SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SISTEM INSTRUMENTASI
TERMOKOPEL
DISUSUN OLEH:
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERESITAS DIPONEGORO
2013
NAMA : HADYAN GILANG KURNIA
NIM : 21060111120001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa
berkembang pesat terutama di bidang otomtisasi. Perkembangan ini tampak
jelas terutama di industri manufaktur, di mana sebelumnya banyak pekerjaan
menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin,
berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah
menggunakan robotic (full automatic).
Model apapun yang digunakan dalam sistem otomatisasi industri
sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil
penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan
sangat tergantung kepada sensor dan transduser yang digunakan.
Sensor dan transudser merupakan peralatan atau komponen yang
mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis.
Bisanya besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali bukan merupakan
besaran listrik. Umumnya besaran tersebut adalah besaran fisik, kimia,
mekanis dan sebagainya. Untuk merubah ke dalam besaran listrik pada
sistem, biasanya besaran-besaran tersebut diubah terlebih dahulu menjadi
suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut sensor dan transduser.
Salah satu sensor yang umum digunakan adalah sensor suhu. Sensor
ini sangat sering digunakan dalam proses manufaktur terutama yang berkaitan
dengan proses pemanasan maupun pendinginan. Sensor tersebut bertugas
untuk mengetahui kondisi lingkungan atau sebuah sistem yang digunakan
sebagai input agar dapat ditindaklanjuti dalam sebuah proses atau
pengendalian sistem. Beberapa sensor suhu yang umum digunakan antara lain
termokopel.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami
tentang sensor termokopel, konstruksi sensor termokopel, operasi sensor
temokopel dan aplikasi dari sensor termokopel
1.3 BATASAN MASALAH
Pada Penulisan Makalah ini hanya akan membahas mengenai :
 Pengertian Sensor Suhu termokopel
 Cara Kerja Sensor Suhu termokopel
 Aplikasi Sensor Suhu termokopel dalam Kehidupan Sehari-Hari
BAB II
TERMOKOPEL
2.1 Pendahuluan
Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang
banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
perubahantegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat
dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat
mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas
kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C
.
Gambar 2.1 Diagram skematik thermocouple
Dua termoelemen A dan B dihubungkan dan jika temperatur antara
junction pertama (cold junction) dan kedua (hot junction) berbeda maka
akan timbul arus akibat gaya gerak listrik (EMF).
Gambar 2.4. Pengukuran EMF
Jika cold junction open circuit dan dihubungkan dengan voltmeter
dengan impedansi yang tak terhingga (besar sekali), seperti yang terlihat
pada gambar 2, maka akan terbaca tegangan pada voltmeter, tegangan
tersebut dikenal sebagai tegangan Seebeck. Jika thermocouple digunakan
untuk mengukur temperatur hot junction maka tegangan Seebeck pada cold
junction, hot junction serta temperatur cold junction harus diketahui terlebih
dahulu.
EMF, sebenarnya timbul karena gradien temperatur sepanjang
kawat yang menghubungkan hot junction dan cold junction. Dengan
mengasumsikan kawat thermocouple homogen maka EMF didapat akibat
perbedaan temperatur hot junction dan cold junction.
Hubungan tegangan antara termoelemen A dan B dengan
perbedaan temperatur adalah:
𝐸 𝐴𝐵 𝑇 = 𝑆 𝐴𝐵 𝑇 Δ𝑇
Dimana : EAB(T) adalah tegangan Seebeck
S(T) adalah koefisien Seebeck,
ΔT adalah perbedaan temperatur antara hot junction
dengan cold junction.
2.2 Prinsip Kerja Termokopel
Termokopel adalah sebuah alat yang dibuat dari dua jenis kawat dari
logam yang berbeda dan disatukan pada salah satu ujungnya. Ujung ini disebut
dengan istilah ‘junction end’ atau ujung sambungan dan dapat disebut juga ujung
pengukuran (T2). Dua kawat tersebut disebut thermoelement yang merupakan
kaki-kaki dari termokopel. Keduanya dibedakan menjadi kaki positif dan kaki
negatif. Kemudian, ujung laun dari masing-masing kawat disebut dengan ‘tail
end’ (ujung ekor) atau ‘reference end’ (T1).
Junction end adalah ujung yang digunakan untuk mengukur panas dari
media yang hendak diukur, misalkan ruangan tungku atau oven dengan suhu
200°C sedangkan tail end adalah ujung yang kita sambungkan dengan rangkaian
elektronika dan berada pada suhu ruang, katakanlah 28°C. Tail end mempunyai
dua kutub untuk pengukuran, yaitu positif dan negatif. T1 dan T2 adalah suhu
masing-masing pada posisi tail end dan junction end.
Perbedaan suhu antara T1 dan T2 tersebut dapat diukur pada kedua kutup
positif dan negatif. Oleh karena itu termokopel adalah termasuk temperature-
voltage transducer. Termokopel adalah penghasil tegangan yang dapat diukur
pada kedua kutub tail end yang terjadi akibat perbedaan suhu pada T1 dan T2.
Jadi tinggal diukur dengan voltmeter digital.
Besarnya tegangan keluaran pada termokopel ditentukan dengan rumus:
Vout = Vh - Vc
Keterangan :
Vnet = tegangan keluaran thermokopel
Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi
Vc = tegangan referensi
Tegangannya terlalu kecil sehingga harus diamplify terlebih dulu. Selain
itu nilai yang terbaca oleh voltmeter juga bukan merupakan ekspresi langsung dari
temperature dan masih diperlukan konversi.
Untuk mempermudah konversi maka dapat menggunakan table hubungan
tegangan dengan teneprature, sebagai berikut :
Gambar 2. Tabel referensi tegangan ke temperature
Dalam pengukuran tegangan pada termokopel ada beberapa syarat yang
ahrus terpenuhi agar tegangan yang didapat tidak nol. Adapaun syarat-syaratnya
sebagai berikut :
1. Jika kedua kawat atau thermoelement terbuat dari material yang sama
sehingga menyebabka tidak ada perbedaan suhu dianatara kedua ujung
kawat.
2. Suhu T1 sama dengan T2 sehingga menyebabkan termokopel tidak dapat
mengukur suhu ruang karena kedua ujungnya ada pada temperatur yang
relatif sama, yaitu berada pada suhu ruang. Oleh karena itu, kita tiba pada
kondisi ‘tidak mudahnya’ karena pada dasarnya temperatur pada reference
end atau tail end haruslah relatif tetap. Hal yang tidak mungkin tentunya
sehingga ada istilah cold junction compensation untuk menkompensasi
kondisi ini. Sebuah IC seperti misalnya MAX667 bisa dipergunakan untuk
kompensator.
2.3 Konstruksi Termokopel
Untuk skonstruksi sederhana termokopel diperlihatkan oleh gamabar
dibawah ini :
.
Gambar 2. Sirkuit sederhana termokopel
Gambar 2.11 kontruksi dalam Termokopel
Pada konstruksi termokopel terdapt dua buah kawat yang terbuat dari
amterail yang berbeda, salah satunya digunakan sebagai measuring junction (hot)
dan reference junction (cold). Pada kawat rerfernce junction tidak akan
mengalami perubahan dan akan tetap pada suhu reference. Pada pengukuran
perbedaan potensial dari kedua kawat akan menggunakan voltmeter dan
sebelumnya akan di amplify dahulu agar dapat terbaca oleh voltmeter karena
tegangan yang dihasilkan terlalu kecil. Pengukuran panas saluran Thermokopel
menghasilkan tegangan yang lebih besar dari tegangan saluran referensi.
Perbedaan antara dua tegangan itu sebanding dengan perbedaan suhu.
2.4 Karakteristik Termokopel
2.4.1 Beberapa jenis thermocouple berdasarkan aplikasi penggunaannya
1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy)
Thermocouple untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk
rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
Gambar 2.2 NiCr-NiSi (Tipe K)
2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok
digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe
non magnetik.
Gambar 2.3 NiCr – CuNi (Tipe E)
3. Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang
populer dibanding tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C.
Gambar 2.4 Fe-CuNi (Tipe J)
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N
cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat
mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada
900 °C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K
Gambar 2.5 Nicrosil-Nisil (Tipe N)
5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output
yang sama pada suhu 0 °C hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di
bawah suhu 50 °C.
Gambar 2.6 Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10
µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk
tujuan umum.
Gambar 2.7 Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10
µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk
tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk
standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).
Gambar 2.8 Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)
8. Type T (Copper / Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif
terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering
dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga.
Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C.
Gambar 2.9 Type T (Copper / Constantan)
Gambar 2.10 karakteristik bahan termokopel yang digunakan bersama platinum
2.4.2 Adapun kelebihan dan kekurangn dari termokopel adalah sebagai berikut :
kelebihan dari termokopel adalah:
a. Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah keruh dan skala
yang jelas
b. Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
c. Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
d. Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang
dari 1 cm
e. Termokopel tidak mudah rusak dan tahan lama
Sementara itu, termokopel juga memiliki kekurangan dalam pemakaiannya, yakni:
a. Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera adalah
suhu pada ruangan tersebut
b. Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
c. Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya
biasanya cukup mahal
2.5 APLIKASI TERMOKOPEL
Thermocouple cocok untuk mengukur rentang suhu yang besar,
sampai 2300°C. Mereka kurang cocok untuk aplikasi di mana perbedaan
suhu lebih kecil harus diukur dengan akurasi yang tinggi, misalnya rentang
0-100°C dengan 0,1°C akurasi. Contoh Penggunaan Thermocouple yang
umum yaiutu pada industry besi dan baja yang dalam pengoperasiannya
menggunakan suhu yang sangat tinggi.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
1. Sensor termokopel dapat digunakan sebagai pengukur suhu
2. Sensor termokopel bekerja dengan membandingkan perbedaan
potensial yang terjadi di kedua ujung termoelemen akibat perbedaan
panas dikedua ujungnya.
3. Terdapat beberapa jenis termokopel diantara
a. Tipe E (kromel-konstantan)
b. Tipe J (besi-konstantan)
c. Tipe K (kromel-alumel)
d. Tipe R-S (platinum-platinum rhodium)
e. Tipe T (tembaga-konstantan)
4. Hubungan tegangan antara termoelemen A dan B dengan perbedaan
temperatur adalah :
𝐸 𝐴𝐵 𝑇 = 𝑆 𝐴𝐵 𝑇 Δ𝑇
5. Termokopel cocok untuk mengukur rentang suhu yang besar, sampai
2300°C. Mereka kurang cocok untuk aplikasi di mana perbedaan suhu
lebih kecil harus diukur dengan akurasi yang tinggi, misalnya rentang 0-
100°C dengan 0,1°C akurasi.
3.2 SARAN
Penggunaan termokopel dalam pengukuran suhu yang tinggi sudah
sangat mumpuni dalam hal instreumentasi terlihat dari banyaknya kelebihan
dari sensor tersebut.
Namun ada pula kekurangan dari termokopel yaittu kalibrasi yang
sulit dan perlengkapan tambahan yang harganya cukup mahal.
DAFTAR REFERENSI
[1] http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-rtd-
[2] http://www.momentous-inst.com/news-detail/kelebihan-dan-kekurangan-dari-
termokopel
[3] http://onnyapriyahanda.com/prinsip-kerja-thermocouple/
[4] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18446/3/Chapter%20II.pdf
[5] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28656/3/Chapter%20II.pdf

More Related Content

What's hot

Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabadi_yus
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalorIbnu Hamdun
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cellYudhaPratama111
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturMuhammad AR
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KVPresentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KVJanedi Jhaned
 

What's hot (20)

Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlab
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell365594062 makalah-load-cell
365594062 makalah-load-cell
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Pengukuran Temperatur
Pengukuran TemperaturPengukuran Temperatur
Pengukuran Temperatur
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Trafo distribusi
Trafo distribusiTrafo distribusi
Trafo distribusi
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KVPresentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
Presentasi Pengukuran Keserempakan PMT 150 KV
 

Viewers also liked

Bab iii termocopel
Bab iii termocopel Bab iii termocopel
Bab iii termocopel bram santo
 
Termokopel 13018
Termokopel 13018Termokopel 13018
Termokopel 13018brewrpk
 
Termokopel
TermokopelTermokopel
Termokopelakbar010
 
Resistance temperature detector
Resistance temperature detectorResistance temperature detector
Resistance temperature detectorWahyuni Bachtiar
 
Mesin pengemas makanan artikel
Mesin pengemas makanan artikelMesin pengemas makanan artikel
Mesin pengemas makanan artikelRizq September
 
Rumus kuadrat (rumus abc)
Rumus kuadrat (rumus abc)Rumus kuadrat (rumus abc)
Rumus kuadrat (rumus abc)Andi Nurisma
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduserliesyn
 
Operasional Amplifier
Operasional AmplifierOperasional Amplifier
Operasional AmplifierRizki Nugroho
 
Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaAbel Tasfir
 
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaPeran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaKinescope Indonesia
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputKruduk Bisa
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanAhwal Dejiro
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK wahabsultan
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaAyuu Ayuu
 

Viewers also liked (20)

Bab iii termocopel
Bab iii termocopel Bab iii termocopel
Bab iii termocopel
 
Termokopel 13018
Termokopel 13018Termokopel 13018
Termokopel 13018
 
Termokopel
TermokopelTermokopel
Termokopel
 
Thermocouple
ThermocoupleThermocouple
Thermocouple
 
Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2
 
Resistance temperature detector
Resistance temperature detectorResistance temperature detector
Resistance temperature detector
 
Mesin pengemas makanan artikel
Mesin pengemas makanan artikelMesin pengemas makanan artikel
Mesin pengemas makanan artikel
 
Rumus kuadrat (rumus abc)
Rumus kuadrat (rumus abc)Rumus kuadrat (rumus abc)
Rumus kuadrat (rumus abc)
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduser
 
Operasional Amplifier
Operasional AmplifierOperasional Amplifier
Operasional Amplifier
 
2 teori barang swasta
2 teori barang swasta2 teori barang swasta
2 teori barang swasta
 
Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar Elektronika
 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04
 
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaPeran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
TRANFORMATO
TRANFORMATOTRANFORMATO
TRANFORMATO
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasila
 

Similar to makalah-termokopel

FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706Affandi Arrizandy
 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor SuhuIPA 2014
 
Sistem refrigerasi thermoelectric
Sistem refrigerasi thermoelectricSistem refrigerasi thermoelectric
Sistem refrigerasi thermoelectricTriandi Walian
 
SENSOR DAN AKTUATOR.docx
SENSOR DAN AKTUATOR.docxSENSOR DAN AKTUATOR.docx
SENSOR DAN AKTUATOR.docxhavied
 
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2a
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2aSensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2a
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2aFERNANDITOYS
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoAgusmuhamad Zamil
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1sriAin
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoilyasir04
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoArief Muhammad
 
Sensor suhu nursina
Sensor suhu nursinaSensor suhu nursina
Sensor suhu nursinakemenag
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaAhmad Nawawi, S.Kom
 
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p6505 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65eko279
 
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrikEko Supriyadi
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Yuwan Kilmi
 
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...SyamsirAbduh2
 
sensor s3.ppt
sensor s3.pptsensor s3.ppt
sensor s3.pptbeline1
 

Similar to makalah-termokopel (20)

FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
 
Sistem refrigerasi thermoelectric
Sistem refrigerasi thermoelectricSistem refrigerasi thermoelectric
Sistem refrigerasi thermoelectric
 
Alat ukur suhu
Alat ukur suhuAlat ukur suhu
Alat ukur suhu
 
SENSOR DAN AKTUATOR.docx
SENSOR DAN AKTUATOR.docxSENSOR DAN AKTUATOR.docx
SENSOR DAN AKTUATOR.docx
 
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2a
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2aSensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2a
Sensor dan aktuator tugas ppt kelompok kelas 2a
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduino
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduino
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduino
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
Sensor suhu nursina
Sensor suhu nursinaSensor suhu nursina
Sensor suhu nursina
 
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian ElektronikaMateri pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
Materi pertemuan 4 Penerapan Rangkaian Elektronika
 
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p6505 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
05 bab 08_alat_ukur_dan_pengukuran_listrik.p65
 
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
05 bab 08 alat ukur dan pengukuran listrik
 
TRAFO
TRAFOTRAFO
TRAFO
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5
 
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
 
sensor s3.ppt
sensor s3.pptsensor s3.ppt
sensor s3.ppt
 

Recently uploaded

B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 

Recently uploaded (19)

B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 

makalah-termokopel

  • 1. SISTEM INSTRUMENTASI TERMOKOPEL DISUSUN OLEH: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERESITAS DIPONEGORO 2013 NAMA : HADYAN GILANG KURNIA NIM : 21060111120001
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang pesat terutama di bidang otomtisasi. Perkembangan ini tampak jelas terutama di industri manufaktur, di mana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic). Model apapun yang digunakan dalam sistem otomatisasi industri sangat tergantung kepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor dan transduser yang digunakan. Sensor dan transudser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Bisanya besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali bukan merupakan besaran listrik. Umumnya besaran tersebut adalah besaran fisik, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk merubah ke dalam besaran listrik pada sistem, biasanya besaran-besaran tersebut diubah terlebih dahulu menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut sensor dan transduser. Salah satu sensor yang umum digunakan adalah sensor suhu. Sensor ini sangat sering digunakan dalam proses manufaktur terutama yang berkaitan dengan proses pemanasan maupun pendinginan. Sensor tersebut bertugas untuk mengetahui kondisi lingkungan atau sebuah sistem yang digunakan sebagai input agar dapat ditindaklanjuti dalam sebuah proses atau pengendalian sistem. Beberapa sensor suhu yang umum digunakan antara lain termokopel.
  • 3. 1.2 TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang sensor termokopel, konstruksi sensor termokopel, operasi sensor temokopel dan aplikasi dari sensor termokopel 1.3 BATASAN MASALAH Pada Penulisan Makalah ini hanya akan membahas mengenai :  Pengertian Sensor Suhu termokopel  Cara Kerja Sensor Suhu termokopel  Aplikasi Sensor Suhu termokopel dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • 4. BAB II TERMOKOPEL 2.1 Pendahuluan Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahantegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C . Gambar 2.1 Diagram skematik thermocouple Dua termoelemen A dan B dihubungkan dan jika temperatur antara junction pertama (cold junction) dan kedua (hot junction) berbeda maka akan timbul arus akibat gaya gerak listrik (EMF). Gambar 2.4. Pengukuran EMF Jika cold junction open circuit dan dihubungkan dengan voltmeter dengan impedansi yang tak terhingga (besar sekali), seperti yang terlihat pada gambar 2, maka akan terbaca tegangan pada voltmeter, tegangan tersebut dikenal sebagai tegangan Seebeck. Jika thermocouple digunakan untuk mengukur temperatur hot junction maka tegangan Seebeck pada cold
  • 5. junction, hot junction serta temperatur cold junction harus diketahui terlebih dahulu. EMF, sebenarnya timbul karena gradien temperatur sepanjang kawat yang menghubungkan hot junction dan cold junction. Dengan mengasumsikan kawat thermocouple homogen maka EMF didapat akibat perbedaan temperatur hot junction dan cold junction. Hubungan tegangan antara termoelemen A dan B dengan perbedaan temperatur adalah: 𝐸 𝐴𝐵 𝑇 = 𝑆 𝐴𝐵 𝑇 Δ𝑇 Dimana : EAB(T) adalah tegangan Seebeck S(T) adalah koefisien Seebeck, ΔT adalah perbedaan temperatur antara hot junction dengan cold junction.
  • 6. 2.2 Prinsip Kerja Termokopel Termokopel adalah sebuah alat yang dibuat dari dua jenis kawat dari logam yang berbeda dan disatukan pada salah satu ujungnya. Ujung ini disebut dengan istilah ‘junction end’ atau ujung sambungan dan dapat disebut juga ujung pengukuran (T2). Dua kawat tersebut disebut thermoelement yang merupakan kaki-kaki dari termokopel. Keduanya dibedakan menjadi kaki positif dan kaki negatif. Kemudian, ujung laun dari masing-masing kawat disebut dengan ‘tail end’ (ujung ekor) atau ‘reference end’ (T1). Junction end adalah ujung yang digunakan untuk mengukur panas dari media yang hendak diukur, misalkan ruangan tungku atau oven dengan suhu 200°C sedangkan tail end adalah ujung yang kita sambungkan dengan rangkaian elektronika dan berada pada suhu ruang, katakanlah 28°C. Tail end mempunyai dua kutub untuk pengukuran, yaitu positif dan negatif. T1 dan T2 adalah suhu masing-masing pada posisi tail end dan junction end. Perbedaan suhu antara T1 dan T2 tersebut dapat diukur pada kedua kutup positif dan negatif. Oleh karena itu termokopel adalah termasuk temperature- voltage transducer. Termokopel adalah penghasil tegangan yang dapat diukur pada kedua kutub tail end yang terjadi akibat perbedaan suhu pada T1 dan T2. Jadi tinggal diukur dengan voltmeter digital. Besarnya tegangan keluaran pada termokopel ditentukan dengan rumus: Vout = Vh - Vc Keterangan : Vnet = tegangan keluaran thermokopel Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi Vc = tegangan referensi Tegangannya terlalu kecil sehingga harus diamplify terlebih dulu. Selain itu nilai yang terbaca oleh voltmeter juga bukan merupakan ekspresi langsung dari temperature dan masih diperlukan konversi.
  • 7. Untuk mempermudah konversi maka dapat menggunakan table hubungan tegangan dengan teneprature, sebagai berikut : Gambar 2. Tabel referensi tegangan ke temperature Dalam pengukuran tegangan pada termokopel ada beberapa syarat yang ahrus terpenuhi agar tegangan yang didapat tidak nol. Adapaun syarat-syaratnya sebagai berikut : 1. Jika kedua kawat atau thermoelement terbuat dari material yang sama sehingga menyebabka tidak ada perbedaan suhu dianatara kedua ujung kawat. 2. Suhu T1 sama dengan T2 sehingga menyebabkan termokopel tidak dapat mengukur suhu ruang karena kedua ujungnya ada pada temperatur yang relatif sama, yaitu berada pada suhu ruang. Oleh karena itu, kita tiba pada kondisi ‘tidak mudahnya’ karena pada dasarnya temperatur pada reference end atau tail end haruslah relatif tetap. Hal yang tidak mungkin tentunya sehingga ada istilah cold junction compensation untuk menkompensasi kondisi ini. Sebuah IC seperti misalnya MAX667 bisa dipergunakan untuk kompensator.
  • 8. 2.3 Konstruksi Termokopel Untuk skonstruksi sederhana termokopel diperlihatkan oleh gamabar dibawah ini : . Gambar 2. Sirkuit sederhana termokopel Gambar 2.11 kontruksi dalam Termokopel Pada konstruksi termokopel terdapt dua buah kawat yang terbuat dari amterail yang berbeda, salah satunya digunakan sebagai measuring junction (hot) dan reference junction (cold). Pada kawat rerfernce junction tidak akan mengalami perubahan dan akan tetap pada suhu reference. Pada pengukuran perbedaan potensial dari kedua kawat akan menggunakan voltmeter dan sebelumnya akan di amplify dahulu agar dapat terbaca oleh voltmeter karena tegangan yang dihasilkan terlalu kecil. Pengukuran panas saluran Thermokopel
  • 9. menghasilkan tegangan yang lebih besar dari tegangan saluran referensi. Perbedaan antara dua tegangan itu sebanding dengan perbedaan suhu. 2.4 Karakteristik Termokopel 2.4.1 Beberapa jenis thermocouple berdasarkan aplikasi penggunaannya 1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy) Thermocouple untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C. Gambar 2.2 NiCr-NiSi (Tipe K) 2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy)) Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik. Gambar 2.3 NiCr – CuNi (Tipe E) 3. Tipe J (Iron / Constantan) Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C.
  • 10. Gambar 2.4 Fe-CuNi (Tipe J) 4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy)) Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900 °C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K Gambar 2.5 Nicrosil-Nisil (Tipe N) 5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh) Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0 °C hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C. Gambar 2.6 Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh) 6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
  • 11. Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Gambar 2.7 Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium) 7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium) Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C). Gambar 2.8 Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium) 8. Type T (Copper / Constantan) Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C. Gambar 2.9 Type T (Copper / Constantan)
  • 12. Gambar 2.10 karakteristik bahan termokopel yang digunakan bersama platinum 2.4.2 Adapun kelebihan dan kekurangn dari termokopel adalah sebagai berikut : kelebihan dari termokopel adalah: a. Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah keruh dan skala yang jelas b. Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu c. Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu d. Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang dari 1 cm e. Termokopel tidak mudah rusak dan tahan lama Sementara itu, termokopel juga memiliki kekurangan dalam pemakaiannya, yakni: a. Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera adalah suhu pada ruangan tersebut b. Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu c. Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya biasanya cukup mahal
  • 13. 2.5 APLIKASI TERMOKOPEL Thermocouple cocok untuk mengukur rentang suhu yang besar, sampai 2300°C. Mereka kurang cocok untuk aplikasi di mana perbedaan suhu lebih kecil harus diukur dengan akurasi yang tinggi, misalnya rentang 0-100°C dengan 0,1°C akurasi. Contoh Penggunaan Thermocouple yang umum yaiutu pada industry besi dan baja yang dalam pengoperasiannya menggunakan suhu yang sangat tinggi.
  • 14. BAB III SIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN 1. Sensor termokopel dapat digunakan sebagai pengukur suhu 2. Sensor termokopel bekerja dengan membandingkan perbedaan potensial yang terjadi di kedua ujung termoelemen akibat perbedaan panas dikedua ujungnya. 3. Terdapat beberapa jenis termokopel diantara a. Tipe E (kromel-konstantan) b. Tipe J (besi-konstantan) c. Tipe K (kromel-alumel) d. Tipe R-S (platinum-platinum rhodium) e. Tipe T (tembaga-konstantan) 4. Hubungan tegangan antara termoelemen A dan B dengan perbedaan temperatur adalah : 𝐸 𝐴𝐵 𝑇 = 𝑆 𝐴𝐵 𝑇 Δ𝑇 5. Termokopel cocok untuk mengukur rentang suhu yang besar, sampai 2300°C. Mereka kurang cocok untuk aplikasi di mana perbedaan suhu lebih kecil harus diukur dengan akurasi yang tinggi, misalnya rentang 0- 100°C dengan 0,1°C akurasi. 3.2 SARAN Penggunaan termokopel dalam pengukuran suhu yang tinggi sudah sangat mumpuni dalam hal instreumentasi terlihat dari banyaknya kelebihan dari sensor tersebut. Namun ada pula kekurangan dari termokopel yaittu kalibrasi yang sulit dan perlengkapan tambahan yang harganya cukup mahal.
  • 15. DAFTAR REFERENSI [1] http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-rtd- [2] http://www.momentous-inst.com/news-detail/kelebihan-dan-kekurangan-dari- termokopel [3] http://onnyapriyahanda.com/prinsip-kerja-thermocouple/ [4] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18446/3/Chapter%20II.pdf [5] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28656/3/Chapter%20II.pdf