Dokumen tersebut membahas tentang penelitian perkecambahan benih kacang hijau dengan berbagai perlakuan. Perlakuan tersebut adalah direndam dalam air panas 80 derajat Celcius, larutan H2SO4 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, dan larutan NaCl 0,1 M. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan dengan air panas menghasilkan persentase perkecambahan 80%, sedangkan ketiga perlakuan lainnya menghasilkan
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Ppt pkis
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Masriah / J1C111211
2. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan
embrio dan komponen-komponen biji yang
mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara
normal menjadi tumbuhan baru.
Dormansi adalah keadaan dimana suatu biji
tidak mampu berkecambah, tetapi dapat tetap
hidup dan akan tumbuh jika kondisi
lingkungannya sesuai dan tidak ada faktor
dalam yang menghambat.
3. Mengetahui proses perkembangan benih
menjadi kecambah pada perlakuan yang
berbeda
Mengetahui persentase perkecambahan benih
dari setiap perlakuan
Mengetahui perlakuan yang menunjukkan
persentase perkecambahan terbaik
4. a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi
b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji
1. Mekanisme fisik
2. Mekanisme fisiologis
c. Berdasarkan bentuk dormansi
Kulit biji impermeabel terhadap air
Embrio belum masak (immature embryo)
5. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu - Senin tanggal
20-25 Maret 2013, pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di
Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Bahan dan Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapas,
petridish dengan tutupnya, gelas ukur, pipet tetes dan
termometer.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
benih kacang hijau, larutan 0,1 M H2SO4, 0,1 M NaOH, 0,1
M NaCl atau air panas dengan suhu + 80oC, aquades, dan
6. menggunakan benih kacang hijau sebanyak 160 biji untuk
1 kelas, kemudian dibagi menjadi 4 perlakuan masing-
masing 40 biji.
A= direndam dalam
air panas 80 oC
B = direndam dalam
0,1 M larutan H2SO4
C = direndam
dalam larutan 0,1
M NaOH
D = direndam dalam
larutan 0,1 M NaCl
Didiamkan masing-
masing selama 5
menit
Disiapkan empat
petridish dan dilapisi
dengan kapas
seluruhnya
Diletakkan benih
dalam cawan
masing-masing
sebanyak 10 biji
Diulang 4 kali dan
diberi label sesuai
perlakuan
Diamati proses
perkecambahannya
selama 5 hari
7. Hari ke (T) Jumlah benih yang berkecambah setiap
praktikum
A
(air panas)
B
(H2SO4)
C
(NaOH)
D
(NaCl)
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 8 10 10 10
4 10 10 10 10
Jumlah 18 20 20 20
Rata-rata 4,5 5 5 5
8. Persentase perkecambahan :
PP = Jumlah seluruh benih yang berkecambah X 100 %
Jumlah contoh benih
Untuk menghitung rata-rata perkecambahan setiap
perlakuan (PPa) dengan rumus :
9. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Perlakuan dengan air panas mempunyai persentase
perkecambahan sebesar 80%.
Perlakuan dengan H2SO4, NaOH dan Nacl Persentase
perkecambahannya adalah 100%.
Hasil yang didapat terjadi perbedaan jumlah kecambah yang
tumbuh pada masing-masing perlakuan hal ini dikarenakan
perlakuan yang berbeda-beda : seperti yang diketahui proses
menggunakan larutan dan air panas, digunakan untuk
melunakkan biji yang kulitnya tebal dan keras, sehingga kulit biji
yang tebal dan keras itu mudah terhidrolisis.
Berbeda menggunakan larutan H2SO4, NaOH dan NaCl, dimana
larutan ini langsung menembus pori-pori lapisan kulit biji tanpa
merusak komponen yang ada pada biji tersebut.