PBB
• Perlindungan HAM merupakan salah satu pilar PBB, yang dimasukkan ke dalam
Piagam PBB (international security, development, human rights);
• Piagam PBB menegaskan “penghormatan pada HAM, tanpa diskriminasi”
• Deklarasi HAM dan instrumen HAM lainnya (Kovenan dan Konvensi) disahkan
oleh Majelis Umum PBB sebagai sumber utama HAM (core of international
human rights law)
• PBB membentuk badan-badan HAM sebagai alat monitor pelaksanaan HAM itu
sendiri:
1. Charter based-bodies
2. Treaty based-bodies
• PBB memiliki badan-badan khusus yang bertugas membantu realisasi HAM.
Special Public
Procedures
Sistem PBB
GA States:
193
SCUSA
RUS
CHN
FR
UK
+ 10 non-
permanent
members
ECOSOC
States:
54
Func.
Comm. States
TREATY BASED
• CCPR (ex-HRC)
• CESCR
• CEDAW
• CAT & Sub-C
• CERD
• CRC
• MWC
• CRPD
• CED
HRC
Advisory
Committee
CHARTER BASED
CHARTER BASED BODIES
UN Charter: UN GA
(General Assembly)
• Mandat: semua isu terkait dengan hak asasi manusia
• Anggota utama adalah seluruh Negara sPBB -193 Negara
• Pertemuan tahunan di New York, Amerika Serikat
• 2 Forum untuk HAM:
– Plenary
– Third Committee (Humanitarian and Social
Committee)
UN Charter: ECOSOC
(Economic Social Council)
• Mandat: Pembangunan ekonomi dan sosial
• Keanggotaan: 54 anggota (3 tahunan)
• Terlekat di New York, pertemuan biasanya dilakukan
di New York dan Geneva
• Akses NGO: NGOs with consultative status
UN Charter: the SC
(Security Council)
• Mandat: International Peace and Security
• Membership: 5 + 10
• Element of “veto power”
• NGO access: No formal access
Charter based: UN Human
Rights Council (Dewan HAM)
• Dibentuk pada on 15 Maret 2006; Sesi pertama pada Juni 2006; terdiri dari
47 Negara Anggota.
• Dewan HAM menggantikan Komisi HAM PBB, yang berada di bawah
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
• Dibentuk sebagai manifestasi dari reformasi PBB.
• Mandat utamanya adalah untuk mereview dan mengatasi pelanggaran
HAM yang terjadi.
• OHCHR (Office of High Commissioner of Human Rights) bertindak
menjalankan fungsi Sekretariat bagi seluruh badan-badan HAM.
Apa bedanya Komisi dan
Dewan HAM?
 Posisi yang lebih baik dalam struktur sistem
PBB, karena Dewan HAM langsung melaporkan
kepada UN General Assembly.
 Perubahan representasi geografis (13 from Asia-
Pacific, 13 from Africa, 8 from Latin America and
Caribbean, 7 from Western Europe and Other
States, and 6 from Eastern Europe)
 Adanya perjanjian dan perubahan pada proses
seleksi Anggota Dewan HAM
Aktivitas Dewan HAM PBB
 Regular/ Plenary sessions (tiga kali pertemuan
dalam setahun)
 Universal Periodic Review (UPR)
 Special Procedures
 Complaints procedures
 Advisory committee
Mandat Dewan HAM PBB
 Pemajuan penghormatan dan perlindungan HAM bagi semua
secara adil dan setara, tanpa adanya pembedaan.
 Menyelesaikan situasi pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran
HAM berat dan sistematis, serta membuat rekomendasi terhadap
pelanggaran tersebut.
 Memajukan, mengkoordinasikan dan mengarusutamakan HAM di
PBB.
 Menyediakan forum dialog terhadap tema-tema khusus di PBB.
 Menyampaikan rekomendasi dalam pembangunan instrumen
kepada Majelis Umum PBB.
 Memajukan implementasi kewajiban HAM oleh Negara Anggota.
 Tindak lanjut komitmen HAM.
Prosedur Khusus Dewan HAM
 Lanjutan dari the Commission on Human Rights
 Terdapat 42 Thematic mandates dan 14 country-specific mandates (Working Group,
Pelapor Khusus/ Special Rapporteur, Independent Expert)
 Salah satunya adalah Pelapor Khusus Disabilitas
 Bersifat independen, dipilih oleh Dewan HAM atas bantuan OHCHR, dan berlaku untuk
semua negara.
 Apa yang dilakukan?

Kunjungan ke Negara

Komunikasi dengan Negara atas dugaan pelanggaran atau perhatian yang
meluas terhadap situasi

Membuat studi temati dan menyelenggarakan konsultasi ahli.

Berkontribusi pada pembangunan instrumen HAM

Terlibat dalam advokasi dan peningkatan kesadaran publik terhadap HAM.

Engagement dengan masyarakat sipil dan stakeholder lainnya.

Membuat laporan kepada Dewan HAM dan Majelis Umum PBB.
Beberapa
Contoh
Prosedur
Khusus
• Pelapor Khusus untuk hak Disabilitas
• Pelapor Khusus untuk Kesehatan
• Pelapor Khusus untuk Pendidikan
• Pelapor Khusus untuk Pembela HAM
• Pelapor Khusus Penghapusan
Diskriminasi terhadap Kusta dan
Keluarganya
• Pelapor Khusus untuk Penyiksaan
• Pelapor Khusus Kekerasan terhadap
Perempuan
• Working Group Diskriminasi Perempuan
dalam Hukum dan Praktik
Surat
Komunikasi
dan Pengaduan
untuk Pelapor
Khusus
https://spsubmission.ohchr.org/
• Surat Komunikasi adalah Surat yang
dikirimkan pelapor khusus PBB kepada
Pemerintah;
• Surat dikirimkan berdasarkan pengaduan
yang diterima, terkait dengan:
a. Pelanggaran HAM yang telah terjadi;
b. Potensi atau pelanggaran HAM yang
sedang terjadi;
c. Perhatian terkait dengan rancangan
peraturan (UU) atau kebijakan yang tidak
sesuai dengan HAM.
• Tujuan: 1) Meminta perhatian Pemerintah;
2) Meminta Pemerintah untuk mencegah
terjadinya pelanggaran, dihentikan,
diinvestigasi, atau memberikan pemulihan;
3) Menyampaikan laporan kepada Dewan
HAM PBB
Form
Pengaduan
Pelapor
Khusus
• Identifikasi korban
• Identifikasi pelaku yang diduga kuat,
termasuk informasi detil tentang
pelaku non-Negara bila ada;
• Identifikasi individu atau organisasi
yang menyampaikan komunikasi.
• Waktu, tempat, dan deskripsi detail
dari situasi kejadian atau pelanggaran.
Dijelaskan apakah kejadian telah
terjadi, sedang, ataupun akan terjadi.
• Ditegaskan apakah korban berniat
disebutkan namanya atau dirahasiakan.
TREATY BASED BODIES
Treaty based bodies
Dibentuk berdasarkan ketentuan di dalam Konvensi;
Terdapat 9 Konvensi utama PBB, termasuk CRPD, dan
10 badan treaty (Komite);
Komite terdiri dari individu yang bertindak sebagai
expert/ahli. Diusulkan oleh Negara, namun tidak
bertindak atas nama negara.
Pasal 34 CRPD menegaskan keharusan pembentukan
Komite Hak-hak Penyandang Disabilitas, terdiri atas
12 orang pakar.
Fungsi Treaty-Based Bodies
 Memantau pelaksanaan Kovenan/Konvnensi internasonal HAM. Setiap
konvensi memiliki Komite sendiri.
 Menerima laporan, pengaduan atau komunikasi dari Negara Pihak.
 Mengeluarkan Concluding Observation/rekomendasi terhadap laporan
Negara Pihak untuk membantu Negara Pihak dalam menjalankan treaty.
 Menyusun General Comment untuk menafsiran Pasal-pasal di dalam
Konvensi. Misalnya, pada 11 April 2014, Komite CRPD mengadopsi General
Comment No. 2 Tentang Pasal 9 Accessibility.
 Beberapa Komite diberikan kuasa untuk menerima pengaduan individual,
inter-state Complaint, inisiatif penyelidikan/investigasi ke suatu negara.
Mekanisme Treaty Based Bodies
Jumlah dan Durasi Sidang
Periode Pelaporan
Partisipasi
Masyarakat
Sipil atau
Organisasi
Disabilitas
• Pembuatan Laporan Alternatif
• Menghadiri Sesi Sidang Komite untuk
negara tertentu
• Webcast saat Sesi Sidang
• Mengikuti briefing sebelum Sesi Komite
dimulai
a. Oral briefings usually on the first day of
each week of the session (CRPD)
b. NGOs may organise informal ‘coffee’
and ‘lunchtime’ briefings or side events
(CRPD)
• Koordinasi dan koalisi
Masyarakat sipil menyampaikan
alternative report (shadow)
Menghadiri sesi,
statement, dan
memantau proses
Memantau proses
Masyarakat sipil
menyampaikan
jawaban terhadap
List of Issues (LoI)
Merumuskan skema
pemantauan
pelaksanaan
rekomendasi
Proses Sidang Komite
Komite
Disabilitas
• The Convention on the Rights of Persons with
Disabilities, adopted by the General Assembly
in 2006, created a Committee on the Rights of
Persons with Disabilities mandated to monitor
the implementation of human rights
obligations under the Convention.
• It does so through the consideration of periodic
reports submitted by State parties.
• The Optional Protocol to the Convention
allows the Committee to receive and consider
complaints on behalf of individuals and groups,
and provides for the Committee to conduct
confidential investigations of allegations
regarding grave or systematic violations of the
Convention.
• Investigations may be carried out through
country visits with the consent of the State.
The Convention and the Optional Protocol
entered into force on 3 May 2008. The first
meeting of the Committee, which is comprised
of 18 members, took place in February 2009.
SEKIAN MUHAMMAD HAFIZ
hafizmuhammad85@gmail.com s
081282958035

More Related Content

What's hot

materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
Bang Ucok
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
Ronalto_Tan
 
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Leks&Co
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
syophi
 
Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)
Hansel Kalama
 

What's hot (20)

Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum pengangkutan
Hukum pengangkutanHukum pengangkutan
Hukum pengangkutan
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
SKETSA PERADILAN AGAMA
SKETSA PERADILAN AGAMASKETSA PERADILAN AGAMA
SKETSA PERADILAN AGAMA
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)Contagious Zone (For Everyone)
Contagious Zone (For Everyone)
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 

Similar to Presentasi tentang mekanisme ham internasional

upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan ham
chisdyratna
 
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
ELSAM
 
Hak asasi manusia (x mipa 5)
Hak asasi manusia (x mipa 5)Hak asasi manusia (x mipa 5)
Hak asasi manusia (x mipa 5)
Azka8
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Arini Nurmala Sari
 

Similar to Presentasi tentang mekanisme ham internasional (20)

HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
UPR dan mekanisme HAM internasional
UPR dan mekanisme HAM internasional UPR dan mekanisme HAM internasional
UPR dan mekanisme HAM internasional
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan ham
 
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
Presentasi perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia - ELSAM 2013
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Makalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM InternasionalMakalah Instrumen HAM Internasional
Makalah Instrumen HAM Internasional
 
Bab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasionalBab iv mahkamah pidana internasional
Bab iv mahkamah pidana internasional
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)
 
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAMLEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
LEMBAGA LEMBAGA PENEGAK HAM
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Modul badan ham
Modul badan hamModul badan ham
Modul badan ham
 
Hak asasi manusia (x mipa 5)
Hak asasi manusia (x mipa 5)Hak asasi manusia (x mipa 5)
Hak asasi manusia (x mipa 5)
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
 
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum NasionaRatifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Recently uploaded (10)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 

Presentasi tentang mekanisme ham internasional

  • 1. MEKANISME HAM PBB: CHARTER DAN TREATY BASED BODIES Yogyakarta, 14 – 16 Mei 2018 Muhammad Hafiz
  • 2. HAM dalam skema PBB • Perlindungan HAM merupakan salah satu pilar PBB, yang dimasukkan ke dalam Piagam PBB (international security, development, human rights); • Piagam PBB menegaskan “penghormatan pada HAM, tanpa diskriminasi” • Deklarasi HAM dan instrumen HAM lainnya (Kovenan dan Konvensi) disahkan oleh Majelis Umum PBB sebagai sumber utama HAM (core of international human rights law) • PBB membentuk badan-badan HAM sebagai alat monitor pelaksanaan HAM itu sendiri: 1. Charter based-bodies 2. Treaty based-bodies • PBB memiliki badan-badan khusus yang bertugas membantu realisasi HAM.
  • 3.
  • 4. Special Public Procedures Sistem PBB GA States: 193 SCUSA RUS CHN FR UK + 10 non- permanent members ECOSOC States: 54 Func. Comm. States TREATY BASED • CCPR (ex-HRC) • CESCR • CEDAW • CAT & Sub-C • CERD • CRC • MWC • CRPD • CED HRC Advisory Committee CHARTER BASED
  • 6. UN Charter: UN GA (General Assembly) • Mandat: semua isu terkait dengan hak asasi manusia • Anggota utama adalah seluruh Negara sPBB -193 Negara • Pertemuan tahunan di New York, Amerika Serikat • 2 Forum untuk HAM: – Plenary – Third Committee (Humanitarian and Social Committee)
  • 7. UN Charter: ECOSOC (Economic Social Council) • Mandat: Pembangunan ekonomi dan sosial • Keanggotaan: 54 anggota (3 tahunan) • Terlekat di New York, pertemuan biasanya dilakukan di New York dan Geneva • Akses NGO: NGOs with consultative status
  • 8. UN Charter: the SC (Security Council) • Mandat: International Peace and Security • Membership: 5 + 10 • Element of “veto power” • NGO access: No formal access
  • 9. Charter based: UN Human Rights Council (Dewan HAM) • Dibentuk pada on 15 Maret 2006; Sesi pertama pada Juni 2006; terdiri dari 47 Negara Anggota. • Dewan HAM menggantikan Komisi HAM PBB, yang berada di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. • Dibentuk sebagai manifestasi dari reformasi PBB. • Mandat utamanya adalah untuk mereview dan mengatasi pelanggaran HAM yang terjadi. • OHCHR (Office of High Commissioner of Human Rights) bertindak menjalankan fungsi Sekretariat bagi seluruh badan-badan HAM.
  • 10. Apa bedanya Komisi dan Dewan HAM?  Posisi yang lebih baik dalam struktur sistem PBB, karena Dewan HAM langsung melaporkan kepada UN General Assembly.  Perubahan representasi geografis (13 from Asia- Pacific, 13 from Africa, 8 from Latin America and Caribbean, 7 from Western Europe and Other States, and 6 from Eastern Europe)  Adanya perjanjian dan perubahan pada proses seleksi Anggota Dewan HAM
  • 11. Aktivitas Dewan HAM PBB  Regular/ Plenary sessions (tiga kali pertemuan dalam setahun)  Universal Periodic Review (UPR)  Special Procedures  Complaints procedures  Advisory committee
  • 12. Mandat Dewan HAM PBB  Pemajuan penghormatan dan perlindungan HAM bagi semua secara adil dan setara, tanpa adanya pembedaan.  Menyelesaikan situasi pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat dan sistematis, serta membuat rekomendasi terhadap pelanggaran tersebut.  Memajukan, mengkoordinasikan dan mengarusutamakan HAM di PBB.  Menyediakan forum dialog terhadap tema-tema khusus di PBB.  Menyampaikan rekomendasi dalam pembangunan instrumen kepada Majelis Umum PBB.  Memajukan implementasi kewajiban HAM oleh Negara Anggota.  Tindak lanjut komitmen HAM.
  • 13. Prosedur Khusus Dewan HAM  Lanjutan dari the Commission on Human Rights  Terdapat 42 Thematic mandates dan 14 country-specific mandates (Working Group, Pelapor Khusus/ Special Rapporteur, Independent Expert)  Salah satunya adalah Pelapor Khusus Disabilitas  Bersifat independen, dipilih oleh Dewan HAM atas bantuan OHCHR, dan berlaku untuk semua negara.  Apa yang dilakukan?  Kunjungan ke Negara  Komunikasi dengan Negara atas dugaan pelanggaran atau perhatian yang meluas terhadap situasi  Membuat studi temati dan menyelenggarakan konsultasi ahli.  Berkontribusi pada pembangunan instrumen HAM  Terlibat dalam advokasi dan peningkatan kesadaran publik terhadap HAM.  Engagement dengan masyarakat sipil dan stakeholder lainnya.  Membuat laporan kepada Dewan HAM dan Majelis Umum PBB.
  • 14. Beberapa Contoh Prosedur Khusus • Pelapor Khusus untuk hak Disabilitas • Pelapor Khusus untuk Kesehatan • Pelapor Khusus untuk Pendidikan • Pelapor Khusus untuk Pembela HAM • Pelapor Khusus Penghapusan Diskriminasi terhadap Kusta dan Keluarganya • Pelapor Khusus untuk Penyiksaan • Pelapor Khusus Kekerasan terhadap Perempuan • Working Group Diskriminasi Perempuan dalam Hukum dan Praktik
  • 15. Surat Komunikasi dan Pengaduan untuk Pelapor Khusus https://spsubmission.ohchr.org/ • Surat Komunikasi adalah Surat yang dikirimkan pelapor khusus PBB kepada Pemerintah; • Surat dikirimkan berdasarkan pengaduan yang diterima, terkait dengan: a. Pelanggaran HAM yang telah terjadi; b. Potensi atau pelanggaran HAM yang sedang terjadi; c. Perhatian terkait dengan rancangan peraturan (UU) atau kebijakan yang tidak sesuai dengan HAM. • Tujuan: 1) Meminta perhatian Pemerintah; 2) Meminta Pemerintah untuk mencegah terjadinya pelanggaran, dihentikan, diinvestigasi, atau memberikan pemulihan; 3) Menyampaikan laporan kepada Dewan HAM PBB
  • 16. Form Pengaduan Pelapor Khusus • Identifikasi korban • Identifikasi pelaku yang diduga kuat, termasuk informasi detil tentang pelaku non-Negara bila ada; • Identifikasi individu atau organisasi yang menyampaikan komunikasi. • Waktu, tempat, dan deskripsi detail dari situasi kejadian atau pelanggaran. Dijelaskan apakah kejadian telah terjadi, sedang, ataupun akan terjadi. • Ditegaskan apakah korban berniat disebutkan namanya atau dirahasiakan.
  • 18. Treaty based bodies Dibentuk berdasarkan ketentuan di dalam Konvensi; Terdapat 9 Konvensi utama PBB, termasuk CRPD, dan 10 badan treaty (Komite); Komite terdiri dari individu yang bertindak sebagai expert/ahli. Diusulkan oleh Negara, namun tidak bertindak atas nama negara. Pasal 34 CRPD menegaskan keharusan pembentukan Komite Hak-hak Penyandang Disabilitas, terdiri atas 12 orang pakar.
  • 19. Fungsi Treaty-Based Bodies  Memantau pelaksanaan Kovenan/Konvnensi internasonal HAM. Setiap konvensi memiliki Komite sendiri.  Menerima laporan, pengaduan atau komunikasi dari Negara Pihak.  Mengeluarkan Concluding Observation/rekomendasi terhadap laporan Negara Pihak untuk membantu Negara Pihak dalam menjalankan treaty.  Menyusun General Comment untuk menafsiran Pasal-pasal di dalam Konvensi. Misalnya, pada 11 April 2014, Komite CRPD mengadopsi General Comment No. 2 Tentang Pasal 9 Accessibility.  Beberapa Komite diberikan kuasa untuk menerima pengaduan individual, inter-state Complaint, inisiatif penyelidikan/investigasi ke suatu negara.
  • 23. Partisipasi Masyarakat Sipil atau Organisasi Disabilitas • Pembuatan Laporan Alternatif • Menghadiri Sesi Sidang Komite untuk negara tertentu • Webcast saat Sesi Sidang • Mengikuti briefing sebelum Sesi Komite dimulai a. Oral briefings usually on the first day of each week of the session (CRPD) b. NGOs may organise informal ‘coffee’ and ‘lunchtime’ briefings or side events (CRPD) • Koordinasi dan koalisi
  • 24. Masyarakat sipil menyampaikan alternative report (shadow) Menghadiri sesi, statement, dan memantau proses Memantau proses Masyarakat sipil menyampaikan jawaban terhadap List of Issues (LoI) Merumuskan skema pemantauan pelaksanaan rekomendasi Proses Sidang Komite
  • 25. Komite Disabilitas • The Convention on the Rights of Persons with Disabilities, adopted by the General Assembly in 2006, created a Committee on the Rights of Persons with Disabilities mandated to monitor the implementation of human rights obligations under the Convention. • It does so through the consideration of periodic reports submitted by State parties. • The Optional Protocol to the Convention allows the Committee to receive and consider complaints on behalf of individuals and groups, and provides for the Committee to conduct confidential investigations of allegations regarding grave or systematic violations of the Convention. • Investigations may be carried out through country visits with the consent of the State. The Convention and the Optional Protocol entered into force on 3 May 2008. The first meeting of the Committee, which is comprised of 18 members, took place in February 2009.