Lembaga keuangan bukan bank, menurut Sobat TunaiKita, apa yang kamu mengerti tentang lembaga keuangan ini? Apakah membantu bank dalam kegiatan transaksi keuangan? Daripada bingung dan mencari-cari jawabannya, lebih baik simak ulasan dari TimiKimi di bawah ini.
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Lembaga keuangan bukan bank yang meminjamkan uang dengan cepat dan mudah
1. Lembaga Keuangan Bukan Bank Yang
Meminjamkan Uang Dengan Cepat Dan
Mudah
Lembaga keuangan bukan bank, menurut Sobat TunaiKita, apa yang kamu mengerti tentang lembaga
keuangan ini? Apakah membantu bank dalam kegiatan transaksi keuangan? Daripada bingung dan
mencari-cari jawabannya, lebih baik simak ulasan dari TimiKimi di bawah ini.
Sebelum masuk ke dalam pembahasan Lembaga Keuangan Bukan Bank, ada baiknya kamu mengetahui
lebih dahulu apa itu lembaga keuangan. Umumnya, lembaga keuangan adalah sebuah badan usaha yang
mengumpulkan pendanaan dalam satu aset dalam bentuk uang dari masyarakat dan disalurkan untuk
pendanaan suatu proyek pembangunan. Bisa juga disalurkan pada masyarakat yang membutuhkan atau
untuk kegiatan ekonomi dengan mendapatkan hasil dalam bentuk bunga sebesar persentase tertentu
dari besarnya uang yang disalurkan.
Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan yang paling utama adalah bank. Tetapi masih ada lagi lembaga keuangan lainnya
yaitu Lembaga Keuangan Bukan Bank. Nah, mari kita masuk ke dalam pembahasan Lembaga Keuangan
Bukan Bank. Menurut keputusan menteri keuangan No. KEP-38/MK/IV/1972, Lembaga Keuangan Bukan
Bank atau yang biasa disingkat LKBB adalah suatu badan yang melakukan kegiatan dalam hal keuangan
baik secara langsung maupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan
surat-surat berharga, selanjutnya menyalurkannya untuk pembiayaan investasi perusahaan yang
membutuhkan pinjaman.
Dasar Hukum Lembaga Keuangan Bukan Bank
Di Indonesia, Jenis lembaga Keuangan Bukan Bank sudah berkembang sejak tahu 1972. Lembaga ini
memiliki dasar hokum yaitu Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-792/MK/IV/12/1970 tanggal 7
Desember 1970 tentang Lembaga Keuangan, yang telah diubah dan ditambah terakhir Keputusan
Menteri Keuangan No. 562/KMK.011/1982 tanggal 1 September 1982 tentang Perubahan dan
Tambahan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-38/MK/IV/1972 tanggal 18 Januari 1972 yang
kemudian diubah dengan keputusan Menteri Keuangan no. 280/KMK.01/1989 tentang pengawasan dan
pembinaan lembaga keuangan bukan bank dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan
dengan usaha yang dijalankan.
2. Tujuan dan Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
Secara umum, tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah memberikan bantuan serta mendorong
perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki
ekonomi rendah. Lebih jelasnya,
1. Memberikan modal kepada masyarakat ekonomi lemah untuk membangun usaha dengan
tujuan agar mereka tidak terbelit hutang dengan para rentenir.
2. Untuk meranagsang penyertaan modal swasta dan memperluasa sumber-sumber pembiayaan
bagi kegiatan dunia usaha.
3. Memperlancar pembangunan industry maupun ekonomi lewat pasar modal.
4. Mengumpulkan dana terutama dengan cara mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkannya kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
5. Untuk merangsang penyertaan modal swasta dan memperluass sumber-sumber pembiayaan
bagi kegiatan dunia usaha
Prinsip-Prinsip Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank juga memiliki prinsip-prinsipnya tersendiri yaitu:
1. Melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan, misalnya untuk kegiatan terorisme
2. Mengetahui dan mengenal nasabah (latar belakang, identitas, rekening, dan transaksi)
Bentuk Lembaga Keuangan Bukan Bank
Ada 3 bentuk usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank, yaitu:
1. Berbadan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia.
2. Berbadan hukum asing dalam bentuk perwakilan dan lembaga keuangan yang berkedudukan di
luar negeri
3. Berbadan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hokum asing.
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank
Di Indonesia, lembaga keuangan bukan bank dapat dibagi dalam beberapa katagori yaitu, Perusahaan
Asuransi, Perum Pegadaian, Pasa Modal, Dana Pensiun (Taspen), Koperasai Simpan Pinjam, Perusahaan
Sewa Guna (Leasing), Perusahaan Anjak Piutang, Pasar Uang, Modal Ventura, dan lain-lain.
3. 1. Perusahaan Umum Pegadaian
Perusahaan Umum Pegadaian atau Perum Pegadaian adalah salah satu usaha milik negara yang
kegiatannya menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan dasar hokum gadai untuk terhindar dari
praktik peminjaman uang dengan bunga yang tidak wajar seperti Rentenir. Berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan No. KEP-39/MK/6/1/1971, Perum Pegadaian mempunyai tugas pokok sebagai
berikut:
1. Membina perekonomian yang khususnya rakyat kecil dengan cara menyalurkan kredit
dengan prinsip hokum gadai, seperti kepada pedagang kecil, karyawan, nelayan, petani,
industry kecil yang produktif, pegawai negeri yang memiliki ekonomi dibawah dan bersifat
konsumtif.
2. Ikut serta dalam membina perkreditan masyarakat untuk lebih baik serta lebih luas
3. Menyalurkan kredit yang bermanfaat khususnya untuk masyarakat ekonomi kecil
4. Ikut andil dalam mencegah praktik pinjam-meminjam dengan bunga yang tidak wajar, ijo,
pegadaian illegal ataupun praktik riba lain.
2. Perusahaan Asuransi
4. Perusahaan asuransi adalah lembaga yang menghimpundana melalui penarikan premi asuransi dan
menjanjikan akan memberi sejumlah ganti rugi apabila terjadi sesuatu atau musibah yang menimpa
pihak yang ikut program asuransi.
Pengertian suransi menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepad tertanggung karena kerusakan, kerugian atau kehilanagana
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yanag tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Ada beberapa jenis asuransi yaitu asuransi kesehatan, pendidikan, kendaraan, kebakaran, dan lainnya.
Sedangkan contoh perusahaannya adalah Prudential, Allianz, Jiwa Bumi Putera, dan lain-lain.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah salah satu bagian dari lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai
badan hukum koperasi. Prinsip yang digunakan pada koperasi simpan pinjam adalah gotong royong &
kekeluargaan untuk membantu sesama anggota demi kesejahteraan bersama sesuai dengan UU No 17
Tahun 2012.
5. Contoh koperasi simpan pinjam adalah koperasi unit desa (KUD) dan Kospin Jasa Pekalongan. Sumber
dana koperasi simpan pinjam biasanya adalah simpanan pokok (dibayar saat pertama kali menjadi
anggota), simpanan wajib, simpanan suka rela, hibah, bantuan pemerintah, dana cadangan koperasi,
dan modal pinjaman dari pihak lain.
4. Leasing
6. Leasing atau perusahaan sewa guna usaha adalah lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya
adalah menyediakan barang modal kepada individu atau perusahaan yang belum mampu untuk
membayar sendiri. Tetapi sebelum angsuran lunas, hak barang yang diperjual belikan masih menjadi hak
penjual. Meskipun demikian, ketika kontrak leasing ditandatangani, semua fasilitas dan keguanaan
barang dapat dipergunakan oleh pembeli. Contoh perusahaan sewa guna usaha (leasing) adalah PT.
Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), PT. BCA Finance dan PT. Federal International Finance (FIF).
5. Pasar Modal/Bursa Efek
Pasar Modal atau yang lebih dikenal dengan bursa efek merupakan lembaga yang menjadi tempat jual
beli surat-surat berharga jangka panjang. Dana dari pasar modal biasanya digunakan untuk membiayai
pembangunan proyek-proyek yang sifatnya juga jangka panjang, seperti pembangunan pabrik baru.
Contoh surat berharga yang diperjualbelikan di bursa efek adalah Obligasi (Surat utang jangka panjang)
dan Saham (Surat penyertaan modal). contoh bursa efek adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New
York Stock Exchange (NYSE).
Nah itu dia Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia. Sudah ngerti kan Sobat TunaiKita?