1. Penerapan System Online Payment Point (SOPP) membantu meningkatkan kelancaran proses pembayaran tagihan secara online di PT Pos Indonesia Cabang Babat Sumatera.
2. Penelitian menganalisis data penerimaan tagihan dari 2011-2013 yang menunjukkan penerapan SOPP mempercepat penghimpunan pendapatan meski sering mengalami gangguan jaringan.
3. SOPP memungkinkan pembayaran tagihan secara online melalui mitra kerja PT Pos
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
1. 1
PENERAPAN SYSTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP) DALAM
KELANCARAN TAGIHAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG
BABAT SUMATERA 30752
Masri Ermawijaya, S.E.,Ak.,M.M.CA
Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan System Online Payment Point
(SOPP). dalam membatu kelancaran proses pembayaran tagihan dengan cara online.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data sekunder yaitu
data jumlah penerimaan tagihan dari masyarakat dari tahun 2011 s.d. 2013. Hasil yang
penulis peroleh bahwa dengan adanya penerapan SOPP sangat membantu Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera dalam menghimpun sumber pendapatan dengan lebih cepat,
walaupun dalam pelaksanaan SOPP seringkali mengalami hambatan karena jaringan Error.
Kata kunci: Penerapan, System Online Payment Point (SOPP)
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Bealakang
Masyarakat saat ini sangat
membutuhkan segalanya menjadi lebih
mudah dan cepat, maka pelaku bisnis
harus kreatif dan melakukan inovasi-
inovasi baru agar usahanya dapat terus
berkembang dan meningkat.
PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang
Babat Sumatera 30752 yang merupakan
salah satu perusahaan yang diberi tugas
untuk melayani kebutuhan masyarakat
baik berupa surat, barang, dan uang dari
seluruh pelosok tanah air dan dunia
internasional mencoba untuk memberikan
inovasi baru pada usahanya dengan
menerapkan sistem pembayaran yang
memanfaatkan teknologi yaitu system
pembayaran online (System Online
Payment).
Sebelum adanya System Online
Payment Point (SOPP) pencatatan atas
semua transaksi pada Kantor Pos Babat
Sumatera dilakukan secara manual
sehingga rentan terjadi kesalahan dalam
pencatatan dan keterlambatan pelayanan
publik dalam pembayaran tagihan.
System pembayaran Online
diterapkan dengan tujuan untuk
mengembangkan suatu produk layanan
berbasis teknologi informasi. Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera ini telah berupaya
menemukan sumber-sumber pendapatan
baru dan strategi usaha yang lebih efisien
serta modern agar tetap survive dan
mampu memberi meningkatkan citra
Kantor Pos Cabang Babat Sumatera.
Dibawah ini tabel penerimaan pembayaran
tagihan melalui SOPP pada Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera Tahun 2011-2013.
2. 2
Tabel 1. Rekapitulasi Penerimaan Pembayaran Tagihan SOPPKantor Pos Cabang Babat
SumateraTahun 2011 s.d 2013
No Nama Mitra
Penerimaan Pembayaran Tagihan SOPP Pertahun
2011 2012 2013
1 Adira Finance Rp 3.691.568.605 Rp 3.973.843.960 Rp 3.331.980.500
2 Al Ijarah Indonesia Finance Rp - Rp 1.484.000 Rp 40.493.685
3 Angsuran FIF Rp 107.776.591 Rp 203.304.874 Rp 216.262.797
4 Angsuran ITC Multi Finance Rp 13.735.000 Rp 100.915.000 Rp 144.719.100
5 Angsuran Kolombia Rp - Rp - Rp 400.000
6 Angsuran Kredit Plus Rp 9.383.700 Rp 13.872.700 Rp 20.567.900
7 Angsuran Mandala Finance Rp 18.061.400 Rp 34.775.000 Rp 41.025.000
8 Angsuran Mega Central Finance Rp 23.752.050 Rp 46.247.000 Rp 76.757.017
9 Angsuran Mega Finance Rp 25.278.695 Rp 30.554.000 Rp 17.774.000
10 Aora TV Rp - Rp 7.872.040 Rp 5.121.054
11 Arta Prima Finance Rp - Rp - Rp 182.161.008
12 Astra Credit Company Rp - Rp 599.933.600 Rp 2.001.086.600
13 Asuransi Takaful Rp - Rp 4.200.000 Rp 5.100.000
14 Angsuran Bank Muamalat Rp 221.064.500 Rp 120.204.800 Rp 42.931.500
15 BFI Finance Indonesia Rp 116.687.512 Rp 434.487.450 Rp 886.861.320
16 BII Kartu Kredit Rp - Rp 610.000 Rp 1.160.000
17 Bussan Auto Finance Rp 267.136.700 Rp 888.470.800 Rp 748.763.300
18 Central Auto Finance Rp - Rp - Rp 10.327.000
19 Citibank (Cash Deposite) Rp 20.840.000 Rp 11.750.000 Rp -
20 Deposit VNET Rp 700.000 Rp - Rp -
21 HD Finance Rp 3.330.000 Rp 7.300.000 Rp 49.962.000
22 Indomobil Finance Indonesia Rp - Rp 3.044.000 Rp 7.921.000
23 Indovision Rp 70.056.195 Rp 278.888.157 Rp 430.599.098
24 Mandiri Tunas Finance Rp 14.475.000 Rp 153.536.600 Rp 440.453.800
25 Mega Auto Central Finance Rp - Rp - Rp 7.556.000
26 MNC Finance Rp 30.814.100 Rp 58.075.500 Rp 73.742.400
27 Nusa Surya Ciptadana Finance Rp - Rp 6.735.500 Rp 31.253.900
28 PDAM Palembang Rp 876.138 Rp 1.637.095 Rp 1.751.902
29
Pembayaran Angsuran CIMB Niaga
Auto Finance Rp 56.371.400 Rp 501.379.600 Rp 915.911.900
30 Pembayaran PT. Suzuki Finance Rp 182.773.600 Rp 223.733.500 Rp 186.476.600
31
Pembayaran PT. Toyota Astra
Financial Services Rp 125.563.263 Rp 791.077.060 Rp 1.376.205.525
32 PLN Rp 494.713.715 Rp 722.639.323 Rp 1.205.920.147
33 Setoran Deposit Main Agen Rp - Rp 225.762.000 Rp 192.650.100
34 Summit Oto Finance Rp 2.717.671.700 Rp 3.161.390.195 Rp 3.488.393.800
35 Telkom Rp 21.300.414 Rp 36.966.668 Rp 28.117.496
36 Telkomsel Pasca Bayar Rp 4.877.825 Rp 1.347.799 Rp 10.584.914
37 Telkomsel Prabayar Rp - Rp - Rp 105.000
38 Trihamas Rp 4.000.000 Rp 25.027.184 Rp 27.263.045
39 Varia Intra Finance Rp - Rp - Rp 6.714.000
40 Wom Finance Rp 884.295.500 Rp 630.461.200 Rp 413.341.600
41 XLINX Pra Bayar Rp - Rp - Rp 136.000
Total Rp 9.274.149.403 Rp13.301.526.605 Rp 16.678.557.008
Sumber data : Kantor Pos Cabang Babat Sumatera 30752 Tahun 2014
3. 3
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana System Online Payment
Point (SOPP) yang diterapkan mampu
mempercepat pencatatan atas semua
transaksi dan pelayanan publik dalam
pembayaran tagihan pada Kantor Pos
Babat Sumatera?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus maka
hanya dibatasi pada penerapan System
Online Payment Point (SOPP) pada
Kantor Pos Babat Sumatera.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan pembayaran
tagihan dengan System Online Payment
Point (SOPP) pada Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera 30752.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
menurut Azhar Susanto (2007:82), adalah
kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem
atau komponen baik fisik maupun nonfisik
yang saling berhubungan dan bekerja sama
satu sama lain secara harmonis untuk
mengolah data transaksi yang berkaitan
dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan”.
Sedangkan Bodnard dan Hopwood
(2010:5), menyatakan “Sistem informasi
akuntansi merupakan Kumpulan sumber
daya seperti manusia dan peralatan yang
diatur untuk mengubah data menjadi
informasi”. Selanjutnya, Charles T
Horngren, dkk (2007:293)
mengungkapkan bahwa “Sistem informasi
akuntansi adalah suatu kombinasi dari
orang, catatan-catatan, dan prosedur yang
dipergunakan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan data keuangan
mereka”.
2.2 Komponen Sistem Informasi
Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart
(2009:23), 5 (lima) komponen Sistem
Informasi Akuntansi. yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan
sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik baik manual
maupun terkomputersisasi yang
dilibatkan dalam mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas oraganisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis
organisasi.
4. Software yang dipakai untuk
memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi,
termasuk computer, peralatan
pendukung (peripheral device) dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara
bersama-sama memungkinkan suatu
sistem informasi akuntansi memenuhi tiga
fungsi pentingnya dalam organisasi yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakn oleh organisasi, sumber
daya dipengaruhi oleh aktivitas-
aktivitas tersebut, dan para pelaku yag
terlibatdalam berbagai aktivitaas
tersebut agar pihak manajemen, para
pegawai, dan pihak luar yang
berkepentingandapat meninjau ulang
hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang
berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivita
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang
memadai untuk menjaga asset-aset
organisasi, temasuk data organisasi,
untuk memastikan bahwa data tersebut
tersedia saat dibutuhkan, akurat dan
andal.
4. 4
2.3 Tujuan dan Fungsi Utama Sistem
Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart
(2009:17), Sistem informasi akuntansi
memiliki lima tujuan utama, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan mencatat semua
transaksi yang valid.
2. Mengklasifikasikan transaksi secara
tepat.
3. Mencatat transaksi pada nilai moneter
yang tepat.
4. Mencatat transaksi dalam periode yang
tepat.
5. Menampilkan secara tepat semua
transaksi dan pengungkapan yang
berkaitan dalam laporan keuangan.
Menurut Romney dan Steinbart
(2009:17), Sistem informasi akuntansi
merupakan sistem yang ditujukan untuk
menghasilkan informasi yang seefektif dan
seefisien mungkin. Untuk itu sistem
informasi akuntansi harus menjalankan
fungsi-fungsi utamanya yaitu:
1. Mengumpulkan dan memproses data
mengenai aktivitas usaha suatu
organisasi efisien dan efektif.
2. Menyediakan informasi yang berguna
bagi pembuat keputusan.
3. Untuk menyediakan pengendalian yang
cukup,yang ditujukan untuk
memastikan bahwa data mengenai
aktivitas usaha telah dicatat dan
diproses secara akurat serta untuk
mengamankan data dan harta
perusahaan lainnya.
2.4 Pengertian Penerimaan dengan
System Online Payment Point
(SOPP)
Penerimaan kas menurut Kusnadi
(2000:61), umumnya meliputi penerimaan
via pos (mail receipt), penjualan tunai
(cash sales) dan penerimaan piutang
(collection of receivable), disamping
penerimaan rutin, masih ada lagi
penerimaan lainnya yaitu penerimaan yang
tidak rutin, misalnya penerimaan uang dari
penjualan.”
Dapat disimpulkan bahwa
penerimaan dengan System Online
Payment Point (SOPP) adalah transaksi-
transaksi yang mengakibatkan
bertumbuhnya saldo-saldo kas tunai, dan
atau rekening milik perusahaan yang
berasal dari pendapatan tunai melalui
pembayaran secara online berupa
pembayaran rekening atau tagihan dengan
mitra kerja PT Pos Indonesia.
2.5 Pengertian Pembayaran dengan
System Online Payment Point
(SOPP)
Pembayaran menurut Malayu S.P
Hasibuan (2001:117), yaitu “Berpindahnya
hak pemilikan atas sejumlah uang atau dari
pembayar kepada penerimanya, baik
langsung maupun melalui media jasa-
jasa”. Dalam hal ini perlu ditegaskan
bahwa pembayaran bukanlah sebagai suatu
proses yang berdiri sendiri, yang terjadi
secara spontan tanpa ada kaitannya dengan
transaksi lain, sebab setiap pembayaran
merupakan pelaksanaan atau realisasi dari
suatu transaksi ekonomi.
Dapat dijelaskan bahwa pembayaran
dengan System Online Payment Point
(SOPP) merupakan suatu cara untuk
memenuhi suatu kewajiban tertentu
dengan mengeluarkan uang secara tunai
melalui pembayaran dengan system online
untuk melakukan pembayaran secara
online berupa pembayaran rekening atau
tagihan mitra kerja PT. Pos Indonesia.
2.6 System Online Payment Point Pos
(SOPP Pos)
PT. Pos Indonesia selama ini
memiliki pelayanan System Online
Payment Point (SOPP) untuk pembayaran
tagihan dan angsuran online yang telah
bekerja sama dengan lebih dari 40
mitra/biller. Layanan SOPP melalui UPT
terbatas dalam hal jangkauan dan jam
layanan pembayaran tagihan atau
angsuran. Nasabah atau Pelanggan yang
memanfaatkan layanan SOPP Pos
didominasi walking customer. Akses
channel eksisting 2.700 outlet di
5. 5
seluruh Indonesia (berupa kantor pos
cabang dan mobil pos). Dalam rangka
memberikan kemudahan dan
meningkatkan aksesbilitas bagi nasabah
dalam membayar tagihan atau angsuran
setiap bulannya, maka perlu perluasan
akses channel dengan cara Sistem
Keagenan untuk SOPP.
Menurut PT. Pos Indonesia (Persero)
(2008:1), Bahwa pengertian System Online
Payment Point Pos (SOPP Pos) adalah
layanan pembayaran secara online untuk
melakukan pembayaran rekening atau
tagihan mitra kerja PT Pos Indonesia.
Dapat diambil kesimpulan bahwa
System Online Payment Point Pos (SOPP
Pos) adalah sistem yang melayani
pembayaran secara online berupa
pembayaran rekening atau tagihan dari
pelanggan mitra kerja perusahaan yang
diterapkan PT Pos Indonesia guna
mempermudah pelanggan dalam
melakukan pembayaran rekening atau
tagihan setiap bulannnya.
2.6.1 Overview Layanan SOPP Pos :
1) Layanan yang menggunakan aplikasi
SOPP Pos (System Online Payment
Point Pos)
2) Sistem yang terintegrasi dan terhubung
secara HOST to HOST dengan Server
MITRA/BILLER.
3) Ditransaksikan secara realtime Online
dari akses channel Pos Indonesia ke
MITRA/BILLER.
4) Komunikasi data menggunakan
Protocol ISO 8583.
5) Layanan yang transaksinya di monitor
dan di-verifikasi secara ber-lapis.
2.6.2 Syarat Pembukaan Agen
1) Dapat berupa perorangan atau
perusahaan.
2) Memiliki lokasi strategis.
3) Jauh dari kantor pos terdekat (minimal
1 KM dari kantor pos terdekat).
4) Komputer min. Pentium IV, Memory
min. 512MB, Windows XP.
5) Printer Dot Matrix Epson LX-300.
6) Modem CDMA.
7) Ada sinyal Fren di lokasi tersebut
(karena PT.Pos menggunakan operator
Fren untuk akses data).
8) Listrik yang cukup.
9) Kertas ’Contuiokuhinues Form’.
10) Satu orang petugas operasional.
2.6.3 Layanan Yang Terdapat di SOPP
Pos:
1. Multi - Finance
1) Angsuran Kredit (ADIRA Finance)
2) AL Ijarah Indonesia Finance
3) Angsuran FIF
4) Angsuran Kolombia
5) Angsuran Kredit Plus
6) Angsuran Mandala Finance
7) Angsuran Mega Central Finance
8) Bussan Auto Finance (BAF)
9) Summit Oto Finance (OTO Kredit
Motor)
10) Angsuran CIMB Niaga Auto
Finance
11) Asuransi Tafakul
12) Bank Muamalat
13) Citibank
14) WOM Finance
15) Central Sentosa Finance (CSF)
16) SUZUKI Finance
17) BFI Finance Indonesia
18) MNC Finance
19) Nusa Surya Cipta Dana Finance
20) Indomobil Finance Indonesia
21) Artha Prima Finance
22) ITC Finance
23) Astra Credit Company (ACC)
24) Mandiri Tunas Finance
25) Pembayaran PT. Suzuki Finance
26) Pembayaran PT. Toyota Astra
Financial Services
27) Serta mitra lainnya.
2. Telekomunikasi
1) PT Telkom Indonesia
2) PT Telkomsel
3) PT Indosat (Mentari, Matrix, IM3)
4) PT Axiata Exelcomindo (XL)
5) 3 (Three)
3. Lain-Lain
1) PT PLN (Persero)
2) Voucher Listrik
6. 6
3) PDAM
4) Deposit
5) Setoran masuk PTN
6) TV Kabel (indovision, aoratv, Ok
tv,dan lainnya).
3.METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kantor
Pos Cabang Babat Sumatera yang
beralamat di Kecamatan Babat Toman
– Musi Banyuasin (MUBA) 30752.
3.2 Data Yang Digunakan
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yaitu
jenis dan jumlah pembayaran tagihan
melalui SOPP pada Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera dari tahun 2011 s.d. 2013.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang digunakan
penulis adalah dengan mengadakan studi
lapangan dengan cara wawancara langsung
dengan pihak yang terkait, dokumentasi
yaitu meminta data yang yang
berhubungan dengan penelitian dan
pendekatan studi kepustakaan yang
digunakan untuk mencatat berbagai
fenomena yang terjadi pada Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera.
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah teknik
Kualitatif yaitu dengan cara data yang
berhasil dikumpulkan diolah, kemudin
dianalisis selanjutnya dijelaskan sesuai
dengan masalah yang dianalisis.
4. PEMBAHASAN
4.1 Penerapan Prosedur SystemOnline
Payment Point (SOPP) Pada
Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera
4.1.1 Instalasi Aplikasi System Online
Payment Point (SOPP)
Adapun untuk melakukan aplikasi
System Online Payment Point (SOPP)
harus dilakukan instalasi dulu pada
komputer yang akan digunakan untuk
pembayaran melalui System Online
Payment Point (SOPP) yaitu :
1. Petugas yang ditunjuk wajib melakukan
install aplikasi SOPP Pos versi terbaru
dan melakukan setting konfigurasi
(Lampiran -1) yang dapat di download
dari web SOPP Pos
http://sopp.posindonesia.co.id atau
server ftp yang telah disediakan
sehingga dapat dioperasionalkan.
2. Jika terdapat perubahan atau
penambahan modul atau mitra baru
sesuai dengan surat edaran atau surat
pemberitahuan maka pengguna aplikasi
atau petugas yang ditunjuk wajib
melakukan uptade aplikasi SOPP Pos
yang di download dari Web SOPP Pos
http://sopp.posindonesia.co.idatau
server ftp yang telah disediakan
sehingga dapat dioperasionalkan.
3. Untuk kelancaran instalasi atau update
versi aplikasi SOPP Pos, petugas di
KPRK/Kp Cabang/LE dan PKK dapat
dibantu oleh tenaga IT UPT/IT
Representatives/ IT Area.
Jadi untuk menjalankan aplikasi
System Online Payment Point (SOPP)
harus dilakukan instalasi dulu pada
aplikasi tersebut, sehingga dapat
digunakan dalam pembayaran system
online dan untuk kelancaran dalam
menjalankan aplikasi System Online
Payment Point (SOPP) tersebut petugas
harus melakukan update versi terbarunya.
4.1.2 Pengguna dan Hak Akses System
Online Payment Point (SOPP)
Adapun pengguna dan hak akses dari
System Online Payment Point (SOPP)
adalah sebagai berikut :
1. Pengguna (user) pada aplikasi SOPP
Pos adalah :
a. Petugas loket (teller) yang
mempunyai hak akses untuk
melakukan operasional layanan
Pospay
b. Manajer (Manajer
Pelayanan/ManajerPPLA/Kkp.Caba
7. 7
ng/LE/e-mobile) yang bertugas
untuk mengaktifasi user petugas
loket bawahannya, memvalidasi dan
memverifikasi transaksi)
c. Manajer akuntansi dan manajer
keuangan yang mempunyai hak
akses untuk melakukan validasi,
verifikasi dan pertanggungan
layanan Pospay.
2. Setiap pengguna aplikasi SOPP wajib
didaftarkan melalui web: Seat
Management sesuai dengan data di SIM
SDM dan SIM FFP untuk mendapatkan
hak akses.
3. Setiap petugas loket Pospay untuk bisa
bertransaksi harus melakukan login di
aplikasi SOPP Pos dengan
menggunakan password hasil reset yang
dilakukan oleh manajer pelayanan atau
manajer PPLA di KPRK melalui web
One Time Password (OTP).
4. Password hasil reset One Time
Password (OTP) akan diterima oleh
masing-masing petugas loket melalui
email dan SMS, dan apabila terjadi
kendala untuk dapat mengubungi admin
One Time Password (OTP) di Kantor
Pusat melalui sarana Chatroom Pandion
One Time Password (OTP) dan email.
4.1.3 Layanan Pospay Pada System
Online Payment Point (SOPP)
Layanaan Pospay melalui aplikasi
SOPP Pos hanya dapat dibuka diloket
KPRK, KPC, Loket Ekstension dan E-
Mobile yang sudah online. Kecuali untuk
layanan tertentu seperti layanan
Penerimaan Negara dan layanan BTN.
Untuk layanan Penerimaan Negara hanya
dapat dilayani di kantor Pos yang telah
terdaftar sebagai kantor pos persepsi dan
untuk layanan BTN hanya dapat dilayani
di kantor layanan setara Kantor Layanan
Setara Kantor Kas (KLKK).
Aplikasi SOPP Pos dapat
dioperasionalkan setelah dilakukan proses
instalasi pada masing-masing perangkat
komputer yang digunakan sesuai fungsi
pengguna dengan cara mendownlod SOPP
Pos dari website
http://sopp.posindonesia.co.idatau server
ftp yang telah disediakan.
4.1.4 Istilah Dalam Operasional
Layanan System Online Payment
Point (SOPP) Pada Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera
Adapun istilah-istilah dalam System Online
Payment Point Pos (SOPP Pos) adalah :
a. SOPP-1 adalah formulir Laporan
Harian Loket (back sheet) yang
didalamnya terdapat Nomor, Nomor
Resi, Nomor Pelanggan, Nama
Pelanggan, Penyetoran, Penarikan,Dan
Jumlah Cetak.
b. SOPP-2 adalah formulir Laporan
Pengawasan Harian yang memuat
rekapitulasi yang didalamnya terdapat
pembayaran tagihan Mitra Kerja
berdasarkan loketnya/outletnya yang
dibuat oleh Manajer Pelayanan, Kakp
Cabang dan Petugas PKK. Dokumen
tersebut berisi perjanjian antara
perusahaan dengan konsumen yang
didalamnya terdapat :
c. SOPP-6 adalah laporan Rekapitulasi
Transaksi Harian di Kantor Pos Cabang
/ PKK dan loket di KPRKnya yang
dibuat oleh Manajer Pelayanan dengan
diberi nomor urut tahunan dengan
format.
d. Neraca adalah catatan dari semua
transaksi ekonomi selama periode
waktu tertentu, sebagai laporan arus
pembayaran (keluar dan masuk).
4.1.5Cara Transaksi System Online
Payment Point (SOPP) Kantor
Pos Cabang Babat Sumatera
Adapun cara transaksi System Online
Payment Point (SOPP) Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera adalah sebagai berikut :
1. Nasabah harus mengisi slip setoran
yang telah disediakan oleh Kantor Pos
terlebih dahulu. Kolom yang harus diisi
pada slip setoran tersebut diantaranya
adalah jenis setoran, nomor
kartu/kontrak,nama nasabah, alamat
rumah, nomor telepon, jumlah besar
8. 8
setoran,tanggal; transaksi dan tanda
tangan penyetor. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi jika terjadi
kesalahan transaksi baik dari pihak
loket maupun nasabah.
2. Petugas loket melakukan transaksi
sesuai data dari slip setoran yang telah
diisi oleh nasabah dan memasukkannya
kedalam aplikasi yang ada pada
computer. Setelah data dimasukkan lalu
konfirmasikan kembali jumlah uang
yang akan disetorkan kepada nasabah
yang bersangkutan. Resi yang sudah
terprint rangkap dua salah satunya
diberika kepada nasabah yang telah
diberikan cap dan tanda tangan petugas
sebagai tanda bukti pembayaran dan
satunya disimpan oleh petugas loket
bersama aplikasi yang telah diisi oleh
nasabah sebagai bukti transaksi.
3. Pada akhir dinas, petugas loket
melakukan cetak laporan harian
(backsheet) yang biasa disebut laporan
SOPP-1. Backsheet SOPP Pos dicetak
rangkap dua. Yang satu bagian arsip
loket sedangkan yang satunya lagi
dilampirkan bersama dengan laporan
neraca harian dan diserahkan kepada
pengawas loket (manajer).
4. Setelah semua loket melakukan tutupan
maka tinggal komputer manajer yang
melakukan cetak validasi. Karena cetak
validasi ini hanya bisa dilakukan setelah
semua loket tutup. Transaksi ini
mencetak laporan per-loket dan per-
mitra atau yang disebut SOPP-2. Hasil
dari pencetak SOPP-1 dan SOPP-2
diserahkan pada bagian akuntansi
bersama dengan laporan neraca harian
loket. Setelah itu pihak akuntansi
melakukan pencocokan antara SOPP-1
dan SOPP-2. Setelah selesai pihak
akuntansi melakukan cetak SOPP-6
yang isinya adalah laporan semua
transaksi dari Kantor Pos KPRK hingga
Kantor Pos KPC.
5. SOPP-6 ini rangkap dua. Satu sebagai
arsip bagian akuntansi dan satunya lagi
diserahkan kepada bagian PRD untuk
dilakukan pencocokan data yang ada.
Dibagian PRD terjadi verifikasi laporan
dari UPT dengan laporan dari sistem
hingga akhirnya dilakukan kirim dari
rekonsiliasi ke SLP.
4.1.6 Cara Pengecekan data Transaksi
SOPP pada Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera
Tata Cara Pengecekan data transaksi di
bagian Supervisor SOPP sebagai berikut:
1. Petugas loket mencetak SOPP-1
2. Petugas loket membuat neraca dari
SOPP-1
3. Petugas loket menyerahkan dokumen
data transaksi SOPP-1 dan Neraca ke
bagian Keuangan.
4. Bagian Bendahara menyerahkan
dokumen data transaksi SOPP-1 dan
Neraca kebagian Supervisor SOPP
untuk diperiksa.
5. Supervisor SOPP mencetak dokumen
data transaksi SOPP-2 dari SOPP-1.
6. Supervisor SOPP mencocokan data
transaksi antara SOPP-1, SOPP-2 dan
Neraca.
7. Apabila data dan jumlah transaksi sama
antara dokumen SOPP-1, SOPP-2 dan
Neraca maka Supervisor SOPP
memvalidasi dengan menggunakan cap
dan menyerahkannya kembali kebagian
Bendahara.
8. Supervisor melakukan validasi SOPP,
jika valid maka akan diteruskan ke
Bagian Keuangan. Dan jika tidak maka
kembali dibuat SOPP-1 oleh loket.
9. Bagian Keuangan menerima SOPP dan
melakukan pencocokan ulang.
10. Bagian Keuangan membuat
rekapitulasi. Dan diserahkan ke
KPRK.
11. KPRK mengirim hasil rekap ke
bendahara untuk dibuat SOPP-6.
12. Bendahara memberikan SOPP-6 ke
KPRK.
Penerapan SystemOnline Payment
Point (SOPP) dalam penerimaan
pembayaran tagihan-tagihan mitra Kantor
Pos Cabang Babat Sumater sangat
membutuhkan karyawan yang mampu
mengoperasikan System tersebus guna
9. 9
mempercepat proses pembayaran secara
online. Kemampuan karyawan Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera sudah cukup baik
dan sesuai dengan prosedur, sehingga
tidak ditemukan kendala dari karyawan
dalam menjalankan SystemOnline
Payment Point (SOPP).
Hasil wawancara penulis dengan
Kepala kantor Pos Cabang Babat Sumatera
dengan menanyakan bagaimana penerapan
System Online Payment Point (SOPP)
Kantor Pos Cabang Babat Sumateraa
diketahui bahwa :
“Pelaksanaan penerapan System
Online Payment Point (SOPP) pada
Kantor Pos Cabang Babat Sumatera
diterapkan berdasarkan prosedur yang ada
dari Kantor Pos Pusat, yang dibuat guna
mengefektifkan pelayanan kepada
masyarakat melalui penerimaan
pembayaran tagihan-tagihan mitra Kantor
Pos Cabang Babat Sumatera, dan dalam
pemanfaatan, penggunaan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi guna
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan kepada masyarakat”.
Penerapan prosedur System Online
Payment Point (SOPP) yang telah
diterapkan oleh Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera berdasarkan panduan
operasional layanan Pospay dari Kantor
Pos Pusat menunjukkan bahwa prosedur
yang dijalankan Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera sudah berjalan baik dan sesuai
dengan prosedur yang ada. Dengan lebih
mudah, cepat dan tidak berbelit-belit
pelayanan System Online Payment Point
(SOPP) dari Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera membuat masyarakat merasa
nyaman dan lebih mudah dalam
melakukan pembayaran tagihan. Hal ini
terlihat dari jumlah pendapatan yang
diperoleh Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera yang terus meningkat setiap
tahunnya menunjukkan bahwa
keberhasilan penerapan prosedur
penerimaan pembayaran tagihan melalui
System Online Payment Point (SOPP)
yang diterapkan oleh Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera.
4.2 Kelemahan dari System Online
Payment Point (SOPP) Pada Kantor
Pos Cabang Babat Sumatera
Beberapa kelemahan yang dihadapi
Kantor Pos Cabang Babat Sumatera yaitu
gangguan pengaksesan atau jaringan
error. Dimana pada saat transaksi sedang
berjalan, tiba-tiba jaringannya error. Hal
inidiakibatkanjaringanyangadadiserverkur
ang baikdankuat.Hal ini juga
menyebabkan Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera terhambat dan bahkan tidak
dapat melayani pembayaran tagihan dari
masyarakat dan juga tidak dapat
melakukan validasi pada hari tersebut.
karena jaringan error tersebut. Hal itulah
yang sampai saat ini menjadi kendala bagi
Kantor Pos Cabang Babat Sumatera dalam
melaksanakan pelayanan pembayaran
tagihan melalui System Online Payment
Point (SOPP) dari masyarakat.
Berikut ini flowchart SOPP yang
sedang berjalan pada Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera :
10. 10
Loket Supervisor SOPP Bagian Keuangan KPRK
SOPP1
Membuat
Neraca
dari SOPP1
Neraca &
SOPP1
Neraca &
SOPP
Neraca &
SOPP
Membuat
SOPP2
SOPP1,
SOPP2 &
Neraca
Mencocokan
SOPP1, SOPP2
& Neraca
Validasi
Neraca &
SOPP1
11. 11
Gambar 1
Flowchart SOPP
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Penerapan System Online Payment
Point (SOPP) pada Kantor Pos Cabang
Babat Sumatera Sudah berjalan dengan
cukup baik dan sesuai dengan prosedur
yang ada, hal ini terlihat dari jumlah
penerimaan tagihan yang diperoleh Kantor
Pos Cabang Babat Sumatera yang dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
terus meningkat selama tiga tahun
berturut-turut tersebut. Hal ini
mengambarkan keberhasilan
daripenerapan prosedur System Online
Pencocokan
ulang SOPP1
& Neraca
Rekapitulasi
Neraca Rekapitulasi
Neraca
Cetak
SOPP6
SOPP6
SOPP6
12. 12
Payment Point (SOPP) yang dijalankan
oleh Kantor Pos Cabang Babat Sumatera
melalui penerimaan pembayaran tagihan
secara online.
5.2 Saran
Dari keberhasilan penerapan
prosedur System Online Payment Point
(SOPP) yang diterapkan oleh Kantor Pos
Cabang Babat Sumatera terdapat
kelemahan dari System Online Payment
Point (SOPP)tersebut. Adapun saran yang
dapat di berikan oleh penulis untuk
meminimalisir kelemahan dari System
tersebut adalah Kantor Pos Cabang Babat
Sumatera diharapkan terus memperbaiki
system jaringannya agar tidak terjadi lagi
jaringan error pada saat proses transaksi,
sehingga pelayanan System Online
Payment Point (SOPP) menjadi lebih baik
lagi.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: T. Lingga Jaya.
Bodnard dan Hopwood. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Charles T Horngren, T Walter Harrison,
Michael A Robinson, dan Thomas H
Secokusumo. 2003. Akuntansi Di
Indonesia. Jilid Dua. Salemba Empat:
Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.23. (Revisi 2009)
Pendapatan. Jakarta: Salemba Empat.
Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan
Menengah (Intermediate) (Prinsip,
Prosedur dan Metode). Malang:
Universitas Sriwijaya.
Malayu S.P Hasibuan. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia Pengertian
Dasar dan Masalah. Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung.
Panduan Operasional Layanan SOPP Pos.
2008. PT Pos Indonesia (Persero).
Bandung: PT. Pos Indonesia.
Romney dan Steinbart. 2009. Accounting
information system. Jakarta: Salemba
Empat.
Www.posindonsia.co.id