SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Multiple Sclerosis



A. definisi

           Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakit dimana syaraf-syaraf dari sistim syaraf
    pusat (otak dan sumsum tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi.
    Myelin, yang menyediakan suatu penutup atau isolasi untuk syaraf-syaraf, memperbaiki
    pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan juga adalah penting
    untuk memelihara kesehatan dari syaraf-syaraf. Pada multiple sclerosis, peradangan
    menyebabkan myelin akhirnya menghilang. Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik
    yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi lebih perlahan. Sebagai
    tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. Ketika semakin banyak syaraf-syaraf yang
    terpengaruh, seorang pasien mengalami suatu gangguan yang progresif pada fungsi-fungsi
    yang dikontrol oleh sistim syaraf seperti penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan,
    menulis, dan ingatan.

            Kira-kira 350,000 orang-orang di Amerika mempunyai multiple sclerosis. Biasanya,
    seorang pasien didiagnosis dengan multiple sclerosis berumur antara 20 dan 50 tahun,
    namun multiple sclerosis telah didiagnosis pada anak-anak dan pada kaum tua. Multiple
    sclerosis adalah dua kali lebih mungkin terjadi pada Caucasians (orang kulit putih) daripada
    dalam kelompok lain mana saja. Wanita-wanita adalah dua kali lebih mungkin daripada
    pria-pria dipengaruhi oleh multiple sclerosis diawal kehidupannya.

B. Penyebab Multiple Sclerosis

            Penyebab dari multiple sclerosis masih belum diketahui. Pada 20 tahun terakhir,
    peneliti-peneliti telah memusat (fokus) pada kelainan-kelainan dari sistim imun dan genetik-
    genetik untuk penjelasan-penjelasan. Sistim imun adalah pertahanan tubuh dan adalah
    sangat terorganisasi dan teratur. Jika terpicu oleh suatu penyerang (agresor) atau obyek
    asing, sistim imun menyusun suatu tindakan pertahanan yang mengidentifikasi dan
    menyerang penyerbu dan kemudian menarik diri. Proses ini tergantung pada komunikasi
    yang cepat diantara sel-sel imun dan produksi dari sel-sel yang dapat menghancurkan
    pengganggu. Pada multiple sclerosis, peneliti-peneliti mencurigai bahwa suatu agent asing
    seperti suatu virus merubah sistim imun sehingga sistim imun merasa myelin sebagai suatu
    pengganggu dan menyerangnya. Serangan oleh sistim imun pada jaringan-jaringan yang
    seharusnya melindungi disebut autoimmunity, dan multiple sclerosis dipercayai adalah
    suatu penyakit dari autoimmunity. Dimana beberapa dari myelin mungkin diperbaiki setelah
    penerangan, beberapa dari myelin menghilang dan syaraf-syaraf dilepaskan dari penutup ini
(menjadi demyelinated). Luka parut juga terjadi, dan material disimpan kedalam luka-luka
    parut dan membentuk plak-plak (plaques).

            Meskipun perannya masih belum jelas, genetik-genetik mungkin memainkan suatu
    peran pada multiple sclerosis. Orang-orang gipsi Eropa, Eskimo-Eskimo dan Bantu Afrika
    pada dasarnya tidak mengembangkan multiple sclerosis, dimana orang-orang pribumi Indian
    dari Amerika Utara dan Selatan, orang-orang Jepang dan kelompok-kelompok Asia lain
    mempunyai suatu kejadian yang rendah. Populasi umum mempunyai kurang dari satu persen
    kesempatan untuk pernah mendapatkan multiple sclerosis. Kesempatan meningkat pada
    keluarga-keluarga dimana seorang saudara derajat satu mempunyai penyakit ini. Jadi,
    seorang kakak/adik laki, kakak/adik perempuan, orangtua, atau anak dari seseorang dengan
    multiple sclerosis berkesempatan satu sampai tiga persen mengembangkan multiple
    sclerosis. Dengan cara yang sama, kembar dua yang identis mempunyai suatu kesempatan
    hampir 30% memperoleh multiple sclerosis sedangkan kembar dua yang tidak identis
    mempunyai hanya suatu kesempatan dari 4% jika kembaran yang satu mempunyai penyakit
    ini. Statistik ini menyarankan bahwa faktor-faktor genetik memainkan suatu peran utama
    pada multiple sclerosis. Bagaimanapun, data lain menyarankan bahwa faktor-faktor
    lingkungan juga memainkan suatu peran yang penting.

c. Tipe-Tipe Dari Multiple Sclerosis
            Ada manifestasi-manifestasi klinik yang berbeda dari multiple sclerosis. Sewaktu
    suatu serangan, seorang pasien mengalami suatu keburukan yang mendadak dalam
    kemampuan-kemampuan fisik yang normal yang mungkin mencakup dari ringan sampai
    berat/parah. Serangan ini, adakalanya dirujuk sebagai suatu pembusukan dari multiple
    sclerosis, secara khas berlangsung lebih dari 24 jam dan umumnya lebih dari beberapa
    minggu (jarang lebih dari empat minggu).

           Kira-kira 65-80% dari pasien-pasien mulai dengan Relapsing-Remitting (RR) MS,
    tipe yang paling umum. Pada tipe ini, pasien-pasien mengalami suatu rentetan serangan-
    serangan diikuti oleh kehilangan gejala-gejala (remisi) scara penuh atau sebagian sampai
    serangan lainnya terjadi (kambuh). Itu mungkin adalah berminggu-minggu sampai
    berdekade-dekade diantara kekambuhan-kekambuhan.

           Pada Primary-Progressive (PP) MS, ada suatu kemunduran berangsur-angsur yang
    terus menerus pada kemampuan-kemampuan fisik seorang pasien dari permulaan daripada
    kekambuhan-kekambuhan. Kira-kira 10%-20% dari pasien-pasien mulai dengan PP-MS.

          Pasien-passien yang mulai dengan RR-MS dapat kemudian memasuki suatu fase
    dimana kekambuhan-kekambuhan adalah jarang namun lebih banyak ketidakmampuan
    berakumulasi, dan dikatakan mempunyai tipe Secondary-Progressive (SP) dari multiple
sclerosis. Kira-kira 50% dari pasien-pasien RR-MS akan mengembangkan SP-MS dalam 10
   tahun. Progressive-Relapsing (PR) MS adalah suatu tipe dari multiple sclerosis yang
   dikarakteristikan oleh suatu kemunduran yang terus menerus pada kemampuan-kemampuan
   yang ditemani oleh serangan-serangan sporadis (sekali-sekali). Ada kasus-kasus dari
   multiple sclerosis yang adalah ringan dan dapat dikenali hanya secara retrospektif setelah
   bertahun-tahun dan juga kasus-kasus yang jarang dari gejala-gejala multiple sclerosis yang
   majunya sangat cepat (adakalanya fatal) diketahui sebagai multiple sclerosis malignant atau
   fulminant (Marburg variant).

D. Gejala-Gejala Multiple Sclerosis

          Gejala-gejala dari multiple sclerosis mungkin tunggal atau berlipat-lipat dan mungkin
   mencakup dari ringan sampai berat dalam intensitas dan pendek sampai panjang dalam durasi
   (lamanya). Remisi yang sepenuhnya atau sebagian dari gejala-gejala terjadi awal pada kira-
   kira 70% dari pasien-pasien multiple sclerosis.

      Ganguan-gangguan penglihatan mungkin adalah gejala-gejala pertama dari multiple
      sclerosis, namun mereka biasanya surut. Seorang pasien mungkin mencatat penglihatan
      yang kabur, distorsi merah-hijau (color desaturation), atau monocular blindness
      (kebutaan pada satu mata) yang mendadak.
      Kelemahan otot dengan atau tanpa kesulitan-kesulitan dengan koordinasi dan
      keseimbangan mungkin terjadi awal.
      Kejang-kejang otot, kelelahan, mati rasa, dan nyeri kesemutan adalah gejala-gejala yang
      umum.
      Mungkin ada suatu kehilangan sensasi, kesukaran berbicara, gemetaran-gemetaran, atau
      pening.

   Lima puluh persen dari pasien-pasien mengalami perubahan-perubahan mental seperti:

      konsentrasi yang berkurang,
      kekurangan-kekurangan perhatian,
      beberapa derajat dari kehilangan ingatan (memori),
      ketidakmampuan melakukan tugas-tugas secara berurutan, atau
      gangguan dalam keputusan/pertimbangan.

   Gejala-gejala lain mungkin termasuk:

      depresi,
      depresi maniak,
      paranoia, atau
      suatu dorongan yang tidak terkontrol untuk tertawa dan menangis.
Ketika penyakit memburuk, pasien-pasien mungkin mengalami kelainan fungsi
   seksual atau kontrol isi perut dan kantong kemih yang berkurang. Panas tampaknya
   memperhebat gejala-gejala multiple sclerosis untuk kira-kira 60% dari pasien-pasien.
   Kehamilan tampaknya mengurangi jumlah serangan-serangan.

E. Cara Mendiagnosis Multiple Sclerosis

          Multiple sclerosis mungkin tidak terdiagnosis untuk berbulan-bulan sampai bertahun-
   tahun setelah timbulnya gejala-gejala. Dokter-dokter, terutama ahli-ahli syaraf, mendetil dan
   melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan fisik dan syaraf secara penuh.

      MRI (magnetic resonance imaging) scans dengan intravenous gadolinium membantu untuk
      mengidentifikasi, menggambarkan, dan pada beberapa kejadian-kejadian menanggali luka-luka
      didalam otak (plaques).
      Suatu tes electro-physiological, yang menimbulkan potensial-potensial, menguji impuls-impuls
      yang berjalan melalui syaraf-syaraf untuk menentukan apakah impuls-impuls bergerak secara
      normal atau terlalu perlahan.
      Akhirnya, pengujian cairan cerebro-spinal yang mengelilingi otak dan spinal cord mungkin
      mengidentifikasi kimia-kimia (antibodi-antibodi) atau sel-sel abnormal yang menyarankan
      kehadiran dari multiple sclerosis.

           Secara bersama-sama, tiga tes-tes ini membantu dokter dalam mengkonfirmasi
   diagnosis dari multiple sclerosis. Untuk suatu diagnosis yang pasti dari multiple sclerosis ,
   penyebaran dalam waktu (paling sedikit dua kejadian-kejadian simptomatik atau perubahan-
   perubahan yang terpisah pada MRI) dan dalam ruangan anatomi (contohnya, didalam sistim
   syaraf pusat) harus ditunjukan.

F. Pengobatan Multiple Sclerosis

           Obat-obat yang diketahui mempengaruhi sistim imun telah menjadi fokus utama
   untuk mengendalikan multiple sclerosis. Awalnya, corticosteroids, seperti prednisone
   (Deltasone, Liquid Pred, Deltasone, Orasone, Prednicen-M) atau methylprednisolone
   (Medrol, Depo-Medrol), digunakan secar luas. Bagaimanapun, karena efek mereka pada
   sistim imun adalah non-spesifik dan penggunaan mereka mungkin menyebabkan banyak
   efek-efek sampingan, corticosteroids sekarang cenderung digunakan untuk mengendalikan
   hanya serangan-serangan multiple sclerosis yang mendadak dan berat/parah.

   Interferon

           Sejak tahun 1993, obat-obat yang merubah sistim imun, terutama interferon-
   interferon, telah digunakan untuk mengendalikan multiple sclerosis. Interferon-interferon
   adalah kurir-kurir protein yang dibuat dan digunakan oleh sel-sel sistim imun untuk
berkomunikasi sesamanya. Ada tipe-tipe yang berbeda dari interferon-interferon, seperti
alpha, beta, dan gamma. Semua interferon-interferon mempunyai kemampuan untuk
mengatur sistim imun dan memainkan suatu peran penting dalam melindungi terhadap
infeksi-infeksi virus. Setiap interferon berfungsi secara berbeda, namun fungsi-fungsinya
tumpang tindih (saling melengkapi). Interferon-interferon beta telah ditemukan berguna
dalam mengendalikan multiple sclerosis. Interferon beta-1b (Betaseron®) adalah interferon
pertama yang disetujui untuk mengendalikan RR-MS pada tahun 1993. Pada tahun 1996,
interferon beta-1a (Avonex®) menerima persetujuan FDA untuk RR-MS.

       Secara keseluruhan, pasien-pasien yang dirawat dengan interferon-interferon
mengalami lebih sedikit kekambuhan-kekambuhan atau suatu interval yang lebih panjang
antara kekambuhan-kekambuhan. Percobaan-percobaan telah juga menunjukan efek-efek
pada perlambatan akumulasi dari ketidakmampuan. Efek-efek sampingan yang paling umum
adalah suatu sindrom seperti influensa yang termasuk demam, kecapaian, kelemahan,
kedinginan, dan nyeri-nyeri otot. Sindrom ini cenderung terjadi lebih jarang ketika terapi
berlanjut. Efek-efek sampingan lain yang umum adalah reaksi-reaksi tempat suntikan,
perubahan-perubahan pada jumlah-jumlah sel darah, dan kelainan-kelainan dari tes-tes hati.
Tes-tes hati dan jumlah-jumlah darah yang teratur direkomendasikan untk pasien-pasien
yang sedang menerima interferon beta-1b. Dengan penggunaan yang serentak dari
analgesics dan tindakan-tindakan kulit lokal, ketoleranan pada interferon-interferon telah
meningkat.

       Percobaan-percobaan klinik dari obat-obat interferon beta pada pasien-pasien dengan
serangan pertama multiple sclerosis menunjukan bahwa pada populasi pasien awal ini, obat-
obat ini menunda timbulnya serangan kedua. Avonex® diberikan secara intramuskular
sekali seminggu, Betaseron® diberikan secara subkutan setiap hari lain, dan Rebif®
diberikan secara subkutan tiga kali per minggu.

Interferon Beta yang tersedia termasuk:

       IFN beta-1b (Betaseron®) yang digunakan untuk perawatan dari bentuk-bentuk
kekambuhan dari multiple sclerosis, untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan-
kekambuhan klinik. Pasien-pasien dengan multiple sclerosis yang keefektifannya telah
ditunjukan termasuk pasien-pasien yang telah mengalami suatu episode klinik pertama dan
mempunyai ciri-ciri MRI yang konsisten dengan multiple sclerosis.

        IFN beta-1a (Rebif®) yang digunakan untuk perawatan dari pasien-pasien dengan
bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untuk mengurangi frekwensi dari
kekambuhan-kekambuhan klinik dan menunda akumulasi dari ketidakmampuan fisik.
Keefektifan dari Rebif® pada multiple sclerosis progresif yang kronis masih belum
ditetapkan.
IFN beta-1a (Avonex®) yang digunakan untuk perawatan dari pasien-pasien dengan
bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untukmemperlambat akumulasi dari
ketidakmampuan fisik dan mengurangi frekwenai dari kekambuhan-kekambuhan klinik.
Pasien-pasien dengan multiple sclerosis yang keefektifannya telah ditunjukan termasuk
pasien-pasien yang telah mengalami suatu episode klinik pertama dan mepunyai ciri-ciri
MRI yang konsisten dengan multiple sclerosis. Keamanan dan keefektifan pada pasien-
pasien dengan multiple sclerosis progresif yang kronis masih belum ditetapkan.

Glatiramer acetate

        Glatiramer acetate (Copaxone) adalah obat lain yang memodifikasi penyakit yang
disetujui untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan pada RR-MS.
Glatiramer acetate adalah suatu campuran asam amino sintetik (dibuat manusia) yang
mungkin menyerupai suatu komponen protein dari myelin. Diperkirakan bahwa reaksi sistim
imun terhadap myelin pada multiple sclerosis mungkin dihalangi oleh glatiramer acetate.
Suatu reaksi yang terjadi segera setelah suntikan dari glatiramer acetate adalah umum,
mempengaruhi satu dari 10 pasien-pasien. Reaksi mungkin melibatkan flushing, nyeri dada
atau kesesakan, palpitasi, ketakutan, sesak napas, kesesakan pada tenggorokan, atau hives.
Reaksi biasanya hilang dalam 30 menit dan tidak memerlukan perawatan. Beberapa pasien-
pasien mungkin berada pada risiko mengembangkan lipoatrophy, peradangan dan kerusakan
dari jaringan dibawah kulit pada tempat suntikan. Glatiramer acetate digunakan untuk
mengurangi frekwensi kekambuhan-kekambuhan pada pasien-pasien dengan relapsing-
remitting multiple sclerosis.

Natalizumab

       Natalizumab (Tysabri®) adalah suatu obat yang disetujui oleh FDA untuk merawat
multiple sclerosis. Natalizumab adalah suatu antibodi monoclonal terhadap VLA-4, suatu
molekul yang diperlukan untuk sel-sel imun untuk melekat pada sel-sel lain, menembus
barikade darah otak dan memasuki otak. Ia diberikan melalui infusi-infusi intravena
bulanan. Ia membawa suatu peringatan untuk suatu penyakit fatal yang berpotensi,
progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), suatu infeksi virus dari otak yang
biasanya menjurus pada kematian atau ketidakmampuan yang parah. Untuk sebab ini hanya
pasien-pasien yang telah menandatangani kontrak untuk perawatan ini dibawah suatu
program pendistribusian obat yang dikontrol dapat memperoleh perawatan ini.

        Natalizumab digunakan sebagi monotherapy untuk perawatan dari pasien-pasien
dengan bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untuk menunda kemajuan dari
ketidakmampuan fisik dan mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik.
Keamanan dan keefektifan dari natalizumab lebih dari dua tahun tidak diketahui. Karena
natalizumab meningkatkan risiko dari PML, ia umumnya direkomendasikan hanya untuk
pasien-pasien yang telah mempunyai suatu respon yang tidak cukup pada, atau tidak mampu
untuk mentolerir terapi-terapi multiple sclerosis yang berganti-ganti.

Mitoxantrone

        Mitoxantrone (Novantrone®) juga disetujui oleh FDA untuk perawatan multiple
sclerosis. Mitoxantrone adalah suatu obat kemoterapi yang menbawa risiko efek-efek
sampingan cardiac yang serius atau kanker. Karena efek-efek sampingan yang serius ini,
dokter-dokter cenderung untuk mencadangkan penggunaannya untuk kasus-kasus yang lebih
lanjut atau yang memburuk dari multiple sclerosis.

        Mitoxantrone digunakan untuk mengurangi ketidakmampuan syaraf dan atau
frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik pada pasien-pasien dengan secondary
(chronic) progressive, progressive relapsing, atau worsening relapsing-remitting multiple
sclerosis (contohnya, pasien-pasien yang keadaan syarafnya adalah abnormal secara
signifikan antara kekambuhan-kekambuhan). Mitoxantrone tidak digunakan pada perawatan
dari pasien-pasien dengan primary progressive multiple sclerosis.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (8)

Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
 
Penyakit alzheimer
Penyakit alzheimerPenyakit alzheimer
Penyakit alzheimer
 
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem sarafKelainan dan penyakit pada sistem saraf
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf
 
53120516 parkinson-disease
53120516 parkinson-disease53120516 parkinson-disease
53120516 parkinson-disease
 
275330822 polineuropati-diabetik
275330822 polineuropati-diabetik275330822 polineuropati-diabetik
275330822 polineuropati-diabetik
 
Aterosclerosis
AterosclerosisAterosclerosis
Aterosclerosis
 
Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )
 

Ähnlich wie Multiple sclerosis

Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?Rachmat Gunadi Wachjudi
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveStudent
 
Down syndrome
Down syndromeDown syndrome
Down syndromezucha123
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Asep Mulyaang
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisulakikin3007
 
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"DION RANGGA
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosussimonkleden
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupusfauzil
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationPhil Adit R
 

Ähnlich wie Multiple sclerosis (20)

Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
 
Down syndrome
Down syndromeDown syndrome
Down syndrome
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisula
 
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
 
SGB
SGBSGB
SGB
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosus
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupus
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis Presentation
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
Proses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriatiProses degeneratif siti hamriati
Proses degeneratif siti hamriati
 
sgd 6
sgd 6sgd 6
sgd 6
 
Makalah Dimentia
Makalah DimentiaMakalah Dimentia
Makalah Dimentia
 
129281580 referat-koma
129281580 referat-koma129281580 referat-koma
129281580 referat-koma
 
Lupus mat
Lupus matLupus mat
Lupus mat
 
PJBL SLE
PJBL SLEPJBL SLE
PJBL SLE
 

Multiple sclerosis

  • 1. Multiple Sclerosis A. definisi Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakit dimana syaraf-syaraf dari sistim syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi. Myelin, yang menyediakan suatu penutup atau isolasi untuk syaraf-syaraf, memperbaiki pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan juga adalah penting untuk memelihara kesehatan dari syaraf-syaraf. Pada multiple sclerosis, peradangan menyebabkan myelin akhirnya menghilang. Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi lebih perlahan. Sebagai tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. Ketika semakin banyak syaraf-syaraf yang terpengaruh, seorang pasien mengalami suatu gangguan yang progresif pada fungsi-fungsi yang dikontrol oleh sistim syaraf seperti penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan, menulis, dan ingatan. Kira-kira 350,000 orang-orang di Amerika mempunyai multiple sclerosis. Biasanya, seorang pasien didiagnosis dengan multiple sclerosis berumur antara 20 dan 50 tahun, namun multiple sclerosis telah didiagnosis pada anak-anak dan pada kaum tua. Multiple sclerosis adalah dua kali lebih mungkin terjadi pada Caucasians (orang kulit putih) daripada dalam kelompok lain mana saja. Wanita-wanita adalah dua kali lebih mungkin daripada pria-pria dipengaruhi oleh multiple sclerosis diawal kehidupannya. B. Penyebab Multiple Sclerosis Penyebab dari multiple sclerosis masih belum diketahui. Pada 20 tahun terakhir, peneliti-peneliti telah memusat (fokus) pada kelainan-kelainan dari sistim imun dan genetik- genetik untuk penjelasan-penjelasan. Sistim imun adalah pertahanan tubuh dan adalah sangat terorganisasi dan teratur. Jika terpicu oleh suatu penyerang (agresor) atau obyek asing, sistim imun menyusun suatu tindakan pertahanan yang mengidentifikasi dan menyerang penyerbu dan kemudian menarik diri. Proses ini tergantung pada komunikasi yang cepat diantara sel-sel imun dan produksi dari sel-sel yang dapat menghancurkan pengganggu. Pada multiple sclerosis, peneliti-peneliti mencurigai bahwa suatu agent asing seperti suatu virus merubah sistim imun sehingga sistim imun merasa myelin sebagai suatu pengganggu dan menyerangnya. Serangan oleh sistim imun pada jaringan-jaringan yang seharusnya melindungi disebut autoimmunity, dan multiple sclerosis dipercayai adalah suatu penyakit dari autoimmunity. Dimana beberapa dari myelin mungkin diperbaiki setelah penerangan, beberapa dari myelin menghilang dan syaraf-syaraf dilepaskan dari penutup ini
  • 2. (menjadi demyelinated). Luka parut juga terjadi, dan material disimpan kedalam luka-luka parut dan membentuk plak-plak (plaques). Meskipun perannya masih belum jelas, genetik-genetik mungkin memainkan suatu peran pada multiple sclerosis. Orang-orang gipsi Eropa, Eskimo-Eskimo dan Bantu Afrika pada dasarnya tidak mengembangkan multiple sclerosis, dimana orang-orang pribumi Indian dari Amerika Utara dan Selatan, orang-orang Jepang dan kelompok-kelompok Asia lain mempunyai suatu kejadian yang rendah. Populasi umum mempunyai kurang dari satu persen kesempatan untuk pernah mendapatkan multiple sclerosis. Kesempatan meningkat pada keluarga-keluarga dimana seorang saudara derajat satu mempunyai penyakit ini. Jadi, seorang kakak/adik laki, kakak/adik perempuan, orangtua, atau anak dari seseorang dengan multiple sclerosis berkesempatan satu sampai tiga persen mengembangkan multiple sclerosis. Dengan cara yang sama, kembar dua yang identis mempunyai suatu kesempatan hampir 30% memperoleh multiple sclerosis sedangkan kembar dua yang tidak identis mempunyai hanya suatu kesempatan dari 4% jika kembaran yang satu mempunyai penyakit ini. Statistik ini menyarankan bahwa faktor-faktor genetik memainkan suatu peran utama pada multiple sclerosis. Bagaimanapun, data lain menyarankan bahwa faktor-faktor lingkungan juga memainkan suatu peran yang penting. c. Tipe-Tipe Dari Multiple Sclerosis Ada manifestasi-manifestasi klinik yang berbeda dari multiple sclerosis. Sewaktu suatu serangan, seorang pasien mengalami suatu keburukan yang mendadak dalam kemampuan-kemampuan fisik yang normal yang mungkin mencakup dari ringan sampai berat/parah. Serangan ini, adakalanya dirujuk sebagai suatu pembusukan dari multiple sclerosis, secara khas berlangsung lebih dari 24 jam dan umumnya lebih dari beberapa minggu (jarang lebih dari empat minggu). Kira-kira 65-80% dari pasien-pasien mulai dengan Relapsing-Remitting (RR) MS, tipe yang paling umum. Pada tipe ini, pasien-pasien mengalami suatu rentetan serangan- serangan diikuti oleh kehilangan gejala-gejala (remisi) scara penuh atau sebagian sampai serangan lainnya terjadi (kambuh). Itu mungkin adalah berminggu-minggu sampai berdekade-dekade diantara kekambuhan-kekambuhan. Pada Primary-Progressive (PP) MS, ada suatu kemunduran berangsur-angsur yang terus menerus pada kemampuan-kemampuan fisik seorang pasien dari permulaan daripada kekambuhan-kekambuhan. Kira-kira 10%-20% dari pasien-pasien mulai dengan PP-MS. Pasien-passien yang mulai dengan RR-MS dapat kemudian memasuki suatu fase dimana kekambuhan-kekambuhan adalah jarang namun lebih banyak ketidakmampuan berakumulasi, dan dikatakan mempunyai tipe Secondary-Progressive (SP) dari multiple
  • 3. sclerosis. Kira-kira 50% dari pasien-pasien RR-MS akan mengembangkan SP-MS dalam 10 tahun. Progressive-Relapsing (PR) MS adalah suatu tipe dari multiple sclerosis yang dikarakteristikan oleh suatu kemunduran yang terus menerus pada kemampuan-kemampuan yang ditemani oleh serangan-serangan sporadis (sekali-sekali). Ada kasus-kasus dari multiple sclerosis yang adalah ringan dan dapat dikenali hanya secara retrospektif setelah bertahun-tahun dan juga kasus-kasus yang jarang dari gejala-gejala multiple sclerosis yang majunya sangat cepat (adakalanya fatal) diketahui sebagai multiple sclerosis malignant atau fulminant (Marburg variant). D. Gejala-Gejala Multiple Sclerosis Gejala-gejala dari multiple sclerosis mungkin tunggal atau berlipat-lipat dan mungkin mencakup dari ringan sampai berat dalam intensitas dan pendek sampai panjang dalam durasi (lamanya). Remisi yang sepenuhnya atau sebagian dari gejala-gejala terjadi awal pada kira- kira 70% dari pasien-pasien multiple sclerosis. Ganguan-gangguan penglihatan mungkin adalah gejala-gejala pertama dari multiple sclerosis, namun mereka biasanya surut. Seorang pasien mungkin mencatat penglihatan yang kabur, distorsi merah-hijau (color desaturation), atau monocular blindness (kebutaan pada satu mata) yang mendadak. Kelemahan otot dengan atau tanpa kesulitan-kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan mungkin terjadi awal. Kejang-kejang otot, kelelahan, mati rasa, dan nyeri kesemutan adalah gejala-gejala yang umum. Mungkin ada suatu kehilangan sensasi, kesukaran berbicara, gemetaran-gemetaran, atau pening. Lima puluh persen dari pasien-pasien mengalami perubahan-perubahan mental seperti: konsentrasi yang berkurang, kekurangan-kekurangan perhatian, beberapa derajat dari kehilangan ingatan (memori), ketidakmampuan melakukan tugas-tugas secara berurutan, atau gangguan dalam keputusan/pertimbangan. Gejala-gejala lain mungkin termasuk: depresi, depresi maniak, paranoia, atau suatu dorongan yang tidak terkontrol untuk tertawa dan menangis.
  • 4. Ketika penyakit memburuk, pasien-pasien mungkin mengalami kelainan fungsi seksual atau kontrol isi perut dan kantong kemih yang berkurang. Panas tampaknya memperhebat gejala-gejala multiple sclerosis untuk kira-kira 60% dari pasien-pasien. Kehamilan tampaknya mengurangi jumlah serangan-serangan. E. Cara Mendiagnosis Multiple Sclerosis Multiple sclerosis mungkin tidak terdiagnosis untuk berbulan-bulan sampai bertahun- tahun setelah timbulnya gejala-gejala. Dokter-dokter, terutama ahli-ahli syaraf, mendetil dan melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan fisik dan syaraf secara penuh. MRI (magnetic resonance imaging) scans dengan intravenous gadolinium membantu untuk mengidentifikasi, menggambarkan, dan pada beberapa kejadian-kejadian menanggali luka-luka didalam otak (plaques). Suatu tes electro-physiological, yang menimbulkan potensial-potensial, menguji impuls-impuls yang berjalan melalui syaraf-syaraf untuk menentukan apakah impuls-impuls bergerak secara normal atau terlalu perlahan. Akhirnya, pengujian cairan cerebro-spinal yang mengelilingi otak dan spinal cord mungkin mengidentifikasi kimia-kimia (antibodi-antibodi) atau sel-sel abnormal yang menyarankan kehadiran dari multiple sclerosis. Secara bersama-sama, tiga tes-tes ini membantu dokter dalam mengkonfirmasi diagnosis dari multiple sclerosis. Untuk suatu diagnosis yang pasti dari multiple sclerosis , penyebaran dalam waktu (paling sedikit dua kejadian-kejadian simptomatik atau perubahan- perubahan yang terpisah pada MRI) dan dalam ruangan anatomi (contohnya, didalam sistim syaraf pusat) harus ditunjukan. F. Pengobatan Multiple Sclerosis Obat-obat yang diketahui mempengaruhi sistim imun telah menjadi fokus utama untuk mengendalikan multiple sclerosis. Awalnya, corticosteroids, seperti prednisone (Deltasone, Liquid Pred, Deltasone, Orasone, Prednicen-M) atau methylprednisolone (Medrol, Depo-Medrol), digunakan secar luas. Bagaimanapun, karena efek mereka pada sistim imun adalah non-spesifik dan penggunaan mereka mungkin menyebabkan banyak efek-efek sampingan, corticosteroids sekarang cenderung digunakan untuk mengendalikan hanya serangan-serangan multiple sclerosis yang mendadak dan berat/parah. Interferon Sejak tahun 1993, obat-obat yang merubah sistim imun, terutama interferon- interferon, telah digunakan untuk mengendalikan multiple sclerosis. Interferon-interferon adalah kurir-kurir protein yang dibuat dan digunakan oleh sel-sel sistim imun untuk
  • 5. berkomunikasi sesamanya. Ada tipe-tipe yang berbeda dari interferon-interferon, seperti alpha, beta, dan gamma. Semua interferon-interferon mempunyai kemampuan untuk mengatur sistim imun dan memainkan suatu peran penting dalam melindungi terhadap infeksi-infeksi virus. Setiap interferon berfungsi secara berbeda, namun fungsi-fungsinya tumpang tindih (saling melengkapi). Interferon-interferon beta telah ditemukan berguna dalam mengendalikan multiple sclerosis. Interferon beta-1b (Betaseron®) adalah interferon pertama yang disetujui untuk mengendalikan RR-MS pada tahun 1993. Pada tahun 1996, interferon beta-1a (Avonex®) menerima persetujuan FDA untuk RR-MS. Secara keseluruhan, pasien-pasien yang dirawat dengan interferon-interferon mengalami lebih sedikit kekambuhan-kekambuhan atau suatu interval yang lebih panjang antara kekambuhan-kekambuhan. Percobaan-percobaan telah juga menunjukan efek-efek pada perlambatan akumulasi dari ketidakmampuan. Efek-efek sampingan yang paling umum adalah suatu sindrom seperti influensa yang termasuk demam, kecapaian, kelemahan, kedinginan, dan nyeri-nyeri otot. Sindrom ini cenderung terjadi lebih jarang ketika terapi berlanjut. Efek-efek sampingan lain yang umum adalah reaksi-reaksi tempat suntikan, perubahan-perubahan pada jumlah-jumlah sel darah, dan kelainan-kelainan dari tes-tes hati. Tes-tes hati dan jumlah-jumlah darah yang teratur direkomendasikan untk pasien-pasien yang sedang menerima interferon beta-1b. Dengan penggunaan yang serentak dari analgesics dan tindakan-tindakan kulit lokal, ketoleranan pada interferon-interferon telah meningkat. Percobaan-percobaan klinik dari obat-obat interferon beta pada pasien-pasien dengan serangan pertama multiple sclerosis menunjukan bahwa pada populasi pasien awal ini, obat- obat ini menunda timbulnya serangan kedua. Avonex® diberikan secara intramuskular sekali seminggu, Betaseron® diberikan secara subkutan setiap hari lain, dan Rebif® diberikan secara subkutan tiga kali per minggu. Interferon Beta yang tersedia termasuk: IFN beta-1b (Betaseron®) yang digunakan untuk perawatan dari bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis, untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan- kekambuhan klinik. Pasien-pasien dengan multiple sclerosis yang keefektifannya telah ditunjukan termasuk pasien-pasien yang telah mengalami suatu episode klinik pertama dan mempunyai ciri-ciri MRI yang konsisten dengan multiple sclerosis. IFN beta-1a (Rebif®) yang digunakan untuk perawatan dari pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik dan menunda akumulasi dari ketidakmampuan fisik. Keefektifan dari Rebif® pada multiple sclerosis progresif yang kronis masih belum ditetapkan.
  • 6. IFN beta-1a (Avonex®) yang digunakan untuk perawatan dari pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untukmemperlambat akumulasi dari ketidakmampuan fisik dan mengurangi frekwenai dari kekambuhan-kekambuhan klinik. Pasien-pasien dengan multiple sclerosis yang keefektifannya telah ditunjukan termasuk pasien-pasien yang telah mengalami suatu episode klinik pertama dan mepunyai ciri-ciri MRI yang konsisten dengan multiple sclerosis. Keamanan dan keefektifan pada pasien- pasien dengan multiple sclerosis progresif yang kronis masih belum ditetapkan. Glatiramer acetate Glatiramer acetate (Copaxone) adalah obat lain yang memodifikasi penyakit yang disetujui untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan pada RR-MS. Glatiramer acetate adalah suatu campuran asam amino sintetik (dibuat manusia) yang mungkin menyerupai suatu komponen protein dari myelin. Diperkirakan bahwa reaksi sistim imun terhadap myelin pada multiple sclerosis mungkin dihalangi oleh glatiramer acetate. Suatu reaksi yang terjadi segera setelah suntikan dari glatiramer acetate adalah umum, mempengaruhi satu dari 10 pasien-pasien. Reaksi mungkin melibatkan flushing, nyeri dada atau kesesakan, palpitasi, ketakutan, sesak napas, kesesakan pada tenggorokan, atau hives. Reaksi biasanya hilang dalam 30 menit dan tidak memerlukan perawatan. Beberapa pasien- pasien mungkin berada pada risiko mengembangkan lipoatrophy, peradangan dan kerusakan dari jaringan dibawah kulit pada tempat suntikan. Glatiramer acetate digunakan untuk mengurangi frekwensi kekambuhan-kekambuhan pada pasien-pasien dengan relapsing- remitting multiple sclerosis. Natalizumab Natalizumab (Tysabri®) adalah suatu obat yang disetujui oleh FDA untuk merawat multiple sclerosis. Natalizumab adalah suatu antibodi monoclonal terhadap VLA-4, suatu molekul yang diperlukan untuk sel-sel imun untuk melekat pada sel-sel lain, menembus barikade darah otak dan memasuki otak. Ia diberikan melalui infusi-infusi intravena bulanan. Ia membawa suatu peringatan untuk suatu penyakit fatal yang berpotensi, progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), suatu infeksi virus dari otak yang biasanya menjurus pada kematian atau ketidakmampuan yang parah. Untuk sebab ini hanya pasien-pasien yang telah menandatangani kontrak untuk perawatan ini dibawah suatu program pendistribusian obat yang dikontrol dapat memperoleh perawatan ini. Natalizumab digunakan sebagi monotherapy untuk perawatan dari pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untuk menunda kemajuan dari ketidakmampuan fisik dan mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik. Keamanan dan keefektifan dari natalizumab lebih dari dua tahun tidak diketahui. Karena natalizumab meningkatkan risiko dari PML, ia umumnya direkomendasikan hanya untuk
  • 7. pasien-pasien yang telah mempunyai suatu respon yang tidak cukup pada, atau tidak mampu untuk mentolerir terapi-terapi multiple sclerosis yang berganti-ganti. Mitoxantrone Mitoxantrone (Novantrone®) juga disetujui oleh FDA untuk perawatan multiple sclerosis. Mitoxantrone adalah suatu obat kemoterapi yang menbawa risiko efek-efek sampingan cardiac yang serius atau kanker. Karena efek-efek sampingan yang serius ini, dokter-dokter cenderung untuk mencadangkan penggunaannya untuk kasus-kasus yang lebih lanjut atau yang memburuk dari multiple sclerosis. Mitoxantrone digunakan untuk mengurangi ketidakmampuan syaraf dan atau frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik pada pasien-pasien dengan secondary (chronic) progressive, progressive relapsing, atau worsening relapsing-remitting multiple sclerosis (contohnya, pasien-pasien yang keadaan syarafnya adalah abnormal secara signifikan antara kekambuhan-kekambuhan). Mitoxantrone tidak digunakan pada perawatan dari pasien-pasien dengan primary progressive multiple sclerosis.