2. PENGERTIAN
ECHINODERMATA
• Dalam bahasa yunani, Echinodermata memiliki arti:
echino = landak
derma = kulit
• Yang berarti Echinodermata adalah kelompok hewan berkulit
duri, triploblastik, dan selomata.
3. I. CARA HIDUP DAN HABITAT
ECHINODERMATA
• Hidup di pantai hingga dasar laut dengan
kedalaman 6000 meter, dan hidup bebas atau
bersimbiosis komensalisme (sebagai hewan
tempat berlindung bagi hewan lain).
• Merupakan karnivor yang memakan hewan
polip Cnidaria, udang, kepiting, kerang, siput,
ikan kecil, dan bangkai.
4. II. CIRI-CIRI TUBUH
ECHINODERMATA
A. Ukuran dan bentuk tubuh Echinodermata
• Ukuran tubuh berdiameter 1-36 cm.
• Pada saat larva, Echinodermata hidup sebagai
plankton dan memiliki bentuk tubuh yang simetri
bilateral, kemudian mengalami metamorfosis
hingga dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial
lima penjuru.
• Echinodermata tidak memiliki kepala dan tubuh
tersusun dalam sumbu oral-aboral.
7. B. Struktur dan fungsi tubuh Echinodermata
• Tubuh Echinodermata tampak kasar dengan
adanya tonjolan kerangka atau duri, dan memiliki
kulit yang tipis untuk menutupi rangka
mesodermal.
• Rangka mesodermal terletak di dalam tubuh dan
terdiri atas pelat-pelat kapur (osikula) yang
dapat atau tidak dapat digerakan.
• Tubuh terbagi menjadi lima simetri, terdiri atas:
daerah ambulakral (penjuluran kaki tabung),
dan daerah interambulakral (tidak ada kaki
tabung).
8. • Sistem pembuluh air (sistem ambulakral) pada
rongga tubuhnya untuk menggerakkan kaki tabung
(untuk merayap, berpegangan pada substrat,
memegang mangsa, dan bernapas).
• Sistem ambulakral terdiri atas madreporit, saluran
batu, saluran cincin, saluran radial, saluran lateral,
ampula, dan kaki tabung.
• Air laut masuk dan keluar melalui madreporit.
• Ampula berkontraksi untuk mengatur volume air di
dalam kaki tabung (yang berarti mengatur
pergerakan kaki).
10. • Memiliki sistem pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut
yang terletak di bagian permukaan oral, esofagus, lambung,
usus, dan anus di bagian permukaan aboral.
• Rongga tubuh berisi cairan getah bening yang mengandung
sel ameboid yang berfungsi mengedarkan sari-sari makanan,
mengangkut sisa-sisa metabolisme, dan tempat pertukaran
gas.
• Echinodermata bernapas dengan insang kulit.
• Sistem saraf berupa cincin saraf berbentuk segilima yang
terletak di sekitar mulut.
• Dalam system saraf tersebut, setiap sudut cincin saraf
berhubungan dengan saraf-saraf radial pada setiap lengan.
12. III. CARA REPRODUKSI
ECHINODERMATA
• Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan fisi,
yaitu penyekatan dan pemisahan pisin pusat (piringan kecil
di pusat tubuh), kemudian masing-masing bagian tubuh
yang terpisah akan melakukan regenerasi menjadi individu
yang lengkap.
• Umumnya , Echinodermata bersifat gonokoris dengan lima
pasang gonad pada setiap lengannya.
• Pembuahan (seksual) terjadi secara eksternal yang akan
menghasilkan larva membentuk simetri bilateral, kemudian
larva tersebut turun ke substrat dan bermetamorfosis
menjadi individu yang berbentuk simetri radial.
• Beberapa spesies ada yang mengerami telurnya.
13. IV. KLASIFIKASI ECHINODERMATA
• Terdapat sekitar 6.000 spesies Echinodermata yang
teridentifikasi yang dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu:
A. Asteroidea
Biasa dikenal dengan bintang laut karena memiliki bentuk
tubuh seperti bintang pentamer dengan lima buah lengan.
14. Ada juga yang memiliki lengan berjumlah kelipatan lima.
Umumnya, tubuh Asteroidea berdiameter 10-20 cm.
Asteroidea terkecil berdiameter 1 cm, sedangkan yang
terbesar berdiameter 100 cm.
Pada permukaan tubuh Asteroidea, terdapat duri – duri,
papula, insang kulit (dermal branchia), dan pediselaria.
15. Epidermis memiliki sel kelenjar lendir yang
menghasilkan lendir untuk melindungi tubuh.
Pada setiap ujung lengan, terdapat tentakel
berbintik pigmen merah.
Bintang laut merupakan karnivor yang memakan
hewan invertebrata lain, ikan, dan bangkai.
Tubuh memiliki daya regenerasi yang tinggi,
bahkan dapat melakukan pemotongan sebagian
lengannya dalam kondisi terancam.
Kerusakan pada sebagian tubuhnya dapat segera
diperbaiki asalkan masih memiliki 1/5 bagian pisin
pusat atau masih memiliki madreporit.
16. Bintang laut bereproduksi secara aseksual dan
seksual.
Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan
pembelahan fisi.
Reproduksi secara seksual terjadi melalui pembuahan
sel telur oleh sperma yang terjadi secara eksternal (di
air) dan menghasilkan blastula berbentuk simetri
bilateral yang dapat berenang bebas.
Blastula berkembang menjadi glastrula, dan glastrula
berkembang menjadi larva bipinaria.
Larva turun ke substrat.
Bintang laut dapat mencapai usia sekitar 10 tahun.
19. B. OPHIUROIDEA
Ophiuroidea, Yunani :
ophio = ular
Echinodermata yang berbentuk bintang dengan pisin pusat
kecil (1-3cm) dan memiliki lima lengan yang panjang dan
langsing, yang terkadang bercabang – cabang.
Ophiuroidea disebut sebagai bintang mengular.
20. Kaki tabung pada Ophiuroidea tidak memiliki
ampula dan alat pengisap.
Madreporit terletak di bagian oral.
Memiliki mulut di bagian oral, tetapi tidak memiliki
anus.
Sisa pencernaan makanan dimuntahkan
(dikeluarkan) melalui mulut.
Pada malam hari Ophiuroidea mencari makanan
berupa hewan kecil yang hidup ataupun yang mati.
21. Lengan Ophiuroidea rapuh dan mudah putus,
tetapi akan segera ditumbuhi lengan baru.
Alat reproduksi bersifat gonokoris dan pembuahan
terjadi secara eksternal menghasilkan larva
berbentuk simetri bilateral yang berenang bebas.
Adapula Ophiuroidea yang memiliki kantong
pengeraman sehingga larva tidak berenang bebas.
24. C. ECHINOIDEA
Dikenal dengan sebutan bulu babi atau dolar pasir.
Memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola atau pipih bundar
seperti uang logam.
Tidak memiliki lengan, namun memiliki duri-duri yang dapat
digerakan
Bergerak dengan kaki tabung dan duri-duri
25. Osikula (pelat kapur) di bawah epidermis menyatu
sehingga membuat tempurung yang keras
Umumnya echinoidea memiliki dua macam duri, yaitu
duri panjang dan duri pendek.
Duri panjang memiliki ujung runcing, di dalamnya
berlubang, dan rapuh.
Pada species tertentu, duri mengandung racun untuk
pertahanan diri, misalnya pada Asthenosoma.
Di antara duri-duri terdapat pediselaria dengan tiga
gigi.
26. Sistem pencernaan Echinoidea lengkap,
meliputi mulut yang memiliki gigi yang tajam
dan kuat, esofagus, lambung, usus yang
panjang dan melingkar, rektum, dan anus.
Anus, lubang genital, dan madreporit terletak
di bagian aboral.
Echinoidea memakan ganggang, hewan-
hewan keci, bangkai, dan sisa-sisa bahan
organik.
27. Echinoidea bereproduksi secara generatif dan
bersifat diesis atau alat kelamin gonokoris.
Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi secara
eksternal dan menghasilkan larva ekinopluteus
yang berbentuk simetri bilateral.
Larva kemudian turun ke substrat dan
bermetamorfosis menjadi anak Echinoidea yang
berbentuk simetri bilateral.
Ada pula Echinoidea yang mengerami telurnya.
Umur bulu babi dapat mencapai 30 tahun.
28. CONTOH ECHINOIDEA
Terdapat 950 spesies echinoidea yang teridentifikasi, antara
lain:
Bulu babi, misalnya Cidaris dan Diadema
29. Bulu babi jantung yang memiliki tubuh berbentuk oval
agak panjang, misalnya Spatangus, Meoma ventricosa,
dan Echinocardium flavences
30. Dolar pasir yang memiliki tubuh pipih bundar,
misalnya Clypeaster dan Fibularia
31. D. CRINOIDEA
Crinoidea dikenal juga sebagai lili laut karena bentuk
tubuhnya bertangkai mirip seperti bunga lili.
Disebut bintang bulu karena lengannya seperti bulu
unggas.
Umumnya Crinoidea berwarna merah-ungu.
Crinoidea hidup di daerah pasang-surut hingga kedalaman
4.000 m.
Lili laut hidup di laut yang dalam, sedangkan bintang bulu
hidup di laut dangkal.
32. Tubuh Crinoidea terdiri antara kelopak (kaliks)
berbentuk mangkuk kecil dari pelat-pelat kapur dan
lima buah lengan yang bagian pangkalnya bercabang
sehingga tampak 10 lengan atau lebih.
Lili laut memiliki tangkai panjang hingga mencapai 1 m
beruas-ruas, terkadang memiliki sirus (kucir), dan
berhubungan dengan kaliks.
Tubuh crinoidea memiliki daya regenerasi yang besar.
33. Mulut Crinoidea terletak di bagian oral yang dikelilingi
lengan. Bagian oral menghadap ke atas.
Sisa pencernaan dibuang memalui anus yang terletak
di bagian oral.
Crinoidea tidak memiliki madreporit ataupun ampula
sehingga gerakan kaki tabung dikendalikan pada
kontraksi saluran cincin yang dilengkapi serat otot
melingkar.
34. Reproduksi Crinoidea terjadi secara seksual dan
bersifat gonokoris.
Pembuahan terjadi secara eksternal dan telur
dilekatkan pada pinula (cabang-cabang kecil pada
lengan).
Telur menetas menjadi larva vitellaria yang tidak
membutuhkan makanan dan berenang bebas.
Selanjutnya larva melekat pada substrat,
bermetamorfosis menjadi larva pentakrinoid yang
bertangkai, dan tumbuh hingga dewasa.
37. E. HOLOTHUROIDEA
Dikenal sebagai mentimun laut.
Berbentuk silindris( bulat memanjang ).
Permukaan tubuhnya tidak keras dan tidak
berduri.
Biasanya membenamkan diri ke pasir sehingga
tampak hanya bagian posteriornya.
Holothuroidea aktif mencari makan malam hari.
Makanan berupa plankton dan sisa-sisa bahan
organik.
38. Mulut terletak di bagian anterior yang
dikelilingi tentakel berjumlah 10-30 buah dan
anus di bagian posterior.
Mulut maupun tentakel dapat ditarik ke dalam
dinding tubuh jika Holothuroidea terganggu.
Di bagian dorsal, terdapat dua daerah kaki
tabung sebagai alat peraba dan alat bernapas
sedangkan di bagian ventral, terdapat tiga
daerah kaki tabung dengan alat isap untuk
pergerakan (merayap).
39. Memiliki sistem saluran air lengkap, tetapi bukan
air laut yang masuk melewati madreporit,
melainkan cairan rongga tubuh.
Holothuroidea bernapas dengan alat pernapasan
yang disebut pohon pernapasan dan seluruh
permukaan tubuhnya .
Memiliki sistem peredaran darah hemal yang
terdiri atas sebuah sebuah sinus cincin hemal dan
sinus radial hemal yang sejajar dengan sinus cincin
hemal dan saluran radial sistem pembuluh air.
Holothuroidea tidak memiliki jantung.
40. Memiliki daya regenerasi yang tinggi.
Jika tubuhnya dipotong jadi dua, masing-masing
bagian akan memperbaiki bagian tubuh yang
hilang
Holothuroidea menghindari pasangannya dengan
cara eviserasi, yaitu autotomi (sobekan) dan
pelepasan pohon pernapasan (respiratory tree),
usus, atau gonadnya melalui kloaka, kemudian
dapat diregenerasi dalam beberapa hari oleh sel-
sel di bagian dalam tubuh.
41. Hubungan komensalisme unik terjadi antara ikan
karapus (Fierasfer) dan mentimun laut di daerah tropis.
Ikan karapus selamanya tinggal di kloaka mentimun
laut dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari
makan.
42. • Bereproduksi secara seksual, bersfat
gonokoris atau hermafrodit, dan
pembuahan terjadi secara eksternal, tetapi
ada yang mengerami telurnya.
• Telur menetas menjadi larva yang
berenang bebas, kemudian
bermetamorfosis dan turun ke substrat
menjadi mentimun laut muda.
43. CONTOH HOLOTHUROIDEA
Terdapat sekitar 1.200 spesies Holothuroidea yang
teridentifikasi, antara lain :
Cucmaria sp
Holothuria edulis
45. V. PERANAN ECHINODERMATA
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
• Yang menguntungkan :
oBulu babi dan telur landak laut banyak dikonsumsi
manusia.
oTimun laut dapat dijadikan keripik.
oEchinodermata bermanfaat membersihkan pantai
karena memakan bangkai.
• Yang merugikan : bintang laut yang sering
memakan kerang mutiara di tempat budidaya
kerang mutiara.