SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 53
Perangkat MODUL IO
Tujuan
Menjelaskan sistem komputer unit
 masukkan/keluaran
Menjelaskan prinsip dan teknik unit
 masukkan/keluaran
Menjelaskan peralatan luar (External device)
Sistem komputer
Tiga komponen utama :
  CPU,
  Memori (primer dan sekunder)
  Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti
   printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem
Modul I/O
Merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi
 sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu
 atau lebih perangkat peripheral.

Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi
 sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan
 fungsi komunikasi antara peripheral dan bus
 komputer
Modul I/O
  Piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus sistem komputer,
  Mengapa ?

 Bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga tidak
  praktis apabila sistem komputer harus menangani berbagai macam
  sistem operasi piranti peripheral tersebut.

 Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih lambat
  dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori.

 Format data dan panjang data pada piranti peripheral seringkali
  berbeda   dengan     CPU,    sehingga    perlu   modul   untuk
  menselaraskannya.
Modul I/O
Dua fungsi utama :

Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus
  sistem.

Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya
  dengan menggunakan link data tertentu
Sistem Masukan & Keluaran Komputer
Bagaimana modul I/O dapat menjalankan tugasnya ?


Inti mempelajari sistem I/O suatu komputer ?
Sistem Masukan & Keluaran Komputer
Menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar
  merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui

Mengetahui fungsi dan struktur modul I/O
Model generik dari suatu modul I/O
Modul I/O
Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem
 komputer
   Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau
    lebih
   Bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat
    luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register –
    register CPU.


Antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori
 utama)

Antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk
 menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan
Fungsi Modul I/O
Kontrol dan pewaktuan.
Komunikasi CPU.
Komunikasi perangkat eksternal.
Pem-buffer-an data.
Deteksi kesalahan
1) Kontrolpewaktuan (control & timing) merupakan
Fungsi kontrol dan
                    dan Pewaktuan
 hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing –
 masing komponen penyusun komputer.
Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau
 lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan
 transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
 perangkat internal seperti register – register, memori utama,
 memori sekunder, perangkat peripheral.
Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan
 pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus,
 maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol
 dan pewaktuan sebuah arbitrasi (pengatur) bus atau lebih
Langkah-langkah pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui

sebuah modul I/O
Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU
 ke modul I/O.
Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer
 data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul
 I/O.
Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang
 tertentu dari peripheral.
Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan
 sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh
 modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima
 CPU dengan baik
2) Proses fungsi komunikasi
antara CPU dan modul I/O
 Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah
  dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol.
  Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah:
  Read sector, Scan record ID, Format disk.
 Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
 Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun
  perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau
  Ready. Juga status bermacam – macam kondisi kesalahan (error).
 Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun
  komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki
  alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga
  setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang
  dikontrolnya
3) Skema suatu perangkat peripheral
4) Buffering
Tujuan utama adalah mendapatkan penyesuaian data
 sehubungan perbedaan laju transfer data dari
 perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan
 pada CPU.

Laju transfer data dari perangkat peripheral lebih
 lambat dari kecepatan CPU maupun media
 penyimpan
5) Deteksi Kesalahan
Bila perangkat peripheral terdapat masalah sehingga
 proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan
 melaporkan kesalahan tersebut.
  Misal informasi kesalahan pada peripheral printer
    seperti: kertas tergulung, tinta habis, kertas habis.

Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah
 penggunaan bit paritas
Struktur Modul I/O
Berbagai macam modul I/O seiring perkembangan
 komputer.
  Intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable
   Peripheral Interface).

Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O,
 terdapat kemiripan struktur.
Struktur Modul I/O




          Blok diagram struktur modul I/O
Struktur Modul I/O
Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem
 komputer terdapat tiga saluran
  Saluran data
  Saluran alamat
  Saluran kontrol.


Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang
 berhubungan dengan semua peralatan antarmuka
 peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching
 pada blok ini
I/O Terprogram
Data saling dipertukarkan antara CPU dan modul
 I/O.

CPU mengeksekusi program yang memberikan
 operasi I/O kepada CPU secara langsung
  Pemindahan data
  Pengiriman perintah baca maupun tulis
  Monitoring perangkat
I/O Terprogram
Kelemahan :
CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai
 dilakukan modul I/O sehingga akan membuang
 waktu, CPU lebih cepat proses operasinya.
Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan
 interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang
 diinteruksikan padanya.
Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU
 sampai operasi lengkap dilaksanakan
Klasifikasi perintah I/O
1. Perintah control.
   Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan
   memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya.
2. Perintah test.
   Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O
   dan peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat peripheralnya dalam
   keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi
   I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
3. Perintah read.
   Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian
   menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui
   bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya.
4. Perintah write.
   Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk
   mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat peripheral
   tujuan data tersebut.
I/O terprogram
Implementasi perintah dalam instruksi I/O :

Memory-mapped I/O


Isolated I/O
Memory-mapped I/O
Terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan
 perangkat I/O.
CPU memperlakukan register status dan register data
 modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan
 instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memori
 maupun perangkat I/O.
Konskuensinya adalah diperlukan saluran tunggal untuk
 pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan.
Keuntungan memory-mapped I/O adalah efisien dalam
 pemrograman, namun memakan banyak ruang memori
 alamat
Isolated I/O
Dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi
 memori dan ruang pengalamatan bagi I/O.
Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi
 dengan saluran pembacaan dan penulisan memori
 ditambah saluran perintah output.
Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi
 I/O
Interrupt – Driven I/O
Proses tidak membuang – buang waktu
Prosesnya :
  CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O,
   bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka
   CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah
   lainnya.
  Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi
   yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada
   CPU bahwa tugasnya telah selesai
Interrupt – Driven I/O
Kendali perintah masih menjadi tanggung jawab
 CPU, baik pengambilan perintah dari memori
 maupun pelaksanaan isi perintah tersebut.

Terdapat selangkah kemajuan dari teknik
 sebelumnya
  CPU melakukan multitasking beberapa perintah
   sekaligus
  Tidak ada waktu tunggu bagi CPU = Proses cepat
Interrupt – Driven I/O
Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O
 Modul I/O menerima perintah, misal read.
 Modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari
   peripheral dan meletakkan paket data ke register data
   modul I/O
 Modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui
   saluran kontrol.
 Modul menunggu datanya diminta CPU. Saat
   permintaan terjadi
 Modul meletakkan data pada bus data
 Modul siap menerima perintah selanjutnya
Interrupt
 Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah
  operasi I/O :
    Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
    CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian
     merespon interupsi.
    CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan
     mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk
     menghentikan interupsinya.
    CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal
     yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk
     melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi.
     Informasi yang diperlukan berupa:
        Status prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).
        Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
     Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem.
Interrupt
 Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah
  operasi I/O :
    CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi
     ke stack pengontrol bersama informasi PSW.
    Mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
    CPU memproses interupsi sempai selesai
    Bila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali
     informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan
     operasi sebelum interupsi .
Interrupt
Teknik yang digunakan CPU dalam menangani
 program interupsi

  Multiple Interrupt Lines.


  Software poll.


  Daisy Chain.


  Arbitrasi bus
Multiple Interrupt Lines
Teknik yang paling sederhana
Menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak
Tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran
 bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul
 – modul I/O
Software poll
CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU
 akan menuju ke routine layanan interupsi yang
 tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk
 menentukan modul yang melakukan interupsi
Kerugian software poll
  memerlukan waktu yang lama karena harus
    mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui
    modul I/O yang melakukan interupsi
Daisy chain
Teknik yang lebih efisien
Menggunakan hardware poll
Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran
 interupsi CPU secara melingkar (chain)
Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan
 menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada
 saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang
 mengirimkan interupsi
Arbitrasi bus
Modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul
 ini menggunakan saluran permintaan interupsi

Hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat
 melakukan interupsi
Pengontrol Interrupt Intel 8259A
Intel mengeluarkan chips 8259A
Sebagai interrupt arbiter pada mikroprosesor Intel
 8086
Manajemen interupsi modul - modul I/O
Chips ini dapat diprogram untuk menentukan
 prioritas modul I/O yang lebih dulu ditangani CPU
 apabila ada permintaan interupsi yang bersamaan
Mode – mode interupsi ?
Mode pada Interrupt Intel 8259A
Fully Nested
     Permintaan interupsi dengan prioritas mulai 0 (IR0)
     hingga 7(IR7).
Rotating
     Bila sebuah modul telah dilayani interupsinya akan
     menempati prioritas terendah.
Special Mask
     Prioritas diprogram untuk modul I/O tertentu
 secara spesial.
Pemakaian pengontrol
interupsi 8559A pada 8086
Programmable Peripheral
Interface Intel 8255A
Menggunakan I/O terprogram


Interrupt driven I/O


Dirancang untuk keperluan mikroprosesor 8086
Modul I/O PPI 8255
Modul I/O PPI 8255
Bagian kanan dari blok diagram Intel 8255A
   24 saluran antarmuka luar
       8 bit port A
       8 bit port B
       4 bit port CA dan 4 bit port CB
   Saluran tersebut dapat diprogram dari mikroprosesor 8086 dengan
    menggunakan register kontrol untuk menentukan bermacam –
    macam mode operasi dan konfigurasinya.
Bagian kiri blok diagram merupakan interface internal
 dengan mikroprosesor 8086.
   8 bus data dua arah (D0 – D7)
   bus alamat
   bus kontrol yang terdiri atas saluran CHIP SELECT, READ, WRITE,
    dan RESET
Modul I/O PPI 8255
Pengaturan mode operasi pada register kontrol dilakukan
 oleh mikroprosesor
Mode 0, ketiga port berfungsi sebagai tiga port I/O 8 bit
Mode lain dapat port A dan port B sebagai port I/O 8 bit,
 sedangkan port C sebagai pengontrol saluran port A dan B



 PPI Intel 8255A dapat diprogram untuk mengontrol
 berbagai peripheral sederhana
Interface kayboard dan display
dengan Intel 8255A
Direct Memory Access (DMA)
Kelemahan I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O

   Proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU
    secara langsung, berimplikasi pada :


      - Kelajuan transfer I/O yang tergantung kecepatan operasi CPU.
      - Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung
Prinsip kerja DMA
CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA
CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk
 memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir
 proses saja
CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak
 terganggu dengan interupsi
Blok diagram modul DMA
Konfigurasi modul DMA
Direct Memory Access (DMA)
Melaksanakan transfer data secara mandiri
   DMA memerlukan pengambilalihan kontrol bus dari CPU
   DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak menggunakannya
    atau DMA memaksa CPU untuk menghentikan sementara
    penggunaan bus
   Teknik cycle-stealing, modul DMA mengambil alih siklus bus



Penghentian sementara penggunaan bus bukanlah bentuk
 interupsi, tetapi penghentian proses sesaat yang
 berimplikasi hanya pada kelambatan eksekusi CPU saja
Perangkat Eksternal Komputer
Disebut juga peripheral
Ada perangkat pengendalinya (Modul I/O)
Memiliki nilai apabila bisa berinteraksi dengan dunia luar
Tidak akan berfungsi apabila tidak dapat berinteraksi
  dengan dunia luar
   Tidak ada keyboard.
   Tidak ada monitor.
   Keyboard dan monitor tergolang dalam perangkat eksternal
    komputer
Klasifikasi perangkat eksternal
Human Readable, yaitu perangkat yang berhubungan
 dengan manusia sebagai pengguna komputer. Contoh:
 monitor, keyboard, mouse, printer, joystick, disk drive.

Machine readable, yaitu perangkat yang berhubungan
 dengan peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan
 tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan
 atau sistem.

Communication, yatu perangkat yang berhubungan
 dengan komunikasi jarak jauh. Contoh: NIC dan modem
Klasifikasi berdasar arah data
Perangkat output
Perangkat input
Kombinasi output-input.



Contoh perangkat output: monitor, proyektor dan
 printer.
Contoh perangkat input : keyboard, mouse, joystick,
 scanner, mark reader, bar code reader.
Kesimpulan
1.   Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem
     bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat
     peripheral.
2.   Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang
     bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau
     lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara
     perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan
     register – register CPU.
3.   Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: I/O
     terprogram, interrupt – driven I/O, dan DMA (Direct Memory
     Access).
4.   Perangkat eksternal atau lebih umum disebut peripheral
     tersambung dalam sistem CPU melalui perangat pengendalinya,
     yaitu modul I/O. Perangkat eksternal diklasifikasikan Human
     Readable, Machine readable, Communication

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputAngling_seto
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.pptPertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.pptagro6
 
unit kontrol
unit kontrolunit kontrol
unit kontroldewi2093
 
1. peripheral and interface
1. peripheral and interface1. peripheral and interface
1. peripheral and interfaceRumah Belajar
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABSimesterious TheMaster
 

Was ist angesagt? (20)

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Sistem operasi input output
Sistem operasi input outputSistem operasi input output
Sistem operasi input output
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
Sistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan busSistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan bus
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.pptPertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
 
Pertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memoryPertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memory
 
unit kontrol
unit kontrolunit kontrol
unit kontrol
 
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori EksternalPower Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
 
1. peripheral and interface
1. peripheral and interface1. peripheral and interface
1. peripheral and interface
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Register
RegisterRegister
Register
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
 
Prinsip usability
Prinsip usabilityPrinsip usability
Prinsip usability
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Manajemn Input Output
Manajemn Input OutputManajemn Input Output
Manajemn Input Output
 
Sistem bus komputer
Sistem bus komputerSistem bus komputer
Sistem bus komputer
 

Ähnlich wie MODUL I/O OPTIMAL

Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputJakkKuort
 
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdfradianb
 
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.pptdokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.pptkusumosuryanto
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & outputWandi Parlente
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queenhaviedz21
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.pptArifColab
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajarreynaldiazhar18064
 
Penjelasan I/O
Penjelasan I/OPenjelasan I/O
Penjelasan I/Ohajyer
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Outputbelajarkomputer
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdfGardeniaLavenn
 
Pertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputPertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputBuhori Muslim
 
sistem belajar anak kuliah sarja komputer
sistem belajar anak kuliah sarja komputersistem belajar anak kuliah sarja komputer
sistem belajar anak kuliah sarja komputernurhajidayani86
 
TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9Eko Breq
 
Arsitektur komputer
Arsitektur komputerArsitektur komputer
Arsitektur komputerkhaerul azmi
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptawirawanm
 

Ähnlich wie MODUL I/O OPTIMAL (20)

57594452 io-modul
57594452 io-modul57594452 io-modul
57594452 io-modul
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
 
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
 
Input output
Input outputInput output
Input output
 
Pertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkomPertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkom
 
Pert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input outputPert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input output
 
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.pptdokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & output
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queen
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
 
Input/Output
Input/OutputInput/Output
Input/Output
 
Penjelasan I/O
Penjelasan I/OPenjelasan I/O
Penjelasan I/O
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
 
Pertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input outputPertemuan 11 input output
Pertemuan 11 input output
 
sistem belajar anak kuliah sarja komputer
sistem belajar anak kuliah sarja komputersistem belajar anak kuliah sarja komputer
sistem belajar anak kuliah sarja komputer
 
TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9TOT Sistem Operasi 7-9
TOT Sistem Operasi 7-9
 
Arsitektur komputer
Arsitektur komputerArsitektur komputer
Arsitektur komputer
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
 

Mehr von Alvin Setiawan

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Alvin Setiawan
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsAlvin Setiawan
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaAlvin Setiawan
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlvin Setiawan
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierAlvin Setiawan
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3Alvin Setiawan
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlAlvin Setiawan
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciAlvin Setiawan
 

Mehr von Alvin Setiawan (20)

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2
 
Pedoman ta2008
Pedoman ta2008Pedoman ta2008
Pedoman ta2008
 
Pbw week 01 basics
Pbw week 01   basicsPbw week 01   basics
Pbw week 01 basics
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Nl eqn lab
Nl eqn labNl eqn lab
Nl eqn lab
 
Modul6
Modul6Modul6
Modul6
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
 
Ml2 f304213
Ml2 f304213Ml2 f304213
Ml2 f304213
 
Micro sim template_2
Micro sim template_2Micro sim template_2
Micro sim template_2
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Metode regula falsi
Metode regula falsiMetode regula falsi
Metode regula falsi
 
Metode biseksi
Metode biseksiMetode biseksi
Metode biseksi
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linier
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinci
 

MODUL I/O OPTIMAL

  • 2. Tujuan Menjelaskan sistem komputer unit masukkan/keluaran Menjelaskan prinsip dan teknik unit masukkan/keluaran Menjelaskan peralatan luar (External device)
  • 3. Sistem komputer Tiga komponen utama : CPU, Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem
  • 4. Modul I/O Merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer
  • 5. Modul I/O Piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus sistem komputer, Mengapa ?  Bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga tidak praktis apabila sistem komputer harus menangani berbagai macam sistem operasi piranti peripheral tersebut.  Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih lambat dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori.  Format data dan panjang data pada piranti peripheral seringkali berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya.
  • 6. Modul I/O Dua fungsi utama : Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem. Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu
  • 7. Sistem Masukan & Keluaran Komputer Bagaimana modul I/O dapat menjalankan tugasnya ? Inti mempelajari sistem I/O suatu komputer ?
  • 8. Sistem Masukan & Keluaran Komputer Menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui Mengetahui fungsi dan struktur modul I/O
  • 9. Model generik dari suatu modul I/O
  • 10. Modul I/O Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer  Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih  Bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU. Antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama) Antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan
  • 11. Fungsi Modul I/O Kontrol dan pewaktuan. Komunikasi CPU. Komunikasi perangkat eksternal. Pem-buffer-an data. Deteksi kesalahan
  • 12. 1) Kontrolpewaktuan (control & timing) merupakan Fungsi kontrol dan dan Pewaktuan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi (pengatur) bus atau lebih
  • 13. Langkah-langkah pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik
  • 14. 2) Proses fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O  Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.  Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.  Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam – macam kondisi kesalahan (error).  Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya
  • 15. 3) Skema suatu perangkat peripheral
  • 16. 4) Buffering Tujuan utama adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan
  • 17. 5) Deteksi Kesalahan Bila perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, tinta habis, kertas habis. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas
  • 18. Struktur Modul I/O Berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer. Intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable Peripheral Interface). Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O, terdapat kemiripan struktur.
  • 19. Struktur Modul I/O Blok diagram struktur modul I/O
  • 20. Struktur Modul I/O Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran Saluran data Saluran alamat Saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini
  • 21. I/O Terprogram Data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung Pemindahan data Pengiriman perintah baca maupun tulis Monitoring perangkat
  • 22. I/O Terprogram Kelemahan : CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan
  • 23. Klasifikasi perintah I/O 1. Perintah control. Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya. 2. Perintah test. Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya. 3. Perintah read. Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya. 4. Perintah write. Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat peripheral tujuan data tersebut.
  • 24. I/O terprogram Implementasi perintah dalam instruksi I/O : Memory-mapped I/O Isolated I/O
  • 25. Memory-mapped I/O Terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O. CPU memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memori maupun perangkat I/O. Konskuensinya adalah diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan memory-mapped I/O adalah efisien dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang memori alamat
  • 26. Isolated I/O Dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output. Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O
  • 27. Interrupt – Driven I/O Proses tidak membuang – buang waktu Prosesnya : CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai
  • 28. Interrupt – Driven I/O Kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus Tidak ada waktu tunggu bagi CPU = Proses cepat
  • 29. Interrupt – Driven I/O Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O Modul I/O menerima perintah, misal read. Modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O Modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol. Modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi Modul meletakkan data pada bus data Modul siap menerima perintah selanjutnya
  • 30. Interrupt  Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O :  Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.  CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.  CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.  CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:  Status prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).  Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem.
  • 31. Interrupt  Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O :  CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW.  Mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.  CPU memproses interupsi sempai selesai  Bila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi .
  • 32. Interrupt Teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi Multiple Interrupt Lines. Software poll. Daisy Chain. Arbitrasi bus
  • 33. Multiple Interrupt Lines Teknik yang paling sederhana Menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak Tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul – modul I/O
  • 34. Software poll CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi Kerugian software poll memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi
  • 35. Daisy chain Teknik yang lebih efisien Menggunakan hardware poll Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain) Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi
  • 36. Arbitrasi bus Modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi Hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi
  • 37. Pengontrol Interrupt Intel 8259A Intel mengeluarkan chips 8259A Sebagai interrupt arbiter pada mikroprosesor Intel 8086 Manajemen interupsi modul - modul I/O Chips ini dapat diprogram untuk menentukan prioritas modul I/O yang lebih dulu ditangani CPU apabila ada permintaan interupsi yang bersamaan Mode – mode interupsi ?
  • 38. Mode pada Interrupt Intel 8259A Fully Nested Permintaan interupsi dengan prioritas mulai 0 (IR0) hingga 7(IR7). Rotating Bila sebuah modul telah dilayani interupsinya akan menempati prioritas terendah. Special Mask Prioritas diprogram untuk modul I/O tertentu secara spesial.
  • 40. Programmable Peripheral Interface Intel 8255A Menggunakan I/O terprogram Interrupt driven I/O Dirancang untuk keperluan mikroprosesor 8086
  • 42. Modul I/O PPI 8255 Bagian kanan dari blok diagram Intel 8255A  24 saluran antarmuka luar  8 bit port A  8 bit port B  4 bit port CA dan 4 bit port CB  Saluran tersebut dapat diprogram dari mikroprosesor 8086 dengan menggunakan register kontrol untuk menentukan bermacam – macam mode operasi dan konfigurasinya. Bagian kiri blok diagram merupakan interface internal dengan mikroprosesor 8086.  8 bus data dua arah (D0 – D7)  bus alamat  bus kontrol yang terdiri atas saluran CHIP SELECT, READ, WRITE, dan RESET
  • 43. Modul I/O PPI 8255 Pengaturan mode operasi pada register kontrol dilakukan oleh mikroprosesor Mode 0, ketiga port berfungsi sebagai tiga port I/O 8 bit Mode lain dapat port A dan port B sebagai port I/O 8 bit, sedangkan port C sebagai pengontrol saluran port A dan B PPI Intel 8255A dapat diprogram untuk mengontrol berbagai peripheral sederhana
  • 44. Interface kayboard dan display dengan Intel 8255A
  • 45. Direct Memory Access (DMA) Kelemahan I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O  Proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU secara langsung, berimplikasi pada : - Kelajuan transfer I/O yang tergantung kecepatan operasi CPU. - Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung
  • 46. Prinsip kerja DMA CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses saja CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi
  • 49. Direct Memory Access (DMA) Melaksanakan transfer data secara mandiri  DMA memerlukan pengambilalihan kontrol bus dari CPU  DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak menggunakannya atau DMA memaksa CPU untuk menghentikan sementara penggunaan bus  Teknik cycle-stealing, modul DMA mengambil alih siklus bus Penghentian sementara penggunaan bus bukanlah bentuk interupsi, tetapi penghentian proses sesaat yang berimplikasi hanya pada kelambatan eksekusi CPU saja
  • 50. Perangkat Eksternal Komputer Disebut juga peripheral Ada perangkat pengendalinya (Modul I/O) Memiliki nilai apabila bisa berinteraksi dengan dunia luar Tidak akan berfungsi apabila tidak dapat berinteraksi dengan dunia luar  Tidak ada keyboard.  Tidak ada monitor.  Keyboard dan monitor tergolang dalam perangkat eksternal komputer
  • 51. Klasifikasi perangkat eksternal Human Readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai pengguna komputer. Contoh: monitor, keyboard, mouse, printer, joystick, disk drive. Machine readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan atau sistem. Communication, yatu perangkat yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Contoh: NIC dan modem
  • 52. Klasifikasi berdasar arah data Perangkat output Perangkat input Kombinasi output-input. Contoh perangkat output: monitor, proyektor dan printer. Contoh perangkat input : keyboard, mouse, joystick, scanner, mark reader, bar code reader.
  • 53. Kesimpulan 1. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. 2. Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU. 3. Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: I/O terprogram, interrupt – driven I/O, dan DMA (Direct Memory Access). 4. Perangkat eksternal atau lebih umum disebut peripheral tersambung dalam sistem CPU melalui perangat pengendalinya, yaitu modul I/O. Perangkat eksternal diklasifikasikan Human Readable, Machine readable, Communication