Dokumen tersebut membahas tentang tuberculosis, penyebabnya oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menginfeksi berbagai organ tubuh terutama paru-paru, gejala dan kategorisasi penyakit tuberculosis, jenis obat yang digunakan untuk mengobatinya, risiko tinggi infeksi tuberculosis kembali, serta intervensi keperawatan untuk beberapa masalah yang mungkin timbul pada pasien tuberculosis.
2. Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang
olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat
bervariasi ( Mansjoer , 1999).
Etiologi Micobakterium Tubrculosis
3. Kategori 0 = - Tidak pernah terpapar /terinfeksi
riwayat kontak negatif
Kategori I = - Terpapar TB tapi tidak terbukt
ada infeksi,riwayat /kontak
negatif,
Kategori II = - Terinfeksi TB tapi belum ada
tanda dan gejala yang khas Tb
Kategori III = - Terinfeksi dan sputum positif
5. Jenis obat yang dipakai
1. Isoniazid (H)
2. Rifampisin (R)
3. Pirazinamid (Z)
4. Streptomisin
5. Etambutol (E)
6. a) Tahap Intensif
b) Tahap Lanjut
kegagalan berobat
Paduan obat tidak adekuat
Dosis obat tidak cukup
Minum obat tidak teratur/ tidak sesua petunjuk yang diberikan
jangka waktu pengobatan kurang dari semestinya
Terjadi resistensi obat
7. Terhadap penderita yang sudah berobat secara teratur
Terhadap penderita yang riwayat pengobatan tidak teratur
Pada penderita kambuh (sudah menjalani pengobatan teratur
dan adekuat sesuai rencana tetapi dalam kontrol ulang BTA ( +)
secara mikroskopik atau secara biakan )
8. A. Pengkajian
Aktifitas/istirahat
Integritas Ego
Pernafasan
interaksi sosial
Pemeriksaan Diagnostik :
- Pemeriksaan Sputum
- Foto Thorak
- Leukosit
- Pemeriksaan fungsi Paru
9. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d:
- Kerusakan jaringan
- Penurunan imun
- Malnutrisi
- Terpapar lngkungan
- Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan patogen
Intervensi
Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi
Anjurkan pasien untuk batuk /bersin dan mengeluarkan pada tissue dan
menghindari meludah
Kaji tindakan kontrol infeksi sementara
Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat
10. 2. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d
- adanya secret
- Edema tracheal
Intervensi
Kaji fungsi pernafasan , kecepatan , irama , dan kedalaman serta
penggunaan otot asesoris
Beri posisi semifowler
Bersihkan sekret dari mulut dan trakhea
Pertahankan intake, min 2500 ml /hr
Kolaborasi pemberian oksigen dan obat – obatan sesuai dengan
indikasi
11. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d
- Kelemahan
- Anorexia
- Intervensi
• Catat status nutrisi pasien pada penerimaan , catat turgor
kulit , BB, Integritas mukosa oral , kemampuan menelan ,
riwayat mual / muntah atau diare
• Awasi intake dan out put secara periodik
• Anjurkan istirahat yang cukup
• Kolaborasi ahli diet