Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tugas, fungsi, dan persyaratan untuk menjadi protokoler dan master of ceremony (MC). Ia menjelaskan bahwa protokoler membantu mempersiapkan acara dari perencanaan hingga pelaksanaan, sedangkan MC bertanggung jawab atas jalannya acara. Dokumen tersebut juga menyebutkan berbagai syarat formal dan non-formal yang harus dimiliki MC seperti kepribadian yang baik, penampilan, fleks
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR & PROTOKOLER"
1. Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab
Protokoler dan Master of
Ceremonial (MC)
PR and PROTOKOLER – 4.0 Training
2. Tugas dan Fungsi Protokol
• Protokol sebagai salah satu unsur staf,
membantu pimpinan untuk mempersiapkan
tugas dan kegiatan tersebut mulai dari
perencanaan kegiataan sampai dengan
pelaksanaan kegiatan sehingga dapat
berjalan dengan tertib dan lancar.
• Jenis acara yang harus menerapkan
protokol yang menyangkut segi-segi
keupacaraan : .....>>
3. Jenis Acara yang Menerapkan Protokol
• Jenis acara yang harus menerapkan protokol
yang menyangkut segi-segi keupacaraan :
1. Penerimaan tamu/audiensi
2. Kunjungan tamu (dalam dan luar negeri)
3. Perjalanan ke daerah/luar negeri
4. Pengaturan rapat/sidang
4. Penyelenggaraan resepsi/jamuan kenegaraan
5. Penyelenggaraan upacara-upacara :
• Hari Besar Nasional/Keagamaan
• Peresmian Proyek
• HUT Instansi/Organisasi
• Upacara Bendera ..................>>
4. Jenis Acara yang Menerapkan Protokol ...
Penyelenggaraan upacara-upacara ...
• Pelantikan, pengucapan sumpah dan serah
terima jabatan
• Penyerahan surat-surat
kepercayaan/Credentials
• Penandatanganan
• Peresmian pembukaan/penutupan
seminar/lokakarya
• Penyematan Tanda kehormatan dan
pemberian penghargaan
• Temu Wicara
• Pemakaman kenegaraan
• Peletakan karangan bunga
5. Pembawa Acara atau MC
• Pembawa acara atau MC adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap jalannya acara. Sukses
atau tidaknya suatu acara sangat ditentukan oleh
keterampilan dan kelihaian seorang pewara.
• Di samping itu pewara harus menguasai teknis
penyusunan acara.
• Performansi (“performance”) pewara profesional
adalah sosok pewara yang memiliki persyaratan
lengkap sebagai berikut:
berpenampilan pantas dan menarik,
menguasai materi acara (berpengetahuan) dan
sangat terampil dalam seni berbahasa, serta
memiliki sikap bersahaja dan menyenangkan.
Perwujudan dari hal-hal tersebut itulah yang
menyebabkan pewara terampil dalam berbahasa estetis.
6. Syarat Fisik - MC
• Penyelenggaraan suatu acara akan ditentukan oleh kemampuan
protokoler. Namun, keberhasilan suatu acara tidak bisa lepas dari
keterampilan pewaranya.
• Keterampilan pewara berkaitan dengan syarat-syarat yang harus
dimiliki oleh seorang pewara.
• Syarat fisik pewara adalah berikut ini:
Pertama, memiliki suara yang nyaman (“pleasing”). Tidak
melengking dan tidak terlalu rendah. Artinya, pewara memiliki
suara bulat , bagus sesuai dengan kodrat, kalau laki-laki
terkesan maskulin dan perempuan feminim.
Kedua, memilki/mampu menghasilkan vokal yang bersih,
nyaring, bening, dan lembut, tidak bersuara pecah yang
memberi kesan tenggorokan pendengar ikut terasa sakit.
Ketiga, sehat sewaktu membawakan acara. Pewara harus
sehat agar terlihat gairah dan bersemangat.
Keempat, tidak cacat fisik. Artinya, seorang pewara harus
sempurna secara lahir untuk menghindari kesan yang tidak
baik, seperti munculnya bisik-bisik yang dapat mengganggu
khidmatnya acara.
7. Syarat Ilmiah Pewara
meliputi hal berikut ini:
• Pertama, memilliki pengetahuan, seperti
pengetahuan kebahasaan maupun pengetahuan
umum. Seorang pewara diharapkan kaya dengan
perbendaharaan kata, agar mampu melahirkan
kalimat-kalimat yang hidup dan menarik. Pewara
yang baik memiliki informasi yang umum dan
hangat, untuk memperlancar acara sehingga tidak
terkesan kaku.
• Kedua, akan lebih sempurna kalau pewara pernah
mengikuti atau memperoleh teori tentang pewara,
misalnya pernah mengikuti kursus atau diklat
8. Syarat Kepribadian (“Appearance”)
1. Mampu berpikir cepat dan tepat. Artinya, mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan benar.
2. Memiliki imajinasi yang positif, dalam memimpin
suatu acara seorang pewara hendaklah punya daya
imajinasi yang tinggi dalam melihat situasi, kondisi,
waktu dan tempat serta bentuk acara yang dipimpin
karena akan mempengaruhi suasana pada waktu itu.
3. Bergairah (antusias), pewara harus tetap bersemangat
dalam situasi yang bagaimanapun, acara yang
dibawakannya. Jika pewara lesu dan tidak bersemangat
maka acarapun menjadi lesu dan tidak semarak pula.
4. ...>>
9. Syarat Kepribadian (“Appearance”) – MC ..
4. Rendah hati, seorang pewara tahu benar bahwa
dirinya punya kelebihan, kadang bisa membuat pewara
jadi sombong dan angkuh ketika membawa acara. Hal
ini kadang bisa terlihat dari cara dan pemakaian
bahasa. Kalau hal ini dirasakan atau terlihat oleh
pendengar/hadirin, maka mereka bereaksi antipasi dan
berbisik-bisik. Akhirnya, acara kurang khidmat.
5. Memiliki daya humor dan bersifat fleksibel
(tanggap). Seorang pewara yang ideal harus mampu
menyesuaikan diri dengan situasi. Misalnya, dalam
keadaan letih dan capek biasanya pendengar
memerlukan humor-humor segara untuk
menghilangkan kejenuhan (terutama dalam acara tidak
resmi/bebas). Dalam acara resmi, misalnya pewara
perlu memvariasikan nada serta intonasi suara ketika
membacakan/membawakan acara agar pendengar
tidak bosan.
10. Persyaratan Formal MC
1. Kepribadian (Personality). Seorang MC harus mempunyai
pribadi yang baik, sopan dan santun ketika bertegur sapa,
menjaga tata krama dalam berkomunikasi, sehingga audiens
akan mempunyai pandangan yang positif dan akhirnya acara
dapat berjalan dengan lancar, karena komunikasi yang terjalin.
2. Penampilan (Performance). Seorang MC harus menata
penampilan ketika tampil, meliputi busana yang dipakai dan
perangkat kelengkapan yang digunakan, apakah sudah sesuai
dengan tema acara, ataukah justru bertolak belakang. Contohnya
dalam acara pengajian, untuk menyesuaikan sebaiknya kita memakai
baju Koko model terbaru sehingga sesuai dengan tema acara.
3. Luwes (Flexibel). Seorang MC harus mampu beradaptasi
dengan segala macam karakter audiens dan bentuk acara,
sehingga bisa menyesuaikan diri dalam setiap keadaan dan
mengendalikannya.
4. Pengetahuan (Knowlegde). Seorang MC diharapkan
mempunyai pandangan luas tentang acara yang akan ia
pimpin, meliputi tema acara, susunan acara dan pengisi acara.
Sehingga audiens akan terasa nyaman mengikuti acara hingga
usai.
11. Persyaratan non Formal MC
1. Mampu berbahasa dengan baik, bahasa Indonesia,
Daerah maupun bahasa Asing. Karena bahasa adalah
senjata utama ketika menjadi MC.
2. Pengaturan intonasi kata-kata, karena dengan
pengaturan intonasi yang baik, maka suara kita akan
menjadi merdu dan nyaman di dengar. Salah satu
caranya adalah meminimalisir logat daerah.
3. Memiliki karakter “Microphone Voice”, yakni suara yang
enak didengar setelah melalui alat pengeras suara.
4. Mampu mengatur tehnik Komunikasi dengan orang lain.
5. . ...>>
12. Persyaratan non Formal MC ...
5. Mengusai materi yang akan disajikan, meliputi
rangkaian acara dan lokasi acara.
6. Mempunyai gaya dan style yang berwibawa,
dengan memasang raut muka yang bersahabat,
sehingga dengan bentuk MC yang anggun maka
Audiens akan tertarik untuk menyimak acara.
7. Memiliki kualitas suara yang enak didengar,
alamiah, tidak dibuat-buat dan sewajarnya.
8. Memiliki karakter vokal yang jelas dan powerful,
caranya adalah dimulai dengan nada dasar.
9. Tidak tergesa-gesa dalam berbicara. Sehingga
rangkaian kata-kata yang telah tersusun tidak
berantakan.
13. Persyaratan Teknis – MC
1. Mengecek persiapan perangkat Sound
System, seperti mic dan standart mic,
apakah sudah siap ataukah justru
sebaliknya.
2. Membawa alat tulis menulis, seperti
bolpoint, blok note dan map.
3. Berada di tempat khusus yang berdekatan
dengan Podium atau panggung utama.
14. 9 Tugas Pokok
Master of Ceremony (MC)
1. Sambut Hadirin.
Mulailah dengan menyambut audiens. Ucapkan terima kasih
atas kehadiran mereka. Jangan lupa, kenalkan diri Anda
sebagai MC.
2. Sapa Pembicara.
Ucapkan terima kasih kepada para pembicara atau pengisi
acara. Pimpin aplaus (tepuk tangan) buat mereka, juga
tepuk tangan buat panitia (organiser).
3. Kenali Tema.
Kenali dan kuasai tema acara. Kemukakan nama, tujuan,
dan tema acara. Ingatkan hadirin tentang manfaat kehadiran
mereka di acara.
4. Sampaikan Humor.
Cara terhebat dalam mengenalkan tema acara adalah
mengaitkannya dengan humor yang relevan atau situasi
humoris.
5. ... >>
15. 5. Sampaikan Susunan Acara.
Sampaikan susunan acara kepada hadirin --waktu memulai,
urutan pembicara atau penampilan, waktu presentasi/durasi
penampilan, waktu bertanya, break/istirahat, dll.
6. Kenalkan Pembicara.
Miliki biodata pembicara dan sampaikan yang relevan dengan
acara/topik.
7. Simak dan Catat!
Dengarkan semua pembicara, catat poin penting dan menarik
untuk dijadikan rujukan dan dikaitkan dengan pembicara
berikutnya (bridging).
8. Santai, Rileks!
Berusahalah santai. Siapkan selalu segelas air di dekat Anda,
all the times!
9. Menutup Acara.
Sampaikan terima kasih kepada hadirin. Sebutkan hal-hal
penting yang terjadi selama acara berlangsung (highlight).
9 Tugas Pokok
Master of Ceremony (MC) ...
16. Teknik Berbicara seorang MC
Yang harus diperhatikan untuk menghasilkan cara
berbicara yang lebih professional dalam membawakan
acara, antara lain:
1. Intonasi : Sebaiknya suara tidak datar, tetapi mengandung
irama atau berirama.
2. Artikulasi : Setiap kata yang diucapkan haruslah jelas benar,
sehingga mudah dimengerti atau dipahami.
3. Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar
dapat dimengerti.
4. Stressing : Memberikan energi dalam suara, agar tidak
menimbulkan kesan loyo.
5. Infleksi : Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari
pengucapan yang sama bagian setiap kata
(redundancy). Inflesi naik menunjukkan adanya
lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan
akhir kalimat. Semakin sering latihan MC akan
membuat kita menjadi terbiasa.