Kode etik dan perilaku agen asuransi PT Prudential Life Assurance mengatur tanggung jawab agen terhadap pemerintah, perusahaan, dan nasabah serta menjaga kerahasiaan informasi nasabah dan larangan perilaku kriminal dan menyesatkan. Kode etik ini bertujuan agar agen selalu bertindak secara etis dan profesional dalam membangun kepercayaan nasabah.
1. Kode Etik Dan Perilaku agen Asuransi
PT Prudential Life Assurance
LATAR BELAKANG
PT Prudential Life Assurance (“Perusahaan”) menyadari pentingnya reputasi baik. Untuk
memelihara reputasi yang baik dibutuhkan tanggung jawab dan profesionalisme tinggi dari setiap
pelaku bisnis yang terlibat karena asuransi adalah bidang usaha yang berlandaskan pada
kepercayaan dan kejujuran.
Prinsip-prinsip usaha dari Perusahaan adalah tindakan yang bertanggung jawab dengan integritas
yang baik, patuh dengan hukum dan peraturan serta menghormati budaya dan tradisi masyarakat
Indonesia. Agen asuransi Perusahaan (“Agen”) sebagai salah satu pelaku bisnis asuransi yang
berpengaruh terhadap reputasi Perusahaan harus dilengkapi dengan suatu Kode Etik dan Perilaku
untuk menghindari benturan kepentingan, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan informasi.
Kode Etik dan Perilaku Agen ini (“Kode Etik”) ditujukan agar setiap Agen selalu bertindak dengan
etis, konsisten dan penuh integritas sesuai dengan prinsip Perusahaan dalam membangun
kepercayaan dari (calon) nasabah. Selain itu, kepatuhan Agen terhadap hukum dan peraturan
serta rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Indonesia mencerminkan bahwa praktik penjualan
akurat, lengkap, berimbang dan memenuhi etika standar. Dengan demikian Kode Etik ini wajib
dipatuhi oleh setiap Agen dalam menjalan profesinya.
I. TANGGUNG JAWAB AGEN
Untuk mematuhi hukum dan peraturan, seorang Agen harus memiliki pemahaman yang jelas atas
kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang Agen. Prinsip-prinsip utamanya yaitu:
A. Bertindak jujur dan etis, termasuk secara etis menangani benturan kepentingan yang
terjadi atau nyata antara hubungan pribadi dengan hubungan professional.
B. Mendahulukan kepentingan Perusahaan yang sah, menghormati dan mengaplikasikan
nilai-nilai dan standar Perusahaan.
C. Mempromosikan dan meningkatkan citra Perusahaan, dan bertindak sebagai penyedia
jasa yang bertanggung jawab serta warga negara yang baik.
Tanggung jawab tersebut bisa dikelompokkan ke dalam tiga unsur, yaitu:
1. Tanggung Jawab Terhadap Pemerintah
Agen mempunyai kewajiban untuk mengikuti setiap peraturan terkait yang dikeluarkan oleh:
(i) Pemerintah, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan yang dikeluarkan oleh
Menteri Keuangan (MOF), seperti Prinsip Mengenal Nasabah dan Peraturan Anti
Pencucian Uang; dan
Kode Etik Agen – March 2006 1/8
2. (ii) Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), seperti persyaratan lisensi.
2. Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan
a. Dalam prinsip hubungan antara Agen dengan Perusahaan, Agen harus menunjukkan
kejujuran, niat baik dan kesetiaan dalam semua kegiatan keagenan.
b. Agen harus bertindak sebagai pihak yang dipercaya atas beberapa tanggung jawab
seperti penerimaan premi nasabah dan penjagaan informasi rahasia.
c. Agen disyaratkan untuk menyerahkan tanda terima resmi secepatnya, secara akurat
mengidentifikasi pembayaran dan menyerahkan pembayaran premi dalam 48 jam
setelah menerima pembayaran tersebut dari nasabah atau perwakilan resminya.
d. Agen harus membuat laporan sesegera mungkin atas semua keluhan yang ada dari
nasabah kepada Perusahaan.
e. Agen harus membuat laporan atas setiap dan seluruh klaim untuk manfaat polis kepada
Perusahaan sesegera mungkin sejak menerima pemberitahuan dari nasabah dan/atau
perwakilan resminya.
f. Agen tidak diizinkan untuk menggunakan logo atau merk Prudential (dengan logo atau
merk lain atau untuk tujuan bisnis lainnya) selain dari penggunaan yang telah disetujui
oleh Perusahaan dan Agen tidak diizinkan untuk mengubah/menambah hak atas
kekayaan intelektual Perusahaan dengan berbagai cara apapun yang dapat membawa
risiko atau merusak reputasi baik Perusahaan.
g. Manajer keagenan wajib memberikan pelatihan, dukungan dan pengawasan yang
memadai kepada agen-agennya untuk memastikan pelayanan dan penjelasan yang
tepat kepada calon nasabah atau nasabah yang sudah ada.
h. Agen tidak diperkenankan untuk merekrut dan merekomendasikan agen-agen atau
nasabah-nasabah yang diketahui memiliki moral dan standar etika yang buruk.
i. Agen bertanggung jawab untuk bertindak selaku field underwriter untuk Perusahaan,
dengan mengumpulkan informasi yang lengkap dan tepat sehubungan dengan (calon)
nasabah mengenai risiko yang dapat timbul untuk disampaikan secara lengkap kepada
Perusahaan.
j. Persengkongkolan Agen untuk menghilangkan, menghapus atau mengubah informasi
mengenai (calon) nasabah akan dianggap sebagai tindakan tidak beretika dan
penipuan.
k. Partisipasi Agen dalam menghasilkan pernyataan yang tidak akurat atau
menghilangkan fakta material dilarang.
Kode Etik Agen – March 2006 2/8
3. l. Demi menjunjung profesionalisme, Agen bertanggung jawab untuk mendapatkan
sertifikat dan lisensi keagenan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan
industri perasuransian yang berlaku.
m. Agen harus secara tegas memahami dan patuh terhadap semua prosedur dan
kebijakan Perusahaan yang berlaku.
n. Agen harus mengetahui dan mengerti produk-produk Perusahaan yang mereka
pasarkan.
o. Agen harus melanjutkan pendidikan dan pengetahuan dengan menyelesaikan
persyaratan pelatihan Perusahaan untuk meningkatkan keahlian dan menambah
pengetahuan.
p. Agen harus memastikan bahwa mereka menggunakan materi pemasaran dan ilustrasi
yang terbaru yang dikeluarkan oleh Perusahaan.
q. Agen tidak dibolehkan menggunakan setiap dan seluruh aset Perusahaan termasuk
laporan, materi pelatihan, brosur, literatur dan/atau materi lain selain untuk tujuan yang
bermanfaat bagi Perusahaan.
r. Agen tidak dibolehkan memasarkan produk asuransi Perusahaan di luar wilayah
Indonesia.
3. Tanggung Jawab Terhadap Nasabah
Sebagai Agen, Anda bertanggung jawab untuk menerapkan standar profesional dan etika tinggi
yang sama seperti yang diterapkan oleh Perusahaan dalam berhubungan dengan nasabah dan
masyarakat. Tanggung jawab tersebut adalah:
a. Memperlakukan nasabah secara adil, transparan dan jujur.
b. Memberikan standar pelayanan yang tinggi.
c. Menempatkan kepentingan (calon) nasabah serta Perusahaan di atas kepentingan
Agen.
d. Memperlakukan semua nasabah dan calon nasabah secara patut dan selalu
menghargainya setiap saat.
e. Bilamana Agen harus meminta keterangan yang bersifat rahasia dari nasabah, Agen
wajib menjaga informasi rahasia tersebut dan hanya menggunakannya sesuai dengan
tujuan awal dimintanya keterangan tersebut.
f. Agen harus memberikan standar pelayanan tertinggi terhadap orphan policy.
g. Agen tidak diperkenankan menjual asuransi melebihi dari kebutuhan yang diperlukan
nasabah dengan tujuan mendapatkan komisi tambahan dan/atau keuntungan pribadi.
Kode Etik Agen – March 2006 3/8
4. h. Agen wajib memberitahukan informasi yang akurat mengenai produk asuransi jiwa baik
ciri, manfaat, termasuk namun tidak terbatas pada kewajiban-kewajiban, kondisi,
tagihan dan persyaratan yang berlaku dalam produk asuransi jiwa dan layanan
Perusahaan sehingga nasabah dapat membuat keputusan yang tepat mengenai produk
asuransi jiwa yang disampaikan dan membeli polis asuransi jiwa secara efektif.
i. Agen tidak diperkenankan membebani nasabah dengan biaya-biaya yang tidak sesuai
dengan ketentuan atau kebijakan Perusahaan, hukum dan peraturan yang berlaku
serta polis asuransi jiwa Perusahaan.
j. Mengungkapkan setiap informasi yang relevan kepada nasabah dengan tujuan untuk
membangun kepercayaan, mengurangi kesalahpahaman di masa depan, menghindari
perselisihan, dan memperkuat hubungan bisnis antara Agen dan nasabah, sebelum,
selama, dan sesudah penjualan polis asuransi Perusahaan.
II. HUBUNGAN DENGAN REKAN SEPROFESI
A. Hubungan dengan sesama Agen atau rekan seprofesi Perusahaan harus dilandasi
sikap saling menghargai dan mempercayai. Sangat dianjurkan untuk membina
hubungan baik dengan kantor keagenan lain, menciptakan persaingan usaha yang
sehat dan memotivasi sesama Agen untuk menerapkan standar yang sama.
B. Agen tidak dibolehkan untuk mengambil atau membujuk nasabah dan/atau calon
nasabah Agen lain untuk mengganti Agen.
C. Keberatan-keberatan terhadap tindakan sesama Agen atau rekan dalam Perusahaan
yang dianggap bertentangan dengan Kode Etik ini harus diajukan kepada pegawai
yang ditunjuk Perusahaan untuk bertanggung jawab atas Agen dan tidak dibenarkan
untuk disampaikan kepada pihak luar Perusahaan termasuk penyiaran melalui media
massa.
D. Manajer keagenan dan/atau kantor keagenan dilarang membujuk Agen lain untuk
pindah ke unit atau kantor keagenan lain. Dalam hal perpindahan tersebut merupakan
tindakan yang harus dilakukan dalam melaksanakan Kode Etik ini, maka calon manajer
keagenan atau kantor keagenan yang baru harus mendiskusikan situasi tersebut
dengan manajer keagenan atau kantor keagenan yang berkaitan dan wakil yang
ditunjuk Perusahaan.
III. KERAHASIAAN
Perusahaan menghormati kerahasiaan informasi pribadi yang terkumpul dalam pelaksanaan bisnis.
Sebagai Agen, Anda diwajibkan berpegang pada kebijakan ini. Data, informasi, dan analisa atas
pribadi yang berkaitan dengan nasabah harus disimpan secara rahasia. Ini termasuk namun tidak
terbatas pada nama, alamat, nomor telepon, pendapatan, aset, hutang, tujuan investasi dan
rencana pembiayaan. Anda wajib berpedoman pada hal-hal berikut ini:
Kode Etik Agen – March 2006 4/8
5. A. Menghormati dan menjaga kerahasiaan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama
berhubungan bisnis dengan nasabah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk
mengamankan kerahasiaan informasi nasabah;
B. Pada saat tujuan dari pengumpulan informasi tersebut dicapai, Agen tidak boleh
menggunakan informasi tersebut untuk tujuan lain tanpa terlebih dulu ada persetujuan
tertulis dari nasabah yang bersangkutan. Persetujuan tersebut harus dibuat tanpa
paksaan, dipahami dengan baik dan diberikan berdasar suatu alasan. Persetujuan
tertulis dari nasabah, yang mengotorisasikan pengungkapan informasi rahasia nasabah
harus disimpan;
C. Setiap permintaan informasi mengenai nasabah atau Perusahaan dari Pengadilan atau
kuasa hukum harus diberitahukan kepada Perusahaan segera;
D. Mendapatkan informasi dengan tujuan yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum
dan peraturan yang berlaku atau kebijakan Perusahaan;
E. Memastikan bahwa setiap Agen atau pegawai dari kantor mandiri tidak boleh
menyalahgunakan informasi dari nasabah, hal ini melanggar peraturan pemerintah
dan/atau kebijakan Perusahaan.
IV. PERILAKU KRIMINAL
Agen dilarang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam setiap tindakan kriminal,
termasuk namun tidak terbatas pada contoh-contoh berikut:
A. Penipuan
Agen dilarang melakukan penipuan atau misrepresentation.
B. Penyalahgunaan dana nasabah
Agen dilarang menyalahgunakan dana (sebagai contoh kuitansi premi) dari nasabah. Setiap
keterlambatan dalam penyetoran premi dari nasabah dapat dianggap sebagai
penyalahgunaan dana nasabah.
C. Pemalsuan
Agen dilarang memalsukan dokumen resmi atau membuat dokumen palsu. Memalsukan
tanda tangan nasabah baik disengaja atau tidak terhadap setiap dokumen yang berkaitan
dengan bisnis Perusahaan tidak dapat ditolerir. Tuduhan atau kecurigaan terhadap
aktivitas kriminal akan diinvestigasi oleh Perusahaan dan akan diambil tindakan yang tepat.
V. PERILAKU TIDAK PANTAS DAN MENYESATKAN
A. Memberikan informasi yang salah atau menyesatkan.
Memberikan dan menyediakan informasi yang salah dan menyesatkan dilarang keras.
Agen tidak diperkenankan untuk menyesatkan nasabah dalam hal ketentuan atau
keuntungan dari produk. Agen harus mempelajari dan memahami produk asuransi
Kode Etik Agen – March 2006 5/8
6. Perusahaan secara menyeluruh sebelum menjualnya kepada nasabah. Informasi penting
yang menjadi esensi dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan sepenuhnya dan
secara akurat sebelum transaksi penjualan.
B. Pemberian potongan atau diskon premi (Premium Rebating)
Agen tidak diperkenankan memotong komisi atau memberikan potongan premi, override
dan/atau bonus kepada nasabah atau perwakilannya. Tujuan tidak dibolehkannya
pemotongan komisi atau pemotongan premi adalah untuk memastikan bahwa setiap
nasabah diberikan perlakuan yang sama. Selain itu hal ini juga bertujuan memelihara
persaingan yang sehat antara Agen. Pemotongan komisi, pemotongan premi atau berbagi
komisi, override dan/atau bonus dapat membawa perselisihan antara Agen dan dapat
menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Agen kepada nasabah.
C. Pemutarbalikan (Twisting) dan Pencampuradukan (Churning)
Twisting dan Churning adalah tindakan yang tidak etis dengan membujuk nasabah melepas
atau menebus polisnya dari Perusahaan atau perusahaan asuransi lainnya dengan tujuan
untuk menjual polis lain baik yang berasal dari Perusahaan maupun asuransi jiwa lain tanpa
memperhatikan kerugian yang mungkin terjadi terhadap nasabah. Agen tidak boleh
menyebabkan atau merekomendasikan nasabah untuk menebus/melepas polis (baik yang
dikeluarkan oleh Perusahaan atau perusahaan asuransi lain) dengan tujuan mengganti
dengan polis lain kecuali hal tersebut sebaik-baiknya demi kepentingan nasabah.
D. Pernyataan tidak benar (Misrepresentation and Disclosure)
1. Ilustrasi
Agen harus menyediakan informasi mengenai setiap produk asuransi jiwa
(misalnya ilustrasi penjualan) secara tepat, benar dan dalam bahasa
sederhana yang dimengerti oleh nasabah dengan mengacu pada ketentuan
dari Perusahaan melalui materi atau alat yang telah disediakan. Seorang Agen
tidak boleh memanipulasi software di luar kewenangannya dengan tujuan
menciptakan harapan yang berlebihan kepada nasabah.
2. Perbandingan yang tidak lengkap
Agen tidak diperkenankan memberikan perbandingan yang tidak lengkap dari
suatu polis perusahaan asuransi lain dengan tujuan meyakinkan nasabah agar
menebus polisnya.
E. Kenali kebutuhan nasabah Anda
Agen harus berusaha semaksimal mungkin untuk menganalisa kebutuhan, tujuan dan
masalah keuangan nasabah agar dapat memberikan rekomendasi produk asuransi jiwa
Perusahaan yang tepat bagi nasabah.
F. Penandatanganan formulir kosong
Formulir Perusahaan resmi yang digunakan dalam transaksi bisnis dengan nasabah
menjadi data/dokumen resmi dari nasabah dengan Perusahaan. Nasabah harus
Kode Etik Agen – March 2006 6/8
7. mempunyai pengetahuan tentang isi dan tujuan dari pertanyaan dan pernyataan pada
setiap dokumen yang ditandatangani oleh (calon) nasabah. Setiap dokumen
ditandatangani oleh nasabah harus diisi secara lengkap dan akurat sebelum nasabah
menandatanganinya. Agen tidak diperkenankan meminta nasabah menandatangani
formulir kosong atau tidak lengkap.
G. Agen yang tidak berwenang
Agen dilarang membiarkan seseorang yang tidak berwenang atau tidak mempunyai
lisensi untuk memasarkan polis atas nama Agen.
VI. PROSES PENJUALAN
Agen wajib mengutamakan kepentingan nasabah di atas kepentingannya sendiri dalam proses
penjualan. Ini berarti Agen wajib:
A. Memasarkan produk asuransi jiwa Perusahaan berdasarkan kebutuhan dan tujuan dari
nasabah.
B. Menjelaskan secara lengkap mengenai fungsi dan manfaat produk asuransi jiwa
Perusahaan.
C. Memelihara tingkat profesionalisme dengan selalu mendapatkan informasi terbaru
mengenai produk Perusahaan, kebijakan dan ketentuan Perusahaan.
D. Memastikan bahwa setiap pertanyaan yang terdapat dalam aplikasi (SPAJ) telah
dipahami oleh nasabah.
E. Menjelaskan secara lengkap peraturan Perusahaan kepada nasabah sebelum
menerima titipan premi pertama dari nasabah.
F. Menyerahkan polis kepada nasabah segera dan Agen sangat disarankan untuk
mengantar sendiri polis kepada nasabah untuk menjelaskan kembali spesifikasi produk
yang dibeli dan menegaskan keinginan nasabah membeli produk tersebut. Agen harus
meminta bukti penerimaan polis dari nasabah.
G. Memastikan bahwa penandatanganan Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ)
Perusahaan oleh nasabah dilakukan di hadapan Agen yang bersangkutan.
VII. SANKSI
Setiap tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan diinvestigasi oleh
Perusahaan. Setelah selesainya proses investigasi, Perusahaan akan memutuskan tindakan yang
tepat terhadap Agen yang melanggar Kode Etik ini.
Kode Etik Agen – March 2006 7/8
8. Tindakan disipliner ini termasuk pemberian surat peringatan, penundaan atau pemutusan perjanjian
keagenan, memotong dan/atau menarik kembali komisi Agen, memasukan nama Agen dalam daftar
black list agent pada AAJI dan/atau melakukan gugatan/tuntutan hukum.
VIII. PELAKSANAAN KODE ETIK
A. Setiap Agen wajib mematuhi dan tunduk Kode Etik ini.
B. Apabila dianggap perlu oleh Perusahaan, maka Perusahaan berhak untuk mengubah
Kode Etik ini setiap saat.
Kode Etik Agen – March 2006 8/8