SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Sifat-sifat senyawa-senyawa aktif permukaan
(surfaktan) dan pemanfaatannya dalam formulasi
Oleh:
Muhammad Rafdi
Surfaktan adalah suatu kelompok senyawa yang
memiliki gugus hidrofilik (suka air) dan gugus
hidrofobik (tidak suka air), atau disebut juga
ampifilik (T. Q Alfauziah, 2018)
Apa Surfaktan itu sihh???
Initial Stimulation
Surfaktan biasa digunakan pada beberapa sediaan seperti emulsi
yang terdiri dari fase air dan fase minyak yang sukar bercampur.
Untuk mencampurkan kedua fase tersebut, maka tegangan
permukaan antara fase air dan fase minyak harus diturunkan.
Suka air / Hidrofilik
Benci air / Hidrofobik
Ekor
Kepala
(Alkil)
O
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+
Senyawa polar
Senyawa nonpolar
Bentuk umum surfaktan
kain kotoran
(a) Kotoran atau bercak lemak pada
bahan cucian
(b) Molekul sabun menarik kotoran
dengan gugus nonpolarnya
(c) Kotoran mulai terangkat
(d) Kotoran didispersikan dalam air
Mekanisme kerja
surfaktan pada Sabun
Jenis-jenis surfaktan
Berdasarkan muatannya surfaktan dibagi menjadi empat golongan yaitu:
1.Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion.
2.Surfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation
3.Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan
4.Surfaktan amfoter yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif
dan negatif.
Surfaktan nonanionik
• Surfaktan nonionik, bagian hidrofilik diperoleh dari gugus polar
seperti polyethylene oxide atau gula
• Termasuk kelompok ini adalah alkylethylene oxide dikenal juga
alkylethylene glycol
• Contoh senyawa : C10H21(OCH2CH2)8OH dan C12H25(OCH2CH2)6OH
• Alkylethylene glycol biasa ditulis dengan notasi CncEne dimana nc
jumlah atom karbon dan ne jumlah unit ethylene oxide di kepala
hidrofilik sehingga untuk kedua senyawa diatas dapat ditulis dengan
C10E8 dan C12E6.
Surfaktan anionik
• Surfaktan anionik memiliki gugus hidrofilik yang membawa muatan
negatif seperti karboksilat, sulfonat dan gugus sulfat. Contoh sodium
dodecylsulfate (SDS), C12H25OSO3Na. Termasuk dalam sodium
alkilsulfat dalam air terdisosiasi menjadi
• C12H25OSO3Na  C12H25OSO3
- + Na+
• Contoh lainnya adalah sodium dodecanoate C11H23CO2Na termasuk
jenis sodium alkilkarboksilat disebut juga asam lemak atau sabun
Surfaktan Kationik
• Surfaktan kationik, memiliki muatan positif dibagian hidrofiliknya.
Contoh senyawa dodecyl trimethylammonium bromide
C12H25N(CH3)3Br dan hexadecyl trimethylammonium bromide yang
terdisosiasi di air menjadi
• C16H33N(CH3)3Br  C16H33N+(CH3)3 + Br-
• Muatan positif berada di atom nitrogen. Senyawa ini dikenal juga
cetyl ammonium bromide (CTAB)
Sebagai antiseptic melawan bakteri dan jamur
Surfaktan ini biasa digunakan pada industri sebagai
foaming agent (emulgator) dan antibakteri
Surfaktan Amphoteric
• Surfaktan amphoteric atau zwitterionik membawa muatan positif
dan negatif sehingga muatan bersihnya nol
• Beberapa lipid seperti phophatidylcholine adalah zwitterion
• Kebanyakan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan
anionik diikuti oleh nonionik.
• Surfaktan kationik memiliki potensi masalah lingkungan karena tidak
mudah terbiodegradasi sementara surfaktan amphoter mahal dan
hanya digunakan untuk keperluan khusus
Penanggulangan limbah cairan oleh ion logam berat
Pedoman nilai HLB dari
surfaktan
 Untuk mengetahui karakteristik kegunaan surfaktan yang dihasilkan maka digunakan standar skala
keseimbangan hidrofil-lipofil yang disebut HLB (Hidrophilic Lipophilic Balance) atau dengan kata lain HLB
merupakan gambaran untuk pertimbangan hidrofil-lipofil bahan-bahan aktif permukaan.
 Harga keseimbangan ini kita dapat membentuk rentang HLB setiap surfaktan secara optimal. Makin besar nilai
HLB suatu bahan maka bahan tersebut semakin bersifat hidrofilik.
 Tween menghasilkan emulsi tipe minyak dalam air (M/A) sedangkan span menghasilkan emulsi tipe air dalam
minyak (A/M)
Contoh :
Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB 12.
Sebagai emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan tween 20 (HLB 16,7)
sebanyak 5 gram. Berapa gram masing-masing berat Span 20 dan Tween 20 ?
Cara menghitung nilai HLB dari campuran surfaktan
Contoh :
R/ Tween 80 70% HLB = 15
Span 80 30% HLB = 4,5
Perhitungan :
Cara Biasa Mengetahui Keberadaan Surfaktan
• Terbentuknya busa
• Kebasahan (lapisan tipis) pada dinding dari suatu wadah
• Terjadi emulsi
Bagaimana cara mengetahui jenis surfaktan yang dipakai
dan berapa kadarnya?
Cara mengetahui Senyawa surfaktan secara spesifik
Parameter Metode Analisa
Panjang rantai Alkil GC (Gas Chromatography)
Distribusi rantai Alkil GC dan HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Gugus-gugus fungsional Spektroskopi IR, NMR dan UV-Vis
Senyawa-senyawa yang terlibat Potensiometri, ELSD dan UV-Vis
Berat Molekul Gravimetri, GC
Kesimpulan  Kromatografi dan Spektroskopi adalah analisa yang paling umum
digunakan karena sensitivitas dan selektifitas yang besar
GC HPLC UV-Vis FTIR NMR
Hasil uji FTIR dari gliserol stearat menunjukkan bahwa muncul serapan kuat dan melebar pada bilangan gelombang
3360 cm-1 yang merupakan rentangan O-H, serapan kuat dan tajam juga muncul pada bilangan gelombang 2916-
2854 cm-1 yang merupakan rentangan C-H dari metil dan metilen. Kemudian pada bilangan gelombang 1697 cm-1
muncul serapan yang kuat dan tajam yang merupakan rentangan C=O, dan muncul serapan sekitar 1300-1000 cm-1
yang merupakan gugus C-O. Hasil yang tidak jauh berbeda juga dihasilkan oleh Rosdiani dan Atun, spekta IR dari
gliserol stearat hasil sintesis menunjukkan serapan melebar pada 3425 cm-1 yang merupakan gugus O-H, lalu pada
1735 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus C=O, kemudian pada 2916 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-H
alifatik, dan serapan kuat pada bilangan gelombang 1180 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus C-O dari ester
Gambar Spektrum FTIR Gliserol tristearat
TERIMA KASIH
ANY QUESTION??

More Related Content

Similar to Sifat-sifat senyawa-senyawa aktif permukaan (surfaktan) dan pemanfaatannya dalam formulasi

CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptx
CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptxCAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptx
CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptxssusera3cf51
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxFirmaYulianis2
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamIrmi Mimiqi
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...aditya rakhmawan
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarSiregar Sri Handayani
 
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxAsistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxSharfinaMutiaSyarifa1
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknikJuleha Usmad
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxdewi sartika sari
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxGetsiMirantiLaupada
 

Similar to Sifat-sifat senyawa-senyawa aktif permukaan (surfaktan) dan pemanfaatannya dalam formulasi (20)

CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptx
CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptxCAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptx
CAMPURAN, ASAM DAN BASA.pptx
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - Kebersihan sebagian dari kimia - upda...
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
 
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxAsistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
PPT_hidrolisis.ppt
PPT_hidrolisis.pptPPT_hidrolisis.ppt
PPT_hidrolisis.ppt
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (9)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Sifat-sifat senyawa-senyawa aktif permukaan (surfaktan) dan pemanfaatannya dalam formulasi

  • 1. Sifat-sifat senyawa-senyawa aktif permukaan (surfaktan) dan pemanfaatannya dalam formulasi Oleh: Muhammad Rafdi
  • 2. Surfaktan adalah suatu kelompok senyawa yang memiliki gugus hidrofilik (suka air) dan gugus hidrofobik (tidak suka air), atau disebut juga ampifilik (T. Q Alfauziah, 2018) Apa Surfaktan itu sihh??? Initial Stimulation Surfaktan biasa digunakan pada beberapa sediaan seperti emulsi yang terdiri dari fase air dan fase minyak yang sukar bercampur. Untuk mencampurkan kedua fase tersebut, maka tegangan permukaan antara fase air dan fase minyak harus diturunkan.
  • 3.
  • 4. Suka air / Hidrofilik Benci air / Hidrofobik Ekor Kepala (Alkil) O CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+ Senyawa polar Senyawa nonpolar Bentuk umum surfaktan
  • 5. kain kotoran (a) Kotoran atau bercak lemak pada bahan cucian (b) Molekul sabun menarik kotoran dengan gugus nonpolarnya (c) Kotoran mulai terangkat (d) Kotoran didispersikan dalam air Mekanisme kerja surfaktan pada Sabun
  • 6. Jenis-jenis surfaktan Berdasarkan muatannya surfaktan dibagi menjadi empat golongan yaitu: 1.Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion. 2.Surfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation 3.Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan 4.Surfaktan amfoter yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif.
  • 7. Surfaktan nonanionik • Surfaktan nonionik, bagian hidrofilik diperoleh dari gugus polar seperti polyethylene oxide atau gula • Termasuk kelompok ini adalah alkylethylene oxide dikenal juga alkylethylene glycol • Contoh senyawa : C10H21(OCH2CH2)8OH dan C12H25(OCH2CH2)6OH • Alkylethylene glycol biasa ditulis dengan notasi CncEne dimana nc jumlah atom karbon dan ne jumlah unit ethylene oxide di kepala hidrofilik sehingga untuk kedua senyawa diatas dapat ditulis dengan C10E8 dan C12E6.
  • 8.
  • 9. Surfaktan anionik • Surfaktan anionik memiliki gugus hidrofilik yang membawa muatan negatif seperti karboksilat, sulfonat dan gugus sulfat. Contoh sodium dodecylsulfate (SDS), C12H25OSO3Na. Termasuk dalam sodium alkilsulfat dalam air terdisosiasi menjadi • C12H25OSO3Na  C12H25OSO3 - + Na+ • Contoh lainnya adalah sodium dodecanoate C11H23CO2Na termasuk jenis sodium alkilkarboksilat disebut juga asam lemak atau sabun
  • 10.
  • 11. Surfaktan Kationik • Surfaktan kationik, memiliki muatan positif dibagian hidrofiliknya. Contoh senyawa dodecyl trimethylammonium bromide C12H25N(CH3)3Br dan hexadecyl trimethylammonium bromide yang terdisosiasi di air menjadi • C16H33N(CH3)3Br  C16H33N+(CH3)3 + Br- • Muatan positif berada di atom nitrogen. Senyawa ini dikenal juga cetyl ammonium bromide (CTAB)
  • 12. Sebagai antiseptic melawan bakteri dan jamur Surfaktan ini biasa digunakan pada industri sebagai foaming agent (emulgator) dan antibakteri
  • 13. Surfaktan Amphoteric • Surfaktan amphoteric atau zwitterionik membawa muatan positif dan negatif sehingga muatan bersihnya nol • Beberapa lipid seperti phophatidylcholine adalah zwitterion • Kebanyakan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik diikuti oleh nonionik. • Surfaktan kationik memiliki potensi masalah lingkungan karena tidak mudah terbiodegradasi sementara surfaktan amphoter mahal dan hanya digunakan untuk keperluan khusus
  • 14. Penanggulangan limbah cairan oleh ion logam berat
  • 15. Pedoman nilai HLB dari surfaktan  Untuk mengetahui karakteristik kegunaan surfaktan yang dihasilkan maka digunakan standar skala keseimbangan hidrofil-lipofil yang disebut HLB (Hidrophilic Lipophilic Balance) atau dengan kata lain HLB merupakan gambaran untuk pertimbangan hidrofil-lipofil bahan-bahan aktif permukaan.  Harga keseimbangan ini kita dapat membentuk rentang HLB setiap surfaktan secara optimal. Makin besar nilai HLB suatu bahan maka bahan tersebut semakin bersifat hidrofilik.  Tween menghasilkan emulsi tipe minyak dalam air (M/A) sedangkan span menghasilkan emulsi tipe air dalam minyak (A/M)
  • 16. Contoh : Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator dipakai campuran Span 20 (HLB 8,6) dan tween 20 (HLB 16,7) sebanyak 5 gram. Berapa gram masing-masing berat Span 20 dan Tween 20 ? Cara menghitung nilai HLB dari campuran surfaktan Contoh : R/ Tween 80 70% HLB = 15 Span 80 30% HLB = 4,5 Perhitungan :
  • 17. Cara Biasa Mengetahui Keberadaan Surfaktan • Terbentuknya busa • Kebasahan (lapisan tipis) pada dinding dari suatu wadah • Terjadi emulsi Bagaimana cara mengetahui jenis surfaktan yang dipakai dan berapa kadarnya?
  • 18. Cara mengetahui Senyawa surfaktan secara spesifik Parameter Metode Analisa Panjang rantai Alkil GC (Gas Chromatography) Distribusi rantai Alkil GC dan HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Gugus-gugus fungsional Spektroskopi IR, NMR dan UV-Vis Senyawa-senyawa yang terlibat Potensiometri, ELSD dan UV-Vis Berat Molekul Gravimetri, GC Kesimpulan  Kromatografi dan Spektroskopi adalah analisa yang paling umum digunakan karena sensitivitas dan selektifitas yang besar GC HPLC UV-Vis FTIR NMR
  • 19. Hasil uji FTIR dari gliserol stearat menunjukkan bahwa muncul serapan kuat dan melebar pada bilangan gelombang 3360 cm-1 yang merupakan rentangan O-H, serapan kuat dan tajam juga muncul pada bilangan gelombang 2916- 2854 cm-1 yang merupakan rentangan C-H dari metil dan metilen. Kemudian pada bilangan gelombang 1697 cm-1 muncul serapan yang kuat dan tajam yang merupakan rentangan C=O, dan muncul serapan sekitar 1300-1000 cm-1 yang merupakan gugus C-O. Hasil yang tidak jauh berbeda juga dihasilkan oleh Rosdiani dan Atun, spekta IR dari gliserol stearat hasil sintesis menunjukkan serapan melebar pada 3425 cm-1 yang merupakan gugus O-H, lalu pada 1735 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus C=O, kemudian pada 2916 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-H alifatik, dan serapan kuat pada bilangan gelombang 1180 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus C-O dari ester Gambar Spektrum FTIR Gliserol tristearat