2. PENGERTIAN…
Penyakit Addison;
(insufisiensi adrenortikal primer) terjadi jika
kelenjar adrenal yang kurang aktif
menghasilkan kortikosteroid dalam jumlah
yang tidak memadai.
Hipofungsi korteks adrenal primer
kerusakan korteks adrenal
3. ETIOLOGI…
1. proses autoimun 78%
2. tuberkulosis 21%
3. infeksi lain (histoplasmosis)
4. bahan-bahan kimia
5. iskemia
6. infiltrasi
7. perdarahan
8. lain-lain (operasi)
4. Manifestasi Klinik…
penurunan berat badan,
kelemahan otot,
kelelahan,
tekanan darah rendah, dan
kadang-kadang hiperpigmentasi dari kulit
(kulit gelap biasa timbul pada bagian kening, wajah,
bahu & pewarnaan hitam kebiruan bisa muncul di
sekitar putting susu, bibir, mulut, rektum, kantung
zakar, atau vagina)
5. Patofisiologi…
*
Hiposekresi kelenjar adrenal
↓
Fungsi adrenal tidak adekuat
↓
Hormon-hormon korteks adrenal menurun
↓
Addison disease
6. **
Pengangkatan a/infeksi (TB & histoplasmosis)
pada kedua kelenjar adrenal
↓
Addison disease
7. ***
Sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar
hipofisis
↓
Penurunan stimulasi korteks adrenal
↓
Addison disease
8. ****
Penghentian mendadak terapi hormon
adrenokortikal
↓
Menekan respons normal tubuh terhdap keadaan
stress
↓
Mengganggu mekanisme umpan balik normal
↓
Addison disease
9. INSIDEN…
Relatif jarang terjadi
Semua usia
Wanita dan laki-laki sama
Peningkatan penggunaan teraupetik steroid
dapat berlanjut menjadi insufisiensi
adrenokortikal sekunder
10. Pemeriksaan Laboratorium…
Pemeriksaan darah
Kekurangan kortikosteroid
Kadar Na ↓
Kadar kalium ↓
Konsentrasi glukosa darah ↓
• Ginjaltidak bekerja dengan baik
• Rentgen & CT Scan → pengapuran pada
kelenjar adrenal
12. Pengkajian Keperawatan
Gejala : lelah, nyeri/kelemahan pada otot, diare
sampai dengan adanya konstipasi, kram abdomen,
anoreksia, mual/muntah, pusing, gemetar, sakit
kepala, nyeri otot, nyeri kepala dll
Tanda : peningkatan denyut jantung, depresi,
gangguan konsentrasi, takikardia, disritmia, suara
jantung melemah, turgor kulit jelek, diuresis yang
diikuti dengan oliguria, nyeri tulang belakang,
abdomen dan ekstremitas.
13. Pengkajian Keperawatan…
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan pasien harus berfokus pada
gejala ketidak seimbangan cairan serta tingkat stress yang
dialami pasien.
TD & frekuensi denyut nadi diukur dalam posisi berbaring
serta duduk untuk mengetahui apakah volume cairan adekuat.
Warna kulit & turgor kulit dikaji untuk mendeteksi perubahan-
perubahan yang berhubungan dengan insufisiensi kronis
adrenal & hipofolemia.
Riwayat perubahan berat badan adanya kelemahan otot &
tingkat kelelahan.
14. Diagnosa Keperawatan…
Diagnosa keperawatan I : kekurangan volume cairan (kegagalan
regulasi) berhubungan dengan kekurangan natrium dan
kehilangan cairan melalui ginjal, kelenjar keringat dan saluran
gastrointestinal.
Diagnosa keperawatan II : perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi
glukokortikoid, metabiolisme lemak abnormal, protein dan
karbohidrat.
Diagnosa keperawatan III : resiko penurunan curah jantung
berhubungan dengan menurunnya aliran darah vena/ volume
sirkulasi, berubahnya kecepatan irama dan konduksi jantung.
15. Diagnosa : kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kekurangan natrium dan
kehilangan cairan melalui ginjal
Tujuan :
menunjukkan adanya perbaikan keseimbangan
cairan dengan kriteria pengeluaran urin yang
adekuat
16. Intervensi :
1. Pantau tanda vital, catat perubahan tekanan darah pada perubahan posisi,
kekuatan dari nadi perifer.
R : hipotensi postural merupakan bagian hipovolemia akibat kekurangan
hormon aldosteron dan penurunan curah jantung sebagai akibat dari
penurunan kortisol. Nadi mungkin melemah yang dengan mudah dapat
hilang.
2. kaji pasien mengenai adanya rasa haus, kelelahan, nadi cepat, pengisian
kapiler memanjang, turgor kulit jelek, membran mukosa kering. Catat
warna kulit dan temperaturnya.
R : untuk mengindikasikan berlanjutnya hipovolemia dan mempengaruhi
kebutuhan volume pengganti.
17. Lanjutan…
3. Auskultasi bising usus (peristaltik usus). Catat dan laporkan adanya
mual, muntah dan diare.
R : kerusakan fungsi saluran cerna dapat meningkatkan kehilangan cairan
dan elektrolit dan mempengaruhi cara untuk pemberian cairan dan nutrisi.
4. berikan cairan antara lain :
- NaCl 0,9 %
- larutan glukosa
R : - NaCl ; pasien mungkin membutuhkan cairan pengganti 4-6 l.
dengan pemberian cairan NaCl 0,9% melalui IV sebanyak 500-1000ml/jam
dapat mengatasi kekurangan natrium yang telah terjadi.
- larutan glukosa ; ditambahkan untuk menghilangkanhipoglikemia
18. Implementasi…
1. memantau tanda vital, catat perubahan tekanan darah pada
perubahan posisi, kekuatan dari nadi perifer.
2. mengkaji pasien mengenai adanya rasa haus, kelelahan, nadi
cepat, pengisian kapiler memanjang, turgor kulit jelek,
membran mukosa kering. Catat warna kulit dan temperaturnya.
Auskultasi bising usus (peristaltik usus).
3. mencatat dan laporkan adanya mual, muntah dan diare.
4. memberikan cairan antara lain :
- NaCl 0,9 %
- larutan glukosa
19. Evaluasi…
Hasil yang diharapkan :
Tanda-tanda vital stabil
Tekanan nadi perifer jelas
Turgor kulit baik
Pengisian kapiler baik dan,
Membran mukosa lembab
20. Diagnosa keperawatan : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan defisiensi glukokortikoid metabiolisme lemak
abnormal, protein dan karbohidrat .
Tujuan :
Tidak adanya mual dan muntah
21. Intervensi…
1. Auskultasi bising usus, dan kaji apakah ada nyeri
perut, mual dan muntah
R : kekurangan kortisol dapat menyebabkan gejala
gastrointestinal berat yang mempengaruhi
pencernaan dan absorbsi dari makanan.
2. Catat muntah mengenai jumlah kejadian, atau
karakteristik lainnya.
R : ini dapat membantu untuk menentukan derajat
kemampuan pencernaan atau absorbsi makanan
22. Lanjutan…
3. Berikan glukosa intravena dan obat- obatan
sesuai indikasi.
R : memperbaiki hipoglikemia, memberi
sumber energi untuk fungsi seluler.
4. Konsultasi dengan ahli gizi
R : bermanfaat untuk menentukan penggunaan
atau kebutuhan kalori dengan tepat
23. Implementasi…
mengauskultasi bising usus, dan kaji apakah ada
nyeri perut, mual dan muntah
mencatat muntah mengenai jumlah kejadian, atau
karakteristik lainnya.
memberikan glukosa intravena dan obat- obatan
sesuai indikasi.
mengkonsultasikan dengan ahli gizi
24. Evaluasi…
Hasil yang diharapkan :
menunjukkan berat badan yang stabil atau
meningkat sesuai dengan yang
diharapkan nilai laboratorium normal
25. Diagnosa keperawatan III : resiko penurunan curah
jantung berhubungan dengan menurunnya aliran
darah vena/ volume sirkulasi, berubahnya kecepatan
irama dan konduksi jantung.
Tujuan :
Menunjukkan curah jantung yang adekuat
26. Intervensi…
1. Pantau tanda vital : frekuensi jantung, irama jantung
dan catat adanya disritmia.
R : peningkatan frekuansi jantung merupakan
manifestasi awal sebagai kompensasi hipovolemia
dan penurunan curah jantung.
2. Lakukan pengukuran CVP
R : CVP memberikan gambaran pengukuran yang
langsung terhadap volume cairan dan
berkembangnya komplikasi : gagal jantung
27. Implementasi…
memantau tanda vital : frekuensi jantung,
irama jantung dan catat adanya disritmia.
melakukan pengukuran CVP
memberikan cairan, darah larutan NaCl dan
volume ekspander melalui IV sesuai dengan
kebutuhan
memberikan oksigen
28. Evaluasi…
Evaluasi yang diharapkan :
1. tanda-tanda vital dalam batas normal
2. nadi perifer teraba dengan baik
3. pengisian kapiler cepat dan status
mental baik.