SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES
      KERJA (STUDI PADA PERA WAT RSVP DR. SOERADJI
                 TIRTONEGORO KLATEN)
                                              'ahyu Rahardjo

                               Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
                                11. Margonda Raya 100, Depok - 16424
                                      wahyu_rahardjo@yahoo,com

                                             A BSTRAK
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji konlribusi anlara variabel bebas yailU
hardiness dan self-efficacy terhadap variabel terikat yaitu sires kerja, Subjek penelilian adalah
perawat MUP Dr. Soeradji Tirlonegoro Klaten sebanyak 99 orang dengan perincian perawat wanila
sebmlyak 67 orang dan perawat pria sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakulam dengan
menggunalam melode ang/cel dengan memberikall kuesioner yang ditaruh pada 16 bangsal yang ada,
Teknik analisis regresi ganda yang dilakukan dalam penelitian ini menghasilkan niloi R2 (delerminasi)
sebesar 0.301 dengan tara! signifikansi 0.000. Dengan demikian penelilian ini lelah berhasil
membuktilam adanya konlribusi yang signifikan amara variabe! hardiness dan self-efficacy lerhadap
Sires /cerja perawal MUP Dr, Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Kala Kunci: Hardiness. Self-Efficacy, Sires Kcrja. Perawat

1.     PENDAHULUAN                                        dari penurunan produksi sampai pada
                                                          kerugian materi.            -
         Banyaknya persoalan yang berujung                         Stres kerja sendiri pasti dapat
 pada stres yang harus dihadapi oleh manusia              dijumpai pada hampir semua pekerjaan,
seringkaJi terjadi dalam banyak hal dalam                 hanya saja ada beberapa pekerjaan tertentu
 lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu                 yang memiliki stres kerja di atas rata-rata
 lingkungan     yang      paling     potensial            pekerjaan yang lainnya dan salah satu
menghadirkan stres adalah Iingkungan kerja                pekerjaan itu adalah perawat. Kecemasan,
di mana beban tugas dari pekerjaan yang                   depresi dan penurunan kesehatan lainnya
bersangkutan benar-benar danat mengganggu                 kerap kali dijumpai pada perawat. Beban
karyawan atau pekerja y.-:.ng bersangkutan.               tugas yang beret dau kadang berlebih
Stres yang berasal dan berkaitaj'. dengan                 diketahui sebagai sumber potensial penyebab
segala sesuatu dari lingkungan kerja ini lazim            stres kerja pada peraw!!t.
disebut dengan stres kerja. Menurut Spector,                       Individu sendiri temyata memiliki
Chen & O'Conneli (2000), stres kerja telah                kemampuan untuk bisa mempengaruhi stres
cukup lama diyakini dan diteliti sebagai                  kerja yang dirasakannya, paling tidak
faktor yang sangat ~empengaruhi kesehatan                 mereduksi apa yang dirasakan dan
dan kesejahteraan karyawan. Secara lebih                  meminimalisasi efek buruk yang dialami.
lanjut juga diketahui bahwa kerugian yang                 Salah satu hal yang dapat mempengaruhi
ditimbulkan oleh stres kerja bukan hanya                  tinggi rendahnya stres kerja yang dirasakan
dialami oleh karyawan yang bersangkutan                   adalah hardiness. Hardiness telah banyak
tetapi juga oleh perusahaan tempat di mana                dipertimbangkan sebagai suatu sikap mental
mereka bekerja. Kerugian yang dialami oleh                yang dapat mengurangi efek stres secara fisik
perusahaan maupun organisasi ini tampak                   maupun mental pada individu (Florian,
                                                          Mikuliricer & Taubman, 1995). Individu

Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                         P47
(Wahyu Rahardjo)
dengan hardiness yang tinggi percaya bahwa       2.    TINJAUAN TEORITIS
 semua masalah yang barus dihadapi,
 tennasuk segaIa masalah dan beben kerja          A. Perawat
 yang ada adalab sesuatu yang tidak mungkin               Perawat adalah orang yang bertugas
 dihindari sehingga mereka dapat melakukan        untuk merawat dan menyembuhkan orang
 hal yang dianggap tepat untuk menyelesaikan      yang sakit baik yang dilaksanakan sendiri
 masalah. Sebaliknya, individu dengan             maupun di bawah pengawasan dokter atau
 hardiness      yang      rendah     seringkali   suster kepala. Beberapa peran dari seorang
 menganggap banyak hal dalam pekerjaan            perawat antara lain adalah memberikan
 sebagai ancaman dan sumber stres sehingga        pelayanan yang baik dalam bidang kesehatan
 ketika dirinya merasakan stres kerja maka        dan melindungi hak-hak dari pasien,
konsekuensi negatif yang hams ia hadapi           membuat keputusan yang tepat akan kondisi
 menjadi semakin berat. Individu dengan           kesehatan pasien, bertanggungjawab terhadap
hardiness yang tinggi selain lebih taban          proses perawatan yang profesional, meemberi
terhadap stres kerjajuga lebih sulitjatuh sakit   infonnasi kesehatan terhadap pasien, dan
dibandingkan individu dengan hardiness            sebagai role model bagi masyarakat yang
yang rendah. Jika dikaitkan dengan perawat        berkaitan dengan kesehatan. Sedangkan
sebagai salah satu pekerjaan dengan stres         kewajiban perawat antara lain adalah
kerja yang besar dijelaskan oleh Buunk, de        memberikan pelayanan standar sesuai dengan
Jonge, Ybema & de Wolff (1998) bahwa              standar profesi, bekerjasama dengan tenaga
perawat dengan hardiness yang linggi              medis terkait lainnya dalam memberikan
biasanya memiliki tingkat stres dan burnout       pelayanan kesehatan dan keperawatan dan
yang rendah.                                      melakukan pelayanan darurat sebagai tugas
          Di sisi lain, stres kerja juga bisa     kemanusiaan sesuai dengan batas-batas
dipengaruhi oleh self-efficacy. lndividu yang     kewenangannya.
memiliki sell-efficacy tinggi cenderung
berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang           B. Stres Kerja
hams dilakukan dan menjadi kewajibannya                   Stres .kerja adalah suatu keadaan
secara tuntas dengan baik. Tugas-tugas yang       yang tidak menyenangkan dan menganggu
berkaitan dengan pekerjaan seringkali             pelaksanaan tugas dan kinerja individu yang
menjadi beban dan sumber stres kerja yang         tercipta karena segala tuntutan, perubahan
potensial. Self-efficacy yang tinggi membantu     dan beban yang ada dilam pekerjaan dan
individu untuk menyelesaikan tugas dan            perusahaan.
mengurangi beban kerja secara psikologis                  Sumber-sumber stres kerja antara lain
maupun fisik sehingga s!"es yang dirl'sakan       adalah (I) faktor-faktor yang berkaitan
pun keeil. Jika i!ldividu perca~'a bahwa          dengan tugas seperti tugas dan beban kerja
dengan kemampuannya ia akan dapltt                yang berlebih, shift malam, waktu bekerja
menghadapi stres yang dirasakan maka ia           yang sebentar, pekerjaan yang monoton dan
cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah     membosankan, cara pengoperasian mesin dan
dibanding individu dengan self-efficacy yang      kesulitan yang ditimbulkannya, kurangnya
rendah (Bandura, C~ffi, Taylor & Brouillard,      pelatihan dan pendidikan yang berhubungan
1988). Pekerjaan pun dapat benar-benar            dengan pekerjaan, (2) faktor-faktor yang
menjadi ancaman dan sumber stres bagi             berkaitan dengan individu atau faktor-faktor
individu yang tidak memiliki keyakinan dan        interpersonal seperti lingkungan fisik yang
self-efficacy yang tinggi bahwa dirinya           sangat    sesak,    tanggung jawab atas
mampu mengerjakan dan menyelesaikan               kesejahteraan orang lain, kontlik dengan
tugas-tugas yang diberikan padanya (Jex,          atasan dan rekan kerja, kekerasan dan
Bliese, Buzzel & Primeau, 200 I).                 pelecehan, ambiguitas peran, kontlik peran,
                                                  perasaan tidak dihargai sebagai individu oleh

P48                                                      Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...
                                                                               (Wahyu Rahardjo)
lingkungan organisasi, tidak dipercayai oleh       individu akibat stres kerja yang tampak
 atasan, kurangnya dukungan d2ri atasan dan         adalah banyaknya kesalahan yang dibuat
 kepemimpinan atasan yang burek,       (3,faktor-   ind!vidu    ketika       bekerja,  menurunnya
 faktor yang berkaitan dengan lingkungan            kemampuan mengingat, konsentrasi dan
 seperti suhu udara yang panas, pen2bayaan,         a.<urasi penilaian individu, menurunnya
 kebisingan, dan lingkl'ngan yang kotor, (4)        kesehr..tan mental d&n munculnya penyakit
 ancamar- personal terhadap individu seperti        pada diri       individu,      dan   rendahnya
 keamanan secva fisik, ketic!akpastian              produktivitas     kerja.     Sedangkan    bagi
 pekerjaan, takut kehilangan pekerjaan,             pe!usahaan akibat stres kerja yar,g tampak
 ancaman bahwa pekerjaan yang dilakukan             adalah kekacauan, hambatan dan gangguan
 tidak diperlukan ~agi, kecilnya peluang untuk      aktivitas kerja sertr.. penurunan produktivitas
 mendapatkan promosi a~u kenaikan jabatan,          pe.'11sahaan dan k:r.Jgian bagi perusahaan
 kurangnya kebebasan pengambilan keputusan          tersebut.
 dalam beke~ja dan kurangnya kebebasan
 individ~ pada area kerja yang sifatnya             C Hardiness
 pribadi.                                                Hardiness adalah suatu konstelasi
          Adapun sumber stres kerja p~.da           karakteristik kepribadian yang Iilembuat
 perawat, yaitu (I) tanggung, jawab dan beban       individu menjadi lebih Kuat, tahan, stabil dan
kerja yang berat, (2) shift kerja, (3) waktu        ol=timis dalam menghadapi stres dan
kerja yang berlebih dan keadaan serta kondisi       mengurangi efek negatifyang dihadapi.
kerja yang tidak dapat di~rkirakan, (4)                       Fungsi dari hardiness adalah (I)
kurangnya keterlibatan dalam pengambiJan            mp,mbantu individu dalam proses adaptasi
keputusan, (5) klJrangnya ump'll1 balil.c dari      dan lebih memiliki toleransi terhadap stres,
supervisor sebagai penghargaan tcrhadap             (2) mengurangi akibat buruk dari stres
kinerja, (6) konflik dengan rekan kerja, c&n        kemungkinan       terjadinya   burnout dan
(6) bias peran peraw'lt dalam kOilteks              penilaian negatif terh&dap suatu kejadian
hubungan        dokter-pera~...at,  serta     (7)   yang       mengancam      dan   meningkatkan
perubahan kontrek kerja dengan perusahaan.          pengharapan untuk rr.elakukan coping yang
          Gejala-gejala dari stres kerja sendiri    berhasil, (3) membuat indiviju tidak mudah
tampak dari tiga hal yaitu fisik, psikis dan        jatuh sakit, dan (4) membantu indivicu
perilaku. Gejala fisik antara lain adalah sakit     mengambil keputusan yang baik dalam
kepala, kesu.litan tidur, penurunan nafsu           keadaan stres.
makan, . penurunan gairal:t seksual, jantung                  Adapun dimensi hardiness adalah:
berdebar, mudah lelah, gangguan pemafasan,           I. Cc,-'tro[ atau keyakinan bahwa individu
nyeri otot, nyeri punggung dan sebagainya.               dapat mempengaruhi apa aja yang ~apat
Gejala psikis yang tampak seperti mudah                  terjad1 dalam hidupnya
tersinggung dan mcrah, mudah cemas,                 2. Commitment atau keyakinan bahwa hidup
mengurung diri, tersisihkan dan merasa                   itu bermakna dan memiliki tujuan, dan
sendiri, kehilangan motivasi, spontanitas,          3. Challenge atau pengertian bahwa hal-hal
kreativitas dan semangat hidup, menurunnya               yang sulit dilakukan atau diwujudkan
rasa percaya diri, nerasa jenuh. Sedangkan              adalah sesuatu yang umum terjadi dalam
gejala perilaku yang ditunjukkan adalah                  kehidupan namun pada akhimya akan
sering datang terlambat dan absen, menarik               datang kesempatan untuk melakukan dan
diri di tempat kerja, malas bekerja, penurunan           mewujudkan hal tersebut.
produktivitas dan membuntknya hubungan
dengankeluarga dan rekan kerja.                     D. Self-Efficacy
          Sedangkan beberapa akibat buruk
dari stres kerja dapat dibagi menjadi dua,                . Self-efficacy adalah penilaian dan
yaitu bagi individu dan perusahaan. Bagi            keyakinan seseorang tentang kemampuannya
Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                     P4~
(Wahyu Rahardjo)
dalam melaksanakan tugas dan menampilkan          E. Kontribusi Hardiness dan Self-EffICacy
  tinda1can tertentu yang berkaitan dengan             Terhadap Sires Kerja
  tugasnya dengan baik dan efektif.
           Sedangkan self-efficacy memiliki                   Ada begitu banyak jenis pekerjaan
  fungsi-fungsi untuk (I) menentukan pilihan        tetapi beberapa diantaranya begitu identik
  tingkah laku illltuk memilih tugas yang           dengan stres kerja Salah satu contoh jenis
  diyakini dapat dikerjakan dengan baik dan          pekerjaan tersebut adalah perawat. Hal ini
  menghindari tug&s yang sulit, (2) menentukan      bisa terjadi karena karakteristik perawat itu
  seberapa hesar usaha dan ketekunan yang           sendiri yang memiliki reban kerja berat dan
  diperh:kan untuk menyelesaikan tugas              tanggung jawab yang tinggi. Berbagai hal
 tersebut, (3) mempengaruhi pola pikir dan          yang harus dihadapi perawat selama bekerja
 reaksi emosional terhadap mampu tidaknya           seperti beban kerja yang berat, tanggung
  individu dalam menyelesaikan tugas, (4)           jawab yang besar ditambah dengan
 meramalkan tingkah laku selanjutnya, dan (5)       konsekuensi emosi ketika harus berhadapan
 menunjukkan kinerja selanjutnya di mana            dengan berbagai macam pasien menimbulkan
 kesuksesan akan mampu berpengaruh positif          stres kerja yang tidak ringan bagi perawat.
 terhadap self-efficacy yang dimiliki.                        Setiap pekerjaan dapat menciptakan
           Ada beberapa faA.tor yang dapat          stres kerja, demikian pula perawat. HanyE.
 mempengaruhi 3elf-efficacy. Faktor-faktor          saja karena pekerjaan yang dilakukan perawat
 terse but      adalah       (I)     performance    termasuk spesifik dengan beban kerja di atas
 accomplishment atau sumber pengharapan             rata-rata pekerjaan yang lain maka stres kerja.
 yang muncul ketika illdividu berhasil              yang ditimbulkannya pun juga relatif lebih
 menyelesaikan tugas dengan baik, (2)               berat. Penurunan kesehatan fisik dan mental
 vicarious      eAperiences       atau    sumber    sampai kinerja kerap kali ditemui pada
 pengharapan ketika individu melihat orang          perawat. Kecemasan dan depresi juga lazim
 lain berhasil menyelesaikan tugas dengan           ditemui (Wong, Leung, So & Lam, 2001),
 baik, (3) verbal persuasion atau dukungan          termasuk disfungsi sosial dan gangguan tidur
 verbal     kepada      inciividu    agar dapat     (Lasch inger, Finegan, Sham ian & Wilk,
menyelesaikan tugas dengan baik, (4)                2003). Bahkan perawat bisa sampai terlibat
emotional arousal atau gejolak fisiologis           dalam obat-obatan, alkohol dan kasus bunuh
kctika mdividu berada daJam keadaan                 diri sebagai akibat terburuk dari stres kerja
tertekan, dan (5) physical or affective status      yang dialami (Jones, 1995). Oleh karena itu
atau kondisi fi.iik dan afeksi yang dirasakan       dikatakan bahwa stres kerja yang dialami
oleh individu.                                      perawat dapat secara perlahan mengubah
          Self-efficacy sendiri memiliki tiga-      keadaan fisik dan mental para pekerja medis
dimensi. Ketiga dimensi itu adala;l ( I )           :;eperti perawat menjadi lebih buruk (Goode,
dimen3i magnitude atau dimensi yang                 Haley, Roth & Ford, 1998).
berkE.itar. dengan kesulitan tugas di mana                   Tetapi stres kerja sendiri dapat
individu akan memilih tugas berdasarkan             dipengaruhi oleh beberapa hal, dua di
tingkat kesulitannya, (2) dimensi generality        antaranya adalah hardines.~ dan self-efficacy.
atau k~yaklnan indivi(iu untuk menyelesaikan        Individu dengan hardiness yang tinggi
tugas-rugas tertentu dengan tuntas dan baik di      cenderung lebih kuat dalam menghadapi stres
mana tt.;gas-tugas tersebut beragam dengan          sehingga efek negatif dari stres kerja seperti
individu lainnya, dan (3) dimensi strength          masalah kesehatan lebih sulit terjadi. Maka
atau dimensi yang berkaitan dengan sampai           perawat dengan hardiness yang tinggi
sejauh      mana      individu     yakin    dapat   dikatakan memiliki kecenderungan untuk
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.           lebih kuat dan tidak mudah jatuh sakit ketika
                                                    sedang mer.ga!ami stres kerja. Sebaliknya,
                                                    perawat dengan hardiness yang rendah

P50                                                         Kontribusi Hardiness dar. Self-Efficacy ...
                                                                                  (Wahyu Rahardjo)
cenderung lebih mudah terkena efde negatif       dan self-efflCOCJl (X2) sedangkan variabel
  dari stres kerja. Florian, Mikulincer &:         terikatnya adalah stres kaja (Y).
 Taubman (1995) menegaskan hal ini dengan                   Sedangbn definisi operasional dari
  mengatakan bahwa hardiness memiliki              variabel-variabel daIam penelitian ini adaIab:
  pengaruh yang positif berkaitan denpn fisik      1. Hardiness adaIah suatu konstelasi
 dan mental individu ketika sedang mengalami            karakteristik kepribadian yang membuat
 stres kerja.                                           individu menjadi lebilt kuat, tahan, stabil
        Oi SISI lain, stres kerja juga                 dan optimis dalam menghadapi stres dan
 dipengaruhi oleh self-efficacy yang dimiliki           mengurangi efde negatif yang dihadapi.
 oleh individu yang bersangkutan. Individu              Untuk mengetahui hardiness digunakan
 dengan self-efficacy tinggi cenderung                 Skala Hardiness yang disusun oleh
 berusaba menyelesaikan tugas-tugas yang               penulis berdasarkan dimensi hardiness,
 harus dilakukan dan menjadi kewajibannya              yaitu control, commitment dan challenge.
 secara tuntas dengan baik, termasuk tugas-       2. Self-EfflCllq adaIah penilaian dan
 tugas yang menjadi sumber stres kerja.                keyakinan          sescorang        tentang
        Self-efficacy     berguna        untuk         kemampuannya daIam melaksanakan
 menentukan tindakan apa yang harus                    tugas dan menampilkan tindakan tertentu
 dilakukan ketika stres kerja itu datang,              yang berkaitan dengan tugasnya dengan
 seberapa besar usaha dan seberapa lama perlu          baik dan efektif. Untuk mengetahui self-
 dilakukan (Bandura &: Cervone, 1983).Oleh             efficacy digunakan Skala Self-Efficacy
 karena itu perawat dengan self-efficacy yang          yang disusun oleh penulis berdasarkan
 tinggi cenderung akan berusaba menyelesai-            dimensi self-efficacy, yaitu magnitude,
 kan tugas yang memang harus dikerjakannya             generality dan strength.
dan masalab-masal~.h kerja yang ada serta         3. Stres Kerja adaIah keadaan yang tidak
 mengurangi beban kerja secara psikologis              menyenangkan          dan       rnenganggu
maupun fisik sehingga stres kerja yang                 pelaksanaan tugas dan kinerja individu
dirasakan pun tidak terlalu besar. Bandura,            yang tcrcipta karena segala tuntutan,
Cioffi, Taylor & Brouillard (1988) men-                perubahan dan beban yang ada dalam
dukung       pemyataan    di    ares dengan            pekerjaan dan perusahaan. Untuk
mengatakan bahwa individll dengan self-                mengetahui stres kerja digunakan Skala
efficacy tinggi biasanya berusaha menyelesai-          Stres Kerja yang disusun oleh penulis
kan segala sumber permasalahan secara aktif            berdasarkan sumber-sumber stres kerja
terutama masalah pekerjaan hingga stres                seperti (I) faktor-faktor yang berkaitan
kerjanya rendah.                                       dengan tugas; (2) faktor-faktor yang
       Jika seorang perawat memiliki hard-             berkaitan dengan indiv!1u atau faktor-
iness dan self-efficacy yang tinggi makz. stres        faktor interpersonal, (3) faktor-faktor
kerja yang dimiliki cenderung rendah dan               yang berkaitan dengan lingkungan, dan
tidak sebesar perawat dengan hardiness dan             (4) aneaman personal terhadap individu.
self-efficacy yang rendah. Hal tentu menarik                Untuk ketiga skala tersebut di atas
untuk dipelajari secara lebih jauh karena         digunakan Skala Likert dalam pembuatannya
dengan hardiness tian self-efficacy yang          dengan rentang I sampai dengan 6, adapun
tinggi maka pekerjaan dengan resiko stres         perinciannya adalab sebagai berikut, yaitu
kerja yang besar termasuk perawat akan lebih      Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Agak Kurang
mudah dijalani dalam prakteknya sehari-hari.      Sesuai (AKS), Agak Tidak Sesuai (ATS),
                                                  Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai
3.     METODE PENELITIAN .                        (STS).
                                                            Uji validitas item pada penelitia!1 ini
       Adapun yang menjadi variabel bebas         menggonakan korelasi product moment
dalam penelitian ini adalah hardiness (X 1)
Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                     P5I
(Wahyu Rahardjo)
Pearson dan uji reliabilitas instrumen                                                                                         Dari data pada Tabel I. di atas dapat
        dilakukan dengan teknik A/pha Cronbach                                                                                  diketahui bahwa rerata empirik untuk skor
        yang dibantu dengan program SPSS Ver.                                                                                   hardiness lebih besar dari rerata teoritis. Hal
        11.0. Adapun teknik anatisis data dilakukan                                                                             ini mengindikasikan bahwa perawat yang
        dengan menggunakan analisis regresi.                                                                                    menjadi subjek penelitian termasuk individu
                                                                                                                                yang tangguh dan teguh dalam mcnghadapi
        4.             HASIL PENELITIAN                                                                                         kesulitan-kesulitan hidup termasuk di
                                                                                                                                dalamnya adalah stres kerja. Secara lebih
              Proses pengambilan data berJangsung                                                                               rinei terlihat dari Tabel 2. di bawah ini yang
       selama tiga hari mulai tanggal 14 - 16 April                                                                             menunjukkan bahwa rerata skor empirik
       2005 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro                                                                                    hardiness pada setiap dimensinya memang
       Klaten Jawa Tengah. Teknik pengambilan                                                                                   lebih tinggi dibandingkan skor teoritiknya.
       sam pel yang dilakukan adalah try out terpakai
       mengingat kesibukan dan beban kerja yang                                                                                  Tabe/2. Skar Rerata Hardiness Per Dimensi
       berat pada perawat ketika mereka sedang
       bekerja     yang     tidak    memungkinkan
       pengambilan sampel berulang kali. Angket
       sendiri disebar sebanyak 100 buah ke 16
       bangsal yang berbeda. Pada saat pengambilan
      angket hanya 99 angket yang kembali. Hal ini
       herarti sampel penelitian adalah sejumlah 99
      orang dengan perincian 32 orang perawat pria                                                                                      Tabel3. Data Skor Self-Efficacy
      dan 67 orang perawat wan ita.
              Untuk Skala Hardiness, dari 33 item
      yang diujicobakan, temyata item yang gugur
      berjumlah 14 sehingga item yang sahih atau
      valid berjumlah 19 item dengan validitas
      bergerak dari 0.3024 sampai dengan 0.5204.
      Untuk Skala Self-Efficacy, dari 45 item yang                                                                                     Ada beberapa hal yang memungkinkan
      diujicobakan, temyata item yang gugur                                                                                     individu bisa memiliki skor self-efficacy yang
      berjumlah 15 sehingga item yang sahih atau                                                                                tinggi, seperti (I) adanya panutan sebagai
      valid berjumlah 30 item dengan validitas                                                                                  contoh keberhasilan dalam bekerja (vicarious
      bergerak dari 0.3158 sampai dengan 0.7281.                                                                                experiences), (2) keberhasilan individu dalam
      Sedangkan untuk Skala Stres Kerja, dari 41                                                                                bekerja (performance accomplishment) dan
      item yang diujicobakan, temyata item yang                                                                                 (3) dukungan -c:>sial yang bisa memberikan
      gugur berjumlah 6 sehingga item yang sahih                                                                                dorongan secara verbal ~verba/ persuasion).
      atau valid berjumlah 35 item dengan validitas                                                                             Paparan perbedaan skor rerata untuk per
      bergerak dari 0.3324 sampai dengan 0.6527.                                                                                dimensi pada Tabel 4. di bawah ini juga
      Adapun reliabilitas untuk Skala Hardiness                                                                                 memperlihatkan hal yang sarna.
      adalah 0.7987, Skala Self-Efficacy adalah
      0.8987 dan Skala Stris Kerja adalah 0.8999.                                                                                    Tabel4. Skar Rerata Self-Efficacy Per
                                                                                                                                                   Dimensi
                     Tabe/I. Data Skar Hardiness
                                                                                                                         r--    -.   ..• - . -;                •
                                                                                                                         (                                     ;- ,t! I   -




                                '1IIIm!IiIII"'_
                                    -~                 -   ....   -    ---   -   ---   +   --       -           -----


                                         -.....,.~              -,    ~.; .... t t'~,'           ::-. ~'J                                       ,f"   '"         ,.         '   , I

'              .
                                •   t~""'l! l~~                          ~f;..!/J L
                                                                                            ,,_
                                                                                             I    '?.,.~
                                                                                                                1
                                                                                                           .II ~1!
                                                                                                                     1
                                                                                                                     '   ~';"'t·-i"."i-, ~...-~
:   "-.,r'I:~ tZI_f..to}i1~~U                                                                                            '-~"   )    ''':'~'''''~IIEIIII
    ""-~l~~~
~    ~~~~.J~~~




     P52                                                                                                                                 Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...
                                                                                                                                                                   (Wahyu Rahardjo)
Tabe! 5. Data Slcor SIres Kerja




    Tabe! 6. S/cor SIres Kerja Per Dimens;



                                                               Berdasarkan tabel di atas dapat
                                                      dilihat bahwa bangsal dengan stres keJja
                                                      tertinggi adalah Instalasi Ra.vat InteMif atau
                                                      yang sering disebut dengan ICU. Hal ini tidak
         Tabel 6. di atas menunjukkan bahwa           mengherankan mengingat pasien-pasien yang
stres kerja perawat yang disebabkan brena             berada dalam kondisi kritis memang dirawat
faktor-faktor yang berkaitan dengan tugas,            di sini. Urutan selanjutnya adalah Ruang B
individu dan ancaman personal sedikit lebih           (PICUINICU).       Hal     tnl   juga    tidak
rendah atau hampir sarna dengan rata-rata             mengherankan mengingat merawat pasien
stres kerja. Hal yang berbeda terjadi pada            anak-anak dan bayi jelas merupskan suatu
stres kerja perawat yang dikarenakan faktor-          stresor tersendiri karena sangat tidak mudah
faktor yang berkaitan dengan Iingkungan di            memberikan pengarahan kepada orang tua
mana jarak perbedaan rerata empiriknya                yang anaknya sedang sakit, juga taktor bayi
sedikit lebih banyak dibandingkan rerata              yang belum bisa dirawat seperti orang dew-elsa
teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-           dan kerewelan dari bayi itu sendiri.
faktor yang berkaitan dengan lingkungan
seperti pencahayaan, kebisingan dan kondisi            Tabe! 8. Perbandingan Rerata Sires Kerja
lingkungan yang tidak bersih adalah hal-hal                     Perawat Pria dan Wanila
yang paling banyak menciptakan stres kerja
bagi perawat di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten.

 Tabe! 7. Perbedaan Skor Rerata Sires Kerja
                Per Ballgsai
                                                              Berdasarkan tabel di alas dapat
                                                      diketahui bahwa stres kerja yang dialami oleh
                                                      perawat     pria   temyata     lebih   tinggi
                                                      dibandingkail stres kerja yang dia!ami oleh
                                                      perawat wan ita. Hal ini mungkin saja terjadi
                                                      mengingat coping stres kerja yang dilakukan
                                                      oleh perawat pria kebanyakan sifatnya pasif
                                                      seperti bermain komputer. Sedangkan coping
                                                      stres kerja seperti berbagi beban dengan
                                                      rekan kerja labih banyak dilakukan oleh
                                                      perawat wanita sehingga sedikit banyak stres
                                                      kerja yang ada akan lebih berkurang.
       Instalasi Gawat        122.5          122.83

Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                      P53
(Wahyu Rahardjo)
Tahel9. Perbandingan Rerata Sires Kerjo                                     Setelah dilakukan regresi antara
 Pet-awol dengan Status !ajang dan Menilralr                           variabel hardiness terhadap stres kaja,
                                                                       diperoleh    R Square at:w koefisien
                                                                       dctenninasi sebesar 8.3 yang benuti 13 %
                                                                       stres kerja perawat dapat dijelasbn oIeh
                                                                       variabel hardiness. Sedangkan sisanya (tOO
                                                                       % - 8.3 % = 91.7 %) dijelaskan oleb ~
                                                                       schab lain seperti kemampuan adaptasi,
                                                                       dukungan sosial, kemampuan melakukan
       Berdasarkan tabel di atas dapat                                 coping yang baik dar. sebagainj'&. Dari uji
diketahui bahwa temy!lta r:rata empirik stres                          ANOV A atau F test, diperoleh F hitung 8.736
kerja untuk perawat lajang berada di bawah                             dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh
rerata teori:ik sedangkan rerata empirik stres                         karena probabilitas yang ada jauh Icbih keeil
kerja perawai: dengan status mcnikah sedikit                           dari 0.05 maka model regresi dapat dipakai
berada di bawah rerata teoritik atau tergolong                         untuk mempreriiksi stres kerja. Diketahui
kategori sedang. Hal ini mungkin saja terjadi                          pula bahwa F hitung > F tabel (8.736 >
mengingat perawat deng-an status lajang                                3.943), sehingga hipotesis 1 pada penelitian
memiliki usia yang relatif masih muda                                  ini diterima, yaitu terdapat kontribusi yang
dengan lama bekerja yang masih baru                                    signifikan dari hardiness terhadap stres kerja.
sehingga belum menemui kesulitan-kesulitan
kerja sebagaimana perawat-perawat senior                               label 9. Koefisiim Determinasi Pada Regresi
yang sudah menikah. Hal tnl juga                                       Antara Variabel Self-Efficacy Terhadap Sires
menunjukkan bahwa keberadaan keluarga                                                     Kerja
tidak menjamin stres kerja yang dirasakan
akan rendah, bahkan mungkin saja stres kerja
yang dirasakan bercampur dengan masalah-
masalah yang rnuncul di rumah.

Tabel7. Korelasi Antara Hardi~less dan Self-
                                                                         ModIf
                                                                         1
                                                                             •
                                                                                 A
                                                                                 s.c~,

                                                                                 ~
                                                                                      I
                                                                                      l~e ~
                                                                                        301 28'
                                                                                                1-
                                                                                         IConsunU. SElf
                                                                                                          =-
                                                                                                          SodE_

                                                                                                          2O.ulS


                                                                             '~V~STR!:S




              "llWi
              HAADINES
                       -
        Efficacy dengan Stres kerja

                               STRES
                                 1.GOO
                                  ·287
                                               1WI!lINES
                                                    ·281
                                                    1.000
                                                             SEI.F
                                                               ·.541
                                                                .S48
                                                                                Setelah dil:lkukan regresi antara
                                                                       variabel self-efficacy terhadap stres kerja,


              -
              SEI.F               •.541              .S<8      1.000   diperoleh     R Square atau koefisien
  Sig.(1.-)   STAfS                    .   ,         .002       .000
                                  .ocr.                         .000   determinasi sebesar 30.1 yang berarti 30.1 %
              SElF         I      .000               .000
                                                                       stres kerja perawat dapat dijelaskan· :>leh
  N           STRES                 II                 lSI       II
              HMDINEl'                                                 variabel self-efficacy. Sedangkan sisanya
              SEI.F                   '"
                                      II
                                                       II
                                                       II
                                                                 II
                                                                 lSI
                                                                       (100 % - 30.1 % = 69.9 %) dijelaskan oleh
                                                                       sebab-sebab lain seperti kualitas tugas yang
Tabel 8. Koefisien Determinasi Pada Regresi                            h&.-us dikerjakan, jumlah tugas. pembagian
 Antara Variabel Hardiness Terhadap Stres                              tugas dan sebagainya. Dari uji A..NOVA atau
                 t. Kerja                                              F test, diperoleh F hitung 4 J. 766 dengan
                      -.........,.,                                    tingkat signifikansi 0.000. Oleh brena
                                                                       probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model
                                                                       regresi dapat dipakai untuk memprediksi stres
                                                                       kerja. Diketahui pula bahwa F hitung > F
                                                                       tabel (41.766> 3.943), sehingga hipotesis 2
                                                                       pada penelitian ini diter;ma, yaitu terdapat



P54                                                                                  Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...
                                                                                                           (Wahyu Rahardjo)
kontribusi yang signifikan dari self-efficacy                               sehingga tingkatannya menjadi sedang.
terhadap stres kerja.                                                       Sedangkan korelasi antara hardiness dan self-
                                                                            efficacy terhadap stres kerja sendiri sifatnya
    Tabel 10. Koefisien Delerm;nasi Pada                                    negatif, artinya semakin tinggi hardiness dan
 Regresi Anlora VariabelHardiness dan Self-                                 self-efficacy yang dimiliki olch per8wat maka
       Efficacy Terhadap Sires Ketja                                        akan semakin rendah stres kerja yang
                                   --..,                                    dirasakan.
                                                0..- _ _                           Tingginya hardiness perawat dibukti-


                                   ---
                                   ....                                     kan dengan mayoritas perawat yang

     -
     I
           R
           .541'
                   II
                   ""-
                   _301
         .-_:~.IS.F._

         .-~V_:S1'R£S
                          I"'::'" 211.- I=T~
                            .211         .lO1   20_
                                                      drl
                                                        2
                                                            d!2!
                                                             !IS
                                                                   "sv-,
                                                                   C,,"-
                                                                     .000
                                                                            menyebutkan bahwa mer-...ka jarang jatuh
                                                                            sakit karena stres pekerjaan yang mereka
                                                                            rasakan. Sedangkan tingginya self-efficacy
         Setelah dilakukan regresi antara                                   yang dimiliki karena mayoritas dari mereka
variabel hardiness dan self-efficacy terhadap                               memiliki panutan dalam bekerja, memiliki
stres kerja, diperoleh R Square atau koefisien                              kebanggaan dan makna yang mendalam akan
determinasi sebesar 30.1 yang berarti 30.1 %                                keberhasilan tugas dan dukungan sosial
stres kerja perawat dapat dijelaskan oleh                                   dalam bekerja dari orang-orang yang berarti
variabel     hardiness    dan    self-efficacy.                             buat mereka.
Sedangkan sisanya (100 % - 30.1 % = 69.9
%) dijelaskan oleh sebab-sebl1b lain seperti                                6.    SARAN
tipe kepribadian dan sebagainya. Dari uji
ANOVA atau FIest, diperoleh F hitung                                                Berdasarkan kesimpulan yang ada
20.689 dengan tingkat signifikansi 0.000.                                   dapat   dikemukakan saran-saran sebagai
Oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0.05                              berikut:
maka model regresi dapat dipakai untuk                                      I. Bagi perawat RSUP Dr. Soeradji
memprediksi stres kerja. Diketahui pula                                         Tirtonegoro diharapkan untuk lebih
bahwa F hitung > F tabel (20.689> 3.094),                                       mampu rr.empertahankan hardiness dan
sehingga hipotesis 3 pada penelitian ini                                        self-efficacy yang dimiliki sehingga
diterima, yaitu terdapat kontribusi yang                                        selain lebih tahan terhadap kondisi-
signifikan dari hardiness dan self-efficacy                                     kondisi kerja yang sangat potensial
secara bel'sama-sama terhadap stres kerja.                                      menciptakan stres kerja, efek positif
                                                                                lainnya adalah bahwa setiap tugas yang
5.         KESIMPULAN                                                           harus dikerjakan bisa diselesaikan dengan
                                                                                baik sehingga tidak menambah beban
        Berdasarkan hasil analisis data dari                                    yang sudah ada dari pekerjaan itu sendiri.
penelitian yang telah dilakukan pada perawat                                    Dengan demikian maka stres kerja yang
di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten                                         dirasakan pun tidak tinggi tingkatannya.
dapat diketahui bahwa hardiness dan self-                                   2. Bagi pihak rumah sakit agar lebih
efficacy memi>erikan kontribusi terhadap stres                                  memperhatikar. kondif' i kerja dari para
kerja sebesar 30.4%, sedangkan kontribusi                                       perawat, antara lain terutama:
hardiness terhadap str~s kerja adalah sebesar                                   a. Pengadaan        fasilitas    peralatan
13.7% dan kontribusi self-efficacy terhadap                                          kesehatan yang selama ini banyak
stres kerja adalah sebesar 29.7%.                                                    dikeluhkan baik oleh perawat dan
        Hasil penelitian tnt menunjukkan                                             pasien sebagai salah satu sumber
bahwa perawat RSUP              Dr. Soeradji                                         stres kerja. Penempatan TV dan
Tirtonegoro memiliki tingkat hardiness dan                                           komputer ternyata bisa berfungsi
self-efficacy yang tinggi dan memberikan                                             sebagai pengusir stres kerja yang
kontribusi terhadap stres kerja yang dirasakan                                       dirasakan ketika para perawat sedang
                                                                                     menggunakannya di waktu senggang
Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                                            P55
(Wahyu Rahardjo)
yang ada. Oleh karena itu sebaiknya             bagi  peneliti  selanjutnya maupun
        pencmpatan komputer dan terutama                pengembangan ilmu pengetahuan.
        TV dipertahankan.
    b. Hal lain yang dapat dilakukan adalah       7.     DAFTAR PUSTAKA
        dengan melalrukan         pemeriksaan
        psikologis kcpada para calon perawat      [I]    A. Bandura and D. Cervone, "Self-
        agar     dapat diketahui        tingkat          Efficacy Mechanism Governing the
        h::lrdiness dan self-efficacy yang               Motivational Effects of Goal Systems,
        dimiliki schingga dapat diperoleh                Journal of Personality and Social
        gambaran yang lebih menyeluruh dari              Psychology, 45, 1017-1028, 1983.
        perawat yang bersangkutan. Pada
        akhirnya ketika terjadi penurunan         [2]    A. Bandura, D. CioffI, C.B. Taylor and
        hardiness dan self-efficacy para                 M.C. Brouillard, "Perceived Self-
        perawat, maka pihak ruma." sakit                 Efficacy with Cognitive Stressors &
        dapat      memberikan        semacam             Opioid     Addiction", Journal      of
        pelatihan untuk meningkatkannya                  Personality and Social Psychology,
        kembali.                                         1988, 55, 479-488.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
    agardapat:                                    [3]    B.P. Buunk, J. de Jonge, J.F. Ybema
   a. Menemukan atau mengikutsertakan                    and C.J. de Wolff, "Psychosocial
        variabel - variabel lain yang dapat              Aspects of Occupational Stress In
       mempengaruhi stres kerja seperti                  Handbock of Work and Organizational
       dukungan sosial, budaya organisasi,               Psychology,     Volume      2:   Work
       disain ruangan, tipe kepribadian dan              Psychology (Second Edition), Pieter
       sebagainya atau variabel lain yang                J.D. Drenth, Henk Thierry & Charles J.
       berhubungan dengan stres kerja                    de    Wolff,   Eds., East Sussex:
       seperti burnout.                                  Psychological Press, Ltd., 1998.
   b. Memperhatikan budaya tertentu yang
       mempengaruhi individu di mana              [4]    D.F.K. Wong, S.S.K. Leung, C.K.O.
       rumah sakit berada juga hal yang                  So and D.O.B. Lam, "Mental Health
       penting untuk diperhatikan sehingga               of Chinese Nurses in Hong Kong: The
       pada penelidan lebih lanjut dapat                 Roles of Nursing Stresses and Coping
       diperoleh subjek penelitian dengan                Strategies" Online Journal of Issues in
       latar belal-..ang budaya yang lebih               Nursing,     May     Edition,      2001.
       heterogen.                                        <http://www .ana.org/ojinltopi;; l2Itpc I
4. Hal-hal lain yang harus diperhatikan                  2 7.htm>
   secara lebih lanjut adalah kelemahan
   pada Skala Self-Efficacy yang kurang           [5]    F. Jones, Managing Stress in Health
   kontekstual sehingga pada penelitian                  Care: Issues for Staff and Patient Care,
   selanjutnya lebih ditekankan pada                     in Psychology for Nursu and Health
   deskripsi tugas dari perawat itu sendiri,             Care Professionals, David Messer &
   kurang spesifi~ya gejala-gejala stres                 Claire Meldrum, Eds., Hertfordshire:
   kerja yang dijadikan acuan teoritis dan               Prentice-HalllHarvester Wheatsheaf,
   perlunya diadakannya penelitian kembali               1995.
   pada rumah sakit yang lebih besar dan
   sibuk atau pada beberapa rumah sakit           [6]    H.K.S. Lasch inger, J. Finegan, J.
   secara sekaligus. Penelitian tersebut dapat           Sham ian and P. Wilk, "Workplace
   menjadi studi banding dan memberikan                  Empowerment as a Predictor of Nurse
   masukan-masukan lain yang berguna                     Burnout in Restructured Healthcare

P56                                                       Kontribu~!   Hardi!!ess dan Self-Efficacy ...
                                                                                   (Wahyu Rahardjo)
Settings", Longwoods Review Vol.I,             Journal of Applied Psychology, 2000,
       No.3,2003.                                      Vol. 85, No.2, 211-2/8.
       <http://www.longwoods.com/
       LReviewlLR13lLRl3HSLaschinger.ht          [9]   S.M. Jex, P.O. Bliese, S. Buzzel and J.
       ml>                                             Primeau, "The Impact of Self-Efficacy
                                                       on Stressor-Strain Relations: Coping
[7]    K.T. Goode, W.E. Haley, D.L. Roth               Style as An Explanatory Mechanism",
       and G.R. Ford, G.R, "Predicting                 Journal of Applied Psychology, 200/,
       Longitudinal Changes in Caregiver               Vol. 86. No.3, 40/-409.
       Physical and Mental Health: A Stress
       Process Model", Health Psychology,        [10] V. Florian, M. Mikulincer and O.
       Vol. 17, No.2. /90-198, /998.                   Taubman, "Does Hardiness Contribute
                                                       to Mental Health During a Stressful
[8]    P.A. Spector, P.Y. Chen and B.J.                Real-Life Situation? The Role of
       O'Connell, "A Longitudinal Study of             Appraisal and Coping", Journal of
       Relations Between Job Stressor and              Personality and Social Psychology,
       Job Strains While Controlling for Prior         1995. 68, 687-695.
       Negative Affectivity and Strains",




Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ...                                                P'"
                                                                                           ""
(Wahyu Rahardjo)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAmtancania
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganAndriani Widi Astuti
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaHendra Ariyudha
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegarISTA
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Kalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integralKalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integraldwiprananto
 
Abad kegelapan dan matematika eropa
Abad kegelapan dan matematika eropaAbad kegelapan dan matematika eropa
Abad kegelapan dan matematika eropaLusiana Sani
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatTsalisFitriani
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitassilvia kuswanti
 
Kunci dan soal fisika 10 2
Kunci dan soal fisika 10   2Kunci dan soal fisika 10   2
Kunci dan soal fisika 10 2Dedi Wahyudin
 
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptx
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptxppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptx
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptxAhmadLutfi67
 

Was ist angesagt? (20)

Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
 
Penilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematikaPenilaian pembelajaran matematika
Penilaian pembelajaran matematika
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Kalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integralKalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integral
 
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
Pertemuan 2   limit dan kontinuitasPertemuan 2   limit dan kontinuitas
Pertemuan 2 limit dan kontinuitas
 
Abad kegelapan dan matematika eropa
Abad kegelapan dan matematika eropaAbad kegelapan dan matematika eropa
Abad kegelapan dan matematika eropa
 
5. transformasi geometri
5. transformasi geometri5. transformasi geometri
5. transformasi geometri
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulat
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Kunci dan soal fisika 10 2
Kunci dan soal fisika 10   2Kunci dan soal fisika 10   2
Kunci dan soal fisika 10 2
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptx
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptxppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptx
ppt-sistem-pertidaksamaan-linear-dua-variabel.pptx
 

Ähnlich wie KONTRIBUSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACY TERHADAP STRES KERJA

Stres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaStres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaYusva Ferdiawan
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansifhia alisya
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansifhia alisya
 
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)GeovaniImanuela
 
Modul manajemen stress daniel doni
Modul manajemen stress   daniel doniModul manajemen stress   daniel doni
Modul manajemen stress daniel doniDaniel Doni
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaLunahasyim
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
M10 stres dan konflik
M10 stres dan konflikM10 stres dan konflik
M10 stres dan konflikJosua Sitorus
 
STRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfSTRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfyudaalif1
 
STRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfSTRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfyudaalif1
 
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskkskppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskkskFauzanazim44
 
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Mira Veranita
 

Ähnlich wie KONTRIBUSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACY TERHADAP STRES KERJA (20)

Stres Kerja
Stres KerjaStres Kerja
Stres Kerja
 
Stres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinyaStres dan cara mengatasinya
Stres dan cara mengatasinya
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
Stress & Keselamatan Kerja (bhs indonesia)
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
Stres kerja
Stres kerjaStres kerja
Stres kerja
 
Stres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerjaStres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerja
 
Modul manajemen stress daniel doni
Modul manajemen stress   daniel doniModul manajemen stress   daniel doni
Modul manajemen stress daniel doni
 
Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
M10 stres dan konflik
M10 stres dan konflikM10 stres dan konflik
M10 stres dan konflik
 
Manajemen Stress
Manajemen StressManajemen Stress
Manajemen Stress
 
1
11
1
 
Sumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerjaSumber stress di tempat kerja
Sumber stress di tempat kerja
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
 
STRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfSTRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdf
 
STRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdfSTRESS KERJA(1).pdf
STRESS KERJA(1).pdf
 
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskkskppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
 
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
 

Mehr von KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 

Mehr von KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 

KONTRIBUSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACY TERHADAP STRES KERJA

  • 1. KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA WAT RSVP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN) 'ahyu Rahardjo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma 11. Margonda Raya 100, Depok - 16424 wahyu_rahardjo@yahoo,com A BSTRAK Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menguji konlribusi anlara variabel bebas yailU hardiness dan self-efficacy terhadap variabel terikat yaitu sires kerja, Subjek penelilian adalah perawat MUP Dr. Soeradji Tirlonegoro Klaten sebanyak 99 orang dengan perincian perawat wanila sebmlyak 67 orang dan perawat pria sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakulam dengan menggunalam melode ang/cel dengan memberikall kuesioner yang ditaruh pada 16 bangsal yang ada, Teknik analisis regresi ganda yang dilakukan dalam penelitian ini menghasilkan niloi R2 (delerminasi) sebesar 0.301 dengan tara! signifikansi 0.000. Dengan demikian penelilian ini lelah berhasil membuktilam adanya konlribusi yang signifikan amara variabe! hardiness dan self-efficacy lerhadap Sires /cerja perawal MUP Dr, Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kala Kunci: Hardiness. Self-Efficacy, Sires Kcrja. Perawat 1. PENDAHULUAN dari penurunan produksi sampai pada kerugian materi. - Banyaknya persoalan yang berujung Stres kerja sendiri pasti dapat pada stres yang harus dihadapi oleh manusia dijumpai pada hampir semua pekerjaan, seringkaJi terjadi dalam banyak hal dalam hanya saja ada beberapa pekerjaan tertentu lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu yang memiliki stres kerja di atas rata-rata lingkungan yang paling potensial pekerjaan yang lainnya dan salah satu menghadirkan stres adalah Iingkungan kerja pekerjaan itu adalah perawat. Kecemasan, di mana beban tugas dari pekerjaan yang depresi dan penurunan kesehatan lainnya bersangkutan benar-benar danat mengganggu kerap kali dijumpai pada perawat. Beban karyawan atau pekerja y.-:.ng bersangkutan. tugas yang beret dau kadang berlebih Stres yang berasal dan berkaitaj'. dengan diketahui sebagai sumber potensial penyebab segala sesuatu dari lingkungan kerja ini lazim stres kerja pada peraw!!t. disebut dengan stres kerja. Menurut Spector, Individu sendiri temyata memiliki Chen & O'Conneli (2000), stres kerja telah kemampuan untuk bisa mempengaruhi stres cukup lama diyakini dan diteliti sebagai kerja yang dirasakannya, paling tidak faktor yang sangat ~empengaruhi kesehatan mereduksi apa yang dirasakan dan dan kesejahteraan karyawan. Secara lebih meminimalisasi efek buruk yang dialami. lanjut juga diketahui bahwa kerugian yang Salah satu hal yang dapat mempengaruhi ditimbulkan oleh stres kerja bukan hanya tinggi rendahnya stres kerja yang dirasakan dialami oleh karyawan yang bersangkutan adalah hardiness. Hardiness telah banyak tetapi juga oleh perusahaan tempat di mana dipertimbangkan sebagai suatu sikap mental mereka bekerja. Kerugian yang dialami oleh yang dapat mengurangi efek stres secara fisik perusahaan maupun organisasi ini tampak maupun mental pada individu (Florian, Mikuliricer & Taubman, 1995). Individu Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P47 (Wahyu Rahardjo)
  • 2. dengan hardiness yang tinggi percaya bahwa 2. TINJAUAN TEORITIS semua masalah yang barus dihadapi, tennasuk segaIa masalah dan beben kerja A. Perawat yang ada adalab sesuatu yang tidak mungkin Perawat adalah orang yang bertugas dihindari sehingga mereka dapat melakukan untuk merawat dan menyembuhkan orang hal yang dianggap tepat untuk menyelesaikan yang sakit baik yang dilaksanakan sendiri masalah. Sebaliknya, individu dengan maupun di bawah pengawasan dokter atau hardiness yang rendah seringkali suster kepala. Beberapa peran dari seorang menganggap banyak hal dalam pekerjaan perawat antara lain adalah memberikan sebagai ancaman dan sumber stres sehingga pelayanan yang baik dalam bidang kesehatan ketika dirinya merasakan stres kerja maka dan melindungi hak-hak dari pasien, konsekuensi negatif yang hams ia hadapi membuat keputusan yang tepat akan kondisi menjadi semakin berat. Individu dengan kesehatan pasien, bertanggungjawab terhadap hardiness yang tinggi selain lebih taban proses perawatan yang profesional, meemberi terhadap stres kerjajuga lebih sulitjatuh sakit infonnasi kesehatan terhadap pasien, dan dibandingkan individu dengan hardiness sebagai role model bagi masyarakat yang yang rendah. Jika dikaitkan dengan perawat berkaitan dengan kesehatan. Sedangkan sebagai salah satu pekerjaan dengan stres kewajiban perawat antara lain adalah kerja yang besar dijelaskan oleh Buunk, de memberikan pelayanan standar sesuai dengan Jonge, Ybema & de Wolff (1998) bahwa standar profesi, bekerjasama dengan tenaga perawat dengan hardiness yang linggi medis terkait lainnya dalam memberikan biasanya memiliki tingkat stres dan burnout pelayanan kesehatan dan keperawatan dan yang rendah. melakukan pelayanan darurat sebagai tugas Di sisi lain, stres kerja juga bisa kemanusiaan sesuai dengan batas-batas dipengaruhi oleh self-efficacy. lndividu yang kewenangannya. memiliki sell-efficacy tinggi cenderung berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang B. Stres Kerja hams dilakukan dan menjadi kewajibannya Stres .kerja adalah suatu keadaan secara tuntas dengan baik. Tugas-tugas yang yang tidak menyenangkan dan menganggu berkaitan dengan pekerjaan seringkali pelaksanaan tugas dan kinerja individu yang menjadi beban dan sumber stres kerja yang tercipta karena segala tuntutan, perubahan potensial. Self-efficacy yang tinggi membantu dan beban yang ada dilam pekerjaan dan individu untuk menyelesaikan tugas dan perusahaan. mengurangi beban kerja secara psikologis Sumber-sumber stres kerja antara lain maupun fisik sehingga s!"es yang dirl'sakan adalah (I) faktor-faktor yang berkaitan pun keeil. Jika i!ldividu perca~'a bahwa dengan tugas seperti tugas dan beban kerja dengan kemampuannya ia akan dapltt yang berlebih, shift malam, waktu bekerja menghadapi stres yang dirasakan maka ia yang sebentar, pekerjaan yang monoton dan cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah membosankan, cara pengoperasian mesin dan dibanding individu dengan self-efficacy yang kesulitan yang ditimbulkannya, kurangnya rendah (Bandura, C~ffi, Taylor & Brouillard, pelatihan dan pendidikan yang berhubungan 1988). Pekerjaan pun dapat benar-benar dengan pekerjaan, (2) faktor-faktor yang menjadi ancaman dan sumber stres bagi berkaitan dengan individu atau faktor-faktor individu yang tidak memiliki keyakinan dan interpersonal seperti lingkungan fisik yang self-efficacy yang tinggi bahwa dirinya sangat sesak, tanggung jawab atas mampu mengerjakan dan menyelesaikan kesejahteraan orang lain, kontlik dengan tugas-tugas yang diberikan padanya (Jex, atasan dan rekan kerja, kekerasan dan Bliese, Buzzel & Primeau, 200 I). pelecehan, ambiguitas peran, kontlik peran, perasaan tidak dihargai sebagai individu oleh P48 Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... (Wahyu Rahardjo)
  • 3. lingkungan organisasi, tidak dipercayai oleh individu akibat stres kerja yang tampak atasan, kurangnya dukungan d2ri atasan dan adalah banyaknya kesalahan yang dibuat kepemimpinan atasan yang burek, (3,faktor- ind!vidu ketika bekerja, menurunnya faktor yang berkaitan dengan lingkungan kemampuan mengingat, konsentrasi dan seperti suhu udara yang panas, pen2bayaan, a.<urasi penilaian individu, menurunnya kebisingan, dan lingkl'ngan yang kotor, (4) kesehr..tan mental d&n munculnya penyakit ancamar- personal terhadap individu seperti pada diri individu, dan rendahnya keamanan secva fisik, ketic!akpastian produktivitas kerja. Sedangkan bagi pekerjaan, takut kehilangan pekerjaan, pe!usahaan akibat stres kerja yar,g tampak ancaman bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah kekacauan, hambatan dan gangguan tidak diperlukan ~agi, kecilnya peluang untuk aktivitas kerja sertr.. penurunan produktivitas mendapatkan promosi a~u kenaikan jabatan, pe.'11sahaan dan k:r.Jgian bagi perusahaan kurangnya kebebasan pengambilan keputusan tersebut. dalam beke~ja dan kurangnya kebebasan individ~ pada area kerja yang sifatnya C Hardiness pribadi. Hardiness adalah suatu konstelasi Adapun sumber stres kerja p~.da karakteristik kepribadian yang Iilembuat perawat, yaitu (I) tanggung, jawab dan beban individu menjadi lebih Kuat, tahan, stabil dan kerja yang berat, (2) shift kerja, (3) waktu ol=timis dalam menghadapi stres dan kerja yang berlebih dan keadaan serta kondisi mengurangi efek negatifyang dihadapi. kerja yang tidak dapat di~rkirakan, (4) Fungsi dari hardiness adalah (I) kurangnya keterlibatan dalam pengambiJan mp,mbantu individu dalam proses adaptasi keputusan, (5) klJrangnya ump'll1 balil.c dari dan lebih memiliki toleransi terhadap stres, supervisor sebagai penghargaan tcrhadap (2) mengurangi akibat buruk dari stres kinerja, (6) konflik dengan rekan kerja, c&n kemungkinan terjadinya burnout dan (6) bias peran peraw'lt dalam kOilteks penilaian negatif terh&dap suatu kejadian hubungan dokter-pera~...at, serta (7) yang mengancam dan meningkatkan perubahan kontrek kerja dengan perusahaan. pengharapan untuk rr.elakukan coping yang Gejala-gejala dari stres kerja sendiri berhasil, (3) membuat indiviju tidak mudah tampak dari tiga hal yaitu fisik, psikis dan jatuh sakit, dan (4) membantu indivicu perilaku. Gejala fisik antara lain adalah sakit mengambil keputusan yang baik dalam kepala, kesu.litan tidur, penurunan nafsu keadaan stres. makan, . penurunan gairal:t seksual, jantung Adapun dimensi hardiness adalah: berdebar, mudah lelah, gangguan pemafasan, I. Cc,-'tro[ atau keyakinan bahwa individu nyeri otot, nyeri punggung dan sebagainya. dapat mempengaruhi apa aja yang ~apat Gejala psikis yang tampak seperti mudah terjad1 dalam hidupnya tersinggung dan mcrah, mudah cemas, 2. Commitment atau keyakinan bahwa hidup mengurung diri, tersisihkan dan merasa itu bermakna dan memiliki tujuan, dan sendiri, kehilangan motivasi, spontanitas, 3. Challenge atau pengertian bahwa hal-hal kreativitas dan semangat hidup, menurunnya yang sulit dilakukan atau diwujudkan rasa percaya diri, nerasa jenuh. Sedangkan adalah sesuatu yang umum terjadi dalam gejala perilaku yang ditunjukkan adalah kehidupan namun pada akhimya akan sering datang terlambat dan absen, menarik datang kesempatan untuk melakukan dan diri di tempat kerja, malas bekerja, penurunan mewujudkan hal tersebut. produktivitas dan membuntknya hubungan dengankeluarga dan rekan kerja. D. Self-Efficacy Sedangkan beberapa akibat buruk dari stres kerja dapat dibagi menjadi dua, . Self-efficacy adalah penilaian dan yaitu bagi individu dan perusahaan. Bagi keyakinan seseorang tentang kemampuannya Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P4~ (Wahyu Rahardjo)
  • 4. dalam melaksanakan tugas dan menampilkan E. Kontribusi Hardiness dan Self-EffICacy tinda1can tertentu yang berkaitan dengan Terhadap Sires Kerja tugasnya dengan baik dan efektif. Sedangkan self-efficacy memiliki Ada begitu banyak jenis pekerjaan fungsi-fungsi untuk (I) menentukan pilihan tetapi beberapa diantaranya begitu identik tingkah laku illltuk memilih tugas yang dengan stres kerja Salah satu contoh jenis diyakini dapat dikerjakan dengan baik dan pekerjaan tersebut adalah perawat. Hal ini menghindari tug&s yang sulit, (2) menentukan bisa terjadi karena karakteristik perawat itu seberapa hesar usaha dan ketekunan yang sendiri yang memiliki reban kerja berat dan diperh:kan untuk menyelesaikan tugas tanggung jawab yang tinggi. Berbagai hal tersebut, (3) mempengaruhi pola pikir dan yang harus dihadapi perawat selama bekerja reaksi emosional terhadap mampu tidaknya seperti beban kerja yang berat, tanggung individu dalam menyelesaikan tugas, (4) jawab yang besar ditambah dengan meramalkan tingkah laku selanjutnya, dan (5) konsekuensi emosi ketika harus berhadapan menunjukkan kinerja selanjutnya di mana dengan berbagai macam pasien menimbulkan kesuksesan akan mampu berpengaruh positif stres kerja yang tidak ringan bagi perawat. terhadap self-efficacy yang dimiliki. Setiap pekerjaan dapat menciptakan Ada beberapa faA.tor yang dapat stres kerja, demikian pula perawat. HanyE. mempengaruhi 3elf-efficacy. Faktor-faktor saja karena pekerjaan yang dilakukan perawat terse but adalah (I) performance termasuk spesifik dengan beban kerja di atas accomplishment atau sumber pengharapan rata-rata pekerjaan yang lain maka stres kerja. yang muncul ketika illdividu berhasil yang ditimbulkannya pun juga relatif lebih menyelesaikan tugas dengan baik, (2) berat. Penurunan kesehatan fisik dan mental vicarious eAperiences atau sumber sampai kinerja kerap kali ditemui pada pengharapan ketika individu melihat orang perawat. Kecemasan dan depresi juga lazim lain berhasil menyelesaikan tugas dengan ditemui (Wong, Leung, So & Lam, 2001), baik, (3) verbal persuasion atau dukungan termasuk disfungsi sosial dan gangguan tidur verbal kepada inciividu agar dapat (Lasch inger, Finegan, Sham ian & Wilk, menyelesaikan tugas dengan baik, (4) 2003). Bahkan perawat bisa sampai terlibat emotional arousal atau gejolak fisiologis dalam obat-obatan, alkohol dan kasus bunuh kctika mdividu berada daJam keadaan diri sebagai akibat terburuk dari stres kerja tertekan, dan (5) physical or affective status yang dialami (Jones, 1995). Oleh karena itu atau kondisi fi.iik dan afeksi yang dirasakan dikatakan bahwa stres kerja yang dialami oleh individu. perawat dapat secara perlahan mengubah Self-efficacy sendiri memiliki tiga- keadaan fisik dan mental para pekerja medis dimensi. Ketiga dimensi itu adala;l ( I ) :;eperti perawat menjadi lebih buruk (Goode, dimen3i magnitude atau dimensi yang Haley, Roth & Ford, 1998). berkE.itar. dengan kesulitan tugas di mana Tetapi stres kerja sendiri dapat individu akan memilih tugas berdasarkan dipengaruhi oleh beberapa hal, dua di tingkat kesulitannya, (2) dimensi generality antaranya adalah hardines.~ dan self-efficacy. atau k~yaklnan indivi(iu untuk menyelesaikan Individu dengan hardiness yang tinggi tugas-rugas tertentu dengan tuntas dan baik di cenderung lebih kuat dalam menghadapi stres mana tt.;gas-tugas tersebut beragam dengan sehingga efek negatif dari stres kerja seperti individu lainnya, dan (3) dimensi strength masalah kesehatan lebih sulit terjadi. Maka atau dimensi yang berkaitan dengan sampai perawat dengan hardiness yang tinggi sejauh mana individu yakin dapat dikatakan memiliki kecenderungan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. lebih kuat dan tidak mudah jatuh sakit ketika sedang mer.ga!ami stres kerja. Sebaliknya, perawat dengan hardiness yang rendah P50 Kontribusi Hardiness dar. Self-Efficacy ... (Wahyu Rahardjo)
  • 5. cenderung lebih mudah terkena efde negatif dan self-efflCOCJl (X2) sedangkan variabel dari stres kerja. Florian, Mikulincer &: terikatnya adalah stres kaja (Y). Taubman (1995) menegaskan hal ini dengan Sedangbn definisi operasional dari mengatakan bahwa hardiness memiliki variabel-variabel daIam penelitian ini adaIab: pengaruh yang positif berkaitan denpn fisik 1. Hardiness adaIah suatu konstelasi dan mental individu ketika sedang mengalami karakteristik kepribadian yang membuat stres kerja. individu menjadi lebilt kuat, tahan, stabil Oi SISI lain, stres kerja juga dan optimis dalam menghadapi stres dan dipengaruhi oleh self-efficacy yang dimiliki mengurangi efde negatif yang dihadapi. oleh individu yang bersangkutan. Individu Untuk mengetahui hardiness digunakan dengan self-efficacy tinggi cenderung Skala Hardiness yang disusun oleh berusaba menyelesaikan tugas-tugas yang penulis berdasarkan dimensi hardiness, harus dilakukan dan menjadi kewajibannya yaitu control, commitment dan challenge. secara tuntas dengan baik, termasuk tugas- 2. Self-EfflCllq adaIah penilaian dan tugas yang menjadi sumber stres kerja. keyakinan sescorang tentang Self-efficacy berguna untuk kemampuannya daIam melaksanakan menentukan tindakan apa yang harus tugas dan menampilkan tindakan tertentu dilakukan ketika stres kerja itu datang, yang berkaitan dengan tugasnya dengan seberapa besar usaha dan seberapa lama perlu baik dan efektif. Untuk mengetahui self- dilakukan (Bandura &: Cervone, 1983).Oleh efficacy digunakan Skala Self-Efficacy karena itu perawat dengan self-efficacy yang yang disusun oleh penulis berdasarkan tinggi cenderung akan berusaba menyelesai- dimensi self-efficacy, yaitu magnitude, kan tugas yang memang harus dikerjakannya generality dan strength. dan masalab-masal~.h kerja yang ada serta 3. Stres Kerja adaIah keadaan yang tidak mengurangi beban kerja secara psikologis menyenangkan dan rnenganggu maupun fisik sehingga stres kerja yang pelaksanaan tugas dan kinerja individu dirasakan pun tidak terlalu besar. Bandura, yang tcrcipta karena segala tuntutan, Cioffi, Taylor & Brouillard (1988) men- perubahan dan beban yang ada dalam dukung pemyataan di ares dengan pekerjaan dan perusahaan. Untuk mengatakan bahwa individll dengan self- mengetahui stres kerja digunakan Skala efficacy tinggi biasanya berusaha menyelesai- Stres Kerja yang disusun oleh penulis kan segala sumber permasalahan secara aktif berdasarkan sumber-sumber stres kerja terutama masalah pekerjaan hingga stres seperti (I) faktor-faktor yang berkaitan kerjanya rendah. dengan tugas; (2) faktor-faktor yang Jika seorang perawat memiliki hard- berkaitan dengan indiv!1u atau faktor- iness dan self-efficacy yang tinggi makz. stres faktor interpersonal, (3) faktor-faktor kerja yang dimiliki cenderung rendah dan yang berkaitan dengan lingkungan, dan tidak sebesar perawat dengan hardiness dan (4) aneaman personal terhadap individu. self-efficacy yang rendah. Hal tentu menarik Untuk ketiga skala tersebut di atas untuk dipelajari secara lebih jauh karena digunakan Skala Likert dalam pembuatannya dengan hardiness tian self-efficacy yang dengan rentang I sampai dengan 6, adapun tinggi maka pekerjaan dengan resiko stres perinciannya adalab sebagai berikut, yaitu kerja yang besar termasuk perawat akan lebih Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Agak Kurang mudah dijalani dalam prakteknya sehari-hari. Sesuai (AKS), Agak Tidak Sesuai (ATS), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai 3. METODE PENELITIAN . (STS). Uji validitas item pada penelitia!1 ini Adapun yang menjadi variabel bebas menggonakan korelasi product moment dalam penelitian ini adalah hardiness (X 1) Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P5I (Wahyu Rahardjo)
  • 6. Pearson dan uji reliabilitas instrumen Dari data pada Tabel I. di atas dapat dilakukan dengan teknik A/pha Cronbach diketahui bahwa rerata empirik untuk skor yang dibantu dengan program SPSS Ver. hardiness lebih besar dari rerata teoritis. Hal 11.0. Adapun teknik anatisis data dilakukan ini mengindikasikan bahwa perawat yang dengan menggunakan analisis regresi. menjadi subjek penelitian termasuk individu yang tangguh dan teguh dalam mcnghadapi 4. HASIL PENELITIAN kesulitan-kesulitan hidup termasuk di dalamnya adalah stres kerja. Secara lebih Proses pengambilan data berJangsung rinei terlihat dari Tabel 2. di bawah ini yang selama tiga hari mulai tanggal 14 - 16 April menunjukkan bahwa rerata skor empirik 2005 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro hardiness pada setiap dimensinya memang Klaten Jawa Tengah. Teknik pengambilan lebih tinggi dibandingkan skor teoritiknya. sam pel yang dilakukan adalah try out terpakai mengingat kesibukan dan beban kerja yang Tabe/2. Skar Rerata Hardiness Per Dimensi berat pada perawat ketika mereka sedang bekerja yang tidak memungkinkan pengambilan sampel berulang kali. Angket sendiri disebar sebanyak 100 buah ke 16 bangsal yang berbeda. Pada saat pengambilan angket hanya 99 angket yang kembali. Hal ini herarti sampel penelitian adalah sejumlah 99 orang dengan perincian 32 orang perawat pria Tabel3. Data Skor Self-Efficacy dan 67 orang perawat wan ita. Untuk Skala Hardiness, dari 33 item yang diujicobakan, temyata item yang gugur berjumlah 14 sehingga item yang sahih atau valid berjumlah 19 item dengan validitas bergerak dari 0.3024 sampai dengan 0.5204. Untuk Skala Self-Efficacy, dari 45 item yang Ada beberapa hal yang memungkinkan diujicobakan, temyata item yang gugur individu bisa memiliki skor self-efficacy yang berjumlah 15 sehingga item yang sahih atau tinggi, seperti (I) adanya panutan sebagai valid berjumlah 30 item dengan validitas contoh keberhasilan dalam bekerja (vicarious bergerak dari 0.3158 sampai dengan 0.7281. experiences), (2) keberhasilan individu dalam Sedangkan untuk Skala Stres Kerja, dari 41 bekerja (performance accomplishment) dan item yang diujicobakan, temyata item yang (3) dukungan -c:>sial yang bisa memberikan gugur berjumlah 6 sehingga item yang sahih dorongan secara verbal ~verba/ persuasion). atau valid berjumlah 35 item dengan validitas Paparan perbedaan skor rerata untuk per bergerak dari 0.3324 sampai dengan 0.6527. dimensi pada Tabel 4. di bawah ini juga Adapun reliabilitas untuk Skala Hardiness memperlihatkan hal yang sarna. adalah 0.7987, Skala Self-Efficacy adalah 0.8987 dan Skala Stris Kerja adalah 0.8999. Tabel4. Skar Rerata Self-Efficacy Per Dimensi Tabe/I. Data Skar Hardiness r-- -. ..• - . -; • ( ;- ,t! I - '1IIIm!IiIII"'_ -~ - .... - --- - --- + -- - ----- -.....,.~ -, ~.; .... t t'~,' ::-. ~'J ,f" '" ,. ' , I ' . • t~""'l! l~~ ~f;..!/J L ,,_ I '?.,.~ 1 .II ~1! 1 ' ~';"'t·-i"."i-, ~...-~ : "-.,r'I:~ tZI_f..to}i1~~U '-~" ) ''':'~'''''~IIEIIII ""-~l~~~ ~ ~~~~.J~~~ P52 Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... (Wahyu Rahardjo)
  • 7. Tabe! 5. Data Slcor SIres Kerja Tabe! 6. S/cor SIres Kerja Per Dimens; Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa bangsal dengan stres keJja tertinggi adalah Instalasi Ra.vat InteMif atau yang sering disebut dengan ICU. Hal ini tidak Tabel 6. di atas menunjukkan bahwa mengherankan mengingat pasien-pasien yang stres kerja perawat yang disebabkan brena berada dalam kondisi kritis memang dirawat faktor-faktor yang berkaitan dengan tugas, di sini. Urutan selanjutnya adalah Ruang B individu dan ancaman personal sedikit lebih (PICUINICU). Hal tnl juga tidak rendah atau hampir sarna dengan rata-rata mengherankan mengingat merawat pasien stres kerja. Hal yang berbeda terjadi pada anak-anak dan bayi jelas merupskan suatu stres kerja perawat yang dikarenakan faktor- stresor tersendiri karena sangat tidak mudah faktor yang berkaitan dengan Iingkungan di memberikan pengarahan kepada orang tua mana jarak perbedaan rerata empiriknya yang anaknya sedang sakit, juga taktor bayi sedikit lebih banyak dibandingkan rerata yang belum bisa dirawat seperti orang dew-elsa teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor- dan kerewelan dari bayi itu sendiri. faktor yang berkaitan dengan lingkungan seperti pencahayaan, kebisingan dan kondisi Tabe! 8. Perbandingan Rerata Sires Kerja lingkungan yang tidak bersih adalah hal-hal Perawat Pria dan Wanila yang paling banyak menciptakan stres kerja bagi perawat di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Tabe! 7. Perbedaan Skor Rerata Sires Kerja Per Ballgsai Berdasarkan tabel di alas dapat diketahui bahwa stres kerja yang dialami oleh perawat pria temyata lebih tinggi dibandingkail stres kerja yang dia!ami oleh perawat wan ita. Hal ini mungkin saja terjadi mengingat coping stres kerja yang dilakukan oleh perawat pria kebanyakan sifatnya pasif seperti bermain komputer. Sedangkan coping stres kerja seperti berbagi beban dengan rekan kerja labih banyak dilakukan oleh perawat wanita sehingga sedikit banyak stres kerja yang ada akan lebih berkurang. Instalasi Gawat 122.5 122.83 Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P53 (Wahyu Rahardjo)
  • 8. Tahel9. Perbandingan Rerata Sires Kerjo Setelah dilakukan regresi antara Pet-awol dengan Status !ajang dan Menilralr variabel hardiness terhadap stres kaja, diperoleh R Square at:w koefisien dctenninasi sebesar 8.3 yang benuti 13 % stres kerja perawat dapat dijelasbn oIeh variabel hardiness. Sedangkan sisanya (tOO % - 8.3 % = 91.7 %) dijelaskan oleb ~ schab lain seperti kemampuan adaptasi, dukungan sosial, kemampuan melakukan Berdasarkan tabel di atas dapat coping yang baik dar. sebagainj'&. Dari uji diketahui bahwa temy!lta r:rata empirik stres ANOV A atau F test, diperoleh F hitung 8.736 kerja untuk perawat lajang berada di bawah dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh rerata teori:ik sedangkan rerata empirik stres karena probabilitas yang ada jauh Icbih keeil kerja perawai: dengan status mcnikah sedikit dari 0.05 maka model regresi dapat dipakai berada di bawah rerata teoritik atau tergolong untuk mempreriiksi stres kerja. Diketahui kategori sedang. Hal ini mungkin saja terjadi pula bahwa F hitung > F tabel (8.736 > mengingat perawat deng-an status lajang 3.943), sehingga hipotesis 1 pada penelitian memiliki usia yang relatif masih muda ini diterima, yaitu terdapat kontribusi yang dengan lama bekerja yang masih baru signifikan dari hardiness terhadap stres kerja. sehingga belum menemui kesulitan-kesulitan kerja sebagaimana perawat-perawat senior label 9. Koefisiim Determinasi Pada Regresi yang sudah menikah. Hal tnl juga Antara Variabel Self-Efficacy Terhadap Sires menunjukkan bahwa keberadaan keluarga Kerja tidak menjamin stres kerja yang dirasakan akan rendah, bahkan mungkin saja stres kerja yang dirasakan bercampur dengan masalah- masalah yang rnuncul di rumah. Tabel7. Korelasi Antara Hardi~less dan Self- ModIf 1 • A s.c~, ~ I l~e ~ 301 28' 1- IConsunU. SElf =- SodE_ 2O.ulS '~V~STR!:S "llWi HAADINES - Efficacy dengan Stres kerja STRES 1.GOO ·287 1WI!lINES ·281 1.000 SEI.F ·.541 .S48 Setelah dil:lkukan regresi antara variabel self-efficacy terhadap stres kerja, - SEI.F •.541 .S<8 1.000 diperoleh R Square atau koefisien Sig.(1.-) STAfS . , .002 .000 .ocr. .000 determinasi sebesar 30.1 yang berarti 30.1 % SElF I .000 .000 stres kerja perawat dapat dijelaskan· :>leh N STRES II lSI II HMDINEl' variabel self-efficacy. Sedangkan sisanya SEI.F '" II II II II lSI (100 % - 30.1 % = 69.9 %) dijelaskan oleh sebab-sebab lain seperti kualitas tugas yang Tabel 8. Koefisien Determinasi Pada Regresi h&.-us dikerjakan, jumlah tugas. pembagian Antara Variabel Hardiness Terhadap Stres tugas dan sebagainya. Dari uji A..NOVA atau t. Kerja F test, diperoleh F hitung 4 J. 766 dengan -.........,., tingkat signifikansi 0.000. Oleh brena probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi stres kerja. Diketahui pula bahwa F hitung > F tabel (41.766> 3.943), sehingga hipotesis 2 pada penelitian ini diter;ma, yaitu terdapat P54 Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... (Wahyu Rahardjo)
  • 9. kontribusi yang signifikan dari self-efficacy sehingga tingkatannya menjadi sedang. terhadap stres kerja. Sedangkan korelasi antara hardiness dan self- efficacy terhadap stres kerja sendiri sifatnya Tabel 10. Koefisien Delerm;nasi Pada negatif, artinya semakin tinggi hardiness dan Regresi Anlora VariabelHardiness dan Self- self-efficacy yang dimiliki olch per8wat maka Efficacy Terhadap Sires Ketja akan semakin rendah stres kerja yang --.., dirasakan. 0..- _ _ Tingginya hardiness perawat dibukti- --- .... kan dengan mayoritas perawat yang - I R .541' II ""- _301 .-_:~.IS.F._ .-~V_:S1'R£S I"'::'" 211.- I=T~ .211 .lO1 20_ drl 2 d!2! !IS "sv-, C,,"- .000 menyebutkan bahwa mer-...ka jarang jatuh sakit karena stres pekerjaan yang mereka rasakan. Sedangkan tingginya self-efficacy Setelah dilakukan regresi antara yang dimiliki karena mayoritas dari mereka variabel hardiness dan self-efficacy terhadap memiliki panutan dalam bekerja, memiliki stres kerja, diperoleh R Square atau koefisien kebanggaan dan makna yang mendalam akan determinasi sebesar 30.1 yang berarti 30.1 % keberhasilan tugas dan dukungan sosial stres kerja perawat dapat dijelaskan oleh dalam bekerja dari orang-orang yang berarti variabel hardiness dan self-efficacy. buat mereka. Sedangkan sisanya (100 % - 30.1 % = 69.9 %) dijelaskan oleh sebab-sebl1b lain seperti 6. SARAN tipe kepribadian dan sebagainya. Dari uji ANOVA atau FIest, diperoleh F hitung Berdasarkan kesimpulan yang ada 20.689 dengan tingkat signifikansi 0.000. dapat dikemukakan saran-saran sebagai Oleh karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 berikut: maka model regresi dapat dipakai untuk I. Bagi perawat RSUP Dr. Soeradji memprediksi stres kerja. Diketahui pula Tirtonegoro diharapkan untuk lebih bahwa F hitung > F tabel (20.689> 3.094), mampu rr.empertahankan hardiness dan sehingga hipotesis 3 pada penelitian ini self-efficacy yang dimiliki sehingga diterima, yaitu terdapat kontribusi yang selain lebih tahan terhadap kondisi- signifikan dari hardiness dan self-efficacy kondisi kerja yang sangat potensial secara bel'sama-sama terhadap stres kerja. menciptakan stres kerja, efek positif lainnya adalah bahwa setiap tugas yang 5. KESIMPULAN harus dikerjakan bisa diselesaikan dengan baik sehingga tidak menambah beban Berdasarkan hasil analisis data dari yang sudah ada dari pekerjaan itu sendiri. penelitian yang telah dilakukan pada perawat Dengan demikian maka stres kerja yang di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dirasakan pun tidak tinggi tingkatannya. dapat diketahui bahwa hardiness dan self- 2. Bagi pihak rumah sakit agar lebih efficacy memi>erikan kontribusi terhadap stres memperhatikar. kondif' i kerja dari para kerja sebesar 30.4%, sedangkan kontribusi perawat, antara lain terutama: hardiness terhadap str~s kerja adalah sebesar a. Pengadaan fasilitas peralatan 13.7% dan kontribusi self-efficacy terhadap kesehatan yang selama ini banyak stres kerja adalah sebesar 29.7%. dikeluhkan baik oleh perawat dan Hasil penelitian tnt menunjukkan pasien sebagai salah satu sumber bahwa perawat RSUP Dr. Soeradji stres kerja. Penempatan TV dan Tirtonegoro memiliki tingkat hardiness dan komputer ternyata bisa berfungsi self-efficacy yang tinggi dan memberikan sebagai pengusir stres kerja yang kontribusi terhadap stres kerja yang dirasakan dirasakan ketika para perawat sedang menggunakannya di waktu senggang Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P55 (Wahyu Rahardjo)
  • 10. yang ada. Oleh karena itu sebaiknya bagi peneliti selanjutnya maupun pencmpatan komputer dan terutama pengembangan ilmu pengetahuan. TV dipertahankan. b. Hal lain yang dapat dilakukan adalah 7. DAFTAR PUSTAKA dengan melalrukan pemeriksaan psikologis kcpada para calon perawat [I] A. Bandura and D. Cervone, "Self- agar dapat diketahui tingkat Efficacy Mechanism Governing the h::lrdiness dan self-efficacy yang Motivational Effects of Goal Systems, dimiliki schingga dapat diperoleh Journal of Personality and Social gambaran yang lebih menyeluruh dari Psychology, 45, 1017-1028, 1983. perawat yang bersangkutan. Pada akhirnya ketika terjadi penurunan [2] A. Bandura, D. CioffI, C.B. Taylor and hardiness dan self-efficacy para M.C. Brouillard, "Perceived Self- perawat, maka pihak ruma." sakit Efficacy with Cognitive Stressors & dapat memberikan semacam Opioid Addiction", Journal of pelatihan untuk meningkatkannya Personality and Social Psychology, kembali. 1988, 55, 479-488. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agardapat: [3] B.P. Buunk, J. de Jonge, J.F. Ybema a. Menemukan atau mengikutsertakan and C.J. de Wolff, "Psychosocial variabel - variabel lain yang dapat Aspects of Occupational Stress In mempengaruhi stres kerja seperti Handbock of Work and Organizational dukungan sosial, budaya organisasi, Psychology, Volume 2: Work disain ruangan, tipe kepribadian dan Psychology (Second Edition), Pieter sebagainya atau variabel lain yang J.D. Drenth, Henk Thierry & Charles J. berhubungan dengan stres kerja de Wolff, Eds., East Sussex: seperti burnout. Psychological Press, Ltd., 1998. b. Memperhatikan budaya tertentu yang mempengaruhi individu di mana [4] D.F.K. Wong, S.S.K. Leung, C.K.O. rumah sakit berada juga hal yang So and D.O.B. Lam, "Mental Health penting untuk diperhatikan sehingga of Chinese Nurses in Hong Kong: The pada penelidan lebih lanjut dapat Roles of Nursing Stresses and Coping diperoleh subjek penelitian dengan Strategies" Online Journal of Issues in latar belal-..ang budaya yang lebih Nursing, May Edition, 2001. heterogen. <http://www .ana.org/ojinltopi;; l2Itpc I 4. Hal-hal lain yang harus diperhatikan 2 7.htm> secara lebih lanjut adalah kelemahan pada Skala Self-Efficacy yang kurang [5] F. Jones, Managing Stress in Health kontekstual sehingga pada penelitian Care: Issues for Staff and Patient Care, selanjutnya lebih ditekankan pada in Psychology for Nursu and Health deskripsi tugas dari perawat itu sendiri, Care Professionals, David Messer & kurang spesifi~ya gejala-gejala stres Claire Meldrum, Eds., Hertfordshire: kerja yang dijadikan acuan teoritis dan Prentice-HalllHarvester Wheatsheaf, perlunya diadakannya penelitian kembali 1995. pada rumah sakit yang lebih besar dan sibuk atau pada beberapa rumah sakit [6] H.K.S. Lasch inger, J. Finegan, J. secara sekaligus. Penelitian tersebut dapat Sham ian and P. Wilk, "Workplace menjadi studi banding dan memberikan Empowerment as a Predictor of Nurse masukan-masukan lain yang berguna Burnout in Restructured Healthcare P56 Kontribu~! Hardi!!ess dan Self-Efficacy ... (Wahyu Rahardjo)
  • 11. Settings", Longwoods Review Vol.I, Journal of Applied Psychology, 2000, No.3,2003. Vol. 85, No.2, 211-2/8. <http://www.longwoods.com/ LReviewlLR13lLRl3HSLaschinger.ht [9] S.M. Jex, P.O. Bliese, S. Buzzel and J. ml> Primeau, "The Impact of Self-Efficacy on Stressor-Strain Relations: Coping [7] K.T. Goode, W.E. Haley, D.L. Roth Style as An Explanatory Mechanism", and G.R. Ford, G.R, "Predicting Journal of Applied Psychology, 200/, Longitudinal Changes in Caregiver Vol. 86. No.3, 40/-409. Physical and Mental Health: A Stress Process Model", Health Psychology, [10] V. Florian, M. Mikulincer and O. Vol. 17, No.2. /90-198, /998. Taubman, "Does Hardiness Contribute to Mental Health During a Stressful [8] P.A. Spector, P.Y. Chen and B.J. Real-Life Situation? The Role of O'Connell, "A Longitudinal Study of Appraisal and Coping", Journal of Relations Between Job Stressor and Personality and Social Psychology, Job Strains While Controlling for Prior 1995. 68, 687-695. Negative Affectivity and Strains", Kontribusi Hardiness dan Self-Efficacy ... P'" "" (Wahyu Rahardjo)