2. Fasilitas kantor
Pengertian Fasilitas Adalah segala sesuatu yang
dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan suatu
usaha tersebut biasanya berupa benda benda
atau uang.
Jenis - jenis fasilitas
Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Fasilitas fisik
2. Fasilitas uang.
3. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang
dapat dibendakan, yang
mempunyai peranan dapat memudahkan dan melancarkan
suatu usaha fasilitas fisik
dapat disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas ini
dapat memebrikan
kemudahan dan kelancaran bagi suatu usaha dan biasanya
diperlukan sebelum suatu
kegiatan berlangsung. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang
dapat memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai akibat dari
“nilai uang”
4. Pengelolaan Fasilitas bertujuan untuk :
1. Mengupayakan pengadaan sarana prasarana melalui
sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama.
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara
tepat dan efisien.
3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan pra sarana agar
siap pakai apabila diperlukan .
4. Membantu personil dalam memberi layanan secara
profesional dalam bidang sarana dan pra sarana.
5. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
personil.
5. Pengertian sarana dan
Pengertian Kantor
Pengertian sarana
Sarana adalah segala fasilitas yang diperlukan
dalam suatu kegiatan/ aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan, yang dapat meliputi
barang yang bergerak maupun barang tidak
bergerak.
Pengertian Kantor
Kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu
bangunan, di mana dilaksanakan tata usaha
atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen
maupun berbagai tugas dinas lainnya.
6. Sarana yang terkait dalam suatu kantor adalah :
a. Lokasi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain:
A. Faktor lingkungan tetangga.
1. Faktor dekat.
2. Faktor harga.
3. Faktor dekat labour market.
4. Faktor jalan keluar masuk pegawai.
5. Faktor keamanan
B. Gedung
1. Dapat memberikan fasilitas.
2. Menjamin kesehatan
3. Berkesan yang baik.
4. Fleksibel.
5. Keseimbangan biaya keuntungan.
C. Peralatan Digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:
1. Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, lacilaci, dsb yang terbuat dari kayu, besi ataupun
bahan lainnya, yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor, khusus untuk menampung pekerjaan
kantor yang bersifat administratife.
2. Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan peralatan habis pakai
lainnya.
D.Interior Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah:
ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan hiasan kantor.
E. Mesin-mesin Kantor Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor yang akan
dipergunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor.
7. Prinsip – prinsip manajemen fasilitas kantor :
a. Prinsip pencapaian tujuan : berhasil bilamana fasilitas selalu siap pakai setiap saat
bila akan digunakan.
b. Prinsip efisiensi : kegiatan pengadaan fasilitas dengan perencanaan, disertai dengan
juknis penggunaan dan pemeliharaan.
c. Prinsip administratif : pengelolaan fasilitas memperhatikan undang-undang (UU),
peraturan, instruksi dan pedoman yang berlaku.
d. Prinsip kejelasan tanggung jawab : perlu kejelasan tugas dan tanggungjawab
personil
e. Prinsip kekohesifan : manajemen fasilitas hendaknya dapat terealisasikan dalam
bentuk proses kerja yang kompak dan baik.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas
adalah sebagai berikut :
a. Cara melakukan perencanaan fasilitas
b. Kapan perencanaan fasilitas
c. Prosedur perencanaan fasilitas
d. Analisis kebutuhan fasilitas
8. Jenis – jenis pengadaan fasilitas meliputi :
a. Cara pengadaan fasilitas dengan lelang, penunjukan langsung, membeli, membuat
sendiri, menerima hibah.
Pengaturan fasilitas Kegiatan setelah fasilitas diadadakan dan tiba di kantor adalah
menyimpan atau meletakkan ditempat yang aman agar tetap terpelihara. Suatu
prinsip yang perlu diketahui bahwa kemudahan pengaturan fasilitas dipengaruhi oleh :
a. Banyaknya alat untuk tiap macam
b. Banyaknya ruangan
Penyimpanan
Menyimpan adalah meletakkan atau menaruh di tempat yang aman. Gudang adalah
ruangan tertentu yang digunakan untuk menyimpan barang perlengkapan. Gudang
ada macam-macam jenisnya. Yaitu gudang tertutup, terbuka dan campuran. Sarana
gudang dibedakan menjadi sarana teknis dan administrasi. Sarana teknis : rak gudang,
rak tertutup, alas kisi (pallet), forklift truk (bila sangat diperlukan) Sarana administrasi :
surat pengantar, formulir, berita acara.
Pemeliharaan fasilitas kantor
Tujuan pemeliharaan
a. Agar fasilitas / barang dapat bertahan lama
b. Untuk menjaga keselamatan barang agar tetap aman
c. Agar barang tersebut dapat digunakan seefisien mungkin dan seefektif mungkin
9. Pemeliharaan fasilitas kantor
Tujuan pemeliharaan adalah :
a. Agar fasilitas / barang dapat bertahan lama
b. Untuk menjaga keselamatan barang agar tetap aman
c. Agar barang tersebut dapat digunakan seefisien mungkin dan seefektif
mungkin
d. Untuk melatih agar bertanggung jawab bagi si pemakai maupun petugas
pemeliharaan.
Fungsi pemeliharaan :
a. Menjaga agar barang tetap dalam keadaan baik dan utuh
b. Agar setiap saat dapat segera digunakan sampai batas umurnya
c. Untuk membedakan pemanfaatan barang yang masih bisa dipakai dan
barang yang sudah rusak.
10. Pengertian Pengadaan Fasilitas
• Pengadaan adalah kegiatan menyediakan semua keperluan
barang/ benda/ jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.
Pengadaan fasilitas meliputi: tanah, bangunan, perabot, alat
kantor/ buku dan kendaraan.
• Pengadaan kantor terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Pengadaan Tanah
2. Pengadaan Bangunan
3. Pengadaan Perabot
4. Pengadaan Alat Kantor
11. 1. Pengadaan Tanah
Cara pengadaan: membeli, menerima hibah, menerima hak pakai, dan menukar. a. pengadaan
tanah dengan cara membeli:
1. Menyusun Panitia
2. Menetapkan tugas panitia: menetapkan syarat – syarat tanah yang akan dibeli (lokasi tanah),
meneliti surat – surat tanah yang akan dibeli, mendapatkan penawaran harga, memperhatikan
perencanaan tata kota, mendapatkan bukti pembebasan tanah, menyaksikan pembayaran.
3. Memperhatikan syarat – syarat tanah yang akan dibeli misal bebas banjir, fasilitas listrik, air,
transport, kondisi lingkungan dan perkembangan.
4 . Penyelesaian pembelian tanah - Membentuk panitia pembebasan tanah (agraria, Pem- Da, PU,
Camat, kades) - Penanda tanganan akte jual beli tanah di depan notaris PPAT atau Camat
setempat. - Pembayaran dilakukan melalui KPN setempat.
- Menyelesaikan sertifikat.
b. Pengadaan tanah dengan cara menerima hibah Hibah dapat berasal dari pemerintah dan
swasta/ seseorang. - Panitia penerima hibah tanah, anggotanya terdiri dari agraria, pemda, dinas
PU, dan dari Depdiknas.
- Panitia mengadakan penelitian kemungkinan kelayakan atas penerimaan hibah. - Serah terima
dilakukan dengan akte serah terima hibah yang dibuat Notaris PPAT.
- Kepala satuan kerja menyelesaikan sertifikat tanah pada Dinas Agraria setempat. a. Pengadaan
tanah dengan cara menerima hak pakai Dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah disertai
dengan surat keputusan dari pemerintah yang bersangkutan dengan satuan berita acara serah
terima. . Dengan cara penukaran tanah Karena tanah / bangunan dipandang tidak memnuhi
fungsinya lagi maka dapat diusulkan untuk ditukar dengan tanah dilokasi lain. Pengusulan pada
Mentri Diknas yang dilampiri alasan, taksiran harga tanah lama dan baru. Mentri keuangan
kemudian menyetujui, apabila harga disepakati kemudian membuat akte tanah.
12. 2. Pengadaan Bangunan
Cara pengadaan: membangun baru, membeli, menyewa, menerima hibah
a. Membangun Baru
1) Pengertian membangun baru adalah mendirikan bangunan baru dapat berarti memperbaharui
(rehabilitasi/ renovasi), memperluas dan mengubah dengan cara membongkar seluruh bangunan
gedung atau sebagian gedung.
2) Lingkup kegiatan membangun baru terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan lapangan.
a) Kegiatan Perencanaan meliputi kegiatan (1) Persiapan perencanaan: penyusunan jadwal kerja,
pembentukan organisasi, pengendalian dan pengawasan pembangunan, mengadakan
pembebasan tanah sesuai dengan fungsi bangunan dan perencanaan tata kota/ daerah,
menyiapkan data pengukuran tanah secara rinci dan teliti. (2) Desain skematik meliputi: rencana
situasi secara keseluruhan, rencana denah, potongan dan tampak, perspektif interior dan
eksterior, penjelasan dasar perencanaan; (3) rencana akhir merupakan hasil pengembangan
perencanaan dari desain skematik dengan luas dan perkiraan biaya yang telah disesuaikan dengan
dana yang tersedia.
b) Pelaksanaan Pelaku dalam pelaksanaan pengadaan banguan baru adalah kontraktor dan
pengawas/ direksi lapangan. Kontraktor akan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan fisik.
Pengawas/ direksi lapangan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
c) Pengawasan lapangan Menyelenggarakan kegiatan pengawasan di lapanagn yang menyangkut
pengendalian kualitas dan kuantitas serta ketepatan waktu penyelesaian.
13. 3. Pengadaan Perabot
a. Menurut buku pedoman umum pengelolaan perlengkapan yang dimaksud dengan
perabot adalah barang yang berfungsi sebagai tempat duduk, tempat menulis, tempat
istirahat, tempat penyimpanan alat/ atau bahan.
b. Cara pengadaan dengan membeli, membuat sendiri menerima bantuan dan
menyewa.
c. Proses pengadaan
1) Membeli. Perabot – perabot yang akan dibeli harus memenuhi syarat – syarat yang
sudah ditentukan, misal ukurannya anatomi, teknik konstruksi, dan harga standar.
2) Membuat sendiri. Perabot sekoalah yang dibuat sendiri dimungkinkan hanya dalam
rangka praktek serta disesuaikan dengan dana dan kemampuan yang tersedia.
3) Menerima bantuan/ hibah. Perabot yang dihibahkan dapat berasal dari seseorang/
donatur. Penyerahan bantuan harus bersifat sukarela, tidak mengikat dan dilaksanakan
dengan perjanjian.
14. 4. Pengadaan Alat Kantor
A.Pengertian Yang dimaksud dengan alat kantor adalah alat – alat yang
biasanya digunakan di kantor seperti mesin tulis, mesin hitung, mesin stensil,
alat – alat lain yang menunjang kegiatan perkantoran.
B.Cara pengadaan Pengadaan alat kantor dapat dilakukan dengan membeli
secara serentak atau membeli sendiri dan menerima batuan/ hadiah/ hibah.
1. Membeli alat kantor dapat dilakukan tanpa lelang atau dengan lelang.
2. Mengikuti tatacara atau peraturan – peraturan yang berlaku.
3. Untuk alat – alat laboratorium IPA perlu melalui penawaran dengan
prototipenya.
16. 1. Lingkungan Fisik Kantor
Lingkungan fisik kantor adalah segala sesuatu yang secara fisik berada
didalam lingkungan kantor.
a) Persyaratan lingkungan fisik Kantor Adapun persyaratan lingkungan fisik
yang harus diusahakan oleh setiap kantor adalah sebagai berikut:
Kebersihan
Kebersihan meliputi bangunan, perlengkapan, dan perabotan yang ada di
lingkungan kantor harus dipelihara kebersihannya.
Luas Ruang Kantor
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap
pegawai, minimal (3,7 meter persegi)
Suhu Udara Temperature yang layak harus dipertahankan dalam ruangan
kerja minimal 16 derajat celcius.
Ventilasi Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus
diusahakan dalam ruang kerja.
Penerangan Cahaya
Cahaya alam atau lampu yang cocok dan cukup harus ada dalam ruang kerja.
17. Fasilitas Kesehatan :
Kamar kecil, toilet, dll harus disediakan untuk para petugas serta dipelihara
kebersihannya.
Fasilitas Cuci Ruang
cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk
disediakan seperlunya.
Air Minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau
tempat penampungan khusus.
Tempat Pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian basah.
Tempat Duduk Petugas
harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan sandaran
kaki.
Lantai,Gang, Dan Tangga Lantai harus dijaga agar orang tidak mudah
tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan dan bagian yang terbuka
diberi pagar.
Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang
memakainya harus terlatih.
18. Beban Berat
Pegawai tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan
beban berat yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Pertolongan Pertama
Dalam ruangan kerja harus disediakan kotak obat – obatan sebagai
pertolongan pertama untuk pegawai apabila ada pegawai yang mengalami
sakit atau luka akibat bekerja.
Penjagaan Kebakaran
Di dalam kantor harus disediakan alat untuk memadamkan kebakaran baik itu
lonceng ataupun alarm.
Pemberitauan Kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen pegawai
lebih dari 1 minggu harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
19. b) Pentingnya Lingkungan fisik kantor
Mempengaruhi kesehatan pegawai (pengaruh
penerangan yang jelek terhadap penglihatan, suara yang gaduh
terhadap syaraf, terlalu banyak orang terhadap semangat kerja
dan angin terhadap kesehatan badan).
Pengaruhnya terhadap efisiensi kantor (penerangan)
yang jelek mengakibatkan kesalahan – kesalahan, suara yang
gaduh, pemanasan, dan ventilasi yang jelek dapat menimbulkan
kekacauan.
20. 2. Lingkungan Social Kantor
Lingkungan social kantor telah menujukkan pada hubungan antar orang yang
terlibat dalam kantor. Hubungan yang terjadi dalam sebuah kantor akan
menentukan kelancaran tugas untuk mencapai tujuan. Tata hubungan itu
lazimnya dikenal dengan komunikasi administrasi atau komunikasi organisasi.
Ditinjau dari sasaran komunikasi dan tujuannya dapat dibedakan menjadi: ----
-Komunikasi Formal Komunikasi ini dilakukan dalam situasi formal, sehingga
bahasa apapun istilah/ungkapan yang digunakan harus merujuk pada kondisi
formal. Situasi formal misalnya pada rapat, seminar, lokakarya, pembelajaran
di kelas, dll.
-Komunikasi Informal Komunikasi informal terjadi dalam hubungan
keseharian baik antar sejawat maupun dengan bawahan .
-Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal yang terjadi antar pihak lembaga
kantor dengan pihak – pihak diluar lembaga kerja. Atau dengan kata lain
sebagai hubungan lembaga dengan mitra kerja.
21. -Komunikasi Internal Komunikasi ini menunjuk pada
komunikatornya maksudnya orang – orang yang terlibat masih
dalam lingkup satu kantor.
-Komunikasi Vertikal Komunikasi yang menunjuk pada
kedudukan ataupun jabatan dalam organisasi, contohnya
hubungan antar rector dengan karyawan, rector dengan para
dosen, direktur dengan cleaning service.
-Komunikasi Horizontal Merupakan komunikasi yang terjadi
antar teman sejawat. Contoh lain antar dekan di lingkungan PT.
antar ketua jurusan di lingkungan fakultas.
22. Tata Letak
A. Pengertian Tata Letak
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis
karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas kerja, kontak pelanggan, dan
citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu mencapai sebuah
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat.
Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis
yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Dalam semua kasus,
desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai:
• Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
• Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
• Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman
• Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
• Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata
letakakan perlu diubah).
23. B. Tipe-Tipe Tata Letak
1) Tata letak dengan posisi tetap memenuhi persyaratan tata letak untuk
proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut
dan gedung.
2) Tata letak yang berorientasi pada proses berhubungan dengan produksi
dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai "job shop",
atau produksi terputus).
3) Tata letak kantor menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan
ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.
4) Tata letak ritel menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas
perilaku pelanggan.
5) Tata letak gudang melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan
sistem penanganan bahan.
6) Tata letak yang berorientasi pada produk—mencari utilisasi karyawan dan
mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
24. Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan
secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah
seni. Walaupun demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu
menetapkan beberapa hal berikut:
1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan
digunakan, meliputi ban berjalan, cranes, (automated storage and retrieval
system—ASRS), juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruangan
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan peralatan
diketahui. Pada kasus pekerjaan kantor, manajer operasi harus membuat
perkiraan persyaratan ruang untuk setiap karyawan.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering
membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk
memfasilitasi aliran udara, pribadi, mengurangi kebisingan, menyediakan
keleluasaan pribadi, dan sebagainya.
4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus
dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin membutuhkan
keputusan tentang jarak.
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak
pertimbangan unik yang berkaitan dengan perpindahan bahan atau kepentingan
beberapa wilayah terutama untuk didekatkan satu sama lain.
25. Tata Ruang Kantor
A. Pengertian Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga
Layout.
Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan yang
tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut :
Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie menyatakan : Tata ruang kantor
adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap
perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (1988:200).
Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan : Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai
penyusunan perabotan dan alt perlengkapan pada luas lantai yang tersedia (1956:117). Tata
ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor sehingga perencanaan ruangan kantor
dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan tata
ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan, diantaranya :
-Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang
sebetulnya tidak perlu.
-Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
-Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat
dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
-Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian
tertentu
28. B. Tujuan Tata Ruang Kantor
Dengan penggunaan ruang yang baik proses alur pekerjaan yang efektif dan
efesien, maka tujuan tata ruang kantor adalah sebagai berikut :
I. The Liang Gie
> Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh
jarak yang sependek mungkin.
> Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar
>Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara
> Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan
>Seluruh ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan
>Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan
yang baik tentang organisasi tersebut2
>Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan
mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan.
29. II. Geofrey Mills dan Standingford Dua orang ahli dari Inggris
menegaskan bahwa tujuan tata ruang kantor yang baik bagi
suatu kantor adalah :
>Persyaratan peraturan perundang-undangan dipenuhi
>Setiap ruangan dipergunakan sehingga bermanfaat besar Kondisi kerja yang baik
disediakan bagi setiap orang
>Memudahkan pengawasan untuk dapat melihat staf yang bekerja
>Rasa memiliki dan loyalitas pada kelompok kerja terpelihara
>Komunikasi dan arus kerja diperlancar
>Operasi yang bising dan mengganggu dipisahkan tersendiri
>Saling mengganggu antar pegawai dihindarkan
>Menyediakan pelayanan yang baik, misalnya listrik, telepon
>Memberikan keamanan
>Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan tata ruang kantor :
>Memperlancar jalannya pekerjaan yaitu segenap ruangan digunakan secara efesien
untuk keperluan pekerjan
>Menambah semangat kerja pegawai
>Memberikan kesan yang baik bagi para tamu yang datang mengunjungi kantor