SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS 
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi 
Oleh : 
Laras Kun Rahmanti Putri 
21040113130114 
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2013
1. Latar Belakang 
Bidang yang dipelajari oleh plannner ialah mengenai keruangan. Pada langkah selanjutnya, planner 
belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta 
administrasi, peta curah hujan, peta kelerangan, dll. Untuk memudahkan identifikasi, planner 
ditunjang dengan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis 
sehingga apa yang ada di peta yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai 
dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa 
dilakukan calon-calon planner ialah membuat peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta) 
menggunakan software ini. 
2. Permasalahan 
Planner perlu mempelajari ArcGIS agar kemampuannya dapat bersaing dengan planner-planner luar 
negeri, karena ArcGIS memudahkan planner dalam membuat, memanipulasi, mengolah, dan 
menghasilkan ouput suatu peta yang dibutuhkan. Seorang plannner memiliki peran penting terhadap 
masyarakat sekitar dan ArcGIS hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak 
asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan 
tidak meleset. 
3. Kajian Teori 
GIS atau biasa disebut Geographic Information Systematau dalam bahasa indonesia yaitu sistem 
informasi geografis merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (menginput, 
memanage, dan menghasilkan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data spasial 
bereferensi geografis sendiri berarti adalah setiap data merujuk pada suatu lokasi di permukaan 
bumi. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya. 
GIS (Geographical Information System) pada dasarnya dalah perangkat untuk mengumpulkan data, 
mengolah, dan menyimpannya sebagai sebuah database yang kemudian ditampilkan dalam bentuk 
desain grafis. Pada sistem Informasi lain atau pada perangkat lain terkadang hanya memfasilitasi dan 
menghasilkan output saja tanpa adanya database. GIS dapat memberikan panduan atau bantuan 
untuk mengsinkronisasikan antara informasi/data yang ada dengan grafis yang tersedia sehingga 
akan bisa digunakan untuk menentukan sebuah kesesuaian atau keputusan pada suatu wilayah untuk 
kemajuan/peningkatan di berbagai bidang seperti pembangunan, mengevaluasi dampak lingkungan, 
bahkan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembangunan sebuah fasilitas baru. Sedangkan 
pada sistem informasi lainnya, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Sistem informasi yang lain lebih 
cenderung kepada pengolahan sebuah input menjadi output tanpa bisa digunakan sebagai acuan 
untuk mengambil keputusan. 
Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang 
perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan 
disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini. 
 Bidang Kebencanaan 
Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk 
memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana 
kontigensi, dll. Contoh ini menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan 
penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan 
angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat
risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih 
efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada 
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. 
 Bidang Kesehatan 
Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas 
pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka 
menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan 
masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan 
penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. 
 Bidang Lingkungan 
Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki 
gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada 
pemetaan dari Gunung tersebut. 
 dan lain sebagainya 
Pada digitasi kali ini, digitasi dilakukan menggunakan ArcMap. ArcMap merupakan program 
aplikasi sentral di dalam ArcGIS Desktop untuk menampilkan, manipulasi data geografis, 
penggambaran peta, query, seleksi dan editing peta. Di dalam ArcMap memberikan anda kesempatan 
untuk membuat dan bekerja dengan dokumen peta. Sebuah dokumen peta terdiri dari frame data, 
layer, label dan objek grafis. ArcMap memiliki dua jendela utama yang digunakan untuk bekerja 
dengan dokumen peta yaitu : jendela daftar isi dan jendela tampilan. Jendela daftar table berisikan 
tentang data geografis yang akan digambarkan di dalam jendela tampilan, dan bagaimana data 
tersebut akan digambarkan. Jendela tampilan akan menampilkan data geografis dan tampilan layout. 
4. Data 
Peta yang didigit ialah peta administrasi Kota Tegal, di ambil dari web penataanruangjateng.info.
5. Langkah Kerja 
1. Buka software ArcMap. 
2. Buka peta yang akan didigit, dengan menge-klik ikon Add Data atau dengan dengan klik menu 
File > Add Data. 
3. Pilih file. Klik Add. 
4. Peta akan ditampilkan pada Data Frame. 
5. Selanjutnya, atur koordinat pada peta (registrasi) dengan mencari tanda plus yang merupakan 
perpotongan sumbu x dan y. Untuk mendapatkan tanda plus tersebut, zoom-lah hingga terlihat. 
Gunakan fungsi zoom in dan pan. 
6. Klik control point. Jika control point belum ditampilkan pada Toolbar, tampilkan dengan klik 
menu View > Toolbar > Georeferencing.
7. Tempatkan tanda plus pada tanda yang ada di peta. Setelah tepat bertemu, klik kiri, kemudian 
langsung klik kanan. Klik “Input x and y”. Masukkan nilai x sesuai dengan koordinat sumbu x 
dan nilai sesuai dengan koordinat sumbu y. Klik OK. 
8. Lakukan register pada tiga titik lain pada pojok kanan atas, pojok kanan bawah, dan pojok kiri 
bawah. 
9. Tentukan sistem koordinat pada peta yang akan didigitasi dengan mengeklik Data Management 
Tools (pada Toolbox) > Projections and Transformations > Define Projection (klik 2x).
Jika Toolbox belum ditampilkan, tampilkan dengan klik menu Windows > ArcToolbox 
10. Sebuah jendela Spatial Reference Properties akan keluar. Klik Select. Kemudian jendela Browse 
for Coordinate System keluar. Pilih Projected Coordinate System > UTM > WGS 1984 > 
WGS 1984 UTM Zone 49S > Add > OK > OK. Define Projection akan terselesaikan.
11. Setelah itu, mulai mendigit. Klik menu Tools > ArcCatalog. 
12. Buka folder yang berisi peta proyeksi. Lalu pada bagian kosong, klik kanan > New > Shapefile. 
13. Pada kolom Name isikan unsur yang ingin didigit, misal jalan kereta. Kemudian pilih tipenya. 
Untuk jalan kereta, tipenya polyline. Kemudian klik Edit > Select > Projected Coordianate 
System > Add > UTM > WGS 1984 > WGS 1984 UTM Zone 49S > Add > OK > OK. 
Shapefile jalan kereta terbentuk.
14. Munculkan layer jalan kereta pada daftar Layer dengan klik Add Data > jalan kereta.shp > Add. 
Setelah layer jalan kereta ditampilkan pada layer, klik Editor > Start Editing > Start Editing. 
Lalu klik pilih jalan arteri.shp pada Target. 
Setelah itu, klik Start Editing > Snapping. Aktifkan ketiga box. 
Jika ingin mengganti warna, ketebalan, dll, klik kiri 2x pada tampilan warna layer ybs, lalu pilih 
format yang diinginkan.
15. Lalu klik Sketch Tool (gambar pensil). 
16. Mulailah mendigit. Jika titik awal dan titik akhir bertemu, klik dua kali hingga garis yang baru 
saja didigit berwarna biru. Lalu klik Editor > Stop Editing. 
17. Ulangi semua langkah untuk semua legenda hingga semua terdigit. 
18. Klik kanan layer > Open Attribut Table. 
Options > Add Field. 
Isi name (Kecamatan) dan type (text).
Klik OK. 
19. Lalu, buat layout. 
20. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan > Print and Page Setup. Sesuaikan 
proporsi gambar dengan kertas. Untuk membuat ITP, buat box di sebelah kanan dengan 
rectangle atau garis. 
21. Buat tulisan yang diperlukan dengan klik New Text. Sisipkan gambar dan legenda dengan klik 
menu Insert > Picture dan Legend.
22. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Klik kanan > properties. 
23. Pilih opsi kedua. Klik Next lalu Finish. Selesai. 
 
HASIL:
6. Daftar Pustaka 
http://www.penataanruangjateng.info/content.php?query=profil_wilayah_Kota%20Tegal&top=profil 
_wilayah_kab_kota 
Brellian Gema W.2012.”Belajar Dasar-Dasar Arcgis 9.3” dalam Wordpress.http:// brelligema. 
wordpress.com. Diunduh pada Rabu, 4 Desember 2013.

More Related Content

What's hot

Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Troy Ariesta
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSpatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
PENGENALAN ArcMAP dan PENGANTAR ArcCATALOG pada ARCGIS 10.0
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
 
komposit warna
komposit warnakomposit warna
komposit warna
 
Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 

Viewers also liked (9)

Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview  rizky muhammad faisalLaporan digitasi arcview  rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Laporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok viLaporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok vi
 
Georeferencing
GeoreferencingGeoreferencing
Georeferencing
 
modul arcGIS
modul arcGISmodul arcGIS
modul arcGIS
 
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
 
Digitasi
DigitasiDigitasi
Digitasi
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3
 
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
 

Similar to Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS

Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Azmi Rahman
 
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
Saichu Rozin
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pb
sakti619
 

Similar to Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS (20)

Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISTutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
 
Laporan rektifikasi
Laporan rektifikasiLaporan rektifikasi
Laporan rektifikasi
 
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
 
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptxPERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
 
Membuat Layout Peta
Membuat Layout PetaMembuat Layout Peta
Membuat Layout Peta
 
Modul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiModul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upi
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisLangkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
 
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
 
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
 
Review skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sigReview skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sig
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Tutor arcview 3.3
Tutor arcview 3.3Tutor arcview 3.3
Tutor arcview 3.3
 
LAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARATLAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARAT
 
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
264025563 bab-ii-peta-kesampaian-daerah-dan-peta-litologi
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pb
 
Sig
Sig Sig
Sig
 
Sig
Sig Sig
Sig
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri

Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Laras Kun Rahmanti Putri
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri (20)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
 

Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
  • 2. 1. Latar Belakang Bidang yang dipelajari oleh plannner ialah mengenai keruangan. Pada langkah selanjutnya, planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerangan, dll. Untuk memudahkan identifikasi, planner ditunjang dengan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner ialah membuat peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta) menggunakan software ini. 2. Permasalahan Planner perlu mempelajari ArcGIS agar kemampuannya dapat bersaing dengan planner-planner luar negeri, karena ArcGIS memudahkan planner dalam membuat, memanipulasi, mengolah, dan menghasilkan ouput suatu peta yang dibutuhkan. Seorang plannner memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar dan ArcGIS hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset. 3. Kajian Teori GIS atau biasa disebut Geographic Information Systematau dalam bahasa indonesia yaitu sistem informasi geografis merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (menginput, memanage, dan menghasilkan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data spasial bereferensi geografis sendiri berarti adalah setiap data merujuk pada suatu lokasi di permukaan bumi. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya. GIS (Geographical Information System) pada dasarnya dalah perangkat untuk mengumpulkan data, mengolah, dan menyimpannya sebagai sebuah database yang kemudian ditampilkan dalam bentuk desain grafis. Pada sistem Informasi lain atau pada perangkat lain terkadang hanya memfasilitasi dan menghasilkan output saja tanpa adanya database. GIS dapat memberikan panduan atau bantuan untuk mengsinkronisasikan antara informasi/data yang ada dengan grafis yang tersedia sehingga akan bisa digunakan untuk menentukan sebuah kesesuaian atau keputusan pada suatu wilayah untuk kemajuan/peningkatan di berbagai bidang seperti pembangunan, mengevaluasi dampak lingkungan, bahkan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembangunan sebuah fasilitas baru. Sedangkan pada sistem informasi lainnya, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Sistem informasi yang lain lebih cenderung kepada pengolahan sebuah input menjadi output tanpa bisa digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini.  Bidang Kebencanaan Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi, dll. Contoh ini menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat
  • 3. risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.  Bidang Kesehatan Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.  Bidang Lingkungan Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada pemetaan dari Gunung tersebut.  dan lain sebagainya Pada digitasi kali ini, digitasi dilakukan menggunakan ArcMap. ArcMap merupakan program aplikasi sentral di dalam ArcGIS Desktop untuk menampilkan, manipulasi data geografis, penggambaran peta, query, seleksi dan editing peta. Di dalam ArcMap memberikan anda kesempatan untuk membuat dan bekerja dengan dokumen peta. Sebuah dokumen peta terdiri dari frame data, layer, label dan objek grafis. ArcMap memiliki dua jendela utama yang digunakan untuk bekerja dengan dokumen peta yaitu : jendela daftar isi dan jendela tampilan. Jendela daftar table berisikan tentang data geografis yang akan digambarkan di dalam jendela tampilan, dan bagaimana data tersebut akan digambarkan. Jendela tampilan akan menampilkan data geografis dan tampilan layout. 4. Data Peta yang didigit ialah peta administrasi Kota Tegal, di ambil dari web penataanruangjateng.info.
  • 4. 5. Langkah Kerja 1. Buka software ArcMap. 2. Buka peta yang akan didigit, dengan menge-klik ikon Add Data atau dengan dengan klik menu File > Add Data. 3. Pilih file. Klik Add. 4. Peta akan ditampilkan pada Data Frame. 5. Selanjutnya, atur koordinat pada peta (registrasi) dengan mencari tanda plus yang merupakan perpotongan sumbu x dan y. Untuk mendapatkan tanda plus tersebut, zoom-lah hingga terlihat. Gunakan fungsi zoom in dan pan. 6. Klik control point. Jika control point belum ditampilkan pada Toolbar, tampilkan dengan klik menu View > Toolbar > Georeferencing.
  • 5. 7. Tempatkan tanda plus pada tanda yang ada di peta. Setelah tepat bertemu, klik kiri, kemudian langsung klik kanan. Klik “Input x and y”. Masukkan nilai x sesuai dengan koordinat sumbu x dan nilai sesuai dengan koordinat sumbu y. Klik OK. 8. Lakukan register pada tiga titik lain pada pojok kanan atas, pojok kanan bawah, dan pojok kiri bawah. 9. Tentukan sistem koordinat pada peta yang akan didigitasi dengan mengeklik Data Management Tools (pada Toolbox) > Projections and Transformations > Define Projection (klik 2x).
  • 6. Jika Toolbox belum ditampilkan, tampilkan dengan klik menu Windows > ArcToolbox 10. Sebuah jendela Spatial Reference Properties akan keluar. Klik Select. Kemudian jendela Browse for Coordinate System keluar. Pilih Projected Coordinate System > UTM > WGS 1984 > WGS 1984 UTM Zone 49S > Add > OK > OK. Define Projection akan terselesaikan.
  • 7. 11. Setelah itu, mulai mendigit. Klik menu Tools > ArcCatalog. 12. Buka folder yang berisi peta proyeksi. Lalu pada bagian kosong, klik kanan > New > Shapefile. 13. Pada kolom Name isikan unsur yang ingin didigit, misal jalan kereta. Kemudian pilih tipenya. Untuk jalan kereta, tipenya polyline. Kemudian klik Edit > Select > Projected Coordianate System > Add > UTM > WGS 1984 > WGS 1984 UTM Zone 49S > Add > OK > OK. Shapefile jalan kereta terbentuk.
  • 8. 14. Munculkan layer jalan kereta pada daftar Layer dengan klik Add Data > jalan kereta.shp > Add. Setelah layer jalan kereta ditampilkan pada layer, klik Editor > Start Editing > Start Editing. Lalu klik pilih jalan arteri.shp pada Target. Setelah itu, klik Start Editing > Snapping. Aktifkan ketiga box. Jika ingin mengganti warna, ketebalan, dll, klik kiri 2x pada tampilan warna layer ybs, lalu pilih format yang diinginkan.
  • 9. 15. Lalu klik Sketch Tool (gambar pensil). 16. Mulailah mendigit. Jika titik awal dan titik akhir bertemu, klik dua kali hingga garis yang baru saja didigit berwarna biru. Lalu klik Editor > Stop Editing. 17. Ulangi semua langkah untuk semua legenda hingga semua terdigit. 18. Klik kanan layer > Open Attribut Table. Options > Add Field. Isi name (Kecamatan) dan type (text).
  • 10. Klik OK. 19. Lalu, buat layout. 20. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan > Print and Page Setup. Sesuaikan proporsi gambar dengan kertas. Untuk membuat ITP, buat box di sebelah kanan dengan rectangle atau garis. 21. Buat tulisan yang diperlukan dengan klik New Text. Sisipkan gambar dan legenda dengan klik menu Insert > Picture dan Legend.
  • 11. 22. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Klik kanan > properties. 23. Pilih opsi kedua. Klik Next lalu Finish. Selesai.  HASIL:
  • 12. 6. Daftar Pustaka http://www.penataanruangjateng.info/content.php?query=profil_wilayah_Kota%20Tegal&top=profil _wilayah_kab_kota Brellian Gema W.2012.”Belajar Dasar-Dasar Arcgis 9.3” dalam Wordpress.http:// brelligema. wordpress.com. Diunduh pada Rabu, 4 Desember 2013.