SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Latihan Bagian 2.5 (Hal : 63)
1. Tunjukkan bahwa jika xn tidak terbatas, maka xn mempunyai subbaris divergen sejati.
Penyelesaian :
Suatu barisan bilangan yang monoton merupakan barisandivergen sejati jika dan hanya
jika tidak terbatas.
(a) Jika barisan xn merupakan barisan naik tak terbatas, maka lim xn = +Y
(b) Jika barisan xn merupakan barisan turun tak terbatas, maka lim xn = −Y
Teorema
Misalkan xn dan yn adalah dua barisan bilangan real dan memenuhi sifat xn ∈ Yn untuk
setiap bilangan asli N.
(a) Jika lim xn = +Y, maka limyn = +Y
(b) Jika limyn = −Y , maka lim xn = −Y
2. Berikan Cintoh barisan divergen sejati (xn) dan (yn) dengan xn ≠ 0 untuk semua n ∈ 4
sehingga:
(a) (
xn
yn
⁄ ) konvergen
(b) (
xn
yn
⁄ ) divergen
Penyelesaian :
(a) Jelas bahwa suatu barisan divergen sudah pasti tidak mungkin konvergen.
(b) Barisan (xn
yn
⁄ ) dikatakan devergen jika Lim (xn
yn
⁄ ) = +∞ atau
Lim (
xn
yn
⁄ ) = −∞ . contohnya Lim (n2) = +∞
3. Tunjukkan bahwa jika xn > 0 untuk semua n n ∈ A , maka lim
n→∞
(xn) = 0 jika dan hanya
jika lim
n→∞
1
xn
= +∞
Bukti
Misalkan lim
n→∞
1
xn
= +∞. Diberikan sebarang α ∈ R, terdapat K ϵ A sehingga
1
n
≥ k,
1
xn
> α karena
1
n
> xnuntuk semua n, makan ≥ k berlaku pula xn = 0.
Jadi lim
n→∞
(xn) = 0 .
4. Manakah barisan-barisan berikut yang divergen, tunjukkan :
(a)(√n) ( 𝑏)(√n+ 1) ( 𝑐)(√n− 1) (𝑑)(
n
√n + 1
)
Penyelesaian:
(a) Terlihat dengan jelas bahwa (√n)barisan yang tidak terbatas,
Bukti :
|√n| = n ∙
1
√n
untuk sebarang α > 0 ∈ ℝ , menurut sifat Archimides, terdapat n ∈ ℕ
sehingga |√n| = n ∙
1
√n
> α
Oleh karena(√n) tidak terbatas, dapat disimpulkan bahwa (√n) divergen.
(b) (√n + 1) juga barisan divergen, bukti:
|√n + 1| = (n + 1) ∙
1
√n + 1
> n ∙
1
√n + 1
Untuk sebarangβ > 0 ∈ ℝ, dengan sifat Archimides, maka terdapatn ∈ ℕ sehingga
|√n + 1| > n ∙
1
√n + 1
> β
Yang menunjukkan bahwa (√n + 1) tidak terbatas. Dan oleh sebab itu,
maka (√n + 1) divergen.
(c) (√n − 1) barisan divergen, bukti :
|√n − 1| > n
Untuk sebarang γ > 0, dengan sifat Archimides, terdapat n ∈ ℕ sehingga
|√n − 1| > n > γ
Hal tersebut menujukkan bahwa (√n − 1) tidak terbatas, oleh sebab itu
(√n − 1) divergen.
(d) (
n
√n+1
)jelas merupakan barisan divergen, bukti:
Kerena
1
√n+1
> 0 ∈ ℝ, menurut sifat Archimides, untuk sebarang ω > 0 ∈ ℝ, terdapat
n ∈ ℕ sehingga|
n
√n+1
| > ω
Hal tersebut menujukkan bahwa (
n
√n+1
) tidak terbatas, oleh sebab itu (
n
√n+1
) divergen.
5. Apakah barisan (𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝑛) divergen sejati?
Penyelesaian :
Misal n sin x dan nsin y dua barisan bilangan real , L ∈ R, L > 0 dengan
lim
n→~
n sin x
n sin y
= L
Maka
lim
n→~
n sin x = +~ jika dan hanya jika lim
n→~
nsin y = +~
Pembuktian :
Ambil α =
L
2
Terdapat L ∈ R ∋ untuk n ≥ L berlaku
sin
1
2
L <
n sin x
n siny
< sin
3
2
L
Oleh karena itu, untuk n ≥ L berlaku
(
1
2
sin L)y < x dan x < (
3
2
sin L)y
Terbukti.
6. Misalkan(xn) barisan divergen sejatidan(yn) sehingga lim
n→∞
(xnyn) ada di dalam ℝ. Tunjukkan
bahwa (yn) kenvergen ke 0.
Penyelesaian:
lim
n→∞
(xnyn) = L ada
Jika kita tulis yn =
1
zn
(denganzn ≠ 0) maka :
lim
n→∞
(
xn
zn
) = L ada
Dengan teorema 2.5.6, jika lim
n→∞
(xn) = +∞, maka lim
n→∞
(zn) = +∞.
Kemudian kita hitung
lim
n→∞
(yn) = lim
n→∞
(
1
zn
)
lim
n→∞
(yn) =
1
+∞
lim
n→∞
(yn) = 0
Hal ini menunjukkan bahwa (yn) kenvergen ke 0.
7. Misalkan (xn) dan (yn) dua barisan bilangan positif sehingga lim
n→∞
(
xn
yn
) = 0.
a) Tunjukan bahwa jika lim
n→∞
(xn) = + ∞, maka lim
n→∞
(yn) = + ∞
Bukti:
Berdasarkan teorema 2.5.5 , misalkanL ∈ R, L > 0 dengan lim
n→∞
(
xn
yn
⁄ ) = L
Maka untuk α = L
2⁄ terdapat K ∈ 4 sehingga untuk n ≥ K berlaku
1
2
L <
xn
yn
<
3
2
L
Oleh karena itu, untuk n ≥ K berlaku (
1
2
L)yn < xn dan xn < (
3
2
L)yn.
Jadi terbukti jika lim
n→∞
(xn) = + ∞, maka lim
n→∞
(yn) = + ∞
b) Tunjukan bahwa jika(yn) terbatas, maka lim
n→∞
(xn) = 0
Bukti;
8. Misalkan (xn) dan (yn) dua barisan bilangan positif sehingga lim
n→∞
(
xn
yn
⁄ ) = +∞
a) Tunjukkan bahwa jika lim
n→∞
(xn) = +∞, maka lim
n→∞
(yn) = +∞
b) Tunjukkan bahwa jika (xn) terbatas, maka lim
n→∞
(yn) = 0
Penyelesaian:
a) Dari teorema 2.5.5 , kita misalkan L ∈ R, L > 0 dengan lim
n→∞
(
xn
yn
⁄ ) = L
maka untuk α = L
2⁄ terdapat K ∈ 4 sehingga untuk n ≥ K berlaku
1
2
L <
xn
yn
<
3
2
L
Oleh karena itu, untuk n ≥ K berlaku (
1
2
L)yn < xn dan xn < (
3
2
L)yn. Jadi terbukti.
9. Tunjukkan bahwa jika lim
n→∞
(
Xn
n
) = L, L > 0, maka lim
n →∞
( Xn ) = +∞
Bukti :
jika lim
n→∞
(
Xn
n
) = L, L > 0, maka untuk α=
L
2
terdapat K ϵ N sehingga untuk n ≥ k berlaku :
1
2
L <
Xn
n
<
3
2
L
Oleh karena itu, untuk n ≥ k berlaku (
1
2
K ) n ≤ Xn dan Xn < (
1
2
L )n. Teorema terbukti

More Related Content

What's hot

Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
Hyronimus Lado
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
Ferry Angriawan
 

What's hot (20)

Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Analisis Rill Tugas 3.5
Analisis Rill Tugas 3.5Analisis Rill Tugas 3.5
Analisis Rill Tugas 3.5
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Ring
RingRing
Ring
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 

Similar to Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5

Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematika
Rozaq Fadlli
 
Soal
SoalSoal
Soal
33335
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Dadang Hamzah
 

Similar to Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5 (20)

Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematika
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
limit fungsi.pdf
limit fungsi.pdflimit fungsi.pdf
limit fungsi.pdf
 
keterbagian
keterbagianketerbagian
keterbagian
 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 persamaan linier dan pertidaksamaan linier  persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier persamaan linier dan pertidaksamaan linier
persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linierPpt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
Ppt singkat persamaan linier dan pertidaksamaan linier
 
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadratPersamaan & pertidaksamaan kuadrat
Persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 
Ppt konsep dasar mtk kel.10
Ppt konsep dasar mtk kel.10Ppt konsep dasar mtk kel.10
Ppt konsep dasar mtk kel.10
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Binomial fe u nsam 2011
Binomial fe u nsam 2011Binomial fe u nsam 2011
Binomial fe u nsam 2011
 

More from Arvina Frida Karela

Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Arvina Frida Karela
 

More from Arvina Frida Karela (20)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Keterampilan Bertanya
Keterampilan BertanyaKeterampilan Bertanya
Keterampilan Bertanya
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Presentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah AkhlakPresentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah Akhlak
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
Karya tulis arvina
Karya tulis arvinaKarya tulis arvina
Karya tulis arvina
 
Kliping seni budaya
Kliping seni budayaKliping seni budaya
Kliping seni budaya
 
Kliping Kesenian
Kliping KesenianKliping Kesenian
Kliping Kesenian
 
Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan
 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
 
Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)
 
Presentasi Kewirausahaan
Presentasi KewirausahaanPresentasi Kewirausahaan
Presentasi Kewirausahaan
 
Deret Matematika
Deret MatematikaDeret Matematika
Deret Matematika
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
 
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
 
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
 
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpointLeteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
 

Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5

  • 1. Latihan Bagian 2.5 (Hal : 63) 1. Tunjukkan bahwa jika xn tidak terbatas, maka xn mempunyai subbaris divergen sejati. Penyelesaian : Suatu barisan bilangan yang monoton merupakan barisandivergen sejati jika dan hanya jika tidak terbatas. (a) Jika barisan xn merupakan barisan naik tak terbatas, maka lim xn = +Y (b) Jika barisan xn merupakan barisan turun tak terbatas, maka lim xn = −Y Teorema Misalkan xn dan yn adalah dua barisan bilangan real dan memenuhi sifat xn ∈ Yn untuk setiap bilangan asli N. (a) Jika lim xn = +Y, maka limyn = +Y (b) Jika limyn = −Y , maka lim xn = −Y 2. Berikan Cintoh barisan divergen sejati (xn) dan (yn) dengan xn ≠ 0 untuk semua n ∈ 4 sehingga: (a) ( xn yn ⁄ ) konvergen (b) ( xn yn ⁄ ) divergen Penyelesaian : (a) Jelas bahwa suatu barisan divergen sudah pasti tidak mungkin konvergen. (b) Barisan (xn yn ⁄ ) dikatakan devergen jika Lim (xn yn ⁄ ) = +∞ atau Lim ( xn yn ⁄ ) = −∞ . contohnya Lim (n2) = +∞ 3. Tunjukkan bahwa jika xn > 0 untuk semua n n ∈ A , maka lim n→∞ (xn) = 0 jika dan hanya jika lim n→∞ 1 xn = +∞ Bukti Misalkan lim n→∞ 1 xn = +∞. Diberikan sebarang α ∈ R, terdapat K ϵ A sehingga 1 n ≥ k, 1 xn > α karena 1 n > xnuntuk semua n, makan ≥ k berlaku pula xn = 0. Jadi lim n→∞ (xn) = 0 .
  • 2. 4. Manakah barisan-barisan berikut yang divergen, tunjukkan : (a)(√n) ( 𝑏)(√n+ 1) ( 𝑐)(√n− 1) (𝑑)( n √n + 1 ) Penyelesaian: (a) Terlihat dengan jelas bahwa (√n)barisan yang tidak terbatas, Bukti : |√n| = n ∙ 1 √n untuk sebarang α > 0 ∈ ℝ , menurut sifat Archimides, terdapat n ∈ ℕ sehingga |√n| = n ∙ 1 √n > α Oleh karena(√n) tidak terbatas, dapat disimpulkan bahwa (√n) divergen. (b) (√n + 1) juga barisan divergen, bukti: |√n + 1| = (n + 1) ∙ 1 √n + 1 > n ∙ 1 √n + 1 Untuk sebarangβ > 0 ∈ ℝ, dengan sifat Archimides, maka terdapatn ∈ ℕ sehingga |√n + 1| > n ∙ 1 √n + 1 > β Yang menunjukkan bahwa (√n + 1) tidak terbatas. Dan oleh sebab itu, maka (√n + 1) divergen. (c) (√n − 1) barisan divergen, bukti : |√n − 1| > n Untuk sebarang γ > 0, dengan sifat Archimides, terdapat n ∈ ℕ sehingga |√n − 1| > n > γ Hal tersebut menujukkan bahwa (√n − 1) tidak terbatas, oleh sebab itu (√n − 1) divergen. (d) ( n √n+1 )jelas merupakan barisan divergen, bukti: Kerena 1 √n+1 > 0 ∈ ℝ, menurut sifat Archimides, untuk sebarang ω > 0 ∈ ℝ, terdapat n ∈ ℕ sehingga| n √n+1 | > ω Hal tersebut menujukkan bahwa ( n √n+1 ) tidak terbatas, oleh sebab itu ( n √n+1 ) divergen.
  • 3. 5. Apakah barisan (𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝑛) divergen sejati? Penyelesaian : Misal n sin x dan nsin y dua barisan bilangan real , L ∈ R, L > 0 dengan lim n→~ n sin x n sin y = L Maka lim n→~ n sin x = +~ jika dan hanya jika lim n→~ nsin y = +~ Pembuktian : Ambil α = L 2 Terdapat L ∈ R ∋ untuk n ≥ L berlaku sin 1 2 L < n sin x n siny < sin 3 2 L Oleh karena itu, untuk n ≥ L berlaku ( 1 2 sin L)y < x dan x < ( 3 2 sin L)y Terbukti. 6. Misalkan(xn) barisan divergen sejatidan(yn) sehingga lim n→∞ (xnyn) ada di dalam ℝ. Tunjukkan bahwa (yn) kenvergen ke 0. Penyelesaian: lim n→∞ (xnyn) = L ada Jika kita tulis yn = 1 zn (denganzn ≠ 0) maka : lim n→∞ ( xn zn ) = L ada Dengan teorema 2.5.6, jika lim n→∞ (xn) = +∞, maka lim n→∞ (zn) = +∞. Kemudian kita hitung lim n→∞ (yn) = lim n→∞ ( 1 zn ) lim n→∞ (yn) = 1 +∞ lim n→∞ (yn) = 0 Hal ini menunjukkan bahwa (yn) kenvergen ke 0.
  • 4. 7. Misalkan (xn) dan (yn) dua barisan bilangan positif sehingga lim n→∞ ( xn yn ) = 0. a) Tunjukan bahwa jika lim n→∞ (xn) = + ∞, maka lim n→∞ (yn) = + ∞ Bukti: Berdasarkan teorema 2.5.5 , misalkanL ∈ R, L > 0 dengan lim n→∞ ( xn yn ⁄ ) = L Maka untuk α = L 2⁄ terdapat K ∈ 4 sehingga untuk n ≥ K berlaku 1 2 L < xn yn < 3 2 L Oleh karena itu, untuk n ≥ K berlaku ( 1 2 L)yn < xn dan xn < ( 3 2 L)yn. Jadi terbukti jika lim n→∞ (xn) = + ∞, maka lim n→∞ (yn) = + ∞ b) Tunjukan bahwa jika(yn) terbatas, maka lim n→∞ (xn) = 0 Bukti; 8. Misalkan (xn) dan (yn) dua barisan bilangan positif sehingga lim n→∞ ( xn yn ⁄ ) = +∞ a) Tunjukkan bahwa jika lim n→∞ (xn) = +∞, maka lim n→∞ (yn) = +∞ b) Tunjukkan bahwa jika (xn) terbatas, maka lim n→∞ (yn) = 0 Penyelesaian: a) Dari teorema 2.5.5 , kita misalkan L ∈ R, L > 0 dengan lim n→∞ ( xn yn ⁄ ) = L maka untuk α = L 2⁄ terdapat K ∈ 4 sehingga untuk n ≥ K berlaku 1 2 L < xn yn < 3 2 L Oleh karena itu, untuk n ≥ K berlaku ( 1 2 L)yn < xn dan xn < ( 3 2 L)yn. Jadi terbukti. 9. Tunjukkan bahwa jika lim n→∞ ( Xn n ) = L, L > 0, maka lim n →∞ ( Xn ) = +∞ Bukti : jika lim n→∞ ( Xn n ) = L, L > 0, maka untuk α= L 2 terdapat K ϵ N sehingga untuk n ≥ k berlaku : 1 2 L < Xn n < 3 2 L
  • 5. Oleh karena itu, untuk n ≥ k berlaku ( 1 2 K ) n ≤ Xn dan Xn < ( 1 2 L )n. Teorema terbukti