3. Kehilangan
• Kehilangan adalah segala pribadi dalam merespons
kejadian eksternal kehilangan signifikan yang
membutuhkan adaptasi melalui proses berduka. Kehilangan
terjadi ketika sesuatu atau seseorang tidak dapat lagi
ditemui, di raba, didengar, diketahui, atau dialami.
• Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami
setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir,
individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang
berbeda. Setiap individu akan beraksi terhadap kehilangan.
Respons terakhir terhadap kehilangan sebelumnya (potter
dan perry, 1997).
4. Berduka (grieving).
Berduka (grieving) adalah reaksi terhadap
kehilangan yang merupakan respons emosional
yang normal. Berduka merupakan suatu proses
untuk memecahkan masalah, dan secara normal
berhubungan erat dengan kematian. Hal ini
sangat penting dan menentukan kesehatan jiwa
yang baik bagi individu karena memberi
kesempatan individu untuk melakukan koping
dengan kehilangan secara bertahap sehingga
dapat menerima kehilangan .
5. Sekarat dan Kematian (dying and death).
• Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang
sedang menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal harapan tertentu untuk meninggal ;
• kematian (death) merupakan kondisi terhentinya
pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta
hilangnya respons terhadap stimulus eksternal.
Death atau kematian adalah tahap akhir
kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba, tanpa
peringatan, atau mengikuti periode sakit yang
panjang. Terkadang kematian menyerang usia
muda tetapi selalu menunggu yang tua.
6. B. Respon Sekarat Dan Kematian
(Dying and Death)
• Tahap Denial (Penyangkalan)
• Tahap Anger (Kemarahan)
• Tahap Bargaining (Tawar Menawar)
• Tahap Depression (Depresi)
• Tahap Acceptance (Penerimaan)
8. Pengaruh terhadap klien
• Peningkatan kenyamanan
• Pencegahan kesepian dan isolasi
• Pemeliharaan kemandirian
• Peningkatan ketenangan spritual
9. Pengaruh terhadap keluarga
Memberi dukungan kepada salah satu
anggota dr keluarga yg trkena sakit terminal.
karena dalam hal ini sudah psti keluarga akan
sangat merasa terpukul
10. D. Defenisi Mati dalam dunia
keperawatan
• Kematian ( death ) secara etimologi berasal
dari kata deeth atau deth yang berarti
keadaan mati atau kematian.
Secara definitive kematian adalah terhentinya
fungsi jantung dan paru-paru secara
menetap,atau terhentinya kerja otak secara
permanent.
11. E. Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala
Mati
Saat kematian mendekat, terjadi tanda-tanda
beberapa perubahan fisik. Jika perubahan tersebut
terjadi, laporkan segera ke perawat yang berwenang
Tanda-tandanya;
• Pasien kurang responsive
• Fungsi tubuh melambat
• Pasien kehilangan control otot volunteer dan
involunter
• Pasien berkemih dan defekasi dengan tidak sengaja
• Rahang cenderung jatuh
12. • Pernapasan tidak teratur dan dangkal
• Sirkulasi melambatdan ekstremitas dingin.
Nadi cepat dan melemah dengan progresif
• Kulit pucat
• Mata membelalak dan tidak berespons
terhadap cahaya
• Pendengaran adalah indera terakhir yang
hilang. Jangan menganggap bahwa karena
kematian sudah dekat, pasien tidak dapat lagi
mendengar. Anda harus berhati-hati atas apa
yang anda ucapkan
14. • Factor predisposisi
– Genetik
– Kesehatan fisik
– Kesehatan mental/jiwa
• Faktor presipitasi
Stress yang dapat menimbulkan perasaan
kehilangan dapat berupa stress nyata, atau
imajinasi individu.
16. • Perawat mengkaji pasien berduka dan anggota
keluarga yang mengalami kehilangan untuk
menetukan tingkatan berduka
• Pengakajian terhadap gejala klinis berduka yang
mencakup: sesak dada, napas pendek, berkeluh
kesah, perasaan penuh diperut, kehilangan
kekuatan otot, distress perasaan yang hebat
• Enam karakteristik berduka juga dikaji: respons
fisiologis, respons tubuh trhadap kehilangan atau
mengetahui lebih dulu kehilangan dengan suatu
reaksi stress
17. • Factor yang memengaruhi suatu reaksi
kehilanagan yang bermakna bergantung pada
persepsi individu terhadap pengalaman
kehilanagan, umur, kultur, keyakinan sprtual,,
peran seks, status social-ekonomik
• Factor predisposisi yang memengaruhi reaksi
kehilangan yang mencakup genetic, kesehatan
fisik, kesehatan mental, pengalaman
kehilangan dimasa lalu
• Factor pencetus
19. Interfensinya:
• Prinsip tindakan keperawatan bertahap
penyangkalan adalah memberikan
kesempatan pada pasien untuk
mengungkapkan peraannya.
• Prinsip tindakan keperawatan pada tahap
marah adalah memberi dorongan, memberi
kesempatan pada pasien untuk
mengungkapkan rasa marahnya secara
verbal,tanpa lawan dengan kemarahan
20. • Prinsip tindakan keperawatan pada tahap
tawar menawar adalah membantu pasien
mengidentifikasikan rasa bersala dan perasaan
takutnya.
• Prinsip tindakan keperawatan pada tahap
depresi adalah mengidentifikasi tingkat
depresi, risiko merusak diri, dan membantu
pasien mengurangi rasa bersalah
• Prinsip tindakan perawatan pada tahap
penerimaan adalah membantu pasien untuk
menerima kehilangan yang tidak bisa dielak.