Sampah menjadi masalah besar di berbagai negara. Dokumen ini membandingkan sistem pengelolaan sampah di berbagai negara seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura serta contoh kota Surabaya di Indonesia."
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
Pengelolaan Sampah
1. Sampah menjadi persoalan pelik hampir di semua daerah kota besar.
Tidak hanya di kota-kota di Indonesia, tapi juga di dunia. Meski
begitu, beberapa negara maju di dunia sudah menerapkan sistem
pengolahan sampah yang tidak hanya jelas, tapi juga tegas.
Indonesia sendiri meski sudah mulai bergerak ke arah yang positif,
masih perlu banyak belajar.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pengelolaan Sampah
2. 2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Jerman adalah negara dengan tingkat daur ulang sampah
terbaik di dunia berdasar data dari Eunomia, yang dikutip oleh
World Economic Forum. Di Jerman, persentase sampah yang
diolah kembali sudah di atas 50 persen. Sistem pengolahan
dan pemilahan yang dilakukan Jerman sebenarnya
sederhana namun mendetail. Kotak pembuangan sampah
'warna-warni' yang ada di sekitar daerah tempat tinggal,
mendorong pemilahan dilakukan oleh tiap-tiap individu atau
setidaknya dari rumah masing-masing. Kotak pembuangan
ini punya pengkhususannya sendiri untuk tiap warnanya.
LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Sementara khusus, untuk sampah botol plastik, di
Jerman dikenal istilah 'Pfandflaschen'. Secara
harfiah istilah ini dapat diartikan sebagai
pengembalian botol. Minuman dalam botol plastik
diperlakukan dengan sistem jaminan. Jadi setelah
minumannya habis botol dikembalikan sebuah
mesin deposit yang umum ditemukan di pasar
swalayan dan nantinya konsumen akan mendapat
kembali uang jaminannya.
LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Di Jepang dan Korea Selatan mulai menggalakkan
upaya pengolahan dan daur ulang sampah. Dua
negara Asia Timur ini sebelumnya cenderung abai
soal pengolahan sampah dan sebenarnya baru
benar-benar berbenah masalah sampah 10 tahun
terakhir -bahkan kurang. Namun berkat keseriusan
dan upaya maksimal yang dikerahkan, hasilnya
Korea Selatan sudah masuk lima besar negara
dengan tingkat daur ulang terbaik di dunia.
LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Baik Jepang maupun Korea Selatan memperkuat
sisi pemilahan sampah dimulai dari rumah tangga.
Di Korea Selatan, faktor regulasi, imbalan, dan
sanksi sosial menjadi pendorong masyarakatnya
rajin melakukan pengelolaan dan mengurangi
sampah. Mengutip dari Waste4Change, abai dalam
menerapkan pemilahan sampah bisa berdampak
pada pemindahan paksa dari rumah tinggal.
LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Sementara Jepang memfokuskan pada sistem
pemilahan sampah yang detail. Setiap rumah
tangga di Jepang tidak bisa memasukkan semua
sampah dalam satu wadah saja. Berdasarkan
informasi dari The New York Times, bahkan setiap
penduduk dibekali buklet 27 halaman yang
menerangkan bagaimana seharusnya mereka
memilah sampah, termasuk pembagian 518 jenis
yang ada di sana.
LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Khusus untuk sampah plastik, baik Jepang maupun
Korea Selatan, mencoba membatasi penggunaan
kantong plastik. Di Korea Selatan, per 1 Januari
2019 penggunaan plastik sekali pakai hanya
diperbolehkan untuk membungkus daging dan
ikan. Sementara di Jepang mulai pertengahan
tahun kemarin, Kementerian Lingkungan Hidup di
Jepang melarang praktik penyediaan kantong
plastik sekali pakai secara gratis.
LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Singapura, juga sebenarnya sudah memiliki
sistem pengelolaan sampah yang baik.
Tingkat daur ulang di sana -juga berdasar data
Eunomia- mencapai 61 persen untuk berbagai
jenis sampah. Selain angka persentasenya
besar, yang menarik dari sistem pengelolaan
sampah di Singapura adalah partisipasi aktif
dari pihak swasta.
LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Berdasar informasi dari lembaga
kelingkungan nasional Singapura, National
Environment Agency, ada sejumlah
perusahaan swasta yang ditunjuk sebagai
public waste collectors (PWCs). Mereka
bertanggung jawab dalam proses
pengumpulan sampah dalam periode tujuh
sampai delapan tahun.
LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Singapura juga sudah mulai mengandalkan
metode waste to energy setelah sebelumnya
masih akrab dengan penumpukan atau landfill.
Transisi ini mereka lakukan mengingat lahan yang
sangat terbatas yang mereka miliki. Pengolahan
sampah menjadi energi ini secara khusus
diberlakukan untuk sampah plastik. Setelah
dikumpulkan sampah-sampah tersebut dibawa ke
pabrik insinerator yang mereka miliki.
LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Proses pembakaran dengan metode ini dilakukan
dengan suhu 1.000 derajat Celcius dan dilakukan
selama 7 hari selama seminggu penuh. Hasilnnya
mereka dapat menjual 80 persen dari energi listrik yang
diproduksi, sementara 20 persen sisanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi di pabrik. Metode
pengolahan sampah menjadi energi ini diklaim mampu
mengurangi sampah hingga 90 persen dan
menghasilkan energi listrik 150 MWh setiap harinya.
LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Kebijakan sudah dikeluarkan lewat Peraturan
Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga. Perpres ini kemudian
menjadi cetak biru bagi perjalanan menuju
Indonesia Bersih Sampah 2025 yang melahirkan
Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas).
LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Target besarnya bisa dilakukan pengurangan
sampah sampai 30 persen dan melakukan
pengelolaan 70 persen sampah pada 2025.
Jakstranas ini juga yang menjadi pedoman
bagi pemerintah daerah merumuskan
turunannya untuk masing-masing provinsi
dan/atau kabupaten/kota.
LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Surabaya menjadi salah satu contoh kota yang
terdepan soal inovasi membudidayakan
sampah. Pemerintah Kota Surabaya di bawah
arahan Wali Kota Tri Rismaharini membangun
28 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
(TPST) dengan fasilitas pengolahan sampah
dalam rangka memangkas ongkos pembuangan
sampah ke TPA.
LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dalam operasionalnya, Pemkot Surabaya
melibatkan kontraktor yang diikat selama 20
tahun. Di sisi lain, sampah yang pada akhirnya
terkumpul di TPA juga dimanfaatkan sebab
Surabaya punya Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) yang ada di Benowo. Fasilitas ini
bisa menghasilkan energi 1-2 MW tahun 2016
lalu dan rencananya ditargetkan akan meningkat
menjadi 11 MW tahun ini.
LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Namun senjata utama Surabaya justru ada di keterlibatan
masyarakat dalam mengelola kebersihan. Dibangunnya
sejumlah bank sampah di kelurahan, RT, dan RW
diimbangi dengan edukasi ke masyarakat untuk memilah
berdasar kategori, organik, dan anorganik. Dampaknya
sendiri terbilang positif. Jumlah penduduk Kota Surabaya
yang mencapai 3,07 juta jiwa hanya memproduksi 1.600
ton sampah sehari. Dengan jumlah sebesar itu, harusnya
jumlah sampah berdasarkan rasio mencapai 2.600 ton
per hari.
LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Budaya partisipatif dalam pengolahan sampah di Surabaya
tidak lepas dari ekosistem yang dibuat di sana. Salah satu
yang menarik adalah Suroboyo Bus, yaitu transportasi ramah
lingkungan yang mensyaratkan pembayaran ongkos bus
dengan sampah plastik. Tidak aneh kalau Kota Surabaya
berhasil meraih Adipura Kencana, penghargaan tertinggi bagi
kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan
lingkungan perkotaan selama minimal tiga tahun berturut-
turut. Belum ada kota lain yang pernah mendapat penghargaan
ini. Sementara itu kalau mau melihat peluangnya, pemanfaatan
sampah plastik juga masih terbuka sangat lebar.
LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Berdasar data Inaplas tahun 2017, ada 5,76 juta ton
plastik yang dikonsumsi, 2,7 juta ton di antaranya adalah
plastik sekali pakai yang seharusnya bisa langsung di
daur ulang. Sayangnya, baru sekitar 1,66 juta ton sampah
plastik tersebut yang diolah kembali. Ini menyisakan
sekitar 1,04 juta ton sampah plastik yang menumpuk di
TPA ataupun belum diolah kembali. Tumpukan sampah
ini bisa dipandang sebagai masalah, tapi juga bisa jadi
potensi ekonomi ataupun energi jika mau dikelola dan
diolah lebih baik lagi.
LESTARI MOERDIJAT