7. Faktor lingkungan
Faktor biotic yaitu makhluk hidup seperti
Serangga, di mana serangga ada yang bersifat merugikan seperti hama
Bakteri
Penyakit
Gulma
Annelida seperti cacing tanah.
Faktor abiotik yaitu:
Iklim (unsur – unsur iklim seperti cahaya, angin, kelembaban, dan suhu).
Tanah
Air
Nutrisi
Ruang.
8. Tanaman Ganyong
Tanaman ganyong (Canna edulis)
termasuk famili Cannaceae, genus Canna
dari kelompok ubi-ubian potensial.
Tanaman ini berbentuk herba berumpun
dan bersifat perennial (menahun)
(Suhartini, 2016)
9. FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan secara umum sangat mempengaruhi kualitas dan
kelangsungan hidup makhluk hidup.
Faktor-faktor lingkungan dapat digolongkan menjadi faktor biotik dan
abiotik
● Faktor abiotik terdiri atas tanah, air, kelembaban udara, cahaya
matahari, dan suhu.
● Faktor biotik terdiri dari organisme-organisme hidup di luar
lingkungan abiotik (manusia, tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme).
10. TANAH
Tanah yang akan digunakan untuk tanaman Ganyong
harus diolah dengan cara yang benar.
Manfaat pengolahan tanah bagi tanaman Ganyong yaitu:
● Aerasi dalam tanah menjadi lebih baik sehingga
pertukaran CO2 dan O2 pada daerah perakaran
dapat lancar
● Pemberian pupuk kandang atau kompos agar unsur
hara yang diserap optimal dalam pertumbuhan
tanaman Ganyong
● Penggemburan tanah sehingga umbi dapat tumbuh
dengan baik
Faktor Lingkungan Abiotik:
11. SUHU DAN KELEMBABAN
Suhu dan kelembaban secara langsung mempengaruhi potensi produksi tanaman
karena berpengaruh pada proses transpirasi, fotosintesis, dan respirasi sebagai
mekanisme fisiologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Pada suhu tinggi, air yang diserap tumbuhan lebih sedikit namun penguapan lebih
besar. Untuk menghindari penguapan berlebihan, tumbuhan akan menutup
stomatanya, dimana hal ini menyebabkan terhambatnya transpirasi karena
pertukaran oksigen dan karbondioksida terganggu.
Saat kelembapan terlalu rendah proses fotosintesis tidak akan optimal. Sedangkan
pada kelembapan yang terlalu tinggi, dapat mendukung pertumbuhan jamur dan
bakteri penyebab kerusakan/pembusukan pada tumbuhan
12. Penelitian Wijayanto dan Aziz (2013) terhadap tanaman ganyong putih
dengan perlakuan:
● Lahan ternaungi sengon, dengan intensitas naungan 42%, suhu rata-
rata harian 28oC, dan kelembaban udara 82.10%
● Lahan tidak ternaungi, dengan suhu udara di lahan tanpa naungan
sebesar 28.30 oC dengan kelembaban udara 80.20%
Hasil menunjukkan bahwa ganyong putih ternaungi lebih baik
pertumbuhannya dilihat dari parameter tinggi tanaman, panjang daun,
lebar daun, panjang tangkai daun dan biomassa.
13. CAHAYA MATAHARI
Tanaman ganyong termasuk
ke dalam kategori tanaman C3
sehingga tidak memerlukan
intensitas matahari yang
penuh
Pemberian naungan dapat memberikan
dampak intensitas cahaya matahari yang
akan diterima oleh kanopi daun menjadi
lebih sedkit (Mengurangi intensitas cahaya
sebesar 30-40%)
Lahan tanpa naungan akan berakibat
pada warna daun dan batang menjadi
kekuningan serta mengering pada tepi
daun. Pemberian naungan akan
berpengaruh terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun, dan panjang tangkai
daun
03
Apabila cahaya yang didapat
terlalu banyak akan
menyebabkan penurunan
dalam pembentukan klorofil,
yang akan berpengaruh pula
terhadap penurunanan
asmilat
04
01
02
14. Lebih baik menanam ganyong pada musim hujan,
bila tidak, harus diairi.
Pengairan/penyiraman yang dibutuhkan tanaman
ganyong dilakukan sampai kapasitas lapang.
Menurut Dewi et al. (2014) Cekaman kurang air
menyebabkan beberapa hal seperti, mempengaruhi
kandungan prolin pada ganyong dan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan struktur anatomi daun
ganyong.
AIR
15. FAKTOR BIOTIK YANG MERUGIKAN
GULMA
Gulma akan menyebabkan persaingan dengan tanaman utama,
keberadaanya perlu diperhatikan pada saat awal pertumbuhan karena
pada saat tersebut bibit tanaman mulai bertunas dan memerlukan hara
serta mineral yang cukup banyak.
HAMA
Hama yang biasa menyerang tanaman ganyong, adalah kumbang, belalang,
serta ulat tanah. Kumbang dan belalang menyerang daun yang akan
mengakibatkan berkurangnya jumlah luas permukaan daun (fotosintesis
berkurang).
Ulat tanah akan menyerang tanaman muda yakni bagian batang dan
tangkai daun, akibatnya tanaman menjadi rebah.
Faktor Lingkungan Biotik:
16. FAKTOR BIOTIK YANG MENGUNTUNGKAN
Mikroorganisme/
biota tanah
Membantu sebagai
penyedia unsur
hara dalam tanah
Musuh alami hama
Untuk mengontrol
populasi hama
yang nantinya akan
menyerang
tanaman . Misal
larva Apanteles
ruficrus (musuh
alami ulat tanah)
Manusia
Sebagai pelaksana
dalam budidaya
dan sebagai
pengontrol dalam
proses budidaya
17.
18.
19. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, O. R., Pitoyo, A., & Anggarwulan, E. 2014. Pertumbuhan dan struktur anatomi daun
dua varietas ganyong (Canna edulis) pada ketersediaan air berbeda. Asian Journal of
Tropical Biotechnology 11(1): 5-10.
Rosmiah, R., Gusmiatun, G., & Pebriana, P. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi
tanaman ganyong (Canna edulis Kerr.) terhadap perlakuan jenis dan takaran pupuk
kandang pada tanah ultisol. Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian 9(2): 89-93.
Suhartini, T. 2016. Keragaman karakter morfologi tanaman ganyong. Buletin Plasma Nutfah
6(2): 118-125.
Utami, N.W., Diyono. 2011. Respon pertumbuhan dan produksi 4 varian ganyong (Canna
edulis) terhadap intensitas naungan dan umur panen yang berbeda. Jurnal Tek.
Lingkungan 12(3): 333-343
Wijayanto, N., Azis, S.N. 2013. Pengaruh naungan sengon (Falcataria moluccana L.) dan
pemukan terhadap pemupukan ganyong putih (Canna edulis Ker.). Jurnal Silvikultur
Tropika 4(2): 62-68.
Hinweis der Redaktion
Suhartini, T. 2016. Keragaman karakter morfologi tanaman ganyong. Buletin Plasma Nutfah, 16(2): 118-125.
Wijayanto, N., Azis, S.N. 2013. Pengaruh naungan sengon (Falcataria moluccana L.) dan pemukan terhadap pemupukan ganyong putih (Canna edulis Ker.). Jurnal Silvikultur Tropika 4(2): 62-68.
Dewi, O. R., Pitoyo, A., & Anggarwulan, E. 2014. Pertumbuhan dan struktur anatomi daun dua varietas ganyong (Canna edulis) pada ketersediaan air berbeda. Asian Journal of Tropical Biotechnology 11(1): 5-10.