Buku saku perawat rumah sakit BSH membahas visi, misi, filsafat dan motto rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien, termasuk prosedur keselamatan pasien, manajemen insiden, dan tindakan darurat seperti kebakaran dan evakuasi.
2. VISI BSH
Menjadi rumah sakit yang terdepan dan terpercaya dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi orang usia lanjut, serta dapat menjadi tolak ukur
bagi institusi kesehatan tingkat nasional maupun internasional
3. MISI BSH
• Memberi pelayanan yang bersifat ramah lansia sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan yang diakui organisasi internasional dan sesuai dengan bukti-bukti laporan
ilmiah yang terbaik.
• Membangun jaringan pelayanan kesehatan lansia secara nasional, regional, dan
internasional
• Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit dalam ilmu, ketrampilan,
sikap dan perilaku yang sesuai untuk pelayanan orang lanjut usia.
• Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien, staf dan masyarakat.
4. FALSAFAH
Bahwa setiap orang usia lanjut berhak untuk
mendapatkan kualitas hidup yang baik
MOTO
MELAYANI DENGAN KEJUJURAN,
PROFESIONALISME DAN RASA HORMAT
5. 6 GOALS PASIEN SAFETY
1. Mengidentifikasi Pasien dengan benar dengan menayakan minimal 2 : nama dan tanggal
lahir (cara verbal). Kemudian cocokkan dengan gelang pasien (cara visual).
2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif : 3 langkah menerima instruksi (via telfon) :
Catat, Ulangi instruksi dan konfirmasi secara tertulis dalam 1x24 jam. khusus Nursing
dan Medis : dokumentasi dengan SBAR.
3. Meningkatkan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai : mengawasi secara khusu
penggunaan LASA dan 5 obat : insulin, psikotropika dan narkotika, elektrolit pekat,
antikoagulan, kemoterapi serta melakukan 7 benar saat memberikan obat pada pasien.
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar : tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi . Dengan memberi marker/ tanda serta melakukan sign in, time out, sign out.
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan: melakukan 5 moment hand
hygiene.
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh : menekan angka pasien jatuh, dengan
melakukan pengkajian resiko jatuh pada saat pasien masuk dan saat terjadi perubahan
kondisi pasien
6. GELANG PASIEN
BIRU : LAKI2
PINK : PEREMPUAN
Gelang Tambahan
KUNING : RESIKO JATUH
UNGU : DNR
MERAH : ALERGI
8. 5 moment hand hygiene
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur invasif
3. Setelah kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
9.
10. Kejadian Emergency / Bencana
Segera laporkan pada penanggung jawab (PJ) shift
atau langsung ke pos commando ke Operator,
dengan menyebutkan :
1.Code bencana ?
2.Nama pelapor
3.Bagian pelapor
4.Lokasi bencana
5.Jumlah korban (jika ada)
11. Kode emergency
Blue : Cardiac arrest
Red : kebakaran
Yellow : bencana internal (misalnya kebocoran gas, insiden biologis,
keracunan)
Brown : bencana eksternal (misalnya huru hara massa, gempa bumi, banjir)
Purple : ancaman bom dan penerima surat atau paket di luar jam kerja
Orange : evakuasi
Black : ancaman personal (misalnya ancaman tindakan kekerasan dan
penculikan)
12. Insiden Keselamatan Pasien
1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien, contoh pasien jatuh dari bed
2. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah insiden yang belum terpapar ke
pasien. Contoh sebelum membagikan obat petugas menyadari ada
kesalahan dosis obat
3. Kejadian Potensial Cidera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. Contoh penempatan
defibrillator di ICU sedangkan alat tersebut rusak.
4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar tetapi
tidak mengalami cidera pada pasien contoh pasien salah minum obat tetapi
tidak mengalami efek samping
5. Sentinel adalah kejadian yang mengakibatkan kematian atau cidera serius
13. KEWASPADAAN STANDAR
- hand hygiene
- Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)
- Gunakan dan buang benda-benda tajam dengan aman
- Kebersihan lingkungan/desinfektan rutin
- Bersihkan dan proses ulang peralatan pasien yang digunakan
bersama
- Etika batuk dan kebersihan pernafasan
- Penatalaksanaan sampah infeksi
- penanganan linen
- Desinfektan peralatan perawatan pasien
15. 2 jenis surat persetujuan
1.Surat Persetujuan Tindakan Anastesi, diisi pada saat dokter
anastesi untuk setiap tindakan anastesis dan sedasi baik di
rawat inap maupun rawat jalan.
2.Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran, diisi oleh dokter
operator untuk setiap pasien yang mendapatkan tindakan
invasive atau operasi baik di rawat inap maupun rawat jalan.
16. Pasien prioritas
Pasien gawat darurat
Pasien tidak sadar
Pasien yang membutuhkan bantuan
Pasien dialysis
Pasien dengan penyakit menular dan kekebalan yang lemah
Pasien yang mendapatkan transfuse darah atau produk darah
lain
Pasien yang membutuhkan pengekangan (restrain)
Pasien dalam pengobatan kemoterapi atau obat dengan
pengawasan tinggi
Pasien lanjut usia dan anak – anak
17. Pelaporan incident dan pelaporan kerusakan
Pelaporan Insiden :
- Insiden terkait keselamatan pasien menggunakan formulir
Chronology of Event Report, dilaporkan dalam waktu
maksimal 1x24 jam seletah kejadian.
- Insiden terkait keselamatan karyawan/ fasilitas menggunakan
system pelaporan K3 online.
Pelaporan kerusakan barang dan inventaris ruangan
menggunakan
E- COMPLAINT pada SIM-RS
18. Penanganan/terpapar bahan kimia
Jika terkena tumpahan bahan kimia, maka gunakan
spill kit sesuai bahan kimia tersebut
Jika terpapar suatu bahan, maka segera gunakan
Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan kimia
terkait untuk mengetahui cara penangannya
Lindungi diri dengan APD yang benar
Buat laporan kejadian menggunakan system
pelaporan K3 online
20. Tindakan yang harus dilakukan bila menemukan api
1. Jangan panik
2. Lakukan RACE, sebagai berikut :
R - Remove : pindahkan pasien atau korban yang berada
langsung dalam bahaya.
A - Alarm : panggial bantuan dengan memanggil teman di
lokasi tedekat atau hidupkan fire alarm atau hubungi operator
untuk menyatakan code red.
C - Close : tutup pintu atau jendela / fire shutter dan matikan
oksigen untuk mencegah api menjalar
E - Extinguishir : padamkan api dengan menggunakan APAR
ataupun hidran jika masih aman untuk melakukannya.
21. Penggunaan APAR
PASS, sebagai berikut :
P – Pull Tarik pin
A – Aim arahkan APAR
S – Squeeze tekan pengangan atasnya
S – Sweep sapukan dan arahkan ke titik api
22. Bencana di rumah sakit
1.Bencana internal (internal disaster), contohnya kebakaran,
ledakan gas, kontaminasi air bersih, kontaminasi makanan,
dll
2.Bencana eksternal (external disaster), terdiri dari:
Bencana alam, misalnya gempa bumi, banjir, tsunami, dll
Musibah massal, misalnya kerusuhan, kecelakaan massal,
korban bom, keracunan massal, wabah penyakit atau
pandemic.
23. Evakuasi
Definisi evakuasi : procedure untuk memindahkan seluruh penghuni RS ke
tempat aman atau daerah titik kumpul dalam rangka menghindari banyak korban
akibat bencana.
1. Bantu pasien dan pengunjung untuk keluar melalui emergency exit terdekat
atau jalur alternative lainnya sesuai instrksi dari petugas berwenang, yaitu
komandan regu (danru) atau supervisor keamanan.
2. Evakuasi dilakukan dengan merujuk proseudr ketentuan general evakuasi
3. Kumpul dan laporkan diri (beserta pasien dan pengunjung ) dilokasi assembly
point atau daerah titk kumpul.