Periode 1960-1970 merupakan babak penting bagi perkembangan Iptek di Indonesia dan `merupakan momentum bagi penguasaan iptek Indonesia pada dekade-dekade selanjutnya -- bahkan hingga kini. Selain itu, pergeseran kekuasaan dari order lama ke orde baru dan seumur jagungnya Republik Indonesia menyebabkan berubahnya posisi iptek yang dimaknai oleh penguasa order lama dan order baru. Secara umum, pada orde baru Indonesia mencoba untuk bisa catch-up pada iptek bangsa Eropa yang sudah maju, terutama berdirinya LIPI yang langsung menginisiasi iptek nasional. Namun tentunya, ada beberapa masalah utama seperti tenaga peneliti yang tidak diberdayai dan biaya riset yang masih kecil.
Materi ini disajikan pada Forum Iptekin, LIPI, pada tanggal 8 Oktober 2020.
2. Profil Penyaji
Maulana Akbar
Menyelesaikan Pendidikan tinggi pada bidang Statistika (S.Si) di
Universitas Padjadjaran (Indonesia) pada tahun 2013 dan Master of
Policy and Applied Social research (MPASR) di Macquarie University
(Australia) pada tahun 2019. Sejak tahun 2015 menjadi Peneliti pada
bidang Kebijakan iptek pada Pusat Penelitian Kebijakan dan
Manajemen Iptekin (P2KMI) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) dan bergabung pada kelompok penelitian SDM Iptek hingga kini.
3. Linimasa Perkembangan Teknologi Dunia
tahun 1960-1970
1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970
Apollo 11
Luna 9
Yuri
Gagarin
Laser
Optik
Kaset
Audio
Game
Console
Barcode
Computer
Mouse
LED DRAM
UNIX
Cordless
Tools
Comm.
Satellite
Fiber
Optic
Arpanet
Antariksa
Teknologi
Medis
Operasi
Bypass
Transp.
Jantung
Transp.
Liver
Weather
Satellite
Obat
Valium
BASIC
language
Compact
Disc
Smoke
Detector
ATM
Calculator
Saku
4. Statistik Indonesia tahun 1960-1970
-
50,000,000.00
100,000,000.00
150,000,000.00
200,000,000.00
250,000,000.00
300,000,000.00
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030
Populasi
Rasio Kelahiran
5.66 anak (1960) - 5.74 anak
(1970)
2.33 anak (2018)
Sumber: Worldbank, BPS, UN, Bappenas, Dikti
Harapan Hidup
46.64 tahun (1960) – 52.55
tahun (1970)
71.5 tahun (2018)
PDB
5.6 juta USD (1967) –
9.1 juta USD (1970)
1.119 triliun USD
(2019)
0
20
40
60
80
100
120
1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968
Jumlah Total Tanpa Minyak Bumi
Nilai Ekspor
USD
167,53
milyar
(2019)
Lulusan Universitas (1967) 24 Universitas
Negeri
Bidang Eksakta:11.050
Bidang Non-Eksakta: 9.345
Bidang Keguruan:1.437
Total :21.832
2017 terdapat 3.276 PT dengan 122 PTN
190rb dosen
5. Gejolak Sosial & Politik di Indonesia tahun
1960-1970
1968 Transisi Orde Lama ke Orde Baru
1962 Akhir Pemberontakan DI/TII
1961-62 Operasi Trikora
1965-66 Pembantaian Simpatisan PKI
1965 G30S/PKI
Awal 60an. Pembangunan Proyek2
besar di Jakarta
6. Beberapa Tokoh Iptek Nasional 1960-1970
Prof. Dr. Sarwono
Prawirohardjo
Ketua MIPI, IDI, LIPI.
Prof. Dr. Ir. R. M.
Soemantri Brodjonegoro
Rektor ITB 1959, Rektor
UI 1964-73, Mentri
Pertambangan 1967-73,
Mentri Kebudayaan dan
Pendidikan 1973.
Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Antropolog. Deputy IPSK
Pertama.
Prof. Dr. Koentjaraningrat
Guru Besar UGM, Deputy IPA LIPI, Direktur
Lembaga Biologi Nasional, Direktur
Lembaga Ekologi Nasional
7. Thayeb Mohammad Gobel
Pelopor industri elektronik di
Indonesia. Pada tahun 1964
sudah berhasil menjual 1 juta
radio transistor merek Tjawang.
Membuat TV asli Indonesia
untuk Asian Games 1962
Prof.Sedyatmo
Menemukan Konstruksi
Cakar Ayam pada tahun
1962.
Tjio Joe Hin
Tahun 1962 ia diberikan
penghargaan oleh John F
Kennedy atas penelitian
tentang disabilitas. Orang
pertama yang berhasil
menemukan jumlah
kromosom sebanyak 23.
Penemuan Penting pada 1960-1970 (1)
8. Prof.Sedyatmo
Penemuan Penting pada 1960-1970 (1)
Tahun 1962 World Health Organization
(WHO) memasukanya daftar panel ahli
pada bidang Serology and Laboratory
Aspects. Menemukan Vaksin Cacar.
Biskuit untuk TNI.
Prof.Dr. Sri Umijati
Menemukan Parasit khusus di
Nusa Tenggara
Balai Penelitian Pertanian Bogor
Melahirkan varietas padi, dengan jenis Jelita (1955), Dara
(1960), Sinta (1963), dan Batara (1965).
Melalui kerja sama dengan IRRI (Internasional Rice
Research InstituteI), merilis dua galur unggul PB-8 (1967)
dan PB-5 (1968)
9. Perkembangan Lembaga Riset
Dibawah Departemen Universitas Diluar Departemen
mission-oriented
Memecahkan persoalan
teknis masing-masing
depatermen
Tiga Kategori Universitas
1. Universitas Muda
2. Universitas Madya
3. Universitas Pembina
Hanya Universitas
Pembina yang diharapkan
melakukan riset dasar dan
terapan sesuai tridarma
universitas dan persoalan
masyarakat
1. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)
2. Badan Tenaga Atom Nasional
(BTAN)
3. Lembaga Administrasi Negara
(LAN)
4. Biro Pusat statistik (BPS)
Sumber: Bappenas, 1969
10. Perkembangan Lembaga Riset: dari OSR ke LIPI
Majelis Ilmu Pengetahuan
Indonesia (MIPI)
Dibentuk melalui UU Nomor 6 Tahun
1956. Tugasnya adalah
membimbing perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
memberi pertimbangan kepada
pemerintah dalam hal kebijaksanaan
1956
Departemen Urusan
Riset Nasional
(DURENAS)
1962
Lembaga Riset Nasional
(LEMRENAS)
1967
1966
Pembubaran LEMRENAS +
Pembentukan LIPI (MPRS No.
18/B/1967)
1945-1956
Organization for Scientific Research
(OSR) rencana pembentukan
Indonesian Academyof Sciences (OSR
News 1950)
11. Perkembangan Lembaga Riset: LIPI
Struktur Organisasi LIPI tahun 1967 (Keputusan Presiden No.128 Tahun.1967), Kliping Berita LIPI 1968
Presiden
Sekretaris LIPI
Dewan Pembina Ilmu
Pengetahuan Indonesia Ketua LIPI
Deputy Ketua Bidang
Ilmu Pengetahuan
Alam
Deputy Ketua Bidang
Teknologi
Deputy Ketua Bidang
Ilmu Pengetahuan
Sosial dan
Kemanusiaan
1. Lembaga Biologi Nasional
2. Lembaga Geologi dan
Pertambangan Nasional
3. Lembaga Kanker Nasional
1. Lembaga Kimia Nasional
2. Lembaga Fisika Nasional
3. Lembaga Metallurgi Nasional
4. Lembaga Elektroteknika Nasional
5. Lembaga Instrumentasi Nasional
6. Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional
1. Lembaga Ekonomi dan
Kemasyarakatan Nasional
2. Lembaga Research
Kebudayaan Nasional
12. Arah Perkembangan Iptek Indonesia
Naskah Pidato Presiden Soeharto (21 Oktober 1967)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
“Saudara-saudara dapat mengerahkan segala means yang ada untuk
mengkonsolidasikan segala sesuatu jang telah kita miliki dan dapat
mendapatkan penemuan-penemuan baru yang meskipun sederhana tetapi
langsung memenuhi kebutuhan rakyat sesuai dengan pola kebijaksanaan
Pemerintah, misalnya dibidang peningkatan produksi pangan, seperti
mendapatkan cara-cara bertanam padi yang lebih baik, penyediaan bibit-bibit
unggul, pengawetan, pencegahan dan pemberantasan hama dan lain
sebagainya.“
Presiden Soeharto
Pelantikan Dewan Pembina dan Ketua LIPI, Istana Negara, 21 Oktober 1967
13. Arah Perkembangan Iptek Indonesia
Research dan Kebidjaksanaan Nasional Iptek tahun 1968
Prioritas Riset materiele welvaart / Kesejahteraan Materil
Prasyarat
1) Science literacy -> popularisasi science
2) Ilmu Bumiputera/Indigenous science -> adaptive
research. Namun perlu ada laboraturium yang baik,
majalah ilmiah, memperkuat jaringan, dokumentasi
ilmiah, memperbaiki system Pendidikan SD-PT
Berdasarkan wanwanca Kompas dengan Dr. Sarwono (20 Nopember 1968)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
1) Penyelidikan Sumberdaya alam
2) Masalah Penduduk
3) Kesehatan
4) Industri
5) Penelitian Manusia
6) Moderinisasi Indonesia
7) Komunikasi dan penyelidikan laut
Prioritas Riset
14. Arah Perkembangan Iptek Indonesia
Research dan Kebidjaksanaan Nasional Iptek tahun 1968
Berdasarkan wanwanca Kompas dengan Dr. Sarwono (20 Nopember 1968)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
a. Research worker (jangan) terpaksa jadi pekerja administrasi
(a) Peraturan P.G.P.N `61 merugikan Peneliti. (maks F-5/F-6)
(b) Peneliti menjadi tidak fokus karena urusan administrasi
b. Kebutuhan National Science Policy
a) Tujuan: untuk menumbuhkan potensi iptek nasional untuk keilmuan dan pembangunan
nasional
b) GERD minimal 1 %, dan dianjurkan 2-3%.
c. (Memperkecil) jurang antara laboratorium-konsumen, dimana aktivitas riset dapat
digambarkan sebagai:
a. Basic invention 5-10%
b. Engineering 10-20 %
c. Tooling 40-60 %
d. Marketing 10%-25%
d. Kerjasama Internasional Mutlak.
Masalah
15. Arah Perkembangan Iptek Indonesia
Masalah umum tenaga riset
1) Masalah ekonomi bagi tenaga riset
2) Belum adan penghargaan yang layak bagi tenaga
riset
3) Kekurangan tenaga riset di berbagai sektor
Sumber: Bappenas
Replita I Buku II Bab XVI : Penelitian dan Pengembangan Statistik (1969-1974)
Replita I bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian
Masalah umum riset
1) Berkurangnya penerbit buku dan majalah
ilmiah -> (i) berkurangnya jumlah riset (ii)
mahalnya biaya percetakan.
2) Tidak ada badan pemerintah sebagai pusat
data dan informasi ilmiah
3) Sejak 1958 Tidak ada penambahan alat ilmiah
4) Tidak tersedia devisa untuk pembelian bahan aus.
5) Perawatan dan perbaikan alat ilmiah.
Pameran Research di Indonesia Tahun
1965 di Gedung Pora, Jakarta
Banyak Research yang tidak bisa menjadi
inovasi karena kesulitan anggaran
16. Arah Perkembangan Iptek Indonesia
Sektor Utama
Sumber: Bappenas
Replita I Buku II Bab XVI : Penelitian dan Pengembangan Statistik (1969-1974)
Replita I bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian
a. Intensifikasi/ekstensifikasi pertanian, peternakan,
perkebunan dan eksploitasi hutan.
b. Pembangunan industri agraria.
c. Pembangunan industri ringan.
d. Pembangunan industri sedang jang dapat menundjang
keperluan tersebut pada a, b, dan c diatas.
e. Pembangunan prasarana dan perhubungan.
f. Merentjanakan industri berat untuk tahap landjutannja.
Pengarahan dan Fokus
a. Rehabilitasi lembaga riset yang sudah ada
b. Pembinaan tenaga ilmiah dan teknisi
c. Perluasan bidang komunikasi dan informasi dalam
bidang iptek.
d. Alat-alat ilmiah
e. Pengembangan Statistik -> pertanian, penduduk,
industry, perdagangan, desa
17. Fungsi Sentral LIPI 1968-1970
• 27-31 Mei 1968 Workshop on Food Kerjasama dengan National Academy
of Science (NAS) dengan tujuan memberikan rekomendasi pada
pemerintah, teruma untk replita I dalam hal ketahanan pangan.
• Masuk menjadi anggota badan ilmiah internasional di International
Council of Scientific Unions (ICSU), International Union of Geodesy and
Geophysics (UGGI), Special Committee on Oceanic Research (SCOR),
International Geographical Union (IGU ), Committee on Space Research
(COSPAR), International Federation for Docmnentation (FID), Pan Indian
Ocean Science Asaociation (PIOSA), Pasific Science Association (PSA),
International Biological Programme.
• Mengikuti Konfrensi FID ke-33 di Tokyo untuk bekerjasama dalah hal
dokumentasi ilmiah, mempelajari, mengorganisir, menerapkan praktek-
prakte dokumentasi.
• Lembaga Research Kanker Nasional mencapai Transplantasi yang ke-100
• Lembaga Elektronika Nasional (LEN) melakukan pengembangan dalam
pembuatah Transistor, Dioda, Resistor, dan Kapasitor.
• 8 Orang peneliti asing bekerja di LIPI
18. Kebijakan Negara lain pada periode 1960-
1970
Penciptaan penelitian berpusat
pada lembaga penelitian yang
dikelola negara, sedangkan
pengembangan oleh chaebol dan
beberapa perusahaan menengah.
Peran universitas masih lemah.
MOST & KIST
(Campbell, 2012)
Revolusi yang Kacau Balau.
Walaupun terjadi gojolak politik
dan stagnan ekonomi, China
tetap melakukan pengujian
senjata nuklir tahun 1964,
setelahnya senjata balistik dan
satelit. Membeli impor teknologi
besar2an.
(Campbell, 2013)
Memfasilitasi impor teknologi
dan beralih untuk
mempromosikan litbang
domestik – keringanan pajak,
subsidi, kontrak penelitian untuk
litbang swasta.
(Goto, A., & Wakasugi, R.,
1987)