SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Education as the Humane Agent

EDUCATION IS FOR A LOVE
By Leonardus Nana

PENGANTAR
Kita sering menemukan banyak tulisan berbentuk Buku atau artikel dalam Bahasa Asing,
khususnya dalam Bahasa Inggris. Namun, isi dari Buku atau Artikel dimaksud, ternyata dalam
Bahasa Indonesia saja. Para penulis tentu mempunyai alasan khusus untuk memberi judul dalam
Bahasa Inggris. Pertama, Penulis berharap Buku atau artikelnya turut dikenal luas seperti Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Internasional. Kedua, Penulis berharap judul berbahasa Inggris dapat
mengangkat pamor Buku atau artikelnya serta dapat memikat pembaca untuk memilikinya.
Pemberian Judul berbahasa Inggris bagi sebuah Buku atau Artikel sesungguhnya tidak
menyalahi tatanan. Namun, alangkah lebih baik jika para penulis mau memilihkan Bahasa
Indonesia sebagai Judul. Dengan demikian Bahasa Indonesia akan lebih mudah dikenal dan
berkembang. Semoga dengan kekuatan Penuturnya yang besar, Bahasa Indonesia dapat go
Internasional juga.
Namun, mengapa tulisan pendek ini harus memilih Bahasa Inggris untuk judulnya? Penulis
sesungguhnya tidak mempunya tendensi untuk mengagungkan Bahasa Inggris atau sebaliknya
merendahkan Bahasa Indonesia. Kamu tahu mengapa? Alasan pokoknya adalah pemilihan
akronim A-L-O-V-E sebagai materi kajian bagi penulisan artikel ini.
LATAR BELAKANG
Manusia memproklamirkan diri sebagai ciptaan yang istimewa, karena selain mendapatkan cinta
dan kasih Allah/Yahwe, manusia memiliki kualitas dari Allah/Yahwe, pencipta mereka. Dengan
kualitas dari Allah/Yahwe, manusia dapat berpikir, berencana dan berkarya. Sedangkan ciptaan
lain, seperti hewan tidak bias melakukan apa yang dilakukan oleh manusia seperti dapat berpikir,
berencana dan berkarya.
Dengan kualitas yang dimilki, manusia telah bertumbuh dan berkembang dari makluk yang
primitive, sangat sederhana dan lemah menjadi makluk yang pintar dan luar biasa. Namun sifat
dasar manusia seperti ketergesaan/tidak sabar, kefanaan, ketidak setiaan, dan ketamakan telah
merampas dan menurunkan kadar kualitas lain yang disediakan Allah/Yahwe bagi Manusia.
Benar bahwa kadar kualitas yang Allah/Yahwe berikan kepada Manusia terus menurun dan
menurun. Penurun kualitas ini telah membuat manusia hidup dalam penderitaan. Namun,
Allah/Yahwe tetap menyertai dan mengasihi manusia dan tidak membiarkan mereka hidup
dalam sebuah kesia-sian. Mengapa? Allah/Yahwe tetap menghendaki manuisa hidup dalam
sebuah kehidupan yang sempurna, penuh damai dan sejahtera.
Kesempurnaan dan kesejahteraan hidup akan menjadi milik manusia, namun ini tidak berarti
manusia akan memperolehnya begitu saja atau tanpa sebuah usaha. Bagaimana manusia bisa
mencapai sebuah kehidupan yang sempurna, penuh damai dan sejahtera? Ini adalah sebuah
persoalan yang tidak gampang dan Allah/Yahwe tentu sudah mengetahuinya. Oleh sebab itu, Dia
yang Maha Kuasa berkenan melengkapi manusia dengan mulanya menciptakan Alam raya, lalu
memenuhinya dengan segala sesuatu baik itu berupa makluk hidup dan tumbuhan maupun semua
benda yang berupa benda pada, cair dan gas.
Semua ciptaan dimaksud ditujukan bagi pemenuhan kebuAllah/Yahwe hidup manusia. Tentu
saja Allah/Yahwe tidak menghendaki agar manuisa dengan mudah atau gampang memperoleh
dan mengunakan semua ciptaan tersebut tanpa usaha. Supaya usaha manusia dapat berjalan dan
berhasil baik, Allah/Yahwe selanjutnya memberi manusia otoritas penguasaan dan pengelolaan.
Usaha dan otoritas penguasaan serta pengelolaan membutuhkan waktu, tenaga/kemampuan dan
ketrampilan. Manusia memang sudah memiliki waktu, tenaga/kemampuan dan ketrampilan,
namun bagaimana mereka dapat mengelola waktu dengan baik, mengunakan tenaga dengan
efektif dan bisa mengasah diri menjadi trampil? Allah/Yahwe sungguh baik dan penuh kasih, Dia
sangat memperhatikan segala kebuAllah/Yahwe manusia ciptaanNya. Guna menjadikan manusia
pribadi yang tidak bergantung tapi berhasil dan mandiri dalam mengusahakan, menguasai dan
mengelola Alam Raya beserta isinya, maka Allah/Yahwe mengirimi manusia Ilmu Pengetahuan
dan Pemahaman.
Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman
Pada dasarnya Allah/Yahwe telah menaburkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman kepada
manusia sejak penciptaan. Namun, Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman itu akhirnya menjadi
kering karena manusia telah berspekulasi dengan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman. Pada
dasarnya manusia berpikir

dengan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman mereka dapat

mengungkap semua misteri penciptaan dan bisa menyamakan diri mereka dengan Allah/Yahwe
Pencipta.
Spekulasi manusia telah menghancurkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman yang telah dimiliki.
Namun, karena kasihNya, Allah/Yahwe berkenan untuk menyegarkan kembali Ilmu
Pengetahuan dan Pemahaman yang telah ditabur dalam diri manusia. Bagaimana Allah/Yahwe
menaburkan kembali Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman? Allah/Yahwe menaburi manusia Ilmu
Pengetahuan dan Pemahaman bagaikan mencurahkan air hujan diatas palung-palung Sungai
yang kering. Ketika air hujan tersebut menyentuh tanah, maka akan terbentuk sumber-sumber air
yang mengairi dan mengisi palung-palung yang kering.
Demikan pula Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman yang dikirim akan memberi pencerahan bagi
manusia. Pencerahan itu memberi pemahaman untuk mengukuhkan harkat dan martabat mereka
yang menerimanya (Sirach 1:19). Dan setiap orang yang memiliki harkat dan martabat yang
kokoh, akan dilayakkan untuk mengetahui segala sesuatu baik itu tentang Allah/Yahwe, Pencipta
mereka maupun tentang segala ciptaanNya. Selanjutnya bahwa hanya orang-orang yang
berharkat dan bermartabat bisa memahami apakah ilmu pengetuan yang mereka peroleh itu telah
dimanfaatkan tepat guna bagi kehidupan mereka dan sesuai dengan kehendak Allah/Yahwe.
Dari uraian diatas, kita dapat memahami bahwa Ilmu Pengetahuan sungguh penting bagi
pertumbuhan, dan perkembangan kehidupan manusia. Tetapi Pemahaman tentu lebih penting
lagi. Kamu tahu mengapa? Sebuah pemahaman yang baik dan benar akan melahirkan sebuah
kesadaran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kemudian kesadaran itu akan menumbuhkan
sebuah keyakinan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat memberdayakan nmanusia
guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas. Selanjutnya keyakinan itu menghidupkan sebuah
Iman. Iman inilah yang akan menuntun manusia dalam mencari, mengasah dan menerapkan Ilmu
Pengetahuan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebesar apapun manusia memiliki Ilmu dan pengetahuan
akan menjadi sia-sian jika tidak ada Iman. Karena Iman dapat memberi harapan terhadap apa
yang dipercayai, memberi keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki, dan konsisten terhadap
apa yang dikatakan serta komitmen terhadap apa yang dikerjakan (Sirach 5:9-10). Dengan
demikian, manusia tidak mungking berspekulasi dengan Ilmu Pengetahuan yang dimiliki. Karena
harapan, kepastian, konsistensi dan komitmen dapat menjadi landasan bagi segala sesuatu yang
hendak dicapai dan merupakan bukti bagi semua hal yang sedang direncanakan atau diharapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia mulanya membangun diri dengan karya-karya sebagai
perwujudan pemenuhan rasa ingin tahu. Pemenuhan rasa ingin tahu dapat berhasil karena adanya
pengetahuan yang mamadai. Namun terkadang pengetahuan itu dapat diaplikasikan dalam
sebuah spekulasi yang menyesatkan. Oleh sebab itu, manusia memerlukan iman yang dapat
menuntun Ilmu pengetahuan menuju pada kesempurnaan karya. Sebab bila anda dapat mencapai
sebuah kesempurnaan dalam karya, maka ilmu pengetahuan dapat memberikan anda tidak hanya
kehormatan tetapi juga kelayakan untuk memahami segala misteri dalam karya penciptaan serta
memuji dan memuliakan Allah/Yahwe. (Sirach 38:6).
Pendikan
Dari mana dan bagaiman manusia mendapatkan Ilmu pengetahuan dan pemahaman itu?
Allah/Yahwe mengirim Ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam sebuah paket yang disebut
Pendidikan. Pendidikan tersebut ditanam dalam diri dan menjadi bagian dari hidup setiap
manusia. Pendidikan (edukasi) sesungguhnya adalah bagian dari kehidupan manusia tetapi
pendidikan itu sendiri bukan buah tangan atau karya dari manusia.
Pendidikan adalah anugerah; pendidikan adalah berkat dari Allah/Yahwe yang dicurahkan
kedalam pikiran setiap manusia. Tetapi apa sesungguhnya Pendidikan itu?
Pendidikan adalah sebuah pembelajaran dan pelatihan sistematis yang memberdayakan manusia
memperoleh ketrampilan dan pengetahuan. Ketrampilan dan Pengetahuan dimaksud sangat
bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas guna mengasah dan meningkatkan
kualitas seseorang dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter.
Allah/Yahwe berkenan memberi manusia Pendidikan guna mengisi pikiran dengan Ilmu
Pengetahua dan pemahaman. Karena pikiran itu ada dalam tubuh dan tubuh itu sendiri adalah
Mesbah bagi Allah/Yahwe sendiri. Oleh sebab itu, tugas kita sebagai ciptaan Allah/Yahwe
adalah memelihara tubuh kita agar terjaga kemurnian pikiran guna memelihara pendidikan.
Manusia berkewajiban memelihara pendidikan karena pendidikan itu sendiri adalah hidup
manusia (Proverb 4:13b). Selain itu, Manusia berkewajiban memelihara pendidikan karena
melalui pendidikan, manusia menemukan ilmu pengetahuan yang dikirim oleh Allah/Yahwe.
Dan barang siapa menerima ilmu pengetahuan mendapatkan kehormatan dan kelayakan untuk
memuji Allah/Yahwe atas setiap keajaiban dalam karyaNya. (Sirach 38:6).
MANFAAT PENDIDIKAN
Pendidikan akan sangat penting karena melaluinya seseorang mendapatkan kesempatan untuk
belajar. Belajar mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman, dan dengan Ilmu Pengetahuan
dan Pemahaman tersebut, manusia bias mendapatkan lagi kekuatan dan otoritas Allah/Yahwe.
Melalui Pendidikan, setiap orang akan secara sistematis belajar dan melatih diri. Kamu tahu
untuk apa? Setiap manusia perlu belajar dan melatih diri guna meningkatkan kualitas diri dalam
kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter. Dengan demikian ketika sesorang telah
berkualitas dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter, orang tersebut akan disebut
seorang terdidik.
Seseorang disebut terdidik jika dia telah mendapatkan pendidikan yang cukup, baik itu dari
orangtua, masyarakat, lingkungan maupun mendapatkan pendidikan melalaui lembaga formal
seperti sekolah dan lemabaga non-formal seperti kursus atau pelatihan. Orang terdidik umumnya
memiliki kemampuan lebih baik dalam pengelolaan kecerdasan, ketahanan diri, pengelolaan
pemahaman dan pengelolaan ketrampilan. Demikian, diharapkann bahwa melalui kemampuan
pengelolaan dimaksud seorang terdidik akan memperoleh pengetahuan yang benar tentang
pembentukan Alam Raya, kekuatan yang dimiliki Alam Raya, Tata pergerakan Alam dan tata
kehidupan makluk hidup. Yang lebih menakjubkan, manusia terdidik akan mendapatkan
kesempatan untuk mengenal dan mendaya gunakan kekuatan akal budi manusia itu sendiri. (read
Wisdom of Solomon 7: 11– 20).
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh
pemahaman bahwa dia sesungguhnya tidak berkenan menjalani kehidupan ini untuk sesuatu
yang tak berarti. Dia sesungguhnya memiliki mimpi-mimpi yang penuh pengharapan dalam
kasih. Mimpi-mimpi itu memiliki sisi indah dan istimewa yang harus digapai melalui sebuah
keinginan yang optimistis. Namun, optimism seseorang akan menjadi senjata ampuh jika hanya
dia telah mensenjatai diri dengan Pendididkan. Selanjutnya dengan sebuah ketekunan dalam
Kasih seorang terdidik akan mendapatkan kekuatan penuh untuk menjadikan diri bermanfaat,
baik bermanfaat bagi diri, bagi kemanusan dan Bangsa. Oleh sebab itu, mari berjuang untuk
mewujudkan pendidikan dalam kasih tersebut melalui kasih yang dijelaskan sesuai akronim A
LOVE berikut:

A LOVE
A LOVE atau sebuah kasih bagi pendidikan

adalah kebajikan yang mengambarkan

keuAllah/Yahwe kebaikan, sispati, empati,belas kasihan yang tidak hanya membentuk setiap
orang menjadi lebih baik tetapi juga menjadikan orang lain berbahagia. Mengapa demikian?
Karena Pendidikan berwadah kasih (A LOVE) membentuk setiap pribadi yang berkelimpahan
dalam semua hal yang benar yang dapat mendatangkan semua yang suci, mulia, adil, baik,
menyenangkan, bajik dan patut dipuji. (Philippians 4:8).
Setiap orang yang berpendidikan sesunguhnya menginginkan A LOVE dalam hidup! Oleh sebab
itu siapapun pasti berjuang untuk mendapatkan Pendidkkan berbasis A LOVE, karena A LOVE
seperti yang akan diuraikan berikut dapat membantu menjadikan seseorang menjalani hidupnya
dalam sebuah standard yang disyaratkan Allah/Yahwe sendiri. Yakni sebuah kehidupan yang
diwarnai semangat rendah hati, sabar, lemah lembut, dan kasih. Bahwa standard hidup yang
demikian akan memberdayakan seseorang dalam mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan
Pemahaman demi kesejahteraan bersama (Ephesians 4:1b-2).

Oleh sebab itu, mari kita setiap pribadi berjuang mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan
Pemahaman melalui sebuah Pendidikan yang berdasarkan A LOVE seperti yang diuraikan
berikut:
A for Authority form God

= Otoritas dari Allah/Yahwe

L for Learn and Grow

= Belajar dan bertumbuh

O for Opportunity

= Kesempatan

V for Valuable to life and humanity

= Bermanfaat bagi Kehidupan dan Kemanusian

E for Excellence

= Unggul

A Authority form God = Otoritas dari Allah/Yahwe
Hal pertma dan utama yang harus dilakukan oleh setiap manusia adalah mengenali apa
sesungguhnya otoritas itu. Otoritas adalah suatu kekuatan, kekuasaan atau hak untuk memerintah
atau melakukan sesuatu.
Siapakah yang memiliki Otoritas? Allah/Yahwe adalah sumber Otoritas dan dengan Otoritas itu
Allah/Yahwe telah menyatakan segala sesuatu dan menjadikan segala sesuatu seturut kehendak
suciNya. Tetapi Allah/Yahwe tidak akan mempertahankan OtoritasNya sebagai sesuatu yang
tidak boleh dimiliki oleh Makluk CiptaanNya. Oleh sebab itu, Otoritas yang sama yang ada pada
Allah/Yahwe telah diberikan kepada setiap manusia.
Pertanyaannya, mengapa Allah/Yahwe perlu memberikan OtoritasNya kepada manusia? Setiap
manusia sesungguhnya, tidak hanya seorang pribadi saja, tetapi lebih dari itu, setiap manusia
adalah Mezbah atau perwakilan Allah/Yahwe yang selain diciptakan seturut dan serupa
gambaran Allah, mereka diberikan Kekuatan sekaligus PengetahuanNya sendiri guna memahami
keagungunganNya dalam setiap ciptaan seperti tertulis: God made us to be like himself or
resemble him and gave us his own strength and his own insight to let us see the majesty of His
creation. (Gen 1:26-28; Sirack 17: 4&8 ). Tanpa otoritas Allah, manusia tentu tidak mampu
untuk menjalankan perannya. Sebab dengan otoritas tersebut manusia dapat melakukan sesuatu
yang besar dengan baik dan berhasil, bahkan lebih hebat dari pada yang manusia perkirakan
(Yohanes 14:12).
Bentuk Otoritas Allah/Yahwe
Allah/Yahwe memberikan Otoritas dalam bentuk Pendidikan yang melaluiny manusia
mendapatkan

Ilmu

Pengetahuan

dan

Pemahaman.

Pendidikan

bermanfaat

untuk

mengembangkan kemampuan dan kapasitas guna mengasah dan meningkatkan kualitas dalam
kecerdasan, moral, ketahanan mental dan pembentukan karakter.
Mengapa manusia membutuhkan Otoritas Allah/Yahwe? Pertma, Manusia sangat antusias dalam
menjalankan tugas untuk menguasai dan mengelola Alam Raya. Namun kuasa itu akhirnya pudar
karena ketidak sabaran mereka sendiri (Proverb 19:2). Kedua manusia harus menyadari bahwa
mereka sesungguhnya tidak memiliki apa-apa, tetapi Allah/Yahwe memberdayakan mereka
untuk menyatakan kemulianNya pada setia ciptaan (2Corinthians 3:5). Selanjutnya, bagaimana
manusia dapat menerina dan menjalankan otoritas Allah/Yahwe, dapat dilihat dalam Learn and
grow berikut.
L Learn and Grow = Belajar dan bertumbuh
Manusia dilahirkan sebagai pribadi yang paling lemah, namun akhirnya dia bertumbuh dan
berkembang menjadi pribadi penting dan berkuasa. Karena pada mulanya mereka telah dibekali
dengan Otak. Otak manusia berisi kekuatan Pikiran yang kaya akan kecerdasan, semangat ingin
tahu dan kekuatan logika yang terus dan terus mendorong seseorang untuk belajar, belajar dan
belajar untuk bertumbuh.
Mengapa manusia perlu belajar?
Ada beberapa alasan yang mendasari atau sebagai alasan manusia harus belajar adalah:
1. Manusia mengakui diri sebagai hamba Allah/Yahwe yang dilayakkan untuk menerima
otoritas Allah/Yahwe guna menjalankan karaya Allah/Yahwe di Bumi.
2. Berjuang untuk mengali dan menemukan setiap otoritas yang Allah/Yahwe sediakan dalam
diri mereka sendiri seperti tertulis “rancangan didalam hati manusia seperti air di sumur
yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya (Proverb 20:5).”
3. Bertekun untuk manfaatkan dan melakukan semua otoritas Allah/Yahwe dengan sepenuh
hati seolah-olah semua itu dikerjakan hanya untuk Allah/Yahwe saja dan bukan untuk
manusia (Colossian 3:23)
Otorita Allah/Yahwe telah tersimpan dalam diri manusia, namun setiap manusia perlu
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna belajar menggali, mengenali, menerima, dan
melaksanakan Otoritas tersebut. Ini berarti, setelah mengenali dan menerima Otoritas yang
disebut Talenta, manusia seharusnya tidak pergi dan menyimpannya ditempat yang aman dan
menyenangkan. Melainkan Talenta itu harus dikerjakan melalui proses belajar guna mengisi diri
dengan semua hal yang benar yang dapat mendatangkan semua yang suci, mulia, adil, baik,
menyenangkan, bajik dan patut dipuji serta penuh kasih. (Philippians 4:8).
Dengan demikian, belajar tidak hanya memberdayakan, tetapi juga melayakan setiap orang
terhadap otoritas Allah/Yahwe. Sebab Otoritas ini akan memampukan setiap orang untuk
mempelajari semua yang bisa dipelajari, mengenal dan memahami semua yang dipelajari guna
melakukan semua yang telah dipelajari. Sehingga pada akhirnya, seseorang yang telah belajar
atau mendapatkan Otoritas Allah/Yahwe lewat Pendidikan bertumbuh menjadi pribadi yang
terdidik (Proverb 19:8).
TUJUAN BELAJAR
Belajar menjadi Pribadi Terdidik
Siapakah Pribadi Terdidik itu? Orang Terdidik adalah dia yang selalu dan senantiasa belajar
(Proverb 18:15) mengisi diri dengan Ilmu Pengetahuan, Ketrampilan dan Pemahaman. Melalui
pendidikan seorang terdidik dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri dan menjadi
sejahtera. Mengapa? Orang pintar umumnya berhasil dalam karya karena mereka tidak hanya
memikirkan apa yang mereka tahu, tetapi lebih dari itu, mereka tahu apa yang harus dikerjakan.
(Proverb 14:8).
Belajar untuk mendapatkan didikan yang baik dapat berlangsung di mana saja. Belajar dimulai
dari diri, orangtua, keluarga, dan juga dari orang lain. Demikian Nabi Salomon bersabda
“Seseorang dapat belajar dari orang lain seperti pisau menajamkan pisau “People can learn from
the others like the iron can sharpen the iron Proverb 27:17”
Belajar mendapatkan Pengetahuan
Pengembangan talenta menjadi sebuah kompetensi dapat berwujud sebuah pengetahuan, dan
pengetahuan merupakan dasar bagi semua tindakan yang berpotensi memberi keberhasilan.
Pengetahuan (talenta dan kompetensi) dapat diusahakan melalui proses belejar berkelanjutan
berdasarkan konsep dasar dalam hidup; yakni konsep untuk membentuk diri menjadi apa dan
untuk mendapatkan hasil apa sesuai keyakinan dasar yang ditetapkan. Demikan Rasul Judas
menulis “But you my friends, keep on building yourselves up on your most sacred faith- Jude
1:20.
Namun, setiap ilmu pengetahuan yang diperoleh harus diwujudkan dalam tindakan seperti tertera
dalam ayat suci: Put into practice what you learned, what you learned and received from…….
Philippians 4:9. Sebab praktek akan membuktikan keberhasilan belajar tidak hanya dalam
melakukan hal-hal biasa, tetapi juga hal-hal ajaib (luar biasa) seperti tertulis Those who believe
In me will be capable of doing even greater things than the ones I myself did. John 14:12
sehingga nama Allah/Yahwe dipermuliakan didalamnya seperti tertulis: God gave knowledge to
human beings so that we would praise him for the miracles he performs – Sirach 38:6.
Jadi jelaslah bahwa manusia belajar untuk mendapatkan Otoritas Allah/Yahwe. Otoritas itu berisi
Ilmu Pengetahuan dan Technology yang mencerdaskan dan ketika Anda cerdas, Anda memiliki
kemampuan dan kapasitas untuk memiliki kepastian terhadap apa yang diyakini, konsisten
terhadap apa yang dikerjakan dan megerjakannya tepat sesuai yang diyakini (Sirach 5:9). Maka
Anda pun akan sejahtera karena Ilmu Pengetahuan yang dikirim adalah untuk kesejahteraan
umatNya seperti tertulis She sends knowledge and understanding like the rain, and increase the
honor of those who receive her-Sirach 1:19
O Opportunity

- Kesempatan

Segala sesuatu ada dan terjadi bukan secara kebetulan saja. Ada kekuatan maha besar yang
menjadikan tepat sesuai waktu/kesempatan yang ditetapkanNya serperti tertulis “everything that
happens in this world happens at the time God chooses” (Ecclesiastes 3:1).
Manusia sedang mempelajari dan mencari tahu bagaimana Alam Raya ini terbentuk. Banyak
theory dan methodology telah dinyatakan, namun belum satu pun diyakini untuk menjawab
bagaimana terbentuknya Alam Semesta. Namun, sebabagi umat beriman, kita diberi kesempatan
untk mengakui bahwa Allah/Yahwe telah menetapkan segala sesuatu indah pada waktu; ada
waktu untuk lahir atau mati; ada saatnya untuk belajar dan bekerja dan juga ada waktu untuk
beristirahat dan bersenang-senang dan seterusnya (Ecclesiastes 3:1 – 12).
Allah telah menetapkan waktu atau kesempatan bagi segala-sesuatu, namun manusia terkadang
mengakui tidak memiliki cukup kesempatan. Pada sisi lain ada manusia menerima kesempatan
untuk belajar dan berbuat baik, tetapi yang lain selalu mencari kesempatan untuk mengabaikan
tugas dan berbuat jahat.
Kesempatan sesungguhnya selalu ADA dan ditujukan untuk belajar dan berbuat baik. Hal pokok
yang harus dilakukan adalah Anda harus berkesempatan untuk mengenal Otoritas Allah.
Selanjutnya anda harus belajar memberdayakan diri dengan Otoritas tersebut. Jikalau Anda tidak
sempat belajar berarti Anda membiarkan diri menjadi pribadi bodoh. Orang bodoh hanya
mengahbiskan kesempatannya untuk terus memikirkan apa yang dia tahu. Sebaliknya orang
pintar selalu berkesempatan untuk belajar sehingga dia tahu mengerjakan apa yang dia pikirkan.
((Proverb 14:8 dan Proverb 20:5).
Kesempatan untuk belajar dan berbuat baik dapat diperoleh melalui proses mengisi diri dengan
ilmu pengetahuan, pengertian, hikmat dan nilai secara sistematis dan berkelanjutan melalui
Pendidikan. Melalui Pendidikan Anda berkesempatan mengali dan memberdayakan kekuatan
nalara, dan logika (Wisdom of Solomon 7: 11 – 20). Nalar dan logika berisi pengetahuan untuk
mengenal dan memahami sesuatu yang SALAH atau BENAR. Nalar, dan logika juga berisi
pengetahuan untuk mengakui bahwa sesungguhnya kesempatan itu selalu ada atau tidak pernah
hilang. Oleh sebab itu, jadikanlah Pendidikan sebagai benteng Hidupmu guna membentengi diri
dari kebodohan dan kesia-siaan seperti tertulis “take the education as your life shield in order to
guard you against evil (Sirach 4:20).
Ambilah kesempatan untuk belajar membekali diri kemudian gunakan kesempatan itu untuk
menyatakan diri dalam perbuatan baik dan benar. Anda adalah tulang punggung Negeri, jadi
ambil dan gunakan kesempatan untuk memberdayakan diri guna melakukan perbuatan yang
berkenan bagi kehendak Allah (Mathew 6:33).

Valuable to life and humanity

- Bermanfaat bagi Kehidupan dan Kemanusian

Setiap manusia dilahirkan dengan satu tujuan yakni hidup untuk memberi manfaat bagi diri,
orang lain dan juga Negeri.
Bagaimana menjalani hidup yang memberi manfaat? Lakukanlah sesuatu yang berkenan bagi
diri dan pebelajari apa yang bisa dipelajari kemudian resapi, dan hayati serta amalkan dalam
hidup seperti tertulis “do ourselves a favor and learn all we can; then remember and do what we
learn and we will prosper (Proverb 19:8).
Bagaimana menyatakan kemanfaatan diri atau hidup? Ada banyak cara menyatakan kemanfaat
diri dan beberapa diantaranya adalaha:
1. Bermanfaat melalui Pemikiran - Valuable trough Mind.
Segala sesuatu di Dunia ini berawal dari Pikiran (Sirach 37:18b). Pikiran memiliki kekuatan ide,
gagasan, logika dan pandangan. Kekuatan pikiran dapat diwujudkan dalam perencanaan atau
rancangan

tentang

suatu

masa

depan

yang

membawa

kesejahteraan

dan

harapan

(Jeremiah29:11). Rangcangan atau perencanaan adalah sebuah hal mutlak yang harus dibuat
sebelum melakukan sesuatu seperti tertulis “Planning and thought lie behind everything that is
done (Sirach 37:16). Sebab perencanaan dapat membentuk sebuah kerangka berpikir dan kerja
secara SMART atau spesifik (specific), terukur (measurable), bias dicapai (attainable), realistis
(realistic) dan tepat waktu (time scheduled) maka anda akan berhasil. Sebaliknya, tidak akan ada
hasil yang maksimal dari sebuah pekerjaan tanpa perencanaan sperti tertulis “Plan carefully and
you will have plenty but if you act too quickly, you will never have enough (Proverb 21:5).
Namun, perlu disadari bahwa setiap perencaan harus dimohonkan rahmat dari Allah, karena
hanya melalui rahmatNya, kita akan berhasil mewujud-nyatakan setiap perencanaan tersebut.
(Proverb 16:3). Kita membutuhkan rahmat tuntunan karena kita terkadang tidak bisa berbuat
sesuai perencanaan yang sudah dibuat. (Proverb 16:9)

2. Bermanfaat melalu Tutur Kata - Valuable trough Word.
Hal pertama dan utama yang patut dilakukan saat bangun pagi adalah mengucap syukur dan
berterima-kasih atas hari baru yang penuh suka-cita dan kesempatan yang Allah sediakan.
Kemudian ucapakan selamat pagi penuh senyium bagi mereka yang dijumpai pagi itu. Anda tahu
apa? Kabar baik ini sungguh memberi kesehatan dan kekuatan dasyat bagi jiwa dan raga
(Proverb 16:24) bagi seseorang untuk menemukan kemabali kekuatan hidupnya. Sehingga segala
kecemaan yang akan merampas kebahagiaannya (Proverb 12:25) tak akan datang lagi padanya.
Belajar dan sempatkan diri untuk mengucapkan kata-kata yang berkenan, menghibur,
memotivasi, menguatkan dan sopan bagi diri dan sesama. Kata-kata Anda memberi kekuatan
juga kehormatan sebab Tuhan sesungguhnya tidak berkanan bagi orang yang merendahkan diri
atau menyombongkan diri bagi orang lain

3. Bermanfaat lewat Perbuatan - Valuable trough Action
Ada banyak perbuatan baik dengan manfaat yang besar, namun sebelum melakukan yang lain,
pikirkan dan lakukan perbuatan yang kecil dan sederhana ini; “Bersenyium.” Bersenyium tidak
sulit dan tidak perlu membayar. Sehingga saya akan memberi orang lain senyium sebagai
pertanda kabar baik, dan kamu tahu, senyiumku akan membuat mereka merasa lebih beruntung
dan berbahagia (Proverb 15:30).
Manusia dilahirkan untuk berbuat baik karena Allah telah memberi mereka pekerjaan sesuai
kehendakNya (Sirach 40:1a) dan setiap pekerjaan yang dikerjakan mempunyai tujuannya sendiri.
Namun, apapun yang kerjakan, lakukan itu dengan sepenuh hati dan syukur seolah-olah
pekerjaan itu dilakukan bagi Allah dan bukan bagi manusia (Colossian 3:23). Ini berarti baik
atau tidak perbuatan tidak ditentukan dari apa yang dikerjakan melainkan oleh bagaimana
pekerjaan itu dilakukan. Karena sekecil apa pun pekerjaan yang dilakukan merupakan sebuah
ibadah yang memberi sumbangan berharga bagi kesuksesan hidup bersama. (Sirach 38:34).
Setiap perbuatan baik adalah cerminan pribadi anda yang memantulkan segala yang baik dan
benar sehingga dengan bercermin pada perbuatan anda, orang lain dapat melihat dan memuji
kemuliaan Allah didalamnya (Mathew 5:16). Melalui cahaya perbuatan baik, segala yang
dikerjakan tidak akan jadi sia-sia karena Anda dapat melihat tujuan dan kepada siapa perbuatan
itu dimanfaatkan. (Sirach 12:1).

Excellence

- Unggul

Kita telah memiliki Otoritas Allah dan kita telah belajar mengenal dan mengembangkan Otoritas
tersebut guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam hidup. Dengan kemampuan dan
kapasitas yang dimiliki, kita bisa berbuat sesuatu yang dapat memberi manfaat pada setiap
kesempatan. Dan setiap pribadi yang bermanfaat akan terus belajar mengembangkan diri hingga
mencapai suatu kualitas diri yang unggul. Keunggulan dapat diukur dari sifat, sikap, tutur kata,
perbuatan, kebiasaan.
Siapapun dia tidak hanya hidup untuk memiliki Otoritas Allah dan setelah itu diam. mereka akan
terus berjuang dalam setiap kesempatan untuk berbuat sesuatu yang dapat menjadikan mereka
tidak hanya bermanfaat tetapi juga unggul. Excellence is not an ordinary word only but
excellence is a word with power that everyone is dreaming to make it his/her character.
Character is the nature that God gave so that human can build their lives base on all things that
are good and that deserve praise; things that are true, noble, right, pure, kind, lovely and
honorable. One who has this character is called an excellence person and an excellence person is
considered valuable.

A valuable person will grow with excellence and with professionalism because an excellence
person knows to build his character base on the following pillars of character like that stated by
Josephson Institute of Ethics below:

1.Trust worthiness.
A trustworthy person is someone in whom you can place your trust and rest assured that the trust
will not be betrayed. A person can prove their trustworthiness by fulfilling an assigned
responsibility. Trustworthiness helps us to grow in integrity. It means Trust worthiness makes us
certain about what we believe (capacity and capability that we have) and consistent in what we
say and committed in what we do (Sirach 5:9)
2.Responsibility.
Responsibility means we are not only have good self-discipline but also we are accountable in
doing our works.
3.Respect
Respect denotes both a positive feeling of esteem for a person or other entity (such as a nation or
a religion), and also specific actions and conduct representative of that esteem. Respect can be a
specific feeling of regard for the actual qualities of the one respected (e.g., "I have great respect
for her judgment"). It can also be conduct in accord with a specific ethic of respect.
This character is recognized by valuing the others as well as having respect for ourselves.
4.Fairness
Fairness enables you to act in an honest and honorable manner. It also helps you to act in
accordance with what is deserved or with rules.
5.Caring
Excellence person has a tender thoughtfulness, sympathy, compassion and love for the others.
6.Citizenship
This character empowers us to have a good sense of responsibility for our selves, our family, our
relative and community. This character of citizenship helps to build up our spirit of cooperation
and to live in touch close with the others.

Those who believe In me will be capable of doing even greater things than the ones I myself did.
John 14:12

More Related Content

Similar to PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN KEMANUSIAAN

Materi pokok 03
Materi pokok  03Materi pokok  03
Materi pokok 03Mans Mari
 
Islam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu PengetahuanIslam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu PengetahuanDUNIS RESTU
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Novia Senja
 
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAlam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAnggi Hafiz
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfJatiPamungkas5
 
menuntu ilmu
menuntu ilmumenuntu ilmu
menuntu ilmusulaeni
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdf
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdfMakalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdf
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdfYunia47
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptxNabilaZaid1
 
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdf
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdfTinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdf
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdfZukét Printing
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanAsri Yunita
 

Similar to PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN KEMANUSIAAN (20)

Materi pokok 03
Materi pokok  03Materi pokok  03
Materi pokok 03
 
Islam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu PengetahuanIslam dan ilmu Pengetahuan
Islam dan ilmu Pengetahuan
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Ipi.rtf2
Ipi.rtf2Ipi.rtf2
Ipi.rtf2
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan KarakterAlam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
 
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
 
menuntu ilmu
menuntu ilmumenuntu ilmu
menuntu ilmu
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VIIRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas VII
 
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdf
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdfMakalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdf
Makalah Agama Mendorong Menuntut Ilmu_Kelompok 5 (1).pdf
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdf
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdfTinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdf
Tinjauan Psikologis Tentang Belajar.pdf
 
TUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docxTUGAS FIDA.docx
TUGAS FIDA.docx
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Ppt 1 pribadi manusia
Ppt 1   pribadi manusiaPpt 1   pribadi manusia
Ppt 1 pribadi manusia
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
 

More from Leonardus Nana

Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesLeonardus Nana
 
I was born because of love
I was born because of loveI was born because of love
I was born because of loveLeonardus Nana
 
Fides quaerens intelectum
Fides quaerens intelectumFides quaerens intelectum
Fides quaerens intelectumLeonardus Nana
 
Fides quaerens intelectum 1
Fides quaerens intelectum 1Fides quaerens intelectum 1
Fides quaerens intelectum 1Leonardus Nana
 
Timor island in legend and fact
Timor island in legend and factTimor island in legend and fact
Timor island in legend and factLeonardus Nana
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesLeonardus Nana
 
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah reading
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah readingSoal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah reading
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah readingLeonardus Nana
 

More from Leonardus Nana (10)

Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fides
 
Hope
HopeHope
Hope
 
I was born because of love
I was born because of loveI was born because of love
I was born because of love
 
Fides quaerens intelectum
Fides quaerens intelectumFides quaerens intelectum
Fides quaerens intelectum
 
Fides quaerens intelectum 1
Fides quaerens intelectum 1Fides quaerens intelectum 1
Fides quaerens intelectum 1
 
A love in education 3
A love in education 3A love in education 3
A love in education 3
 
Hope
HopeHope
Hope
 
Timor island in legend and fact
Timor island in legend and factTimor island in legend and fact
Timor island in legend and fact
 
Mengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fidesMengasah gergaji fides
Mengasah gergaji fides
 
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah reading
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah readingSoal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah reading
Soal ujian nasional bahasa inggris tahun 2013 naskah reading
 

PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN KEMANUSIAAN

  • 1. Education as the Humane Agent EDUCATION IS FOR A LOVE By Leonardus Nana PENGANTAR Kita sering menemukan banyak tulisan berbentuk Buku atau artikel dalam Bahasa Asing, khususnya dalam Bahasa Inggris. Namun, isi dari Buku atau Artikel dimaksud, ternyata dalam Bahasa Indonesia saja. Para penulis tentu mempunyai alasan khusus untuk memberi judul dalam Bahasa Inggris. Pertama, Penulis berharap Buku atau artikelnya turut dikenal luas seperti Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional. Kedua, Penulis berharap judul berbahasa Inggris dapat mengangkat pamor Buku atau artikelnya serta dapat memikat pembaca untuk memilikinya. Pemberian Judul berbahasa Inggris bagi sebuah Buku atau Artikel sesungguhnya tidak menyalahi tatanan. Namun, alangkah lebih baik jika para penulis mau memilihkan Bahasa Indonesia sebagai Judul. Dengan demikian Bahasa Indonesia akan lebih mudah dikenal dan berkembang. Semoga dengan kekuatan Penuturnya yang besar, Bahasa Indonesia dapat go Internasional juga. Namun, mengapa tulisan pendek ini harus memilih Bahasa Inggris untuk judulnya? Penulis sesungguhnya tidak mempunya tendensi untuk mengagungkan Bahasa Inggris atau sebaliknya merendahkan Bahasa Indonesia. Kamu tahu mengapa? Alasan pokoknya adalah pemilihan akronim A-L-O-V-E sebagai materi kajian bagi penulisan artikel ini. LATAR BELAKANG Manusia memproklamirkan diri sebagai ciptaan yang istimewa, karena selain mendapatkan cinta dan kasih Allah/Yahwe, manusia memiliki kualitas dari Allah/Yahwe, pencipta mereka. Dengan
  • 2. kualitas dari Allah/Yahwe, manusia dapat berpikir, berencana dan berkarya. Sedangkan ciptaan lain, seperti hewan tidak bias melakukan apa yang dilakukan oleh manusia seperti dapat berpikir, berencana dan berkarya. Dengan kualitas yang dimilki, manusia telah bertumbuh dan berkembang dari makluk yang primitive, sangat sederhana dan lemah menjadi makluk yang pintar dan luar biasa. Namun sifat dasar manusia seperti ketergesaan/tidak sabar, kefanaan, ketidak setiaan, dan ketamakan telah merampas dan menurunkan kadar kualitas lain yang disediakan Allah/Yahwe bagi Manusia. Benar bahwa kadar kualitas yang Allah/Yahwe berikan kepada Manusia terus menurun dan menurun. Penurun kualitas ini telah membuat manusia hidup dalam penderitaan. Namun, Allah/Yahwe tetap menyertai dan mengasihi manusia dan tidak membiarkan mereka hidup dalam sebuah kesia-sian. Mengapa? Allah/Yahwe tetap menghendaki manuisa hidup dalam sebuah kehidupan yang sempurna, penuh damai dan sejahtera. Kesempurnaan dan kesejahteraan hidup akan menjadi milik manusia, namun ini tidak berarti manusia akan memperolehnya begitu saja atau tanpa sebuah usaha. Bagaimana manusia bisa mencapai sebuah kehidupan yang sempurna, penuh damai dan sejahtera? Ini adalah sebuah persoalan yang tidak gampang dan Allah/Yahwe tentu sudah mengetahuinya. Oleh sebab itu, Dia yang Maha Kuasa berkenan melengkapi manusia dengan mulanya menciptakan Alam raya, lalu memenuhinya dengan segala sesuatu baik itu berupa makluk hidup dan tumbuhan maupun semua benda yang berupa benda pada, cair dan gas. Semua ciptaan dimaksud ditujukan bagi pemenuhan kebuAllah/Yahwe hidup manusia. Tentu saja Allah/Yahwe tidak menghendaki agar manuisa dengan mudah atau gampang memperoleh dan mengunakan semua ciptaan tersebut tanpa usaha. Supaya usaha manusia dapat berjalan dan berhasil baik, Allah/Yahwe selanjutnya memberi manusia otoritas penguasaan dan pengelolaan. Usaha dan otoritas penguasaan serta pengelolaan membutuhkan waktu, tenaga/kemampuan dan ketrampilan. Manusia memang sudah memiliki waktu, tenaga/kemampuan dan ketrampilan, namun bagaimana mereka dapat mengelola waktu dengan baik, mengunakan tenaga dengan efektif dan bisa mengasah diri menjadi trampil? Allah/Yahwe sungguh baik dan penuh kasih, Dia sangat memperhatikan segala kebuAllah/Yahwe manusia ciptaanNya. Guna menjadikan manusia
  • 3. pribadi yang tidak bergantung tapi berhasil dan mandiri dalam mengusahakan, menguasai dan mengelola Alam Raya beserta isinya, maka Allah/Yahwe mengirimi manusia Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman. Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman Pada dasarnya Allah/Yahwe telah menaburkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman kepada manusia sejak penciptaan. Namun, Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman itu akhirnya menjadi kering karena manusia telah berspekulasi dengan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman. Pada dasarnya manusia berpikir dengan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman mereka dapat mengungkap semua misteri penciptaan dan bisa menyamakan diri mereka dengan Allah/Yahwe Pencipta. Spekulasi manusia telah menghancurkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman yang telah dimiliki. Namun, karena kasihNya, Allah/Yahwe berkenan untuk menyegarkan kembali Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman yang telah ditabur dalam diri manusia. Bagaimana Allah/Yahwe menaburkan kembali Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman? Allah/Yahwe menaburi manusia Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman bagaikan mencurahkan air hujan diatas palung-palung Sungai yang kering. Ketika air hujan tersebut menyentuh tanah, maka akan terbentuk sumber-sumber air yang mengairi dan mengisi palung-palung yang kering. Demikan pula Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman yang dikirim akan memberi pencerahan bagi manusia. Pencerahan itu memberi pemahaman untuk mengukuhkan harkat dan martabat mereka yang menerimanya (Sirach 1:19). Dan setiap orang yang memiliki harkat dan martabat yang kokoh, akan dilayakkan untuk mengetahui segala sesuatu baik itu tentang Allah/Yahwe, Pencipta mereka maupun tentang segala ciptaanNya. Selanjutnya bahwa hanya orang-orang yang berharkat dan bermartabat bisa memahami apakah ilmu pengetuan yang mereka peroleh itu telah dimanfaatkan tepat guna bagi kehidupan mereka dan sesuai dengan kehendak Allah/Yahwe. Dari uraian diatas, kita dapat memahami bahwa Ilmu Pengetahuan sungguh penting bagi pertumbuhan, dan perkembangan kehidupan manusia. Tetapi Pemahaman tentu lebih penting lagi. Kamu tahu mengapa? Sebuah pemahaman yang baik dan benar akan melahirkan sebuah kesadaran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kemudian kesadaran itu akan menumbuhkan
  • 4. sebuah keyakinan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat memberdayakan nmanusia guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas. Selanjutnya keyakinan itu menghidupkan sebuah Iman. Iman inilah yang akan menuntun manusia dalam mencari, mengasah dan menerapkan Ilmu Pengetahuan dalam kehidupan. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebesar apapun manusia memiliki Ilmu dan pengetahuan akan menjadi sia-sian jika tidak ada Iman. Karena Iman dapat memberi harapan terhadap apa yang dipercayai, memberi keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki, dan konsisten terhadap apa yang dikatakan serta komitmen terhadap apa yang dikerjakan (Sirach 5:9-10). Dengan demikian, manusia tidak mungking berspekulasi dengan Ilmu Pengetahuan yang dimiliki. Karena harapan, kepastian, konsistensi dan komitmen dapat menjadi landasan bagi segala sesuatu yang hendak dicapai dan merupakan bukti bagi semua hal yang sedang direncanakan atau diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mulanya membangun diri dengan karya-karya sebagai perwujudan pemenuhan rasa ingin tahu. Pemenuhan rasa ingin tahu dapat berhasil karena adanya pengetahuan yang mamadai. Namun terkadang pengetahuan itu dapat diaplikasikan dalam sebuah spekulasi yang menyesatkan. Oleh sebab itu, manusia memerlukan iman yang dapat menuntun Ilmu pengetahuan menuju pada kesempurnaan karya. Sebab bila anda dapat mencapai sebuah kesempurnaan dalam karya, maka ilmu pengetahuan dapat memberikan anda tidak hanya kehormatan tetapi juga kelayakan untuk memahami segala misteri dalam karya penciptaan serta memuji dan memuliakan Allah/Yahwe. (Sirach 38:6). Pendikan Dari mana dan bagaiman manusia mendapatkan Ilmu pengetahuan dan pemahaman itu? Allah/Yahwe mengirim Ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam sebuah paket yang disebut Pendidikan. Pendidikan tersebut ditanam dalam diri dan menjadi bagian dari hidup setiap manusia. Pendidikan (edukasi) sesungguhnya adalah bagian dari kehidupan manusia tetapi pendidikan itu sendiri bukan buah tangan atau karya dari manusia. Pendidikan adalah anugerah; pendidikan adalah berkat dari Allah/Yahwe yang dicurahkan kedalam pikiran setiap manusia. Tetapi apa sesungguhnya Pendidikan itu?
  • 5. Pendidikan adalah sebuah pembelajaran dan pelatihan sistematis yang memberdayakan manusia memperoleh ketrampilan dan pengetahuan. Ketrampilan dan Pengetahuan dimaksud sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas guna mengasah dan meningkatkan kualitas seseorang dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter. Allah/Yahwe berkenan memberi manusia Pendidikan guna mengisi pikiran dengan Ilmu Pengetahua dan pemahaman. Karena pikiran itu ada dalam tubuh dan tubuh itu sendiri adalah Mesbah bagi Allah/Yahwe sendiri. Oleh sebab itu, tugas kita sebagai ciptaan Allah/Yahwe adalah memelihara tubuh kita agar terjaga kemurnian pikiran guna memelihara pendidikan. Manusia berkewajiban memelihara pendidikan karena pendidikan itu sendiri adalah hidup manusia (Proverb 4:13b). Selain itu, Manusia berkewajiban memelihara pendidikan karena melalui pendidikan, manusia menemukan ilmu pengetahuan yang dikirim oleh Allah/Yahwe. Dan barang siapa menerima ilmu pengetahuan mendapatkan kehormatan dan kelayakan untuk memuji Allah/Yahwe atas setiap keajaiban dalam karyaNya. (Sirach 38:6). MANFAAT PENDIDIKAN Pendidikan akan sangat penting karena melaluinya seseorang mendapatkan kesempatan untuk belajar. Belajar mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman, dan dengan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman tersebut, manusia bias mendapatkan lagi kekuatan dan otoritas Allah/Yahwe. Melalui Pendidikan, setiap orang akan secara sistematis belajar dan melatih diri. Kamu tahu untuk apa? Setiap manusia perlu belajar dan melatih diri guna meningkatkan kualitas diri dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter. Dengan demikian ketika sesorang telah berkualitas dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan karakter, orang tersebut akan disebut seorang terdidik. Seseorang disebut terdidik jika dia telah mendapatkan pendidikan yang cukup, baik itu dari orangtua, masyarakat, lingkungan maupun mendapatkan pendidikan melalaui lembaga formal seperti sekolah dan lemabaga non-formal seperti kursus atau pelatihan. Orang terdidik umumnya memiliki kemampuan lebih baik dalam pengelolaan kecerdasan, ketahanan diri, pengelolaan pemahaman dan pengelolaan ketrampilan. Demikian, diharapkann bahwa melalui kemampuan pengelolaan dimaksud seorang terdidik akan memperoleh pengetahuan yang benar tentang
  • 6. pembentukan Alam Raya, kekuatan yang dimiliki Alam Raya, Tata pergerakan Alam dan tata kehidupan makluk hidup. Yang lebih menakjubkan, manusia terdidik akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan mendaya gunakan kekuatan akal budi manusia itu sendiri. (read Wisdom of Solomon 7: 11– 20). Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pemahaman bahwa dia sesungguhnya tidak berkenan menjalani kehidupan ini untuk sesuatu yang tak berarti. Dia sesungguhnya memiliki mimpi-mimpi yang penuh pengharapan dalam kasih. Mimpi-mimpi itu memiliki sisi indah dan istimewa yang harus digapai melalui sebuah keinginan yang optimistis. Namun, optimism seseorang akan menjadi senjata ampuh jika hanya dia telah mensenjatai diri dengan Pendididkan. Selanjutnya dengan sebuah ketekunan dalam Kasih seorang terdidik akan mendapatkan kekuatan penuh untuk menjadikan diri bermanfaat, baik bermanfaat bagi diri, bagi kemanusan dan Bangsa. Oleh sebab itu, mari berjuang untuk mewujudkan pendidikan dalam kasih tersebut melalui kasih yang dijelaskan sesuai akronim A LOVE berikut: A LOVE A LOVE atau sebuah kasih bagi pendidikan adalah kebajikan yang mengambarkan keuAllah/Yahwe kebaikan, sispati, empati,belas kasihan yang tidak hanya membentuk setiap orang menjadi lebih baik tetapi juga menjadikan orang lain berbahagia. Mengapa demikian? Karena Pendidikan berwadah kasih (A LOVE) membentuk setiap pribadi yang berkelimpahan dalam semua hal yang benar yang dapat mendatangkan semua yang suci, mulia, adil, baik, menyenangkan, bajik dan patut dipuji. (Philippians 4:8). Setiap orang yang berpendidikan sesunguhnya menginginkan A LOVE dalam hidup! Oleh sebab itu siapapun pasti berjuang untuk mendapatkan Pendidkkan berbasis A LOVE, karena A LOVE seperti yang akan diuraikan berikut dapat membantu menjadikan seseorang menjalani hidupnya dalam sebuah standard yang disyaratkan Allah/Yahwe sendiri. Yakni sebuah kehidupan yang diwarnai semangat rendah hati, sabar, lemah lembut, dan kasih. Bahwa standard hidup yang
  • 7. demikian akan memberdayakan seseorang dalam mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman demi kesejahteraan bersama (Ephesians 4:1b-2). Oleh sebab itu, mari kita setiap pribadi berjuang mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman melalui sebuah Pendidikan yang berdasarkan A LOVE seperti yang diuraikan berikut: A for Authority form God = Otoritas dari Allah/Yahwe L for Learn and Grow = Belajar dan bertumbuh O for Opportunity = Kesempatan V for Valuable to life and humanity = Bermanfaat bagi Kehidupan dan Kemanusian E for Excellence = Unggul A Authority form God = Otoritas dari Allah/Yahwe Hal pertma dan utama yang harus dilakukan oleh setiap manusia adalah mengenali apa sesungguhnya otoritas itu. Otoritas adalah suatu kekuatan, kekuasaan atau hak untuk memerintah atau melakukan sesuatu. Siapakah yang memiliki Otoritas? Allah/Yahwe adalah sumber Otoritas dan dengan Otoritas itu Allah/Yahwe telah menyatakan segala sesuatu dan menjadikan segala sesuatu seturut kehendak suciNya. Tetapi Allah/Yahwe tidak akan mempertahankan OtoritasNya sebagai sesuatu yang tidak boleh dimiliki oleh Makluk CiptaanNya. Oleh sebab itu, Otoritas yang sama yang ada pada Allah/Yahwe telah diberikan kepada setiap manusia. Pertanyaannya, mengapa Allah/Yahwe perlu memberikan OtoritasNya kepada manusia? Setiap manusia sesungguhnya, tidak hanya seorang pribadi saja, tetapi lebih dari itu, setiap manusia
  • 8. adalah Mezbah atau perwakilan Allah/Yahwe yang selain diciptakan seturut dan serupa gambaran Allah, mereka diberikan Kekuatan sekaligus PengetahuanNya sendiri guna memahami keagungunganNya dalam setiap ciptaan seperti tertulis: God made us to be like himself or resemble him and gave us his own strength and his own insight to let us see the majesty of His creation. (Gen 1:26-28; Sirack 17: 4&8 ). Tanpa otoritas Allah, manusia tentu tidak mampu untuk menjalankan perannya. Sebab dengan otoritas tersebut manusia dapat melakukan sesuatu yang besar dengan baik dan berhasil, bahkan lebih hebat dari pada yang manusia perkirakan (Yohanes 14:12). Bentuk Otoritas Allah/Yahwe Allah/Yahwe memberikan Otoritas dalam bentuk Pendidikan yang melaluiny manusia mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan Pemahaman. Pendidikan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas guna mengasah dan meningkatkan kualitas dalam kecerdasan, moral, ketahanan mental dan pembentukan karakter. Mengapa manusia membutuhkan Otoritas Allah/Yahwe? Pertma, Manusia sangat antusias dalam menjalankan tugas untuk menguasai dan mengelola Alam Raya. Namun kuasa itu akhirnya pudar karena ketidak sabaran mereka sendiri (Proverb 19:2). Kedua manusia harus menyadari bahwa mereka sesungguhnya tidak memiliki apa-apa, tetapi Allah/Yahwe memberdayakan mereka untuk menyatakan kemulianNya pada setia ciptaan (2Corinthians 3:5). Selanjutnya, bagaimana manusia dapat menerina dan menjalankan otoritas Allah/Yahwe, dapat dilihat dalam Learn and grow berikut. L Learn and Grow = Belajar dan bertumbuh Manusia dilahirkan sebagai pribadi yang paling lemah, namun akhirnya dia bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi penting dan berkuasa. Karena pada mulanya mereka telah dibekali dengan Otak. Otak manusia berisi kekuatan Pikiran yang kaya akan kecerdasan, semangat ingin tahu dan kekuatan logika yang terus dan terus mendorong seseorang untuk belajar, belajar dan belajar untuk bertumbuh. Mengapa manusia perlu belajar?
  • 9. Ada beberapa alasan yang mendasari atau sebagai alasan manusia harus belajar adalah: 1. Manusia mengakui diri sebagai hamba Allah/Yahwe yang dilayakkan untuk menerima otoritas Allah/Yahwe guna menjalankan karaya Allah/Yahwe di Bumi. 2. Berjuang untuk mengali dan menemukan setiap otoritas yang Allah/Yahwe sediakan dalam diri mereka sendiri seperti tertulis “rancangan didalam hati manusia seperti air di sumur yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya (Proverb 20:5).” 3. Bertekun untuk manfaatkan dan melakukan semua otoritas Allah/Yahwe dengan sepenuh hati seolah-olah semua itu dikerjakan hanya untuk Allah/Yahwe saja dan bukan untuk manusia (Colossian 3:23) Otorita Allah/Yahwe telah tersimpan dalam diri manusia, namun setiap manusia perlu meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna belajar menggali, mengenali, menerima, dan melaksanakan Otoritas tersebut. Ini berarti, setelah mengenali dan menerima Otoritas yang disebut Talenta, manusia seharusnya tidak pergi dan menyimpannya ditempat yang aman dan menyenangkan. Melainkan Talenta itu harus dikerjakan melalui proses belajar guna mengisi diri dengan semua hal yang benar yang dapat mendatangkan semua yang suci, mulia, adil, baik, menyenangkan, bajik dan patut dipuji serta penuh kasih. (Philippians 4:8). Dengan demikian, belajar tidak hanya memberdayakan, tetapi juga melayakan setiap orang terhadap otoritas Allah/Yahwe. Sebab Otoritas ini akan memampukan setiap orang untuk mempelajari semua yang bisa dipelajari, mengenal dan memahami semua yang dipelajari guna melakukan semua yang telah dipelajari. Sehingga pada akhirnya, seseorang yang telah belajar atau mendapatkan Otoritas Allah/Yahwe lewat Pendidikan bertumbuh menjadi pribadi yang terdidik (Proverb 19:8). TUJUAN BELAJAR Belajar menjadi Pribadi Terdidik Siapakah Pribadi Terdidik itu? Orang Terdidik adalah dia yang selalu dan senantiasa belajar (Proverb 18:15) mengisi diri dengan Ilmu Pengetahuan, Ketrampilan dan Pemahaman. Melalui pendidikan seorang terdidik dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri dan menjadi sejahtera. Mengapa? Orang pintar umumnya berhasil dalam karya karena mereka tidak hanya
  • 10. memikirkan apa yang mereka tahu, tetapi lebih dari itu, mereka tahu apa yang harus dikerjakan. (Proverb 14:8). Belajar untuk mendapatkan didikan yang baik dapat berlangsung di mana saja. Belajar dimulai dari diri, orangtua, keluarga, dan juga dari orang lain. Demikian Nabi Salomon bersabda “Seseorang dapat belajar dari orang lain seperti pisau menajamkan pisau “People can learn from the others like the iron can sharpen the iron Proverb 27:17” Belajar mendapatkan Pengetahuan Pengembangan talenta menjadi sebuah kompetensi dapat berwujud sebuah pengetahuan, dan pengetahuan merupakan dasar bagi semua tindakan yang berpotensi memberi keberhasilan. Pengetahuan (talenta dan kompetensi) dapat diusahakan melalui proses belejar berkelanjutan berdasarkan konsep dasar dalam hidup; yakni konsep untuk membentuk diri menjadi apa dan untuk mendapatkan hasil apa sesuai keyakinan dasar yang ditetapkan. Demikan Rasul Judas menulis “But you my friends, keep on building yourselves up on your most sacred faith- Jude 1:20. Namun, setiap ilmu pengetahuan yang diperoleh harus diwujudkan dalam tindakan seperti tertera dalam ayat suci: Put into practice what you learned, what you learned and received from……. Philippians 4:9. Sebab praktek akan membuktikan keberhasilan belajar tidak hanya dalam melakukan hal-hal biasa, tetapi juga hal-hal ajaib (luar biasa) seperti tertulis Those who believe In me will be capable of doing even greater things than the ones I myself did. John 14:12 sehingga nama Allah/Yahwe dipermuliakan didalamnya seperti tertulis: God gave knowledge to human beings so that we would praise him for the miracles he performs – Sirach 38:6. Jadi jelaslah bahwa manusia belajar untuk mendapatkan Otoritas Allah/Yahwe. Otoritas itu berisi Ilmu Pengetahuan dan Technology yang mencerdaskan dan ketika Anda cerdas, Anda memiliki kemampuan dan kapasitas untuk memiliki kepastian terhadap apa yang diyakini, konsisten terhadap apa yang dikerjakan dan megerjakannya tepat sesuai yang diyakini (Sirach 5:9). Maka Anda pun akan sejahtera karena Ilmu Pengetahuan yang dikirim adalah untuk kesejahteraan umatNya seperti tertulis She sends knowledge and understanding like the rain, and increase the honor of those who receive her-Sirach 1:19
  • 11. O Opportunity - Kesempatan Segala sesuatu ada dan terjadi bukan secara kebetulan saja. Ada kekuatan maha besar yang menjadikan tepat sesuai waktu/kesempatan yang ditetapkanNya serperti tertulis “everything that happens in this world happens at the time God chooses” (Ecclesiastes 3:1). Manusia sedang mempelajari dan mencari tahu bagaimana Alam Raya ini terbentuk. Banyak theory dan methodology telah dinyatakan, namun belum satu pun diyakini untuk menjawab bagaimana terbentuknya Alam Semesta. Namun, sebabagi umat beriman, kita diberi kesempatan untk mengakui bahwa Allah/Yahwe telah menetapkan segala sesuatu indah pada waktu; ada waktu untuk lahir atau mati; ada saatnya untuk belajar dan bekerja dan juga ada waktu untuk beristirahat dan bersenang-senang dan seterusnya (Ecclesiastes 3:1 – 12). Allah telah menetapkan waktu atau kesempatan bagi segala-sesuatu, namun manusia terkadang mengakui tidak memiliki cukup kesempatan. Pada sisi lain ada manusia menerima kesempatan untuk belajar dan berbuat baik, tetapi yang lain selalu mencari kesempatan untuk mengabaikan tugas dan berbuat jahat. Kesempatan sesungguhnya selalu ADA dan ditujukan untuk belajar dan berbuat baik. Hal pokok yang harus dilakukan adalah Anda harus berkesempatan untuk mengenal Otoritas Allah. Selanjutnya anda harus belajar memberdayakan diri dengan Otoritas tersebut. Jikalau Anda tidak sempat belajar berarti Anda membiarkan diri menjadi pribadi bodoh. Orang bodoh hanya mengahbiskan kesempatannya untuk terus memikirkan apa yang dia tahu. Sebaliknya orang pintar selalu berkesempatan untuk belajar sehingga dia tahu mengerjakan apa yang dia pikirkan. ((Proverb 14:8 dan Proverb 20:5). Kesempatan untuk belajar dan berbuat baik dapat diperoleh melalui proses mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, pengertian, hikmat dan nilai secara sistematis dan berkelanjutan melalui Pendidikan. Melalui Pendidikan Anda berkesempatan mengali dan memberdayakan kekuatan nalara, dan logika (Wisdom of Solomon 7: 11 – 20). Nalar dan logika berisi pengetahuan untuk mengenal dan memahami sesuatu yang SALAH atau BENAR. Nalar, dan logika juga berisi
  • 12. pengetahuan untuk mengakui bahwa sesungguhnya kesempatan itu selalu ada atau tidak pernah hilang. Oleh sebab itu, jadikanlah Pendidikan sebagai benteng Hidupmu guna membentengi diri dari kebodohan dan kesia-siaan seperti tertulis “take the education as your life shield in order to guard you against evil (Sirach 4:20). Ambilah kesempatan untuk belajar membekali diri kemudian gunakan kesempatan itu untuk menyatakan diri dalam perbuatan baik dan benar. Anda adalah tulang punggung Negeri, jadi ambil dan gunakan kesempatan untuk memberdayakan diri guna melakukan perbuatan yang berkenan bagi kehendak Allah (Mathew 6:33). Valuable to life and humanity - Bermanfaat bagi Kehidupan dan Kemanusian Setiap manusia dilahirkan dengan satu tujuan yakni hidup untuk memberi manfaat bagi diri, orang lain dan juga Negeri. Bagaimana menjalani hidup yang memberi manfaat? Lakukanlah sesuatu yang berkenan bagi diri dan pebelajari apa yang bisa dipelajari kemudian resapi, dan hayati serta amalkan dalam hidup seperti tertulis “do ourselves a favor and learn all we can; then remember and do what we learn and we will prosper (Proverb 19:8). Bagaimana menyatakan kemanfaatan diri atau hidup? Ada banyak cara menyatakan kemanfaat diri dan beberapa diantaranya adalaha: 1. Bermanfaat melalui Pemikiran - Valuable trough Mind. Segala sesuatu di Dunia ini berawal dari Pikiran (Sirach 37:18b). Pikiran memiliki kekuatan ide, gagasan, logika dan pandangan. Kekuatan pikiran dapat diwujudkan dalam perencanaan atau rancangan tentang suatu masa depan yang membawa kesejahteraan dan harapan (Jeremiah29:11). Rangcangan atau perencanaan adalah sebuah hal mutlak yang harus dibuat sebelum melakukan sesuatu seperti tertulis “Planning and thought lie behind everything that is done (Sirach 37:16). Sebab perencanaan dapat membentuk sebuah kerangka berpikir dan kerja secara SMART atau spesifik (specific), terukur (measurable), bias dicapai (attainable), realistis
  • 13. (realistic) dan tepat waktu (time scheduled) maka anda akan berhasil. Sebaliknya, tidak akan ada hasil yang maksimal dari sebuah pekerjaan tanpa perencanaan sperti tertulis “Plan carefully and you will have plenty but if you act too quickly, you will never have enough (Proverb 21:5). Namun, perlu disadari bahwa setiap perencaan harus dimohonkan rahmat dari Allah, karena hanya melalui rahmatNya, kita akan berhasil mewujud-nyatakan setiap perencanaan tersebut. (Proverb 16:3). Kita membutuhkan rahmat tuntunan karena kita terkadang tidak bisa berbuat sesuai perencanaan yang sudah dibuat. (Proverb 16:9) 2. Bermanfaat melalu Tutur Kata - Valuable trough Word. Hal pertama dan utama yang patut dilakukan saat bangun pagi adalah mengucap syukur dan berterima-kasih atas hari baru yang penuh suka-cita dan kesempatan yang Allah sediakan. Kemudian ucapakan selamat pagi penuh senyium bagi mereka yang dijumpai pagi itu. Anda tahu apa? Kabar baik ini sungguh memberi kesehatan dan kekuatan dasyat bagi jiwa dan raga (Proverb 16:24) bagi seseorang untuk menemukan kemabali kekuatan hidupnya. Sehingga segala kecemaan yang akan merampas kebahagiaannya (Proverb 12:25) tak akan datang lagi padanya. Belajar dan sempatkan diri untuk mengucapkan kata-kata yang berkenan, menghibur, memotivasi, menguatkan dan sopan bagi diri dan sesama. Kata-kata Anda memberi kekuatan juga kehormatan sebab Tuhan sesungguhnya tidak berkanan bagi orang yang merendahkan diri atau menyombongkan diri bagi orang lain 3. Bermanfaat lewat Perbuatan - Valuable trough Action Ada banyak perbuatan baik dengan manfaat yang besar, namun sebelum melakukan yang lain, pikirkan dan lakukan perbuatan yang kecil dan sederhana ini; “Bersenyium.” Bersenyium tidak sulit dan tidak perlu membayar. Sehingga saya akan memberi orang lain senyium sebagai pertanda kabar baik, dan kamu tahu, senyiumku akan membuat mereka merasa lebih beruntung dan berbahagia (Proverb 15:30).
  • 14. Manusia dilahirkan untuk berbuat baik karena Allah telah memberi mereka pekerjaan sesuai kehendakNya (Sirach 40:1a) dan setiap pekerjaan yang dikerjakan mempunyai tujuannya sendiri. Namun, apapun yang kerjakan, lakukan itu dengan sepenuh hati dan syukur seolah-olah pekerjaan itu dilakukan bagi Allah dan bukan bagi manusia (Colossian 3:23). Ini berarti baik atau tidak perbuatan tidak ditentukan dari apa yang dikerjakan melainkan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Karena sekecil apa pun pekerjaan yang dilakukan merupakan sebuah ibadah yang memberi sumbangan berharga bagi kesuksesan hidup bersama. (Sirach 38:34). Setiap perbuatan baik adalah cerminan pribadi anda yang memantulkan segala yang baik dan benar sehingga dengan bercermin pada perbuatan anda, orang lain dapat melihat dan memuji kemuliaan Allah didalamnya (Mathew 5:16). Melalui cahaya perbuatan baik, segala yang dikerjakan tidak akan jadi sia-sia karena Anda dapat melihat tujuan dan kepada siapa perbuatan itu dimanfaatkan. (Sirach 12:1). Excellence - Unggul Kita telah memiliki Otoritas Allah dan kita telah belajar mengenal dan mengembangkan Otoritas tersebut guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam hidup. Dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki, kita bisa berbuat sesuatu yang dapat memberi manfaat pada setiap kesempatan. Dan setiap pribadi yang bermanfaat akan terus belajar mengembangkan diri hingga mencapai suatu kualitas diri yang unggul. Keunggulan dapat diukur dari sifat, sikap, tutur kata, perbuatan, kebiasaan. Siapapun dia tidak hanya hidup untuk memiliki Otoritas Allah dan setelah itu diam. mereka akan terus berjuang dalam setiap kesempatan untuk berbuat sesuatu yang dapat menjadikan mereka tidak hanya bermanfaat tetapi juga unggul. Excellence is not an ordinary word only but excellence is a word with power that everyone is dreaming to make it his/her character. Character is the nature that God gave so that human can build their lives base on all things that are good and that deserve praise; things that are true, noble, right, pure, kind, lovely and
  • 15. honorable. One who has this character is called an excellence person and an excellence person is considered valuable. A valuable person will grow with excellence and with professionalism because an excellence person knows to build his character base on the following pillars of character like that stated by Josephson Institute of Ethics below: 1.Trust worthiness. A trustworthy person is someone in whom you can place your trust and rest assured that the trust will not be betrayed. A person can prove their trustworthiness by fulfilling an assigned responsibility. Trustworthiness helps us to grow in integrity. It means Trust worthiness makes us certain about what we believe (capacity and capability that we have) and consistent in what we say and committed in what we do (Sirach 5:9) 2.Responsibility. Responsibility means we are not only have good self-discipline but also we are accountable in doing our works. 3.Respect Respect denotes both a positive feeling of esteem for a person or other entity (such as a nation or a religion), and also specific actions and conduct representative of that esteem. Respect can be a specific feeling of regard for the actual qualities of the one respected (e.g., "I have great respect for her judgment"). It can also be conduct in accord with a specific ethic of respect. This character is recognized by valuing the others as well as having respect for ourselves. 4.Fairness
  • 16. Fairness enables you to act in an honest and honorable manner. It also helps you to act in accordance with what is deserved or with rules. 5.Caring Excellence person has a tender thoughtfulness, sympathy, compassion and love for the others. 6.Citizenship This character empowers us to have a good sense of responsibility for our selves, our family, our relative and community. This character of citizenship helps to build up our spirit of cooperation and to live in touch close with the others. Those who believe In me will be capable of doing even greater things than the ones I myself did. John 14:12