Kontekstualisasi Doktrin Iman Islam dalam Kehidupan Sehari-hari
1. KONTEKSTUALISASI
DOKTRIN IMAN DAN ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
Dosen Pembibing
Ahmad bin Yasin, SQ., S.Sos.I., M.Ag
Kelompok 1 Kelas MPKT Agama Islam 15:
• Allya Permata Herdani (2306166594)
• Cindy Nazwa Putri (2306166606)
• Kinanti Muthmadinta (2306166612)
2. Islam, memiliki peran penting bagi kehidupan
manusia. Islam adalah pedoman utama bagi
umat Muslim, yang dapat membimbing mereka
untuk memahami, mengamalkan ajaran agama,
dan mencapai ketakwaan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, kontekstualisasi doktrin iman
dan Islam dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting untuk dipahami agar terciptanya
kedamaian dan kasih sayang dalam hubungan
manusia dan alam semesta. Dengan
pemahaman ini, umat Muslim dapat menjalani
kehidupan yang lebih bermakna dan berarti.
LATAR
BELAKANG
3. 1. Pengertian islam
2. Islam sebagai rahmat bagi
semesta
3. Ketaatan manusia terhadap
Allah
4. Taqwa dan iman terhadap Allah
RUMUSAN MASALAH
4. PENGERTIAN
ISLAM
1.
Secara bahasa kata Islam berasal
dari kata kerja aslama yang berarti
tunduk. Secara istilah, kata Islam
mengacu pada sikap pasrah,
tunduk, dan menyerahkan diri
pada Allah sebagaimana
ditegaskan dalam Qs. Ali Imran,
3:19 “Sesungguhnya agama bagi
Allah ialah sikap pasrah pada-
Nya.”
2. SIKAP PASRAH
KEPADA ALLAH
Kepasrahan hanya pada Allah ditandai dengan
pemberian ketaatan mutlak hanya pada Allah. Oleh
karena itu, keislaman seseorang diawali dengan
Syahadat yang berisi kesaksian tiada Tuhan selain
Allah. Tauhid mensyaratkan untuk meletakkan
ketaatan kepada sesama makhluk di bawah
ketaatan pada Allah, yang artinya hanya dilakukan
apabila berjalan tidak bertentangan dengan
kehendak Allah.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. bersabda:
“Tidak ada ketaatan dalam ma’shiat (menentang)
Allah. Sesungguhnya ketaatan hanyalah dalam
kebaikan.” (HR. Bukhari Muslim).
5. 3. SIKAP KEPASRAHAN MAKHLUK KEPADA
ALLAH SWT.
Sikap islam atau kepasrahan hanya kepada Allah yang
diikrarkan melalui kalimat Syahadat diiringi pula dengan
kesaksian bahwa Muhammad Saw. hanyalah utusan Allah.
Hal ini berarti, kepasrahan kepada Muhammad Saw.
merujuk dalam kapasitas sebagai utusan Allah yang tidak
mungkin mempunyai kehendak yang bertentangan
dengan Allah sebagai Dzat yang mengutusnya.
Hal ini ditegaskan pula dalam surat al-Anbiya 21:107:
“Tidaklah Aku utus kamu kecuali untuk menjadi anugerah
bagi semesta alam.” Ayat ini mendapat penjelasan lebih
lanjut dalam hadis, “Sesungguhnya aku diutus hanya
untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Ahmad).
6. 4. JATI DIRI KEISLAMAN
Q.S adz-Dazariyat 51:56: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
untuk menghamba kepada-Ku.” Sebagai hanya hamba Allah, manusia juga
mempunyai amanah melekat sebagai Khalifah fil Ardl atau penerima mandat
dari Allah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi sesama makhluk Allah seluas-
luasnya di muka bumi. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Qs al-
Ahzaz/33:72: “Sesungguhnya Kami tawarkan amanah pada langit, bumi, dan
gunung mereka menolak dan keberatan. Lalu manusia menerima amanah
tersebut. Sesungguhnya ia adalah sesat lagi bodoh.”
Jati diri manusia sebagai hanya hamba Allah di satu sisi, dan sebagai Khalifah fil
Ardl di muka bumi dengan tugas mewujudkan kemaslahatan seluas-luasnya
menunjukkan hubungan yang otomatis antara kualitas tauhid seseorang dengan
dampak perilakunya kepada sesama makhluk Allah.
Semakin benar sikap tauhid atau konsisten hanya menghamba kepada Allah
sebagai Khaliq (Pencipta), maka semakin baik sikapnya kepada sesama makhluk
(ciptaan)-Nya sebagai sesama hanya hamba-Nya.
7. Pertama, Syahadat. Bagian pertama Syahadat menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
yang berarti tidak ada penghambaan kecuali pada Allah.
Kedua, Shalat. Sehari minimal lima kali seorang muslim dan muslimah melakukan Shalat Fardlu,
yaitu Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh. Shalat adalah momen spiritual yang paling intim
antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Ketiga, Zakat. Pemberian sebagian harta dalam beragam jenisnya adalah sebuah mekanisme di
dalam Islam agar seorang Muslim menghayati harta yang diperolehnya sebagai titipan Allah
yang mesti digunakan untuk kemaslahatan dengan cara berbagi pada pihak lain minimal
sejumlah yang diwajibkan oleh agama.
Keempat, Puasa. Setahun sekali selama bulan Ramadhan, seorang Muslim dilatih untuk menjaga
jarak aman dari aneka kenikmatan duniawi yang halal dan sudah menjadi haknya. Sepanjang
siang dilarang minum minuman dan makan makanan halal yang sudah pula menjadi hak
miliknya.
Kelima, Haji bagi yang mampu. Ibadah Haji dipenuhi dengan gerakan-gerakan simbolik. Berhaji
secara fisik dan jiwa tentu.
1.
2.
3.
4.
5.
5. RUKUN ISLAM DAN SPIRITUALITAS
8. Takwa adalah satu-satunya ukuran nilai seorang manusia di hadapan Allah, yakni
sedalam apa Tauhid atau iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan
mampu melahirkan kemaslahatan atau perilaku baik pada sesama makhluk
Allah. Iman kepada Allah yang melahirkan kemaslahatan dan kerahmatan
semesta adalah iman yang menggerakkan peradaban manusia dan dunia.
6. KONTEKSTUALISASI ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
َوُه ۗاْوُلِداۗ ِاْعْوُلِدْعَت اَّلَا ىٰٓل
َع ٍمْوَق ُنٰاَن َش ْمُكَّنَمِرْجَي اَلَو ِۖط ْسِقْلاِب َءۤاَدَه ُش ِهّٰلِل َنْياِمَّوَق اْوُنْوُك اْوُنَمٰا َنْيِذَّلا اُّيَهٰٓيَا
َنْوُلَمْعَت اَمِب ٌۢرِبْيَخ َهّٰللا َّنَهّٰللاۗ ِا واَّتُقاَو ۖى ٰوْقِللَّت ُبَرَاْق
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Maidah 5:8) .
9. Pemahaman mengenai kontekstualisasi doktrin iman dan Islam dalam
kehidupan sehari-hari sangat berkaitan dengan Islam sebagai rahmat bagi
semesta. Dengan pemahaman mengenai hal tersebut umat muslim dapat
lebih memahami dan menjalankan ajaran agama islam dengan lebih baik,
meningkatkan ketakwaan kepada Allah, dan menciptakan hubungan yang
harmonis dengan manusia serta alam semesta.
KESIMPULAN
10. Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung. (n.d.). (Spesial Ramadhan)
Ramadhan dan Islam Rahmatan lil ‘Alamin. [online] Available at:
https://syariah.radenintan.ac.id/spesial-ramadhan-ramadhan-dan-islam-
rahmatan-lil-alamin/
www.youtube.com. (n.d.). Islam Sebagai Rahmat Bagi Semesta - Dr. Nur Rofiah,
Bil. Uzm. [online] Available at: https://youtu.be/qfzkq8XlJH4?
si=SEslBWErmB1LdmG0
Universitas Indonesia. 2020. Buku Ajar Mata Kuliah Agama Islam.
REFRENSI